Anda di halaman 1dari 2

Dampak korupsi pada aspek ekonomi menjadi suatu permasalahan

yang dapat menghambat pembangunan ekonomi disetiap negara, baik pada


negara sedang berkembang maupun negara maju. Banyak negara yang mulai serius
mempertimbangkan bahaya korupsi terhadap perekonomian dengan cara
membentuk lembaga atau departemen yang mampu mencegah dan
mengendalikan korupsi tersebut.

sebagian besar studi empiris setuju bahwa korupsi memiliki pengaruh negatif
terhadap pertumbuhan ekonomi, beberapa studi empiris lainnya menunjukkan hal
sebaliknya yang menyatakan bahwa dampak negatif korupsi terhadap pertumbuhan
ekonomi tidak selalu terkonfirmasi bahkan cenderung berpengaruh positif.
Penelitian Wedeman(1997) menemukan bahwa banyak negara menikmati
pertumbuhan ekonomi yang pesat meskipun menghadapi tingkat korupsi yang
tinggi.

Korupsi memiliki berbagai efek penghancuran yang hebat (an enermous


destruction effects) terhadap berbagai sisi kehidupan bangsa dan negara, khususnya
dalam sisi ekonomi sebagai pendorong utama kesejahteraan masyarakat. Mauro
menerangkan hubungan antara korupsi dan ekonomi. Menurutnya korupsi memiliki
korelasi negatif dengan tingkat investasi, pertumbuhan ekonomi, dan dengan
pengeluaran pemerintah untuk program sosial dan kesejahteraan (Mauro: 1995). Hal
ini merupakan bagian dari inti ekonomi makro.

Dampak yang ditimbulkan bersifat masif, sehingga tindakan korupsi


dikategorikan sebagai tindak kejahatan yang luar bisa setara dengan kejahatan
pembunuhan masal. Korupsi berdampak pada masyarakat luas. Menurut Mauro
(1995), korupsi berkorelasi dengan tingkat investasi, pertumbuhan ekonomi, dan
program kesejahteraan sosial. Korupsi menurunkan akses publik terhadap
pendidikan dan kesehatan yang berkualitas. Dampak sosial yang dimunculkan oleh
korupsi anatara lain buruknya layanan publik, terhambatnya pengentasan
kemiskinan, meningkatnya angka kriminalitas (Kurniadi, 2011). Angka kemiskinan

3
di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 11,47% dari total seluruh penduduk (Badan
Pusat Statistik, 2013). Dengan tingkat korupsi yang tinggi, maka upaya pengentasan
kemiskinan akan sulit dilakukan

Kenyataan bahwa korupsi memiliki hubungan langsung dengan hal ini


mendorong pemerintah berupaya menanggulangi korupsi, baik secara preventif,
represif maupun kuratif. Di sisi lain meningkatnya korupsi berakibat pada
meningkatnya biaya barang dan jasa, yang kemudian bisa melonjakkan utang negara.
Pada keadaan ini, inefisiensi terjadi, yaitu ketika pemerintah mengeluarkan lebih
banyak kebijakan namun disertai dengan mara

Dampak Masif Korupsi knya praktek korupsi, bukannya memberikan nilai positif
misalnya perbaikan kondisi yang semakin tertata, namun justru memberikan negatif
value added bagi perekonomian secara umum. Misalnya, anggaran perusahaan yang
sebaiknya diputar dalam perputaran ekonomi, justru dialokasikan untuk birokrasi yang
ujung-ujungnya terbuang masuk ke kantong pribadi pejabat.

Berbagai macam permasalahan ekonomi lain akan muncul secara alamiah


apabila korupsi sudah merajalela dan berikut ini adalah hasil dari dampak ekonomi
yang akan terjadi, yaitu:

Anda mungkin juga menyukai