Disusun Oleh:
Azzazunda Choibar L.
Hilmy Ahmad Sahl S. R.
Zaidan Musyaffa Madio
I
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt atas karunia serta nikmatnya yang
tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Saw berserta para keluarga,
sahabat, serta para pengikutnya hingga akhir zaman.
II
DAFTAR ISI
GHAZW AL-FIKRI..........................................................................................................................I
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Pokok Masalah......................................................................................................................6
1. Apakah Itu Ghazwul Fikri ?................................................................................................6
2. Bagaimana Pandangan Islam Tentang Ghazwul Fikri ?......................................................6
3. Apa Dampak Ghazwul Fikri Terhadap Islam ?...................................................................6
4. Bagaimana Cara Menyikapi Ghawzul Fikri ?.....................................................................6
5. Produk-produk Yang Dibawa Ghazwul Fikri ?...................................................................6
C. Tujuan....................................................................................................................................6
BAB 2 PEMBAHASAN....................................................................................................................8
III
A. Kesimpulan..........................................................................................................................18
B. Saran....................................................................................................................................18
IV
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
peperangan seperti perang Uhud, Khandaq, Ahzab dan begitupun juga
peperangan setelah zaman Nabi, yang mana perang tersebut merupakan perang
fisik yang berawal dari ketidaksenangan orang-orang Kafir terhadap Islam.
Ibarat musim, hujan lebat selalu dimulai dengan gerimis terlebih dahulu.
Usaha musuh-musuh Islam untuk menghancurkan umat Islam tak pernah
kendor. Kini tak hanya perang fisik, Ghazwul al-Fikri (perang pemikiran) pun
ditempuh. Sebenarnya awal mula ghazwul fikri ini terjadi sudah lama, yaitu
ketika iblis menyesatkan Nabi Adam untuk memakan buah yang Allah larang
untuk memakannya. Dalam kejadian itu Nabi Adam berada dalam surga dengan
Siti hawa. Allah persilakan Nabi Adam untuk menikmati semua fasilitas yang
ada di Surga. Hanya saja Allah menunjukkan satu pohon dalam surga yang tak
boleh dimakan buahnya oleh Nabi Adam.
Namun Iblis yang sombong itu memiliki teknik yang biasa juga disebut
ghazwul fikri (perang pemikiran) yang begitu halus, untuk membujuk agar Nabi
Adam memakan buahnya, hingga ketaatan yang dibangun Nabi Adam seketika
runtuh hanya karena bujuk rayunya.
2
Saat mengartikulasikan Ghazwul al-Fikri (perang pemikiran) yang
semakin masif dilancarkan di dunia Islam, Ghazwul al-Fikri (perang pemikiran)
didefinisikannya secara terminologis sebagai “Beragam sarana dan media selain
bentuk invasi militer, yang secara masif dipropagandakan pasca (kegagalan)
Perang Salib dengan tujuan untuk menghapus nilai-nilai keislaman dalam
kehidupan kaum Muslimin dan untuk memalingkan komitmen mereka terhadap
Islam, dengan menyebarkan virus akidah dan hal-hal lain yang terkait
dengannya, seperti pemikiran, adat-istiadat dan bahkan hingga gaya hidup
(lifestyle).
َص ٰرى َح ٰتّى تَتَّبِ َع ِملَّتَهُ ْم ۗ قُلْ اِ َّن هُدَى هّٰللا ِ ه َُو ْاله ُٰدى ۗ َولَ ِٕى ِن اتَّبَعْت
ٰ َّك ْاليَهُوْ ُد َواَل الن
َ ضى َع ْن ٰ َْولَ ْن تَر
هّٰللا
ِ َاَ ْه َو ۤا َءهُ ْم بَ ْع َد الَّ ِذيْ َج ۤا َءكَ ِمنَ ْال ِع ْل ِم ۙ َما لَكَ ِمنَ ِ ِم ْن َّولِ ٍّي َّواَل ن
ص ْي
Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan senang kepada kamu hingga
3
kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah
itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti
kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi
menjadi pelindung dan penolong bagimu.
Dalam hal ini, Nabi diutus oleh Allah untuk menyebarkan dakwah
kepada mereka (Yahudi dan Nashrani) agar mereka masuk ke dalam agama
Islam, akan tetapi Nabi ditugaskan hanya sebatas membawa berita tentang kabar
gembira dan memberi peringatan kepada mereka. Sebagaimana firman Allah
pada ayat sebelumnya
ب ْٱل َج ِح ِيم
ِ ق بَ ِشيرًا َونَ ِذيرًا ۖ َواَل تُ ْسـَٔ ُل ع َْن َأصْ ٰ َح َ َِإنَّٓا َأرْ َس ْل ٰن
ِّ ك بِ ْٱل َح
4
pendidik, ulama, penyair Mesir memutuskan untuk bergabung ke dalam gerakan
Ikhwanul Muslimin pada tahun 1953 di bawah pimpinan Hasan Al-Banna
seorang guru sekolah dan imam asal Mesir. Serangan demi serangan ia
lancarkan bersama gerakan tersebut untuk menepis paham-paham Barat dan ia
pun tidak menyia-nyiakan kemampuan yang ia miliki sebagai seorang
sastrawan, novelis, kritikus politik yang pada akhirnya ia melahirkan sebuah
maha karya yaitu kitab Maā„lim al- Ṭarῑq dan Tafsir Fī Ẓilāl Al-Qur‟ān. Sebuah
karya fenomenal yang sangat berpengaruh terhadap pemikiran kaum muslimin
dan berhasil mengguncang singgasana kekuasaan Gamal Naser sehingga ia
terancam lengser dari kekuasaanya. Tekanan demi tekanan dirasakan oleh Quṭb
sehingga membuatnya berulang kali keluar masuk penjara dan terancam
dibunuh di tiang gantung.
ص ٌّد ع َْن َسبِي ِْل هّٰللا ِ َو ُك ْف ۢ ٌر بِ ٖه َو ْال َم ْس ِج ِد َ يَ ْسـَٔلُوْ نَكَ َع ِن ال َّشه ِْر ْال َح َر ِام قِتَا ٍل فِ ْي ۗ ِه قُلْ قِتَا ٌل فِ ْي ِه َكبِ ْي ٌر ۗ َو
ْال َح َر ِام َواِ ْخ َرا ُج اَ ْهلِ ٖه ِم ْنهُ اَ ْكبَ ُر ِع ْن َد هّٰللا ِ ۚ َو ْالفِ ْتنَةُ اَ ْكبَ ُر ِمنَ ْالقَ ْت ِل ۗ َواَل يَزَ الُوْ نَ يُقَاتِلُوْ نَ ُك ْم َح ٰتّى يَ ُر ُّدوْ ُك ْم ع َْن
ٰۤ ُ
ۚ ت اَ ْع َمالُهُ ْم فِى ال ُّد ْنيَا َوااْل ٰ ِخ َر ِة ْ َك َحبِط َ ول ِٕى ت َوهُ َو َكافِ ٌر فَاْ ِد ْينِ ُك ْم اِ ِن ا ْستَطَا ُعوْ ا ۗ َو َم ْن يَّرْ تَ ِد ْـد ِم ْن ُك ْم ع َْن ِد ْينِ ٖه فَيَ ُم
ٰۤ ُ
َار هُ ْم فِ ْيهَا ٰخلِ ُدوْ ن ِ ۚ َّك اَصْ ٰحبُ الن َ ول ِٕى َوا
5
mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka
sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya lalu dia
mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan
di akhirat dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
B. Pokok Masalah
C. Tujuan
Berdasarkan identifikasi pokok masalah di atas, yang menjadi tujuan ini
yaitu;
6
2. memperkenalkan istilah-istilah dalam Ghazwul Fikri yang marak
di era digital sekarang ini.
3. memberikan pencerahan tentang keharusan untuk memahami
Ghazwul Fikri mulai metode, sarana-sarana serta ideologi-ideologi
yang menyertainya dan cara efektif mengantisipasi dan memfilter
agar tidak menjadi bagian di dalamnya. Sedangkan manfaat yang
diharapkan dari kegiatan workshop ini adalah:
a) Pendengar diharapkan mampu memahami secara baik dan
benar Ghazwul Fikri baik dari pengertian, sejarah, metode,
dan sarana-sarananya,
b) Pendengar diharapkan memahami ideologi-ideologi yang
dibawa Ghazwul Fikri seperti orientalisme, pluralisme,
feminisme, sekularisme, liberalisme, utilitarianisme dan
positivisme.
7
BAB 2
PEMBAHASAN
Ghazw al-Fikri adalah sebuah istilah yang lahir sejak kekalahan bangsa
Eropa terhadap umat Islam pada Perang Salib beberapa abad lalu. Oleh karena
itu, Ghazw al-Fikri merupakan buah balas dendam bangsa Eropa terhadap umat
Islam yang tak akan pernah padam. Mereka menyadari bahwa umat Islam tidak
bisa dihancurkan dengan perang, senjata dan peluru-peluru mereka, justru hal
itu akan semakin menumbuhkan ruh jihad bagi umat Islam, karena prinsip
mereka adalah „ῑsy karῑman au mut syahῑdan (hidup mulia atau mati syahid).
Mereka menyadari bahwa umat Islam hanya bisa dihancurkan dengan Ghazw
al-Fikri.
8
atau objek utamanya adalah hati dan pikiran manusia. Jika yang menjadi korban
Ghazw al- Fikri adalah seorang ulama atau tokoh intelektual yang berpengaruh,
maka daya ledak Ghazw al-Fikri akan sangat cepat menjalar kemana-mana yang
melebihi daya ledak bom atom sekalipun, karena tokoh-tokoh tersebut akan
diikuti dan ditiru segala gerak-geriknya dan segala argumentasinya akan
dijadikan sebagai acuan atau pedoman dalam kehidupan sehari-hari oleh para
pengikutnya
9
kecemerlangan ekspansi Islam yang mampu menduduki wilayah Eropa selama
berabad-abad. Perang Salib telah mengajarkan kepada kaum Kristen bahwa jika
mereka mengibarkan bendera Kristen (Salib) dalam berhadapan dengan kaum
muslimin, maka mereka akan kalah. Sejak itu sebagian tokoh Kristen angkat
bicara mengenai kekalahan mereka pada Perang Salib. Mereka menilai Perang
Salib merupakan cara yang tidak tepat untuk menaklukan kaum muslimin. Salah
satu tokoh terkenal adalah Pierre Maurice de Montboissier atau Peter The
Venerable atau Petrus Venerabilis (1094-1156).
10
yang memiliki kitab setan (Diabolical Scripture). Nampaknya strategi Peter ini
banyak diminati dan menjadi bahan konsumsi pokok para kaum misionaris
terhadap kaum muslimin.
11
Zwemmer menambahkan bahwa, sejak tahun 1882 M politik penjajahan
telah menguasai kurikulum pengajaran di sekolah-sekolah dasar dengan
menghapuskan pengajaran al-Qur‟an dan sejarah Islam. Dengan demikian, ia
telah menciptakan generasi yang bukan beragama Muslim, Kristen dan bukan
Yahudi. Akan tetapi generasi yang labil, materialistis, tidak percaya aqidah,
tidak mengerti kewajibannya terhadap agamanya dan tidak memuliakan tanah
airnya. Inilah sebuah warisan dari kekalahan umat Kristen pada Perang Salib,
mereka bersumpah akan menghancurkan umat Islam dengan cara apapun
sebagai balas dendam atas kekalahan mereka. Bisa dilihat saat ini gerakan-
gerakan mereka kian massif dan tersistematis tentu dengan perencanaan yang
matang. Mulai dari liberalisme, orientalisme, sekularisme, kolonialisme dan lain
sebagainya yang berhasil mereka ledakan di tengah pemikiran umat Islam.
Tentunya semua paham-paham tersebut mengandung resiko yang sangat
berbahaya apabila dikonsumsi umat Islam yang akan berdampak pada lemahnya
akidah, ghῑrah dan kecintaan (maḥabbah) terhadap agamanya. Dengan begitu,
sangat mudah bagi mereka memecah belah umat Islam dan menguasai alias
menjajah semua kehidupan umat Islam. Akhirnya umat Islam turut ke mana
angin dihembuskan oleh penjajahnya.
12
C. Dampak Ghazwul Fikri
1. Perubahan keperibadian pada umat Islam, gaya hidup dan tingkah laku.
2. Merusakkan akhlak Muslim.
3. Menghancurkan pemikiran tentang islam.
4. Melarutkan keperibadian asli Muslim
5. Menjadikan muslim riddah yaitu muslim yang menuju kekafiran karna
mengikuti orang kafir.
1. Liberalisme.
a. Pengertian Liberalisme
Liberalisme berasal dari kata liber yaitu bebas atau merdeka
sedangkan menurut istilah liberalisme merupakan paham/ideologi
mainstream yang memprioritaskan kebebasan individu sebebas-
bebasnya dalam segala aspek.
13
Filsuf John Locke dianggap sebagai pencetus liberalisme pada
abad 16 di barat sedangkan liberalisme masuk ke indonesia pada abad
19 yang dibawakan oleh nurcholis majid
2. Sekularisme.
a. Pengertian Sekularisme
Sekularisme berasal dari kata sekuler yang berasal dari bahasa
Latin, saeculum, yang bermakna ganda, yakni "ruang" dan "waktu".
Istilah "ruang" menunjuk pada pengertian "dunia" atau "duniawi",
sedangkan "waktu" pada pengertian "sekarang" atau "kini".
Sedangkan Sekuler menurut istilah adalah suatu sistem etik yang
didasarkan pada prinsip moral alamiah yang terlepas dari agama
wahyu atau supernaturalisme bisa disebut juga gerakan pemisahan
antara agama dan pemerintahan.
3. Pluralisme.
a. Pengertian Pluralisme
Pluralisme berasal dari dua kata plural dan isme yang berarti
paham atas keberagaman. Sedangkan menurut bahasa Pluralisme
merupakan paham yang menghargai adanya perbedaan dalam suatu
masyarakat dan memperbolehkan kelompok yang berbeda tersebut
untuk tetap menjaga keunikan budayanya masing-masing.
14
b. Macam Macam pluralisme
1) Pluralisme Budaya.
2) Pluralisme Agama.
3) Plualisme Sosial.
4) Pluralisme Ilmu Pengetahuan.
5) Pluralisme Media.
4. Feminisme.
a. Pengertian Feminisme
Feminisme berasal dari kata feminin yaitu sebuah kata sifat
yang berarti "kewanitaan" atau menunjukkan sifat perempuan.
Sedangkan menurut istilah Feminisme adalah gerakan dan ideologi
yang bertujuan untuk mencapai kesetaraan tingkat gender yang
bernaung pada hak asasi manusia bias disebut juga aliran pergerakan
wanita yang memperjuangkan hak-hak perempuan.
5. Orientalisme.
a. Pengertian Orentalisme
Orientalisme adalah suatu ilmu ketimuran atau ilmu tentang
timur. Adapun kata orientalis dalam pengertian umum berarti semua
15
ahli Barat yang mempelajari dunia Timur (Jauh, Tengah atau Dekat)
tentang baasanya, sastranya, peradabanya ataupun agamanya.
6. Utilitarianisme.
a. Pengertian Utilitarisme
Utilitarianisme memandang suatu perbuatan dianggap baik
apabila mendatangkan kebahagiaan dan sebaliknya dianggap
perbuatan buruk apabila menyebabkan ketidaksenangan. Bukan saja
kebahagiaan bagi para pelakunya, tapi juga kebahagiaan bagi orang
lain.
7. Fositivisme.
a. Pengertian Fositivisme
Positivisme adalah aliran filsafat yang menyatakan bahwa
pengetahuan yang benar hanya berasal dari ilmu alam dan tidak
berkaitan dengan metafisika
16
menjadikan Tuhan sebagai bangunan sentral kehidupan serta segala hal terkait
paradigma berfikir Islam.
1. Penguatan Aqidah
17
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ghazw al-Fikri merupakan strategi baru yang dipakai oleh musuh- musuh
Islam di mana objeknya adalah hati dan pikiran manusia. Informasi- informasi yang
telah diberikan oleh Allah melalui firman-Nya mengenai fenomena tersebut telah
tercantum di al-Qur’an dan tersebar di berbagai surat dalam al-Qur’an.
B. Saran
Sebagaimana dalam pepatah “tak ada gading yang tak retak” dan
“kesempurnaan hanya milik Allah”. Kami dari kelompok 4 sangat berharap bila
ada kekeliruan dan kekhilafan dalam penulisan makalah ini, baik dari aspek
materi, metodologi maupun analisisnya, penulis sangat berharap koreksi yang
bersifat konstrukstif demi kesempurnaan makalah ini.
18
Sebagai saran, kami dari kelompok 4 mengajukan beberapa hal penting,
yakni:
1. Menjadikan setiap pribadi kita sebagai pribadi yang terbebas dari ghazwul
fikri, dan bukti sebagai kemurnian ajaran Islam melalui tarbiyah Islamiah
yang aktif diikuti dan menjadikan lingkungan keluarga kita dan tempat
tinggal kita sebagai lingkungan yang positif terhadap Islam.
2. Meninjau kurikulum pendidikan nasional yang berlaku sehingga bisa
membendung pengaruh jahat dari ghazwul fikri dengan mendirikan instansi
atau lembaga-lembaga untuk menghadapi ghazwul fikri yang bertugas
mengamati, menghadapi dan mencari jalan keluar bagi serangan itu
3. Membentuk media-media massa alternatif yang punya visi da’wah Islam
yang kental dan kuat dalam pemberitaan dan opini yang hendak
disampaikan kepada masyarakat
19