70612
70612
Dari Anas bin Malik R.A, Rasulullah bersabda: Sesungguhnya Uhud adalah
satu gunung yang mencintai kami dan kami juga mencintainya. (HR
28
Bukhari dan Muslim)
2. Bergerak Diam-diam
Yang unik bahwa bergeraknya pasukan muslimin ini dilakukan secara
diam-diam tanpa jejak dan tanpa terdengar bersuara. Sengaja pasukan
diberangkatkan di tengah malam bahkan dini hari dengan tujuan untuk
menjaga rahasia dari kebocoran ke pihak lawan. Sejarah mencatat bahwa
peristiwa itu terjadi pada malam Sabtu dinihari tanggal 7 Syawal tahun ketiga
hijriyah. Sebagian versi menyebutkan tanggal 15 Syawwal.
Selain itu hikmah dari bergeraknya pasukan di malam hari ini adalah
faktor alam yang lebih ramah ketimbang di siang hari yang panas dan terik.
Apalagi kejadiannya di musim semi, yaitu bertepatan dengan tanggal 25
Maret tahun 625 masehi, cuaca tidak terlalu dingin dan juga belum terlalu 29
panas.
Bergerak diam-diam di tengah malam ini pun punya keuntungan lain dari
segi kebiasaan musuh. Mereka biasanya sedang dalam keadaan tidur pulas,
apalagi setelah menempuh pejalanan seminggu di padang pasir. Sehingga
sama sekali tidak sadar, tiba-tiba pasukan muslimin sudah tiba di lokasi
perang.
F. Pasukan Berkurang 300 Orang
Tantangan yang dihadapi oleh Nabi SAW bukan hanya berasal dari pihak
musyrikin Mekkah saja, namun juga datang dari pihak internal penduduk
Madinah sendiri, yaitu para kaum munafikin yang dimotori oleh tokoh
mereka, Abdullah bin Ubay bin Salul.
Ulah tokoh munafik dalam perang Uhud ini sangat menyakitkan, yaitu
memprovokasi pasukan muslimin untuk pulang ke Madinah dan
membatalkan niat perang. Kejadiannya setelah pasukan mencapai satu titik 30
di wilayah perkebunan yang disebut dengan Syawath ()الشواط. Jumlahnya tidak
kurang dari 300 orang yang berhasil dihasut untuk pulang kembali ke
Madinah. Dalam hal ini Allah SWT menurunkan ayat Al-Quran :
اّلل ِل هي ْط ِل َع ه ْك
الطي ِِب ۗ َو َما ََك َن َ هَ ِيث ِم َن َ اّلل ِل َي َذ َر الْ هم ْؤ ِم ِن َي عَ َ ىل َما َأن ه ْْت عَلَ ْي ِه َح َ ىّت ي َ ِم َي الْ َخب
َما ََك َن َ ه
اّلل َ َْي َت ِب ِم ْن هر هس ِ ِل َم ْن يَشَ ا هء فَآ ِمنهوا ِِب َ ِّلل َو هر هس ِ ِل ۚ َوا ْن ت ْهؤ ِمنهوا َوتَتَ هقوا فَلَ ه ْك َ َ عَ َل الْغَ ْي ِب َولَ َٰ ِك َن
ِ َأ ْجر َع ِظي
Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam
keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk
(munafik) dari yang baik (mukmin). Dan Allah sekali-kali tidak akan
memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang ghaib, akan tetapi Allah
memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasul-Nya. Karena itu 31
berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya; dan jika kamu beriman dan
bertakwa, maka bagimu pahala yang besar. (QS. Ali Imran : 179)
Tentu saja kejadian ini sengaja dilakukan oleh tokoh munafikin dalam
rangka menggembosi semangat mental perang pasukan muslimin. Namun
dibalik peristiwa ini, ada juga hikmahnya, yaitu terseleksinya pasukan dari
anggotanya yang bermental munafikin.
Bab 3 : Mulai Perang
A. Posisi Kedua Pasukan
1. Pasukan Muslimin
32
Setiba di Uhud pasukan muslimin diposisikan menghadap ke arah
Madinah dan Bukit Uhud pada punggung mereka. Lalu di atas bukit itu Nabi
SAW menempatkan 50 orang ahli panah yang fungsinya melindungi
punggung mereka manakala ada lawan yang datang dari belakang. Pesan
Nabi SAW kepada Abdullah bin Jubair jelas sekali :
قوموا عل مصافك هذه فامحوا ظهوران فان رأيمتوان قد انترصان فال ترشكوان وان رأيمتوان نقتل
فال تنرصوان
Tetaplah bertahan dengan shaf kalian seperti ini dan jagalah punggung
kami. Bila kalian melihat kami (di bawah) telah menang, jangan ikut turun
bersama kami. Begitu juga bila kalian lihat kami terbunuh, jangan bantu
kami. 33
2. Posisi Pasukan Musyrikin
Pasukan musyrikin Mekkah berkemah satu mil di selatan bukit Uhud. Abu
Sufyan mengelompokkan pasukan ini menjadi infantri di bagian tengah dan
dua sayap kavaleri di samping.
Sayap kanan dipimpin oleh Khalid bin Walid dan sayap kiri dipimpin oleh
Ikrimah bin Abu Jahal, masing-masing berkekuatan 100 orang. Amr bin Ash
ditunjuk sebagai panglima bagi kedua sayap tetapi tugasnya terutama untuk
koordinasi.
Abu Sufyan juga menempatkan 100 pemanah di barisan terdepan.
Bendera Quraisy dibawa oleh Thalhah bin Abi Thalhah.
34
B. Perang Tanding Satu Lawan Satu
Sebagaimana biasa setiap perang di zaman itu yang dilakukan bangsa
Arab pastilah diawali dulu dengan perang tanding satu lawan satu. 35
1. Keberanian Ali
Kali ini dari pihak muslimin yang dimajukan oleh nabi SAW adalah Ali bin
Abi Thalib radhiyallahuanhu melawan Thalhah bin Utsman dari kalangan
musyrikin, yang membawa bendera mereka.
Disebutkan bahwa perang tanding itu diawali oleh tantangan Thalhah bin
Utsman sebagai berikut :
ََك َن هم ْص َع هب ْب هن ه َُع ْي فَ َّت َمك َة َش َب ًاِب َو َ ََج ًاْل َو ََك َن َأب َ َوا هه ه ُِيبا ِن ِه َو ََكن َْت ُأم هه تَ ْك هسو هه َأ ْح َس َن َما
َ ْ ون ِم ْن الث َي ِاب َو ََك َن َأع َْط َر َأه ِْل َمك َة يَلْبَ هس الْ َح
ِْض ِمي ِم ْن الن َعال يَ هك ه
“Mush’ab bin ‘Umair adalah seorang pemuda kota Mekah yang gagal dan 55
berpenampilan tampat, ia dicintai oleh kedua orang tuanya. Ibunya
memberikan kepadanya pakaian yang terindah. Bahkan beliau adalah
orang yang terharum di Mekah. Ia memakai sendal yang terbuat di
Hadromaut (yaman)” (Ar-Roudh al-Unuf 4/53)
Jika ia berjalan maka parfumnya akan tercium dari jarak sekian. Namun
akhirnya Mush’ab bin ‘Umair masuk Islam. Ibunya pun terkena hasutan
sehingga melarang anaknya untuk masuk Islam dan menyuruh anaknya
murtad. Tetapi Mush’ab tidak mau. Akhirnya diberhentikan lah segala
bantuan dan diusir dari rumahnya.
Keadaan ini tidak mudah bagi Mush’ab bin ‘Umair, dia masih muda, dia
biasa hidup enak namun tiba-tiba diusir. Sehingga mulailah Mush’ab bin
‘Umair hidup dalam kondisi yang sulit, kulitnya mulai kasar sampai-sampai 56
disebutkan bahwa kulitnya lepas seperti sisik ular, biasanya halus karena
terawat.
Lihatlah kondisi Musháb bin Úmair yang tadinya bajunya saja pilihan
bahkan yang terindah, ketika meninggal ia tidak punya baju kecuali sehelai
kain yang tidak bisa digunakan untuk menutupi seluruh tubuhnya.
3. Abdullah bin Haroom
Beliau adalah ayahnya Jabir bin Abdiilah. Jabir bin Abdillah sendiri pernah
bercerita :
فَ َسلهوا َصا ِح َب َت هه،ا َن َصا ِح َب ه ْك َح ْن َظةل تهغ َِسل امل َ َ ِالئ َك هة
ِ
“Sesungguhnya sahabat kalian Handzolah dimandikan oleh para malaikat,
maka tanyalah kepada istrianya (ada apa gerangan)?”.
Maka istrinya berkata,
60
خ ََر َج َوه َهو هجنهب لَ َما َ َِس َع الهَائِ َع َة
“Ia keluar (menuju medan peperangan) tatkala mendengar suara teriakan
menyeru kepada perang sementara ia dalam kondisi junub”
Maka Nabi SAW berkata,
Saád bin Abi Waqqos berkata, “Wahai putraku, doanya Abdullah bin Jahsy
lebih baik daripada doaku. Sungguh aku melihatnya di penghujung hari
(perang Uhud), hidungnya dan telinganya terikat bergantungan di sebuah
tali” (HR Hakim )
7. Sa’ad bin Ar-Rabi’ Al-Anshari 65
Beliau adalah sahabat yang dipersaudarakan oleh Nabi shallallahu álaihi
wasallam dengan Abdurrahman bin Áuf. Ketika dipersaudarakan maka Saád
menawarkan kepada Abdurrahman setengah hartanya, dan juga
menawarkan salah satu istrinya kepada Abdurrahman bin Áuf.
“Rasulullah SAW perang Uhud mengutusku untuk mencari Saád bin Ar-
Robii’. Beliau berkata kepadaku, “Jika engkau bertemu dengannya maka
sampaikanlah salam dariku, dan katakana kepadanya, “Rasulullah
bertanya kepadamu : Bagaimana engkau mendapati dirimu?”. Maka
akupun keliling mencarinya diantara bergelimangnya korban-korban
perang, lalu aku mendapatinya di napasnya yang terakhir. Sementara di 66
tubuhnya ada 70 luka, karena tusukan tombak, sayatan pedang, dan
bekas anak panah. Maka aku berkata kepadanya, “Wahai Saád
sesungguhnya Rasulullah shallallahu álaihi wasallam menyampaikan
salam kepadamu, dan ia bertanya kepadamu, “Kabarkanlah kepadaku
bagaimanakah engkau mendapati dirimu?”. Maka Saád berkata,
“Salamku kepada Rasulullah dan juga kepadamu, katakana kepadanya,
“Wahai Rasulullah aku mendapati diriku mencium aroma surga”. Dan
katakakanlah kepadaku kaumku kaum Anshoor, “Tidak ada udzur bagi
kalian di sisi Allah kalau sampai Rasulullah shallallahu álaihi wasallam
terluka sementara di antara kalian masih ada mata yang masih berkedip”.
Lalu beliaupun meninggal dunia”. (HR Al-Hakim)
Sebagian syuhada Uhud dikuburkan dalam satu lahad lebih dari satu. Ada
yang satu kubur dua orang dan ada yang satu kubur 3 orang. Bahkan satu
kain kafan untuk dua orang atau untuk 3 orang sekaligus. Hal ini karena kaum 67
muslimin dalam kondisi terluka sehingga sulit bagi mereka untuk menggali
satu kuburan untuk satu orang, dan juga kurangnya kain sehingga satu kain
kafan digunakan untuk dua atau tiga orang sekaligus.
Jabir bin Abdillah berkata :
ه َث، ََك َن َ َْي َم هع ب َ ْ َي َالر هجلَ ْ ِي ِم ْن قَ ْت َل ُأ هحد ِف ثَ ْوب َوا ِحد-صل َاّلل عليه وسل- اّلل ِ َ َأ َن َر هسو َل
فَا َذا ُأ ِش َي َ هل ا َل َأ َحد قَ َد َم هه ِف الل َ ْح ِد.“ “ َأُّيُّ ه ْم َأ ْك َ هث َأ ْخ ًذا لِلْ هقرأ ِن؟:ي َ هقو هل
ِ ِ
“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu álaihi wasallam mengumpulkan
dua orang dari korban perang Uhud dalam satu kain kafan, lalu beliau
berkata, “Siapa diantara keduanya yang lebih banyak hafal al-Qurán?”.
Jika diisyaratkan kepada salah satunya maka Nabi mendahulukannya
untuk dimasukan dalam liang lahad” (HR Al-Bukhari)
Hamzah bin Abdil Muthholib dan Abdullah bin Jahsy dikuburkan dalam 68
satu kuburan.1
B. Daftar Lengkap 70 Syuhada Uhud
Disebutkan bahwa jumlah syuhada Uhud mencapai jumlah 70 orang.
Berikut ini adalah nama-nama para syuhada itu :
1. Hamzah bin Abdul Muthalib
2. Abdullah bin Jahsyi
3. Mush’ab bin Umair
75
Bab 6 : Pelajaran Dari Perang Uhud
Di antara hal-hal yang prinsip tersebut ialah:
A. Resiko Godaan Harta dan Kekayaan
76
Untuk mengingatkan kaum muslimin betapa buruk fitnah harta dan
kekayaan.
اّلل ِف َم َوا ِط َن َكثِ َية ن َوي َ ْو َم هحنَ ْي ن ا ْذ أ ْ ََْع َب ْت ه ْك َك ْ َثته ه ْك فَ َ ْل تهغ ِْن َع ْن ه ْك َشيْئًا
َرصهكه َ ه
َ َ لَقَدْ ن
ِ
“Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mukminin) di medan
peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu
diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah(mu), maka
jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun..”
(QS. At-Taubah: 25)
E. Anugerah Mati Syahid.
Di sisi Allah, mati syahid adalah tingkatan tertinggi bagl para kekasih-Nya.
Para syahid adalah orang-orang khusus yang sangat dekat dengan Allah di 80
antara seluruh hamba-Nya.
Mereka rela menumpahkan datah demi mendapatkan cinta AIIah serta
keridhaan-Nya. Mereka lebih mengutamakan cinta serta keridhaan Allah
daripada nyawa mereka sekalipun.
Dan satu-satunya cara untuk meraih derajat tersebut ialah dengan
memanfaatkan sebab-sebab yang dapat mengantarkan ke sana, yakni
menghadapi musuh.
F. Sunnatullah Pergiliran Kemenangan
اّلل َ ِاَّل َين أ َمنهوا َويَتَ ِخ َذ ِم ْن ه ْك هشهَدَ ا َء
ل ْ َال ََّي هم ن هدَ ا ِولههَا ب َ ْ َي النَ ِاس َو ِل َي ْع َ َل َ ه
َ ْ َِوت
Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara 81
manusia. (QS. Ali Imran: 141)
G. Membersihkan Dosa Orang-orang beriman
Untuk membersihkan atau melebur orang-orang yang beriman dari dosa-
dosa mereka serta dari penyakit-penyakit batin. Lagi pula hal itu sekaligus
untuk mensterilkan mereka dari orang-ofang yang munafik, sehingga
mereka tampak beda.
Dalam hal ini mereka bisa melakukan dua pembersihan sekaligus; yakni
membersihkan jiwa mereka, dan membersihkan dari orang yang secara
lahiriah adalah bagian dari mereka, padahal sebenarnya ia justru musuh
mereka.
H. Mukadimah Wafatnya Rasulullah SAW
Peristiwa Perang Uhud hanya meniadi mukadimah atas kematian
Rasulullah SAW. Allah mencela sikap sebagian kaum muslimin karena 82
berpaling hanya gara-gara mendengar isu terbunuhnya Rasulullah SAW.
Padahal, seharusnya mereka tetap teguh pada Islam serta ajaran tauhid
serta rela mati atau dibunuh demi berpegang padanya. Sebab,
sesungguhnya yang mereka sembah adalah Rabbnya Muhammad Yang
Maha Hidup dan tidak akan pernah mati.