MAKALAH
Disusun oleh :
ADELIA ADISTHYANI
43121110176
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak para ahli yang mencoba merumuskan korupsi, yang jka dilihat
dari struktrur bahasa dan cara penyampaiannya yang berbeda, tetapi pada
hakekatnya mempunyai makna yang sama. Andi Hamzah menyatakan
bahwa korupsi berasal dari bahasa latin corruption (diambil dari
“Rechtsgeleerd Handwoordenboek”, Fockema Andree, 1951) atau corruptus
(diambil dari “Webster Student Dictionary”, 1960). Selanjutnya disebutkan
bahwa corruption itu berasal pula dari kata corrumpere, suatu kata latin yang
lebih tua dan berasal dari perpaduan dua kata dalam bahasa Latin yaitu com
yang berarti bersama-sama dan rumpere yang berarti pecahdan jebol. Dari
bahasa latin inilah turun ke banyak bahasa di Eropa seperti Inggris:
corruption, corrupt, Perancis: corruption, dan Belanda: corruptie yang
kemudian turun ke bahasa Indonesia: “korupsi”. 1
Kartono (1983) memberi batasan korupsi sebagi tingkah laku individu
yang menggunakan wewenang dan jabatan guna mengeduk keuntungan
pribadi, merugikan kepentingan umum dan negara. Jadi korupsi merupakan
gejala salah pakai dan salah urus dari kekuasaan, demi keuntungan pribadi,
salah urus terhadap sumber-sumber kekayaan negara dengan menggunakan
wewenang dan kekuatankekuatan formal (misalnya denagan alasan hukum
dan kekuatan senjata) untuk memperkaya diri sendiri. Korupsi terjadi
disebabkan adanya penyalahgunaan wewenang dan jabatan yang dimiliki
oleh pejabat atau pegawai demi kepentingan pribadi dengan
mengatasnamakan pribadi atau keluarga, sanak saudara dan teman. 2
Wertheim (dalam Lubis, 1970) menyatakan bahwa seorang pejabat
dikatakan melakukan tindakan korupsi bila ia menerima hadiah dari
1
Andi Hamzah, Korupsi Dalam Pengelolaan Proyek (Jakarta: Akademik pressindo,1991) hal 7-10
2
Kartono, Kartini. 1983. Pathologi Sosial. Jakarta. Edisi Baru. CV. Rajawali Press.
seseorang yang bertujuan mempengaruhinya agar ia mengambil keputusan
yang menguntungkan kepentingan si pemberi hadiah. Kadang-kadang orang
yang menawarkan hadiahdalam bentuk balas jasa juga termasuk dalam
korupsi. Selanjutnya, Wertheim menambahkan bahwa balas jasa dari pihak
ketiga yang diterima atau diminta oleh seorang pejabat untuk diteruskan
kepada keluarganya atau partainya/ kelompoknya atau orang-orang yang
mempunyai hubungan pribadi dengannya, juga dapat dianggap sebagai
korupsi. Dalam keadaan yang demikian, jelas bahwa ciri yang paling
menonjol di dalam korupsi adalah tingkah laku pejabat yang melanggar azas
pemisahan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan masyarakat,
pemisaham keuangan pribadi dengan masyarakat. 3
7
PERC, 2009, (Political and Economic Risk Consultancy)
Dampak ini bisa dirasakan, misalnya rusaknya jalan-jalan, tergulingnya
kereta apai, beras murah yang tidak layak makan, tabung gas yang meledak,
bahan bakar yang merusak kendaraan masyarakat, tidak layak dan tidak
nyamannya angkutan umum merupakan serangkaian kenyataan rendahnya
kualitas barang dan jasa sebagai akibat korupsi.
d). Meningkatnya Hutang Negara
Korupsi yang terjadi di Indonesia akan meningkatkan hutang luar negeri
yang semakin besar. Data menurut Direktorat Jenderal Pengelolaan hutang,
Kementrian Keuangan RI, disebutkan bahwa total hutang pemerintah per Mei
2011 mencapai US$201,07 miliar atau setara dengan Rp. 1.716,56 triliun.
Angka ini melebihi APBN Negara RI tahun 2012 yang mencapai sekitar Rp.
1.300 triliun. Kondisi secara umum, hutang adalah hal yang biasa, asal
digunakan untuk kegiatan yang produktif hutang dapat dikembalikan. Dan
apabila hutang digunakan untuk menutup difesit yang terjadi, hal itu akan
semakin memperburuk keadaan.
2. Dampak terhadap penegakan hukum
8
Mauro:1995 dalam Pendidikan Anti Korupsi Untuk Perguruan Tinggi :2011:64-66
praktik mafia hukum. Bahkan berita yang paling akhir adalah kasus korupsi
pembangunan wisma atlet di Palembang dan kasus Hambalang yang
melibatkan pejabat pemerintahan dan para petinggi partai politik.
2.3 Upaya penanaman jiwa anti korupsi melalui pendidikan sejak dini
10
Modern Didactics Center, 2006, Anti Corruption at School (bahan kursus)
kebaikan. Tanggung jawab berarti teguh hingga terlaksananya tugas. Tekun
melaksanakan kewajiban sampai tuntas. Misalnya, siswa diberi tanggung
jawab mengelola dana kegiatan olahraga di sekolahnya. Rasa tanggung
jawab siswa terlihat ketika dana dipakai seoptimal mungkin menyukseskan
kegiatan olahraga. Menurut Magnis, pengembangan rasa tanggung jawab
adalah bagian terpenting dalam pendidikan anak menuju kedewasaan.
Menjadi orang yang bermutu sebagai manusia.
Tujuan pembelajaran pendidikan anti korupsi adalah sebagi berikut:
1. Membentukan manusia yang mempunyai pemahaman, sikap, dan
perilaku yang anti terhadap korupsi. Terutama pendidikan antikorupsi
kepada anak dini usia.
2. Mengenali dan memahami dampak buruk korupsi terhadap
kepercayaan masyarakat dan persaingan di dunia internasional.
3. Memiliki keberanian dan kebijaksanaan untuk memberantas korupsi.
Jadi, tujuan utama pendidikan antikorupsi adalah perubahan sikap dan
perilaku terhadap tindakan koruptif.
11
www.kpk.go.id diakses 25/052013
satu mata pelajaran yang ada. Mata pelajaran yang dipilih adalah mata
pelajaran sosial seperti Pendidikan Kewarganegaraan.
Diharapkan melalui program pendidikan anti korupsi siswa ataupun
masyarakat luas dapat mencegah lebih dini tindakan korupsi dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan nilai-nilai moral.
BAB III
PENUTUP
3.2 Kesimpulan