Anda di halaman 1dari 55

BAGIAN I .

PROFIL LEMBAGA

A. Profile Satuan Lembaga PAUD (penyelenggara, pengelola dan pendidik)


Nama yayasan :
Pengelola :
Guru :
Karywan :
Murid th kamren bjumlah... A1 A2 B1 B2

B. Sejarah singkat Satuan lembaga PAUD


PAUD VISIONER adalah lembaga pendidikan anak usia dini pertama kali yang berdiri di
bawah naungan Yayasan PAUD VISIONER pada tahun 1995 yang berawal dari impian-impian
para pengurus yayasan untuk mewujudkan lembaga pendidikan. PAUD VISIONER semula
beralamatkan di desa sami maju atau utara balai desa Sami Maju. Di tempat tersebut
perkembangannya cukup bagus, sebagai tolok ukur adalah dengan keberadaan jumlah siswa yang
mencapai kurang lebih 70 siswa dan guru 13 orang. Dengan kemajuan yang cukup bagus, akhirnya
yayasan Salsabila memutuskan untuk menjadikan pusat percontohan lembaga pendidikan anak usia
dini. Namun cita-cita tersebut belum terwujud, ada musibah yang menyebabkan terjadinya
perpecahan pada tahun 2003 dan menimbulkan dua kelompok TK dengan jumlah siswa dan guru
yang tidak seimbang. Siswa yang berjumlah kurang lebih 70 sebagian besar atau sejumlah 65 siswa
bergabung dan mendirikan TK baru dengan nama selain Salsabila. Sedangkan sisanya kurang lebih
15 siswa dan tiga guru dan dua karyawan tetap bergabung di Salsabila. Sejak itu pula PAUD
VISIONER selalu berbenah dan tetap aktif dalam pembelajaran sehari-hari.
Empat tahun berlalu, yaitu pada tahun 2007 PAUD VISIONER memiliki gedung baru dan
pindah ke dusun Brayut desa Sami Maju yang berjarak kurang lebih 1 km ke arah timur dari TK
lama. Gedung baru berdiri di atas tanah kas desa dengan luas tanah kurang lebih 1200m2 dan
sebagian sawah. Di tempat baru ini pula aktivitas baru dimulai di atas tanah yang cukup gersang
dan berbatu, dari pembenahan ruang kelas, kamar mandi, dapur, halaman bermain, penghijauan,
pengadaan sarana prasarana, dan lain-lain.
1. Kepala Sekolah I (Prof. H. Adam)
Di tahun 1998/1999, pertama lembaga ini berdiri dengan lokasi di pinggir jalan, di
dusun Kleben-Karangasem Sami Maju, Sleman, Yogyakarta. dengan jumlah guru
baru 4. Kepala sekolah mempercayakan kebijakan sepenuhnya kepada wakil atau
guru yang sudah diberi wewenang, ketika beliau sedang keluar meninggalkan
sekolah. .Meski demikian hubungan intern guru dan kepala sekolah terjalin sangat
baik.

1
Di sini guru mendapat kepercayaan penuh dalam menjalankan tugas dan berkreasi
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, namun dalam hal ini menjadi kurang
control dan pengawasan.

2. Kepala Sekolah II (Roni ,S.Ag)


Di masa kepemipinan ini jumlah guru berjumlah 8 orang dengan jumlah murid
sekitar 80 anak,dari tahun 2000 s/d 2003.
Pola kepemimpinanya cenderung memaksakan kehendak dalam membuat keputusan-
keputusan, yang mana kurang dalam hal disiplin dan tanggung jawab.Ketika ada
undangan-undangan rapat ke luar kurang diperhatikan, yang penting kegiatan intern
tetap berjalan.Sehingga membuat banyak guru atau wali murid tidak begitu
suka.Disitulah awal kembali pergantian kepala sekolah yang baru di awal tahun
2004.Hal ini menciptakan suasana yang kurang harmonis dalam intern sekolah
meskipun pada dasarnya ingin menciptakan kewibawaan.
3. Kepala Sekolah III (Saiful Haq, S.Pd) 2010-sekarang
Sebuah perubahan muncul dalam pengembangan lembaga Paud Vsioner Sami Maju.
Karena dengan hadirnya kepala sekolah sekaligus pengawas KB-TK Visioner Group,
banyak sekaliusaha yang dilakukan untuk pengembangan sekolah maupun perbaikan
sarana dan prasarana sekolah.
Pola kepemimpinan yang diterapkan demokratis, bertanggung jawab disertai
kedisiplinan yang penuh kekeluargaan antara dewan guru, karyawan.,wali murid
dan masyarakat.
Beliau selalu mengedepankan kerjasama dengan berbagai pihak dalam penggalangan
dana untukmeningkatkan sarana prasarana dan peningkaan mutu sekolah. Lembaga
pendidikan lain,dunia usaha, masyarakat dan pemerintah setempat menjadi salah
satu unsur yang tidak bisa diabaiakannya dalam penegelolaan PAUD Terpadu
Visioner 1 Sami Maju, Sleman, Yogyakarta.
Dalam usaha meningkatkan kompetensi guru, kepala sekolah sudah membuat jadwal
pelatihan, baik yang diadakan oleh sekolah maupun dalam pelatihan di luar lembaga.
Semua kegiatan tahunan sudah diagendakan di awal tahun, yang seiring tahun
berjalan semua menyesuaikan dengan situasi dan kondidi sekolah. Sebagai seorang
kepala sekolah berprestasi sekaligus trainer , beliau sering meninggalkan sekolah,
namun segala sesuatunya sudah diatur sedemikian rupa, sehingga setiap guru yang
menjadi koordinator kegiatan sudah melaksanakan tugas sesuai tugas masing-
masing. Prinsip kepala sekolah “bunglon” menjadi acuan kerjanya, dimana seorang
kepala sekolah harus bisa mengerjakan pekerjaan apa saja ketika dibutuhkan sesuai
kondisi.

2
Kepala sekolah berprestasi yang disandang, trainer yang memang menjadi profesinya
dengan sendirinya lebih cepat mengenalkan PAUD Terpadu Visioner Sami Maju,
Sleman, Yogyakarta kepada dunia luar yang tentunya menjadi nilai tambah,
walaupun ada tuntutan beliau harus lebih banyak berada di lingkungan sekolah, yang
mana hal tersebut berkaitan dengan kebijakan yang harus diambil ketika ada kejadian
yang mendadak atau insidental.

. Visi dan Misi


Visi :
Terwujudnya Lembaga Pendidikan Islam terdepan dalam membangun Generasi Emas Qur`ani
Indonesia 2045 yang Cerdas, Ceria, dan berakhlak mulia.

Misi :
a. Mampu berfikir dan bertindak kritis
b. Mampu mengerjakan kebutuhan diri-sendiri
c. Menguasai dasar-dasar komunikasi dalam bahasa Jawa, Indonesia, Arab dan
Inggris
d. Memiliki kemampuan dasar Baca Tulis dan Hitung
e. Memiliki kecintaan yang tinggi pada pengembangan potensi diri
f. Memiliki kecintaan yang tinggi terhadap sesama
g. Membiasakan pola hidup Islami
h. Memiliki dasar Aqidah yang benar
i. Memiliki kemampuan dasar baca tulis Al Qur’an
j. Mampu menghafal surat-surat pendek, ayat-ayat pilihan, hadits dan do’a sehari-
hari
k. Memiliki kemampuan dasar baca dan gerakan sholat
l. Pengenalan dasar TIK (teknologi informasi dan komunikasi)
Sejarah Paud Visioner
PAUD VISIONER adalah lembaga pendidikan anak usia dini pertama kali yang berdiri di
bawah naungan Yayasan PAUD VISIONER pada tahun 1995 yang berawal dari impian-impian
para pengurus yayasan untuk mewujudkan lembaga pendidikan. PAUD VISIONER semula
beralamatkan di Desa Sami Maju Sleman atau utara balai desa Sami Maju. Di tempat tersebut
perkembangannya cukup bagus, sebagai tolok ukur adalah dengan keberadaan jumlah siswa yang
mencapai kurang lebih 70 siswa dan guru 13 orang. Dengan kemajuan yang cukup bagus, akhirnya
yayasan Visioner memutuskan untuk menjadikan pusat percontohan lembaga pendidikan anak usia
dini. Namun cita-cita tersebut belum terwujud, ada musibah yang menyebabkan terjadinya
3
perpecahan pada tahun 2003 dan menimbulkan dua kelompok TK dengan jumlah siswa dan guru
yang tidak seimbang. Siswa yang berjumlah kurang lebih 70 sebagian besar atau sejumlah 65 siswa
bergabung dan mendirikan TK baru dengan nama selain Salsabila. Sedangkan sisanya kurang lebih
15 siswa dan tiga guru dan dua karyawan tetap bergabung di Visioner. Sejak itu pula PAUD
VISIONER selalu berbenah dan tetap aktif dalam pembelajaran sehari-hari.
Empat tahun berlalu, yaitu pada tahun 2007 PAUD VISIONER memiliki gedung baru dan
pindah ke dusun Brayut desa Sami Maju yang berjarak kurang lebih 1 km ke arah timur dari TK
lama. Gedung baru berdiri di atas tanah kas desa dengan luas tanah kurang lebih 1200m2 dan
sebagian sawah. Di tempat baru ini pula aktivitas baru dimulai di atas tanah yang cukup gersang
dan berbatu, dari pembenahan ruang kelas, kamar mandi, dapur, halaman bermain, penghijauan,
pengadaan sarana prasarana, dan lain-lain.
..............................................dst

Adapun daya dukung berupa sarana dan prasarana yang kami miliki adalah sebagai berikut:
1. Prasarana
Agar terpenuhinya fungsi sebagai lembaga pendidikan, perlu adanya prasarana yang
memadai, di antaranya adalah:
a. Luas Tanah
Menempati Kas Desa yang berstatus hak sewa. Tanah kas desa persil 40 SI luas 665 m2
dan persil 39 SI luas 1875 m2.
b. Bangunan Gedung
Kelompok Bermain Salasabila menempati diatas tanah Kas Desa, dengan rincian
bangunan gedung sebagai berikut:
1. Ruang Belajar 8x7 = 56m2
2. Ruang Kantor 8x2 = 16m2
3. Ruang UKS 3x2 = 6 m2
4. Kamar Mandi 2x1.5 = 3 m2
5. Dapur 5x3 = 15 m
c. Kolam Ikan
Berlokasi di sebelah timur gedung, selain sebagai media pendidikan untuk anak-anak
sebagai pendukung tema, kolam ikan ini ke depannya diusahakan sebagai
pengembangan usaha lembaga sebagai salah satu sumber pendukung pembiayaan.
d. Lahan Sawah
Berlokasi di belakang sekolah sebagai media pendidikan atau bermain anak-anak
sebagai pendukung tema.
e. Tanah Lapang
Berlokasi di sebelah timur kolam, sebagai tempat pembelajaran baris berbaris (latihan
upacara) dan kegiatan Jumat Ceria.

4
2. Sarana
Sarana yaitu yang menunjang langsung, merupakan kelengkapan yang sangat penting
dalam proses belajar mengajar di Kelompok Bermain Visioner, yang dimaksud sarana
adalah perabot dan alat peraga/maianan. Adapun sarana adalah sebagai berikut:

No Nama Sarana Jumlah Kondisi Keterangan


1 Meja Kantor 1 Baik
2 Kursi Kantor 3 Baik

3 Meja Siswa 2 Baik Masih Kurang

4 Kursi Siswa 10 Rusak

5 Loker 2 Cukup Baik Masih Kurang

6 Papan Tulis 1 Rusak

7 Papan Presensi Siswa 1 Rusak

8 Papan Display Karya 1 Rusak


Anak
9 Papan Pengumuman 1 Rusak

10 Almari 1 Rusak

11 Dipan 1 Cukup Baik

12 Macam-macam balok 1 set Baik Masih kurang

13 Kasur 3 Cukup Baik

14 Ayunan 1 Baik

15 Prosotan 1 Rusak

16 Mangkuk Putar 1 Baik

17 Jam Dinding 1 Baik

18 Keset 1 Baik

19 Serbet 5 Baik

20 Tempat Sampah 2 Cukup Baik Sampah Kering dan


Basah

5
21 Sapu 2 Baik

22 Rak Sepatu 1 Rusak

23 Rak Mainan 1 Rusak

24 Keset Kaki 1 Baik

25 Kalender Pendidikan 1 Baik

26 Kalender Umum 1 Baik

27 Alat Makan 20 Baik

28 Alat Minum 20 Baik

J. Dampak
Dengan pelaksanaan program Taman Kanak-kanak ini diharapkan memberikan dampak
positif terhadap berbagai pihak, antara lain:
1. Bagi pengusul dan pengelola
a. Memberikan pengalaman yang relevan
b. Dapat meningkatkan kualitas mengajar
2. Bagi lingkungan masyarakat
a. Menumbuhkan kesadaran tinggi terhadap pentingnya pendidikan anak usia dini
b. Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk memberikan
pendidikan kepada anak-anak mereka sejak usia dini
3. Bagi lembaga TKIP Salsabila
a. Dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang pendidikan,
khususnya pendidikan usia dini
b. Memperlancar proses pembelajaran PAUD yang lebih baik

C. Alamat Dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD


Pendidikan Anak Usia Dini Visioner saat ini berada di atas tanah seluas.........di
tengah perkampungan yang beralamatkan di RT...... RW dusun ....... Kelurahan
Sami Maju Kecamatan ........... dan Kabupaten ........... Daerah .......... Sebelah timur
berbatasan dengan Dususn....... Kelurahan.... Kecamatan.... Sebelah Barat
berbatasan dengan Dususn....... Kelurahan.... Kecamatan.... Sebelah Utara
berbatasan dengan Dususn....... Kelurahan.... Kecamatan.... Sebelah Selatan
berbatasan dengan Dususn....... Kelurahan.... Kecamatan.... semua berada di
Kabupaten Sleman Kabupaten Sleman.

6
D. Status Satuan lembaga PAUD (negeri/swasta, izin operasional, akreditasi, dll)
Pendidikan Anak Usia Dini Visioner saat ini berada di atas tanah seluas.........di

BAGIAN II. DOKUMEN I

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini diyakini menjadi dasar bagi penyiapan sumber daya manusia
yang berkualitas di masa datang. Oleh karena itu layanan PAUD harus dirancang dengan
seksama dengan memperhatikan perkembangan anak, perubahan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta budaya yang berkembang. Memahami kondisi tersebut, maka PAUD Visioner
Sami Maju Kecamatan Sleman memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat
Satuan PAUD, dst…..
Kurikulum Tingkat Satuan PAUD Visioner Sami Maju Kecamatan Sleman disusun oleh
Kepala Sekolah, Guru, Karywan, Komite, dan Yayasan. Keberadaannya sangat penting karena
KTSP sebagai acuan penyelenggaraan dan pengelolaan keseluruhan program dan pelaksanaan
pembelajaran.
Kurikulum dipandang sebagai jantungnya sebuah program pendidikan. Kurikulum dapat
dipandang sebagai strategi dan cara yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan yang
ditetapkan secara nasional. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
menyadari betapa pentingnya kedudukan dan peran kurikulum sebagai suatu elemen yang
memberi arah dalam program pendidikan. Seyogyanya kurikulum mengarah kepada
pemebentukan kompetensi output pendidikan yang bagaimana yang diharapkan. Kompetensi
tersebut diharapkan selaras dengan kompetensi yang dituntut sesuai dengan era atau zaman
dimana anak menjalani kehidupannya.
Kurikulum 2013 sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pada dasarnya penguatan terhadap kurikulum sebelumnya dan pengembangan pada
aspek struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan penilaian yang
bersifat otentik. Kurikulum 2013 mengusung pada pengembangan kurikulum konstruktivisme
yang lebih bersifat fleksibel dalam pelaksanaan tetapi lebih member ruang pada anak untuk
mengembangkan potensi dan talentanya. Model pendekatan kurikulum tersebut berlaku dan
ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak Pendidikan Anak Usia Dini hingga
pendidikan menengah. Keajegan model pendekatan disemua jenjang ditujukan untuk
membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang lebih konsisten sejak awal,

7
sehingga diharapkan peserta didik mampu berkembang menjadi sumber daya manusia yang
memiliki kompetensi yang keatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih luas.
Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan
menjadi fundamental penyiapan peserta didik menjadi lebih siap dalam memasuki jenjang
pendidikan lebih tinggi. Untuk pencapaian tujuan tersebut maka perlu diberikan pedoman,
pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai rujukan para pendidik menerapkan
kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di satuan pendidikannya.

2. Tujuan Penyusunan KTSP PAUD Visioner Sami Maju Kecamatan Sleman

a. Memberikan acuan bagi Pengelola dan Pendidik dalam menyusun program layanan,
kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain yang mendukung pencapaian keberhasilan belajar
anak.
b. Memberikan informasi tentang program layanan PAUD yang diberikan oleh satuan PAUD
kepada peserta didik.
c. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam
mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
d. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan
yang akan dicapai.

3. Dasar Operasional Penyusunan KTSP PAUD


a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b. Undang-undangNomor20Tahun 2003tentangSistemPendidikan Nasional
c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional .
d. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
e. Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 perubahan Permendiknas Nomor 58 Tahun 20109
tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini
f. Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 PAUD
g. Peraturan Presiden Nomor 60 Tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif.
h. Surat Keputusan Kepala Sekolah TKIP Salsabila Sami Maju Kecamatan
SlemanNomor...tentang penetapan Tim Penyususun KTSP

B. VISI, MISI DAN TUJUAN PAUD VISIONER SAMI MAJU


1. Visi Satuan PAUD
Visi :
Terwujudnya generasi Cakap, Cendekia, dan Berakhlak Mulia
Misi :
8
a. Mampu berfikir dan bertindak kritis
b. Mampu mengerjakan kebutuhan diri-sendiri
c. Menguasai dasar-dasar komunikasi dalam bahasa Jawa, Indonesia, Arab dan Inggris
d. Memiliki kemampuan dasar Baca Tulis dan Hitung
e. Memiliki kecintaan yang tinggi pada pengembangan potensi diri
f. Memiliki kecintaan yang tinggi terhadap sesama
g. Membiasakan pola hidup Islami
h. Memiliki dasar Aqidah yang benar
i. Memiliki kemampuan dasar baca tulis Al Qur’an
j. Mampu menghafal surat-surat pendek, ayat-ayat pilihan, hadits dan do’a sehari- hari
k. Memiliki kemampuan dasar baca dan gerakan sholat
l. Pengenalan dasar TIK (teknologi informasi dan komunikasi)
2. Tujuan Satuan PAUD

a. Mewujudkan anak yang memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan yang seimbang pada
setiap aspek perkembangannya sebagai bekal mengikuti pendidikan lebih lanjut.
b. Mewujudkan anak yang sehat, ceria, mampu merawat diri serta peduli terhadap diri sendiri,
teman, dan lingkungan sekitarnya
c. Menjadikan anak Alqur’ani dan Islami sejak dini sebagai bekal menjalani kehidupan di
masa dewasanya.

C. KARAKTERISTIK TKIP SALSABILA 1 SAMI MAJU


Kurikulum Taman Kanak-Kanak …..disusun dengan mengusung nilai-nilai atau prinsip-
prinsip sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki potensi sentral
untuk mengembangkan kompetansinya agar menjadi manusia yang beriman, dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tersebut pengembangan potensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembanngan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntunan lingkungan.
Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat kepada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik,
kondisi daerah, jenjang dan pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap
perbedaan agama, suku budaya, adat istiadat dan status sosial ekonomi dan gender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan local, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan
yang bermakna dan tepat antar substansi.
9
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan
pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(Stokeholders ) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena
itu pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berfikir, keterampilan social,
keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan
dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkasinambungan antar semua
jenjang kehidupan.
6. Belajar sepanjang hayat.
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan
antara unsur – unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang ke arah perkembangan manusia
seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan Kepentingan Nasional dan Kepentingan
Daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan
Nasional dan Kepentingan Daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan
Motto Bhineke Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI ).

PAUD Visioner dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, kreatif, dan
partisipatif, PAUD Visioner menerapkan model pembelajaran sentra, dimana kelompok anak
dalam satu hari bermain dalam satu sentra yang didalamnya berisi berbagai aktivitas sebagai
pemenuhan densitas main. Sentra yang disiapkan adalah: sentra balok, sentra bahan alam, sentra
persiapan, sentra main peran.
Model Model Creative Curriculum/BCCT (sentra) yang dikembangkan untuk mengelola
kegiatan pembelajaran yang seimbang antara bimbingan guru dengan inisiatif
anak.Pembelajaran menekankan pada dukungan pengembangan minat, potensi dan kekuatan
anak. Bermain dipandang sebagai kerja sehingga anak diberi kesempatan untuk memulai dari
pengembangan ide hingga tuntas menyelesaikan hasil karyanya “start and finish”. Dukungan
guru sebagai fasilitasi anak mengembangkan kecakapan berpikir aktif dan anak diberi
keleluasaan untuk melakukan eksplorasi untuk memahami dunia sekelilingnya.Sentra yang
dikembangkannya tidak berbeda dengan system area.Perbedaan yang nampak tatkala
10
pengelolaan kelas, dimana dalam sistem area semua anak bebas bergerak di semua area,
sedangkan di sistem sentra anak bebas bergerak dalam bermain dalam satu sentra setiap harinya

.
Sentra Balok Sentra balok memfasilitasi anak bermain
tentang konsep bentuk, ukuran,
keterkaitan bentuk, kerapihan, ketelitian,
bahasa, dan kreativitas. Bermain balok
selalu dikaitkan dengan main peran
mikro, dimana bangunan yang dibangun
anak digunakan untuk bermain peran.

Sentra Main Peran Kecil (mikro) Main peran kecil mengembangkan


kemampuan berpikir abstrak, kemampuan
berbahasa, sosial-emosional,
menyambung-kan pengetahuan yang
sudah dimiliki dengan pengetahuan baru.

Sentra Main Peran Besar Sentra main peran mengembangkan


kemampuan mengenal lingkungan sosial,
mengembangkan kemampuan bahasa,
kematangan emosi.

Sentra Imtaq Sentra Imtaq mengenalkan kehidupan


beragama dengan keterampilan yang
terkait dengan agama yang dianut anak.
sentra Imtaq untuk satuan PAUD umum
mengenalkan atribut berbagai agama,
sikap menghormati agama.

11
Sentra Seni Kreatifitas Sentra seni dapat dibagi dalam seni
music, seni tari, seni kriya, atau seni
pahat. Penentuan sentra seni yang
dikembangkan tergantung pada
kemampuan satuan PAUD. Disarankan
minimal ada dua kegiatan yang
dikembangkan di sentra seni yakni seni
munik dan seni kriya. Sentra seni
mengembangkan kemampuan motorik
halus, keselarasan gerak, nada, aspek
sosial-emosional dan lainnya.
Sentra Persiapan Sentra persiapan lebih menekankan
pengenalan keaksaraan awal pada anak.
penggunaan buku, alat tulis dapat
dilakukan di semua sentra, tetapi di sentra
persiapan lebih diperkaya jenis kegiatan
bermainnya. Pada kelompok anak paling
besar yang segera masuk sekolah dasar,
frekuensi main di sentra persiapan lebih
banyak.

Sentra Bahan Alam Sentra bahan alam kental dengan


pengetahuan sain, matematika, dan seni.
Sentra bahan alam diisi dengan berbagai
bahan main yang berasal dari alam,
seperti air, pasir, bebatuan, daun. Di
sentra bahan alam anak memiliki
kesempatan menggunakan bahan main
dengan berbagai cara sesuai pikiran dan
gagasan masing-masing dengan hasil
yang berbeda.
12
D. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
1. Pengertian
Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pengorganisasian
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, muatan pembelajaran, program pengembangan, dan
beban belajar.
2. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA)
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak merupakan kriteria minimal tentang
kualifikasi perkembangan anak yang mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik motorik,
kognitif, bahasa,sosial-emosional, dan seni.
a. Nilai-nilai agama dan moral, meliputi:
mengenal agama yang dianut, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, penolong, sopan,
hormat, sportif, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui hari besar agama,
dan menghormati (toleransi)agama orang lain.
b. Fisik Motorik, meliputi:
1) Motorik Kasar: memiliki kemampuan gerakan tubuh secara terkoordinasi, lentur,
seimbang, dan lincah dan mengikuti aturan.
2) Motorik Halus: memiliki kemampuan menggunakan alat untuk mengeksplorasi dan
mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk.
3) Kesehatan dan Perilaku Keselamatan: memiliki berat badan, tinggi badan, lingkar
kepala sesuai usia serta memiliki kemampuan untuk berperilaku hidup bersih, sehat,
dan peduli terhadap keselamatannya.
c. Kognitif, meliputi:
1) Belajar dan Pemecahan Masalah: mampu memecahkan masalah sederhana dalam
kehidupan sehari-hari dengan cara yang fleksibel dan diterima sosial dan menerapkan
pengetahuan atau pengalaman dalam konteks yang baru.
2) Berfikir logis: mengenal berbagai perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif, berencana,
dan mengenal sebab akibat.
3) Berfikir simbolik: mengenal, menyebutkan, dan menggunakan lambang bilangan 1-10,
mengenal abjad, serta mampu merepresentasikan berbagai benda dalam bentuk
gambar.
d. Bahasa, meliputi:
1) Memahami (reseptif) bahasa: memahami cerita, perintah, aturan, dan menyenangi
serta menghargai bacaan.

13
2) Mengekspresikan Bahasa: mampu bertanya, menjawab pertanyaan, berkomunikasi
secara lisan, menceritakan kembali apa yang diketahui
3) Keaksaraan: memahami hubungan bentuk dan bunyi huruf, meniru bentuk huruf,
serta memahami kata dalam cerita.
e. Sosial-emosional, meliputi:
1) Kesadaran diri: memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan sendiri dan
mengendalikan diri, serta mampu menyesuaian diri dengan orang lain
2) Rasa Tanggung Jawab untuk Diri dan Orang lain: mengetahui hak-haknya, mentaati
aturan, mengatur diri sendiri, serta bertanggung jawab atas perilakunya untuk
kebaikan sesama.
3) Perilaku Prososial: mampu bermain dengan teman sebaya, memahami perasaan,
merespon, berbagi, serta menghargai hak dan pendapat orang lain; bersikap
kooperatif, toleran, dan berperilaku sopan.
f. Seni
Meliputi: mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimaginasi dengan gerakan,
musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni lukis, seni rupa, kerajinan), serta
mampu mengapresiasi karya seni.
3. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti (KI) pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai STPP yang harus dimiliki peserta didik PAUD pada usia 6
tahun.Jadi Kompetensi Inti merupakan operasionalisasi dari STPP dalam bentuk kualitas
yang harus dimiliki anak dengan berbagai kegiatan pembelajaran melalui bermain yang
dilakukan di satuan PAUD. Kualitas tersebut berisi gambaran mengenai kompetensi utama
yang dikelompokkan ke dalam kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Secara terstruktur kompetensi inti dimaksud mencakup:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Rumusan kualitas masing-masing kompetensi inti yang harus dimiliki peserta didik terurai
pada tabel di bawah ini.

KOMPETENSI INTI
KI-1 Menerima ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin,
mandiri, peduli, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, jujur, dan santun
dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik dan/atau pengasuh, dan teman
KI-3 Mengenali diri, keluarga, teman, pendidik dan/atau pengasuh, lingkungan sekitar,
teknologi, seni, dan budaya di rumah, tempat bermain dan satuan PAUD dengan cara:

14
mengamati dengan indra (melihat, mendengar, menghidu, merasa, meraba); menanya;
mengumpulkan informasi; mengolah informasi/mengasosiasikan,dan
mengkomunikasikan melalui kegiatan bermain
KI-4 Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan,dan dipikirkan melalui bahasa,
musik, gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta mencerminkan perilaku
anak berakhlak mulia

4. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini berisikan kemampuan
dan muatan pembelajaran untuk suatu tema pembelajaran pada PAUD yang mengacu pada
Kompetensi Inti.Kompetensi Dasar dikembangkan berdasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat dan memperkaya antar program pengembangan.Dalam merumuskan
Kompetensi Dasar juga memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta
ciri dari suatu program pengembangan yang hendak dikembangkan.

5. Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran


Bidang/Aspek Ranah Pengembangan Materi
Perkembangan Kompetensi Kompetensi Dasar Pembelajaran
Inti
Nilai Moral KI. 1: Menerima 1.1. Mempercayai adanya Tuhan Alokasi waktu
dan Agama ajaran agama melalui ciptaan-Nya pembelajaran
yang dianutnya 1.2. Menghargai diri sendiri, orang dalam seminggu
lain, dan lingkungan sekitar sebagai sebanyak 6 hari
rasa syukur kepada Tuhan. @ 5 jam @ 30
Motorik KI. 2: Memiliki 2.1. Memiliki perilaku yang menit
perilaku hidup mencerminkan hidup sehat
sehat, rasa ingin 2.2. Memiliki perilaku yang
tahu, kreatif dan mencerminkan sikap ingin tahu
estetis, percaya 2.3. Memiliki perilaku yang
diri, disiplin, mencerminkan sikap kreatif
mandiri, peduli, 2.4. Memiliki perilaku yang
mampu mencerminkan sikap estetis
bekerjasama, 2.5. Memiliki perilaku yang
mampu mencerminkan sikap percaya diri.
Sosial menyesuaikan 2.6. Memiliki perilaku yang
Emosional diri, jujur, dan mencerminkan sikap taat terhadap
santun dalam aturan sehari-hari untuk melatih
berinteraksi kedisiplinan
dengan keluarga, 2.7. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap sabar (mau
15
guru, dan teman. menunggu giliran, mau mendengar
ketika orang lain berbicara) untuk
melatih kedisiplinan
2.8. Memiliki perilaku yang
mencerminkan kemandirian
2.9. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap peduli dan
mau membantu jika diminta
bantuannya
2.10. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap kerja sama
Kognitif 2.11. Memiliki perilaku yang dapat
menyesuaikan diri
2.12. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap jujur
2.13. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap santun kepada
orang tua, guru, dan teman
KI. 3: Mengenal 3.1. Mengenal kegiatan beribadah
diri, keluarga, sehari-hari
teman, guru, 3.2. Mengenal perilaku baik sebagai
lingkungan cerminan akhlak mulia
sekitar, 3.3. Mengenal anggota tubuh,
teknologi, seni, fungsi, dan gerakannya untuk
dan budaya di pengembangan motorik kasar dan
rumah, tempat motorik halus
bermain, dan 3.4. Mengetahui cara hidup sehat
satuan PAUD 3.5. Mengetahui cara memecahkan
dengan cara masalah sehari-hari dan berperilaku
mengamati kreatif
dengan indera 3.6. Mengenal benda -benda
(melihat, men- disekitarnya (nama, warna, bentuk,
dengar, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,
menghidu, me- fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
rasa, meraba), 3.7. Mengenal lingkungan sosial
mena-nya, (keluarga, teman, tempat tinggal,
mengumpulkan tempat ibadah, budaya, transportasi)
informasi, 3.8. Mengenal lingkungan alam
(hewan, tanaman, cuaca, tanah, air,

16
mengolah batu-batuan, dll)
informasi/menga 3.9. Mengenal teknologi sederhana
sosiasikan, dan (peralatan rumah tangga, peralatan
mengkomu- bermain, peralatan pertukangan, dll)
nikasikan 3.10. Memahami bahasa reseptif
melalui kegiatan (menyimak dan membaca)
main 3.11. Memahami bahasa ekspresif
(mengungkapkan bahasa secara
verbal dan non verbal)
3.12. Mengenal keaksaraan awal
melalui bermain
3.13. Mengenal emosi diri dan
orang lain
3.14. Mengenali kebutuhan,
keinginan, dan minat diri
3.15. Mengenal berbagai karya dan
aktivitas seni
4.1. Melakukan kegiatan beribadah
Bahasa sehari-hari dengan tuntunan orang
KI 4: dewasa
Menunjukkan 4.2. Menunjukkan perilaku santun
yang diketahui, sebagai cerminan akhlak mulia
dirasakan, 4.3. Menggunakan anggota tubuh
dibutuhkan, dan untuk pengembangan motorik kasar
dipikirkan dan halus
melalui bahasa, 4.4. Mampu menolong diri sendiri
music, gerakan, untuk hidup sehat
dan karya secara 4.5. Menyelesaikan masalah sehari-
produktif dan hari secara kreatif
kreatif, serta 4.6. Menyampaikan tentang apa dan
mencerminkan bagaimana benda-benda disekitar
perilaku anak yang dikenalnya (nama, warna,
berakhlak mulia. bentuk, ukuran, pola, sifat, suara,
tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
melalui berbagai hasil karya
4.7. Menyajikan berbagai karyanya
dalam bentuk gambar, bercerita,
bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang
lingkungan sosial (keluarga, teman,

17
tempat tinggal, tempat ibadah,
budaya, transportasi)
4.8. Menyajikan berbagai karyanya
dalam bentuk gambar, bercerita,
bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang
lingkungan alam (hewan, tanaman,
cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)
Seni 4.9. Menggunakan teknologi
sederhana (peralatan rumah tangga,
peralatan bermain, peralatan
pertukangan, dll) untuk
menyelesaikan tugas dan
kegiatannya
4.10. Menunjukkan kemampuan
berbahasa reseptif (menyimak dan
membaca)
4.11. Menunjukkan kemampuan
berbahasa ekspresif
(mengungkapkan bahasa secara
verbal dan non verbal)
4.12. Menunjukkan kemampuan
keaksaraan awal dalam berbagai
bentuk karya
4.13. Menunjukkan reaksi emosi
diri secara wajar
4.14. Mengungkapkan kebutuhan,
keinginan dan minat diri dengan
cara yang tepat
4.15. Menunjukkan karya dan
aktivitas seni dengan menggunakan
berbagai media

KEKHASAN / KEUNGGULAN/MUATAN LOKAL TK …..

Entrepreneurshi KI-1 Memiliki perilaku yang Alokasi waktu


p KI-2 mencerminkan sikap enterpreneur: pembelajaran
(Kewirausahaan KI-3 1. Mandiri/tidak terlalu dalam seminggu
untuk AUD) KI-4 bergantung kepada orang sebanyak 5 hari
lain @ 1 jam @ 30

18
2. Gigih dan bertekad bulat menit
3. Percaya diri
4. Kreatif
5. Terorganisasi dan
beorientasi pada tujuan
6. Visioner
7. Berani mengambil resiko
8. Bekerja keras
9. Tahu dan peduli masalah
keuangan
10. Komitmen
11. Jujur
Jumat Ceria
Pendidikan Al
Islam
Budaya Jawa
Total Jam

8. KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum Taman Kanak-kanak …….diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan
pada setiap tahun pelajaran.Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
Kalender pendidikan memuat:
1) Permulaan tahun ajaran
Adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pembelajaran. Dimulai
dari tanggal ...
Jadwal orientasi dmasukkan
2) Waktu belajar efektif
Adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk
seluruh bidang pengembangan termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk
kegiatan pengembangan diri.
3) Hari-hari libur.
Adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal.
Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur khusus, libur umum dan hari – hari besar
nasional.
4) Perayaan hari-hari besar
Kegaiatan yang diadakan dalam memperingati hari besar Agama

19
5) Kegiatan puncak tema (karya wisata sesuai tema)
Kegiatan yang berkaitan dengan tema dan dilakukan pada akhir tema
6) Kegiatan pendukung.
Kegiatan yang mendukung pembelajaran
Adapun Penjelasan alokasi waktu kegiatan sebagai berikut :

No Kegiatan Alokasi waktu Keterangan

1 Minggu Belajar Minimal 34 Minggu Digunakan untuk kegiatan


Efektif Maksimal 38 pembelajaran efektif di TK
Minggu

2 Jeda Tengah Maksimal 2 Minggu Satu minggu setiap semester


Semester

3 Jeda Antar Semester Maksimal 2 Minggu Antara semester I dan II

4 Libur Akhir Tahun Maksimal 2 Minggu Digunakan untuk penyiapan kegiatan


dan administrasi akhir tahun pelajaran.

5 Hari libur keagamaan 2-4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur
keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiritanpa mengurangi
jumlah minggu afektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif

6 Hari libur umum/ Maksimal 2 minggu Disesuaikan dengan peraturan


nasional pemerintah

7 Hari libur khusus Maksimal 1 minggu Digunakan untuk kegiatan yang


diprogramkan secara khusus oleh
sekolah tanpa mengurangi minggu
efektif belajar dan waktu pembelajaran
efektif

8 Kegiatan khusus Maksimal 3 minggu

Contoh Kalender Pendidikan Taman Kanak-Kanak ……………


AGUSTU
JULI S
MINGG
U 6 13 20 27 MINGGU 3 10 17 24 31
SENIN 7 14 21 28 SENIN 4 11 18 25
20
SELASA 1 8 15 22 29 SELASA 5 12 19 26
RABU 2 9 16 23 30 RABU 6 13 20 27

KAMIS 3 10 17 24 31 KAMIS 7 14 21 28
JUMAT 4 11 18 25 JUMAT 1 8 15 22 29

SABTU 5 12 19 26 SABTU 2 9 16 23 30

14 - 19 ORIENTASI UNTUK 4 - 9 BERMAIN BERSAMA BUNDA (MASA


PESERTA DIDIK BARU TRANSISI)
28 - 29 HARI RAYA 11 -23 TEMA 17 AGUSTUS DI SEKOLAH
IDUL FITRI BARUKU
21 - 31 LIBUR HARI RAYA IDUL 30 PUNCAK TEMA LOMBA 17
FITRI AGUSTUSAN

SEPTEMBER OKTOBER
MINGGU 7 14 21 28 MINGGU 5 12 19 26
SENIN 1 8 15 22 29 SENIN 6 13 20 27
SELASA 2 9 16 23 30 SELASA 7 14 21 28
RABU 3 10 17 24 RABU 1 8 15 22 29

KAMIS 4 11 18 25 KAMIS 2 9 16 23 30
JUMAT 5 12 19 26 JUMAT 3 10 17 24 31

SABTU 6 13 20 27 SABTU 4 11 18 25

Tema: keluargaku
27 Puncak Tema bermain dengan keluarga

Adapun Alokasi Waktu Rencana Kegiatan TK ….dan alokasi waktu rencana hari efektif
pembelajaran adalah sebagai berikut :

Alokasi Waktu
Uraian Kegiatan Ket
Bulan Tanggal

Juni 2015 11 Rapat Panitia Penerimaan Murid Baru ( PMB )

12 Persiapan Berkas -berkas PMB

13 -15 Pendaftaran Murid Baru

Juli 2015 02 - 04 Seleksi PMB

21
05 Pengumuman

16 Masuk Awal Tahun Pelajaran

16 Sosialisasi kepada Orangtua / Pengantar

16 - 18 Orientasi PMB

19 Pembagian Kelas

20- 22 Libur Awal Ramadhan 1433H

23 -28 Efektif Pembelajaran

30 - 31 Efektif Pembelajaran

Agustus 2015 01 - 04 Efektif Pembelajaran

06-11 Efektif Pembelajaran

13- 18 Libur sebelum Hari Raya 1433 H

19 Idul Fitri 1433 H

20 - 25 Libur sesudah Hari Raya 1433 H

27 - 31 Efektif Pembelajaran

September 2015 01 - 07 Efektif Pembelajaran

08 Hari Olahraga / Upacara

10 - 15 Efektif Pembelajaran

16 -22 Efektif Pembelajaran

23-29 Efektif Pembelajaran

Oktober 2015 01 Upacara Hari Kesaktian Pancasila

02- 06 Efektif Pembelajaran

08- 13 Efektif Pembelajaran

15-18 Kegiatan Tengah Semester / Lomba-lomba TK

19- 20 Efektif Pembelajaran

22- 25 Efektif Pembelajaran

26 Hari Raya Idul Adha

22
27 Efektif Pembelajaran

29 - 31 Efektif Pembelajaran

November 2015 01 - 03 Efektif Pembelajaran

05- 09 Efektif Pembelajaran

10 Upacara Hari Pahlawan

12- 14 Efektif Pembelajaran

15 Libur Tahun Baru 1434 Hijriyah

16-17 Efektif Pembelajaran

19- 24 Efektif Pembelajaran

26 - 30 Efektif Pembelajaran

Desember 2015 01 Efektif Pembelajaran

Pengayaan / Pengumpulan Portofolio dan Data


03-08
Nilai Anak Didik Semester I

10 - 14 Persiapan Penyerahan Buku Laporan Pribadi

15 Penyerahan Buku Laporan Pribadi

16 - 31 Llibur akhir semester I

Januari 2016 01 Tahun Baru 2012

02 - 05 Efektif Pembelajaran

07- 12 Efektif Pembelajaran

14- 19 Efektif Pembelajaran

21 - 23 Efektif Pembelajaran

24 Libur Maulid Nabi

25-26 Efektif Pembelajaran

28 - 31 Efektif Pembelajaran

Februari 2016 01 - 02 Efektif Pembelajaran

04 - 09 Efektif Pembelajaran

23
11- 16 Efektif Pembelajaran

18 - 23 Efektif Pembelajaran

25-28 Efektif Pembelajaran

Maret 2016 01 - 02 Efektif Pembelajaran

04-09 Efektif Pembelajaran

11 Efektif Pembelajaran

12 Libur Hari Raya Nyepi

13 - 16 Efektif Pembelajaran

18 - 21 Kegiatan tengah semester

22- 23 Efektif Pembelajaran

25 - 28 Efektif Pembelajaran

29 Libur Jum’at Agung

30 Efektif Pembelajaran

April 2016 01 - 06 Efektif Pembelajaran

08 - 13 Efektif Pembelajaran

04 -20 Efektif Pembelajaran

22- 27 Efektif Pembelajaran

29 -30 Efektif Pembelajaran

Mei 2016 01 Efektif Pembelajaran

02 Upacara Hardiknas

03-04 Efektif Pembelajaran

06 - 08 Efektif Pembelajaran

09 Libur Kenaikan Isa Almasih

10 - 11 Efektif Pembelajaran

13 - 18 Efektif Pembelajaran

20 Upacara Hari Kebangkitan Nasional

24
21 - 24 Efektif Pembelajaran

25 Libur Hari Raya Waisak

27 - 31 Efektif Pembelajaran

Juni 2016 01 Latihan Pentas Tari

03- 04 Latihan Pentas Tari

05 Libur Isra’ Mi’raj

06 - 07 Latihan Pentas Tari

08 Pentas Tari Pelepasan Anak Didik

Pengayaan / Pengumpulan Portofolio dan Data


10 - 15
Nilai Anak Didik Semester II

17 - 21 Persiapan Penyerahan LPPAD

22 Penyerahan LPPAD

MODEL MINGGU EFEKTIF DAPAT DILIHAT DI FILE LAINNYA

BAGIAN III. DOKUMEN II

A. PROGRAM TAHUNAN

Program tahunan disusun oleh lembaga berisi tentang rencana kegiatan yang mendukung
kegiatan anak, yang akan dilaksanakan dari mulai awal tahun ajaran hingga akhir tahun ajaran.
Kegiatan tersebut terdiri dari kegiatan yang terkait dengan kurikulum (minggu belajar, libur,

25
hari-hari istimewa), kegiatan yang menunjang kurikulum (kegiatan mendatangkan nara sumber,
mengunjungi tempat yang terkait dengan tema, kegiatan bazaar anak, pentas seni anak, atau
lainnya) maupun kegiatan yang ke-orang tuaan/parenting (pertemuan orang tua, open house,
hari keluarga, dan sebagainya). Kegiatan tahunan ini disusun bersama dengan pendidik dan
tenaga kependidikan di satuan PAUD, serta disosialisasikan kepada seluruh orang tua peserta
didik.
Contoh program Tahunan

No Bulan Kegiatan Keterangan

1 Juli 1. Orientasi Sekolah


2. Pengenalan tempat kegiatan main anak
3. Mendatangkan orang tua untuk
pengenalan Visi, Misi dan cara belajar
di sekolah
4. Bakti sosial Romadhon

2 Agustus 1. Presentasi hasil karya anak kepada


orangtua
2. Kunjungan ke suatu tempat sesuai
dengan tema
3. Pemeriksaan kesehatan & Vit.A
1. Peringatan HUT RI

3 September 2.

4 Dst

B. PROGRAM SEMESTER
Perencanaan program semester berisi daftar tema satu semester termasuk alokasi waktu
setiap tema dengan menyesuaikan hari efektif kalender pendidikan yang bersifat fleksibel.Tema
berfungsi sebagai wadah yang berisi bahan kegiatan untuk mengembangkan potensi anak dan
menyatukan seluruh kompetensi dalam satu kesatuan yang lebih berarti, memperkaya wawasan
dan perbendaharaan kata anak sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Penentuan tema dapat dikembangkan oleh satuan PAUD atau mengacu pada contoh tema
yang ada dalam Panduan. Langkah-langkah penyusunan program semester adalah sebagai
berikut:

a) membuat daftar tema satu semester;


b) memilih, menata dan mengurutkan tema yang sudah dipilih
c) menentukan alokasi waktu untuk setiap tema;

26
d) menjabarkan tema kedalam sub tema dan dapat dikembangkan lebih rinci lagi menjadi
sub-sub tema untuk setiap semester;
e) mencermati kompetensi dasar yang sesuai dengan sub tema yang akan dikembangkan.
f) KD yang ditetapkan akan dipakai selama tema yang sama
g) KD yang sudah dipilih untuk tema dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok yang
disesuaikan dengan sub tema.
h) KD yang diambil untuk sub tema tersebut akan digunakan terus selama sub tema
dibahas.
i) KD yang sudah digunakan pada tema dan sub tema dapat diulang untuk digunakan
kembali pada tema yang berbeda.
Dalam menyusun perencanaan program semester, lembaga diberikan keleluasaan dalam
menentukan format.

CONTOH PROGRAM SEMESTER


TK …..

Tema Sub Tema KD Waktu


No
1 Diriku 1. Tubuhku 1.1, Mempercayai Tuhan melalui Juli m. 2 s/d
2. Kesukaanku ciptaan-Nya m. 4
3. Identitasku 1.2 Menghargai diri, orang lain, & lingk
2.1 Perilaku hidup sehat
2.2 Perilaku sikap ingin tahu
2.4 Sikap estetis
2.5 sikap percaya diri
3.1 dan 4.1 Kegiatan ibadah sehari-hari
3.3 dan 4.3 Mengenal anggota tubuh,
fungsi, dan gerakannya
3.7 dan 4.7 Mengenal lingkungan
keluarga
3.10 dan 4.10 Mampu menyimak cerita

2 Keluargaku 1. Anggota 1.1 Mempercayai Tuhan melalui Agustus m.1


Keluargaku ciptaanNya dan m.2
2. Pekerjaan 1.2 Menghargai diri, orang lain, & lingk
keluargaku 2.3 Sikap kreatif
2.5 sikap percaya diri
2.8 Sikap Kemandirian
2.10 Sikap kerjasama

27
3.3 dan 4.3 Mengenal anggota tubuh,
fungsi, dan gerakannya
3.4 dan 4.4 Cara hidup sehat
3.12 dan 4.12 keaksaraan awal
3 Binatang 1. Ayam 1.2 Menghargai lingk sebagai rasa Agustus m 3
peliharaan 2. Kambing syukur dan 4
3. Burung 2.1 Perilaku hidup sehat
2.3. Sikap kreatif
2.13. Sikap santun kepada orang tua,
guru, dan teman
3.1. Kegiatan beribadah sehari-hari
3.6. Mengenal benda -benda
disekitarnya (nama, warna, bentuk,
ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,
fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
3.8. Mengenal lingkungan alam (hewan)
3.14. Mengenali kebutuhan, keinginan,
dan minat diri
4 Tanaman 1. Sayuran 1.2 Menghargai lingk sebagai rasa September
2. Buah- syukur m 1 - m4
buahan 2.1 Perilaku hidup sehat
3. Umbi- 2.3. Sikap kreatif
umbian 2.13. Sikap santun kepada orang tua,
guru, dan teman
3.1. Kegiatan beribadah sehari-hari
3.6. Mengenal benda -benda
disekitarnya (nama, warna, bentuk,
ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,
fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
3.8. Mengenal lingkungan alam (hewan)
3.14. Mengenali kebutuhan, keinginan,
dan minat diri
Dst Dst Dst

C. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM)


Perencanaan pelaksanaan mingguan merupakan rencana kegiatan yang disusun untuk
pembelajaran selama satu minggu.Perencanaan kegiatan mingguan dapat berbentuk jaringan
tema (web). Jaringan tema berisi projek- projek yang akan dikembangkan menjadi kegiatan-
kegiatan pembelajaran.
28
Pada akhir satu atau beberapa tema dapat dilaksanakan kegiatan puncak tema yang
menunjukkan prestasi peserta didik. Puncak tema dapat berupa kegiatan antara lain membuat
kue/makanan, makan bersama, pameran hasil karya, pertunjukan, panen tanaman, dan
kunjungan.

Penyusunan RPPM memperhatikan hal-hal berikut:


1. Diturunkan dari program semester
2. Berisi sub tema – KD – materi – rencana kegiatan
3. Penyusunan kegiatan mingguan disesuaikan dengan strategi pengelolaan kelas (area, sentra,
kelompok usia) yang ditetapkan masing-masing satuan PAUD..
Cara penyusunan RPPM:
1. Tuliskan Identitas Program
a. Smester/ bulan/ minggu
b. Tema
c. Kelompok sasaran
d. Kompetensi dasar
2. Mengembangkan rencana mingguan
a. Nomor urut diisi sesuai urutan
b. Sub tema diambil dari bagian tema di program semester
c. Materi diturunkan dari pengetahuan yang akan dikenalkan sesuai KD
d. Rencana kegiatan diisi dengan jenis kegiatan yang akan dilakukan anak selama
satu minggu.
3. Pengulangan Materi
Materi yang ditetapkan pada setiap sub tema akan digunakan terus selama sub tema tersebut
dibahas tetapi disampaikan melalui kegiatan bermain yang berbeda di setiap sentra/area/kegiatan
sudut.

Contoh:

29
RENCANA PROGRAM MINGGUAN (RPM)
TAMAN KANAK-KANAK KENCANA
Smester : 1/Juli/Minggu ke 2-3-4
Tema : Diriku
Kelompok : B (usia 5-6 Tahun)
KD : 1.1 – 1.2 – 2.3 – 2.5 – 2.8 – 2.10 – 3.3-4.3 – 3.4-4.4 – 3.12-
4.12

N Sub Tema Materi Rencana Kegiatan


o
1. Tubuhku 1. Tubuhku ciptaan Tuhan 1. Membuat bingkai foto dengan
2. Berterima kasih sebagai ragam media
kebiasaan sopan 2. Membuat boneka dari bahan
3. Bagian tubuh yang boleh dan bekas
tidak boleh disentuh 3. Menggambar dan Melukis orang
4. Kerapihan berpakaian 4. Gerak dan lagu tentang tubuh
5. Doa sebelum dan sesudah belajar 5. Membuat anggota tubuh dengan
6. Nama anggota tubuh dan ragam media
merawatnya 6. Bermain peran di Rumah Sakit
7. Keaksaraan awal nama anggota Mata
tubun 7. Melengkapi huruf sesuai dengan
gambar anggota tubuh dengan
berbagai media
8. Mengelompokkan gambar
anggota tubuh dengan berbagai
media
9. Membuat bangunan rumah
dengan balok
10. Dst
2 Kesukaanku 1. Tuhan menciptakan makananku -
2. berbicara sopan menggunakan
kata terima kasih
3. menggosok gigi setelah makan
4. Kerapihan menyimpan sepatu
5. doa sebelum dan sesudah makan
6. nama anggota tubuh dan
merawatnya
7. mengenal tulisan nama makanan
kesukaannu

30
3 Identitasku 1. Tuhan menciptakan manusia
2. berbicara sopan menggunakan
kata tolong, maaf,
3. Cara mencuci tangan dengan
sabun
4. Kerapihan berpakaian
5. doa sebelum dan sesudah belajar
dan makan
6. Ciri-ciri tubuhku dan tubuh
temanku
7. Mengenal tulisan nama sendiri

Contoh 2

31
RUANG LINGKUP PEMBELAJARAN
TEMA/SUB TEMA: DIRIKU/TUBUHKU
SEMESTER/MINGGU: 1/13
KELOMPOK: B

KD: 1.1 – 1.2 – 2.3 – 2.5 – 2.8 – 2.10 – 3.3-4.3 – 3.4-4.4 – 3.12-4.12
MATERI: Tubuhku ciptaan Tuhan, Berterima kasih sebagai kebiasaan sopan, Bagian tubuh yang
boleh dan tidak boleh disentuh, Kerapihan berpakaian, Doa sebelum dan sesudah belajar, Nama
anggota tubuh dan merawatnya, Keaksaraan awal nama anggota tubun.

Sentra seni/area seni/kegiatan sudut seni


-Menyusun huruf nama diri
-Membuat hiasan dinding dengan foto diri
-Menggambar foto diri
-Menggunting dan menempel anggota tubuh

Sentra persiapan/area -Sentra peran/area drama/kegiatan


membaca/kegiatan sudut kebudayaan: sudut kebudayaan aktivitasku di
pagi hari:
-Melukis dengan cat air
-Menggambar dengan krayon atau spidol TUBUH  Seting dapur
-Mengukur tinggi badan dengan tali rapia
-Mengumpulkan huruf nama diri yang
KU 

Ruang makan
Tempat kegiatan PAUD
disimpan menyebar  Angkutan umum

Sentra/area/kegiatan memasak Sentra/area/sudut kegiatan balok

-Mengamati (melihat, memegang,


mencium, mencicipi) bahan-bahan -Membaca buku bergambar yang memuat
makanan yang akan digunakan bermacam-macam bentuk bangunan
-Menghias roti tawar menjadi bentuk -Membuat bangunan “rumah ku” dari balok
wajah sendiri -Menggunakan bangunan “rumahku” untuk
diguna-kan main peran mikro

32
D. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPPH)
Rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) adalah perencanaan program harian yang
akan dilaksanakan oleh pendidik/pengasuh pada setiap hari atau sesuai dengan program lembaga.
Komponen RPPH, antara lain: tema/sub tema/sub-sub tema, alokasi waktu, hari/tanggal, kegiatan
pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
RPPH adalah perencanaan program harian yang akan dilaksanakan oleh pendidik/pengasuh
pada setiap hari atau sesuai dengan program lembaga. Komponen RPPH, antara lain: tema/sub
tema/sub-sub tema, alokasi waktu, hari/tanggal, kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup.

Cara Penyusunan RPPH:


1. Disusun berdasarkan kegiatan mingguan.
2. Kegiatan harian berisi kegiatan pembuka, inti, dan penutup.
3. Pelaksanaan pembelajaran dalam satu hari dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip
pembelajaran.
4. Penyusunan kegiatan harian disesuaikan dengan kondisi satuan pendidikan masing-masing
dan menggunakan pendekatan saintifik.
5. Kegiatan harian dapat dibuat oleh satuan pendidikan dengan format sesuai kebutuhan
masing-masing.
Contoh RPPH
Semester / bulan/Minggu ke : 1/Juli/2
Hari / Tanggal : Senin /14 Juli 2014
Kelompok / Usia : B/5 – 6 Tahun
Tema / Sub Tema : Diriku/Tubuhku
Materi ::
1. Tubuhku ciptaan Tuhan
2. Menjawab pertanyaan dengan sopan
3. Bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh
4. Kerapihan berpakaian
5. Doa sebelum dan sesudah belajar
6. Nama anggota tubuh dan merawatnya
7. Keaksaraan awal nama anggota tubuh

Alat dan bahan:


1. Huruf-huruf dari kertas atau plastic
2. Kertas manila, gunting, lem, kapas, foto diri
3. Kertas, spidol, krayon
4. Gambar anggota tubuh, gunting, kertas untuk menempel, lem

33
PROSES KEGIATAN:
Pembukaan
1. Bernyanyi “ AKU”
2. Tepuk “AKU”
3. Mengamati diri sendiri (cirri-ciri, atribut yang dikenakan, huruf-huruf nama diri)
4. Berdiskusi bagian-bagian tubuh yang boleh disentuh dan yang harus dijaga
5. Diskusi yang harus dilakukan sebagai rasa terimakasih terhadap Tuhan atas tubuhnya
6. Berdiskusi cara berpakaian yang bersih, sopan, dan rapi sebagai bentuk menjaga tubuh
7. Berdoa sebelum belajar
8. Menggunakan kata tolong, terima kasih, dan maaf dalam setiap kesempatan yang tepat
9. Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan bermain.
Inti
1. Menyusun huruf nama diri
2. Membuat hiasan dinding dengan foto diri
3. Menggambar foto diri
4. Menggunting dan menempel anggota tubuh
Recalling:
1. Merapikan mainan
2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain
3. Bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan bersama
4. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya
5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak
Penutup
1. Menanyakan perasaan selama hari ini
2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini, mainan apa yang paling disukai
3. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
4. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari
5. Berdoa setelah belajar.

Rencana Penilaian
1. Sikap:
a. Menyadari tubuhnya sebagai ciptaan Tuhan
b. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya
2. Pengetahuan dan keterampilan:
a. Menunjukkan bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh orang lain
b. Menjaga bajunya agar tetap rapi
c. Dapat berdoa sebelum dan sesudah belajar
d. Dapat merawat anggota tubuhnya
e. Dapat menunjukkan huruf awal dari nama anggota tubuh.

34
E. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Prinsip-prinsipumum berikut ini harusmemandukebijakan dan praktikuntuk penilaian:

a. Penilaian dilakukan melalui observasi atas perilaku dan kinerja yang anak tunjukkan
pada saat mereka melakukan kegiatan.
b. Fokus pada apa yang dapat dilakukan anak, kekuatan, minat, hal yang perlu
diperkuatkan, dan potensi-potensi anak.
c. Penilaian didasarkan pada hasil observasi yang berulang dengan kegiatan anak yang
beragam.
d. Mengakomodasi seluruh anak yang memilki keragaman budaya, bahasa, sosial ekonomi,
termasuk anak yang berkebutuhan khusus.
e. Penilaianharus memilikimanfaatbaikjelas dalampelayanan langsungkepada
anakataupeningkatan kualitasprogram pendidikan.
f. Penilaian harusdisesuaikan dengantujuan secara tepatdan adil.
g. Penilaian harussesuai dengan anak usiabaik isidanmetodepengumpulan data.
h. Orang tua harusmenjadi sumberinformasipenilaian yang sangat berharga.
Penilaian mencakup seluruh aspek perkembangan anak. Aspek yang dinilai oleh pendidik
mencakup semua program pengembangan yang ada dalam Kompetensi Dasar (KD) terdiri dari
4 ranah yakni: kompetensi sikap religius, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan usia dan tahap perkembangan anak.

2. Tahap Penilaian
Tantangan setiap pendidik dalam melaksanakan penilaian adalah menentukan
seberapa banyak data yang harus dikumpulkan dan bagaimana menggunakan data yang
sudah terkumpul tersebut agar menjadi informasi yang penuh makna.Sebelum kita
membahas bagaimana menggunakan data, ada baiknya kita sepaham tentang bagaimana
penilaian yang dilakukan.

a. Informasi untuk penilaian dikumpulkan secara periodic dan berkelanjutan. Asnak usia
dini belajar sangat cepat. Guru dan juga orang tua harus lebih teliti dalam
mengumpulkan, menterjemahkan, dan menerapkan penilaian dalam kegiatan harian anak.
b. Untuk mendapatkan data yang lebih akurat maka seharusnya menggunakan berbagai
metode pengumpulan data, karena banyak informasi ditunjukkan anak saat anak berada di
luar kelas
c. Setiap data yang terkumpul dari hasil observasi hendaknya diarsipkan untuk menjaga
keajegan data.
d. Instrumen penilaian maupun hasil penilaian seharusnya sejalan dengan budaya dan
bahasa yang biasa digunakan anak
Penilaian pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dilakukan melalui penilaian
otentik dilakukan melalui tahap:

35
3. Perencanaan:
a. Pemilihan Kompetensi Dasar
1) Sebelum penilaian dilakukan langkah pertama adalah menetapkan dahulu aspek apa
yang akan dinilai. Tahap ini seharusnya sudah masuk saat menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). Dalam RPPH ada bagian yang disebut
dengan Rencana penilaian yang isinya sikap, pengetahuan, dan keterampilan apa yang
akan dilihat pada anak.
2) Pada tahap awal, sebagai latihan jumlah unsure yang dinilai cukup satu satu indicator
dari setiap domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Seiring dengan terbiasa
dengan proses penilaian otentik tersebut, maka jumlah indicator yang dinilai mulai
bertambah. Misalnya 1 unsur dari sikap, 1 indikator dari keterampilan, dan 2 indikator
pengetahuan.

4. Menentukan waktu dan tempat yang terbaik.

Seringkali pertanyaan guru adalah bagaimana mungkin dapat mengobservasi dan mencatat
banyak informasi saat anak main, sebab banyak yang harus dikerjakan dengan memberi
dukungan saat anak bermain. Untuk mengatasi kondisi tersebut maka:
a. Tentukan waktu yang paling cocok untuk melihat indicator tertentu, misalnya untuk
melihat anak dapat bekerja sama, maka waktu observasi yang lebih tepat disaat
membereskan mainan. Saat ingin melihat seberapa sabarnya anak mengantri maka pilih
waktu saat anak menunggu waktu mengantri ke kamar kecil atau saat mau mencuci
tangan.
b. Ketika guru sudah menentukan apa yang akan dilihat, maka ia hanya perlu beberapa
menit untuk mengamati anak, maka ia akan dapat informasi yang lebih banyak
dibanding bila guru tidak menyiapkan tentang apa yang akan diobservasi.
c. Apabila guru sudah menetapkan indicator apa yang diobservasi maka memudahkan ia
melakukannya karena diberbagai tempat dia dapat mengobservasi anak dengan waktu
yang lebih singkat, sehingga lebih banyak anak yang dapat diobservasi.

5. Pelaksanaan

Observasi/Pengamatan

Hal yang paling penting dalam melakukan penilaian terhadap anak adalah melakukan
pengamatan (observasi). Observasi adalah cara pengumpulan data/informasimelalui
pengamatan langsung terhadap sikap, pengetahuan dan keterampilan anak.

Observasi dilakukan guru saat anak bermain atau melakukan suatu kegiatan sekalipun tidak
sedang bermain di dalam ruangan.
Pencatatan

Teknik yang dapat dilakukan pendidik dalam pencatatan atau mendokumentasikan

36
perkembangan dan hasil belajar anak dengan menggunakan:

a. Catatan harian

b. Catatan anekdot (anecdotal records)

c. Daftar periksa (checklist)

d. Karya anak
Catatan harian
Catatan harian dilakukan guru selama melakukan observasi disaat anak bermain.Jika
anak cukup banyak sebaiknya guru memfokuskan pada beberapa anak di setiap
harinya secara bergilir, sehingga dalam satu minggu (sub tema) semua anak sudah
teramati dan tercatat perkembangannya dalam catatan harian.
Catatan harian dibuat dengan memperhatikan:
1) Catatan tidak berdasarkan asumsi (menurut sudut pandang pengamat), misalnya
menuliskan: Yasmin agresif, bosan, marah, dll.
2) Tidak menggunakan kata-kata yang subjektif dan ambigu (memiliki lebih dari
satu makna), misalnya: Yasmin bermain berantakan. Ia terlalu banyak
menggunakan mainan.
3) Catat kejadian segera pada saat peristiwa berlangsung, oleh karena itu sebaiknya
guru selalu membawa buku kecil di dalam saku dan mencatat kata-kata kunci
terkait dengan hal yang diamati. Bila tidak memungkinkan segera lakukan
pencatatan saat anak pulang.
4) Tulis nama dan usia anak, tanggal/waktu, tempat kejadian, serta peristiwa yang
diamati.
5) Telaah KD dan indikator perkembangan, tentukan KD dan indikator
perkembangan mana yang relevan dengan peristiwa pada catatan.

37
CONTOH: CATATAN HARIAN.
Pendidik mengamati Yasmin (usia 5,5 tahun) yang sedang bermain peran
sebagai penjual sayuran. Yasmin menata jualannyanya: tomat di piring besar,
cabe di piring lainnya, sayuran di baskom kecil. Saat ada pembeli terjadi
percakapan:

Yasmin : “mau membeli apa?

Alysha: “tomat”

Yasmin : “tomat yang besar atau kecil?”

Alysha : “besar”

Dari kejadian di atas guru mencatat, Yasmin sudah dapat:


1. Membereskan dagangan sambil menunggu pembeli (sikap sabar dan
teliti)
2. Menyebutkan nama benda
3. Mengelompokan benda sesuai bentuk
4. Membedakan ukuran besar dan kecil
5. Memahami bahasa reseptif (mengerti pembicaraan temannya)
6. Berkomunikasi (menggunakan bahasa ekspresif)
(KD 2.7Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu
giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih
kedisiplinan,
KD 3.6 – 4.6 Mengenal benda -benda disekitarnya (nama, warna, bentuk,
ukuran,
KD 3.10 – 4.10 Memahami bahasa reseptif menyimak dan membaca
awal

KD 3.11 – 4.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa


secara verbal dan non verbal)
Dst.

38
Catatan harian dapat juga dilakukan dengan cara seperti berikut:
CONTOH 2 : CATATAN HARIAN

CATATAN HARIAN

Nama Anak : Yasmin Usia : 5 tahun


Pengamat : Ibu Yuni Kelompok : B1

Tanggal/
KEMAMPUAN KD
Waktu / PERISTIWA
ANAK Yang dicapai
Tempat

Yasmin (usia 5,5


15 Mei
tahun) yang sedang 1. Bersikap sabar 2.7 Memiliki perilaku
2014
bermain peran menunggu yang mencerminkan
Jam: 09.15
sebagai penjual pembeli sikap sabar (mau
Halaman
sayuran. Yasmin 2. Menyebutkan menunggu giliran,
belakang
menata nama benda mau mendengar
jualannyanya: tomat 3. Mengelompok ketika orang lain
di piring besar, cabe an benda berbicara) untuk
di piring lainnya, sesuai bentuk melatih kedisiplinan,
sayuran di baskom 4. Membedakan 3.6 – 4.6 Mengenal
kecil. Saat Alisya ukuran besar benda -benda
datang terjadi dan kecil disekitarnya (nama,
percakapan: 5. Memahami warna, bentuk,
bahasa ukuran
Yasmin : “mau
reseptif 3.10 – 4.10 Memahami
membeli apa?
(mengerti bahasa reseptif
Alisya: “tomat” pembicaraan menyimak dan

Yasmin : “tomat yang temannya) membaca awal

besar atau kecil?” 6. Berkomunikas 3.11 – 4.11 Memahami


i (menggu- bahasa ekspresif
nakan bahasa (mengungkapkan
Alisya : “besar”
ekspresif) bahasa secara verbal
dan non verbal)

39
Apabila menggunakan ceklis sederhana untuk membuat catatan harian juga sangat dimungkinkan.
CONTOH CEKLIST CATATAN HARIAN:

Tanggal: 15 Mei 2014


Kegiatan :Bermin peran / main di area drama.
CATATAN HARIAN
Tanggal: …………….
Kelompok: ………….
KI KD BB (Belum BSH Keterangan
Berkembang) (Berkembang
Sesuai Harapan)
Sikap
Spiritual
Sikap Sosial 2.7. Memiliki perilaku Hanin, syarif Alysha, firdaus, - Alysha mau
yang mencerminkan Yasmin menunggu saat
sikap sabar (mau Yasmin
menunggu giliran, mendahulukan
mau mendengar ketika Yohan
orang lain berbicara) - Firdaus tertib
untuk melatih mengantri saat
kedisiplinan mau mencuci
tangan
- Yasmin
menunggu
pembeli sambil
membereskan
dagangannya
Pengetahuan dst
dan
Keterampilan

Berdasarkan hasil pengamatan di beberapa kegiatan, guru dapat memasukkan nama anak ke dalam
kolom yang tersedia dengan merujuk pada pencapaian Kompetensi dasar.
Cara Pengisian:
1. Kolom KI diisi dengan komponen pengembangan yang diharapkan yaitu Sikap Religius, Sikap
Sosial, Pengetahuan dan Keterampilan.
2. Kolom KD diisi dengan Kompetensi dasar apa yang ingin dikembangkan pada anak. Pemilihan
kompetensi dasar ini sesuai dengan yang tercantum pada RPPH.

40
3. Kolom BB (belum berkembang) diisi dengan nama-nama anak yang belum menunjukkan
perilaku/ sikap, pengetahuan/keterampilan yang diharapkan sesuai dengan KD. Untuk
menentukan apakah anak tersebut sudah memiliki kemampuan yang diharapkan, guru dapat
merujuk pada indicator yang sesuai dengan KD.
4. Kolom BSH (Berkembang sesuai dengan harapan) diisi dengan nama-nama anak yang sudah
menunjukkan kemampuan sikap, pengetahuan/keterampilan yang diharapkan sesuai dengan KD
seperti yang tercantum dalam indicator.
5. Kolom keterangan diisi dengan penjelasan yang menunjukkan kemampuan setiap anak yang
tercantum pada kolom BSH.
1. Catatan anekdot
Merupakan catatan sikap dan perilaku anak secara khusus terhadap suatu peristiwa yang terjadi
pada saat tertentu dan dalam situasi tertentu.
Karakteristik catatan anekdot adalah:
1) Catatan simpel (tidak bertele-tele); hanya mencatat apa yang diucapkan anak, sikap yang
dieskpresikan anak baik melalui kata maupun bahasa tubuh, serta perilaku yang ditampilkan
anak.
2) Mencatat perilaku yang tidak biasa pada anak baik positif (kemajuan yang diperoleh)
maupun negatif (misalnya Ahmad yang biasanya tenang, namun hari ini menangis terus).
3) Akurat (tepat), objektif (apa adanya) dan spesifik (khusus/tertentu).

Tujuan catatan Anekdot:


1) Memperkuat pemahaman guru terhadap setiap anak sebagai suatu pola atau munculnya
profil anak.
2) Memunculkan situasi belajar yang lebih tepat untuk memunculkan kembali perilaku yang
diharapkan dan mencegah munculnya kembali perilaku yang kurang tepat.

Rambu-rambu mencatat catatan anekdot sama dengan rambu-rambu membuat catatan anekdot,
yakni:
1) Catatan sederhana tentang perilaku tertentu atau tidak biasa
2) Sebagai hasil dari pengamatan secara langsung
3) Akurat dan spesifik
4) Dalam banyak kasus, menggambarkan interaksi antar anak, anak dengan orang dewasa, dan
anak dengan material
5) Memberikan konteks dari munculnya perilaku tersebut

Catatan anekdot dapat ditulis dalam format tabel seperti contoh di bawah, namun dapat juga
berupa narasi (tidak menggunakan tabel). Pendidik dapat memilih teknik pencatatan yang
paling mudah dan sederhana untuk dilakukan.

41
Contoh:
Hari Senin tanggal 21 Juli 2014, Yasmin bermain di area membaca, dia memegang buku dan
hanya menatapnya.Yasmin bahkan tidak menjawab ketika Alisha menanyakan tentang buku
yang dipegangnya.

Melihat catatan di atas sepertinya Yasmin sedang tidak berminat untuk melakukan kegiatan
bermain. Guru harus mengetahui lebih lanjut apa yang menyebabkan perilaku Yasmin berubah
untuk hari ini sebelum memberikan kesimpulan, apalagi mencap anak sebagai anak”pemalas”.
Informasi yang dikumpulkan dapat bersumber dari anak dan orang tua.Kesimpulan pendidik
disampaikan kepada orang tua dan dijadikan sebagai catatan untuk dijadikan bahan dalam
memberi dukungan pembelajaran selanjutnya untuk Yasmin.

2. Hasil Karya
Hasil karya adalah hasil kerja anak didik setelah melakukan suatu kegiatan dapat berupa
pekerjaan tangan, karya seni atau tampilan anak. Misalnya: gambar, lukisan, melipat, kolase,
hasil guntingan, tulisan/coretan-coretan, hasil roncean, bangunan balok, tari, dll.

Rambu-rambu membuat Catatan Hasil Karya Anak.


1) Tuliskan nama, tanggal hasil karya tersebut dibuat. Data ini diperlukan untuk melihat
perkembangan hasil karya yang dibuat anak di waktu sebelumnya.
2) Perhatikan apa yang sudah dibuat oleh anak (looking) dengan teliti. Semakin guru melihat
dengan rinci maka akan lebih banyak informasi yang didapatkan guru dari hasil karya
anak tersebut.
3) Tanyakan kepada anak apa yang terlihat oleh guru, tidak menggunakan pikiran atau
kesimpulan guru (naming). Misalnya Yasmin membuat gambar banyak kepala dengan
berbagai warna. Maka yang dikatakan guru adalah: ”ada banyak gambar yang sudah kamu
buat, bisa diceritakan gambar apa saja?, warna apa saja yang kamu pakai?” dst.
4) Tuliskan semua yang dikatakan oleh anak untuk mengkonfirmasi hasil karya yang
dibuatnya agar tidak salah saat guru membuat interpretasi karya tersebut.
5) Dari hasil catatan guru akan nampak Kompetensi Dasar apa saja yang muncul dari hasil
karya anak tersebut.

42
CONTOH HASIL KARYA ANAK:

KUMPULAN HASIL KARYA


BULAN APRIL 2014
Nama Anak : Yasmin 14 Juli 2014

Hasil Karya Anak Hasil Pengamatan Indikator- KD

- Huruf-huruf belum 3.12 menuliskan


terangkai huruf-huruf

- Gambar kepala, tangan 3.3 Mengenal anggota


dan kaki tanpa badan tubuh dan koor-
dinasi tangan
- Warna biru, hijau, dan
mata
merah
3.6 Mengenal dan
Tanggal: 14Juli 2014 - Gambar mama, papa,
membedakan
anak, dan adik
warna
(berdasarkan cerita
anak) 3.7 Mengenal ling-
kungan sosial
- Beberapa bentuk
(anggota
lingkaran dan garis
keluarga)
- Menjawab pertanyaan
3.10-4.10 menunjuk
dengan tepat.
kan kemampuan
- Aku mau main yang berbahasa reseptif
lainnya (ketika
2.5 perilaku percaya
ditanyakan mau
diri
bermain apa lagi)
2.8 perilaku mandiri.

Hasil Pengamatan Indikator – KD

- Bentuk segi empat, 3.6 – 4.6 mengenal


dan persegi panjang bentuk benda

- Layar dan antene tv 3.9 – 4.9 mengenal


teknologi
- Huruf-huruf belum
terangkai 3.12 – 4.12 Menulis
Tanggal : 24 2014 huruf nama sendiri

43
Hasil Karya seni - Cerita menunjukkan 3.11- 4.11 kemam-
karyanya sambil cerita puan ekspresif
“TV di rumahku”
3.15 – 4.15 meng-
hargai karya seni

Dst -

F. PENGOLAHAN DATA HASIL BELAJAR ANAK

1. Semua data yang terkumpul melalui pengamatan yang ditulis dalam catatan anecdotal
maupun hasil karya anak diolah untuk melihat perkembangan hasil belajar anak.

2. Apabila yang menangani anak berupa tim guru, maka yang menentukan hasil belajar
anak adalah semua guru yang menangani anak.

3. Penggabungan data yang terkumpul untuk melihat perkembangan termatang yang


dicapai anak.

4. Penggabungan data dapat dimasukkan ke dalam format berikut

Hasil penggabungan data hasil belajar dapat dimasukkan ke dalam cheklist.


Checklist merupakan alat perekam hasil observasi terhadap aspek perkembangan anak usia
dini. Checklisttersebut memuat indikator perkembangan untuk setiap Kompetensi Dasar
(KD) anak usia dini. Melalui checklist dapat diketahui tingkat perkembangan anak sehingga
dapat menjadi pedoman dalam mengembangkan berbagai rencana dan kegiatan
pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan anak. Hasil checklist juga menjadi materi
komunikasi dengan orangtua perihal segala sesuatu yang telah dipelajari anak dan
bagaimana anak berproses dalam belajar.

Rambu-rambu menggunakan checklist:


a. Checklist dilaksanakan setiap bulan sekali
b. Indikator perkembangan diambil dari indikator yang terdapat pada pemetaan. Sesuaikan
dengan usia anak yang diamati.
c. Indikator perkembangan untuk KD 3 dan KD 4 digandeng menjadi satu untuk
memberikan pemahaman bahwa pengetahuan dan keterampilan merupakan dua hal yang
menyatu.
d. Cara mengisi tabel checklist dengan memberikan tanda cek (v) pada kolom yang sesuai
dengan hasil pengamatan pada anak. Kolom (BB), maksudnya kemampuan anak pada
44
indikator tersebut belum berkembang, kolom (MB) maksudnya kemampuan anak pada
indikator tersebut sudah mulai terlihat walau hanya sekali atau sekali-kali, kolom (BSH)
maksudnya berkembang sesuai harapan, dimana anak telah cakap melakukan atau
menunjukkan kemampuan tersebut sesuai dengan indicator yang diharapkan sesuai
usianya. Kolom BSB artinya berkembang sangat baik bitandai dengan kemampuan anak
yang ditunjukkan secara konsisten dan melebihi dari cirri-ciri yang tercantum dalam
indicator seusianya.

Berikut adalah contoh penilaian berupa Checklist untuk anak usia 5-6 tahun:

Nama Anak : Yasmin Kelompok : B1


Usia : 5 tahun Bulan : Juli – September 2014
NO INDIKATOR PERKEMBANGAN BB MB BSH BSB
KOMPETENSI DASAR:
1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya
1 Menyadari semua benda ada penciptanya
2 Menyadari dirinya sebagai ciptaan Tuhan berbeda dengan
benda yang dibuat manusia
KOMPETENSI DASAR:
1.2. Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur
kepada Tuhan
1 Menghargai diri sebagai ciptaan Tuhan
2 Menghargai binatang dan alam sekitar sebagai ciptaan
3 Tuhan
Menghargai teman sebagai ciptaan Tuhan
KOMPETENSI DASAR:
2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat
1 Senang membuang sampah di tempatnya
2 Senang mencuci tangan sesudah melakukan kegiatan
3 Senang mengganti baju bila sudah terasa berkeringat
4 Menyadari bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh
disentuh orang lain
KOMPETENSI DASAR:
3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari
4.1. Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa
1 Mengucapkan doa-doa pendek
2 Melakukan ibadah sesuai dengan agamanya.
3 Menerapkan ajaran agama sehari-hari dalam perilakunya
(contoh: suka memaafkan, tidak bohong, tidak berkelahi)

45
dst
3.2 Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak mulia
4.2. Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia
Berkata sopan
Bersikap sopan
3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan motorik
kasar dan motorik halus
4.3. Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus
1 Menyebutkan anggota tubuh dan fungsinya v
2 Menunjukkan gerakan koordinasi (mengkap dan melempar
3 bola, berjalan dengan berbagai variasi, berlari dengan
variasi, dll)
4 Menyebutkan fungsi gerakan-gerkan motorik kasar dan
halus
5 Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi lentur
seimbang dan lincah
Melakukan koordinasi gerakan kaki, tangan, kepala dalam
6 menirukan gerakan
Melakukan permainan fisik menggunakan tangan kanan dan
kiri
KOMPETENSI DASAR
3.4 Mengetahui cara hidup sehat
4.5 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat

Mulai terbiasa melakukan hidup bersih dan sehat


Mengenali bagian tubuh yang harus dilindungi dan cara
melindungi dari kekerasan seksual
Mulai terbiasa mengkonsumsi makanan yang bersih, sehat
dan bergizi
Menggunakan toilet tanpa bantuan
KOMPETENSI DASAR
3.6 Mengenal benda-benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat,
suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda disekitar yang
dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan
ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya

1 Menyebutkan nama-nama benda di sekitar atau sesuai tema V


2 Menyebutkan dan menunjukkan warna benda disekitar atau V
sesuai tema

46
3 Menyebutkan dan membedakan bentu-bentuk benda di V
sekitarnya atau sesuai tema
4 Menyebutkan/membedakan benda berdasarkan ukurannya V
5 Membuat pola sederhana dengan menggunakan benda
disekitarnya
6 Membedakan benda berdasarkan sifat-sifatnya (cair, padat,
membeku, mencair, terapung, tenggelam, dst)
7 Membedakan suara yang didengarnya (keras-lembut, cepat-
lambat, tinggi-rendah, dan sumber-sumber bunyi)
8 Mengenal benda berdasarkan tekstur (halus-kasar, licin-
bergerigi/bergelombang)
9 Menggunakan alat main dengan tepat
10 Menggunakan alat makan dengan tepat
3.11 Memahami bahasa ekspresif(mengungkapkan bahasa secara verbal dan non
verbal)
4.11. Menunjukkan kemampuan ber bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara
verbal dan non verbal

Mengungkapkan perasaan, ide dengan pilihan kata yang V


sesuai ketika berkomunikasi
Mengajukan dan menjawab pertanyaan secara tepat sesuai V
dengan kondisi.

Dst

Keterangan:

BB : Belum Berkembang. Bila sampai akhir bulan penilaian kemampuan itu belum nampak pada
anak

MB : Mulai Berkembang. Bila kemampuan tersebut sekali-kali nampak pada anak, misalnya
membuang sampah pada tempatnya muncul bila diingatkan tetapi seringkali membuang dimana
saja.

BSH : Berkembang Sesuai Harapan. Bila kemampuan tersebut sudah dimiliki anak secara terus
menerus sesuai indicator di usianya.

BSB : Berkembang Sangat Baik, bila kemampuan yang dimiliki anak secara terus menerus
melebihi kemampuan yang tercantum dalam indicator di usianya

47
G. PELAPORAN

Pelaporan merupakan kegiatan mengkomunikasikan dan menjelaskan hasil penilaian


pendidik/guru tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.

1. Pengertian
Pelaporan merupakan kegiatan mengkomunikasikan dan menjelaskan hasil penilaian
pendidik/guru tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.

2. Teknik Pelaporan
Laporan Perkembangan Anak Didik dilaporkan oleh kepala lembaga /pendidik/ secara lisan dan
tertulis. Cara yang ditempuh dapat dilaksanakan dengan bertatap muka serta dimungkinkan adanya
hubungan dan informasi timbal balik antara pihak lembaga dengan orang tua. Hal yang perlu diingat
dalam pelaksanaan kegiatan ini hendaknya menjaga kerahasiaan data atau informasi, artinya bahwa
data atau informasi tentang anak didik hanya diinformasikan dan dibicarakan dengan orang tua anak
didik yang bersangkutan atau tenaga ahli dalam rangka bimbingan selanjutnya.

Pada umumnya orang tua menginginkan jawaban dari pertanyaan tentang:


 Keadaan anak waktu belajar di sekolah secara fisik, akademik, sosial dan emosional.
 Partisipasi anak dalam kegiatan di lembaga PAUD.
 Kemampuan/kompetensi yang sudah dan belum dikuasai anak.
 Yang harus dilakukan orang tua untuk membantu dan mengembangkan anak lebih lanjut.

Tatacara dalam penulisan laporan:

Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.


Menitikberatkan kekuatan dan apa yang telah dicapai
anak.
Memberikan informasi tentang tingkat pencapaian dan
perkembangan hasil belajar anak secara bijaksana.
Memberikan masukan tentang tingkat pencapaian anak
pada seluruh kompetensi dasar untuk membantu
mengembangkan kemampuan anak lebih lanjut.

3. Waktu pelaporan
Pelaporan hasil perkembangan anak diberikan oleh pendidik kepada orangtua murid
melalui tatap muka langsung untuk menyampaikan laporan secara lisan, sekaligus

48
diikuti penyerahan laporan tertulis. Pemberian laporan dapat dilakukan dalam jangka
waktu tertentu seperti triwulan atau enam bulan (satu semester).

4. Bentuk Pelaporan Smester


Laporan smester disampaikan dalam bentuk naratis, hasil rangkuman perkembangan anak
didik dalam proses belajar melalui bermain dan hasil belajar selama satu smester.
Dalam menyusun uralan (deskripsi) ditulis dengan kalimat yang efektif/ tidak terlalu rumit dan
dibuat secara obyektif sehingga tidak menimbulkan persepsi yang salah bagi orang tuaatau
bagi yang berkepentingan dalam bentuk Laporan Perkembangan Anak Didik.
Laporan yang ditulis pendidik hendaklah dalam kalimat positif, jelas, mudah dipahami,
serta menggunakan tata bahasa dan ejaan yang benar.

Adapun rambu-rambu penulisan laporan perkembangan anak


yang perlu diperhatikan guru adalah:

 Informasi isi laporan sudah menggambarkan hasil belajar yang


mendukung tingkat pencapaian perkembangan anak (TPPA)
 Menggambarkan perilaku khusus anak di kelas
 Menyajikan informasi secara komunikatif, autentik, dan
bermakna
 Tidak menyalahkan anak ataupun orangtua
 Pengaruh laporan terhadap perasaan anak dan orangtua
 Pengaruh laporan terhadap hubungan anak dan guru juga
hubungan anak dan orangtua.
 Laporan harus mendidik orang tua tentang perkembangan
anak.

5. Isi Pelaporan
Laporan berisi Kekuatan dan Rekomendasi. Kekuatan diambil dari kolom BSH dan BSB
pada rekapitulasi penilaian bulanan yang terakhir.
Rekomendasi berisi saran yang dapat dilakukan orang tua terhadap anak pada saat
pengasuhan, yang diambil dari kolom BB dan MB pada rekap penilaian bulanan yang
terakhir dan yang sebelumnya.

Berikut adalah contoh laporan tertulis hasil evaluasi perkembangan anak:

49
CONTOH PELAPORAN
LAPORAN PERKEMBANGAN ANAK
SEMESTER II TAHUN AJARAN 2013/2014
PAUD BUNGA MEKAR
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
CONTOH PENGISIAN LAPORAN PERKEMBANGAN ANAK

LAPORAN PERKEMBANGAN ANAK


Tahun Pelajaran : …………

Nama Anak Didik : Yasmin Usia : 5-6 tahun


Nomor Induk : …….. Semester : I (Satu)

Perkembangan Nilai Agama dan Moral


Yasmin anak yang membanggakan. Di usianya yang menginjak 5 tahun, Yasmin telah
memiliki kemampuan seperti:
 Mengenal Tuhan sesuai dengan
agamanya. Ia dapat melakukan gerakan
salat, senang mendengarkan cerita kitab
suci (3.1; 4.1).
 Mampu mengenal perilaku baik yang
ditunjukkan dengan suka menolong dan
berbagi makanan serta mainan.
Perilakunya menunjukkan sikap santun.
Setiap pagi datang ke sekolah
mengucapkan salam dan selalu
mengucapkan terimakasih jika telah
menerima bantuan, serta minta ijin jika
akan meminjam suatu barang dari teman
(3.2 – 4.2).
 Sebaiknya Yasmin lebih sering diajak
sholat berjamaah……
Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik Yasmin cukup baik, terlihat Yasmin telah mampu:
 Menggunakan anggota tubuhnya
untukpengembangan motorik kasar dan halus.
Ia dapat bergerak dengan lincah dan luwes
dalam setiap kegiatan seperti melompat,
memanjat, berlari, dsb.(3.3 – 4.3)

50
 Melakukan gerakan-gerakan menggunakan
jari-jari tangannya seperti menggunting,
meronce, menggambar dan menulis.
 Melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri seperti memakai sepatu, minum dan
makan sendiri, ke toilet sendiri, dengan meminta bantuan ibu guru ketika mengalami
kesulitan(3.3 -4.3).
 Menjaga keamanan dirinya agar tidak disentuh oleh orang yang tidak dikenal baik
pada saat menggunakan kamar kecil ataupun saat menunggu jemputan (3.4 - 4.4).
 Sebaiknya …………………………….
Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif Yasmin berada pada perkembangan yang sesuai dengan usianya. Hal
ini ditunjukkan oleh kemampuan Yasmin dapat:
 Menyelesaikan masalah secara kreatif di
kegiatan mainnya (3,5; 4,5).
 Mengenal teknologi sederhana dan fungsi alat
tersebut. Yasmin mengerti apa fungsi alat
pompa dan cara menggunakannya (3.9 - 4.9).
 Yasmin mengenal benda-benda di sekitarnya
dari warna, bentuk, ukuran, fungsi, sifat dan
berbagai ciri-ciri yang ada pada benda itu.
Ketika bermain peran “Berbelanja di
Supermarket”, Yasmin memilih benda-benda
yang akan dibeli berdasarkan kelompoknya (3.6
– 4.6).
 Yasmin dapat mengenali lingkungan
sosialnya. Ia mengetahui bahwa
rumahnya berdekatan dengan rumah
Dio, tetangganya. Yasmin juga bisa
menceritakan bahwa Dio adalah
saudaranya, anak dari adik ayah
Yasmin. Kata Yasmin suatu
hari,”Bunda, ayahnya Dio itu adiknya
ayahku.” (3.7 – 4.7)

Perkembangan Sosial-Emosional
 Yasmin mengenal emosi diri sendiri dan orang lain. Ia dapat mengekspresikannya
secara wajar. (2.11)
 Yasmin juga mampu mengenali perasaan orang lain dan merespon secara tepat. Ia
51
menghibur temannya yang sedih karena ibunya ke luar kota karena sekolah lagi.
(3.13– 4.13)

Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa Yasmin melebihi usianya. Ia terlihat cakap dalam:
 Mengekspresikan perasaan dan keinginannya melalui bahasa lisan. (3.11-4.11)
 Mengenal keaksaraan dengan menuliskan nama dirinya secara lancar, walaupun
kadang ia menuliskan huruf “d” pada namanya terbalik dengan huruf “b”, Beberapa
kata sederhana mulai dapat ditunjukkannya melalui merangkai kartu-kartu huruf atau
huruf-huruf plastik, atau Membentuk huruf menggunakan playdough yang dipilin dan
digulung menjadi kata-kata (3.12 – 4.12)
Perkembangan Seni
 Yasmin mampu menunjukkan karya dan
aktivitas seni dengan menggunakan berbagai
media. Ia senang menggambar dan melukis
menggunakan kuas dan cat.
 Yasmin juga sering secara ekspresif
menunjukkan kekaguman pada karya seni
teman dengan berkata,”Ih... bagus....”, begitu
seru Yasmin pada saat melihat gambar temannya yang berwarna-warni (3.15 - 4.15).

Keterangan
Sakit :………………..(hari)
Ijin :………………. (hari)
Alpa :………………..(hari)

Mengetahui, Jakarta, 27 Maret 2014

Diana Safira, S.Pd Surya Anita, S.Pd


Kepala Sekolah Guru Kelas

Komentar Orang Tua


……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……..
Jakarta,………………

52
(Orang Tua/ Wali)

53
PENGARSIPAN HASIL BELAJAR ANAK

Hasil belajar anak baik dari hasil pengamatan catatan anekdot, checklist, dan hasil
karya anak kemudian dikumpulkan dalam bentuk portofolio.

Portofolio pada hakikatnya merupakan kumpulan atau rekam jejak


berbagai hasil kegiatan secara berkesinambungan serta catatan
pendidik tentang berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan
anak dalam kurun waktu tertentu.

Kumpulan data tersebut pada awalnya hanya sedikit namun seiring dengan waktu akan menjadi
sangat banyak. Oleh karena itu pendidik harus memiliki wadah penyimpan dan sistem yang teratur
untuk mengelolanya. Bila tidak memungkinkan untuk membeli wadah khusus (folder), maka
pendidik dapat memanfaatkan kotak atau kardus bekas atau dapat membuat kantong, amplop, map
atau wadah dari kertas poster dan bahan bekas lain.
CARA MENATA PORTOFOLIO

1. Susun hasil karya anak, foto-foto dan catatan-catatan berdasarkan urutan


tanggal.
2. Cantumkan nama anak pada setiap folder/wadah yang digunakan untuk
menyimpan.
3. Susun secara alfabet sesuai nama anak untuk memudahkan pemanfaatannya.
4. Libatkan anak untuk memilih hasil karya yang disukainya untuk dimasukkan
dalam portfolio.
5. Tambahkan/perbaharui karya anak setiap 2 minggu, sehingga portofolio dapat
memberikan gambaran lengkap tentang kemampuan anak dan menceritakan
kemajuan yang diraih anak.
6. Tunjukkan kepada orangtua setiap triwulan atau semester dan simpan di tempat
Rambu-rambu
yangmengelola hasil oleh
mudah dibaca karya:
orangtua bila mereka ingin membacanya.
 Setiap hasil karya selesai dibuat anak, pendidik harus memberi nama, tanggal serta analisa,
dan KD yang muncul. Catatan pendidik dapat dituliskan pada hasil karya anak atau
menggunakan kertas lain yang disertakan di setiap hasil karya anak.
Berikut contoh karya dan catatan pendidik.
 Tidak semua hasil karya anak dikumpulkan untuk dijadikan portofolio. Hasil karya anak
yang dikumpulkan cukup diambil 1 bulan sekali untuk setiap jenis karya anak. Misalnya
gambar, foto balok, lukisan anak diambil setiap bulan.

54
Portofolio juga disusun berdasarkan program perkembangan, yakni perkembangan nilai
moral dan agama, sosio-emosional, motorik, kognitif, bahasa, dan seni, misalnya:
 Perkembangan nilai moral dan agama, berupa hasil pengamatan guru terhadap
kemampuan anak dalam beribadah dan mendengarkan cerita-cerita keagamaan.
 Perkembangan sosio-emosional, berupa catatan guru dan catatan anekdot mengenai
interaksi anak dengan kelompoknya (kemampuan memilih, memecahkan masalah dan
kerja sama dengan orang lain).
 Perkembangan kognitif, berupa foto-foto tentang aktivitas anak ketika menghitung dan
mengukur bahan-bahan untuk kegiatan memasak, sampel kerja anak yang menunjukkan
anak memahami konsep angka, foto dan data yang diperoleh dari checklistdan rekaman
percakapan mengenai pemahaman konsep, eksplorasi, hipotesis, dan pemecahan
masalah
 Perkembangan bahasa, beruparekaman anak ketika membaca cerita yang ditulis,
rekaman percakapan tentang penguasaan perbendaharaan kata dan keterampilan
menggunakan bahasa.
 Perkembangan seni, berupa kumpulan karya seni yang menunjukkan kreativitas anak
ketika bekerja menggunakan berbagai media.

Aktivitas:

Susunlah contoh portofolio seorang anak di kelas Anda. Hasil karya apa saja yang dapat
anda masukkan? Anda dapat pergunakan bekas kotak lebar pipih atau kantong map, atau
folder sebagai tempat menyimpan.

BAGIAN IV. PENUTUP


Isi dengan kata-kata penutup
BAGIAN V. LAMPIRAN
1. Kalender Pendidikan
2. Program Tahunan Satuan PAUD
3. Program Semester Satuan PAUD
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) (Contoh)
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) (Contoh)
6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan/Pembelajaran anak
7. Tata Tertib Satuan PAUD
8. Dll yang perlu

55

Anda mungkin juga menyukai