I. PENDAHULUAN
1. Umum
Penataan dan penguatan kelembagaan Polri dilakukan dengan
memperhatikan kebijakan pembangunan yang meliputi arah kebijakan,
sasaran dan strategi Polri untuk memastikan bahwa postur kelembagaan
Polri yang dibentuk sejalan dan mendukung pelaksanaan pembangunan
yang efektif, efisien dan akuntabel. Prioritas penguatan kelembagaan
sebagaimana yang tertuang dalam rencana strategis Polri 2015 – 2019 yaitu
prioritas penguatan kelembagaan Polri sesuai dengan perkembangan
administrasi pemerintah daerah maupun adanya tuntutan kebutuhan tugas
terhadap ancaman gangguan Kamtibmas, akan difokuskan pada
pembentukan/penataan satuan organisasi kewilayahan pada tingkat Polda,
Polres, Polsek dan Polsubsektor.
Pembentukan satuan di kewilayahan dilakukan dengan melihat
lingkungan strategis dan kebutuhan organisasi serta adanya proses
penyelenggaraan pemerintahan. Pembentukan Polda Sulawesi Barat
merupakan salah satu wujud penguatan kelembagaan Polri, yang disahkan
berdasarkan Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
Nomor: Kep/533/V/2016 tanggal 26 Mei 2016 tentang pembentukan
Kepolisian Daerah Sulawesi Barat, yang membawahi 5 Polres, 33 Polsek
dan 2 Polsubsektor.
Untuk mengetahui sejauh mana implementasi dari pembentukan Polda
Sulawesi Barat tersebut perlu dilakukan monitoring dan evaluasi di bidang
sumber daya manusia, sarana prasarana, anggaran, gangguan Kamtibmas,
serta kendala/hambatan yang dihadapi. Hal tersebut dilakukan sebagai
pengkajian untuk bahan masukan bagi perkembangan organisasi khususnya
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 1
di tingkat kewilayahan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan
kepada masyarakat guna pemeliharaan Kamtibmas dan keamanan nasional.
2. Dasar
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia;
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2007
tentang Daerah Hukum Kepolisian Negara Republik Indonesia;
c. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat
Kepolisian Daerah;
d. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat
Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor;
e. Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Pembentukan dan
Peningkatan Status Kesatuan Kewilayahan;
f. Keputusan Kapolri Nomor: Kep/533/V/2016 Tanggal 26 Mei 2016
Tentang Pembentukan Kepolisian Daerah Sulawesi Barat; dan
g. Surat Perintah Kapolri Nomor:Sprin/3172/XI/2017 tentang pelaksanaan
monitoring dan evaluasi implementasi pembentukan Polda Sulawesi
Barat.
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 2
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup laporan pelaksanaan monitoring dan evaluasi ini meliputi
pelaksanaan kegiatan pengumpulan data-data yang berkaitan dengan SDM,
Sarpras, anggaran, gangguan Kamtibmas dan kendala hambatan di
lapangan serta peninjauan kondisi lingkungan strategis daerah hukum dan
kondisi kesatuan Polda Sulawesi Barat.
5. Tata Urut
I. PENDAHULUAN
II. PELAKSANAAN
III. HASIL YANG DICAPAI
IV. ANALISA DAN EVALUASI
V. KESIMPULAN DAN SARAN
VI. PENUTUP
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 3
II. PELAKSANAAN
6. Waktu
Pelaksanaan kegiatan Hari Kamis tanggal 7 sampai dengan Hari Jumat
tanggal 8 Desember 2017.
7. Tempat
Wilayah hukum Polda Sulawesi Barat.
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 4
3) Tim didampingi Karorena dan Kabagrenprogar Rorena Polda
Sulawesi Barat menuju Polda Sulawesi Barat untuk menghadap
Wakapolda Sulawesi Barat.
4) sambutan Wakapolda, paparan Karorena dan arahan ketua tim
kepada pejabat utama Polda dan staf di aula Mapolda Sulawesi
Barat.
5) Tim melaksanakan pendalaman materi Monev bidang SDM dan
Sarpras.
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 5
Pinrang dan Polewali Mandar serta Sungai Karama di Kabupaten
Mamuju. Panjang kedua sungai tersebut masing-masing 150 km. Di
Sulawesi Barat terdapat 2 gunung yang mempunyai ketinggian di atas
2.500 meter di atas permukaan laut.
Luas wilayah Provinsi Sulawesi Barat tercatat 16.937,16 Km2 yang
meliputi 6 kabupaten. Kabupaten Mamuju merupakan Kabupaten
terluas dengan 8.014,06 Km2 atau luas kabupaten tersebut merupakan
47,32 % dari seluruh wilayah Sulawesi Barat.
Mamuju
Tengah
b. Demografi
Penduduk Sulawesi Barat berdasarkan hasil survei Sosial dan
Ekonomi Nasional (SUSENAS) Tahun 2006 berjumlah 992.656 jiwa
yang tersebar di 5 kabupaten, dengan jumlah penduduk terbesar yakni
356.391 jiwa mendiami Kabupaten Polewali Mandar. Penduduk usia
kerja terdiri dari Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja adalah
penduduk yang bekerja atau yang sedang mencari pekerjaan,
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 6
sedangkan bukan angkatan kerja adalah mereka yang bersekolah,
mengurus rumah tangga atau melakukan kegiatan lainnya. Penduduk
usia kerja di daerah Sulawesi Barat pada Tahun 2006 berjumlah
751.180 jiwa. Dari seluruh penduduk usia kerja yang masuk menjadi
angkatan kerja berjumlah 444.324 jiwa atau lebih dari 50 % dari seluruh
Penduduk Usia Kerja. Dari seluruh angkatan kerja yang berjumlah
444.324 jiwa tercatat bahwa 53.215 orang dalam status mencari
pekerjaan. Dari angka tersebut dapat dihitung tingkat pengangguran
terbuka di Sulawesi Barat pada tahun 2006, yakni sebesar 11,98 %.
Angka ini merupakan rasio antara pencari pekerjaan dan jumlah
angkatan kerja.
Dilihat dari segi lapangan usaha, sebagian besar penduduk
Sulawesi Barat bekerja pada sektor pertanian yang berjumlah 276.299
orang atau 70,64 % dari jumlah penduduk yang bekerja. Sektor lainnya
yang juga menyerap tenaga kerja cukup besar adalah sektor
perdagangan dan jasa-jasa. Sebagian besar penduduk Provinsi Sulbar
berprofesi sebagai petani dengan jumlah 338.649 orang, nelayan
67.000 orang, PNS 24.362 orang dan sisanya adalah wiraswasta
maupun sebagai anggota TNI/Polri.
Suku-suku yang berada di wilayah Provinsi Sulbar terdiri dari
Mandar 49,15%, Toraja 13,95%, Bugis 10,79%, Jawa 5,38%, Makassar
1,59% dan suku lainnya 19,15%. Sedangkan agama yang dianut
adalah Islam 83,1%, Kristen 14,36%, Hindu 1,88%, Budha 0,04% dan
lain-lain 0,62%. Adapun bahasa yang digunakan adalah Bahasa
Indonesia, Bahasa Mandar, Bahasa Bugis, Bahasa Toraja, dan Bahasa
Makassar.
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 7
Bagian Utara Kabupaten Polewali Mandar, Kabupaten Majene dan
Mamasa. Sedangkan jenis tanah di Sulawesi Barat berdasarkan
laporan survei Lembaga Penelitian Tanah Bogor terdiri dari:
1) Tanah Latosol terdapat pada daerah Kabupaten Majene, Mamuju
dan Mamuju Utara.
2) Tanah Alluvial dan Glay, terdapat pada daerah Polewali Mandar.
3) Tahan Podsolik, terdapat pada sebagian besar Kabupaten
Mamuju, Polewali Mandar dan Mamasa.
Keadaan iklim dengan membandingkan bulan kering dan bulan
basah, Provinsi Sulawesi Barat mempunyai 3 tipe iklim yaitu tipe A
adalah daerah yang paling sedikit bulan keringnya (1½ bulan) meliputi
Kabupaten Mamuju Utara, Mamuju, Polewali Mandar, Majene dan
Mamasa. Tipe B dengan bulan kering (1½ s.d. 3 bulan) terdiri dari
Kabupaten Majene dan Polewali Mandar. Tipe C dengan bulan kering
(3 s.d. 4½ bulan) sebagaian Kabupaten Majene dan Polewali Mandar.
d. Obyek vital
1) Kantor wilayah antara lain Kanwil Kemenkum dan HAM, Kanwil
Kemenag, Kanwil Ditjen Perbendaharaan, Kanwil BPN, Kanwil
BKKBN, Kanwil Ditjen Pajak dan BPK perwakilan Sulbar.
2) Pemda:
a) Jumlah Kab/Kota : 1 kota dan 5 kabupaten.
b) Jumlah Kecamatan : 69 kecamatan.
c) Jumlah desa/kelurahan : 645 desa/kelurahan.
3) Kantor pemerintah yaitu Kantor Gubernur Sulbar, Kantor DPRD
Sulbar, Kantor Imigrasi Sulbar, Kantor BPKP Sulbar, Kantor BNP
Sulbar, Kantor KPU Sulbar, Kantor BIN Sulbar, Kantor Basarnas
Sulbar, Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Sulbar, Kantor
Dinas Perhubungan Sulbar, Kantor Dinas PU Sulbar, Kantor
Inspektorat Sulbar, Kantor Karantina Hewan Sulbar, Kantor Bupati
Mamuju, Kantor DPRD Mamuju, Kantor Bupati Mamuju Tengah,
Kantor DPRD Mamuju Tengah, Kantor Bupati Mamuju Utara,
Kantor DPRD Mamuju Utara, Kantor Kajari Pasangkayu, Kantor
Pengadilan Negeri Pasangkayu, Kantor Kemenag Mamuju Utara,
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 8
Kantor Bupati Majene, Kantor DPRD Majene, Kantor Bupati
Polewali Mandar, Kantor DPRD Polweali Mandar, Kantor Bupati
Mamasa, Kantor DPRD Mamasa, Kantor Kajari Mamuju, Kantor
Pengadilan Negeri, Lembaga Pemasyarakatan, Kantor BPN
Kabupaten, Kantor Pengadilan Agama Kabupaten, Kantor PLN,
Kantor Pengadilan Negeri Mamuju.
4) Kesatuan TNI
a) Korem Sulawesi Barat (dalam proses pindah dari Pare-
Pare).
b) Kodim 1401 di wilayah Kabupaten Majene.
c) Kodim 1402 di wilayah Kabupaten Polewali Mandar.
d) Kodim 1418 di wilayah Kabupaten Mamuju.
5) Kesatuan Polri terdiri dari Polres Mamuju, Polres Majene, Polres
Polewali Mandar, Polres Mamasa dan Polres Mamuju Utara.
6) Lembaga pendidikan antara lain:
a) Universitas Negeri Sulbar.
b) Universitas Al-Asy’ariah Mandar.
c) Universitas Tomakaka.
d) Stikes Bina Generasi Polewali Mandar.
e) Sekolah Tinggi Isip Bina Generasi Polewali Mandar.
f) STIKES Majene.
g) Sekolah Tinggi llmu Pertanian Tanratupattanabali.
h) STIE Muhammadiyah Mamuju.
i) STIE Yapman Majene.
j) STISIP Tanratupattanabali.
k) STAI DDI Kab. Majene.
l) STAI DDI Kab. Polewali Mandar.
m) STIKES Andini Persada.
n) STIKES Marendeng.
o) STIKES Siti Fatimah Mamuju.
p) STAI Al-Azhar.
q) Akademi Keperawatan Fatima Mamuju.
r) AMIK Tomakaka Mamuju.
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 9
7) Obyek vital lainnya yaitu Bank Indonesia, Bank Sulselbar, BNI,
BRI, Bank Danamon, Bank Mega, Bank Panin, Bank Sinar Mas,
Bank Mandiri, Perusahaan Kelapa Sawit, SPBU, Bandara Tampa
Padang, Pelabuhan Fery Simboro, Pelabuhan Laut Belang-
Belang, dan Bandara Sumarorong.
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 10
12. Kondisi kesatuan Polda Sulbar
a. Struktur Organisasi Polda (Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010)
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 11
c. Personel
1) DAFTAR PERSONEL POLDA SULBAR PERIODE BULAN JULI 2016
POLRI PNS
JML JML + JML TOTAL
IRJEN BRIGJEN KBP AKBP KP AKP IP BA TA + KUAT IV III II/I + KUAT
NO UNIT ORGANISASI KUAT
RIL DS PERS DS RIL PERS
DSP DSP RILL DSP RILL DSP RILL DSP RILL DSP RILL DSP RILL DSP RILL RILL DSP RILL RILL DSP DSP RILL DSP RILL PERS DSP RILL
L P P L
1 KAPOLDA/WAKA 1 1 1 1 2 2 0 0 2 2 0
2 ITWASDA 1 1 2 6 2 15 2 8 4 5 36 10 -26 2 12 14 0 -14 50 10 -40
3 ROOPS 1 1 3 2 9 4 10 3 14 7 40 14 -26 6 9 15 0 -15 55 14 -41
4 RORENA 1 1 4 1 9 4 2 3 4 4 23 10 -13 12 13 25 0 -25 48 10 -38
5 RO SDM 1 1 4 10 4 2 1 3 2 11 6 31 14 -17 15 12 27 0 -27 58 14 -44
6 ROSARPRAS 1 1 4 1 9 4 3 3 11 5 31 11 -20 14 12 26 0 -26 57 11 -46
7 BIDPROPAM 1 1 3 19 2 28 2 47 6 98 11 -87 2 16 18 0 -18 116 11 -105
8 BIDHUMAS 1 1 2 7 2 5 6 4 21 7 -14 4 9 13 0 -13 34 7 -27
9 BIDKUM 1 1 2 7 1 7 0 2 17 4 -13 2 9 11 0 -11 28 4 -24
10 BID TI POLRI 1 1 2 7 8 14 3 32 4 -28 2 10 12 0 -12 44 4 -40
11 SPRIPIM 1 1 2 1 5 1 6 14 3 -11 5 6 11 0 -11 25 3 -22
12 SETUM 1 2 1 0 2 3 3 0 6 13 2 19 2 -17 22 5 -17
13 YANMA 1 1 3 5 63 6 72 7 -65 2 22 24 0 -24 96 7 -89
14 SPKT 1 1 4 1 6 0 12 4 23 6 -17 3 12 15 0 -15 38 6 -32
15 DITINTELKAM 1 1 6 18 6 16 2 10 58 8 109 17 -92 6 18 24 0 -24 133 17 -116
16 DITRESKRIMUM 1 1 7 1 19 6 35 2 9 86 8 157 18 -139 6 21 27 0 -27 184 18 -166
17 DITRESKRIMSUS 1 1 7 1 15 5 25 2 3 38 7 89 16 -73 4 14 18 0 -18 107 16 -91
18 DIT RES NARKOBA 1 1 6 1 15 5 25 1 3 60 8 110 16 -94 6 12 18 0 -18 128 16 -112
19 DITBINMAS 1 1 6 12 5 13 3 3 6 38 12 -26 6 13 19 0 -19 57 12 -45
20 DITSABHARA 1 1 4 1 7 2 14 1 18 1 263 26 307 32 -275 6 10 16 0 -16 323 32 -291
21 DITLANTAS 1 1 7 3 15 5 24 2 19 64 8 130 19 -111 6 21 27 0 -27 157 19 -138
22 DITPAMOBVIT 1 1 6 11 6 12 3 61 4 94 11 -83 6 12 18 0 -18 112 11 -101
23 DITPOLAIR 1 1 5 1 9 6 12 14 43 2 84 10 -74 8 14 22 0 -22 106 10 -96
24 DITTAHTI 1 4 1 7 11 1 36 2 59 4 -55 2 10 12 0 -12 71 4 -67
25 SATBRIMOB 1 1 4 12 1 51 1 91 4 1497 95 13 1656 115 -1.541 9 49 58 0 -58 1714 115 -1.599
26 SPN 1 4 9 22 60 96 0 -96 2 15 17 0 -17 113 0 -113
27 BIDKEU 1 1 2 1 4 1 4 1 9 3 20 7 -13 5 8 13 0 -13 33 7 -26
28 BIDDOKKES 1 1 2 2 7 1 3 12 2 25 6 -19 8 13 21 0 -21 46 6 -40
29 PINDAHAN (PA, BRIG, PNS) 3 6 3 15 20 47 47 47
JUMLAH 0 0 1 1 16 16 84 22 204 78 339 26 291 27 2.482 253 0 13 3.417 436 -2.981 0 0 155 0 385 2 540 2 -538 3.957 438 -3.519
1 POLRES POLMAN 0 1 1 5 4 25 19 166 23 718 462 915 509 -406 0 0 0 0 52 8 52 8 -44 967 517 -450
2 POLRES MAJENE 0 1 1 4 4 18 10 109 10 523 288 655 313 -342 0 0 0 0 45 0 45 0 -45 700 313 -387
3 POLRES MAMASA 0 1 1 4 4 18 10 123 20 569 311 715 346 -369 0 0 0 0 45 1 45 1 -44 760 347 -413
4 POLRES MAMUJU 0 1 1 5 7 26 14 176 22 748 506 956 550 -406 0 0 0 2 54 3 54 5 -49 1010 555 -455
5 POLRES MAMUJU UTARA 0 1 1 4 4 18 13 109 11 523 354 655 383 -272 0 0 0 0 45 0 45 0 -45 700 383 -317
JUMLAH JAJARAN 0 0 0 0 0 1 5 5 22 23 105 66 683 86 3.081 1.921 3.896 2.102 -1.795 0 0 0 2 241 12 241 14 -227 4137 2.115 -2.022
JUMLAH MAPOLDA +JAJARAN 0 0 1 1 16 26 89 27 226 101 444 92 974 113 5.563 2.174 0 268 7.313 2.802 -4.776 0 0 155 2 626 14 781 16 -765 8.094 2.553 -5.541
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah riil personel Polda Sulbar pada bulan Juli 2016 sebesar 438 personel,
dibandingkan dengan DSP sebesar 3.957 personel, maka hanya terpenuhi 11,07%. Sedangkan untuk jumlah seluruh
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 12
personel Polda Sulbar dan jajaran Polres sebesar 2.553 personel, dibandingkan dengan DSP sebesar 8.094 personel, maka
hanya terpenuhi 31,54%.
1 POLRES POLMAN 0 1 1 5 5 25 15 166 29 718 456 915 506 -409 0 0 0 2 52 5 52 7 -45 967 513 -454
2 POLRES MAJENE 0 1 1 4 4 18 7 109 14 523 292 655 318 -337 0 0 0 0 45 0 45 0 -45 700 318 -382
3 POLRES MAMASA 0 1 1 4 4 18 7 123 16 569 324 715 352 -363 0 0 0 0 45 1 45 1 -44 760 353 -407
4 POLRES MAMUJU 0 1 1 5 5 26 12 176 21 748 461 956 500 -456 0 0 0 0 54 3 54 3 -51 1010 503 -507
5 POLRES MAMUJU UTARA 0 1 2 4 4 18 9 109 12 523 342 655 369 -286 0 0 0 0 45 0 45 0 -45 700 369 -331
JUMLAH JAJARAN 0 0 0 0 0 5 6 22 22 105 50 683 92 3.081 1.875 3.896 2.045 -1.851 0 0 0 2 241 9 241 11 -230 4137 2.056 -2.081
JUMLAH MAPOLDA +JAJARAN 0 0 1 1 16 15 89 75 226 68 444 80 974 154 5.563 2.302 0 123 7.313 2.818 -4.587 0 0 155 3 626 13 781 16 -765 8.094 2.834 -5.260
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 13
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah riil personel Polda Sulbar pada bulan Desember 2017 sebesar 778 personel,
dibandingkan dengan DSP sebesar 3.957 personel, maka hanya terpenuhi 19,66%. Sedangkan untuk jumlah seluruh
personel Polda Sulbar dan jajaran Polres sebesar 2.834 personel, dibandingkan dengan DSP sebesar 8.094 personel, maka
hanya terpenuhi 35,01%.
JUMLAH PELANGGARAN
NO TAHUN PENYELESAIAN
DISIPLIN KODE ETIK
1 2016 16 - 16 SELESAI
2 2017 21 24 21 SELESAI
4 REKOMENDASI PTDH
20 DALAM PROSES
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 14
d. Logistik
1) Lahan dan bangunan
a) Mako Polda Sulbar dibangun di atas lahan seluas 149.532
M² sedang dalam proses pembangunan dengan
perkembangan saat ini mencapai 50%, dan status sertifikat
atas nama Polda Sulbar Nomor: 31.05.04.02.4.0008 tanggal
30 Juni 2008 yang berlokasi di Desa Kalubimbing
Kecamatan Mamunyu Kabupaten Mamuju, dengan target
penyelesaian 100% pada bulan Pebruari 2017, serta di
lokasi yang sama dilaksanakan pembangunan rumah susun
dengan tipe 50, tipe 38 dan barak Sabhara.
b) Selain itu, sedang dilaksanakan pembangunan rumah dinas
jabatan di lahan seluas 44.153 M² sejumlah 17 (tujuh belas)
unit dari APBN T.A. 2017 dengan status lahan hibah dari
Pemprov Sulbar (belum bersertifikat).
c) Mako Brimob dibangun di atas lahan seluas 12.473 M² hibah
dari Pemprov. Sulbar (belum bersertifikat) dan telah
dibangun Asrama Brimob Polda Sulbar 2 (dua) unit hibah
dan 1 (satu) unit APBN T.A. 2017.
d) Rumkit Bhayangkara Polda Sulbar dibangun di atas lahan
seluas 45.340 M² dengan status sertifikat tanah masih atas
nama Pemprov. Sulbar (Hak Pakai) yang berada di lokasi
Kelurahan Rangas Kecamatan Simboro Kabupaten Mamuju.
e) Hasil pengecekan lokasi pembangunan oleh tim Monev
Rolemtala diketahui bahwa instalasi listrik pada bangunan
Mapolda belum tersedia anggaran pemasangan instalasi
listrik dan posisi Mapolda yang sedang dibangun berada di
lokasi ketinggian dan dikelilingi oleh perbukitan sehingga
rawan longsor.
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 15
2) Data Ranmor R.2 Polda Sulbar
JUMLAH
NO JENIS MATERIIL MERK/TYPE KET
(UNIT)
JUMLAH 743
3 R4 SEDAN MAZDA 5
JUMLAH 73
TRUK ANGKUT
1 ISUZU NKR 71 125 PS 10
PERALATAN
JUMLAH 12
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 16
5) Data Kapal Polda Sulbar
JUMLAH
NO JENIS MATERIIL KET
(UNIT)
JUMLAH 12
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 17
NO JENIS ALSUS JUMLAH KET
25 KELENGKAPAN DALMAS :
- HELM DALMAS 242 DIT SABHARA
- PELINDUNG BADAN 242 DIT SABHARA
- GAS MASKER + CANESTER 242 DIT SABHARA
- CANESTER 484 DIT SABHARA
- TAS GAS MASKER 242 DIT SABHARA
- VIDEO KAMERA 6 DIT SABHARA
- PEMADAM API RINGAN (3 KG) 10 DIT SABHARA
- MEGA PHONE 6 DIT SABHARA
- HT (ALKOM) + CHARGER 13 DIT SABHARA
- TONGKAT DALMAS + TAMENG 170 DIT SABHARA
- TACTICAK ANTI RIOT GEAR 49 DIT SABHARA
- ROMPI TACTICAL RIOT GEAR 49 DIT SABHARA
- TONGKAT “T” 49 DIT SABHARA
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 18
a) Sebagian besar kondisi Sarpras yang dimiliki oleh Polda
Sulawesi Barat masih dalam kondisi baik sejak dikirimkan
dalam keadaan baru pada tahun 2016 s.d. 2017.
b) Dukungan dari Slog Polri pada prinsipnya sudah sesuai
dengan kondisi kebutuhan di Polda Sulbar, namun secara
kwantitas perlu penambahan diantaranya Senpi laras
pendek, amunisi senpi laras pendek, bus untuk angkut
personel Polda, tenda lapangan dan velbed yang telah
diusulkan kepada Slog Polri dengan Surat Nomor:
B/947/X/2017 tanggal 18 Oktober 2017 perihal pengiriman
data renbut logistik.
c) Adanya dukungan dari Pemda untuk Sarpras Polda Sulbar
dengan pemberian lahan untuk pembangunan Mako Polda
Sulbar, lahan pinjam pakai untuk Mako Brimob, lahan pinjam
pakai untuk pembangunan Rumkit Bhayangkara Polda
Sulbar dan hibah asrama Brimob.
e. Anggaran
1) Anggaran Polda Sulbar sumber RM dan PNBP
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 19
3) Penyerapan/realisasi anggaran per jenis belanja s.d. November
T.A. 2017
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 20
5) Anggaran dukungan operasional
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 21
(1) Sewa/kontrak rumah = Rp 834.603.000,-
(2) Dana operasional = Rp 3.622.338.000,-
(3) Bahan bakar minyak (BBM) = Rp 540.569.000,-
(4) Pengadaan materiil/peralatan = Rp 1.260.000.000,-
(5) Meubelair = Rp 997.250.800,-
Jumlah = Rp 7.254.760.800,-
f. Kamtibmas
1) Kejahatan konvensional yang terjadi di wilayah hukum Polda
Sulbar
2016 2017 TREND
NO KASUS
L S L S L S
1 ANIAYA 552 411 176 122 - 376 - 289
5 CURAS 18 11 5 2 -13 -9
2 PSIKOTROPIKA 0 0 0 0 0 0 0 0
3 TERORISME 0 0 0 0 0 0 0 0
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 22
2016 2017 TREND %
NO JENIS KASUS
JTP PTP JTP PTP JTP PTP JTP PTP
4 PEROMPAKAN/BAJAK 0 0 0 0 0 0 0 0
5 HUMAN TRAFFICKING 0 0 0 0 0 0 0 0
6 MONEY LAUNDRY 0 0 0 0 0 0 0 0
7 CYBER CRIME 0 0 0 0 0 0 0 0
PENYELUNDUPAN
8 0 0 0 0 0 0 0 0
SENPI
KEJAHATAN EKONOMI
9 0 0 0 0 0 0 0 0
LINTAS NEGARA
10 OBAT KERAS 7 3 11 4 4 1 57 33
KEJAHATAN TRANS
11 0 0 1 1 1 1 100 0
LAIN
5 LINGKUNGAN HIDUP 0 0 0 0 0 0 0 0
6 FISKAL 0 0 0 0 0 0 0 0
8 PENYELUNDUPAN 0 0 0 0 0 0 0 0
9 CUKAI 0 0 1 0 1 0 100 0
10 TELEKOMUNIKASI 0 0 8 0 8 0 100 0
11 KARANTINA 0 0 0 0 0 0 0 0
13 FIDUSIA 0 0 0 0 0 0 0 0
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 23
KETERANGAN TH. 2016 TH. 2017 +/- %
P21 4 9 5 125
SELRA SP3 15 82 67 446.7
ADR 25 171 146 584
TOTAL SELRA 44 262 218 595%
TUNGGAKAN 145
g. Lain-lain
1) Nilai pelaksanaan Program Quick Wins Polda Sulbar Tahun 2017
adalah sebagai berikut:
a) Nilai Laporan B-12 Tahun 2016 Quick Wins Polda Sulbar
adalah 74,26 (Menempati Urutan Ke 33).
b) Nilai Laporan B-03 Tahun 2017 Quick Wins Polda Sulbar
adalah 84,83 (Menempati Urutan Ke 32).
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 24
c) Nilai Laporan B-06 Tahun 2017 Quick Wins Polda Sulbar
adalah 97,66 (Menempati Urutan Ke 31).
d) Nilai Laporan B-09 Tahun 2017 Quick Wins Polda Sulbar
adalah 99,03 (Menempati Urutan Ke 27).
2) Untuk penilaian ITK Polda Sulbar belum ada pada Tahun 2015
dikarenakan Polda Sulbar dibentuk pada tanggal 27 Mei 2016.
3) Penilaian ITK dilakukan terhadap Polda Sulselbar pada Tahun
2015, yaitu Polrestabes Makassar, Polres Pangkep dan Polres
Mamuju.
4) Pada Tahun 2017 dari 70 Polres yang dilakukan penilaian ITK,
Polres Mamuju mendapat ranking 35 dengan nilai 6,0 sedangkan
peringkat pelayanan publik pada urutan 31.
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 25
penempatan petugas polisi pada tempat-tempat rawan dan
mengaktifkan kembali Siskamling pada setiap kelurahan.
b. Internal
1) Perlu pengawasan yang ketat terhadap seluruh personel untuk
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan aturan harus berlaku
adil baik bagi atasan maupun bawahan.
2) Agar dukungan anggaran ditingkatkan dan diberikan kepada
personel yang melaksanakan tugas guna meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat.
3) Perlu pembangunan perumahan untuk anggota supaya tidak
mengeluarkan biaya untuk kos/kontrak rumah yang pada akhirnya
menambah beban anggota.
4) Perlu peningkatan kuantitas dan kualitas SDM serta kesejahteraan
anggota guna menghindari penyimpangan dalam tugas dan
menghindari tugas rangkap.
5) Perlu penambahan sarana prasarana sehingga proses pelayanan
kepada masyarakat bisa lebih cepat.
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 26
pelanggaran adalah personel yang dimutasikan ke Polda Sulbar dari
Polda Sulsel pada awal pembentukan Polda adalah personel yang
bermasalah di Polda induk (Polda Sulsel).
15. Logistik
a. Pembangunan Mako Polda Sulbar, rumah susun, rumah dinas jabatan,
barak Sabhara, Mako Brimob, Asrama Brimob dan Rumah Sakit
Bhayangkara hingga bulan Desember 2017 sedang dalam proses, hal
ini berpotensi terjadinya keterlambatan penyelesaian pembangunan.
Instalasi listrik pada bangunan Mapolda belum tersedia anggaran
pemasangan instalasi listrik dan posisi Mapolda yang sedang dibangun
berada di lokasi ketinggian dan dikelilingi oleh perbukitan sehingga
rawan longsor.
b. Kondisi peralatan Polda Sulbar yang diterima dari distribusi Slog Polri
masih dalam keadaan baik dikarenakan diterima dalam keadaan baru
pada Tahun 2016 dan 2017 yang usia pakainya baru satu tahun.
c. Jumlah peralatan yang dimiliki Polda Sulbar masih belum sesuai
kebutuhan dan rencana kebutuhan peralatan Polda Sulbar telah
diusulkan ke Slog Polri dengan Surat Nomor: B/947/X/2017 tanggal 18
Oktober 2017 perihal pengiriman data renbut logistik. Hal ini
menunjukkan bahwa Polda Sulbar telah mengetahui jumlah kebutuhan
peralatan.
16. Anggaran
a. Alokasi anggaran T.A. 2018 menurun -24,4% atau sejumlah
Rp 115.522.790.000,- pada sumber dana dari rupiah murni (RM) jika
dibandingkan dengan T.A. 2017. Hal ini disebabkan pengurangan biaya
jasa telekomunikasi sejumlah Rp -1.896.786.000,- (Bid TI), rendahnya
penyerapan belanja modal Rp -169.938.501.000,- (Rosarpras) dan
belanja pegawai berkurang Rp -381.297.000,- (Polres Mamuju Utara).
b. Alokasi anggaran T.A. 2018 menurun -80,5% atau sejumlah
Rp 160.029.714.000,- pada belanja modal jika dibandingkan dengan
T.A. 2017. Hal ini disebabkan telah terpenuhi beberapa kebutuhan
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 27
Sarpras pada Tahun 2017 sehingga alokasi anggaran pada Tahun
2018 merupakan kelanjutan dari pemenuhan Sarpras Polda Sulbar.
c. Penyerapan/realisasi anggaran T.A. 2017 sebesar 80,16% dan khusus
pada belanja barang sampai dengan pertengahan Desember 2017
sebesar 84.98% dan diperkirakan hingga akhir Desember tidak akan
terserap kurang lebih 19 milyar karena adanya kelebihan anggaran
untuk BMP yang tidak sesuai dengan jumlah kendaraan dinas yang ada
saat ini. Untuk biaya listrik tidak bisa diserap karena Mapolda masih
menumpang pada GOR dan Balai Diklat Kabupaten Mamuju yang telah
dibayar dengan APBD.
d. Alokasi anggaran Dukops T.A. 2108 turun -73,17% atau sejumlah
Rp -3.086.382.000,- dibandingkan dengan T.A. 2017 sedangkan
anggaran kontinjensi mengalami kenaikan 131,11% atau sejumlah
Rp 1.400.000.000,-.
17. Kamtibmas
a. Jumlah laporan atas kejahatan konvensional menurun sebanyak 53,7%
karena masyarakat Sulbar lebih memilih penyelesaian masalah dengan
jalan kekeluargaan/pendekatan keagamaan. Disamping itu dengan
adanya koordinasi harmonis antara 4 pilar (Bhabinkamtibmas, Babinsa,
pihak kelurahan dan tokoh agama) maka bisa menekan gangguan
kriminalitas.
b. Kejahatan transnasional yang sangat menonjol adalah Narkotika.
Namun pada Tahun 2017 terjadi penurunan sejumlah -60 kasus (-38%),
namun penyalahgunaan obat keras meningkat sejumlah 4 kasus (57%).
c. Kejahatan terhadap kekayaan negara yang menonjol adalah korupsi,
illegal logging, telekomunikasi dan perbankan.
d. Jumlah Laka Lantas pada Tahun 2016 dibandingkan dengan Tahun
2017 mengalami kenaikan sebesar 363 kasus dengan persentase
925%, ini menunjukkan bahwa di daerah hukum Polda Sulbar terjadi
peningkatan pengguna jalan akibat semakin berkembangnya Provinsi
Sulbar. Namun, kinerja Polda Sulbar dalam upaya penyelesaian Laka
Lantas meningkat 595% dari Tahun 2016 sebesar 44 Selra menjadi 262
Selra pada Tahun 2017.
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 28
e. Langkah-langkah yang dilakukan Polda Sulbar untuk menjaga
Kamtibmas melalui operasi kepolisian, kegiatan rutin dan kegiatan
inovasi telah mampu mencegah terjadinya gangguan Kamtibmas, hal
ini menunjukkan bahwa keberadaan Polda Sulbar telah sesuai dengan
harapan masyarakat Sulbar.
f. Hasil penilaian pelaksanaan quick wins dan ITK Polda Sulbar pada
tahun 2016 dan 2017 masih pada posisi rendah dibandingkan dengan
Polda lain, hal ini disebabkan operasionalisasi Polda Sulbar yang masih
relatif baru.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
18. Kesimpulan
a. Pada bidang SDM, personel Polda Sulbar secara kuantitas masih
kurang dari DSP, yaitu baru terpenuhi 19,66%. Disamping itu, kualitas
personel juga tidak sepenuhnya sesuai harapan, hal ini disebabkan
personel yang mutasi ke Polda Sulbar adalah personel Polda Sulsel
yang bermasalah dan hanya berdasarkan keinginan untuk mutasi tanpa
memperhatikan kualitas personel.
b. Pada bidang Sarpras:
1) Proses pembangunan Mako Polda, rumah susun, rumah dinas
jabatan, barak Sabhara, Mako Brimob, Asrama Brimob dan rumah
sakit bhayangkara yang masih berjalan, diharapkan pada Bulan
Februari 2018 sudah dapat digunakan.
2) Kondisi peralatan yang dimiliki Polda Sulbar masih dalam keadaan
baik dan rencana kebutuhan peralatan lainnya telah diusulkan ke
Slog Polri.
c. Pada bidang anggaran:
1) Alokasi anggaran Polda Sulbar T.A. 2018 dibandingkan dengan
T.A. 2017 turun -24,4%.
2) Penyerapan/realisasi anggaran Polda Sulbar T.A. 2017 sebesar
80,16%.
d. Pada bidang Kamtibmas:
1) Jumlah gangguan Kamtibmas yang terjadi di Polda Sulbar dari
Tahun 2016 sampai Tahun 2017 terjadi penurunan sebesar
53,7%.
Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pembentukan Polda Sulawesi Barat 29
2) Jumlah Laka Lantas Tahun 2016 dibandingkan Tahun 2017
mengalami kenaikan sebesar 925%.
19. Saran
a. Agar Biro SDM Polda Sulbar:
1) Melaksanakan pembinaan personel dalam rangka meningkatkan
kualitas guna memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
2) Melaksanakan koordinasi dengan SSDM Polri agar personel yang
dimutasikan ke Polda Sulbar adalah personel yang promosi
sehingga semangat kerja tinggi untuk membangun kinerja Polda
Sulbar.
3) Melaksanakan koordinasi dengan SSDM Polri untuk menambah
personel Polda Sulbar khususnya untuk pembentukan kompi
Dalmas guna mengantisipasi terjadinya unjuk rasa.
b. Agar Biro Sarpras Polda Sulbar melaksanakan koordinasi dengan Slog
Polri sebagai tindak lanjut atas usulan kebutuhan Sarpras Polda Sulbar.
c. Agar Birorena Polda Sulbar melaksanakan koordinasi dengan Biro
Jemengar Srena Polri untuk:
1) Mengusulkan anggaran pemasangan instalasi listrik pada
Mapolda yang sedang dalam proses pembangunan.
2) Mengusulkan pembangunan turap/tanggul untuk mencegah
longsor mengingat posisi Mapolda yang sedang dibangun berada
di lokasi ketinggian dan dikelilingi oleh perbukitan.
VI. PENUTUP
Demikian laporan pelaksanaan monitoring dan evaluasi implementasi
pembentukan Polda Sulawesi Barat ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas
tugas yang dilaksanakan juga sebagai bahan masukan kepada Pimpinan dalam
menentukan kebijakan selanjutnya.