Pertemuan 12 : Tata Kelola Perusahaan dan Akuntansi Keuangan
Hal yang menarik perhatian saya sehubungan dengan: Corporate governance
mechanisms and earnings management: the moderating role of female directors
1. Tentang isu penelitian mengenai bagaimana kerangaman gender dewan
mempderasi hubungan antara mekanisme tata kelola perusahaan dan praktik manajemen laba. Karena terdapat penelitian yang menyatakan bahwa direktur wanita cenderung mempengaruhi hasil perusahaan termasuk kinerja perusahaaan dan ada anjuran global yang menghadirkan perempuan di dewan perusahaan untuk meningkatkan pengambilan keputusan dan tata kelola perusahaan. Selain itu ditemukan juga bahwa CG memainkan peran penting dalam memantau tindakan manajer dan membatasi kemungkinan perilaku oportunistik sehingga mekanisme CG akan mengurangi biaya agensi, selain itu juga ditemukan bahwa konsentrasi CF penting yang bertanggung jawab untuk menyuelaraskan kepentingan pemegang saham dan manajer serta mengurangi mesalah keagenan. 2. Tentang metoda atau desain penelitian adalah kuantitatif Karena data sampel diambil dari perusahaan non-keuangan yang terdaftar di 9 Bursa Efek sub-Sahara Afrika dengan mengecualikan perusahaan asuransi dan bank dari sampel. Sampel akhir untuk penelitian ini sebanyak 52 laporan tahunan perusahaan selama 13 tahun (2007-2019). 3. Tentang temuan, simpulan, keterbatasan, dan peluang riset adalah Temuan : adanya kegagalan perusahaan untuk mengeksploitasi sumber daya untuk menghasilkan pengembalian yang sesuai bagi investor. Karena : nilai rata-rata ROA adalah 8,03% yang menunjukan bahwa pengembalian yang dihasilkan untuk penyedia keuangan perusahaan di Afrika sub-sahara relatif rendah dibandingkan dengan pengembalian sekuritas pemerintah di negara tersebut. Temuan : keragaman gender memoderasi kepemilikian menajerial dapat menahan oportunisme manajerial atau EM. Secara independen, kepemilikan manajerial melakukan EM. Karena : pada tabel 5 menunjukan bahwa keragaman gender dewan berpengaruh negatif pada praktik EM. Keanekaragaman gender secara positif memoderasi rapat dewan dan konsentrasi kepemilikan manajerial secara negatif terhadap praktik EM. Kesimpulan : secara parsial mekanisme CG tidak terkait secara signifikan dengan praktik EM perusahaan dan keragaraman gender memoderasi mekanisme CG. Karena : asosiasi signifikan yang dinilai dari interaksi keragaman gender dengan mekanisme CG lainnya untuk memberikan dampak pada EM sdan berakibat pada kualitas laporan keuangan perusahaan. Implikasi : menggunakan teori agensi untuk lebih memahami bagaimana mekanisme CG seperti keragaman gender dapat mempengaruhi EM. Karena : proporsi teori keagenan menyatakan bahwa efek penghambat dari praktik EM tergantung pada sistem CG perusahaan. Oleh karen itu, pemegang saham dan regulator dapat mengamati bahwa dewan yang terdversifikasi denger dimana direkturnya perempuan, maka melalui keterampilan dan kompetensi unik mereka secara aktif akan terlibat dalam memimpin dan peran partisipatif aktif dapat secara efektif membatasi perilaku EM manajer. Keterbatasan : Struktur CG masih terbelakang di Afrika sub-sahara. Hubungan antara CG dan EM tidak monoton sehingga ada titik dimana mekanisme CG dapat secara signifikan mempengaruhi praktik EM atau mekanisme transmisi dimana CG akan secara efektif menerjemahkan EM mitigasi. Peluang riset masa depan : menyelidiki karakteristik dan keterampilan direktur wanita di dewan perusahaan (seperti keterampilan keuangan) yang mendorong kemampuan pemantauan superior mereka tentang EM dan perilaku oportunistik manajer lainnya. Karena : adanya dugaan bahwa pertimbangan direktur wanita dengan latar belakang keuangan di dewan perusahaan kemungkinan akan meningkatkan pemantauan superior mereka untuk meningkatkan kualitas laba.