Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN AQABAH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sirah Nabawiyah
Dosen Pengampu : Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I.

Disusun oleh :
1. Sandy Aditya Rahman (23010200017)
2. Suci Nur Indraswari (23010200024)
3. Shinta Octaviana (23010200069)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat disusun hingga selesai, tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih
atas bantuan teman-teman yang telah memberikan dukungan materi maupun semangat.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah wawasan ataupun pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca,untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
materi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan materi atau pengetahuan dan pengalaman kami,kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini ,oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Salatiga, 11 Desember 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................................3
A.    Latar Belakang...........................................................................................................................................3
B.     Rumusan Masalah.....................................................................................................................................3
C.    Tujuan Penulisan........................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................................................4
A.    PERJANJIAN AQABAH..........................................................................................................................4
B.     PERJANJIAN AQOBAH I.......................................................................................................................4
C.    PERJANJIAN AQOBAH II......................................................................................................................5
BAB III................................................................................................................................................................7
PENUTUP...........................................................................................................................................................7
A. Kesimpulan....................................................................................................................................................7
B. Saran...............................................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perjanjian Aqabah atau yang sering kita sebut dengan Baiat Aqabah, baiat Aqabah
terbagi menjadi dua,yaitu baiat aqabah pertama dan baiat aqabah kedua, baiat aqabah pertama
yang isinya mengenai perjanjian Rasulullah dengan Orang yastrib, dan di musim haji
selanjutnya yaitu baiat aqabah yang kedua pada 12 Dzulhijah 622 Masehi, untuk lebih
jelasnya mari kita pelajari bersama.

B.     Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perjanjian Aqabah?
2. Apa isi dari perjanjian Aqabah pertama?
3. Apa isi dari perjanjian Aqabah kedua?

C.    Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami pengertian dari perjanjian Aqabah
2. Untuk mengetahui isi perjanjian aqabah pertama
3. Untuk mengetahui isi perjanjian aqabah kedua

3
BAB II
PEMBAHASAN

A.    PERJANJIAN AQABAH
Penegakkan Negara Islam di Madinah tidak akan terlaksana tanpa perencanaan yang
rapi serta usaha yang gigih dari Nabi Muhammad SAW, dan sahabat-sahabatnya. Titik tolak
terjadinya penegakan Negara ini adalah dakwah secara terbuka oleh Nabi Muhammad SAW,.
Nabi menyadari, ketika musim haji datang, bangsa-bangsa arab dari luar Mekkah datang
berkumpul di luar Mekkah. Karena golongan Quraisy menolak risalah Nabi, beliau tidak mau
buang waktu menunggu mereka memeluk islam,. Beliau merubah strategi dengan
meningkatkan dakwah islam secara intensif yaitu dengan menyampaikan risalah islam kepada
orang-orang di luar Mekkah.
Aqabah adalah sebuah kota yang terletak di antara Mina dan Makkah di kota inilah
terjadi sebuah peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu adanya perjanjian Aqabah.
Perjanjian Aqabah merupakan ikrar janji setia kaum Aus dan Khazraj dari Yastrib kepada
Nabi Muhammad SAW. perjanjian ini terbagi menjadi dua, yaitu pejanjian Aqabah pertama
dan perjanjian Aqabah kedua.[1]

B.     PERJANJIAN AQOBAH I
Pada tahun ke-12 kenabian bertepatan dengan tahun 621 M, Nabi Muhammad SAW,
menemui rombongan haji dari Yastrib. Rombongan haji tersebut berjumlah sekitar 12 orang.
Nabi Muhammad SAW menyampaikan dakwahnya. Beliau menyampaikan perihal prinsp-
prinsip keimanan dalam islam.[2]
Dakwah Nabi mendapat sambutan yang baik, sehingga menyatakan keislamannya di
hadapan Nabi Muhammad SAW. mereka melakukan baiat kepada Nabi di salah satu bukit,
yaitu bukit aqobah. Maka baiat tersebut disebut dengan baiat aqobah pertama. Dalam
pejanjian itu, wakil-wakil dari madinah berjanji mentauhidkan Allah serta meninggalkan
perbuatan yang mengharamkan terutama mencuri, berzina, membunuh anak-anak perempuan,
berbohong dan berkhianat.[3]
Adapun isi perjanjian aqabah 1 yakni:
1. Menyatakan kesetiaan kepada Nabi Muhammad SAW.

1 Sayed Ali Asgher Razwy, Muhammad Rasulullah SAW:Sejarah Lengkap dan Perjuangan Nabi Islam Menurut
Sejarawan Timur dan Barat,(Jakarta : Pustka Zahra,2004), hlm.141 
2 Ibid,. hlm.142
3 Ibid.,hlm.143

4
2. Menyatakan rela mengorbankan nyawa harta dan jiwa.
3. Menyatakan kesediaan untuk menyebarkan agama Islam yang dianut.
4. Menyatakan tidak akan menyekutukan Allah SWT.
5. Menyatakan tidak akan pernah membunuh.
6. Menyatakan tidak akan melakukan perbuatan curang dan dusta.
Perjanjian aqabah pertama juga disebut sebagai bai’at wanita karena dalam perjanjian
tersebut tidak melibatkan peperangan.

C.    PERJANJIAN AQOBAH II
Setahun setelah perjanjian aqobah pertama , tepatnya pada musim haji tahun ke-13
kenabian, sekelompok kaum muslimin Madinah dalam jumlah besar datang ke Makkah untuk
menunaikan ibadah haji. Saat itu mereka di pimpin oleh al-Barra bin Ma’. Setibanya mereka
di kota Madinah mereka menemui Nabi Muhammad SAW, dan atas nama penduduk yastrib
mereka manyampaikan pesan kepada Nabi Muhammad SAW. Pesan itu adalah berupa
permintaan penduduk yastrib agar Nabi Muhammad SAW, bersedia datang ke kota mereka,
memberikan penerangan tentang ajaran islam dan sebagainya. Permohonan itu dikabulkan
Nabi Muhammad SAW, dan beliau menyatakan kesediaannya untuk datang dan berdakwah
disana. Dan untuk memperkuat kesepakatan itu mereka mengadakan perjanjian lagi kembali
di bukit aqobah. karenanya perjanjian itu dinamakan perjanjian aqobah kedua. Adapun isi
perjanjian ini adalah [4] :
1. Penduduk Yastrib akan bersungguh-sungguh membela Rasulullah.
2. Penduduk yastrib ikut berjuang dala membela islam dengan harta dan jianya.
3.  Penduduk yastrib ikut berusaha memajukan agama islam dan menyiarkan kepada
sanak saudara mereka.
4. Penduduk yastrib ikut berusaha menerima segala resiko dan tantangan
Dengan itu Rasulullah menegaskan kepada mereka dengan sabdanya: “kamu semua
adalah penjamin sebagaimana golongan al-hawariyyun adalah penjamin kepada Isa bin
maryam, danaku adalah penjamin umatku”. Jawab sebulat suara dengan lafal: “ya”.
Dengan keputusan ini terbukalah di hadapan Nabi Muhammad harapan baru untuk
memperoleh kemenangan karena telah mendapat jaminan bantuan dan perlindungan
dari masyarakat Yastrib. Sebab itu pula, kemudian Nabi Muhammad memerintahkan
kepada sahabat-sahabatnya untuk berhijrah ke Yastrib, karena di kota Mekkah mereka

4 Hanif Muhallawi, Tempat-tempat Bersejarah dalam Kehidupan Rasulullah, (Jakarta: Gema Insani, 2006),


hlm.158

5
tidah dapat hidup tenang dan bebas dari gangguan, ancaman, dan penyiksaan dari
orang-orang kafir Quraisy. Selain itu ada beberapa faktor yang mendorong Nabi untuk
memilih Yastrib sebagai tempat hijrah umat islam antara lain [5] :
1. Yastrib adalah tempat yang paling dekat.
2. Sebelum diangkat menjadi Nabi, beliau telah memiliki hubungan baik dengan
penduduk kota tersebut. Hubungan itu berupa ikatan persaudaraan karena
kakek Nabi.
3. Penduduk Yastrib sudah dikenal Nabi karena kelembutan dan sifat-sifatnya
yang baik.
4. Bagi Nabi sendiri, merupakan keharusan selain karena perntah Allah.
Dengan demikian langkah-langkah strategis yang sangat menguntungkan bagi dakwah islam
yang telah dicanangan. Beliau telah memiliki kesiapan yang sangat matang, Selain karena
telah mendapat dukungan dari penduduk yastrib, juga karena secara fisik dan mental beliau
telah siap meninggalkan kota Mekkah untuk meneruskan dakwah tauhid.

5 Ibid.,hlm.160

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perjanjian Aqabah merupakan perjanjian yang dilakukan di bukit Aqabah oleh
Nabi Muhammad SAW terhadap kaum Yatsrib yang kemudian mereka masuk Islam.
Perjanjian Aqabah I terjadi pada tahun ke-12 kenabian bertepatan pada tahun 621,
Nabi Muhammad menemui rombongan dari Yatsrib. Rombongan haji dari Yatsrib itu
berjumlah 12 orang. Nabi Muhammad SAW menyampaiakan dakwahnya. Dakwah
Nabi Muhammad SAW mendapat sambutan yang baik sehingga mereka menyatakan
keislamannya di hadapan Nabi Muhammad SAW. Mereka melakukan baiat kepada
Nabi di salah satu bukit di kota Mekkah, yaitu bukit Aqabah. Maka baiat ini disebut
baiat Aqabah pertama (perjanjian Aqabah I). Perjanjian Aqabah II pada tahun ke-13
ke Nabian bertepatan dengan tahun 622 M, jamaah Yatsrib datang kembali ke kota
Mekkah untuk melaksanakan Ibadah haji. Jamaah tersebut berjumlah sekitar 75 orang,
terdiri atas 73 laki-laki dan dua wanita. Mereka ingin bertemu dengan Nabi
Muhammad di bukit Aqabah untuk mengadakan perjanjian denga Nabi Muhammad.
Kaum Quraisy terhadap Bai’at Aqabah (Perjanjian Aqabah) mereka menentang dan
mencari cara untuk mengahalangi mereka dan agar Nabi Muhammad SAW kalah,
akan tetapi dengan cara-cara cerdik Nabi Muhammad Beliau dan kaum Islam menjadi
menang.

B. Saran
Pemakalah mengucapkan banyak terima kasih kepada pembaca yang telah
bersedia membaca makalah ini dan kami harapakan agar pembaca bias sedikit
mengambil pemahaman terhadap makalah kami, saran dan kritik yang membangun
tentunya yang kami harapkan dari pembaca.

7
DAFTAR PUSTAKA

Abidin Danial, Zainal. 2007. Mengungkap Rahasia Kesuksesan Dan Kejayaan Pribadi.
Muhallawi, Hanif. 2006. Tempa-tempat Bersejarah dalam Kehidupan. Jakarta: Gema Insani.
Razwy Sayed Ali, Asgher. 2004. Sejarah lengkap dan Pejuangan Nabi Islam Menurut Sejarawan
Timur dan   Barat.  Jakarta : Pustka Zahra.

Anda mungkin juga menyukai