Anda di halaman 1dari 12

DELTON

SMAN 3 JOMBANG
Tahun ajaran 2023/2024

JOHN DALTON
BIODATA

1. Nama lengkap
2. Nama Panggilan
3. Tempat Tanggal Lahir
4. Jenis Kelamin
5. Alamat
6. Asal Sekolah
7. Agama
8. Nama Ayah
9. Nama Ibu
10. Anak Ke-
11. Hobi
12. Cita-Cita
13. Prinsip
14. Motto
15. Tinggi Badan
16. Berat Badan
17. No. Telp
18. Instagram
19. Idola

VISI SMA NEGERI 3 JOMBANG


Berimtaq, Terdidik, Berbudaya Lingkungan dan Unggul dalam Mutu

MISI SMA NEGERI 3 JOMBANG


1. Melaksanakan program pendidikan dan pembinaan yang mengacu pada
sistem nilai moral, agama, dan budaya masyarakat
2. Meningkatkan mutu pembelajaran untuk semua mata pelajaran
3. Menumbuhkembangkan minat  baca peserta didik dan warga sekolah
4. Meningkatkan kemampuan berbahasa asing dan bahasa Inggris  bagi
peserta didik dan guru
5. Menumbuh kembangkan budaya bersih dan sadar terhadap lingkungan
6. Menumbuh kembangkan budaya berperilaku yang sopan dan santun
7. Menciptakan kultur sekolah Adiwiyata, yang dapat mendukung
penyelenggaraan sekolah yang efektif, nyaman dan bermutu
8. Meningkatkan nilai rata-rata Penilaian Nasional
9. Meningkatkan jumlah lulusan yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri
10.Meningkatkan jumlah peserta didik yang lolos dalam seleksi Olimpiade
Mata Pelajaran
11.Meningkatkan prestasi peserta didik melalui pembinaan pengembangan
diri/ekstrakurikuler

MARS SMA NEGERI 3 JOMBANG

SMA Negeri 3 Jombang

Cerdaskan generasi bangsa


Ikuti gerak pendidikan

Demi masa depan cerah

Tingkatkan prestasimu

Dengan tekun belajar

Maju pantang menyerah wujudkan cita-cita

SMA Negeri 3 Jombang

Memberi bekal siswanya

Imaan terdidik berbudaya

Serta unggul dalam mutu

Kami siap memasuki persaingan global

Dengan tingkatkan kualitas sumber daya manusia

Dengan tingkatkan kualitas sumber daya manusia

MARS ADIWIYATA

Diantara pohon-pohon yang rindang

Hamparan rumput hijau


Dikelilingi taman yang asri

Bunga-bunga cantik berseri

Takkan jemu mata memandang

Lingkungan sekolahku

Indah, bersih dan nyaman

Membuat hati dan pikiran tenang

Ayo tunjukkan rasa peduli

Sebagai wujud cintamu

Berbudaya lingkungan

Ciptakan hidup sehat sejahtera

Rasa syukur pada Ilahi

Tingkatkan iman dan takwa

Dengan belajar, berkarya dan berkreasi

Tanamkan kesadaran dalam jiwamu

Jaga dan lestarikan lingungan hidup

SMAGA ADIWIYATA 3X

SEJARAH SMA NEGERI 3 JOMBANG

SMA Negeri 3 Jombang sebenarnya bukanlah sekolah yang muda usia. Sekolah


dengan slogan BASTYASAKA (Bareksa Satya Basari Jatmika) ini merupakan sekolah
yang telah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda. Tidak ada dokumentasi resmi mengenai
berdirinya sekolah ini di era kolonial Belanda, namun diperkirakan sekolah ini didirikan
sekitar tahun 1918 sebagai sekolah HIS (Hollandsch-Inlandsche School). Menurut Wikipedia
Indonesia, 2013, HIS adalah sekolah rendah setingkat pendidikan dasar ( SD ) saat ini di era
kolonial Belanda yang menggunakan bahasa lokal Hindia Belanda ( cikal bakal bahasa
Indonesia ). Sejak 1870 sampai dengan masa itu ( tahun 1918 ), Pemerintah Belanda
memberlakukan Politik Etis. Pada saat pelantikan Ratu Wilhelmina, 17 September 1901,
Pemerintah Hindia Belanda memperoleh tugas untuk mempertegas pelaksanaan politik etis di
koloninya ini. Salah satu perwujudan penegasan pelaksanaan politik etis pasca pelantikan
Ratu Wilhelmina ini adalah dengan pengembangan HIS di Hindia Belanda, termasuk HIS
Jombang. Bangunan SMAN 3 Jombang memiliki sejarah yang menarik. bangunan
peninggalan Belanda yang sampai saat ini masih terawat, dulunya bergonta-ganti
difungsikan. Mulai dijadikan rumah sakit,  dan kembali difungsikan sebagai
sekolahan. Nuansa bangunan lawas terpampang dengan jelas saat memasuki area sekolah. 
Ornamen bangunan peninggalan zaman penjajahan Belanda makin terlihat, mengingat hampir
semua bangunan, berasitektur lawas. Mulai dari lantai hingga dinding. Untuk dinding
misalnya nampak begitu tebal dengan ukuran hingga sekitar dua batu bata. Ukuran pintu dan
daun jendala juga nyaris semuanya sama, tidak seperti pintu maupun jendela saat ini. Untuk
tekstur bangunan pun lebih keras dan terlihat sangat kokoh. Belum diketahui secara pasti
kapan bangunan itu dibangun. Hanya saja dari cerita yang ada, kali pertama bangunan itu
difungsikan untuk sarana pendidikan.
HIS Jombang dibangun di atas areal yang cukup luas, termasuk diberikan sebidang
tanah lapang dengan luas mendekati alun-alun yang berbentuk bundar sehingga di kalangan
pribumi Jombang saat itu kawasan ini dikenal sebagai alun-alun bundar. HIS saat itu
dibangun Pemerintah Hindia Belanda di kota keresidenan (di atas kabupaten di bawah
provinsi), kabupaten, kota praja (kota madya atau kota di zaman sekarang), atau di kota pusat
perdagangan. HIS Jombang sebagaimana HIS di kota lainnya diperuntukkan bagi golongan
penduduk keturunan Indonesia asli, sehingga disebut juga Sekolah Bumiputera Belanda. HIS
disediakan untuk anak-anak dari golongan bangsawan, tokoh-tokoh terkemuka, atau pegawai
negeri. Lama pendidikan HIS adalah 7 tahun. Pemerintah Hindia Belanda juga memberikan
nama untuk lapangan bundar di HIS Jombang ini yaitu Normal School. Nama HIS Jombang
tetap bertahan hingga tahun 1942 menjelang invasi Jepang ke Indonesia.
Tahun 1942 pasca invasi Jepang ke Indonesia, Jepang menjalankan kebijakannya
dengan prioritas utama untuk keperluan perang dan keperluan militer. Bangunan sekolah juga
dimanfaatkan untuk keperluan perang sebagai tangsi, barak militer, ataupun rumah sakit
militer. Di masa penjajahan Jepang, HIS Jombang dihapuskan dan bangunannya ditempati
untuk keperluan rumah sakit militer Jepang. Mengingat perlunya memberikan fasilitas
memadai sebagai rumas sakit militer, di bangunan bekas HIS Jombang ini juga dibangun
lorong-lorong yang menghubungkan antar bangunan sebagaimana bangunan rumah sakit
pada umumnya. Di akhir perang dunia II, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu dan
seluruh fasilitas militer maupun sipil pendudukan Jepang dikuasai oleh Pemerintah RI yang
baru berdiri setelah proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Balatentara Jepang
sebelum menyerah sempat membumi hanguskan rumah sakit militer yang menempati gedung
bekas HIS Jombang. Bangunan ini akhirnya bisa diselamatkan oleh tentara republik dan
berhasil diperbaiki kembali. Setelah mengalami perbaikan yang memadai, fasilitas bekas
rumah sakit militer Jepang ini akhirnya difungsikan oleh Pemerintah RI sebagai gedung SGB
( Sekolah Guru Besar ) Jombang sampai pengakuan kedaulatan pada tahun 1949.
Dikarenakan suatu hal, menjelang tahun 1950-an, SGB Jombang dipindahkan ke Kota
Nganjuk.
Tahun 1973, Bupati Jombang saat itu, Bapak Kolonel Polisi ( sekarang Komisaris
Besar Polisi ) Ismail ( masa bakti 1966 – 1973 ) mempunyai rencana pengembangan sekolah
model terpadu. Sekolah terpadu ini disediakan areal yang cukup luas dan merupakan
penggabungan dari eks lokasi SMEA Negeri Jombang, SMEP, SMP Sore dan SMP Negeri 1
Jombang yang telah berpindah ke lokasi tersendiri. Universitas 17 Agustus dan Universitas
Kosgoro akhirnya juga memindahkan lokasi kampusnya dari kompleks ini. Ditambah dengan
sebuah lapangan sepak bola di sisi barat, Bupati Ismail akhirnya meresmikan sekolah model
ini dengan SPG sebagai sekolah pengelola inti yang dilengkapi asrama dan lokasi
pengembangan yang cukup luas hingga mencapai 5,4 hektar.
SPG Negeri Jombang menjalankan fungsinya sebagai sekolah pencetak tenaga guru di
kawasan Jombang dan sekitarnya di era tahun 1980-an. Di masa ini pula, sekolah dasar
laboratorium SPG Negeri Jombang dinegerikan oleh Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan menjadi SD Negeri Jombatan I. Meskipun berstatus SD negeri, SDN Jombatan I
tetap menempati lahan atas nama SPG Negeri Jombang di sebelah timur sampai sekarang.
Tahun 1988, SPG Negeri Jombang menyatakan tidak lagi menerima siswa baru mengingat
adanya rencana konversi SPG Negeri Jombang menjadi sekolah menengah atas. Tahun 1991,
berdasarkan SK Nomor 0519/0 1991 tertanggal 5 September 1991, SPG Negeri Jombang
secara resmi dikonversi menjadi SMA Negeri 3 Jombang. Pada tanggal 17 September 1991,
SMA Negeri 3 Jombang secara resmi dibuka sebagai sebuah sekolah menengah atas. Tanggal
17 September 1991 inilah yang kemudian dinyatakan sebagai hari jadi SMA Negeri 3
Jombang. Mewarisi seluruh areal eks SPG Negeri Jombang, SMA Negeri 3 Jombang
memiliki areal yang sangat luas dam asrama siswa dan guru yang sangat memadai. Peluang
ini dibaca oleh Bapak Drs. Suwadji selaku Kepala SMA Negeri 3 Jombang ( menjabat antara
tahun 1995 – 2000 ) untuk menjadikan sekolah ini juga sebagai pusat lokasi pendidikan dan
pelatihan guru di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan se-wilayah Indonesia
Timur sampai dengan tahun 1999. Seiring bergulirnya kebijakan otonomi daerah yang
diberlakukan sejak tahun 2001, status kepemilikan SMA Negeri 3 Jombang diserahkan
pemerintah pusat dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan kepada Pemerintah
Kabupaten Jombang hingga saat ini

BASTYASAKA
APA SIH ADIWIYATA ITU?

Kata ADIWIYATA berasal dari 2 (dua) Kata “ADI” dan “WIYATA”. Adi memiliki


makna: besar, agung, baik, ideal dan sempurna. Wiyata memiliki makna:  tempat dimana
seorang mendapat ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan sosial.  Jika secara
keseluruhan ADIWIYATA mempunyai pengertian  atau makna : tempat yang baik dan ideal
dimana dapat diperoleh secara ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat
menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita menuju cita – cita
pembangunan berkelanjutan. Program Adiwiyata adalah : salah satu program Kementrian
Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga
sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapakan setiap
warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta
menghindari dampak lingkungan yang negatif.
Tujuan Program Adiwiyata adalah  : menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk
menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian  hari
warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan
bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Program Adiwiyata harus berdasarkan norma
– norma Kebersamaan, Keterbukaan, Kejujuran, Keadilan, dan Kelestarian  Fungsi
Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam.

Prinsip Dasar Program Adiwiyata:


1. Partisipataif: Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi
keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung Jawab.
2. Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus
secara komprehensif.

Keuntungan yang di peroleh sekolah mengikuti program Adiwiyata:


1. Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional sekolah dan penggunaan
berbagai sumber daya.
2. Meningkatkan penghematan sumberdaya dan energi.
3. Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi semua
warga sekolah.
4. Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah.
5. Meningkatkan upaya menghindari berbagai resiko dampak lingkungan negative di masa
yang akan datang.
6. Menjadi tepat pemebelajaran bagi generasi muda tentang nilai – nilai pemeliharaan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar.
7. Mendapatkan program Adiwiyata.

Untuk menjadikan sekolah yang Peduli dan berbudaya Lingkungan maka diperlukan
beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakan kegiatan pendidikan lingkungan
hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip dasar program Adiwiyata yaitu
partisipatif dan berkelanjutan. Pengembangan kebijakan sekolah yang diperlukan untuk
mewujutkan Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan tersebut adalah:

Visi dan Misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan


 Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup.
 Kebijakan peningkatan SDM (tenaga pendidikan dan non pendidikan) dibidang
pendidikan lingkungan hidup.
 Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam
 Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan
sehat.
 Kebijakan sekolah untuk mengalokasikan dan penggunaan dana bagi kegiatan yang
terkait dengan masalah lingkungan hidup.
Sekolah adiwiyata adalah Sekolah yang peduli lingkungan yang sehat, bersih serta
lingkungan yang indah. Dengan adanya program adiwiyata diharapkan seluruh masyarakat di
sekitar sekolah agar dapat menyadari bahwa lingkungan yang hijau adalah lingkungan yang
sehat bagi kesehatan tubuh kita. ADIWIYATA berasal dari 2 kata sansekerta yaitu ADI dan
WIYATA. Adi sendiri mempunyai arti yaitubesar, agung, baik, ideal atau sempurna.
Sedangkan Wiyata mempunyai arti tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu
pengetahuan, norma dan etika. ADIWIYATA artinya tempat yang besar, agung, baik dan
indah yang dimana tempat itu digunakan oleh seseorang untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan, norma, dan etika. Secara umum tujuannya yaitu membentuk sekolah peduli dan
berbudaya lingkungan yang mampu berpartisipasi dan melaksanakan upaya pelestarian
lingkungan dan pembangunan berkelanjutan  bagi kepentingan generasi sekarang maupun
yang akan datang. Secara khusus tujuannya yaitu mewujudkan warga sekolah yang
bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan melalui tata
kelola sekolah yang baik untuk untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor P.53/MENLKH/SETJEN/KUM.1/9/2019 tentang Penghargaan
Adiwiyata, berikut pengertian adiwiyata: "Adiwiyata adalah penghargaan yang diberikan
oleh pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota kepada
sekolah yang berhasil melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di
sekolah." Pada dasarnya, adiwiyata merupakan program yang ditujukan untuk mengatasi
berbagai masalah terkait pencemaran lingkungan. Adiwiyata adalah program pemerintah
yang ditujukan untuk mendidik anak-anak agar mencintai lingkungan hidup. Baca juga:
Unsur-unsur Wawasan Wiyata Mandala Dikutip dari buku Best Practices Manajemen dan
Kepengawasan Sekolah (2017) karya Ridwan Abdulah Sani dan Anies Muctiany, tujuan
adiwiyata adalah menciptakan kondisi sekolah yang baik untuk kegiatan belajar. Program ini
juga ditujukan untuk menyadarkan warga sekolah, sehingga mereka bisa turut serta dalam
upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan. Manfaat adiwiyata
Dilansir dari buku Manajemen Sekolah: Madrasah Adiwiyata (2020) oleh Saeful Uyun dkk,
manfaat adiwiyata adalah: Mengubah perilaku warga sekolah untuk menerapkan budaya
pelestarian lingkungan.

DALTON

John Dalton adalah ilmuwan yang lahir pada tahun 1776 dan wafat pada tahun 1884.
Sosoknya populer karena memperkenalkan teori atom dalam bidang kimia. Teori atom
Dalton menyatakan bahwa atom adalah zat yang tidak dapat dibagi dan diuraikan menjadi
zat-zat yang lebih kecil. Dikutip dari Modul Kimia SMA Kelas X yang disusun oleh Fadillah
Okty Myranthika (2020), konsep teori atom yang dikembangkan Dalton yaitu digambarkan
dengan model atom sebagai bola pejal, hal ini didasarkan pada anggapan berikut ini: “Setiap
benda yang ada di dunia terbentuk atau tersusun dari atom. Atom tidak dapat dibagi, dipecah,
atau diuraikan menjadi bagian lain. Atom tidak dapat diciptakan ataupun dihancurkan. Atom-
atom dari unsur tertentu memiliki identik dalam ukuran, massa, dan sifatnya. Fenomena
kimia merupakan penyatuan atau pemisahan dari atom yang tidak bisa dibagi, maka atom
tidak dapat dibuat atau dihilangkan”
John Dalton awalnya menyatakan atom seperti blok bangunan yang tersusun sehingga
terbentuk struktur kimia. Ia mencetuskan teori atom ini lewat eksperimen salah satunya yaitu
penelusuran terkait oksidasi dari senyawa timah yang dilakukan oleh Joseph Proust dan
Antoine Lavoisier. Dalton mempelajari penelitian ilmiah kedua ilmuwan tersebut dan
menyebutkan bahwa semua pola dalam percobaan yang telah dilalui akhirnya membentuk
satu atom dari senyawa timah. Hal tersebut memungkinkan potensi penggabungan atom
oksigen. Dalton yakin teori ini merupakan jawaban dari fenomena air yang dapat menyerap
gas dalam perbedaan ukuran. Setelah melakukan pemeriksaan hasil eksperimen yang ia
lakukan secara empiris, teori atom pertama ini ia yakini sebagai teori yang murni ilmiah.
Kelebihan Teori Atom Dalton adalah merupakan pengembangan model atom pertama
sehingga menciptakan potensi bagi ilmuwan lain untuk melakukan pengembangan sekaligus
perbaikan dari teori yang dicetuskan Dalton. Hal ini dapat membuat teori lebih berkembang
dan lebih logis dalam ilmu pengetahuan. Lewat teori ini, Dalton mendorong terbentuknya
bibit atom baru yang dapat menutupi kekurangan sehingga model atom selanjutnya dalam
lebih baik. Kelemahan teori atom Dalton yaitu beberapa unsur tidak tersusun dari atom
melainkan molekul
Atom-atom dari unsur yang sama dapat memiliki massa yang berbeda.
Masih ada partikel subatomik yang menyusun atom seperti proton, neutron, dan elektron.
Tidak mengenal muatan dan sifat materi listrik sehingga tidak dapat menjelaskan bagaimana
cara atom dapat berikatan. Namun, kelemahan tersebut tidak menutupi fakta bahwa teori
atom Dalton menjadi pelopor dan membantu lahirnya perkembangan model atom Rutherford
dan teori atom lainnya.

Anda mungkin juga menyukai