Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PKN

KEBERAGAMAN DALAM BINGKAI BHINEKA TUNGGAL IKA

Kelompok

1. Ainun Mardiah

2. Ester Julia Siahaan

3. Rika Nursaidah

4. Riska

5. Sulaiman

PROVINSI RIAU KABUPATEN ROKAN HULU

TP:2022/2023
A. Keberagaman dalam bingkai Bhinneka tunggal Ika

1. Makna Bhinneka tunggal Ika

Tentu kita tidak asing lagi dengan semboyan Bhinneka tunggal Ika. Kita pasti pernah
mendengar atau melihat tulisan semboyan tersebut. Ketika pertama kali masuk sekolah
kita pasti sudah di kenalkan dengan semboyan Bhinneka tunggal Ika, karena semboyan
tersebut tertulis pada lambang negara Republik Indonesia, Yaitu Garuda Pancasila.
Namun apakah Anda mengetahui sejarah dan makna dari semboyan Bhinneka tunggal
Ika? Mari kita pelajari.

Sejarah tentang semboyan Bhinneka tunggal Ika tidak akan terlepas dari lambang
negara kita, yaitu Garuda Pancasila. Pada pasal 1 peraturan pemerintah republik Indonesia
(PP) Nomor 66 tahun 1951, dijelaskan mengenai tiga bagian yang terdapat dalam lambang
negara yaitu

a. Burung Garuda, yang menengok dengan kepalanya lurus ke sebelah

kanannya

b. Perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher

Garuda.

c. Semboyan ditulis di atas pita yang di cengkram oleh Garuda


Ketiga bagian dari lambang negara tersebut di jelaskan secara rinci dalam PP RI No.66
Tahun 1951,dan telah di tegaskan pula dalam UU RI No 24 tahun 2009 tentang
Bendera,Bahasa,dan Lambang negara serta lagu kebangsaan.

a. Pasal 46 UU RI No. 24 tahun 2009 menyebutkan lambang negara kesatuan republik


Indonesia berbentuk Garuda Pancasila yang kepalanya menoleh lurus ke sebelah kanan,
perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda,dan semboyan
Bhinneka tunggal Ika di tulis di atas pita yang dcengkeram oleh Garuda.

b. pasal 47 UU RI No. 24 Tahun 2009 menyebutkan Garuda dengan perisai memiliki


paruh, sayap, ekor dan cakar yang mewujudkan lambang tenaga pembangunan.Garuda
sebagaimana di maksud memiliki sayap yang masing masing berbulu 17,ekor berbulu
8,pangkal ekor berbulu 19, dan leher berbulu 45.

Penjelasan pasal 46 UU RI No 24 Tahun 2009 menyatakan:

• Yang di maksud dengan "Garuda Pancasila" adalah lambang berupa burung Garuda
yang sudah di kenal melalui mitologi kuno, yaitu burung yang menyerupai burung elang
rajawali.

• Garuda di gunakan sebagai lambang negara kesatuan republik Indonesia untuk


menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat

• Maksud dari "perisai" adalah tameng yang telah di kenal lama dalam kebudayaan dan
peradaban Asli Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan perjuangan dan
perlindungan diri untuk mencapai tujuan.

• Adapun yang di maksud dengan semboyan"Bhinneka tunggal Ika" adalah pepatah lama
yang pernah di pakai oleh pujangga ternama Mpu Tantular.Kata Bhinneka merupakan
gabungan dua kata: bhinna dan Ika di artikan berbeda-beda, tetapi tetap satu dan kata
tunggal Ika di artikan bahwa di antara Puspa ragam bangsa Indonesia adalah satu
kesatuan. Semboyan ini di gunakan bangsa Indonesia untuk menggambarkan persatuan
dan kesatuan bangsa dan negara kesatuan republik Indonesia.

Adapun penjelasan pasal 47 UUD NRI Tahun 1945 menyatakan,yang di maksud


dengan"sayap garuda berbulu 17,ekor berbulu 8, pangkal ekor berbulu 19, dan leher
berbulu 45" adalah lambang tanggal 17 Agustus 1945 "Yang merupakan waktu
pengumandangan proklamasi kemerdekaan republik Indonesia".

Bhineka tunggal Ika memiliki arti"berbeda-beda tetapi tetap satu" pernakah anda
berpikir"Apakah yang berbeda-beda dari Kita?" Sebagai negara kepulauan,Negara Indonesia
memiliki ragam ras dan suku dengan latar belakang budaya berbeda yang terpisah antara
satu pulau dan pulau lainnya. selain itu kita memiliki beragam bahasa,agama,dan
kepercayaan,adat golongan,warna kulit,serta masih banyak lagi Hal itulah yang berbeda dari
Kita sebagai bangsa Indonesia dibandingkan dengan bangsa lain. perbedaan itu jika tidak di
sikapi secara bijaksana akan berpotensi menimbulkan konflik. Dari perbedaan perbedaan
inilah kemudian di angkat semboyan"Bhinneka tunggal Ika"yaitu terpisah, tetapi tunggal.

Konteks awal semboyan Bhinneka tunggal Ika terdapat dalam kakawin Sutasoma karangan
Mpu Tantular. Mpu Tantular juga mengatakan bahwa tiada kebenaran yang mendua atau "
Tan Hana dharma mangrwa". Konteks ini kemudian dialihtafsirkan kendalam konteks
politik,yaitu meskipun bangsa Indonesia terdiri atas beragam budaya suku suku bangsa,
tetapi semuanya mengarah pada persatuan nasional.

Simpulan:

1. Kita harus mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa

2. Mesti menghargai dan menghormati setiap perbedaan yang ada

Anda mungkin juga menyukai