METODE PENELITIAN
BAHASA ARAB:
Teori dan Praktik
Editor:
Dr. Mochlasin, M.Ag.
Yusroh, M.Ag.
METODE PENELITIAN BAHASA ARAB:
Teori dan Praktik
978-623-99614-5-9
ISBN :
• iii •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Tim Penulis
• iv •
KATA PENGANTAR
•v•
DAFTAR ISI
Prakata.................................................................................................................. iii
Kata Pengantar.....................................................................................................v
Daftar Isi.............................................................................................................. vii
Bab I PENELITIAN........................................................................ 1
A. Pengertian Metode Penelitian................................ 1
B. Sumber Isu/Masalah ................................................. 2
C. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif.........................................................................11
D. Perbedaan Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif.....................................................................11
E. Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif.........................................................................12
F. Kriteria Kualitas dalam Penelitian Kualitatif.13
G. Tiga Masalah Kualitas Dasar dalam Penelitian
Kualitatif.........................................................................14
H. Bentuk Rumusan Masalah......................................15
I. Teori dalam Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif.........................................................................16
J. Ragam Topik Penelitian Sosiolinguistik...........17
• vii •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• viii •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• ix •
BAB I
PENELITIAN
•1•
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Sumber Isu/Masalah
1. Topik yang sedang tren dibicarakan oleh suatu masyarakat
dan pada waktu tertentu.
Contoh: topik tentang berita perebutan jenazah pasien Covid-19
baik di Indonesia, Mesir maupun Libanon sebagaimana tampak
pada headline berita berikut ini:
•2•
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
•3•
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Judul
Data yang perlu dicari
(Apa yang terjadi?)
Disajikan pada temuan penelitian
(Telah terjadi…)
Kesulitan pembelajaran 1. Bentuk-bentuk kesulitan
nahwu di Pondok Pesantren a. Kesulitan memahami ism
Ora Aji di masa pandemi b. Kesulitan memahami fi’l
Covid-19 c. Kesulitan memahami harf
2. Faktor-faktor yang menyebabkan
kesulitan
a. Faktor konten/materi
b. Faktor motivasi
c. Faktor sarana prasarana
3. Dampak dari kesulitan terhadap….
a. Berdampak pada pemahaman
kitab
Meme campur kode Inggris- 1. Bentuk-bentuk meme campur kode
Arab dalam Akun Instagram 2. Faktor-faktor yang mnyebabkan
@Mr.Stealyourhabibti meme campur kode
3. Dampak dari meme campur kode
terhadap respon/penutur
Kesulitan pembelajaran 1. Bentuk-bentuk kesulitan
muhadasah online di masa 2. Faktor-faktor yang mnyebabkan
pandemi Covid-19 kesulitan
Studi pada …. 3. Dampak dari kesulitan.
Kesulitan pembelajaran 1. Bentuk-bentuk kesulitan
BTAQ online di masa pembelajaran BTAQ online
pandemi Covid-19 2. Faktor-faktor yang menyebabkan
kesulitan pembelajaran BTAQ online
3. Dampak dari kesulitan pembelajaran
BTAQ online
Interferensi bahasa Arab 1. Bentuk-bentuk Interferensi bahasa
Libanon dan bahasa asing Arab Libanon
2. Faktor-faktor yang menyebabkan
interferensi bahasa Arab Libanon,
salah satu penyebabnya adalah
kontak bahasa
3. Dampak dari interferensi bahasa
Arab Libanon
•4•
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Judul
Data yang perlu dicari
(Apa yang terjadi?)
Disajikan pada temuan penelitian
(Telah terjadi…)
Kesalahan berbahasa 1. Bentuk-bentuk kesalahan
peserta lomba debat bahasa berbahasa/kesalahan gramatika
Arab peserta debat bahasa Arab
2. Faktor-faktor yang menyebabkan
kesalahan berbahasa/kesalahan
gramatika saat debat bahasa Arab
3. Dampak dari kesalahan berbahasa/
kesalahan gramatika saat debat
bahasa Arab
Variasi bahasa Arab pada 1. Bentuk-bentuk variasi bahasa Arab
penutur Mesir pada penutur
2. Faktor-faktor yang menyebabkan
variasi bahasa Arab pada penutur
3. Dampak dari variasi bahasa Arab
pada penutur terhadap komunikasi
Penggunaan youtube pada 1. Bentuk-bentuk penggunaan youtube
pembelajaran bahasa Arab pada pembelajaran bahasa Arab di
di masa Pandemi Covid-19 masa Pandemi Covid-19
2. Faktor-faktor yang menyebabkan
penggunaan youtube pada
pembelajaran bahasa Arab di masa
pandemi Covid-19
3. Dampak dari penggunaan youtube
pada pembelajaran bahasa Arab di
masa pandemi Covid-19
Alih kode dan campur kode 1. Bentuk-bentuk alih kode dan
dalam caption instagram campur kode dalam caption
Baraa Masoud instagram Baraa Masoud
2. Faktor-faktor yang menyebabkan
alih kode dan campur kode dalam
caption instagram Baraa Masoud
3. Dampak dari alih kode dan campur
kode dalam caption instagram Baraa
Masoud
•5•
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Judul
Data yang perlu dicari
(Apa yang terjadi?)
Disajikan pada temuan penelitian
(Telah terjadi…)
Pergeseran makna kosakata 1. Bentuk-bentuk pergeseran makna
bahasa Korea ke dalam kosakata bahasa Korea ke dalam
bahasa Arab melalui konten bahasa Arab melalui konten “Run
“Run Bts” pada aplikasi Vlive Bts” pada aplikasi Vlive
2. Faktor-faktor yang menyebabkan
pergeseran makna
3. Dampak dari pergeseran makna
kosakata bahasa Korea ke dalam
bahasa Arab melalui konten “Run
Bts” pada Aplikasi Vlive
Kesalahan terjemah Arab- 1. Bentuk-bentuk kesalahan terjemah
Indonesia pada caption Arab-Indonesia
instagram penutur 2. Faktor-faktor yang menyebabkan
Indonesia? kesalahan terjemah Arab-Indonesia
3. Dampak dari kesalahan terjemah
Arab-Indonesia terhadap konteks
makna
Kesalahan penulisan 1. Bentuk-bentuk kesalahan penulisan
transliterasi Arab-Latin oleh a. Kesalahan penulisan nomina
pengguna instagram b. Kesalahan penulisan frasa
c. Kesalahan penulisan klausa
2. Faktor-faktor yang mnyebabkan
Kesalahan Penulisan
3. Dampak dari kesalahan penulisan
terhadap konteks kalimat
Rendahnya motivasi siswa… 1. Bentuk-bentuk rendahnya motivasi
dalam pembelajaran bahasa siswa
Arab 2. Faktor-faktor yang mnyebabkan
rendahnya motivasi siswa
3. Dampak dari rendahnya motivasi
siswa terhadap….
•6•
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Judul
Data yang perlu dicari
(Apa yang terjadi?)
Disajikan pada temuan penelitian
(Telah terjadi…)
Akurasi terjemah lagu Jawa 1. Bentuk-bentuk akurasi terjemah
‘Bapak’ (didi kempot) ke lagu
dalam lagu “Abata” 2. Faktor-faktor yang menyebabkan
akurasi terjemah lagu
- Faktor gramatika Jawa dan Arab
- Faktor budaya Jawa dan Arab
(apakah cara pandang Jawa dan
Arab terhadap sosok bapak itu
sama??
3. Dampak dari akurasi terjemah lagu
terhadap makna
Rendahnya minat literasi 1. Bentuk-bentuk rendahnya minat
karya Sastra Arab Jahili literasi karya sastra
Studi pada mahasiswa prodi 2. Faktor-faktor yang menyebabkan
Bahasa dan Sastra Arab UAD rendahnya minat literasi karya
sastra
3. Dampak dari rendahnya minat
literasi karya sastra terhadap
karakter
Efektivitas penggunaan 1. Bentuk-bentuk efektivitas
quiziz dalam pembelajaran penggunaan Quiziz dalam
bahasa Arab online pembelajaran bahasa Arab online
2. Faktor-faktor yang menyebabkan
efektivitas penggunaan Quiziz dalam
pembelajaran bahasa Arab online
3. Dampak dari efektivitas penggunaan
Quiziz dalam pembelajaran bahasa
Arab online terhadap pemahaman
siswa
•7•
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Judul
Data yang perlu dicari
(Apa yang terjadi?)
Disajikan pada temuan penelitian
(Telah terjadi…)
Efektivitas kursus bahasa 1. Bentuk-bentuk efektivitas kursus
Arab online di masa bahasa Arab online
pandemi 2. Faktor-faktor yang menyebabkan
efektivitas kursus bahasa Arab
online
3. Dampak dari efektivitas kursus
bahasa Arab online terhadap
pemahaman siswa
Efektifitas penggunaan 1. Bentuk-bentuk efektifitas
Tiktok dalam pembelajaran penggunaan Tiktok dalam
bahasa Arab pembelajaran bahasa Arab
2. Faktor-faktor yang menyebabkan
efektifitas penggunaan Tiktok dalam
pembelajaran bahasa arab
3. Dampak dari efektifitas penggunaan
tiktok dalam pembelajaran bahasa
Arab terhadap pemahaman siswa
Kesulitan pembelajaran 1. Bentuk-bentuk kesulitan
Maharatul kalam Online di pembelajaran Maharatul kalam
masa pandemi Covid-19 onine di masa pandemi Covid-19
2. Faktor-faktor yang menyebabkan
kesulitan pembelajaran Maharatul
kalam online di masa pandemi
Covid-19
3. Dampak dari kesulitan pembelajaran
Maharatul kalam onine di masa
pandemi Covid-19 terhadap
pemahaman siswa
Analisis fonologis pada lagu 1. Bentuk-bentuk analisis fonologis
Tamer Hosni pada lagu Tamer Hosni
2. Faktor-faktor yang menyebabkan
perubahan fonologis pada lagu
Tamer Hosni
3. Dampak perubahan fonologis
terhadap makna lagu
•8•
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Judul
Data yang perlu dicari
(Apa yang terjadi?)
Disajikan pada temuan penelitian
(Telah terjadi…)
Pengaruh pembelajaran 1. Bentuk-bentuk pengaruh
bahasa Arab terhadap pembelajaran bahasa Arab terhadap
pemahaman nilai-nilai pemahaman nilai-nilai keagamaan
keagamaan 2. Faktor-faktor yang menyebabkan
Studi pada….. pengaruh pembelajaran bahasa Arab
terhadap pemahaman nilai-nilai
keagamaan
3. Dampak dari pengaruh
pembelajaran bahasa Arab terhadap
pemahaman nilai-nilai keagamaan
Efektifitas Kanal Youtube 1. Bentuk-bentuk efektifitas kanal
dalam meningkatkan youtube dalam meningkatkan
pembelajaran menyimak pembelajaran
bahasa Arab 2. Faktor-faktor yang menyebabkan
efektifitas kanal youtube dalam
meningkatkan pembelajaran
3. Dampak dari efektifitas kanal
youtube dalam meningkatkan
pembelajaran.
Perbandingan struktur 1. Bentuk-bentuk perbandingan
klausa pada berita Ar- struktur klausa pada berita
Riyadh dan Cnnindonesia 2. Faktor-faktor yang menyebabkan
perbandingan struktur klausa pada
berita
3. Dampak dari perbandingan struktur
klausa pada berita
Pergeseran makna terjemah 1. Bentuk-bentuk pergeseran makna
pada kata makian serial terjemah
“Jinn” 2. Faktor-faktor yang menyebabkan
pergeseran makna terjemah
3. Dampak dari pergeseran makna
terjemah terhadap konteks makna
•9•
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Judul
Data yang perlu dicari
(Apa yang terjadi?)
Disajikan pada temuan penelitian
(Telah terjadi…)
Transformasi media 1. Bentuk-bentuk transformasi media
pembelajaran bahasa Arab pembelajaran bahasa Arab
online di masa pandemi 2. Faktor-faktor yang menyebabkan
Covid-19 transformasi media pembelajaran
bahasa Arab
3. Dampak dari transformasi media
pembelajaran bahasa Arab
Peningkatan diglosia bahasa 1. Bentuk-bentuk peningkatan diglosia
Amiyah dalam media sosial bahasa amiyah dalam media sosial
Arab Arab
2. Faktor-faktor yang menyebabkan
peningkatan diglosia bahasa Amiyah
dalam media sosial Arab
3. Dampak dari peningkatan diglosia
bahasa Amiyah dalam media sosial
Arab terhadap
Interferensi bahasa Inggris 1. Bentuk-bentuk interferensi bahasa
dalam media sosial penutur Inggris dalam medsos penutur Arab
Arab. 2. Faktor-faktor yang menyebabkan
interferensi bahasa Inggris dalam
medsos penutur Arab
3. Dampak dari interferensi bahasa
Inggris dalam medsos penutur Arab
Ektifitas Media Tik Tok 1. Bentuk-bentuk efektifitas Tiktok
dalam pembelajaran bahasa dalam pembelajaran bahasa Arab
Arab 2. Faktor-faktor yang menyebabkan
studi pada akun Tik Tok @ Tiktok efektif dalam pembelajaran
rannux01 bahasa Arab
3. Dampak tiktok terhadap
pembelajaran bahasa Arab
• 10 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
C.
Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif
• 11 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 12 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 13 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
2. Kualitas Peneliti
Morse dan Richards memperingatkan bahwa peran
peneliti dalam studi kualitatif ini sangat menonjol karena mereka
• 14 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 15 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 16 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 17 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
1. Diglosia
Bahasa adalah suatu alat komunikasi yang digunakan
masyarakat khususnya penutur untuk berinteraksi dan
berkomunikasi dengan masyarakat lainnya. Latar belakang
masyarakat yang beragam budaya, suku, ras, dan daerah
menyebabkan suatu fenomena diglosia. Diglosia merupakan suatu
fenomena bahasa di mana terdapat pembagian fungsional atas
variasi bahasa (ragam bahasa tinggi dan ragam bahasa rendah)
yang ada di lingkungan masyarakat.
Istilah diglosia pertama kali digunakan oleh ahli bahasa
Jerman, Karl Krumbacher (1902), kemudian dikembangkan oleh
orientalis Perancis, William Marcais (1930). Adapun konsep
diglosia yang paling komprehensif dan diaplikasikan untuk
membahas hubungan antara Standard Arabic (SA) dan Qolloquial
Arabic (QA) dipresentasikan oleh Ferguson dalam artikel kata
Now-Classic pada tahun 1959. Penggambaran diglosia oleh
Ferguson bertujuan mendefinisikan fenomena sosiolinguistik,
mendeskripsikan variabel utamanya, memproyeksikan lintasan
potensial masa depan, dan memberikan kerangka teoritis
dalam ragam bahasa dengan hubungan sosiohistoris dan
mendefinisikan struktural tertentu. Menurutnya, tujuan diglosia
adalah mendeskripsikan kasus yang jelas, taksonomi, prinsip,
dan teori. Ferguson mencontohkan model diglosia melalui empat
situasi prototipe, termasuk bahasa fusha/ammiyah di negara-
negara Arab, Katharevusa dan Dhimtiki di Yunani, Schriftsprache
dan Schweizerdeutsch di Swis, dan Francais dan Creole di Haiti.
• 18 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 19 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 20 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 21 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 22 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 23 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 24 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 25 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 26 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 27 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 28 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 29 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 30 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 31 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 32 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 33 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 34 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 35 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 36 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 37 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 38 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 39 •
BAB II
SISTEMATIKA PENELITIAN
A. Menyusun Pendahuluan
• 41 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
1. Shocking Statement
Shocking statement adalah kalimat awal di latar belakang
yang memberikan guncangan pada pembaca, sehingga
membuatnya tertarik untuk melihat penelitian secara keseluruhan.
Seringkali kita menunda kalimat yang seharusnya dikatakan di
awal, bahkan kadang kita memulai dengan sesuatu yang bersifat
general, sehingga membuat pembaca bosan. Misalnya:
• 42 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Kalimat Biasa:
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan transformasi di segala
aspek kehidupan masyarakat, baik pada aspek kesehatan,
pendidikan, sosial, ekonomi, politik, agama bahkan pada
tuturan bahasa. (padahal transformasi di segala aspek
kehidupan masyarakat tidak hanya terjadi di Indonesia, Arab,
tapi di Italia, AS, dan sebagainya juga mengalami hal yang
sama). Maka, shocking statement di sini tidak ditemukan,
sehingga perlu dinaikkan tingkat kesulitannya dan digeser
pada level yang lebih detail.
Shocking Statement:
Covid-19 menyebabkan pergeseran istilah kesehatan di
dalam bahasa Arab (fokus bukan transformasi di segala aspek
kehidupan, tapi pada pergeseran istilah di bidang kesehatan
bahasa Arab.
Shocking Data:
Pada tahapan shocking data, tak perlu menggunakan kalimat
naratif yang membosankan. Efektifitas penyajian data dapat
direpresentasikan melalui tabel yang berisi data statistik,
survei yang telah dilakukan pihak tertentu, studi kasus dalam
suatu daerah dapat berupa wawancara, foto, daftar kegiatan,
dan sebagainya.
• 43 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 44 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Contoh keempat:
Penggunaan kata serapan bahasa Arab yang dikombinasikan
dengan dialek bahasa gaul remaja banyak ditemui dalam
percakapan siswa penutur bahasa Arab baik yang belajar di
pesantren maupun di madrasah aliyah. Bahasa Arab yang
dikombinasikan dengan bahasa gaul remaja di pesantren
banyak dijumpai pada percakapan sehari-hari. Dari
kombinasi antara bahasa arab dengan bahasa gaul remaja
ini menyebabkan siswa mengalami ketidakpahaman cara
penggunaaan gramatika bahasa arab yang benar
Contoh keempat:
Penelitian mengenai campur kode ini telah banyak dikaji
oleh peneliti sebelumnya. Kecenderungan penelitian tentang
campur kode menunjukkan bahwa bagaimana misalnya:
menunjukkan bahwa dialek lokal lebih mendominasi saat
terjadi campur kode dalam tuturan jika dibandingkan
dengan bahasa asing penutur. Oleh beberapa jurnal di
antaranya artikel yang ditulis oleh Yoda, Fildzah Arifah, Yadi
Mardiansyah yang berjudul “Campur Kode Bahasa Sunda Ke
Dalam Bahasa Arab Pada Percakapan Santri Pondok Pesantren
Al-Basyariyah Cigondewah Bandung”. Dalam artikel tersebut
disimpulkan bahwa mayoritas santri pada Pondok Pesantren
Al-Basyariyah Cigondewah Bandung masih menggunakan atau
mencampurkan bahasa asing atau bahasa daerah terutama
bahasa Sunda ke dalam tuturan bahasa Arab, baik dari segi
bahasa maupun strukturnya. Faktor tersebut dikarenakan
para santri kebanyakan berasal dari Jawa Barat.
Selain itu terdapat juga artikel yang ditulis oleh Achsani,
Ferdian, Hilmi Mahya Masyhuda, yang berjudul “Campur Kode
dalam Komunikasi Santri di Pondok Pesantren Al- Hikmah
Sukaharjo“. Dalam artikel tersebut disimpulkan bahwa campur
kode terdiri dari Bahasa Jawa-Arab, Bahasa Jawa-Indonesia,
Bahasa Indonesia-Jawa, dan Bahasa Indonesia-Arab. Bentuk
campur kodenya terdiri dari penyisipan kata, penyisipan bentuk
frasa, Penyisipan Unsur Imbuhan Bahasa Indonesia pada Bahasa
Asing dan penyisipan ungkapan. Faktor penyebab terjadinya
campur kode ini karena mayoritas santri berasal dari daerah Jawa.
Artikel lainnya ialah artikel yang ditulis oleh Sutarsih Asih
dengan judul “Code Mixing from Arabic Into Indonesian of Arabic
Descent Speech Society in Semarang Pekojan Kampong”. Dalam
artikel itu disimpulkan bahwa Campur kode yang terdapat pada
artikel ini ialah campur kode dari bahasa Jawa, bahasa Arab,
• 46 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
B. Rumusan Masalah
• 47 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 48 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 49 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 50 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
D. Menyusun Metode
• 51 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 52 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif, pada
umumnya, menggunakan kuesioner atau tes tertutup. Data
tersebut kemudian dianalisis dengan statistik. Sementara,
pengumpulan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan
observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi atau gabungan
ketiganya (triangulasi). Instrumen dalam penelitian kuantitatif
dapat berupa test, pedoman wawancara, pedoman observasi,
dan kuisioner. Penelitian kualitatif (karena tidak melakukan
pengukuran, tetapi eksplorasi untuk menemukan) yang menjadi
instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri (Sugiyono,
2019). Pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer
• 53 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Analisis Data
Analisis data adalah proses menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan
dan dokumentasi, dengan cara mengklasifikasikan data sesuai
dengan kategori-kategori dari sebuah teori, kemudian melakukan
sintesa, mendeskripsikan atau membunyikan data sesuai dengan
teori yang tertulis dalam landasan teori. menyusun ke dalam pola
(Sugiyono, 2019). Analisis data penelitian kuantitatif diarahkan
untuk menjawab rumusan masalah dan atau menguji hipotesis
yang telah dirumuskan. Teknik analisis data menggunakan
metode statistik yang sudah tersedia. Sedangkan analisis data
kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data
yang telah digali, kemudian dikembangkan menjadi hipotesis.
• 54 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 55 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 56 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 57 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 58 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 59 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Model Kedua
Proses sosial
Representatif
historis
Reflektif
Proyeksi
Pra-Representatif
Futuristik Keterbatasan
Deskriptif
Wisdom Studi
Meaningful
Hikmah
Interpretif
Wisdom
Meaningless
Antisipatif
• 60 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 61 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
D. Menyusun Kesimpulan
• 62 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
1. Ternyata....
2. Tulisan ini berargumen di awal bahwa....
3. Ini penting untuk.... karena....
4. Sampai saat ini literatur atau pembuat kebijakan atau profesi
memiliki.... tetapi penelitian ini menawarkan.....
5. Penelitian ini menimbulkan pertanyaan penting tentang .....
untuk.....
6. Sebagai hasil dari penelitian, tulisan ini mengusulkan....
7. Akan bermanfaat untuk melanjutkan penelitian tentang....
untuk....
8. Mengingat krusialnya temuan penelitian ini, maka pembuat
kebijakan perlu....
Terdapat kesalahan-kesalahan umum yang sering
dilakukan penulis saat menuliskan kesimpulan, contohnya
seperti mengulang abstrak, hanya memasukkan ringkasan,
menambahkan data baru, bahkan terlalu jauh dari tujuan
penelitian yang direncanakan. Beberapa kelemahan kesimpulan
adalah kesimpulan yang diberikan belum mendalam, tidak
memiliki pengetahuan yang terakumulasi, dan kurang menguasai
peta pengetahuan topik yang dikaji.
• 63 •
BAB VI
A. Pendahuluan
• 65 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 66 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 67 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 68 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
1. Penyediaan Data
Cara penyediaan data penelitian bahasa Arab secara
fonologis adalah sebagai berikut
• 69 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 70 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
2. Analisis Data
Sebelum analisis data, maka dipastikan kosakata telah
ditranskipsikan secara fonetis. Adapun cara analisis data dirinci
sebagai berikut:
• 71 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 72 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
1. Penyediaan Data
• 73 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
2. Analisis Data
• 74 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
1. Penyediaan Data
Peneliti membaca serta mempelajari buku, jurnal, maupun
artikel yang berkaitan dengan materi penerjemahan untuk
menemukan data. Selain itu, penulis menggunakan triangulasi
(gabungan), yaitu dengan mengumpulkan data-data yang berbeda-
beda untuk menemukan data dari sumber yang sama(Sugiyono,
2016). Hal ini dilakukan agar data yang ditemukan dari informan
penelitian menjadi lebih valid, konsisten, dan pasti, sehingga
dapat dianalisis dan disimpulkan.
Kemudian, agar hasil penelitian lebih maksimal, peneliti
menggunakan sumber data sekunder yang merujuk pada kamus,
buku, dan internet, Sedangkan, sumber data primer terkait
dengan penelitian terkait dengan penelitian dan dalam proses
menerjemahkan, peniliti akan merujuk pada terjemahan matan
Hadits Arba’in An-Nawawi yang diterbitkan oleh Pustaka Ibnu
Umar dan kuisioner oleh responden.
Pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik
triangulasi (gabungan), hal ini karenan penelitian ini bersifat
kualitatif. Sedangkan data yang didapat adalah data deskriptif,
• 75 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
yaitu berupa data tertulis atau lisan dari sejumlah orang. Akan
tetapi dalam penelitian ini data yang didapat adalah data tertulis
saja, karena penelitian ini berbentuk penelitian teks.
2. Analisis Data
Tahap pertama yang peneliti lakukan adalah meng
identifikasi, menyimak, dan memahami penerjemahan frasa
nomina pada terjemahan matan Hadits Arba’in An-Nawawi,
dengan menggunakan teknik sampling.
Adapun tahap selanjutnya dalam upaya pengumpulan
data, yaitu memeriksa pemakaian bahasa yang digunakan dalam
menerjemahkan frasa nomina pada matan Hadits al-Arba’in
al-Nawawi. Setelah itu, peneliti mencoba mengumpulkan data
yang berkaitan dengan teknik penerjemahan yang dipakai oleh
penerjemah matan Hadits al-Arba’in al-Nawawi.
Tahapan selanjutnya yaitu merekam kembali data yang
sudah dikumpulkan sebelumnya dengan menggunakan teknik
catat. Hal ini dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam
menganalisis data pada tahap akhir.
Setelah data terkumpul, peneliti mengelompokkan
berdasarkan kriteria tertentu. Dalam penelitian ini, data didapat
secara deskriptif intrinsik yang artinya data yang telah diambil
terbatas pada bahan atau data yang dijadikan objek penelitian.
Penulis juga melakukan analisis penggunaan teknik
penerjemahan dan uji kualitas terjemahan teks bahasa sasaran
dengan cara membagikan kuisioner kepada beberapa responden.
Adapun kriteria responden dalam penelitian ini adalah 1)
Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab Universitas Ahmad Dahlan
semester 5, 2) Pernah mengambil mata kuliah teori terjemah,
3) Menguasai bahasa sasaran (Bahasa Indonesia). Pada tahap
pemaparan analisis data, penulis menuliskan hasil analisa dalam
bentuk laporan yang sebelumnya telah dilakukan uji kualitas teks
• 76 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 77 •
BAB VII
PELAKSANAAN PENELITIAN
KUALITATIF BAHASA ARAB
1. Latar Belakang
Pada kata-kata bahasa Arab, terdapat kesamaan atau
kedekatan jenis hambatan artikulasi pada salah satu bunyi
silabelnya. Kesamaam atau kedekatan jenis hambatan artikulasi
ini memiliki relasi makna seperti: sinonimi, antonimi, sebagai
contoh, kata yang berarti ‘menggigit dengan gigi depan’ dan
kata yang berarti ‘mengikat pinggang’. Perbedaan bunyi pada
kata dan yaitu pada bunyi akhir dan . Bunyi adalah
bunyi nasal, bilabial dan adalah bunyi nasal, alveolar. Adapun
keterkaitan makna dari kedua kata ini yaitu sama-sama aktivitas
yang dilakukan dengan mengkaitkan sesuatu dengan sesuatu
lainnya dan bersifat menempel dan tidak dilepaskan. Contoh kata
yang terdapat pada frasa [h] yang berarti ”akhir
yang baik”, namun jika diucapkan menjadi [x] maka
dapat bermakna sebaliknya. Begitu pula pada kata : , ,
• 79 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
2. Rumusan Masalah :
1) Bagaimana relasi bunyi vokal terhadap makna verba di
dalam bahasa Arab?
2) Bagaimana relasi bunyi konsonan terhadap makna verba di
dalam bahasa Arab?
3) Apa komponen makna verba di dalam bahasa Arab yang
memiliki kesamaan bunyi pada silabelnya?
4) Apa komponen makna verba di dalam bahasa Arab yang
memiliki perbedaan bunyi pada silabelnya?
• 80 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
3. Tujuan penelitian :
Berdasarkan dari rumusan masalah tersebut di atas, maka
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1) Mendeskripsikan pengaruh bunyi vokal terhadap makna
verba di dalam bahasa Arab.
2) Mendeskripsikan pengaruh bunyi konsonan terhadap makna
verba di dalam bahasa Arab.
3) Menjelaskan komponen makna verba di dalam bahasa Arab
yang memiliki kesamaan bunyi pada silabelnya.
4) Memaparkan komponen makna verba di dalam bahasa Arab
yang memiliki perbedaan bunyi pada silabelnya
4. Teori/Kaidah
a. Kaidah Fonotaktik dan Pola Bunyi Bahasa Arab
Menurut Kridalaksana (2008:65) fonotaktik merupakan
urutan fonem yang dimungkinkan dalam suatu bahasa atau
pendeskripsian tentang urutan tersebut. Pada fonotaktik bahasa
Arab, semua suku kata dimulai dengan konsonan. Untuk tekanan,
bahasa Arab memilki vokal panjang yang diikuti dengan suatu
konsonan. Vokal tersebut diucapkan lebih keras daripada vokal
lainnya. Jika tidak, maka vokal pertama dari kata tersebut yang
ditekan. Jika berupa vokal pendek yang diikuti oleh 2 konsonan maka
vokal tersebut mendapat tekanan (Abbound, 1996:4). Pembagian
suku katanya menurut Holes (1995:49) terdiri dari suku kata
terbuka (berakhiran dengan vokal) dan suku kata tertutup (yang
berakhiran dengan konsonan). Bahasa Arab mempunyai pola suku
kata terbuka KV atau KV; sementara suku kata tertutup KVK, KV:K,
KVKK, atau KV:KK). Dalam bahasa lisan, suku kata bahasa Arab
hanya KV, KV; dan KVK ( Hidayatullah, 2012: 49).
Untuk urutan fonem pada setiap kata atau istilah, bahasa
Arab memiliki kaidah, sebagaimana yang dipaparkan oleh
• 81 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 82 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 83 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 84 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Vokal Depan
a) Bunyi [I] merupakan bunyi yang dihasilkan dengan posisi
lidah berada di depan dan di atas (tinggi) dengan bibir semi
tertutup. Contoh
b) Bunyi [ɪ] merupakan bunyi yang dihasilkan dengan posisi
lidah berada di depan dan tinggi bawah dengan posisi bibir
semi tertutup. Seperti pengucapan kata:
c) Bunyi [a] merupakan vokal yang dibuat dengan bagian
terendah dari lidah pada posisi sedang di rongga mulut. Contoh
• 85 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 86 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 87 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 88 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 89 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
d. Isytiqāq ibdāl
Al-Ibdāl yaitu merubah atau mengganti sebuah huruf
dengan huruf yang lain dalam satu kata. Ibnu Sikkīt (wafat 857)
sangat mendukung prinsip ini dengan asumsi bahwa kata-kata
yang memulai huruf-huruf yang sama mempunyai keterkaitan
dalam makna, walaupun berbeda dalam pengucapannya. Isytiqāq
ibdāl ini terdiri dari dua macam yaitu:
1. Istiqāq sharfī: yaitu mengganti huruf untuk kepentingan fon
(bunyi) agar lebih ringan dan mudah dalam pengucapan.
Contoh: [kisāwun] menjadi [kisā un] (Ibnu as-
Sukait, 1978: 61-77)
2. Istiqāq lughawī yaitu mengganti huruf dengan huruf yang lain
dalam suatu kata bukan untuk kepentingan sharfiyah. Contoh
[m] menjadi [n] (Ibnu as-Sukait, 1978: 61-77)
Adapun kaidah-kaidah istiqāq ibdāl (substitusi) sebagai
berikut,
1. Ibdāl dapat terjadi pada huruf pertama pada fi’l tsulasi yaitu
contohnya pada kata: , , , , [ ] (kata-kata
tersebut menunjukkan jenis suara si sakit yang merangkak
naik. Ibdāl pada huruf yang ditengah yaitu: ,
• 90 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 91 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
deskripsi
no. huruf bunyi huruf bunyi makna
bunyi
[l ] lateral-
ال approximant,
alveolar
[ r] trill, alveolar
ر
[t̪ˁ ] plosif emphatic,
ط dental
• 92 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 93 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
5. Data:
Perbedaan Deskripsi
No. Kata Verba Bunyi Makna
pada bunyi Artikulasi
frikatif, berteriak, mencaci
1 هنني هن ه [h]
glotal maki
• 94 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Perbedaan Deskripsi
No. Kata Verba Bunyi Makna
pada bunyi Artikulasi
ratapan tangis
yang keras,
frikatif,
2 حن حنني ح [ħ] berbunyi hingga
pharyngeal
menaruh kasihan
kepadanya
merintih,
3 ّ [ʔ]
plosive,
أنني أن أ glottal,
mengerang,
mengaduh
berkata dengan
4 ّ [x]
frikatif,
خن خنني خ velar
suara hidung/
sengau
mengeraskan
suara tangis,
ّ [r]
trill,
5 رنني رن ر alveolar
berteriak,
bergema, suara
sedih
• 95 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Deskripsi
Huruf Bunyi Huruf Bunyi Makna
Bunyi
[ r] trill, alveolar
ر
[t̪ˁ ] plosif emphatic, dental
ط
Tabel Deskripsi makna , , dan
No Frasa Makna
1 Sesuatu yang rusak
الىشء اتلالف
2 Kakek yang berjalan tertatih-tatih
الشيخ ادلالف
3 ُ َّ ُ ْ َ Si sakit yang sedang sakit kronis
ادلن ِف المريض
Tabel Deskripsi bunyi dan makna dan
No Kata Huruf Bunyi Deskripsi Bunyi Makna
1 [m ] nasal, bilabial krisis moneter
أزمة م
2 [ b] plosif, bilabial krisis politik
أزبة ب
Tabel Deskripsi bunyi dan makna dan
No Kata Huruf Bunyi Deskripsi Bunyi Makna
1 [s] frikatif, alveolar listrik negatif
الكهرس س
2 [dʒ] affrikatif, post-alveolar listrik positif
الكهرج ج
Tabel Deskripsi bunyi dan makna dan
No Kata Huruf Bunyi Deskripsi Bunyi Makna
1 [s] frikatif, alveolar kotoran, siksaan
الرجس س
2 [z] frikatif, alveolar kotoran,dosa, kesalahan,
الرجز ز azab,
• 96 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
6. Metode:
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Metode deskriptif berarti penelitian yang dilakukan
semata-mata hanya berdasarkan pada fakta kebahasaan yang
ada atau fenomena yang memang secara empiris hidup pada
penuturnya. Penelitian ini menggunakan tiga tiga tahapan,
yaitu: tahap penyediaan (pengumpulan) data, tahap analisis
data dan tahap penyajian hasil analisis data. Setiap tahapan ini
menggunakan metode dan teknik tertentu.
a. Data
Objek material penelitian ini adalah kamus Arab antara
lain: Al-Mawrid: A Modern English Arabic Dictionary (2009) karya
• 97 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 98 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 99 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 100 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Unsur
Akhir Deskripsi Unsur makna Akhir Deskripsi
No. Kata Kata makna yang
bunyi artikulasi yang sama bunyi artikulasi
sama
6 َ ََ [k] plosif, menuntaskan َََ [q] plosif mengangkat,
-نتك velar air kencing, -نتق uvular mem
ً َْ mencabut ًَْ bentangkan,
نتك نققا tercabut
َ ُ َ َ
-َوشك -َوشق
7 [k] plosif, cepat, berjalan [q] plosif mengoyak,
velar cepat, hampir, uvular menusuk,
ً ْ ً ْ
َوشك َوشقا
mendekati, cepat-ce
pat, berjalan
cepat,
8 ُ ك َ ََ [k] plosif, memotong, َ َب َت َع [ɣ] frikatif , kuat
ـــ بت velar terpotong, ـــ velar lehernya/
ً َْ pedang, ًَْ persendian-
بتك potongan بتعا nya, putus
(dari sesuatu dari, yang
yang di penuh, berisi
potong)
9 َ َ َ [k] plosif, mengangkat, َ َ َ [q] plosif tinggi, yang
-سمك velar menaikkan, -سمق uvular murni,
ً ْ َ tinggi, ًَ َ
سمك سمقا
• 101 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
َ ُ ْ َ َُْ ُ َُْ
dipalingkan daripadanya (rasul
Q.S Az-Zariyat Ayat
dan Al-Quran) orang yang يؤفك عنه من أف ِك 9
dipalingkan
َ ُُْ َ ْ َ
mengapa di waktu kamu ل ْوال إِذ س ِمعتموهُ ظ َّن
mendengar berita bohong itu
ُ َ ْ ُْ َ ُ ْ ُْ
orang-orang mukminin dan المؤمِنون َوالمؤمِنات Q.S An-Nuur ayat
mukminat tidak bersangka baik
ُ َ ًْ َ ْ ُ َْ
يا َوقالوا
12
terhadap diri mereka sendiri, dan بِأنف ِس ِهم خ
mengapa tidak berkata ini adalah
ٌ ك ُمبٌ ْ َ َ
suatu berita bohong yang nyata نيِ هذا إِف
• 102 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 103 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
3
أقام به بنق باملاكن http://www.almaany.
com/ar/dict/ar-ar/
• 104 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 105 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 106 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 107 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 108 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
ِّ ُ َّ
Laki-laki yang tinggi جال
ِ الس ِمق من الر Kamus Al-Munawwir. 661
ُ َّ َ
جر وانلَّبات ارتفع ُ الش سمق http://www.almaany.com/
ar/dict/ar-ar/
ُ
وغريه
َّ َ
عال وارتفع سمك الش ُء http://www.almaany.com/
ar/dict/ar-ar/
ُ َأ ْعالَه، َر َف َع ُه َ ك ابل َن
اء
َ َ َ
سم
ِ
f. Sinonimi
Relasi makna sinonimi pada kata yang di akhir berbunyi
plosif, alveolar - plosif, alveolar terjadi pada beberakat kata,
seperti yang terdapat pada tabel berikut:
• 109 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 110 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 111 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
makna dasar yaitu ‘mendiami, tetap di’ maka kedua kata ini
cenderung memiliki interpretasi netral pada unsur maknanya.
Jika ditinjau dari dimensi makna, dari sisi dimensi maujud, maka
kedua kata ini memiliki unsur tindakan yang di sengaja. Apabila
ditinjau dari dimensi objek, kedua kata ini berupa tindakan yang
memerlukan sasaran, dengan posisi sasaran yang statis. Seperti
pada contoh kalimat di bawah ini:
Tabel Contoh Kalimat Kata dengan Kata
Makna Kalimat Sumber
Ia mendiami
مكد باملاكن ٤۰٣–٣۰٣ لسان العريب اجلدل اثلاين
suatu tempat
َ َ ً ُ ُ ً ْ َ َ َ َ http://www.maajim.com/
باملاكن مكدا ومكودا أقام به
ِ مكد
dictionary/
Ia mendiami َ
suatu tempat
مكت باملاكن ٣٤٦ لسان العريب اجلدل األول
• 112 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
7. Kesimpulan Penelitian
Berdasarkan analisis data dari bab 4, maka dapat
disimpulkan bahwa perbedaan bunyi vokal yang didistribusikan
di tengah kata, meskipun memiliki bunyi konsonan yang berasal
cara artikulasi atau tempat artikulasi yang sama atau berdekatan,
baik di awal maupun di akhir, maka cenderung berpengaruh
pada unsur makna dan memiliki relasi makna berupa sinonimi,
yaitu pada pasangan kata yang terdapat : 1) bunyi [k] (plosif
velar) berpasangan dengan bunyi [q] (plosif uvular) di akhir kata,
contoh: kata dengan kata .; 2) bunyi [t̪ˁ] (plosif emphatic,
dental) berpasangan dengan bunyi [d̪ˁ] (plosif ,emphatic alveolar)
di akhir kata, contoh: dengan ; 3) bunyi [m] (nasal,
bilabial) dengan bunyi [m] (nasal, bilabial) di akhir kata contoh:
kata dengan , 4) bunyi [x] atau [ɣ], (frikatif,velar)
berpasangan dengan bunyi [ħ] atau [ʕ] (frikatif, pharyngeal
contoh: kata berpasangan dengan kata , 5) bunyi [ðˁ]
(frikatif, emphatic alveolar) berpasangan dengan bunyi [d̪ˁ] (plosif
, emphatic alveolar) di akhir kata, contoh: dengan
. Selain sinonimi, dapat pula menyebabkan relasi makna berupa
antonimi, yaitu pada pasangan kata yang memiliki: 1) bunyi [n]
(nasal-alveolar) berpasangan dengan bunyi [n] (nasal –alveolar)
di akhir kata, contoh: kata berpasangan dengan . Relasi
makna lainnya berupa hiponimi dan keterkaitan unsur makna 1)
bunyi [t] (plosif, alveolar) berpasangan dengan bunyi [d] (plosif,
alveolar) atau sebaliknya di akhir kata, contoh: dengan ,
• 113 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 114 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
1. Latar Belakang
Setelah tersusunnya ilmu gramatikal bahasa Arab dan
banyaknya para ulama yang telah memperjelas ilmu tersebut
mengakibatkan timbulnya aliran-aliran dalam ilmu Nahwu, yang
disebabkan adanya perbedaan pandangan di kalangan para
tokohnya di dalam meletakkan kaidah-kaidah Nahwu. Di antara
aliran-aliran ilmu Nahwu (Madaaris an-Nahwiyah) tersebut:
aliran (madrasah) Al-Basrah, Kufah, Baghdad, Andalus dan Mesir.
Namun, aliran (madrasah) yang paling terkenal dalam kitab-kitab
Nahwu hanya dua, Basrah dan Kufah.
Perbedaan kaidah Nahwu Basrah dan Kufah di antaranya:
para ulama Nahwu Basrah sepakat bahwa fi’l (verb) diambilkan
bentuknya dari masdar, karenanya fi’l merupakan cabang dari
masdar sedangkan para ahli Nahwu Kufah berpendapat, bukan
fi’l yang diderivasikan dari masdar, melainkan sebaliknya, yakni
masdar diderivasikan (musytaq) dari fi’l, karena ia cabang
darinya. Pendapat al-Farra ini kemudian menimbulkan suatu
perdebatan sengit di kalangan ulama nahwu, dengan membawa
alasan masing-masing.
2. Rumusan Masalah
1) Bagaimana perbedaan kaidah Nahwu Basrah dan Kufah?
2) Bagaimana persamaan kaidah Nahwu Basrah dan Kufah?
3. Tujuan penelitian
1) mendeskripsikan perbedaan nahwu Basrah dan Kufah
2) mendeskripsikan persamaan nahwu Basrah dan Kufah
• 115 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
4. Teori/Kaidah
Teori tentang Kontrastif dengan empat tahapan yang harus
ditempuh, yakni:
1. Tahap deskripsi; yaitu menggambarkan bahasa-bahasa yang
dibandingkan,
2. Tahap seleksi; menyeleksi unsur-unsur tertentu yang akan
dibandingkan
3. Tahap analisis; yaitu mengidentifikasi perbedaan-perbeda
an dan persamaan-persamaan di antara bahasa yang
dibandingkan dan,
4. Tahap prediksi; yaitu memprediksi hal-hal yang akan menye
babkan terjadinya kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran
bahasa.
Dengan demikian tahapan analisis kontrastif antara nahwu
mazhab Basrah dan Kufah antara lain:
1. Tahap deskripsi; yaitu menggambarkan kaidah-kaidah nahwu
mazhab Basrah dan Kufah yang dibandingkan,
2. Tahap seleksi; menyeleksi unsur-unsur kedua mazhab nahwu
yang akan dibandingkan
3. Tahap analisis; yaitu mengidentifikasi perbedaan-perbedaan
dan persamaan-persamaan di antara kedua kaidah nahwu
yang dibandingkan dan,
4. Tahap prediksi; yaitu memprediksi perbedaan kedua kaidah
yang akan menyebabkan terjadi kesulitan dalam memahami
Nachwu Basrah dan Kufah.
5. Data:
Kaidah Nahwu yang terdapat dalam buku Al-Insyaf fii
masaailil khilaf.
• 116 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
6. Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian ini
dilakukan dengan menerapkan 3 tahapan kerja yaitu penyediaan
data, penyajian data, dan penyajian hasil analisis. Adapun uraian
ketiganya adalah berikut ini :
a. Penyediaan Data
Data dalam penelitian ini berupa kaidah Nahwu Basrah
dan Kufah. Data kaidah Nahwu Basrah dan Kufah diambil dari
buku Al-Insaf fi Masail al-Khilaf. Jadi sumber data primer yang
digunakan dalam penelitian ini berasal dari data tertulis.
Adapun dasar penyediaan data yang dilakukan dengan
menggunakan metode simak. Penggunaan metode simak ini disertai
dengan teknik catat, yaitu mencatat bentuk-bentuk kebahasaan
yang relevan diangkat sebagai data. Tahap berikutnya, menentukan
data yang dianalisis dengan teknik sampling yaitu dari 121 data
tentang Nahwu Basrah dan Kufah dipilih 10 untuk dijadikan sample
penelitian. Setelah itu menganalisisnya melalui seperangkat uji
dengan mengikuti teori yang dianut dalam penelitian ini.
• 117 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 118 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 119 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 120 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 121 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 122 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 123 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Kesimpulan
Hasil analisis menyimpulkan bahwa menurut nahwu
mazhab Bashrah, nomina verba menunjukkan suatu waktu
yang mutlak dari suatu terjadinya peristiwa, sementara verba
menunjukkan waktu tertentu dari tiga waktu yang lalu, sekarang
dan yang akan datang dari suatu terjadinya peristiwa, nomina
verba adalah ism, dan ism dapat berdiri sendiri dan tidak
memerlukan suatu tindakan, sementara verba, ia tidak dapat
berdiri sendiri dan membutuhkan ism, verba dengan segala
macam bentuknya menunjukkan dua hal, yang peristiwa dan
masa terjadinya peristiwa itu, sedang nomina verba hanya
menunjukkan satu hal, yaitu peristiwa. Oleh karena satu itu
sumber dari adanya yang dua, demikian halnya nomina verba, ia
asal dari kata kerja. Nomina verba adalah asal (sumber) kalimah
, karena verba menunjukkan arti yang ditunjukkan oleh Nomina
verba, sementara nomina verba tidak menunjukkan arti yang
ditunjukkan oleh verba.
• 124 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
1. Latar Belakang
Bahasa Arab sebagai bahasa yang tumbuh dan berkembang
dari masyarakat bahasa, lahir dan didukung oleh masyarakat
yang memiliki budaya dan tradisi sendiri. Begitu juga sebaliknya,
bahasa adalah media untuk mengartikulasikan simbol-simbol
• 125 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 126 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
2. Rumusan Masalah
1) Bagaimana komponen makna leksikon-leksikon hewan di
dalam al-Qur’an?
2) Bagaimana konteks makna leksikon-leksikon hewan
tersebut?
3) Apa korelasi antara komponen makna leksikon dengan
makna ayat Al-Quran yang memuat leksikon hewan?
3. Tujuan penelitian :
1) Mendeskripsikan komponen makna leksikon-leksikon
hewan di dalam Al-Qur’an
2) Mendeskripsikan konteks makna leksikon-leksikon hewan
tersebut?
3) Menjelaskan korelasi antara komponen makna leksikon
dengan makna ayat Al-Quran yang memuat leksikon
hewan?
• 127 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
4. Data:
Berdasarkan penelusuran data dalam Al-Qur’an, terdapat
26 macam leksikon hewan yang terdiri dari leksikon anjing (2
kali), babi (3 kali), belalang (1 kali), burung (8 kali), gagak (1 kali),
domba/kambing (4 kali), gajah (1 kali), ikan (1 kali), keledai (4
kali), kera (2 kali), kuda (3 kali), kuda perang (1kali), laba-laba
(1 kali), lalat (1 kali), lebah (1 kali), nyamuk (1 kali), sapi (4 kali
), semut (1 kali), singa (1 kali), ular (3 kali ), unta (8 kali). Ruang
lingkup penelitian ini dibatasi pada leksikon-leksikon hewan yang
disebut dengan beragam istilah, seperti kambing ( , , ,
), kuda ( , , dan . ), sapi ( , , , ), ular
( , , ), dan unta ( , , , , , , , ).
Berdasarkan penelusuran dalam kamus (Al-Munawwir,
leksikon-leksikon hewan di atas memiliki klasifikasi sebagai
berikut:
Klasifikasi Leksikon Kambing
Klasifikasi
No Leksikon Makna
Berdasarkan
1. jenis َّ jenis domba
األرية ِ
2 jenis ُ ْ َّ َّ kambing jantan
اتليس:احل ِطان
3 jenis ََ domba jantan
احلمل
4 jenis ُ َ ْ َّ kambing, biri-biri
الشاة:الظبية
5 jenis ُ ُْ domba jantan
الكيش:العلجوم
6 jenis َْ kambing betina
العن
ََ
7 jenis
الغن ُم kambing
8 jenis ُ َّ domba
الغنم:الضأن
9 jenis ُ َ ُّ domba betina (na’jah)
الطوبالة
10 jenis ُ ْ َ na’jah betina kecil
احلذف
• 128 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Klasifikasi
No Leksikon Makna
Berdasarkan
ُ َ
11 jenis
اجل ْول kambing hutan yang tua
12 jenis ّ ُ anak kambing (domba
)احلالم (اخلروف
jantan)
13 jenis ُ َ ْ َّ anak kambing
السخلة
14 jenis َّ
ُّ ِ الط anak kambing
ل
َ َ
15 jenis
الف ِرير و الف ُرور anak kambing
16 jenis
ال ِف ْز ُر anak kambing
ُ َ
17 jenis
:)الق ْرقور (اعمية anak domba
اخلروف
ِّ
18 jenis
اذل َوىna’jah (domba betina)kecil
19 jenis َ
اإلزارkambing betina
َّ َ ُ
20 kondisi fisik
المـؤس ُبdomba yang berbulu lebat
21 kondisi fisik
الثباءْ ِّ domba yang gemuk
َ َ
22 kondisi fisik
)اجل ُزوزة (من الغنم domba yang dicukur bulunya
َ
23 kondisi fisik
جل ْرض ُّم ِ ا
kambing yang besar, gemuk
َ
24 kondisi fisik
األج ُّم domba yang tidak bertanduk
َ َ ْ
)األدغ ُم (من الكبش
25 kondisi fisik domba yang berwarna hitam
hidungnya
َ ْ َ domba betina yang kurus
26 kondisi fisik
نعجة ُرجاجة
27 kondisi fisik ُ َّ َ َّ kambing yang kurus
الرهوم الرهام و
28 kondisi fisik َ َْ kambing yang hanya putih
)العدماء ( الشاة
kepalanya
ٌ َْ َ
29 kondisi fisik
غنم أق َرع kambing yang tak bertanduk
30 kondisi fisik َ َ kambing yang kurus
شاة ق ِشعة
• 129 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Klasifikasi
No Leksikon Makna
Berdasarkan
َ
31 jumlah
اتلِّيعة40 ekor kambing
32 jumlah َ َ ُ unta/ kambing yang banyak
احلطمة
33 jumlah ُ َ ْ َّ sekawanan kambing yang
الزأرة
menyemut
34 jumlah ُ َّ ُّ sekawanan kambing yang
الزخة
menyemut
35 jumlah َّ َ ُّ kumpulan kambing
ادلحبة
36 jumlah َ َ
ٌ رض
اء شاة عkambing yang besar ambing
susunya
37 jumlah ٌَ َْ
نعجة مطروقةdomba betina yang diberi
tanda pada tengah telinganya
38 fungsi َ َ kambing curian
احل ِميصة
konsumsi
39 fungsi َ ُ َّ ُ َّ kambing yang disembelih
حيط و السحوطةِ الس
konsumsi
40 fungsi ُ ْ ال ِعkambing yang disembelih
)ت ( شاة
konsumsi untuk sesaji
ُّ ُّ
41 fungsi
) الشص ُب (الشاةkambing yang dikuliti
konsumsi
42 fungsi ُ ادل ْم َر
اء َّ kambing yang sedikit air
reproduksi susunya
43 fungsi ُ َّ
الشصوص ( من انلاقةkambing yang sedikit air
reproduksi susunya
)او الشاة
44 fungsi ٌ َ ْ َ kambing betina yang sedikit
نة ع
reproduksi air susunya
45 fungsi ْ َّ ُ َ َ َّ
الشحاصة و الشحصاءkambing yang habis air
reproduksi susunya/ gemuk
)(من الشاة
46 fungsi ُ ِّ َ ُ domba/unta yang
املـسبط
reproduksi melahirkan anak prematur
• 130 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 131 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Klasifikasi
No Leksikon Makna
Berdasarkan
23 jenis ُ َّ َّ ular
الرقاش
24 jenis َ ْ َّ ular (af’a
الزعبل
َ
25 jenis
ال ِم ْزعمة ular (hayyah)
26 jenis ُّ ِّ ular (hayyah)
السف
27 jenis ٌ َ ْ َ ٌَ ْ jenis ular
جعة و شجعان ِ أش
28 jenis َْ َّ ُ َّ َ ular piton
حية الصخراء
29 jenis َ ُّ ular (hayyah)
الصداد
ِّ
30 jenis
الص ُّم ular jantan (hayyah)
31 jenis ُ ْ ِّ ular (hayyah)
احلية:الطلع
32 jenis ِّ ُ َّ ُ ُّ ular (hayyah)
الطوط و الطاط و الطيط
33 jenis َّ َ ular (hayyah)
العثاء
ُ
34 jenis
ال ِع ْربِد ular janta (af’a)
35 jenis َُْ ular
العثمان
ْ
36 jenis
ال ِعس َود ular (hayyah)
37 jenis ُ َّ ُ ََ ular (hayyah)
العمج و العمج
38 jenis
يت َ اعمِر
ِ ابل
ular, naga
39 jenis ََ kumpulan ular (hayyah)
الغيادِيقك
40 jenis ُ َ ular hitam (hayyah)
الغا ِسق
41 jenis َ ular yang keji (hayyah)
الغضوب
42 jenis ُ ُ ular (hayyah)
الغول
43 jenis ُ َ ular (hayyah)
الفاعوس
44 jenis
األفىعular
• 132 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Klasifikasi
No Leksikon Makna
Berdasarkan
ُ ُْ
45 jenis
األفع َوان ular jantan
46 jenis ُُْ ular (hayyah)
األفنون
47 jenis َ ْ إبن ف
ِتة ular yang keji (hayyah)
45 jenis ُْ َ ُ ular naga
اثلعبان العظيم:القدار
46 jenis َ jenis ular (hayyah)
ال ِقدة
َ
47 jenis
الق َزاز ular yang besar, naga
(su’ban)
ُ
48 jenis
الق ْز َوة ular (hayyah)
49 jenis َ ْ َ ular yang keji (hayyah)
القصقاص و
ُ
القصاق ِص
50 jenis ّ ُ َّ َ ُ ular
طاري ارية و الق
ِ القط
51 kondisi fisik ْ َ ular yang besar
ابلحت
َ ٌ َّ َ
52 kondisi fisik
حية ب ْرصاء ular yang berbintik-bintik
putih
ُ َ َ
53 kondisi fisik
احل ْرجل kumpulan khail
ُ
54 kondisi fisik
ح ٌّر anak ular
55 kondisi fisik
)احل َّراش (احلية َ ular yang hitam
56 kondisi fisik َ ular yang amat tua dan
احلارية
ِ badannya telah susut
57 kondisi fisik َْ َ ُ َ ْ ular yang palin berbahaya/
)األرقم (رقماء
ular yang berwrana hitam
putih
58 kondisi fisik
الز َراق ِم
َّ sekumpulan ular (alhayyah)
59 kondisi fisik ْ ُ ular yang diam tak bergerak
ضبِ املـ
َ َ
60 kondisi fisik
الع ْرماءular yang berbintik-bintik
hitam putih (hayyah)
• 133 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 134 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Klasifikasi
No Leksikon Makna
Berdasarkan
21 kondisi fisik َّ َ kuda yang jelek
احلمارة
َ
22 kondisi fisik
اخل ِض ُّمkuda yang besar
23 kondisi fisik ُ َ kuda yang ramping
اخل ِفق
pinggangya
24 kondisi fisik ََ kuda yang rata punggungnya
األدك
25 kondisi fisik ُْ
kuda yang telah sempurna
املـذ ِك
tenaganya (cukup umur)
26 kondisi fisik ُ ْ َّ kuda yang mengagumkan
الروق من اخليل
kebagusannya
27 kondisi fisik َّ kuda yang besar perutnya
)حري (اخليل ِ الس
28 kondisi fisik ُ َ ْ َّ kuda yang gemuk
)الشأزة ( اخليل
29 kondisi fisik َ َْ
األسفkuda yang sedikit bulu
gombaknya
30 kondisi fisik َ ْ َّ
الصقعاءKuda betina/burung yang
putih tengah kepalanya
31 kondisi fisik ُ َّ kuda yang sedikit dagingnya
)الص ِقل (اخليل
َ ْ ُ َ
32 kondisi fisik
ف َرس مصمتkuda yang warnanya tidak
bercampur warna lain
33 kondisi fisik ُ َّ
) الس ِقل (اخليلkuda yang sedikit
punggungya
34 kondisi fisik َُّ َ kuda yang ada warna putih di
األغر
dahinya
35 kondisi fisik ُ َ َّ
الشناص و الشنايصkuda yang tinggi, kuat, cepat
larinya
)(الفرس
ْ ِّ
36 kondisi fisik
)الشه ُم (الفرس kuda yang tangkas, cepat dan
kuat
37 kondisi fisik ٌ َف َر ٌس َش ْو َه
اء kuda yang tajam
penglihatannya
َ ْ َ ٌ َ
38 kondisi fisik
ف َرس سهل ٌب kuda yang panjang
• 135 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Klasifikasi
No Leksikon Makna
Berdasarkan
ْ َّ
39 kondisi fisik
السه ُبkuda yang lebar langkahnya
dan kuat
40 kondisi fisik ََ َ َّ kuda yang berkeringat
)ادللح (من الفرس
banyak
41 cara lari َّ َ kuda yang lari karena
اجلفال
terkejut
42 cara lari kuda yang tak mau lari
اجلامِع
43 cara lari
) (حِصان:(احل ُرون
َ kuda yang mogok jalan
44 cara lari ُ َ ْ kuda yang cepat larinya
ال ِمحصف
45 cara lari َ ْ kuda yang cepat larinya
)ال ِمحضار (اخليل
46 cara lari ُ َ kuda yang larinya cepat
اخلبِق
47 cara lari َ kuda yang kencang larinya
اخل ِفيق
48 cara lari ُ ْ Kuda yang cepat larinya
)اإلخلِيج (من اخليل
ُ َ ُ
49 cara lari
املـذ َّرع kuda yang cepat larinya
50 cara lari ُ ْ ُّ kuda yang bagus dan cepat
اذلهلول
larinya
51 cara lari َ َّ ُ َ kuda pacuan
الرهان خيل
َ ُ
52 cara lari
الم ْريه من اخليل kuda yang cepat
َ َّ
53 cara lari
)الس َوابِح (اخليل kuda yang cepat larinya
54 cara lari َّ kuda yang cepat mendahului
السوابِق
yang lain
55 cara lari ُّ َ kuda yang bagus dan
)ال ِمسح (الفرس
kencang larinya
56 cara lari َ ْ ِّ kuda yang cepat larinya
)السياح (اخليل
57 cara lari ٌ َ َ ٌ َ َ kuda yang cepat larinya
سطان فرس
58 cara lari َّ kuda yang panjang
ُّ ِ الس
)اط (الفرس
langkahnya
• 136 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Klasifikasi
No Leksikon Makna
Berdasarkan
ْ َّ
59 cara lari
)السق ُب (اخليل kuda yang larinya kencang
60 cara lari ُ َّ kuda yang cepat larinya
)السلوف (اخليل
61 cara lari ُ َّ kuda yang larinya kencang
)الضابِع ( الفرس
َ الف َر ُس َ
62 cara lari
اجل َواد kuda yang bagus, cepat
larinya
63 cara lari ُ َّ kuda yang kencang larinya
)الضم ( الفرس
ِ
64 cara lari ٌضغنَ ٌ َ َ kuda yang tak mau lari
ِ فرس
kecuali dicambuk
َ ُ َّ َّ
65 cara lari
:الطفاح الق َوائ ِم kuda yang cepat larinya
)(الفرس
66 cara lari ُ َ َّ
) الطفاف ( اخليلkuda yang cepat larinya
ِّ
67 cara lari
) الط ُّم (الفرسkuda yang bagus, cepat
larinya
68 cara lari ْ َ kuda yang bagus larinya
الفرس اجلواد:ابلحر
69 cara lari َ َُْ
عِينة اخليلkuda yang bagus,cepat
larinya
70 cara lari
اص ًم
َ َّ ُ ْ ِّ kuda yang tahan berjalan
ِ الصم ِصم و الصم
)( اخليل
71 cara lari ُ َ ْ kuda yang cepat larinya
)ال ِمسهك (اخليل
72 cara lari ُ َ ْ ُ Kuda yang cepat larinya
)فرغ ( الفرس ِ المست
73 cara lari َ
ُ ُ ََ َ kuda yang cepat larinya
الفلتان و الفلت و
ُ َّ ُ
)الفلت ( الفرس
َ
74 cara lari
)ال ِمف ُّر (اخليل kuda yang amat cepat larinya
75 cara lari ُ َُْ kuda yang cepat larinya
ايلعبوب
76 cara lari ُ َّ kuda yang bagus (cepat
)الش ِقيص ( الفرس
larinya)
• 137 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Klasifikasi
No Leksikon Makna
Berdasarkan
َ ُ ُ َ
77 fungsi
اخليل المس َّومة kuda yang digembalakan
َ ْ َّ
78 fungsi
الشج ُب kuda yang bagus
َّ
79 fungsi
)الش ُّي ( اخليل ِ
kuda pilihan
80 fungsi ّ kuda yang dipelihara dengan
)الصنِيع ( الفرس
baik
ُ ٌ َ
81 fungsi
فرس ع ْر ٌي kuda yang tak berpelana
ْ ْ َّ َ
82 fungsi
ف َرس الشط َرنج kuda dalam permainan catur
83 fungsi
:هان َ ََ kuda pacuan
ٍ فرس ر
Klasifikasi Leksikon Unta
Klasifikasi
No Leksikon Makna
Berdasarkan
1. cara unta
الغبseekor unta yang minum
minum sekali dalam dua hari
2 cara unta seekor unta yang pergi untuk
الغب الطل
minum minum di tempat air di siang
hari
3 cara unta seekor unta yang minum
الربع
minum sekali dalam tiga hari
4 cara unta seekor unta yang minum satu
الظاهرة
minum kali setiap hari
5 cara unta seekor unta yang minum
الرفة
minum kapan saja
6 cara unta seekor unta yang sedikit
القرصيد
minum minum
7 cara unta seekor unta yang sekali
العرجاء
minum minum di siang hari dan
sekali minum di malam hari
8 cara unta seekor unta yang kembali
اتلندية
minum ke tempat air untuk minum
sekali lagi
• 138 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Klasifikasi
No Leksikon Makna
Berdasarkan
9 cara unta
السلوفseekor unta betina menuntun
minum unta lain ke tempat air untuk
minum
10 cara unta seekor unta betina di tengah
ادلفون
minum tengah kawanan unta
11 cara unta seekor unta betina yang
اهلافة/ امللواح
minum cepat kehausan
12 cara unta seekor unta betina yang
عيوف
minum berbau air tapi tidak
meminumnya
13 cara unta seekor unta betina yang
مقامح
minum tidak minum walau sedang
menderita
14 cara unta seekor unta betina yang
رقوب
minum tidak dapat minum di tempat
air karena ramai dan sibuk
memantau dan observasi
15 cara unta seekor unta betina yang tidak
ملحاح
minum meninggalkan tempat air
16 cara unta seekor unta betina yang
مرياد
minum terburu buru untuk
memperoleh tempat air
17 cara unta unta yang kehausan
اهليام
minum
• 139 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Klasifikasi
No Leksikon Makna
Berdasarkan
2 karakter dan
اهلياجunta jantan yang siap untuk
kondisi fisik kawin dilihat dari perutnya
yang ramping (disebut )
3 karakter dan unta liar
اهلامل
kondisi fisik
4 karakter dan
احلايلunta betina yang tidak hamil
kondisi fisik
5 karakter dan ّ ّ unta betina yang siap untuk
(املجس املسي
kondisi fisik kawin
6 karakter dan ّ unta betina yang lagi hamil
املعش
kondisi fisik tahap awal
7 karakter dan unta betina yang sudah
اللقحة
kondisi fisik melewati 4 bulan usia
kehamilan
8 karakter dan induk betina dengan anaknya
اخللفة
kondisi fisik yang berusia di bawah 6
bulan
9 karakter dan induk betina dengan anaknya
العرشا
kondisi fisik yang berusia di atas 6 bulan
10 karakter dan induk betina yang meratapi
اخللوج
kondisi fisik anaknya yang telah mati
prematur
11 karakter dan induk betina yang sudah lupa
اخلفوت
kondisi fisik dengan anaknya yang telah
mati beberapa waktu
12 karakter dan ّ unta betina yang
املضية
kondisi fisik menghasilkan susu bukan
untuk anaknya
13 karakter dan unta betina yang
املسوح
kondisi fisik menghasilkan susu dengan
diperah perutnya, walau
tidak ada anaknya
14 karakter dan unta betina yang tidak dapat
انلحوس
kondisi fisik menghasilkan susu saat
diperah
• 140 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Klasifikasi
No Leksikon Makna
Berdasarkan
15 karakter dan
اجلضورunta betina yang banyak
kondisi fisik menghasilkan susu dan
buihnya saat diperah
16 karakter dan salah satu dari unta betina/
الرموح
kondisi fisik jantan yang kakinya diikat
saat diperah (betina) atau
saat pejantan mendekati unta
betina.
17 karakter dan seekor unta yang ketakutan
اجلفول
kondisi fisik apa saja
18 karakter dan unta yang suka melarikan
الرشود
kondisi fisik diri dan sulit untuk
ditangkap
19 karakter dan seekor unta yang menggasak
األلكه
kondisi fisik apa saja yang dilewatinya
20 berdasarkan seekor unta yang menginjak-
اخلبوط
karakter dan injak tanah dengan kaki
kondisi fisik depannya
21 karakter dan unta yang obesitas karena
الرابخ
kondisi fisik rumput dan makanan
berlimpah
22 karakter dan unta yang terlalu lemah
اثلاوي
kondisi fisik untuk berdiri
23 karakter dan seekor unta betina yang
الطفوح
kondisi fisik berjalan di depan unta unta
kawanan sendiri
24 karakter dan seekor unta betina yang
القوداء
kondisi fisik selalu memimpin unta
lainnya
25 karakter dan unta betina dengan leher
املعطاء
kondisi fisik kurus panjang dan sedikit
berambut
• 141 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Klasifikasi
No Leksikon Makna
Berdasarkan
26 karakter dan
اهلاربunta betina yang terlalu jauh
kondisi fisik berjalan di depan kawanan
unta unta, sehingga seolah
olah mau melarikan diri.
27 karakter dan unta betina yang paling
الفاهية
kondisi fisik unggul dalan segala hal
dibanding unta lainnya
28 karakter dan unta betina yang lebih tinggi
العليا
kondisi fisik dibanding unta pejantan
29 karakter dan unta betina yang jinak untuk
الوجناء
kondisi fisik dikendarai
30 karakter dan unta betina yang sangat kuat
العوصاء
kondisi fisik untuk berkendara
• 142 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 143 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Klasifikasi
No Leksikon Makna
Berdasarkan
4 penyakit dalam zuhar unta ba’ir yang menderita penyakit
disentri
5 penyakit dalam hushr unta ba’ir yang menderita penyakit
sembelit buang air besar
6 penyakit dalam itham unta ba’ir yang menderita penyakit
sembelit buang air kecil
7 penyakit dalam hurar unta ibil yang menderita penyakit
buang kotoran
8 penyakit dalam nuhaz unta ibil yang menderita penyakit
paru-paru
9 penyakit dalam qulab unta ba’ir yang menderita penyakit
hati
10 penyakit dalam syahthah unta ibil yang menderita penyakit
sesak nafas di dada
11 penyakit dalam lahd unta ba’ir yang menderita penyakit
dada karena tekanan barang
(kelebihan muatan barang)
12 penyakit dalam khura’ unta nāqah yang menderita
penyakit gila karena demam tinggi
13 penyakit dalam humam unta ba’ir yang menderita penyakit
demam
6. Metode:
1. Data dan Sumber Data
Objek material penelitian ini antara lain: leksikon hewan yang
terdapat dalam Al-Qur’an. Sumber data primer: Al-Qur’an
dan terjemahannya, kamus Lisanul-Arab Digital Program
Version, Al-Wustho Digital Publishing, kamus Arab-Indonesia
Munawwir.
2. Analisis data
Data yang berupa kosa kata hewan yang terdapat di dalam
Al-Qur’an yang berbahasa Arab dan informasi yang berkaitan
dengannya kemudian dianalisis lebih lanjut. Ada dua metode
• 144 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 145 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 146 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Keterangan:
- Kata bermakna: kambing yang kuat, jenis kambing kacang,
kuat larinya, varian dari kambing yang berbulu tapi tidak
seperti domba atau biri-biri jadi bukan kambing hasil jarahan/
rampasan perang, tidak : gemuk, putih mulus, lemah. Kambing
dengan sebutan ini bisa berjenis jantan atau pun betina.
- Kata bermakna: kambing hasil jarahan/rampasan saat
perang, bisa betina atau jantan
- Kata bermakna biri-biri betina, gemuk, putih mulus bukan:
kambing jantan, tidak kuat, bukan jenis kambing kacang, tidak
kuat larinya, bukan varian kambing yang memiliki rambut,
bukan hasil jarahan/rampasan perang, tidak lemah, bukan
• 147 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 148 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 149 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 150 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 151 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
-berdasarkan khayalan
bukan sungguh-
sungguh;fiktif.
- burung yang
dijadikan sebagai
pertanda yang tidak
baik
-perkataan yang
membingungkan
-kuda yang sering
dibawa oleh orang
arab untuk berjualan
• 152 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
ٌ َ ٌ ٌ ٰ ٰ
Pembeda ج َياد خيْل
ِ عدِيت
tempat yang tinggi - - √
tepi lembah - - √
tanah kering yang keras - - √
pelari - - √
digunakan untuk melawan musuh,lawan √ - √
digunakan oleh pasukan berkuda kuda untuk
√ - √
menyerang
digunakan untuk memerangi ketidakadilan - - √
digunakan untuk memerangi pelanggaran
- - √
peraturan
Keterangan:
- Kata bermakna: kuda yang unggul, lari dengan kencang,
menghasilkan air susu, digunakan pasukan berkuda, berbadan
besar, oleh masyarakat Arab digunakan untuk berdagang,
digunakan untuk berperang, menyerang/melawan musuh,
bukan dari hasil rampasan perang.
- Kata bermakna: kuda yang paling baik, lincah, tenang,
terus menerus berdiri, selalu siap memenuhi perintah joki,
kuda yang berlari sekuat tenaga, berasal dari suatu tempat
yang lebih rendah dari kota Mekah. Kata bermakna
kuda yang berlari, mencongklang, dapat menempuh tempat
yang jauh, tempat yang tinggi, pasukan kuda yang menyerang,
menumpas ketidakadilan dan pelanggaran bukanlah kuda
yang menghasilkan air susu. Kuda ini tidak digunakan oleh
orang Arab untuk berjualan dan bukan berasal dari suatu
tempat yang lebih rendah dari kota Mekah.
• 153 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 154 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 155 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 156 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 157 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 158 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
diternakkan - √ - -
anak sapi,pedet - - √ -
anak sapi betina - - √ v
jalan cepat - - √ -
lemah - - - √
yang kurus/ramping - - - √
makan tidak sampai kenyang - - - √
bersabar atas penyakit dideritanya - - - √
Keterangan:
- Kata bermakna: berjalan cepat, sapi,lembu, sapi
liar,banteng, sekawanan sapi, sapi jantan. Bukan: sapi
betina, digembalakan, diternakkan, anak sapi,pedet, anak
sapi betina, jalan cepat, .lemah, yang kurus/ramping, makan
tidak sampai kenyang, bersabar atas penyakit dideritanya
- Kata bermakna: berjalan cepat, sapi,lembu, sapi
liar,banteng, sekawanan sapi, sapi betina, digembalakan,
diternakkan. Bukan: berjalan cepat dg menundukkan
kepala, sapi,lembu, sapi liar,banteng, sekawanan sapi,
sapi jantan, anak sapi,pedet, anak sapi betina, jalan cepat,
.lemah, yang kurus/ramping, makan tidak sampai kenyang,
bersabar atas penyakit dideritanya
- Kata bermakna anak sapi,pedet, anak sapi betina,
jalan cepat. Bukan: berjalan cepat dg menundukkan kepala,
sapi,lembu, sapi liar,banteng, sekawanan sapi, sapi jantan,
digembalakan, diternakkan, .lemah, yang kurus/ramping,
makan tidak sampai kenyang, bersabar atas penyakit
dideritanya
- Kata bermakna lemah, yang kurus/ramping, jika
makan maka tidak sampai kenyang, berpenyakit. Bukan:
berjalan cepat dg menundukkan kepala, sapi,lembu, sapi
liar,banteng, sekawanan sapi, bisa sapi jantan, sapi betina,
• 159 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 160 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 161 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 162 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 163 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 164 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Makna ٌ َُْ ٌ ٌ َّ َ
Leksikon ثعبان جان حية
Ular َ ً َ َ ُ ِّ َ ُ َ َ
ً وح َي
ثعبا- يثعب-ثعب اء حياة-يي-ح ِي
.mengalirkan -menjadi gelap-menutupi, -hidup
-aliran air dalam menyembunyikan - merasa malu
lembah - menjadi gila -jelas, terang
-ular -berdesis -dekat. mendekati
-mutiara, kerang- -berbunga tumbuh- -memberi salam (hormat)
-menyerang, tumbuhannya -berkata kepadanya: mudah-
-ular yang besar -menjadikan gila mudahan kamu diberi umur
dan panjang - membangkitkan panjang
-ular jantan amarahnya - memberi makan
-bergerak -merahasiakan -menyalakan
-bergoyang- -menyembunyikan - menghidupkan
bergoncang - tertutup -menyuburkan
-cepat - menganggapnya gila -mendapatinya subur
-bangkit -jin - berjaga. Tidak tidur pada
-gelapnya malam -membiarkan hidup
-tutup tabir - yang hidup terus/kekal abadi
-surga -dia tidak tahu mana yang haq dan
-burung layang-layang yang batil
-kebun, taman - tanah yang subur
-perisai, segala sesuatu -kehidupan
yang dapat dipakai -yang punya rasa malu,pemalu
melindungi dari ancaman - ular
senjata - ular phyton
-perkara yang samar, -ular jantan
-ruh,jiwa -kehidupan. Hidup
-janin. .-ilmu hayat
-yang tertutup, -rizki yang halal
tersembunyi dari segala -warna yang cerah
sesuatu - yang jelas
-kebodohan. kepandiran -sumber kehidupan;sumber mata
-amuk (kehilangan akal pencaharian;hayyatun di masa
yang bersifat sementara nabi musa dijadikan sumber…
-Jenis ular -rasa malu; malu merupakan
-ular bermata hitam sebagian dari iman. Ular-ular
-ular putih dari tukang sihir pada zaman
-seperti nabi Musa menjadikan keimanan
mereka tertutup
• 165 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 166 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Pembeda ٌ َُْ ٌ ٌ َّ َ
حية جان ثعبان
pemalu - √ -
diyakini memiliki kekuatan magis - √ -
ular phyton - - √
ular jantan - - √
berwarna cerah - - √
warna yang jelas - - √
sumber kehidupan;sumber mata pencaharian; - - √
yang ganas, - - √
berbisa, - - √
berbahaya, - - √
menggigit - - √
berwarna gelap - -
suka mendatangi lubang biawak dan memakan
- - √
anak biawak
-panjang - - √
sulit untuk ditangkap - - √
berani melawan - - √
ular besar - - √
Keterangan:
- Kata bermakna: ular yang menyerang, besar dan panjang,
ular jantan, bergerak cepat, dapat bangkit (kepalanya), bukan:
ular yang berwarna gelap, berdesis, dapat bangkit amarahnya,
gelapnya malam, di tempat tersembunyi, mengamuk, jin,
ular bermata hitam kekuning-kuningan, ular putih, ular
terbesar, jelmaan dari tongkat kemudian bergerak perlahan,
berjaga/tidak tidur pada, pemalu, diyakini memiliki kekuatan
magis, ular phyton, ular jantan, berwarna cerah, warna yang
jelas, sumber kehidupan;sumber mata pencaharian, yang
ganas, berbisa, berbahaya, menggigit, berwarna gelap, suka
mendatangi lubang biawak dan memakan anak biawak,
• 167 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 168 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 169 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 170 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 171 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 172 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
َ ُْ ٌ ع َِش ٌ َ ٌَ َ
بدن ار ِركب ناقة
ًَ ََ ُ َُْ َ َُ ُ ُ ي ْع-
َ َ َ َ َ ك َِب ً
بدانة-يبدن-بدن -عرشا-ش ركوبا عش-يركب- نوقا-ينوق-ناق
ُ ُ
وعش ْو ًرا
-anggota -mengambil satu dari -naik (kuda) -membersihkan
-yang gemuk sepuluh menaiki lemak dari
badannya - menambah satu -berjalan daging
-lamban, pelan, atas sembilan melewatinya -menundukkan/
-lemah -menjadi yang -menurutkan melatih dg baik
-besar dan gempal kesepuluh hawa nafsu -menyerbukkan/
badannya - bergaul. berteman -mempertaruhkan mengawinkan
- telah lanjut usia dengan dirinya -menyenangkan/
- yang telah lanjut -persahabatan. -menempuh mengagumkan
usia pergaulan bahaya -kepandaian/
-baju pr.tanpa - -yang pandai -merasa sakit kecerdikan
lengan membawa diri lututnya -unta betina
- unta yang -yang bunting - menyusun -tempat yang
digemukkan -kabilah.suku memasang, tinggi di bukit
-unta yang akan sahabat, teman menaruh -yang terlampau
disembelih - kabilah suku -kendaraan, memilih yang
perkumpulan, tunggangan bagus mengenai
kelompok -menjadi pakaian dsbnya
-unta yang banyak kendaraan, berjalan dengan
air susu nya tunggangan langkah pendek
-unta yang telah - tiba saatnya bisa -yang
berumur 10 bulan. dinaikki ditundukkan
dan sudah dapat -bertumpuk- - putih di
menghasilkan tumpuk dalamnya
- kafilah terdapat merah
-unta tipis
-orang yang
berkuda -unta yang air
-orang yang susunya tidak
berkendaraan habis-habis
-unta yang -unta betina
ditunggamgi remaja yang-unta
-unta yang kuat yang berpunuk
berjalan tinggi
-unta yang layak -unta betina
dinaiki
-yang kuat
dimuati dan
bepergian
-unta yang mem
bawa barang daga
ngan, makanan
• 173 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 174 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Pembeda ٌْ ٌََ ٌْ َ ٌ َ َ
ٌ اق ٌة ر َك ٌب بُ ْد َن ع َِش
ي جل إِبل ار هِيم ب ِع ِ ن
unta yang ditimpa penyakit
seperti demam, yang
tidak kenyang-kenyang
minum/penyakit yang - - - √ - - - -
menyebabkan unta
kehausan terus.tidak
berhenti minum
unta yang telah lama
menemani tuannya sampai
beranak sehingga unta
- - - √ - - - -
ini sangat dilindungi oleh
tuannya dan tidak boleh
ditunggangi
mengambil satu dari
sepuluh - - - - √ - - -
menjadi yang kesepuluh
yang pandai membawa diri - - - - √ - - -
yang bunting - - - - √ - - -
unta yang banyak air susu
- - - - √ - - -
nya
unta yang telah berumur
10 bulan.
- - - - √ - - -
dan sudah dapat
menghasilkan
jinak/intim dengan
- - - - √ - - -
tuannya
yang gemuk badannya - - - - - √ - -
lamban,pelan jalannya - - - - - √ - -
lemah - - - - - √ - -
besar dan gempal
- - - - - √ - -
badannya
telah lanjut usia - - - - - √ - -
unta yang digemukkan - - - - - √ - -
unta yang akan disembelih - - - - - √ - -
• 175 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Pembeda ٌْ ٌََ ٌْ َ ٌ َ َ
ٌ اق ٌة ر َك ٌب بُ ْد َن ع َِش
ي جل إِبل ار هِيم ب ِع ِ ن
berjalan melewatinya - - - - - - √ -
merasa sakit lututnya - - - - - - √ -
bisa dinaikki - - - - - - √ -
bertumpuk-tumpuk - - - - - - √ -
kafilah - - - - - - √ -
unta yang ditunggamgi - - - - - - √ -
unta yang kuat berjalan - - - - - - √ -
unta yang layak dinaik - - - - - - √ -
yang kuat dimuati dan
- - - - - - √ -
bepergian
unta yang membawa
- - - - - - √ -
barang dagangan, makanan
dilatih dg baik - - - - - - - √
pandai/cerdik - - - - - - - √
tempat yang tinggi di bukit - - - - - - - √
yang ditundukkan - - - - - - - √
unta putih - - - - - - - √
unta yang air susunya tidak
- - - - - - - √
habis-habis
unta betina remaja yang-
- - - - - - - √
unta yang berpunuk tinggi
Keterangan:
- Kata bermakna: liar, dapat membawa beban, termasuk
hajat kebutuhan, unta betina, segerombolan unta, sembuh
dari penyakit
- Kata bermakna: unta jantan, berjalan dengan langkah
pendek, bergoyang-goyang jalannya, al-jamal merupakan
pasangan dari an-naqah, ber undak, unta yang berpunuk
satu, dapat berjalan semalam suntuk, yang gemuk
• 176 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 177 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 178 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 179 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 180 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 181 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 182 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 183 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 184 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
7. Kesimpulan
Disimpulkan bahwa terdapat beberapa leksikon hewan di
dalam Al-Qur’an yang memiliki komponen makna yang terdiri
dari kata benda, kata sifat dan kata kerja, dan ada pula beberapa
leksikon hewan yang tidak diturunkan dari kata kerja seperti:
, dan
• 185 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 186 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Latar Belakang
Memasuki era Revolusi Industri 4.0 (RI 4.0) yang ditandai
dengan lahirnya disruptif teknologi telah mendorong setiap
kalangan untuk meningkatkan pemberdayaan dalam segala aspek
berbasis teknologi. Demikian juga dalam bidang sosio-humaniora
terkhusus pengkajian bahasa memiliki peluang sekaligus
tantangan untuk mampu bersaing dalam world competitiveness
yang kompleks (Wurianto, 2018). Dari 7000 bahasa yang ada
di dunia, bahasa Arab merupakan salah satu bahasa nasional
di 22 Negara Timur Tengah serta menjadi bahasa resmi dalam
forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (Ridlo, 2015). Pada saat ini
pangkajian bahasa Arab telah meluas dan meliputi berbagai aspek.
Perkembangan signifikan pengkajian bahasa Arab tidak
hanya dalam aspek agama dan peribatan semata, lebih dari itu
perkembangan bahasa Arab telah merambah pada bidang sains
maupun teknologi. Hal ini berawal ketika adanya kerja sama
antara dunia Barat dengan negara Timur Tengah yang ditandai
oleh ekspedisi Napoleon pada tahun 1798 ke Mesir. Peristiwa
tersebut menjadi cikal bakal lahirnya Egyptology yang menjadi
titik tolak perkembangan bahasa Arab dan telah berasimilasi
dengan ilmu pengetahuan dari Barat(Astari dkk., 2019).
Tidak hanya mengalami perkembangan dalam sains
maupun teknologi, di era globalisasi kajian bahasa Arab telah
• 187 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 188 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 189 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 190 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Rumusan Masalah :
1) Bagimana makna jilbab secara semantik leksikal dan
kontekstual?
2) Bagaimana makna jilbab berdasarkan analisis semantik Al-
Qur’an perspektif Toshihiko Izutsu?
Tujuan penelitian :
1) Mendeskripsikan makna jilbab secara semantik leksikal
dan kontekstual
2) Mendeskripsikan makna jilbab berdasarkan analisis
semantik Al-Qur’an perspektif Toshihiko Izutsu
• 191 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Teori/Kaidah
Berikut teori analisis semantik Al-Qur’an pemikiran
Toshihiko Izutsu:
1. Istilah Kunci
Istilah kunci merupakan kata yang menjadi fokus pada kajian
medan semantik. Misal makna dasar taqwaa masa jahiliyah
adalah sikap membela diri, untuk tetap hidup melawan
sejumlah kekuatan destruktif dari luar. Kemudian melalui
Al-Qur’an sistem konsep Islam mengadopsi kata ini dengan
merekonstruksi makna tersebut. Taqwaa dalam konsep
Islam erat hubungannya dengan unsur religius kemudian
merekonstruksi maknanya menjadi takut terhadap ancaman
Tuhan sehingga tunduk untuk meninggalkan hal yang dilarang
serta bersedia menjalankan segala hal yang diperintahkan.
Dari makna inilah kemudian taqwa mempunyai hubungan
erat dengan Iman, Islam, Ihsan dan Shalih. Oleh karena itu
taqwa dalam hal ini bisa menjadi kata kunci.
2. Makna Sinkronik dan Diakronik.
Aspek sinkronik merupakan unsur statis dari sebuah konsep,
sedangkan aspek diakronik adalah unsur yang dinamis.
Perubahan konsep dalam kajian Al-Qur’an berporos pada
budaya sebelum dan sesudah kehadiran islam. Untuk
memahami konsep pra-Qur’an dapat ditinjau dari syair-
syair jahiliyyah. Sedangkan untuk masa Al-Qur’an dan Post
Al-Qur’an dapat ditelaah melalui kitab tafsir, hadits maupun
literatur Islam.
3. Makna Dasar dan Relasional Kata.
Makna dasar adalah suatu definisi yang secara leksikal melekat
pada kata tersebut tanpa ada perubahan pada setiap masa.
Sedangkan makna relasional merupakan makna konotatif
yang disematkan ketika meletakkan kata tersebut pada
• 192 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Data
Sumber data penelitia ini dibagi menjadi dua yakni data
primer dan sekunder. Data primer merupakan data pertama kali
yang dikumpulkan peneliti sebagai data acuan yang mendukung
objek formal. Adapun data sekunder yakni data yang sebelumnya
telah ada dan dijadikan sebagai referensi analisis objek formal.
Data primer pada penelitian ini yakni :
No Ayat Terjemahan
1 َ َ ْ ْ ُ ُ ّ َّ َ ُ ّ َ َ Hai Nabi katakanlah kepada istri-
جك ِ يا أيها انل ِب قل ألزوا istrimu, anak-anak perempuanmu
ْ
َ ني يدن
ِني
ُ َ َو َب َنات َِك َون َِساءِ ال ْ ُم ْؤمن
ِِ dan istri-istri orang mukmin:
َ ْ َ َ َ َّ َ ْ َْ َ “Hendaklah mereka mengulurkan
علي ِه َّن مِن جالبِيبِ ِهن ذل ِك أدن jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”.
َ َ َْ ُْ َ ْ ُْ ْ َ
َّ أن يع َرف َن فال يؤذي َن َوكن الل Yang demikian itu supaya mereka
lebih mudah untuk dikenal, karena
ً
ورا َرحِيما ً َغ ُف itu mereka tidak diganggu. Dan Allah
adalah Maha pengampun lagi Maha
penyayang. (AL Ahzab:59)
• 193 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
No Ayat Terjemahan
ُ َْ َ ْ َْ ْ َ َ َ َ َ
2
يا ب ِن آدم قد أن َزلَا عليك ْم Hai anak Adam, sesungguhnya
Kami telah menurunkan kepadamu
ً ُ َ َُ ً َ
اري س ْوآت ِك ْم َو ِريشا ِ ِلاسا يو pakaian untuk menutupi auratmu
َ َ ٌ ْ َ َ َ َ ْ َّ ُ َ َ dan pakaian indah untuk perhiasan.
ي ذل ِك و ِلاس اتلقوى ذل ِك خ Dan pakaian takwa itulah yang
َ َّ َّ َ ْ ُ َّ َ َ َ ْ
ات الل َّ لعلهم يذك ُرون ِ مِن آي
paling baik. Yang demikian itu
adalah sebahagian dari tanda-tanda
ُ َّ َ ْ َ َ َ َ َ
|| يا ب ِن آدم ال يفتِننك ُم kekuasaan Allah, mudah-mudahan
ُ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ُ َ ْ َّ mereka selalu ingat. (26) Hai anak
الشيطان كما أخ َرج أب َويك ْم Adam, janganlah sekali-kali kamu
َُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َ َّ َ ْ َ
نع عنهما ِ َلاسهما ِ مِن الن ِة ي
dapat ditipu oleh setan sebagaimana
ia telah mengeluarkan kedua ibu
ُ ُ َ ُ َّ َ َ ََُ ُ
ِييهما س ْوآت ِِهما إِنه ي َراك ْم ه َو ِ ل bapamu dari surga, ia menanggalkan
َّ ْ ُ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ ُ ُ َ َ dari keduanya pakaiannya untuk
وقبِيله مِن حيث ال ترونهم إِنا memperlihatkan kepada keduanya
َ اء ل َِّل َ َ َ َّ َ ْ َ َ
ِين َ ِني أ ْو ِ َل
جعلنا الشياط ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan
pengikut-pengikutnya melihat kamu
َ ُ ُْ
ال يؤمِنون dari suatu tempat yang kamu tidak
bisa melihat mereka. Sesungguhnya
Kami telah menjadikan setan-setan
itu pemimpin-pemimpin bagi orang-
orang yang tidak beriman. (27) [Al
A’raf: 26-27]
َ َ َ َّ ُ َ َ َ َ
3
َوالل َّ جعل لك ْم مِما خلق Dan Allah menjadikan bagimu
tempat bernaung dari apa yang
َ ْ َ ْ ُ َ ََ َ َ
ال
ِ البِ ظِالال وجعل لكم مِن telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan
َ َ َ ْ ُ َ ََ َ َ ً َْ َ bagimu tempat-tempat tinggal di
سابِيل أكنانا وجعل لكم gunung-gunung, dan Dia jadikan
ُ
سابِيل ت ِقيك ْم
َ َ َ ْ يك ُم
َ َ ال َّر َو ُ َ
ت ِق bagimu pakaian yang memeliharamu
ُ َ َ ْ ُ َ َ َ ُ َ َْ
dari panas dan pakaian (baju besi)
بأسك ْم كذل ِك يتِ ُّم ن ِعمته yang memelihara kamu dalam
َ ُ ْ ُ ُ َّ َ َ ْ ُ ْ َ َ peperangan. Demikianlah Allah
عليكم لعلك ْم تسلِمون menyempurnakan nikmat-Nya
atasmu agar kamu berserah diri
(kepada-Nya). (An Nahl:81)
• 194 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
No Ayat Terjemahan
ُ ْ ْ َ ْ َ ُ َ َ َّ َ ُ ّ َ َ
4
ِين آمنوا ل ِيستأذِنك ُم يا أيها ال Hai orang-orang yang beriman,
َ ك ْم َوال َ ّ َ
ُ ُ َ ْ ْ َ َ َ َ َّ
hendaklah budak-budak (lelaki
ِين الِين ملكت أيمان dan wanita) yang kamu miliki, dan
َ َ ْ ُ ْ َ ُ ُْ ُ ُ ْ َ ْ َ orang-orang yang belum balig di
لم يبلغوا اللم مِنكم ثالث antara kamu, meminta izin kepada
ْ َْ َ َْ ْ َّ َ kamu tiga kali (dalam satu hari)
ات مِن قب ِل صالة ِ الفج ِر ٍ مر yaitu: sebelum sembahyang subuh,
ُ َ َ َ ُ َ َ َ َ
ِني تضعون ثِيابك ْم م َِن وح ketika kamu menanggalkan pakaian
َ ْ َ َْ ْ َّ (luar) mu di tengah hari dan sesudah
ِرية ِ َومِن بع ِد صالة ِ ال ِعشاء َ الظه
ِ sembahyang Isya. (Itulah) tiga
َ َْ ُ َ َ ْ َ ُ َ
ات لك ْم ليس ٍ ثالث عور
‘aurat bagi kamu. Tidak ada dosa
atasmu dan tidak (pula) atas mereka
ٌ َ ُ َْ َ ُ َْ َ
عليك ْم َوال علي ِه ْم جناح selain dari (tiga waktu) itu. Mereka
ُ َْ َ َ ُ َ ُ َ ْ َ melayani kamu, sebahagian kamu
بعده َّن ط َّوافون عليك ْم (ada keperluan) kepada sebahagian
يُ ّ َع َب ْعض َك َذل َِك يُب ََ ْ ُ ُ َْ
بعضكم (yang lain). Demikianlah Allah
ِ ٍ menjelaskan ayat-ayat bagi kamu.
ٌ ك ُم اآليَات َوالل َّ َعل ُ َ
ِيم ِ الل َّ ل Dan Allah Maha Mengetahui lagi
ٌ َحك Maha Bijaksana. (An Nuur:58)
ِيم
َ ّ ُ َْ
5
الالت ال ِ َِوالق َواعِد م َِن النِساء Dan perempuan-perempuan tua
yang telah terhenti (dari haid dan
َْ َ َ ََْ ً َ َ ُ َ
ي ْرجون ن ِكاحا فليس علي ِه َّن mengandung) yang tiada ingin
َ ْ اب ُه َّن َغ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ٌ َُ kawin (lagi), tiadalah atas mereka
ي جناح أن يضعن ثِي dosa menanggalkan pakaian
ْ َْ َْ ْ َ َ َ ََُّ
ات ب ِ ِزين ٍة َوأن يستع ِفف َن ٍ بج ِ مت
mereka dengan tidak (bermaksud)
َ menampakkan perhiasan, dan
ٌ يع عل
ِيم
َ ٌ َ ُ
ي له َّن َوالل َّ س ِم ٌ ْ َخ berlaku sopan adalah lebih baik bagi
mereka. Dan Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui (An Nuur:60)
• 195 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
No Ayat Terjemahan
6 ُ ُ َْ ُ َ َ َّ َ ُ ّ َ َ Hai orang-orang yang beriman,
ِين آمنوا ال تدخلوا يا أيها ال
ُ َ َ َُْ ْ َ َ ُُ
janganlah kamu memasuki rumah-
ب إِال أن يؤذن لك ْم ّ َّوت انل
ِِ بي rumah Nabi kecuali bila kamu
َُ َ َ ََْ َ َ َ diizinkan untuk makan dengan
إِل طعامٍ غي ناظ ِِرين إِناه tidak menunggu-nunggu waktu
َ َ ُ ُ ْ َ ُ ُ َ ْ ََ
كن إِذا دعِيت ْم فادخلوا فإِذا ِ ول
masak (makanannya), tetapi jika
ْ ْ ْ َ kamu diundang maka masuklah dan
َ شوا َوال ُمس َتأن ِس
ني ِ ُ ِ ََط ِع ْم ُت ْم فانت bila kamu selesai makan, keluarlah
ْ ُ َ َ ُ َ َّ kamu tanpa asyik memperpanjang
ِيث إِن ذل ِك ْم كن يؤذِي ٍ ِلد
َ
percakapan. Sesungguhnya yang
ُ ْ ْ َ ْ َ َ َّ َّ
َّ ب فيستح ِي مِنك ْم َوالل ِ انل
demikian itu akan mengganggu Nabi
ْ lalu Nabi malu kepadamu (untuk
َ َّ َ ْ َ َْ
ال ِق َوإِذا ال يستح ِي مِن menyuruh kamu ke luar), dan Allah
ُ َُ ْ َ ً َ َ ُ ُ َْ َ tidak malu (menerangkan) yang
سألُموه َّن متاع فاسألوه َّن benar. Apabila kamu meminta
َ َْ ُ َ َ َ َ ْ
اب ذل ِك ْم أطه ُر ٍ مِن وراءِ حِج
sesuatu (keperluan) kepada mereka
ُُ ُ ُ ُ (istri-istri Nabi), maka mintalah dari
َ َ َ
ل ِقلوبِك ْم َوقلوب ِ ِه َّن َوما كن belakang tabir. Cara yang demikian
َ ُ ُ ُْ ْ َ ُ َ itu lebih suci bagi hatimu dan hati
لك ْم أن تؤذوا َرسول الل َّ َوال mereka. Dan tidak boleh kamu
َْ ْ ُ َ َْ ُ َْ ْ َ
أن تنكِحوا أز َواجه مِن بع ِد ِه menyakiti (hati) Rasulullah dan
َ ْ َ َ ُ َ َّ ً َ َ
tidak (pula) mengawini istri-istrinya
َّ أبدا إِن ذل ِك ْم كن عِند الل selama-lamanya sesudah ia wafat.
ً َ Sesungguhnya perbuatan itu adalah
ع ِظيما amat besar (dosanya) di sisi Allah.
(Al Ahzab:53)
7 َ ُ ََْ
َ ْ َون م ِْن ُس ْن ُد ٍس َوإ ْست mereka memakai sutera yang halus
ب ٍق ِ يلبس
dan sutera yang tebal, (duduk)
َ ُم َت َقابل
ِني berhadap-hadapan, (Ad-Dukhan: 53)
ِ
• 196 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
No Ayat Terjemahan
ْ َ ْ َ ُ َّ َ ُ َ َ َ ُ
8
أول ِك له ْم جنات عد ٍن ت ِري Mereka itulah (orang-orang yang)
bagi mereka surga Adn, mengalir
َ َ َّ ُ ُ َ ْ ُ ْ َ ْ
ار يَل ْون فِيها مِن تتِ ِهم األنه sungai-sungai di bawahnya; dalam
َ ُ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ
َ surga itu mereka dihiasi dengan
ب َويلبسون ٍ اور مِن ذ
ه ِ مِن أس gelang emas dan mereka memakai
ُُْ ْ ً ْ ُ ً َ pakaian hijau dari sutera halus dan
ضا مِن سند ٍس ثِيابا خ
sutera tebal, sedang mereka duduk
ََ َ َ َّ ُ َ ْ َ ْ َ
كئِني فِيها ع ِ وإِستب ٍق مت sambil bersandar di atas dipan-
ْ َ ُ َ ُ َّ ْ dipan yang indah. Itulah pahala yang
األرائ ِِك ن ِع َم اثل َواب َوحسنت َ
sebaik-baiknya, dan tempat-istirahat
ًََ ُ
م ْرتفقا yang indah; (Al-Kahfi:31)
9 ٌ ْ اب ُس ْن ُد ٍس ُخ
ض
ُ َ َُْ َ
ع ِلهم ثِي Mereka memakai pakaian sutera
َّ ْ َ َ َ ُ ّ ُ َ ٌ َ ْ َ ْ َ
halus yang hijau dan sutera tebal
اور مِن ف ِض ٍة ِ وإِستبق وحلوا أس dan dipakaikan kepada mereka
ً شابًا َط ُه ُ َ َ َ
َ َ اه ْم َر ُّب ُه ْم gelang terbuat dari perak, dan
ورا وسق Tuhan memberikan kepada mereka
minuman yang bersih. (Al Insan: 12)
10 ُ َ َ ْ َ ْ َ َ َ Inilah dua golongan (golongan
ان اختصموا ِف ِ ان خصم ِ هذ
َ ُ َ ّ َ mukmin dan golongan kafir)
ُ ْ َ ّ ََ َ ّ
ِين كف ُروا ق ِطعت له ْم َرب ِ ِه ْم فال yang bertengkar, mereka saling
َ ْ َ ُ َ ْ ٌ َ bertengkar mengenai Tuhan mereka.
ار يص ُّب مِن ف ْو ِق ٍ ْ ثِياب مِن ن Maka orang kafir akan dibuatkan
ُ الم ُ ُ
ِ َ ر ُءو ِس ِهم
untuk mereka pakaian-pakaian dari
يم
api neraka. Disiramkan air yang
sedang mendidih ke atas kepala
mereka. (QS. Al-Hajj: 19.)
Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari buku
teori semantik, kamus kosakata Al-Qur’an, kamus klasik dan
kontemporer terkait istilah bahasa Arab, kitab tafsir Al-Qur’an,
jurnal penelitian dll.
Metode
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode
kepustakaan (library research) yakni peneliti mengkaji dan
menganalisa data-data terkait objek penelitian dari berbagai
• 197 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 198 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 199 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 200 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 201 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 202 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 203 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
ّ َْ َ َ َ
ً َ ِاللَيْ َل ل
اسا وجعلنا
َ ٌ َ ْ ُ ْ َ َ ْ ُ َ ٌ َ َّ ُ ْ ُ َ ُ َ َّ ّ َ َ َ ُ َ َّ ُ
اس ل ُه َّن ِالرفث إِل ن َِسائِكم هن لِ اس لكم وأنتم ل ِ أحِل لك ْم لْلة
ِ الص َي
ام
• 204 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
ُّ ْ َ ٌ َ ُ ٌ ْ َ َ َ ُُ َ َ ٌ َ ٌ َُ ٌ ْ َ َ َ َْ ْ َ َْ ََ
ك
ٍ ان هذا عذب فرات سائِغ شابه وهذا مِلح أجاج ومِن ِ وما يستوِي الَحر
َ ْ ُْ َ َ َْ ً ْ َ ْ َ َ َ ُ ُ َْ
تأكلون لْ ًما َط ِر ًّيا َوت ْس َتخ ِر ُجون حِل َية تلبَ ُسون َها َوت َرى الفلك فِيهِ َم َواخ َِر
َ ُ ْ َ ُ َّ َ ْ َ ُ
لِ َبْ َتغوا م ِْن فضلِهِ َول َعلك ْم تشك ُرون
Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap
diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing
laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu
dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya,
dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar
membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan
supaya kamu bersyukur(fathir:12)
• 205 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
َ َّ ُ ُ َ ْ
ار يَل ْون
َْ َْ
ات ت ِري م ِْن تت ِ َها األنه َّ َ َّ آم ُنوا َو َعملُوا
َ ِ الص َ الل يُ ْدخ ُِل َّال
َ ِين َّ إ َّن
ٍ ات جن ِ ال ِ ِ
ً ُ ْ ُ َ َ َ
يرٌ ِيها َحر ُ َ ِِيها م ِْن أ َساو َر م ِْن ذهب َولؤلؤا َول
َ اس ُه ْم ف َ ف
ِ ٍ ِ
Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan
mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang
dibawahnya mengalir sungai-sungai. Di surga itu mereka diberi
perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan
pakaian mereka adalah sutera. (Al Hajj:23)
mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk)
berhadap-hadapan, (Ad-Dukhan: 53)
• 206 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
2. Tsiyāb
Al-Qur’an menyebut kata tsiyāb sebanyak delapan kali dan
Harun bin Musa mengklasifikasikan 4 makna kata tsiyāb dalam
penggunaannya di Al-Qur’an sebagai berikut:
a. Bermakna pakaian Qs An-Nûr: 58 dan 60.
ُ ُْ ُُ َ َ َّ َ ْ ُ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َّ ُ ُ ْ ْ َ ْ َ ُ َ َ َّ َ ُّ َ َ
الل َم ِين ل ْم َيبْلغوا يا أيها الِين آمنوا ل ِيستأذِنكم الِين ملكت أيمانكم وال
َّ َ ْ ُ َ َ َ ُ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َّ َ َ ْ ُ ْ
ِ ريةَ الظه
ِ ات م ِْن قبْ ِل َصالة ِ الفج ِر وحِني تضعون ثِيابكم مِن ٍ مِنكم ثالث م َر
ٌ ك ْم َوال َعلَيْه ْم ُج َن ُ َْ َ َ َْ ْ ُ َ َْ َ ُ َ َ ْ َ َْ ْ َ
اح ِ ات لكم ليس علي ٍ ومِن بع ِد صالة ِ العِشاءِ ثالث عور
َّ ك ُم اآليَات َو ُ َ َّ ُ ّ َ ُ َ َ َ ْ ََ ُ ُ ْ ُ َ َ َ ُ ُ ْ
الل ِ َبع َده َّن َط َّوافون عليْك ْم َبعضك ْم ع َبع ٍض كذل ِك يب ِي الل ل
ٌ ِيم َحك
ِيم ٌ َعل
• 207 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
َ ْ َ ٌ َ ُ َّ ْ َ َ َ ْ َ َ ً َ َ ّ َْ
اح أن يَض ْع َن الالت ال يَ ْر ُجون ن ِكاحا فليس علي ِهن جن ِ َِوالق َواع ُِد م َِن الن ِ َساء
ٌ يع َعل
ٌ الل َس ِم ٌ ْ ين ٍة َوأَ ْن ي َ ْس َت ْعفِ ْف َن َخ
َّ ي ل َ ُه َّن َو َ ب َجات بز ّ َ َ ُ َ ْ َ َّ ُ َ َ
ِيم ِ ِ ٍ ِ ثِيابهن غي مت
Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan
mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka
dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud)
menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik
bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(AN-Nûr:60)
• 208 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
ُ َ َ َ َّ ْ َ َ َ ُّ ُ َ ٌ َ ْ َ ْ ٌ ْ ُ
َ َ اه ْم َر ُّب ُه ْم ْ ُ َ ْ َُ َ
شابًا اب ُسن ُد ٍس خض ِإَوستبق وحلوا أساوِر مِن ف ِض ٍة وسق ع ِلهم ثِي
ً َط ُه
ورا
• 209 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 210 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 211 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Kesimpulan
Berdasarkan analisis secara komprehensif terhadap makna
jilbab menggunakan teori semantik perspektif Toshihiko Izutsu
berikut kesimpulan yang akan di paparkan. Secara leksikal Jilbāb
(jama’: jalabiib) merupakan mashdar dari akar kata ja-la-ba yang
berarti menarik, menjulurkan, membawa, atau mendatangkan.
Dalam kamus lisānul arab jilbab bermakna mengalihkan sesuatu
dari suatu tempat ke tempat lain dapat didefinisikan dengan
gamis, pakaian yang lebih luas dari khimar, tapi bukan rida, yang
dipakai perempuan untuk menutupi kepala dan dada. Secara
kontekstual berdasarkan berbagai pandangan terkait jilbāb maka
jilbāb yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jilbāb yang
secara umum dimaknai sebagai pakaian berbentuk kurung yang
dijulurkan menutup seluruh tubuh serta penggunaan kerudung
yang terulur sampai dada perempuan.
Jilbab merupakan unsur budaya peradaban kuno.
Ketika sistem islam diterapkan, islam mengadopsi jilbab dan
merekonstruksinya sebagaimana dalam Al-Qur’an. Berdasarkan
landasan tersebut, Weltanschauung yang terkandung dalam
jilbab yakni: pertama, Pra Al-Qur’an (masa sebelum islam) jilbab
telah digunakan dan di pahami sebatas hiasan kepala, atau
sekedar sebagai penutup tubuh bagian belakang. Selain itu, Jilbab
merupakan representasi dari kaum bangsawan yang terhormat
sehingga budak tidak mengenakannya. Kedua, Qur’anic (masa
kedatangan islam): berdasarkan wahyu yang termaktub dalam
Al-Qur’an islam merekonstruksi makna jilbab secara fundamental
dan paripurna terbukti dengan konsep jilbab yang mulai di pahami
sebagai baju kurung yang dijulurkan untuk menutup seluruh
aurat bagi Muslimah. Ketiga, Post Qur’anic (Pasca masa kenabian):
berdasarkan penelitian kontemporer baik yang dilakukan oleh
linguist maupun mufassir kini jilbab dapat bermakna kerudung
(khimar).
• 212 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Latar Belakang
Pada kegiatan penerjemahan, penggunaan teknik yang
digunakan oleh penerjemah tidaklah menjadi satu hal yang
penting. Hal yang terpenting bagi seorang penerjemah adalah
teknik yang dipilih dapat memenuhi tujuan penerjemahan.
Di antara tujuan kegiatan penerjemahan adalah sebagai alat
komunikasi yang menghubungkan penulis dalam bahasa sumber
dengan pembaca dalam bahasa sasaran, dan penerjemah sebagai
mediator atau penghubung keduanya (Nababan, M. R., 2006).
• 213 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 214 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Rumusan Masalah :
1) Apa teknik-teknik yang digunakan untuk menerjemahkan
Matan Hadits al-Arba’in al-Nawawi?
2) Bagaimana kualitas teknik terjemahan Matan Hadits al-
Arba’in al-Nawawi terhadap pembaca?
Tujuan penelitian :
1. Menjelaskan teknik-teknik yang digunakan untuk mener
jemahkan Matan Hadits al-Arba’in al-Nawawi.
2. Mendeskripsikan kualitas teknik terjemahan Matan Hadits
al-Arba’in al-Nawawi terhadap pembaca.
Teori/Kaidah
A. Teknik Penerjemahan Molina dan Albir
Molina dan Albir berpendapat bahwa teknik penerjemahan
memiliki lima ciri yaitu 1) mempengaruhi hasil terjemahan, 2)
dikelompokkan dengan perbandingan pada teks bahasa sumber,
3) berada pada tingkatan makro, 4) tidak saling berhubungan
tetapi berdasarkan konteks tertentu, 5) bersifat fungsional.
Penggunaan teknik penerjemahan juga akan menghasilkan
kualitas terjemahan yang akurat, terbaca, dan dapat diterima
oleh pembaca dalam bahasa sasaran. Di antara 18 teknik
penerjemahan menurut Molina dan Albir adalah, Literal
• 215 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 216 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Data:
Penjabaran penggunaan teknik penerjemahan dapat
disimpulkan dalam tabel berikut,
No Teknik Penerjemahan Jumlah Persentase
1. Literal Translation (Penerjemahan 64 Frasa 46 %
Harfiah)
2. Amplification (Amplifikasi) 25 Frasa 17,9 %
3. Borrowing (Peminjaman) 21 Frasa 15,1 %
4. Adaptation (Adaptasi) 12 Frasa 8,6 %
5. Compensation (Kompensasi) 6 Frasa 4,3 %
6. Description (Deskripsi) 4 Frasa 2,9 %
7. Discursive Creation (Kreasi Diskursif) 2 Frasa 1,4 %
8. Reduction (Reduksi) 2 Frasa 1,4 %
9. Generalization (Generalisasi) 1 Frasa 0,8 %
10. Modulation (Modulasi) 1 Frasa 0,8 %
11. Transposition (Transposisi) 1 Frasa 0,8 %
Jumlah 139 Frasa 100 %
• 217 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Metode:
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif
dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan
dengan cara mengumpulkan data terkait dengan masalah yang
diteliti. Fokus penelitian ini adalah menganalisis hasil terjemahan
matan Hadits al-Arba’in al-Nawawi karya Imam An-Nawawi. Hal-
hal yang diasumsikan dapat menjadi objek penelitian dalam matan
Hadits al-Arba’in al-Nawawi adalah mendeskripsikan teknik-
teknik penerjemahan yang digunakan saat menerjemahkan
matan Hadits al-Arba’in al-Nawawi karya Imam An-Nawawi dari
bahasa Arab ke bahasa Indonesia.
Peneliti membaca serta mempelajari buku, jurnal, maupun
artikel yang berkaitan dengan materi penerjemahan untuk
menemukan data. Selain itu, penulis menggunakan triangulasi
(gabungan), yaitu dengan mengumpulkan data-data yang
• 218 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 219 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 220 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 221 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 222 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Pada data kedua puluh lima terdapat satu frasa idhafi yang
diterjemahkan menggunakan teknik discursive creation (kreasi
diskursif) yaitu, . Kata di dalam kamus (Yunus,
Mahmud, 1973) memiliki arti “kemaluan perempuan”, sedangkan
frasa bermakna seseorang diantara kalian.
Pada kasus penerjemahan frasa , terjadi
penerjemahan yang tidak terduga. Penerjemah menggunakan
teknik penerjemahan kreasi diskursif agar pembaca dalam
bahasa sasaran dapat memahami konteks ini dengan benar.
Sehingga dalam konteks ini penerjemah menerjemahkan bukan
dengan makna “kemaluan perempuan” akan tetapi dengan
“bercampurnya (jima’)”.
h) Reduction (Reduksi)
Data 27: (Hadits ketiga puluh tiga)
ََ ُُ َ َ ْ ّ َ َّ ْ ُ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ ّ ُ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ BSu
اإلسال ِم َوحِسابه ْم ع
ِ ِ فإِذا فعلوا ذل ِك عصموا م ِِن دِماءهم وأموالـهم إِال ِب
ق
َ اهللِ َت َع
اىل
Jika mereka telah melakukan hal itu, maka darah dan BSa
harta mereka terlindungi dariku, kecuali dengan hak Islam,
sedangkan hisab (perhitungan) mereka diserahkan kepada
Allah Ta’ala
Pada data kedua puluh tujuh terdapat satu frasa idhafi yang
diterjemahkan menggunakan teknik reduction (reduksi) yaitu,
. Kata di dalam kamus (Yunus, Mahmud, 1973) memiliki
arti “darah”, sedangkan merupakan kata ganti (dhamir) yang
memiliki arti “mereka”.
Pada penerjemahan frasa idhafi , penerjemah
menggunakan teknik penerjemahan reduksi. Frasa
hanya diterjemahkan “darah”, tidak dijelaskan “darah mereka”.
Penerjemah memadatkan informasi teks bahasa sumber agar
hasil terjemahan lebih jelas dan dapat diterima.
• 223 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
i) Generalization (Generalisasi)
Data 29: (Hadits pertama)
• 224 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Pada data ketiga puluh satu terdapat dua frasa idhafi yang
diterjemahkan menggunakan teknik transposition (transposisi)
yaitu, . Kata di dalam kamus memiliki arti
“yang kokoh, kuat”. Kata dalam kamus (Yunus, Mahmud,
1973) memiliki arti “warna putih”, sedangkan kata “
” merupakan bentuk jamak dari “ ” yang di dalam kamus
memiliki arti “pakaian, baju”.
Pada penerjemahan frasa idhafi , penerjemah
menggunakan teknik penerjemahan transposisi. kalimat
yang merupakan kata benda, dirubah menjadi kata kerja yang
diterjemahkan menjadi “berpakaian”, tidak diterjemahkan
menjadi “baju/pakaian”. Hal ini dilakukan agar hasil terjemahan
lebih jelas dan dapat diterima.
Kesimpulan
Dari analisis penggunaan teknik penerjemahan Molina
dan Albir dalam terjemahan frasa idhafi matan hadits Arba’in An-
Nawawi dan kualitasnya, dapat disimpulkan bahwa:
1. Teknik penerjemahan harfiah merupakan teknik yang
paling banyak dilakukan untuk menerjemahkan frasa idhafi
yaitu sebanyak 64 frasa idhafi. Selain itu Sebelas teknik
penerjemahan yang digunakan diantaranya, penerjemahan
harfiah, amplifikasi, peminjaman, adaptasi, kompensasi,
• 225 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 226 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 227 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
untuk berbicara dalam bahasa Arab yang baik itu salah satunya
disebabkan oleh penggunaan metode langsung? Ataukah ada
faktor lain yang menjadi penyebabnya?
Pengalaman orang lain. Seperti rendahnya motivasi rekan-
rekan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran bahasa Arab,
atau kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh sesama pengajar
dalam mengajarkan bahasa Arab. Kedua permasalahan ini dapat
diangkat sebagai masalah penelitian yang bertujuan untuk
mengungkap lebih dalam penyebab rendahnya motivasi dan
bentuk-bentuk kesulitan yang dihadapi oleh pengajar dengan
disertai kajian tentang tawaran solusinya.
Hasil bacaan. Terutama dengan memperbanyak membaca
hasil-hasil penelitian terdahulu. Dari situlah kemudian peneliti
mencoba mencari celah penelitian berdasarkan kekurangan atau
kontradiksi yang ada pada penelitian-penelitian terdahulu. Atau
ketika kita menemukan penjelasan atau teori dalam sebuah bacaan
yang ternyata berbeda dengan apa yang ada dalam kenyataan.
Sebagai contoh, pada sebuah penelitian disebutkan bahwasanya
pembelajaran bahasa Arab yang dilakukan secara online
disenangi oleh mayoritas peserta didik, sedangkan penelitian
lainnya menunjukkan hasil yang berbeda, yaitu mayoritas peserta
didik tidak menyukai pembelajaran bahasa Arab yang dilakukan
secara online. Dari perbedaan hasil penelitian sebelumnya inilah
kemudian seorang peneliti dapat memulai penelitiannya untuk
menemukan jawaban dari perbedaan tersebut. Penelitian yang
akan dilakukan terkait dengan contoh di atas sebaiknya dilakukan
dengan prosedur penelitian yang lebih lengkap dan menyeluruh
serta jumlah partisipan atau sampel yang lebih bisa mewakili
jumlah populasi.
Pengamatan sekilas. Misalnya, kita melihat bahwasanya
banyak lulusan program studi Bahasa dan Sastra Arab yang bekerja
di luar bidang keilmuannya atau tidak sama dengan kompetensi
• 228 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
lulusan yang seharusnya. Dari apa yang kita amati itu kemudian
kita bisa melakukan penelitian untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan seperti “mengapa hal tersebut sering terjadi?”,
“apakah karena kurikulum yang dirancang oleh program studi
tidak sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia
kerja?”, “atau karena para lulusan yang kurang berminat untuk
terjun di dunia kerja yang sesuai dengan bidang keilmuannya?”.
Hasil kajian tersebut kemudian diharapkan mampu memberikan
masukan kepada berbagai pihak.
• 229 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
a.
Penelitian Pembelajaran Keterampilan Menyimak
(Maharah Istima’)
Menyimak merupakan keterampilan berbahasa pertama
yang dialami oleh manusia. Bayi yang baru lahir tentu tidak serta
merta langsung bisa berbicara dengan bahasa yang baik. Namun
seiring berjalannya waktu dengan banyaknya bahasa yang ia
simak dari lingkungannya (baik orang tua, saudara, keluarga,
dan lainnya), ia kemudian perlahan mampu untuk mengikuti
atau mengucapkan apa yang telah ia simak. Munip (2017)
bahkan menyebut keterampilan menyimak sebagai keterampilan
prasyarat bagi keterampilan berbicara atau terjadinya
komunikasi dua arah. Menurutnya, seseorang tidak mungkin
bisa merespon secara verbal pembicaraan orang lain tanpa ia
memahami pembicaraan orang tersebut yang dilakukan dengan
jalan menyimak. Maka tanpa memiliki kemampuan menyimak
yang baik, maka dapat dipastikan bahwa komunikasi tidak akan
berjalan dengan lancar.
Kemampuan menyimak dan memahami maksud
pembicaraan merupakan dua kemampuan yang saling melengkapi.
• 230 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 231 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 232 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
b.
Penelitian Pembelajaran Keterampilan Berbicara
(Maharah Kalam)
Hakikat bahasa menurut Ronal Wardhaugh (1972)
sebagaimana dikutip oleh Taufiq (2018) ialah bahasa sebagai
suara atau bunyi (language as vocal), yang berarti suara
merupakan media yang paling utama bagi bahasa. Adapun tulisan
merupakan media yang kedua bagi bahasa, yang mana tulisan
merupakan turunan dari tuturan (speaking). Pendapat tersebut
sejalan dengan defini bahasa menurut Ibnu Jinny yaitu:
• 233 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Maka tidak salah jika banyak dari pemelajar bahasa saat ini
yang mulai belajar bahasa Arab dari keterampilan berbicara, atau
bagaimana berkomunikasi dengan bahasa ini. Sebagaimana yang
seringkali dipahami ketika seseorang mengatakan bahwasanya
temannya telah menguasai sebuah bahasa (misalnya bahasa Arab),
maka yang terbesit dalam pikiran adalah bahwasanya ia telah
mahir dalam berbicara dengan bahasa Arab. Hal ini menunjukkan
bahwasanya pembelajaran keterampilan berbicara (maharah
kalam) sangat penting dalam pembelajaran bahasa Arab.
Urutan kemampuan yang hendak dicapai dalam
pembelajaran maharah kalam sebagaimana yang disebutkan oleh
An-Naqah (1985) antara lain:
1) Kemampuan dalam mengucapkan bunyi bahasa Arab yang
dapat dipahami oleh para penutur bahasa Arab.
2) Kemampuan dalam mengucapkan bunyi-bunyi bahasa Arab
yang berdekatan dan mirip
3)
Kemampuan dalam membedakan pengucapan harakat
panjang dan pendek
4) Kemampuan dalam mengekspresikan pemikiran dengan
menggunakan ash-shigah an-nahwiyyah yang tepat
5) Kemampuan dalam mengekspresikan pemikiran dengan
struktur bahasa yang tepat khususnya dengan bahasa lisan.
6) Kemampuan dalam menerapkan aturan gramatika bahasa
Arab seperti tadzkir, ta’nits, al-‘adad (bilangan), tamyiz, hal,
dan lainnya sebagaimana yang digunakan oleh para penutur
bahasa Arab.
• 234 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 235 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
c.
Penelitian Pembelajaran Keterampilan Membaca
(Maharah Qira’ah)
Keterampilan membaca sangat dibutuhkan untuk
memahami informasi tertulis yang ada di media cetak maupun
elektronik. Keterampilan membaca juga berperan sebagai kunci
dalam membuka dan memperluas pengetahuan melalui bacaan
yang ada pada kedua media tersebut. Keterampilan membaca
yang baik akan menghasilkan pemahaman yang sesuai dengan
pesan yang ingin disampaikan oleh penulis di dalamnya. Dengan
demikian, keterampilan membaca merupakan salah satu
keterampilan dalam berbahasa yang sangat penting. Urgensi
keterampilan membaca dewasa ini semakin bertambah seiring
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi pada berbagai
aspek kehidupan.
Membaca merupakan sebuah keterampilan berbahasa
yang kompleks yang membutuhkan perhatian lebih pada
berbagai aspek seperti critical thinking, penguasaan kosakata,
kemampuan berbahasa, manajemen waktu, strategi membaca,
dan konsentrasi (Albdour, 2015). Membaca bukan hanya sekedar
membunyikan huruf-huruf atau kata-kata, akan tetapi merupakan
sebuah keterampilan yang melibatkan berbagai kerja akal dan
pikiran yang meliputi semua bentuk berpikir, memberi penilaian,
memberi keputusan, menganalisis, dan mencari pemecahan
masalah. Maka terkadang seseorang yang sedang membaca
teks harus berhenti sejenak atau mengulang lagi satu atau dua
kalimat yang telah dibaca guna berpikir dan memahami apa yang
dimaksud dalam bacaan (Hamid dkk., 2008).
• 236 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 237 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 238 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 239 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 240 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 241 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 242 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
انلحو هو قواعد يعرف بها صيغ اللكمات العربية وأحوالها حني إفرادها وحني
تركيبها
• 243 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
حتويل األصل إىل أمثلة خمتلفة لمعان مقصودة ال حتصل إال بها
• 244 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 245 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 246 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 247 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 248 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 249 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 250 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 251 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 252 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 253 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 254 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 255 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 256 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 257 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 258 •
BAB VIII
PELAKSANAAN PUBLIKASI
DALAM BAHASA ARAB
• 259 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 260 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 261 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 262 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 263 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 264 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 265 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 266 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 267 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Hal ini berguna saat mencari data-data, sehingga kita dapat fokus
pada apa yang akan dianalisis.
Terdapat satu trik yang dapat digunakan untuk memulai
menulis:
1 2 3 4 5 6
• 268 •
Teori yang
digunakan
Data yang Sumber Metode Metode Result/
No. Masalah untuk Discussion Kesimpulan
Dibutuhkan data Pengumpulan data Analisis Data temuan
menyelesaikan
masalah
1 Varietas Variasi bahasa penggunaan chat Metode simak, Pendekatan Temuan Pembahasan Ternyata,
penggunaan bahasa Perancis media teknik catat yaitu sosiolonguistik, penggunaan dari result + kalangan
bahasa dan bahass Arab sosial postingan remaja apakah dengan bahasa ditambahkan remaja lebih
Perancis di chat media remaja: di yang menggunakn kajian media perancis kajianteori bangga dan
dan bahass sosial remaja: di FB, IG dari variasi bahasa sosial di medsos merasa
Arab di FB, IG januari perancis yang sdh terpelajar jika
• 269 •
media sosial –maret mix dengan diklasifikasikn menggunakan
remaja 2020 bahasa arab bahasa
Libanon dikumpulkan dan perancis , hal
diklasifikasikan ini dibuktikan
berdasarkan dengan apa…
kategori(verba,
nomina, kata
sambung, akronim
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 270 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Misalnya:
Latar Masalah Tinjauan Kerangka Metode
Belakang Penelitian Pustaka Teori
Penting: Masalah: Pola/ Pilihan Teori Pilihan Tipe
Isu/ Mengapa kecenderungan Penelitian;
Fenomena dari literatur Sumber
terkait Data;
Informan/
Responden
• 271 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 272 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 273 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 274 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 275 •
BAB IX
PENULISAN REFERENSI
• 277 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
menjadi bagian dari Mozila Firefox. Versi yang kedua adalah versi
“standalone”. Pada versi standalone, aplikasi akan diinstal sebagai
aplikasi berdiri sendiri dalam Program Files (MS Windows)
dan membutuhkan konektor untuk menghubungkan dengan
peramban yang digunakan (Chrome, Safari, Firefox).
Panduan ini disusun dengan menggunakan sistem operasi
MS Windows dan browser google chrome dan menggunakan versi
yang kedua, yakni versi standalone;
1. Buka browser google chrome dan klik alamat web https://www.
zotero.org/download/
2. Kemudian akan tampil gambar seperti di bawah ini
• 278 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 279 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 280 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
d. Setelah itu dapat diisi sesuai dengan sumber yang kita pilih.
Contoh:
• 281 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 282 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 283 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 284 •
BAB X
PENUTUP
• 285 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 286 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 287 •
DAFTAR PUSTAKA
• 289 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 290 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 291 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 292 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 293 •
RENCANA PEMBELAJARAN MINGGUAN
(RPM)
A. Identitas
1. Program Studi : Bahasa dan Sastra Arab
2. Fakultas : Agama Islam
3. Nama Mata Kuliah : Metode Penelitian Bahasa
4. Kode : 2860532
5. Bobot (Teori/Praktek): 3 sks
6. Semester : III
7. Rumpun Mata Kuliah :
8. Alokasi waktu total : 14 x 180 menit
• 295 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 296 •
Aktifitas PENILAIAN
Minggu/ Capaian
F. Matrik RPM :
• 297 •
dan kualitatif Linguistik: Ke Arah
5. Perbedaan penelitian Memahami Metode
1
kualitatif dan Linguistik, 1990
kuantitatif - Creswell, John W.,
6. Kapan Metode 2019, Research Design,
Penelitian Kuantitatif Yogyakarta: Pustaka
dan Kualitatif Pelajar
Digunakan
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
7. Jangka Waktu
Penelitian Kualitatif
8. Metode Gabungan
(Mix Method)
Aktifitas PENILAIAN
Minggu/ Capaian
Metode/ Strategi Pembelajaran/ Sumber Belajar dan Bahan
Pertemuan Pembelajaran Materi Pembelajaran
Pembelajaran Pengalaman Ajar Indikator Bentuk
Ke Mingguan Bobot
Mahasiswa Penilaian Penilaian
Mahasiswa 1. Pendahuluan - Active - Sugiyono, 2018, Metode Mahasiswa
memahami 2. Rumusan masalah learning Penelitian Kuantitatif mampu
tahapan 3. Tujuan penelitian dan Kualitatif, Bandung: menjelaskan
prapenelitian 4. Tinjauan pustakan Penerbit Alfabeta tahapan
5. Kerangka teori - Sudaryanto, Metode dan prapenelitian
6. hipotesis teknik Analisis Bahasa, bahasa
7. Metode penelitian 2015
2 8. Daftar Pustaka: - Sudaryanto, Metodologi
pencarian referensi Linguistik: Ke Arah
dan penggunaan Memahami Metode
zotero/mendley Linguistik, 1990
9. Soal Latihan - Creswell, John W.,
• 298 •
2019, Research Design,
Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Mahasiswa 1. Masalah dalam - Active - Sugiyono, 2018, Metode Mahasiswa
memahami penelitian kualitatif learning Penelitian Kuantitatif mampu
metode 2. Fokus penelitian dan Kualitatif, Bandung: mengapli
penelitian 3. Bentuk rumusan Penerbit Alfabeta kasikan
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 299 •
2017, Research Methods
in Linguistics, London:
Bloomsbury Academic
- Creswell, John W.,
2019, Research Design,
Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 300 •
2019, Research Design,
Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Mahasiswa 1. Pengertian analisis - Active - Sudaryanto, Aneka Mahasiswa
mengetahui data kualitatif learning Konsep Kedataan mampu
teknik analisis 2. Analisis data model - Tugas Lingual dalam Linguistik, mengapli
data kualitatif miles and huberman 1991 kasikan
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 301 •
Mahasiswa 1. Metode Padan - Active Sudaryanto, Aneka Konsep Mahasiswa
mampu 2. Teknik-Teknik Metode learning Kedataan Lingual dalam mampu
mempraktikkan Padan Teknik Dasar - Tugas Linguistik, 1991 meng
metode padan dan Lanjutan dalam aplikasikan
dan agih dalam Metode Padan metode
penelitian 3. Metode Agih padan dan
bahasa • Teknik dasar dan agih dalam
7,8
Lanjutan dalam penenelitian
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 302 •
9,10 penyajian penelitian Oxford: Oxford
bidang Semantik University Press
5. Sistematika - Litosseliti, Lia, et.al.,
penyajian penelitian 2017, Research Methods
bidang Sosiolinguistik in Linguistics, London:
6. Penenlitian di bidang Bloomsbury Academic
leksikologi dan
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
leksikografi
7. Sistematika
penyajian penelitian
bidang terjemah
Aktifitas PENILAIAN
Minggu/ Capaian
Metode/ Strategi Pembelajaran/ Sumber Belajar dan Bahan
Pertemuan Pembelajaran Materi Pembelajaran
Pembelajaran Pengalaman Ajar Indikator Bentuk
Ke Mingguan Bobot
Mahasiswa Penilaian Penilaian
Mahasiswa 1. Proses penelitian - Active - D. Edi Subroto, Mahasiswa
mampu kuantitatif survei learning Pengantar Metode mampu
mempraktikkan 2. Masalah - Tugas Penelitian Linguistik mengapli
metode 3. Rumusan masalah Struktural, 1991 kasikan
penelitian 4. Variabel penelitian - Sugiyono, 2018, Metode metode
kuantitatif 5. Paradigma penelitian Penelitian Kuantitatif penelitian
(model hubungan dan Kualitatif, Bandung: kuantitatif
antar variabel) Penerbit Alfabeta
6. Menemukan masalah - Dornyei, Zoltan, 2019,
Research Methods in
Applied Lingustics:
• 303 •
11 Quantitative, Qualitative
and Mix Methodologies,
Oxford: Oxford
University Press
- Litosseliti, Lia, et.al.,
2017, Research Methods
in Linguistics, London:
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Bloomsbury Academic
- Creswell, John W.,
2019, Research Design,
Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Aktifitas PENILAIAN
Minggu/ Capaian
Metode/ Strategi Pembelajaran/ Sumber Belajar dan Bahan
Pertemuan Pembelajaran Materi Pembelajaran
Pembelajaran Pengalaman Ajar Indikator Bentuk
Ke Mingguan Bobot
Mahasiswa Penilaian Penilaian
Mahasiswa 1. Pengertian Teori - Active - Sugiyono, 2018, Metode Mahasiswa
mengetahui 2. Tingkatan dan Fokus learning Penelitian Kuantitatif mampu
landasan teori, Teori - Tugas dan Kualitatif, Bandung: menjelaskan
kerangka berpikir 3. Soal Latihan Penerbit Alfabeta landasan
12 dan pengajuan teori,
hipotesis kerangka
berpikir dan
pengajuan
hipotesis
Mahasiswa 1. Penelitian - Active - Sudaryanto, Metode Mahasiswa
mampu pengajaran Bahasa learning Linguistik Bagian Kedua: mampu
mempraktikkan Arab - Tugas Metode dan aneka meng
• 304 •
penelitian Teknik Pengumpulan aplikasikan
kuantitatif di Data, 1990 penelitian
dalam bahasa - Dornyei, Zoltan, 2019, kuantitatif di
Arab Research Methods in dalam ba
Applied Lingustics: hasa Arab
13, 14
Quantitative, Qualitative
and Mix Methodologies,
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
Oxford: Oxford
University Press
- Litosseliti, Lia, et.al.,
2017, Research Methods
in Linguistics, London:
Bloomsbury Academic
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
G. Referensi Wajib
H. Komponen evaluasi
• 305 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
I. Kriteria Evaluasi
Dr. Nur Kholis, M.Ag Dr. Yoyo, S.S., M.A. Dr. Rika Astari S.S., M.A Dr. Rika Astari S.S., M.A
• 306 •
BIODATA PENULIS
• 307 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 308 •
• METODE PENELITIAN BAHASA ARAB: Teori dan Praktik •
• 309 •