Anda di halaman 1dari 2

Ringkasan Artikel “Pendekar Bodoh, Kisah Sukses Restorant D’Cost Seafood”

Dalam artikel ini ditampilkan sosok seorang pengusaha sukses yang menggeluti
bidang restorant. Pengusaha tersebut ialah David Marsudi. Ia mendirikan sebuah jaringan
restoran D’Cost yang diberi nama PT. Pendekar Bodoh. PT ini memiliki nama yang unik.
Menurut pendirinya, alasan pemberian nama dilandasi oleh prinsipnya bahwa menjadi
pengusaha itu harus terus-terusan merasa bodoh dan karena itu seorang pengusaha harus terus
membangun niat untuk belajar.
David Marsudi mengisahkan bahwa inspirasi pendirian restoran ini dijiwai oleh
falsafah “Hanya konsentrasi pada apa yang dapat Anda berikan, jangan kawatir atas apa yang
akan Anda dapatkan.” Dengan kata lain, Semakin banyak memberi, maka ujung-ujungya
akan semakin banyak mendapatkan. Selain itu, dengan membangun usaha di bidang restoran
maka akan banyak karyawan yang ditampung.
Kekhasan restoran ini tampak dalam taglinenya “Mutu Bintang Lima, Harga Kaki
Lima”. Dengan prinsip semacam ini rakyat kecil bisa makan masakan hotel berbintang tapi
dengan harga yang terjangkau oleh kantong mereka. Pak David juga amat menekankan
prinsip giving (memberi). Dalam prinsip ini, restoran miliknya menghadirkan program
“Diskon Umur”. Program ini memberikan diskon ke konsumen sesuai umur yang tertera di
KTP. Selain itu, terdapat juga program “Hamil Baru Bayar”. Ada juga program “Uang dan
Doa” dimana konsumen membayar makanan di D’Cost dengan “Separo Uang, Separo Doa”.
Singkatnya, model usaha Orang bodoh yang berjiwa pendekar. Orang bodoh yang
bersenjatakan spirit memberi merupakan suatu inovasi baru dalam dunia usaha kuliner.
Opini
Manusia adalah makhluk pekerja. Karena itu, setiap orang pada hakikatnya harus
bekerja. Dengan bekerja manusia menunjukan eksistensinya sebagai makhluk yang
bermartabat diantara makhluk lainnya. Dalam melakukan pekerjaanya, ada banyak aspek dan
bidang yang dapat digeluti oleh manusia. Salah satu diantaranya ialah dengan membuka
usaha.
Menyimak artikel diatas, suatu inovasi dalam ciri khas manusia yang bekerja amat
menginspirasi. Pada dasarnya, usaha dibidang kuliner atau restoran adalah suatu hal yang
tidak asing dan sangat familiar dalam kehidupan manusia modern. Sosok pak David Marsudi
mencetuskan suatu inovasi baru dalam usaha restoran. Inovasi baru yang dicetuskannya
tampak dalam karakter khas falsafah dan prinsipnya.
Pak David Marsudi mampu melihat suatu peluang bahkan model usaha yang bahkan
tidak disadari dan digunakan oleh para pengusaha pada umumnya. Kekhasan ini bahkan
tampak dalam nama Perseroan Terbatas (PT) miliknya “PT. Pendekar Bodoh”. Hal yang
sangat menginspirasi saya secara pribadi ialah prinsipnya bahwa seorang pengusaha harus
senantiasa menganggap dirinya bodoh. Dengan demikian ia akan senantiasa memiliki
kemauan untuk belajar sepanjang waktu.
Selain itu, dalam mencetuskan usaha miliknya suatu prinsip lain ialah senantiasa
memberi. Secara umum hal ini bertentangan dengan prinsip usaha, yakni memperoleh
keuntungan sebesar-besarnya. Namun menurutnya, prinsip giving merupakan salah satu
aspek penting. “Hanya konsentrasi pada apa yang dapat Anda berikan, jangan kawatir atas
apa yang akan Anda dapatkan.” Rejeki pastinya telah diatur oleh Sang Sumber rejeki. Tuhan
pasti dapat membalas lebih dari apa yang kita berikan bagi orang lain.
Di dalam prinsip giving, terdapat suatu kesempatan dalam membantu orang lain.
Misalnya saja dengan menyediakan lapangan kerja bagi banyak orang. Dengan itu, akan
mengurangi angka pengangguran di negara kita. Dalam taglinenya “Mutu Bintang Lima,
Harga Kaki Lima”. Dengan prinsip semacam ini rakyat kecil bisa makan masakan hotel
berbintang tapi dengan harga yang terjangkau oleh kantong mereka. Hal ini menunjukan
sikap peduli dan keberpihakan kepada banyak orang terutama masyarakat kecil. Hal yang
dapat dipelajari bahwa usaha yang dikerjakan tidak harus selalu berorientasi pada perolehan
labah melainkan juga kepada sikap manusiawi yang saling peduli satu sama lain.
Aspek menarik lainnya dari usaha pak David ialah aneka program yang digagas
olehnya. Program-programa usaha miliknya antara lain, “Diskon Umur”. Program ini
memberikan diskon ke konsumen sesuai umur yang tertera di KTP. Selain itu, terdapat juga
program “Hamil Baru Bayar”. Ada juga program “Uang dan Doa” dimana konsumen
membayar makanan di D’Cost dengan “Separo Uang, Separo Doa”. Singkatnya, model usaha
Orang bodoh yang berjiwa pendekar. Orang bodoh yang bersenjatakan spirit memberi
merupakan suatu inovasi baru dalam dunia usaha kuliner. Dapat dikatakan bahwa program
semacam ini, tampaknya konyol namun unik. Dibalik kekonyolan ini terdapat daya tarik yang
justru mengundang banyak pelanggan yang mengunjungi usahanya.

Anda mungkin juga menyukai