FATHUL MAKKAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah SKI MI
FAKULTAS TARBIYAH
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang maha Esa karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah “Fathul Makkah” dengan baik dan
lancar. Shalawat dan salam juga kami haturkan atas junjungan Nabi Muhammad ﷺ,
yang merupakan rasul akhir zaman yang telah memberikan kita pelajaran dan pedoman
yang baik. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Ustadzah Hj. Isyakdiyah
M.Pd. selaku dosen pengampu pada mata kuliah SKI MI yang senantiasa membimbing
penulis dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Penyusunan makalah ini, dimaksudkan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI MI), maka dari itu pada penyusunan makalah ini penulis
mengambil judul “Fathul Makkah”, penulis akan menjabarkan tentang Peristiwa Fathu
Makkah, bagaimana awal mula terjadinya Fathul Makkah sampai kemenangan Rasulullah
dalam menaklukkan kota makkah.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan yang ada pada penulis. Untuk itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun
akan senantiasa penulis terima demi kesempurnaan dan kebaikan Makalah ini
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Diawali dari perjanjian damai antara kaum muslimin Madinah dengan orang
musyrikin Quraisy yang ditanda tangani pada nota kesepakatan Shulh
Hudaibiyah pada tahun 6 Hijriyah. Termasuk di antara nota perjanjian adalah
siapa saja diizinkan untuk bergabung dengan salah satu kubu, baik kubu
Nabi ﷺdan kaum muslimin Madinah atau kubu orang kafir Quraisy Makkah.
Maka, bergabunglah suku Khuza’ah di kubu Nabi ﷺdan suku Bakr
bergabung di kubu orang kafir Quraisy. Padahal, dulu di zaman Jahiliyah, terjadi
pertumpahan darah antara dua suku ini dan saling bermusuhan. Dengan adanya
perjanjian Hudaibiyah, masing-masing suku melakukan gencatan senjata. Namun,
secara licik, Bani Bakr menggunakan kesempatan ini melakukan balas dendam
kepada suku Khuza’ah.
Bani Bakr melakukan serangan mendadak di malam hari pada Bani
Khuza’ah ketika mereka sedang di mata air mereka. Secara diam-diam, orang
kafir Quraisy mengirimkan bantuan personil dan senjata pada Bani Bakr.
Akhirnya, datanglah beberapa orang di antara suku Khuza’ah menghadap
Nabi ﷺdi Madinah. Mereka mengabarkan tentang pengkhianatan yang
dilakukan oleh orang kafir Quraisy dan Bani Bakr.
Dengan adanya pengkhianatan ini, Nabi ﷺmemerintahkan para sahabat
untuk menyiapkan senjata dan perlengkapan perang. Beliau mengajak semua
sahabat untuk menyerang Makkah. Beliau bersabda, “Ya Allah, buatlah Quraisy
tidak melihat dan tidak mendengar kabar hingga aku tiba di sana secara tiba-tiba.”
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
6
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah hidup Nabi Muhammad ﷺ, Terj. Nayla Putri (Bandung : Pustaka Islamika, 2008) hlm.
1
Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri, Sirah Nabawiyah biography of the prophet Mutiara Abadi
532
2
Ibid. Hlm. 534
3
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta : Amzah, 2009) hlm. 71-72
7
Bakr. Kemudian ada beberapa orang dari Suku Khuza'ah mendatangi Nabi
Muhammad ﷺdi Madinah.
Nabi ﷺpun diberitahu tentang pengungkapan tersebut. Kaum kafir
Quraisy yang menyadari telah melakukan pelanggaran perjanjian, akhirnya
mengutus Abu Sufyan ke Madinah untuk memperbarui isi perjanjian. Abu Sufyan
yang telah sampai di Madinah menjelaskan pada Nabi ﷺ. Namun, beliau
tidak memedulikannya. Kemudian Abu Sufyan pun menemui Abu Bakar dan
Umar bin Khattab untuk meminta bantuan agar bisa membujuk Nabi ﷺ.
Tetapi sayang sekali, usahanya tidak membuahkan hasil. Untuk yang terakhir,
Abu Sufyan pun menemui Ali bin Abin Thalib untuk meminta bantuan4.
Hasilnya juga sama saja, Ali bin Abi Thalib pun menolak. Lalu, Ali bin Abi
Thalib memberikan saran: “ Demi Allah, aku tidak mengetahui sedikit pun solusi
yang bermanfaat bagimu. Akan tetapi, bukankah Engkau seorang pemimpin Bani
Kinanah? Maka, bangkitlah dan mintalah sendiri perlindungan kepada orang-
orang Kemudian, kembalilah ke daerahmu. " Karena pengecualian tersebut, Nabi
ﷺpun memerintahkan para sahabat agar menyiapkan senjata dan
perlengkapan perang5. Seluruh sahabat diajak untuk menyerang Makkah. Nabi
ﷺbersabda:
" Ya Allah, buatlah Quraisy tidak melihat dan tidak mendengar kabar
hingga aku tiba di sana secara tiba-tiba. "
8
Abi Umayah. Ketika masih kafir, dua orang ini termasuk di antara orang yang
permusuhannya sangat keras terhadap Nabi ﷺ. Dengan kelembutannya,
Nabi ﷺmenerima taubat mereka dan masuk Islam.
Setelah beliau sampai di suatu tempat yang bernama Marra Dhahraan, dekat
dengan Makkah, beliau memerintahkan pasukan untuk membuat obor sejumlah
pasukan. Beliau juga mengangkat Umar Radhiyallahu ‘anhu sebagai penjaga7.
Abbas pun mengatakan, “Wahai Rasulullah ﷺ, aku telah
melindunginya.”
Tanggal 17 Ramadhan 8 H, Rasulullah meninggalkan Marra Dzahran
menuju Makkah. Sebelum berangkat, beliau memerintahkan Abbas untuk
mengajak Abu Sufyan menuju jalan tembus melewati gunung, berdiam di sana
hingga semua pasukan Allah lewat di sana. Dengan begitu, Abu Sufyan bisa
melihat semua pasukan kaum muslimin. Maka Abbas dan Abu Sufyan melewati
beberapa kabilah yang ikut gabung bersama pasukan kaum muslimin. Masing-
masing kabilah membawa bendera. Setiap kali melewati satu kabilah, Abu Sufyan
selalu bertanya kepada Abbas, “Kabilah apa ini?” dan setiap kali dijawab oleh
Abbas, Abu Sufyan senantiasa berkomentar, “Aku tidak ada urusan dengan bani
Fulan”8.
Setelah agak jauh dari pasukan, Abu Sufyan melihat segerombolan pasukan
besar.
Dia lantas bertanya, “Subhaanallah, wahai Abbas, siapakah mereka ini?”
Abbas menjawab: “Itu adalah Rasulullah bersama muhajirin dan Anshar.”
Abu Sufyan bergumam, “Tidak seorang-pun yang sanggup dan kuat
menghadapi mereka.”
Abbas berkata: “Wahai Abu Sufyan, itu adalah Nubuwah.”
9
Quraisy”. Ketika ketemu Nabi ﷺ, perkataan Sa’ad ini disampaikan kepada
Nabi ﷺ. Beliau pun menjawab,
“Sa’ad keliru, justru hari ini adalah hari diagungkannya Ka’bah dan
dimuliakannya Quraisy oleh Allah.”
Kemudian, Nabi ﷺmemerintahkan agar bendera di tangan Sa’ad diambil
dan diserahkan kepada anaknya, Qois. Akan tetapi, ternyata bendera itu tetap di
tangan Sa’ad. Ada yang mengatakan bendera tersebut diserahkan ke Zubair dan
ditancapkan di daerah Hajun10.
C. Strategi Rasulullah dalam Fathul Makkah
10
Muhammad Al Ghazali, Fiqus Sirah Muhammad Al Ghazali, Terj. Ibnu Abdil Jamil (Solo :
Media Insani Pres, 2005) hlm.584-585
Ahmad Hatta dkk, The Great Story of Muhammad ( ﷺJakarta : Magfirah Pustaka, 2011)
11
Ali Op.cit. hlm. 113
12
hlm.148
10
“Sesungguhnya kami memberikan kepadamu kemenangan yang nyata.” (Q.s. Al
Fath: 1)
13
Umar Abdul Aziz, Khulasah Nuurul Yaqin, (Nasr : Al-huda, 2015) hlm. 150-151
14
Q.S. Al-Isra / 17 : 18.
15
Q.S. Saba’ / 34 : 49.
11
bertakbir di bagian pojok-pojok Ka’bah. Sementara orang-orang Quraisy
berkerumun di dalam masjid, menunggu keputusan beliau ﷺ.
Dengan memegangi pinggiran pintu Ka’bah, beliau bersabda:
َص َدَق َو ْع َده وَنصَر َعْبَده، َلُه الُم ْلُك وله الحمُد وهو على َك ِّل َش ْي ٍء قديٌر،ال ِإله ِإَّال هللا وحَّد ه ال شريَك له
وَهزَم األحزاَب وْح َده
“Wahai orang Quraisy, sesungguhnya Allah telah menghilangkan
kesombongan Jahiliyah dan pengagungan terhadap nenek moyang. Manusia
dari Adam dan Adam dari tanah.”
َيا َأُّيَها الَّناُس ِإَّنا َخ َلْقَناُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َو ُأْنَثى َو َجَع ْلَناُك ْم ُش ُعوًبا َو َقَباِئَل ِلَتَع اَر ُفوا ِإَّن َأْك َر َم ُك ْم ِع ْنَد ِهَّللا َأْتَقاُك ْم ِإَّن
َهَّللا َع ِليٌم َخ ِبير16
“Wahai orang Quraisy, apa yang kalian bayangkan tentang apa yang akan aku
lakukan terhadap kalian?”
Merekapun menjawab, “Yang baik-baik, sebagai saudara yang mulia, anak
dari saudara yang mulia.”
Beliau bersabda :
“Aku sampaikan kepada kalian sebagaimana perkataan Yusuf kepada
saudaranya: ‘Pada hari ini tidak ada cercaan atas kalian. Allah mengampuni
kalian. Dia Maha penyayang.’ Pergilah kalian! Sesungguhnya kalian telah
bebas!17”
Pada hari kedua, Nabi ﷺberkhutbah di hadapan manusia. Setelah
membaca tahmid beliau bersabda:
“Sesungguhnya Allah telah mengharamkan Makkah. Maka tidak halal bagi
orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk menumpahkan darah
dan mematahkan batang pohon di sana. Jika ada orang yang beralasan dengan
perang yang dilakukan Nabi ﷺ, maka jawablah:
“Sesungguhnya Allah mengizinkan Rasulnya ﷺdan tidak mengizinkan
kalian. Allah hanya mengizinkan untukku beberapa saat di siang hari. Hari ini
Keharaman Makkah telah kembali sebagaimana keharaman sebelumnya.
16
Q.S. Al-Hujurat / 49 : 13
17
Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri, Sirah Nabawiyyah, Terj. Kathur Suhardi, (Jakarta : PT Al-
Kautsar, 1997) hlm. 561
12
Maka hendaknya orang yang hadir menyampaikan kepada yang tidak
hadir18.”
Nabi ﷺdiizinkan Allah untuk berperang di Makkah hanya pada hari
penaklukan kota Makkah dari sejak terbit matahari hingga Ashar. Beliau tinggal
di Makkah selama sembilan hari dengan selalu mengqashar shalat dan tidak
berpuasa Ramadhan di sisa hari bulan Ramadhan. Sejak saat itulah, Makkah
menjadi negeri Islam, sehingga tidak ada lagi hijrah dari Makkah menuju
Madinah. Demikianlah kemenangan yang sangat nyata bagi kaum muslimin.
Telah sempurna pertolongan Allah. Suku-suku arab berbondong-bondong masuk
Islam. Demikianlah karunia besar yang Allah telah berikan19.
F. Keteladanan Rasulullah dalam peristiwa Fathul Makkah
18
Ibid. Hlm. 562
19
Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri, Sirah Nabawiyyah, (Jakarta : PT. Al-Kautsar, 1997) hlm. 492
20
Kamaruddin Amin, Sejarah kebudayaan Islam untuk kelas 5 MI (Jakarta : Kementerian Agama
Replubik Indonesia , 2015) hlm. 24.
21
Ibid. Hal. 25
13
perjanjian kaum muslimin diperbolehkan. Namun demikian perlu diupayakan
perdamaian.
4. Ditugaskannya Abu Sufyan sebagai duta keamanan menunjukkan bahwa
untuk menyelesaikan suatu pertikaian atau permasalahan antar pihak
diperlukan sebuah hubungan diplomasi.
5. Siasat yang dilakukan Rasulullah dalam mengatur pasukan menjadi empat
kubu menjadi sebuah contoh bahwa untuk meraih kemenangan diperlukan
strategi yang jitu22.
6. Hancurnya ratusan berhala yang telah lama bercokol di sekeliling Ka'bah
menunjukkan bahwa suatu kebenaran pasti datang dan kebatilan pasti akan
sirna. Hal ini harus dapat memberi motivasi bagi para pelaku perjuangan
kebenaran23.
7. Dimaafkannya kaum Quraisy dan dibiarkan mereka pergi oleh Rasulullah
menjadi teladan bagi kaum muslimin untuk tidak menyimpan rasa dendam
dan agar saling mengasihi sekalipun terhadap orang yang sering menyakiti.
8. Ikut sertanya 10.000 orang pasukan dan 2.000 orang dalam peristiwa Fatkhu
Makkah menunjukkan bahwa dalam meraih kemenangan diperlukan
persatuan dan kesatuan24.
22
Mummar, Sejarah Kebudayaan Islam MI kelas V (Jakarta : Direktorat KSKK Madrasah, 2020)
hlm. 53 dan 54
23
Al-Baladzuri, Penaklukan negeri-negeri dari negeri Sind sampai Fathul Makkah, (Jakarta : PT. Al-
Kautsar, 2003) hlm. 62
24
Mummar, Op.cit. hlm. 55
14
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
15
yang telah terjadi sejak zaman Jahiliyah, maka Islam akan memperkuatnya. Pada
khutbah ketiga, Rasulullah ﷺmengumumkan kehormatan tanah Makkah,
keharaman berburu binatang-binatang di Makkah, memotong rerumputan
Makkah, pohon-pohon Makkah, dan harta temuan Makkah. Pada khutbah
keempat, Rasulullah ﷺmenjelaskan bahwa barang siapa melakukan tindak
pembunuhan dan ada saksi mata yang melihatnya, maka si pembunuh wajib
membayar tebusan atau dihukum
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun. Kami menyadari bahwa masih
terdapat banyak kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
16
DAFTAR PUSTAKA
prophet Mutiara Abadi Sejarah hidup Nabi Muhammad ﷺ. (Nayla Putri
Al Mubarakfuri, Shafiyyurrahman. 2008. Sirah Nabawiyah biography of the
Ali, Syed Ameer. 2008. The spirit of Islam. (Margono dan Kamilah Terj)
Yogyakarta : Navila.
Hatta, Ahmad dkk. 2011. The Great Story of Muhammad ﷺ. Jakarta : Magfirah
Pustaka.
17
Jabbar, Umar Abdul. Nabi Muhammad cahaya penerang dunia. 2022. Yogyakarta
: Cahaya Pendidikan.
18