Anda di halaman 1dari 13

“ FATHUL MAKKAH ”

Dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Tarikh Nabawi


Dosen Pengampu : H. Udin Zaenudin, M..Ed

Disusun Oleh :
NAMA NIM
Nisa Siti Fauziah 1901223
Epa Pati Nurkamila 1901218
Diki Wahyudi 1901247

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM TASIKMALAYA
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, berkat rahmat dan karunianya, kami mampu
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berisi mengenai
PERISTIWA FATHUL MAKKAH. Untuk itu penulis berterima kasih kepada :
1. Orang tua yang tak pernah berhenti mendoakan agar penulisan makalah ini
berjalan dengan lancar.
2. Bapak Udin Zaenudin sebagai dosen mata kuliah Tarikh Nabawi telah
memberikan ilmunya kepada kami.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis meminta saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan
agar kelak bisa menulis lebih baik lagi.

Tasikmalaya, Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3

BAB I ......................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 4

C. Tujuan Masalah ............................................................................................................ 4

BAB II........................................................................................................................................ 5

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 5

1. Fathul Makkah .............................................................................................................. 5

2. Sebab terjadinya fathul Makkah ................................................................................. 5

3. Kronologi fathul Makkah ............................................................................................ 8

4. Ibrah dari peristiwa fathul Makkah ......................................................................... 11

BAB III .................................................................................................................................... 12

PENUTUP................................................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setelah Allah mengokohkan agama Islam dengan sempurna, dan telah banyak menguji
keimanan dan ketaqwaan kaum muslimin. Sedangkan kaum kaum Musyrikin (kafir
Quraisy) masih terus mengingkari dan memusuhi Islam dan kaum Muslimin. Kini Allah
berkehendak memasukkan Rasulllah dan kaum Muslimin ke Kota Mekah sebagai kaum
yang menang dan jaya.
Penaklukan kota Mekah merupakan kemenangan terbesar yang dengannya Allah
muliakan agama-Nya, Rasul dan tentara-Nya. Negeri yang suci dan Rumah Allah yang
mulia diselamatkan dari tangan orang-orang kafir dan musyrik.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu :
1. Bagaimana sebab terjadinya penaklukan Kota Mekkah?
2. Bagaimana kronologi terjadinya penaklukan kota Mekkah?
3. Apa saja ibrah dari peristiwa penaklukan kota Mekkah?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui bagaimana sebab terjadinya penaklukan kota Makkah
2. Memahami bagaimana kronologi terjadinya penaklukan kota Makkah
3. Dapat mengambil ibrah dari peristiwa penaklukan kota Makkah
BAB II
PEMBAHASAN
1. Fathul Makkah
Penaklukan Mekkah (bahasa Arab: ‫فتح مكة‬, Fathu Makkah) merupakan peristiwa yang
terjadi pada tahun 630 M tepatnya pada tanggal 10 Ramadan 8 H,
dimana Muhammadbeserta 10.000 pasukan bergerak
dari Madinah menuju Mekkah. dan kemudian menguasai Mekkah secara keseluruhan
tanpa pertumpahan darah sedikitpun, sekaligus menghancurkan berhala yang
ditempatkan di dalam dan sekitar Ka’bah.
Nabi istirahat di Marr adz-Dzahran, di sana Abu Shofyan menyatakan masuk Islam,
dan Rosulullah menjadikan rumah Abu Shofyan sabagai salah satu tempat yang bagi
pendudukan Mekkah untuk mencari perlindungan (selain masjidil haram).
Ketika sampai di Dzu Thuwa, Nabi Muhammad membagi pasukannya, yang terdiri dari
tiga bagian, masing-masing adalah:
1. Khalid bin Walid memimpin pasukan untuk memasuki Mekkah dari bagian bawah,
2. Zubair bin Awwam memimpin pasukan memasuki Mekkah bagian atas dari bukit
Kada’, dan menegakkan bendera di Al-Hajun,
3. Abu Ubaidah bin al-Jarrah memimpin pasukan dari tengah-tengah lembah hingga
sampai ke Mekkah.
Ketika Rasulullah memasuki kota Mekkah ada segolongan kaum Quraisy yang
dipimpin oleh Shafwan bin Umayyah, Ikrimah bin Abu Jahal dan Suhail bin Amr
mengadakan perlawanan. Untuk menghadapi perlawanan tersebut beliau mengutus
Kholid bin Walid untuk memimpin pasukan Islam, akhirnya pasukan Quraisy berhasil
dipukul mundur.
Dari Al-Hajun Nabi Muhammad saw memasuki Masjid Al-Haram dengan dikelilingi
kaum Muhajirin dan Anshar. Setelah thawaf mengelilingi Ka’bah, Nabi Muhammad
mulai menghancurkan berhala dan membersihkan Ka’bah. Dan selesailah pembebasan
Mekkah.
2. Sebab terjadinya fathul Makkah
Penaklukan Kota Mekkah terjadi pada 10 Ramadhan 8 H. Sebab utamanya adalah
datang dari kaum Quraisy sendiri. Dimana sebelumnya terjadi pelanggaran yang
mengundang kaum muslimin untuk memberikan hukuman kepada mereka.
Orang-orang dari Bani Bakar meminta bantuan personil dan senjata kepada para
pemimpin Quraisy guna menyerang orang-orang Bani Khuza’ah yang merupakan
sekutu Muslim. Kafir Quraisy ikut membantu Bani Bakr, padahal berdasarkan
kesepakatan damai dalam perjanjian Hudaibiyah (Dzul Qaidah, tahun 6 H) Bani
Khuza’ah telah bergabung dengan Nabi Muhammad dan sejumlah dari mereka telah
memeluk islam, sedangkan Bani Bakr bergabung dengan musyrikin Quraisy.
Abu Sufyan, kepala suku Quraisy di Mekkah, pergi ke Madinah untuk memperbaiki
perjanjian yang telah dirusak itu, tetapi Rasulullah menolak, Abu Sufyan pun pulang
dengan tangan kosong.
Selain itu hukuman mati juga ditetapkan atas 17 orang Mekkah atas kejahatan mereka
terhadap orang Muslim, meskipun pada akhirnya beberapa di antaranya diampuni. Dari
17 orang yang dijatuhi hukuman mati, sebagian mengajukan ampunan dan diampuni, 5
orang tidak mengajukan ampunan dan dihukum mati, satu orang melarikan diri
meninggal dalam usia senja. Ibnu Hisyam dan beberapa pakar biografi Nabi
Muhammad menuliskan ketujuh belas terpidana tersebut sebagai berikut:
1. Abdullah bin Sa’d; Sebelumnya ia merupakan seorang Muslim yang diperintahkan
menulis kumpulan firman-firman Allah, namun ia berkhianat dan bergabung
dengan pemberontak. Setelah Pembebasan Mekkah, ia dijatuhi hukuman mati.
Kemudian ia mengungsi ke saudara sepersusuannya, Utsman bin Affan. Utsman
memberinya suaka, dan membawanya ke hadapan Muhammad dan memohon agar
ia diampuni.
2. Abdullah bin Khatal; Ia juga sebelumnya seorang Muslim yang diperintah
Rasulullah untuk mengutip pajak bersama seorang budak dari Anshar. Ketika
mereka bersistirahat dalam perjalanan, ia memerintahkan si budak untuk memasak
ayam untuknya. Namun, si budak tertidur dan ia membunuh budak itu karena marah
padanya. Karena takut akan kemarahan Rasulullah, ia membelot dan bergabung
dengan pemberontak. Selain itu, ia sering menghina Rasulullah melalui puisinya.
Setelah Pembebasan Mekkah, ia membungkus dirinya dengan tirai Ka’bah. Ketika
Rasulullah tahu, beliau memerintahkan agar Abdullah bin Khatal dibunuh di sana.
Abu Burzah dan Sa’id bin Harits melaksanakan hukuman matinya di antara Hajar
Aswad dan Maqam Ibrahim.
3. Fartana; Ia adalah budak wanita Abdullah bin Khatal. Fartana juga sering
membacakan puisi yang melecehkan Muhammad. Tariannya selalu menampakkan
gerak gerak orang-orang Quraisy yang sedang mabuk dan melakukan gerakan
cabul. Ia dihukum mati bersama majikannya.
4. Quraibah; Ia juga budak Abdullah bin Khatal. Ia juga berprofesi seperti Fartana.
Perintah hukuman mati telah diturunkan untuknya. Namun, ketika ia menghadap
Nabi Muhammad dan memohom ampunan, permintaannya dikabulkan dan
kemudian ia menjadi Muslim.
5. Huwairits bin Nafidz bin Wahab; Ia adalah seorang pujangga. Ia terkenal karena
penghinaannya yang besar terhadap Nabi Muhammad dan kebenciannya yang
mendalam terhadap Islam. Ketika Abbas bin Abdul Muthalib bersama Fatimah dan
Ummmi Kultsum sedang dalam perjalanan dari Mekkah ke Madinah dengan unta,
ia membuntutinya dan menusuk unta tersebut dengan lembing, sehingga unta
melonjak dan Fatimah terjatuh dari punggung unta. Ia dijatuhi hukuman mati dan
Ali yang melaksanakan.
6. Miqyas bin Subabah; Ia adalah saudara laki-laki Hisyam bin Subabah. Ketika
penyerbuan Dzu Qarad, seorang Anshar secara tak sengaja ia membunuh Hisyam.
Setelah kejadian ini, Miqyas pindah ke Madinah dan menjadi Islam. Ia meminta
ganti rugi pada Muhammad atas kematian kakaknya. Permintaan tersebut akhirnya
dipenuhi. Beberapa hari kemudian, ia membunuh orang yang membunuh kakaknya
dan kemudian ia melarikan diri ke Mekkah dan memberontak. Ia dijatuhi hukuman
mati yang kemudian dijalankan oleh Abdullah Laitsi dengan memenggal kepala
Miqyas.
7. Sarah; Budak wanita Ikrimah bin Abu Jahal. Ia sering menghina Nabi Muhammad.
Maka, ia dijatuhi hukuman mati. Namun, ia dibebaskan setelah ia memohon dan
meminta perlindungan kepada Nabi Muhammad. Ia kemudian masuk Islam dan
hidup hingga masa Khalifah Umar.
8. Harits bin Hisyam dan Zubair bin Abi Umayyah; Mereka juga dijatuhi hukuman
mati. Namun, mereka mengungsi ke rumah saudaranya, Ummi Hani binti Abi Jahal.
Ali membuntuti mereka dan tidak akan membiarkan mereka hidup. Ummi Hani
menghalangi Ali dan menyelamatkan kedua pelarian tersebut di dalam rumahnya.
Ummi Hani kemudian mengadu sikap Ali kepada Muhammad. Akhirnya, mereka
dibebaskan atas perintah Nabi Muhammad.
9. Ikrimah bin Abu Jahal; Ia termasuk pemberontak Islam seperti ayahnya. Setelah
Pembebasan Mekkah, ia pergi dari Mekkah ke Yaman karena tidak mungkin tinggal
di Mekkah lagi. Istrinya, Ummi Hakim binti Harits, yang sudah Islam memohon
kepada Muhammad agar suaminya diampuni. Permintaan tersebut dikabulkan.
Maka, ia menjemput suaminya di Yaman. Setelah kembali ke Mekkah, suaminya
akhirnya masuk Islam. Ikrimah meninggal di Ajnadin dalam perang di masa
kekhalifahan Abu Bakar.
10. Habbar bin al-Aswad; Ia merupakan penanggung jawab atas pembantaian besar-
besaran umat Muslim. Ketika Zainab, putri Nabi Muhammad saw dalam perjalanan
menuju Madinah dari Mekkah, untanya ditusuknya dengan linggis sehingga unta
meronta-ronta dan Zainab terjatuh. Zainab yang saat itu sedang hamil mengalami
keguguran. Nabi Muhammad menjatuhi hukuman mati kepadanya. Ia kemudian
mohom ampunan kepada Muhammad. Permohonan itu dikabulkannya.
11. Wahsyi bin Harb; Ia bertanggung jawab atas kematian Hamzah, paman Muhammad
saw. Setalah pembunuhan itu, ia melarikan diri dari Mekkah ke Tha’if. Ia memohon
ampun pada Nabi Muhammad dan masuk Islam. Ia juga ikut bertempur melawan
nabi palsu, Musailamah pada masa Khalifah Abu Bakar dan memancung
Musailamah dengan senjata yang sama yang digunakan untuk membunuh Hamzah.
12. Ka’b bin Zubair; Ia adalah pujangga terkenal yang sering menjelek-jelekkan nabi
Muhammad dengan puisinya. Ia pergi dari Mekkah ketika Pembebasan Mekkah dan
ia dijatuhi hukuman mati. Namun, ia kemudian ke Madinah dan memohon ampun
pada nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw mengampuninya dan
memberinya hadiah selembar kain saat itu.
13. Harits bin Talatil; Ia juga seorang pujangga. Ia dijatuhi hukuman mati dan Ali yang
melaksanankan hukuman itu.
14. Abdullah bin Zib’ari; Ia juga seorang pujangga. Ketika ia dijatuhi hukuman mati,
ia lari ke Najran. Namun, kemudian ia memohon ampun pada nabi Muhammad saw
dan Beliau menerimanya.
15. Hubairah bin Abi Wahab Makhzumi; Ia juga seorang pujangga. Ia melarikan diri
ke Najran. Hingga kematiannya, ia tetap pemberontak.
16. Hindi binti Uthbah; Istri Abu Sufyan. Pada pertempuran Uhud, ia mencabut
jantung Hamzah dan mengunyahnya. Ia dijatuhi hukuman mati, namun ia memohon
ampun pada nabi Muhammad saw dan masuk Islam.
3. Kronologi fathul Makkah
Sebagaimana yang telah disebutkan dalam perjanjian Hudaibiyah bahwa salah satu isi
perjanjiannya adalah; suku-suku yang ingin bergabung dengan salah satu kedua belah
pihak maka ia termasuk bagian dari kedua pihak tersebut. Tindakan permusuhan suku-
suku tersebut berarti permusuhan kepada pihak yang melakukan perjanjian.
Berdasarkan pasal tersebut, suku Khuza’ah ikut bergabung dengan Rasulullah SAW,
sementara Bani Bakar bergabung kepada suku Quraisy. Kedu suku ini pada dasarnya
memang bermusuhan sejak zaman Jahiliyah.
Bani Bakar ingin menggunakan kesempatan damai tersebut untuk melampiaskan balas
dendamnya kepada suku Khuza’ah saat mereka tidak siap. Mereka menyerangnya
dengan tiba-tiba, suku Qurisy membantunya dengan senjata dan sejumlah orang-
orangnya. Diantara mereka terdapat Shafwan bin Umayyah, Huwaithib bin Abdul Izzi,
dan Makraz bin Hafsh.
Kemudian suku Quraisy bertemu dengan Bani Bakar di sebuah tempat bernama al-
Watir, lalu mereka mengepung selama semalam suku Khuza’ah yang telah tidur tenang.
Akhinya mereka membunuh 20 orang lelaki dari Khuzaah. Ketika suku Khuza’ah dapat
menghalau Bani Bakar sampai masuk kota Mekkah, sebagian dari suku Khuza’ah minta
diberhentikan peperangan. Namun oleh kaum Quraisy mereka tetap didorong untuk
meneruskan perlawanannya terhadap suku Khuza’ah.
Setelah peristiwa ini, Amer bin Salim al-Khuza’i bersama 40 orang dari Khuza’ah
berangkat dengan menunggang kuda menemui Rasulullah saw guna melaporkan apa
yang baru saja terjadi.
Untuk menyelidiki kebenaran berita itu, Rasulullah saw mengutus seseorang untuk
memberikan salah satu pilihan bagi kaum Quraisy dari tiga pilihan (membayar diyah
terhadap suku Khuza’ah yang terbunuh, mengutuk perbuatan Bani Bakar, dan atau
berperang). Atas tiga pilihan itu kaum Quraisy memilih untuk berperang.
Sebenarnya kaum Quraisy merasa takut akibat perbuatan mereka. Dan merasa
menyesal terhadap jawaban keras yang dilontarkan. Mereka segera mengutus Abu
Sofyan bin Harb menemui Rasulullah untuk memperkokoh perjanjian dan
memperpanjangnya kembali. Namun Rasulullah tidak menjawab sama sekali.
Kemudian Abu Sofyan menemui Abu Bakar, kemudian Umar bin Khattab, kemudian
Ali dan Fatimah, namun semua menolaknya. Akhirnya Abu Sofyan kembali ke
Mekkah tanpa membawa hasil apa-apa.
Rasulullah memerintahkan para sahabatnya untuk bersiap-siap dan merahasiakan
maksud keberangkatnya. Setelah para sahabat mengadakan persiapan selengkapnya
beliau memberitahukan maksud keberangkatan beliau hendak ke Mekkah. Kemudian
beliau berdoa : “Ya Allah, rahasiakanlah kabar keberangkatan kita dari kaum quraisy,
sampai dapat kami kejutkan mereka di negeri mereka”.
Dalam buku Sirah Nabawiyah, Rasulullah melakukan persiapan secara diam-diam
seraya berdo’a :
‫أللهم خذ على أبصارقريش فال يرونى إال بغته‬
“Ya Allah, tutuplah mata-mata Quraisy agar mereka tidak melihatku kecuali secara
tib-tiba”
Setelah Rasulullah mengumpulkan pasukan, Hatib bin Abi Balta’ah menulis surat
kepada Quraisy yang memberitahukan tentang keberangkatan Rasulullah ke kota
Makkah. Surat itu dikirim secara rahasia lewat seorang wanita, yang kemudian
disimpan dalam sanggulnya. Kemudian Rasulullah mengutus Ali bersama Zubair bin
Awwa dan Miqdad menemui wanita tersebut di kebun Khakha untuk meminta surat
tersebut.
Selanjutnya Rasulullah menuju Makkah dengan 10.000 pasukan pada hari Rabu, 10
Ramadhan setelah Ashar. Beliau berhenti di Marra Dhahran (tempat dekat Makkah).
Di Dhahran, Rasulullah menangkap Abu Sofyan, Hakim bin Hizzam, dan Babil bin
Warqa’ (3 orang utusan Quraisy untuk mencari berita tentang sikap Rasulullah).
Kemudian Abu Sofyan menyatakan keislamannya.
Abu Sofyan segera pergi ke Makkah sebelum Rasulullah memasukinya. Dengan suara
keras ia berteriak “Wahai orang-orang Quraisy, Muhammad dating kepada kalian
membawa pasukan yang tidak mungkin kalian atasi. Karena itu, barang siapa yang
masuk rumah Abu Sofyan ia selamat!” “Barang siapa menutup pintu rumahnya ia
selamat! Dan barangsiapa yang masuk ke dalam Masjidil Haram ia selamat”.
Rasulullah memerintahkan para panglima pasukannya agar tidak memerangi keuali
orang yang memerangi mereka dan 6 orang lelaki serta 4 wanita. Beliau memerintahkan
membunuh mereka dimana saja mereka didapatkan. Mereka adalah : Ikrimah bin Abu
Jahal, Habbar bin al-Aswad, Abdullah bin Sa’ad bin Abu Sarah, Muqis bin Dhahabah
al-Laitsi, Huwairits bin Nuqaid, Abdullah bin Hilal, Hindun binti ‘Utbah, Sarah mantan
budak Amer bin Hiyam, Fartana’ dan Qarinah.
Rasulullah memasuki Mekkah dari dataran tinggi “Kida” dan memerintahkan Kholid
bin Walid bersama pasukannya agar memasuki Mekkah dari dataran rendah “Kida”.
Akhirnya kaum muslimin memasuki Mekkah tanpa mendapatkan perlawanan kecuali
Khalid bin Walid. Ia menghadapi serangan dari kaum musyrikin (Ikrimah bin Abu Jahal
dan Shofwan bin Umaiyah) dan berhasil membunuh 24 orang Quraisy dan 4 orang dari
Hudzail.
Rasulullah memasuki Mekkah langsung menuju Ka’bah dan mengancurkan 360
berhala di sekitar Ka’bah seraya mengucapkan “Kebenaran telah tiba dan lenyaplah
kebatilan”. Dan mengeluarkan berhala-berhala yang berada di dalam Ka’bah.
Rasulullah memerintah Usman bin Thalhah (termasuk pemegang kunci Ka’bah) agar
memberikan kunci kepada beliau. Nabi masuk kedalam Ka’bah. Setelah keluar dari
Ka’bah, Rasulullah memanggil Usman bin Thalhah dan mengembalikan kunci pintu
Ka’bah kepadanya. Rasulullah juga memerintahkan Bilal naik ke atas Ka’bah
mengumandangkan adzan untuk sholat.
Kemudian orang-orang berkumpul di Mekkah guna berbai’at kepada Rasulullah untuk
senantiasa mendengar dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
4. Ibrah dari peristiwa fathul Makkah
Beberapa pelajaran yang dapat dipetik dari peristiwa Fathu Makkah :
1. Fathu Makkah merupakan peristiwa penting yang membuka mata hati kita bahwa
bagaimanapun kuatnya kebathilan suatu saat pasti akan hancur oleh perbuatan yang
haq.
2. Fathu Makkah sebagai bukti kehebatan ahlaq Rasul yang tidak pernah memiliki
perasaan dendam terhadap orang-orang yang pernah mendholimi beliau. Walaupun
kesempatan dan kekuatan sudah ada untuk melakukan balas dendan namun nabi
tidak melakukannya.
3. Fathu Makkah telah membuka tabir yang selalu mengahalangi upaya
pengembangan dakwah Nabi dari pihak yang inferior menjadi superior; dalam arti
pemenang dalam kancah penegakkan keadilan dan kebenaran. Dengan demikian
kemenangan tersebut menjadi titik awal memasuki tahapan kehidupan baru dakwah
Islam.
BAB III
PENUTUP

Penaklukan Mekkah terjadi pada tanggal 10 Ramadan 8 H (630 M), dimana Muhammad
saw beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah dan kemudian
menguasai Mekkah secara keseluruhan tanpa pertumpahan darah sedikitpun, sekaligus
menghancurkan berhala yang ditempatkan di dalam dan sekitar Ka’bah.
Penyebab utama Penaklukan Mekkah adalah datang dari kaum Quraisy sendiri. Yaitu kaum
Quraisy mengkhiati perjanjian Hudaibiyah, mereka membantu Banu Bakar menyerang
Banu Khuza’ah yang berpihak pada Muhammad saw dan kaum muslimin.
Penaklukan Mekkah banyak membawa pengaruh di hati bangsa Arab untuk masuk Islam.
DAFTAR PUSTAKA

An-Nadwi, Abul Hasan Ali, Sirah Nabawiyah-Riwayat Hidup Rasulullah, Terj. H. Bey Arifin
& Yunus Ali Muhdar, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2007, Cet. Ke-4.

Al-Buthy, Muhammad Said Ramadhan, Sirah Nabawiyah-Analisis Ilmiah Manhajiah Sejarah


Pergerakan Islam di Masa Rasulullah SAW, Terj. Aunur Rofiq Shaleh Tamhid,
Jakarta: Robbani Press, 2002, Cet. Ke-4.

Haidar, Abdullah, Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah SAW, disarikan dari Kitab Ar-
Rahiqul Makhtum karya Syekh Shafiyyur-Rahman Mubarakfur, Riyadh: Kantor
Da’wah dan Bimbingan Bagi Pendatang al-Sulay, KSA, 2005.

http://muslims-says.blogspot.com/2012/11/daftar-orang-yang-dijatuhi-hukuman-mati-saat-
pembebasan-kota-mekah.html#ixzz2F3BPcnxX (senin, 24-12-2012)

Anda mungkin juga menyukai