Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1 AKUNTANSI MENENGAH (ADBI4335)

NAMA : FAJAR
NIM 043600784
MATA KULIAH : AKUNTANSI MENENGAH ADBI4335

AKUNTANSI MENENGAH
TUGAS MATERI 3: PERSEDIAAN/INVENTORY

Penilaian Persediaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan Sistem Periodik
atau menggunakan Sistem Perpetual.
Apabila diketahui selama bulan Juli 2018 perusahaan PT.XYZ melakukan transaksi yang diilustrasikan
sebagai berikut:

Tabel Transaksi Persediaan PT.XYZ bulan Juli 2018:

Tugas:
1. Buatlah penghitungan nilai persediaannya menurut metode FIFO, LIFO, dan Rata- Rata baik
menggunakan Sistem Periodik atau menggunakan Sistem Perpetual.
2. Setelah menggunakan cara penghitungan dengan kedua sistem dan 3 metode penghitungan, apa
yang Anda bisa jelaskan terhadap hasil penghitungan tersebut. (apa kesimpulannya).
JAWABAN
PERHITUNGAN NILAI PERSEDIANNYA MENGGUNAKAN SISTEM PERPETUAL
1. METODE FIFO

PEMBELIAN HARGA POKOK PENJUALAN PERSEDIAAN


TANGGAL
UNIT HARGA/UNIT TOTAL HARGA UNIT HARGA/UNIT TOTAL HARGA UNIT HARGA/UNIT TOTAL HARGA
1 - - - - - - 200 Rp, 1.000 Rp, 200.000
400 Rp, 1.200 Rp, 480.000 - - - 200 Rp, 1.000 Rp, 200.000
12 - - - - - - 400 Rp, 1.200 Rp, 480.000
- - - 200 Rp, 1.000 Rp, 200.000 - - -
17 - - - 100 Rp, 1.200 Rp, 120.000 300 Rp, 1.200 Rp, 360.000
300 Rp, 1.100 Rp, 330.000 - - - 300 Rp, 1.200 Rp, 360.000
26 - - - - - - 300 Rp, 1.100 Rp, 330.000
- - - 200 Rp, 1.200 Rp, 240.000 100 Rp, 1.200 Rp, 120.000
27 - - - - - - 300 Rp, 1.100 Rp, 330.000
- - - 100 Rp, 1.200 Rp, 120.000 - -
28 - - - 100 Rp, 1.100 Rp, 110.000 200 Rp, 1.100 Rp, 220.000
100 Rp, 1.300 Rp, 130.000 - - - 200 Rp, 1.100 Rp, 220.000
30 - - - - - - 100 Rp, 1.300 Rp, 130.000
TOTAL 800 - Rp, 940.000 700 - Rp, 790.000 300 - Rp, 350.000

Berdasarkan kartu persediaan METODE FIFO nilai persediaan adalah :


200 unit x Rp, 1.100 = Rp, 220.000
100 unit x Rp, 1.300 = Rp, 130.000
Total 300 unit dengan harga Rp, 350.000

2. METODE LIFO

PEMBELIAN HARGA POKOK PENJUALAN PERSEDIAAN


TANGGAL
UNIT HARGA/UNIT TOTAL HARGA UNIT HARGA/UNIT TOTAL HARGA UNIT HARGA/UNIT TOTAL HARGA
1 - - - - - - 200 Rp, 1.000 Rp, 200.000
400 Rp, 1.200 Rp, 480.000 - - - 200 Rp, 1.000 Rp, 200.000
12 - - - - - - 400 Rp, 1.200 Rp, 480.000
- - - 300 Rp, 1.200 Rp, 360.000 200 Rp, 1.000 Rp, 200.000
17 - - - - - - 100 Rp, 1.200 Rp, 120.000
300 Rp, 1.100 Rp, 330.000 - - - 200 Rp, 1.000 Rp, 200.000
- - - - - - 100 Rp, 1.200 Rp, 120.000
26 - - - - - - 300 Rp, 1.100 Rp, 330.000
- - - 200 Rp, 1.100 Rp, 220.000 200 Rp, 1.000 Rp, 200.000
- - - - - - 100 Rp, 1.200 Rp, 120.000
27 - - - - - - 100 Rp, 1.100 Rp, 110.000
- - - 100 Rp, 1.100 Rp, 110.000 200 Rp, 1.000 Rp, 200.000
28 - - - 100 Rp, 1.200 Rp, 120.000 - - -
100 Rp, 1.300 Rp, 130.000 - - - 200 Rp, 1.000 Rp, 200.000
30 - - - - - - 100 Rp, 1.300 Rp, 130.000
TOTAL 800 - Rp, 940.000 700 - Rp, 810.000 300 - Rp, 330.000

Berdasarkan kartu persediaan METODE LIFO nilai persediaan adalah :


200 unit x Rp, 1.000 = Rp, 200.000
100 unit x Rp, 1,300 = Rp, 130.000
Total 300 unit dengan harga Rp, 330.000
3. METODE AVERANGE / RATA-RATA

PEMBELIAN HARGA POKOK PENJUALAN PERSEDIAAN


TANGGAL
UNIT HARGA/UNIT TOTAL HARGA UNIT HARGA/UNIT TOTAL HARGA UNIT HARGA/UNIT TOTAL HARGA
1 - - - - - - 200 Rp, 1.000 Rp, 200.000
12 400 Rp, 1.200 Rp, 480.000 - - - 600 Rp, 1.133 Rp, 679.800
17 - - - 300 Rp, 1.133 Rp, 339.900 300 Rp, 1.133 Rp, 339.900
26 300 Rp, 1.100 Rp, 330.000 - - - 600 Rp, 1.117 Rp, 670.200
27 - - - 200 Rp, 1.117 Rp, 223.400 400 Rp, 1.117 Rp, 446.800
28 - - - 200 Rp, 1.117 Rp, 223.400 200 Rp, 1.117 Rp, 223.400
30 100 Rp, 1.300 Rp, 130.000 - - - 300 Rp, 1.178 Rp, 353.400
TOTAL 800 - Rp, 940.000 700 - Rp, 786.700 300 - Rp, 353.400

Berdasarkan kartu persediaan METODE RATA-RATA nilai persediaan adalah :

300 unit x Rp, 1.178 = Rp, 353.400

PERHITUNGAN NILAI PERSEDIANNYA MENGGUNAKAN SISTEM PERIODIK


Diketahu persediaan akhirnya 300 unit {200 unit (persediaan awal) + 800 unit (pembelian) –
700 unit (penjualan)}

1. METODE FIFO

Nilai persediaan akhir adalah


Diketahui persediaan akhirnya 300 unit, maka menghitung nilai persediaaan adalah:

200 unit x Rp, 1.100 = Rp, 220.000


100 unit x Rp, 1.300 = Rp, 130.000

= Rp, 350.000

Maka nilai persediaan akhirnya adalah Rp, 350.000


2. METODE LIFO

Nilai persediaan akhir adalah


Diketahui persediaan akhirnya 300 unit, maka menghitung nilai persediaaan adalah:

100 unit x Rp, 1.300 = Rp, 120.000


200 unit x Rp, 1.000 = Rp, 200.000

= Rp, 330.000
3. METODE AVERANGE / RATA-RATA

Nilai persediaan akhir adalah


Diketahui pesediaan akhirnya 300 unit, maka menghitung nilai persediaan adalah:

300 Unit x Rp, 940.000/800


300 Unit x Rp, 1.178
= Rp, 353.400

KESIMPULAN
Yang pertama adalah metode pencatatan perpetual atau perpetual iventory method nah
kalau perusahaan menggunakan metode ini maka setiap transaksi yang dilakukan langsung dicatat
baik itu pemasukan, pengeluaran, dan retur yang dilakukan oleh perusahaan, perbedaan yang sangat
terlihat yaitu hpp atau cogs barang juga ikut dicatat ketika melakukan penjualan, biaya angkut
pembelian, retur penjualan. Dan keuntungan menggunakan metode ini yaitu perusahaan akan lebih
mudah dalam menyusun laporan keuangan dan laporan laba rugi karena pencatatan dilakukan
secara berkala dalam jurnal umum, karena perusahaan tidak perlu melakukan perhitungan secara
fisik
untuk mengetahui sisa persediaan pada akhir periode.

Selanjutnya adalah metode pencatatan periodik atau periodic inventory method dalam
metode ini pencatatannya bersifat lebih sederhana mirip seperti penjurnalan pada perusahaan jasa
karna hpp atau cogs nya di total pada akhir periode kemudian dikurangi dengan persediaan awal
yang ditambah dengan pembelian bersih dan mengdapatkan persediaan akhir dan dapat
mengetahui laba yang didapatkan. Sehingga jika menggunakan metode ini maka akan memudahkan
di awal dan tengah periode tetapi akan mempersulit di akhir periode terutama ketika melakukan
jurnal
penyesuaian. Jadi kedua metode memilki kekurangan dan kelebihan masing-masing tergantung dari
perusahaannya ingin memilih menggunakan metode yang mana.

Metode penghitungan persediaan Fifo adalah singkatan dari Firs In First Out atau "pertama
masuk dan pertama keluar", Dari makna istilah ini bisa disimpulkan bahwa Fifo adalah metode
penghitungan terhadap barang persediaan yang baru pertama kali masuk ke perusahaan.

Metode Lifo adalah singkatan dari Last In Firs Out. Makna dari istilah ini ialah "Yang
Masuk Terakhir Keluar Pertama", Jika dipandang dari istilah ini, maka pengertian Lifo secara
umum adalah produk atau persediaan perusahaan yang masuk terakhir akan dijual pertama kali.

Metode persediaan average disebut juga metode pencatatan barang persediaan rata-rata
tertimbang. Yang mana konsepnya, pihak perusahaan membagi antara biaya barang dengan jumlah
unit barang yang tersedia, Efeknya ialah persediaan produk yang terakhir serta beban pokok
penjualannya bisa dikalkulasikan dalam bentuk rata-rata.

Memilih metode persediaan yang tepat adalah penting karena berdampak langsung pada
margin keuntungan bisnis. Pilihan Perusahaan dapat menyebabkan perbedaan drastis dalam harga
pokok penjualan, pendapatan bersih dan persediaan akhir. Dalam perhitungan diatas nilai
persediaan akhir dengan sistem periodik cenderung lebih tinggi dari sistem perpetual, dan dengan
menggunakan
metode Average maka akan diperoleh Harga pokok penjuaan yang lebih rendah dan nilai
persediaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan 2 metode yang lain.

Ada kelebihan dan kekurangan masing-masing metode. Misalnya, metode LIFO akan
memberi Anda laba terendah karena item inventaris terakhir yang dibeli biasanya yang paling
mahal sedangkan FIFO akan memberi Anda keuntungan tertinggi karena item pertama dalam stok
biasanya yang termurah.

Untuk menilai metode mana yang terbaik, maka perlu memperhatikan perubahan dalam
biaya persediaan, Jika biaya persediaan meningkat atau berpotensi meningkat, menggunakan
metode LIFO mungkin lebih baik. Karena barang- barang dengan biaya lebih tinggi akan
diprioritaskan dijual terlebih dahulu, karena itu menghasilkan biaya yang lebih tinggi dan laba
yang lebih rendah. Jika biaya inventaris turun, FIFO mungkin menjadi pilihan terbaik. Untuk
mengetahui biaya yang lebih akurat, menggunakan metode penilaian persediaan FIFO karena
mengasumsikan barang-barang lama yang memiliki masa kedaluarsa adalah yang dijual pertama.

Sebagai pemilik bisnis, perlu menganalisis setiap metode dan menerapkan metode yang
mencerminkan pendapatan periodik secara akurat dan sesuai dengan situasi bisnis spesifik. Menurut
ikatan akuntan Indonesia dalam prosedur standar akuntansi keuangan memungkinkan bisnis untuk
menggunakan metode penyimpanan FIFO, LIFO atau Avarage.

Anda mungkin juga menyukai