Keberagama Dalam n Bhinneka Tunggal Ika KELOMPOK 1
Annisa Nur Fitri Salsabila Callysta Aliya Indri Meiza
Najmi Ramadhani Naufa Ulya Idha Haya Fadiyah Aqilah
01 Makna Bhinneka Tunggal Ika Sejarah tentang semboyan Bhinneka Tunggal Ika tidak akan terlepas dari lambang negara kita, yaitu Garuda Pancasila. Pada Pasal 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) Nomor 66 Tahun 1951, dijelaskan mengenai tiga bagian yang terdapat dalam lambang negara,yaitu: a. Burung Garuda, yang menengok dengan kepalanya lurus ke sebelah kanannya. b. Perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda. c. Semboyan ditulis di atas pita yang di cengkeram oleh Garuda. 01 Pasal 46 UU RI No. 24 Tahun 2009 Menegaskan tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, disebutkan Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda Pancasila yang kepalanya menoleh lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Penjelasan Pasal 46 UU RI No. 24 Tahun 2009 menyatakan: “Yang dimaksud dengan “Garuda Pancasila” adalah lambang berupa burung garuda yang sudah dikenal melalui mitologi kuno, yaitu burung yang menyerupai burung elang rajawali”. Garuda digunakan sebagai Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat. Maksud dari “perisai” adalah tameng yang telah dikenal lama dalam kebudayaan dan peradaban asli Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan perjuangan dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan. Adapun yang dimaksud dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” adalah pepatah lama yang pernah dipakai oleh pujangga ternama Mpu Tantular. Kata bhinneka merupakan gabungan dua kata: bhinna dan ika diartikan berbeda-beda, tetapi tetap satu dan kata tunggal ika diartikan bahwa di antara puspa ragam bangsa Indonesia adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 02 Pasal 47 UU RI Tahun 2009
Menyebutkan Garuda dengan perisai memiliki paruh,
sayap, ekor, dan cakar yang mewujudkan lambang tenaga pembangunan. Garuda sebagaimana dimaksud memiliki sayap yang masing-masing berbulu 17, ekor berbulu 8, pangkal ekor berbulu 19, dan leher berbulu 45. 03 Pasal 47 UUD NRI Tahun 1945
Menyatakan, yang dimaksud dengan “sayap garuda
berbulu 17, ekor berbulu 8, pangkal ekor berbulu 19, dan leher berbulu 45” adalah lambang tanggal 17 Agustus 1945 “Yang merupakan waktu pengumandangan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.” Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti “berbeda-beda tetapi tetap satu”. Sebagai negara kepulauan, Negara Indonesia memiliki beragam ras dan suku dengan latar belakang budaya berbeda yang terpisah antara satu pulau dan pulau lainnya. Kita memiliki beragam Bahasa, agama dan kepercayaan, adat, golongan, warna kulit, serta masih banyak lagi. Dari perbedaan-perbedaan inilah diangkat semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, yaitu terpisah, tetapi tunggal. Dapat disimpulkan bahwa Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan tentang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta menghargai dan menghormati setiap perbedaan yang ada. Terima Kasih