Anda di halaman 1dari 4

MATERI MINGGU KE-1 MPU (T) TINGKAT ll/III

POROS, BALING-BALING DAN SUSUNAN POROS

1.1 BAGIAN-BAGIAN DAN SUSUNAN POROS

(1). Bagian-bagian poros tenaga kerja yang dihasilkan mesin induk diteruskan dalam bentuk putaran
melalui serangkaian poros ke baling-baling diberikan dorongan yang dibangkitkan oleh baling-baling
diteruskan ke badan kapal oleh poros baling-baling.

Rangkaian poros itu disebut”shafting” dan pada umumnya terdiri dari bagian-bagian berikut

(1). Poros pendorong ( Thrust shaft)

(2). Poros bagian tengah (poros antar) intermediate shaft)

(3). Poros baling-baling (propeller shaft)

Ketiga poros ini saling dihubungkan oleh flange couplings.

(sambungan flens)

(2). Pengaturan susunan poros-poros

Banyaknya shafting yang dipasang berkisar antara satu sampai empat menurut jenis kapal dan
tenaga (output) mesin induk.

Berdasarkan jumlahnya, kapal disebut poros tunggal, poros ganda dan sebagainya. Kapal modern
kebanyakan poros tunggal, tetapi pada kapal patroli, kapal perang pengawal atau kapal penumpang
sisitim double shafting sering sering dipakai karena lebih aman dan lebih mudah mengemudi. Sistim tiga
poros jarang digunakan dan kapal penumpang mewah atau kapal perang besar dilengkapi dengan 4
poros. Pada kapal bersusunan poros tunggal, susunan proses mengikuti garis tengah badan kapal. Pada
kapal bersusunan poros ganda, poros tidak ditempatkan sejajar dengan garis tengah tetapi diatur
sehingga jarak diantaranya agak lebih besar. Berdasarkan peletakan sumbuh susunan poros, ada 2
macam : satu dengan sumbu sejajar garis dasr badan kapal, dan satu lagi sumbunya miring terhadap
garis dasar (base line).

1.2 Poros pendorong dan metal Pendorong


Poros pendorong mempunyai kerah/metal pendorong (kerah pendorong) dan dihubungkan pada
poros engkol atau poros roda utama gigi reduksi. Metal pendorong mempunyai permukaan
penerima dorongan dan selalu bersentuhan dengan krag pendorong. Metal ini berfungsi menerima
dorongan dari metal terdiri dari beberapa bantalan terpisah ( segment pads) yang ditempatkan
dikedua sisi krag pendorong jika poros berputar-putar itu agak dimiringkan sehingga antara krag
pendorong dan permukaan tiap bantalan terbentuk selaput minyak berbentuk biji. Ini
mengakibatkan peningkatan dorongan persatuan luas sehingga krag pendorong cukuo untuk
mencapai tujuan tersebut. Ada metal dorong tertentu yang tidak membentuk selaput minyak
berbentuk biji seperti terlihat dalam gambar 6.6 itu. Metal ini digunakan pada kapal-kapal kecil.
Gambar 6.5 Metal pendorong

1. Poros Pendorong (Thrust shaft) 5. Pipa air pendingin (cooling water tube)
2. Lengkungan pendorong (Thrust collar) 6. Pengukur permukaan minyak (oil level gauge)
3. Bantalan pendorong (Thrust pad) 7. Thermometer (Thermometer)
4. Metal ( Bearing)

Gambar 6.6 metal pendorong tipe kotak

TUGAS MINGGU KE 1
1. Tenaga kerja yang di hasilkan oleh mesin induk di teruskan dalam bentuk putaran melalui
serakaian poros, sebutkan nama nama rangkaian poros tersebut…..
2. Pada pengaturan susunan poros pada kapal-kapal yang di gunakan memasangan dua susunan
poros, jelaskan bagaimana pengaturan nya yang menggunakan dua poros tsb…..
3. Fungsi dari susunan poros adalah meneruskan putaran mesin penggerak utama menjadi putaran
baling-baling, jelaskan kenapa kapal bisa bergerak maju apabila baling-baling berputar…..
4. Sebutkan bagian dari susunan poros yang meneruskan reaksi gaya dorong yang di timbulkan dari
berputarnya baling baling…..

Anda mungkin juga menyukai