Abstract: This study aims the influence of corruption, democracy and politics on poverty in
ASEAN countries with economic growth as a moderating variable. The method used is using
the panel regression model. This data uses a combination method between time series data
from 2013 - 2016 and a cross section consisting of 8 countries. Data obtained from World
Bank annual reports, Transparency International and Freedom House. The results of this
study indicate that (1) Corruption Perception Index (CPI) has a significant and negative
effect on poverty, meaning that if the CPI increases then poverty will decrease (2) Democracy
has no significant and negative effect on poverty. This means that if democracy increases,
poverty will decrease (3) Politics has a significant and negative effect on poverty, meaning
that if politics increases, poverty will decrease (4) Economic growth has a significant and
positive effect on poverty, meaning if economic growth increases then poverty will decline (3)
Economic growth unable to moderate the relationship between corruption, democracy and
politics towards poverty in 8 ASEAN countries. Economic growth as an interaction variable
is a predictor variable (Predictor Moderate Variable), which means that economic growth is
only an independent variable.
produktif karena sarana kesehatan dan pola konsumsi yang buruk, kedua tingginya
penduduk yang buta huruf dan tidak memiliki keterambilan atau keahlian karena
prasarana pendidikan yang tidak memadai, dan yang ketiga penduduk hanya
terfokus pada sektor pertambangan dan pertanian dengan model produksi yang
sudah teritinggal ( Jhingan, 2012)
Kemiskinan tidak langsung berpengaruh terhadap korupsi, demokrasi dan
politik namun harus melalui pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi
merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka panjang
pertumbuhan ekonomi diukur dengan laju pertumbuhan ekonomi yang dapat
diartikan salah satu indikator yang amat penting melakukan analisis tentnag
pembangunan ekonomi yang terjadi di negara ASEAN yang menunjukkan kondisi
yang berfluktuasi.
Salah satu yang mempengaruhi meningkat kemiskinan adalah korupsi
dimana korupsi dapat menyebabkan melemahnya pertumbuhan ekonomi. Korupsi
akan memberikan dampak yang akan menindas masyarakat kecil seperti yang kaya
akan semakin kaya yang menyebabkan berkurangnya pajak yang akan diterima
negara dan akan melemahkan jiwa kewirausahaan, dan masyarakat miskin akan
tetap miskin, korupsi juga kan mengurangi efisiennya usaha untuk meningkatkan
kesejahteraan keopada masyarakat, berkurangnya pengeluaran dari pemerintah,
hal ini akan menyebabkan angka kemiskinan akan bertambah. Indeks Prestasi
Korupsi (IPK) memungkinkan untuk membandingkan setiap negara sumber
informasi dihasilkan agar mencakup keselurusahan korupsi karena IPK merupakan
indikator yang emnggabungkan berbagai informasi tentang korupsi.
Selain kemiskinan diyakini sebagai akar permasalahan hilangnya martabat
manusia, belum terciptanya msayarakat madani, tidak berjalan demokrasi dan
terjadinya degradasi lingkungan jika tidak berjalan demokrasi dalam suatu negara
maka kemiskinan kan meningkat. Demokrasi mempunyai dampak postif terhadap
penangulangan kemiskinan artinya kondisi miskin oleh masyarakat akan
mengakibatkan proses – proses pengambilan keputusan (Haswinar Arifin, 2004).
Selain korupsi dan demokrasi juga terdapat faktor non ekonomi atau faktor
internal pemerintah yang dapat mempengaruhi kemiskinan yaitu politik. Politik
merupakan penggunaan kekuasaan dalam suatu pemerintah yang diukur dengan
indeks stabilitas politik (Suryawati, 2004).
Association Southeast Asia Nation (ASEAN) adalah organisasi
International regional kawasan Asia tenggara yang dibentuk sejak tahun 1976.
Negara – negara anggota ASEAn sudah mengalami perkembangan cukup pesat
dari tahun ke tahun yang tergolong sebagian besar yakni Indonesia, Malaysia,
Thailand, Vietnam, Myanmar, Laos dan Kamboja, Singapura, Brunei Darusslam
dan Filipina Namun penelitian ini mengambilan 8 negara ASEAN yaitu Indonesia,
Malaysia, Thailand, Vietnam, Myanmar, Laos, Kamboja danFilipina karena 2
negara ASEAN lainnya data tidak tersedia yaitu Singapura dan Brunei Darusslam.
TINJAUAN LITERATUR
Kemiskinan
Kemiskinan diartikan maslaha yang muncul ketika seseorang tidak
mencukupi tingkat kemakmuran ekonomi yang dianggap kebutuhan minimal dari
Yolanda, Alpon Satrianto, Pengaruh Korupsi, Demokrasi dan Politik….. 847
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi mencerminkan perkembangan perekonomian suatu
negara yang dapat diukur dengan laju pertumbuhan ekonomi. Kenaikan output
yang terus menerus dalam jangka panjnag akan meningkatkan laju pertumbuhan
ekonomi, peningkatan kondisi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan
disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan (Machmud,
2016)
Definis Operasional
Variabel Defenisi
Kemiskinan (Y) Kemiskinan diukur dengan tingkat kemiskinan dengan
satuan persen (%) di 8 negara ASEAN
Pertumbuhan Pertumbuhan ekonomi di ukur dengan laju pertumbuhan ekonomi
Ekonomi (Z) dengan satuan persen (%)di 8 negara ASEAN dengan rumus
(PDBt − PDBt−1 )
𝐺𝑡 = x 100%.
PDBt−1
Korupsi (X1) Korupsi di ukur dengan Indek Persepsi Korupsi (IPK) dengan
rentang 0 – 100, apabila skor IPK mendekati 100, maka suatu
negara dikatakan bersih dari korupsi.Dan sebaliknya apabila skor
IPK suatu negara lebih mendekati 0 maka dapat dikatakan banyak
korupsi yang terjadi di negara tersebut.
Demokrasi (X2) Demokrasi diukur dengan indeks demokrasi dengan satuan rasio
di 8 negara ASEAN dengan rentang 40-100, apabila indeks
demokrasi mendekati angka 100 artinya demokrasi meningkat
karena demokasi berpihak dalam pengambilan keputusan untuk
rakyat – rakyat miskin. Dan sebaliknya apabila indeks demokrasi
mendekati angka 40 artinya demokrasi turun karena demokrasi
tidak berpihak dalam pengambilan keputusan untuk rakyat –
rakyat miskin
Politik (X3) Politik diukur dengan indeks stabilitas politik dari tahun 2013 –
2016dengan satuan rasio di 8 negara ASEAN. Dimana dengan
rentang nilai -2,5 – 2,5 apabila indeks stabilitas politik mendekati
angka 2,5 maka politik dikatakan meningkat artinya kondisi suatu
negara sangat baik dan stabil. Dan sebaliknya indeks
stabilitaspolitik mendekati -2,5 maka politik dikatakan menurun
artinya kondisi suatu negara buruk.
METODE PENELITIAN
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel yaitu data
tahunan dari tahun 2013 – 2016 Variabel yang digunakan adalah korupsi(X1),
demokrasi (X2), Politik(X3), pertumbuhan ekonomi (Z) dan kemiskinan (Y).
Teknik analisis yang digunakan didalam penelitian ini adalah analisis
Moderated regression Analysis (MRA). Adapun model yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
𝑌𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝛽3 𝑋3 + 𝛽4 𝑍 + 𝜇𝑡 (1)
𝑌𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝛽3 𝑋3 + 𝛽4 𝑍 + 𝛽5 𝑋1 . 𝑍 + 𝛽6 𝑋2 . 𝑍 + 𝛽7 𝑋3 . 𝑍+𝜇𝑡 (2)
Dimana 𝑌𝑡 adalah Kemiskinan, 𝑋1 adalah Korupsi, 𝑋2 adalah Demokrasi, 𝑋3 adalah
Politik, 𝑋4 adalah Pertumbuhan Ekonomi, 𝑋1 . 𝑍 adalah Variabel interaksi antara
korupsi dengan pertumbuhan ekonomi.
PEMBAHASAN
Pengaruh Korupsi terhadap Kemiskinan
Berdasarkan hasil estimasi variabel persamaan moderasi 1 tabel 1 yang
didapatkan hasil bahwa korupsi berpengaruh signifikan dan negatif terhadap
kemiskinan dengan probabilitas 0,08 > 0,10 dan koefisien regresi sebesar 0,30%.
Artinya apabila korupsi meningkat 1 satuan maka kemiskinan akan menurun
sebesar 0,30%. Sehingga hal ini berarti sesuai dengan teori mengenai korupsi dan
kemiskinan, dimana ketika korupsi meningkat maka akan menurunkan kemiskinan
dan begitu pula sebaliknya.
Dapat disimpulkan bahwa peningkatan korupsi secara lansung dapat
merusak kompetisi,menciptakan distorsi pasar, menurangi investrasi dalam
perekonomian dan menimbulkan inefisiensi yang ditandai dengan meningkatnya
ekonomi biaya yang tinggi dalam suatu usaha, dan meningkatkan ketidak adilan
pendapatan yang pada akhirnya kan mempengaruhi kemiskinan.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa (1) Hasil
pengujian menjelaskan bahwa korupsi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
kemiskinan di delapan negara ASEAN. Artinya setiap terjadi peningkatan skor
Indeks Persepsi Korupsi (IPK) maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat
kemiskinan akan menurun.(2) Hasil pengujian menjelaskan bahwa Indeks
Demokrasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi di 8 negara ASEAN. Artinya, setiap terjadi peningkatan nilai Indeks
Demokrasi maka pertumbuhan ekonomi juga akan meningkat dan kemiskinan
akan menurun. (3)Hasil pengujian menjelaskan bahwa Indeks Stabilitas Politik
berpengaruh negtif dan signifikan terhadap kemiskinan di delapan negara ASEAN.
Artinya setiap terjadi peningkatan nilai Indeks Stabilitas Politik maka
pertumbuhan ekonomi akan meningkta dan kemiskinan akan menurun, begitu pula
sebaliknya.
DAFTAR RUJUKAN
Academia. 2004. Kemiskinan di Indonesia (Online) diakses tanggal 19 Januari
2019
Academia.2007. WacanaKorupsiEnkoding Media. (Online) Diaksestanggal 1
Januari 2019.
Aprianto, N. E. K. (2016). KebijakanDistribusidalam Pembangunan Ekonomi
Islam. Al-Amwal: JurnalEkonomidanPerbankanSyari'ah, Volume 8(2).
Arifin, H. (2004). Cara memahamikerentananperempuanpengusahakecil. a way to
understand the vulnerability of women-entrepreneurs),
JurnalAnalisisSosial, Volume 9(2), 157-170.
Ashutosh Varshney. (2000). Democracy and Povery. University of Notre Dame
Chetwynd, E., Chetwynd, F& Spector, B. (2003). Corruption and poverty: A
review of recent literature. Management Systems International, Volume
600, 5-16.
Data Boks. 2017. IndeksPersepsiKorupsi Indonesia Peringkat 4 di ASEAN.
(Online)Diaksestanggal 19 januari 2019.
Dedi. Blogspot. 2013. PolitikdanKemiskinan di Indonesia. (Online)
Diaksestanggal 17 Januari 2019.
Freedom House.2013-2018. Freedom World Data and Resources.
(Online)Diaksestanggal 10 Januari 2019
Gujarati, Damodar N, 2010, Dasar – DasarEkonometrika ;SalembaEmpat
Gujarati, Damodardan Dawn C. Porter 2006.Dasar – dasarEkonometrikaJilid 2.
Jakarta. SalembaEmpat.
JokoWaluyo. (2012). AnalisisHubunganKausalitasAntaraKorupsi,
PertumbuhanEkonomi, DanKemiskinan: 1 SuatuStudiLintas
Negara. BuletinEkonomi.
Jhingan, M.L, 2003. Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan. Jakarta : Raja
GrafindoPersada
Kuncoro, M. (1997). Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah, dan Kebijakan.
Unit Penerbit Dan Percetakan PN.
Kpunde, S. J. (2000). Corruption and Corruption Control in Africa.
854 Jurnal Kajian Ekonomi dan Pembangunan , Volume 1, Nomor 3, Agustus 2019, Hal 845 - 854