Home » Materi » Cara Menulis Daftar Pustaka dari Buku, Jurnal, dan Internet
Banyak orang masih kebingungan tentang cara menulis daftar pustaka yang benar.
Ya, menulis daftar pustaka memang bukanlah sesuatu yang mudah apalagi jika belum pernah
mencobanya sama sekali.
Banyaknya aturan kadang malah membuat orang semakin bingung tentang cara penulisannya.
Di sini, kamu akan belajar tentang penulisan daftar pustaka secara lengkap.
Kamu juga akan mendapatkan rumus cepat untuk menulis daftar pustaka sehingga semakin mudah
untuk dipahami.
Penasaran?
Daftar Isi:
Daftar pustaka adalah daftar rujukan yang mencantumkan judul, nama pengarang, tahun terbit, dan
sebagainya yang ditempatkan di halaman terakhir suatu karya tulis.
Sebuah daftar pustaka diperlukan sebagai sumber rujukan untuk memastikan kebenaran data yang
diambil. Dengan demikian, karya tulis yang kamu buat dapat dipercaya kebenarannya.
Selain itu, daftar pustaka juga digunakan sebagai ucapan terima kasih untuk penyumbang data
penelitian.
Jadi, adanya daftar pustaka bukan sekadar untuk memenuhi kelengkapan penulisan saja.
Penulisan nama pengarang dimulai dari nama belakang/nama keluarga, kemudian diikuti tanda koma
dan nama depan.
Penulisan untuk nama pengarang yang merupakan orang Tionghoa/Jepang/Korea tidak perlu dibalik,
karena nama keluarganya memang ada di depan.
Jika kamu mengutip, nama pengarang yang ada pada kutipan tersebut wajib dimasukkan ke daftar
pustaka secara lengkap.
Jika terdapat lebih dari satu pengarang, maka hanya nama pengarang pertama saja yang dibalik. Sisanya
tidak perlu dibalik.
Jika terdapat lebih dari satu sumber daftar pustaka yang nama pengarangnya sama, maka nama
pengarang tetap ditulis sebanyak jumlah sumber.
Jika sumber yang digunakan tidak ada nama pengarangnya, maka ditulis nama lembaga/instansi yang
menerbitkan.
Batas tahun referensi pustaka yang digunakan maksimal adalah 5 tahun terakhir.
Jika mengambil sumber dari internet, untuk alasan kredibilitas, tidak diperbolehkan mengambil sumber
dari blogspot, wordpress, atau wikipedia.
Penulisan nama judul harus dibedakan dengan diberi efek tebal/miring/garis bawah atau diapit tanda
petik dua (“).
Nah, itu tadi merupakan aturan umum penulisan daftar pustaka yang baik dan benar.
Lalu, bagaimana cara menulis daftar pustaka yang sumbernya bermacam-macam seperti buku, jurnal,
atau internet?
Apa yang membedakannya?
Untuk menulis sebuah daftar pustaka yang sumbernya berasal dari buku, kamu bisa menggunakan
rumus NA. TA. JU. KO: PEN.
Apa itu?
Rumus tersebut merupakan urutan penulisan daftar pustaka dari buku yang jika dijabarkan adalah
sebagai berikut.
Satu Pengarang
Sesuai dengan aturan penulisan daftar pustaka yang sudah dijelaskan sebelumnya, pada contoh di atas,
nama pengarangnya dibalik.
Sesuai dengan rumus di atas, tiap bagiannya dipisah dengan tanda titik (.). Untuk kota dan nama
penerbit, dipisah dengan tanda titik dua (:).
Dua Pengarang
Triyatno, A.H., dan Agung Barizi. 2000. Belajar Ilmu Statistika. Bandung: PT. Gramedia.
Jika sumbernya memiliki 2 pengarang, maka semua nama tetap ditulis dan nama pengarang pertama
harus dibalik.
Pada contoh di atas, pengarang buku tersebut adalah A.H. Triyatno dan Agung Barizi.
Maka, penulisan pada daftar pustakanya menjadi Triyatno, A.H., dan Agung Barizi.
Hermanto, Rudi, Budi Sudjarwo, dan Rangga Saleh. 2003. Bisnis dan Investasi. Yogyakarta: Laksana
Putra.
Sama dengan aturan di atas, jika buku yang digunakan memiliki 3 pengarang atau lebih, maka semua
nama tetap ditulis dan nama pengarang pertama saja yang dibalik.
Pada contoh di atas, pengarangnya adalah 3 orang yaitu:
Rudi Hermanto
Budi Sudjarwo
Rangga Saleh
Maka, di daftar pustaka nanti kamu harus menulisnya menjadi Hermanto, Rudi, Budi Sudjarwo, dan
Rangga Saleh.
Pengarang Sama
Jika kamu menggunakan 2 sumber buku atau lebih yang kebetulan nama pengarangnya sama, maka
kamu bisa mengurutkannya menurut tahun terbit.
Algoritma Robotik yang ditulis oleh D. Irfanto dan terbit pada tahun 2002.
Belajar Pemrograman Web yang ditulis oleh D. Irfanto dan terbit pada tahun 2001.
Maka, ketika menulis daftar pustaka, kamu harus menulis terlebih dahulu buku yang terbitnya lebih
awal, yang dalam kasus ini adalah Belajar Pemrograman Web.
Terdapat berbagai macam gaya penulisan daftar pustaka yang bersumber dari jurnal.
Salah satunya adalah yang menggunakan rumus NA. TA. JU. JUR, VO(NO), HA.
HA: Halaman
Misalnya, kamu menggunakan sumber jurnal Daya Saing dengan rincian sebagai berikut:
Nomor: 1
Halaman: 1 – 9
Junaedi, Didi, Anton Agus Setyawan, dan Soepatini. 2016. Sikap Konsumen Terhadap Produk Bundling
Agribisnis. Daya Saing, 18(1), 1 – 9.
Sesuai aturan daftar pustaka, nama pengarang pertama dibalik dan pada informasi jurnal dipisah dengan
tanda koma.
Jika kamu mengutip atau mengambil sumber dari artikel yang ada d internet, maka kamu bisa menulis
daftar pustaka dengan rumus NA. TA. JU. AL (WAKTU)
Misalnya, kamu mengambil sumber dari sebuah artikel di internet yang rinciannya adalah sebagai
berikut.
Alamat: www.manajemen.go.id/articles/keuangan.html
Maka, sesuai dengan rumus di atas, kamu bisa menulisnya seperti berikut ini:
Kesimpulan
Dalam pembuatan sebuah karya tulis, daftar pustaka merupakan sesuatu yang tidak boleh dilupakan.
Tidak hanya berguna sebagai syarat kelengkapan, namun juga sebagai rasa terima kasih kepada penulis
sumber.
Penulisan daftar pustaka sebenarnya memiliki berbagai macam gaya. Namun, cara penulisan yang
dijabarkan di atas adalah yang paling sering digunakan.
Informasi Terkait
Dapatkan informasi terupdate seputar kampus, karier, dan dunia pendidikan dengan mendaftarkan
alamat E-mail kamu di bawah ini!
Masukkan Email
Rizky Pratama
Rizky merupakan lulusan S1 Manajemen di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Indonesia.
Selengkapnya lihat di halaman profil.
Tentang
Kebijakan Privasi
Hubungi Kami