Tentang
Penaklukkan Kota Mekah (Fathu Mekah)
Disusun Oleh:
Kelompok 3
1. Ela Puspita Mudarti
2. Dira Rizka
3. Anisa Desmayanti
4. Citra Anita
5. Muhammad Deni
6. Muhammad Fairus
7. Akhril Hamali
Guru Pengampu :
Yetty Husridayaty, S.Pd
KELAS X
ILMU-ILMU KEAGAMAAN 1
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 KERINCI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt., atas segala limpahan rahmat, taufik dan
hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Penaklukkan Kota Mekah (Fathu Mekah)”. Makalah ini diajukan untuk
memenuhi tugas dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan islam.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................3
A. Kesimpulan..............................................................................................9
B. Saran ........................................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sebab Terjadinya Fathu Mekah?
2. Bagaimana Faktor-faktor Keberhasilan Fathu Mekah?
3. Bagaimana terjadinya Haji Wada?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana sebab terjadinya fathu mekah
1
2. Untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor keberhasilan fathu
mekah
3. Untuk mengetahui bagaimana terjadinya haji wada’
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kabillah di sekitar Madinah datang menemui Rasulullah untuk Berba'iat (sumpah
setia terhadap Rasulullah) dan masuk Islam.
C. Haji Wada’
Haji wada’ atau haji perpisahan adalah ibadah haji terakhir yang dilakukan
oleh Rasulullah sebelum beliau wafat. Pada bulan zulhijjah tahun 10 H,
Rasulullah bersama sekitar 100.000 umat islam berkumpul di padang Arafah
untuk melaksanakan ibadah haji. Kemudian di sebut haji wada’ atau haji
perpisahan Karena haji tersebut adalah haji terakhir yang di kerjakan oleh
Rasulullah SAW. Pada haji wada’ ini, Rasulullah menyembelih seekor unta
sebagai korban yang di bagikan kepada umat islam.
4
Nabi Muhammad memberitahukan kepada para sahabat dan utusan yang
menemuinya, bahwa haji yang akan beliau laksanakan pada tahun itu tampaknya
haji terakhir. Karena itu kaum muslimin berlomba-lomba untuk menghadiri haji p,
yaitu Haji Wada' lebih kurang pada tanggal 18 Dzulhijjah, tahun 10 Hijriyah
(kurang lebih 15 Maret 632 Masehi). Ada yang menyatakan terkumpul sekitar
90.000 orang, ada juga 140.000, ada pula 120.000, bahkan ada yang menyatakan
lebih dari itu.
Hai manusia, sesungguhnya darah dan harta benda kalian adalah suci bagi
kalian (yang tidak boleh dinodai oleh siapapun juga) seperti hari dan bulan suci
sekarang ini, di negeri kalian ini. Ketahuilah, sesungguhnya segala bentuk
perilaku dan tindakan jahiliyah tidak boleh berlaku lagi. Tindakan menuntut balas
atas kematian seseorang sebagaimana yang berlaku di masa jailiyah itu pertama
kali kunyatakan tidak berlaku ialah tindakan pembalasan atas kematian Ibnu Rabi’
bin Harits.
Riba jahiliyah tidak berlaku, dan riba yang pertama kunyatakan tidak
berlaku adalah riba Abbas bin Abdul Muthalib. Sesungguhnya segala macam riba
sudah tidak boleh berlaku lagi…
5
Hai manusia, di negeri kalian ini, setan sudah putus harapan sama sekali untuk
dapat disembah lagi. Akan tetapi ia masih menginginkan selain itu. Ia akan
merasa puas bila kalian melakukan perbuatan yang rendah. Karena itu hendaklah
kalian jaga baik-baik agama kalian!
6
Berlaku baiklah kepada para budak kalian… berilah mereka makan apa yang
kalian makan dan berilah pakaian dari jenis pakaian yang sama dengan yang
kalian pakai. Jika mereka melakukan suatu kesalahan yang tidak bisa kalian
maafkan, maka juallah hamba-hamba Allah itu dan janganlah kalian menyiksa
mereka.
7
wahai Banu Abdul Muthaib, kalau tidak karena orang-orang tersebut bersama
kalian, niscaya aku akan menimba bersama kalian.” Kemudian mereka
memberikan setimba air kepadanya dan minum darinya Akhirnya Nabi berangkat
kembali ke Madinah.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fathul Mekkah (penaklukan kota Mekkah), yaitu peristiwa jatuhnya kota
Mekkah kepada kaum muslimin dan pengampunan Rasulullah SAW terhadap
kaum Quraisy. Saat masuk Masjidil Haram Rasulullah menghancurkan 360 buah
berhala. Waktu shalat tiba Rasulullah memerintahkan Bilal untuk
mengumandangkan Adzan di atas Ka’bah.
Haji wada’ atau haji perpisahan adalah ibadah haji terakhir yang dilakukan
oleh Rasulullah sebelum beliau wafat. Pada bulan zulhijjah tahun 10 H,
Rasulullah bersama sekitar 100.000 umat islam berkumpul di padang Arafah
untuk melaksanakan ibadah haji. Kemudian di sebut haji wada’ atau haji
perpisahan Karena haji tersebut adalah haji terakhir yang di kerjakan oleh
Rasulullah SAW. Pada haji wada’ ini, Rasulullah menyembelih seekor unta
sebagai korban yang di bagikan kepada umat islam.
B. Saran
Demikianlah pokok bahasan contoh makalah ini yang dapat penulis
paparkan, besar harapan penulis makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan
banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, penulis menyadari
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik
lagi dimasa yang akan datang.