Anda di halaman 1dari 7

IBADAT TOBAT

Lagu Pembuka
Tanda Salib dan Salam
P Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U Amin.
P Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa
dan dari Tuhan kita Yesus Kristus beserta kita
U Sekarang dan selama-lamanya.
Pengantar
Saudara-saudari yang terkasih, Sebagai seorang
Katolik, haruslah kita hayati sungguh-sungguh bahwa
inti hidup Kristen adalah bertobat; meninggalkan dosa
dan kegelapan, lalu hidup sebagai anak-anak terang
(bdk Ef 5:8). Orang yang bertobat adalah orang yang
dengan tulus menyadari kelemahan dan kedosaanya,
dan dengan rindu mendambakan perdamaian kembali
dangan Allah dan dengan sesama manusia, seperti
anak hilang yang kembali kepada bapanya yang penuh
kasih (Luk 15:11-32).
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Mahabaik. Terimakasih dan
syukur kepadaMu. Engkau senantiasa mengasihi
kami. Engkau melimpahkan karunia dan anugerahMu
kepada kami. Engkau memberikan PuteraMu Yesus,
agar kami selamat. Semoga karena rahmat-Mu kami
2
berpaling dari segala dosa dan hidup dalam kasih-Mu.
Sebab Engkaulah Allah kami, yang hidup dan
berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Injil
P Tuhan beserta kita
U Sekarang dan selama-lamanya
P Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas
U Dimuliakanlah Tuhan
Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua
anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya:
Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita
yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan
harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari
kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya
itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia
memboroskan harta miliknya itu dengan hidup
berfoya-foya. Setelah dihabiskannya semuanya,
timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan
iapun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada
seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya
ke ladang untuk menjaga babinya. Lalu ia ingin
mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi
makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang
memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari
keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan
bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi
aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi
kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku
3
telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku
tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku
sebagai salah seorang upahan bapa. Maka bangkitlah
ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh,
ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya
oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan
dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu
kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga
dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan
anak bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-
hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik,
pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin
pada jarinya dan sepatu pada kakinya.

Renungan
Saudara-saudari terkasih, dalam Injil Tuhan Yesus
ingin memperlihatkan bahwa betapa bersukacitanya
Allah ketika melihat anak–Nya bertobat.
Dalam cerita tersebut, ada tiga tokoh yang
menonjol:pertama, si anak sulung , kedua, si anak
bungsu , dan sang bapa dari kedua anak. Anak sulung
adalah gambaran orang Farisi dan ahli taurat; Anak
bungsu adalah gambaran orang – orang yang berdosa;
sedangkan Bapa menggambarkan Allah sendiri.
– Allah sungguh mengasihi ciptaan-Nya.
Kita ingin dihantarkan pada suatu pengertian bahwa
Allah adalah kasih. Tuhan tidak ingin bahwa segala
4
yang diciptakan–Nya itu hilang. Allah akan senantiasa
menantikan anak yang hilang itu untuk kembali
kepada-Nya, sejauh manapun kita pergi meninggalkan
Tuhan, namun Ia akan senantiasa menantikan
kepulangan kita, itulah kasih setia Tuhan (Mazmur
139:7)
Dampak dari perbuatan
Kisah kepergian si anak bungsu yang membawa
semua harta hak miliknya itu mencerminkan
kehidupan manusia yang jatuh dalam dosa. Bagi orang
yang berpikir pendek memang “Sungguh enak hidup
dalam dosa!” ; dan pada akhirnya dosa itu yang akan
membinasakan kita secara perlahan-lahan. Godaan
dosa itu memang menggiurkan namun pada
hakikatnya adalah mematikan (Roma 6:23).
– Pintu pertobatan terbuka lebar
Sejauh manapun kita berdosa, Allah tetap akan
menerima kita kembali. Titik balik si anak bungsu
adalah saat ia menyadari keadaannya. Ia teringat akan
bapanya yang begitu baik dan murah hati.
Doa Bapa Kami
P Allah menghendaki bukan supaya orang yang
berdosa mati, melainkan agar ia bertobat dan
hidup. Semoga Ia menerima pengakuan
kesalahan kita dengan rela hati dan menyatakan
belas kasih-Nya kepada kita, sebab sesuai

5
dengan anjuran Putera-Nya, Yesus Kristus, kini
kita berdoa:
U Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam
surga. Berilah kami rejeki pada hari ini, dan
ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun
mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan
janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.
Doa Penutup
Allah yang maharahim, Engkau tidak
menghendaki kematian orang berdosa, sebaliknya
Engkau menghendaki, supaya kami bertobat dan
hidup. Maka Engkau mengundang orang berdosa,
supaya bertobat, dan kepada kami yang bertobat,
Engkau melimpahkan pengampunan.
Engkau selalu siap menghapuskan kesalahan
kami Engkau hapuskan, dan engkau tidak hendak
mengingat dosa kami. Terimakasih, ya Allah, Engkau
menganugerahkan sakramen tobat menjadi wujud
nyata pengampunan dariMu.
Ya Allah, Perkenankanlah kini, kami semakin
baik mempersiapkan diri, untuk menyambut
PengampunanMu dalam sakramen tobat, dan selalu
ingat akan sabda PuteraMu, yang menghendaki kami,
6
tidak berbuat dosa lagi. Sebab Dialah Tuhan dan
Pengantara kami. Amin.

Anda mungkin juga menyukai