Laporan Pendahuluan Dan Laporan Kasus Keterampilan Dasar Keperawatan Pemasanganinfus Pada Ny.r
Laporan Pendahuluan Dan Laporan Kasus Keterampilan Dasar Keperawatan Pemasanganinfus Pada Ny.r
DISUSUN OLEH :
ROMI SUSANTI
2121110
2023
LAPORAN PENDAHULUAN PEMASANGAN INFUS
3. Cairan Hipertonik
1. Asering
Indikasi : dehidrasi pada kondisi gastrointestinal akut, demam berdarah
dengue, luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat. Keunggulan : Asetat
di metabolism di otot dan maasih dapat ditolerir pada pasien yang
mengalami gangguan hati, pada pemberian sebelum operasi sear,
mengatasi asidosis laktat lebih baik daripada RL pada neonates dan
mempunyai efek vasodilator.
2. KA-EN 1B
Indikasi : sebagai larutan awal pasien belum diketahui, misalnya pada
kasus emergency.
3. KA-EN 3A Dan KA-EN 3B
Indikasi : sebagai larutan untuk memnuhi kebutuhan air dan elektrolit
dengan kandungan kalium cukup untuk menggantikan ekskresi harian,
pada keadaan asupan oral terbatas.
4. KA-EN MGE
Indikasi : untuk kasus dimana suplemen NCP dibutuhkan 400 kcal/L
5. KA-EN 4A
Indikasi : larutan infus untuk bayi dan ank-anak, tepat digunakan untuk
dehidrasi hipertonik.
6. KA-EN 4B
Indikasi : larutan infus untuk bayi dan anak-anak usia kurang 3 tahun
digunakan untuk dehidrasi hipertonik
7. Otsu-NS
Indikasi : untuk resusitasi kehilangan Na>Cl
8. Otsu –RL
Indikasi : resusitasi, asidosis metabolic, suplai ion bikarbonat
9. Martos 10
Indikasi : suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita
diabetic.
10. Amiparen
Indikasi : stress metabolic berat, luka bakar, infeksi berat, kwasiokor.
11. Aminovel-600
Indikasi : nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI, penderita GI yang
dipuasakan.
12. Pan-amin G
Indikasi : suplai asam amino pada hiponatremia dan stress netabolik
ringan, tifoid, nutrisi dini pasca operasi.
1. Ukuran 16
Penggunaan : dewasa, bedah mayor, trauma, apabila sejumlah besar
cairan perlu diinfuskan Pertimbangan perawat : sakit saat insersi, butuh
vena besar.
2. Ukuran 18
Penggunaan : anak dan dewasa, untuk darah, komponen darah dan infus
kental lainnya Pertimbangan perawat : sakit saat insersi butuh vena
besar.
3. Ukuran 20
Penggunaan : anak dan dewasa, sesuai untuk kebanyakan cairan infus,
darah, komponen darah dan infus kental lainnya.
4. Ukuran 22
Penggunaan : bayi, anak dan dewasa (terutama usia lanjut), cocok untuk
sebagian besar cairan infus. Pertimbangan perawat : lebih mudah
menginsersi ke vena yang kecil, tipis dan rapuh, sulit insersi melalui kulit
yagn keras.
5. Ukuran 24, 26
Penggunaan : neonates, bayi, ank, dewasa (terutama usia lanjut), sesuai
untuk sebagian cairan infus tetapi kecepatan tetesannya lebih lambat.
Pertimbangan perawat : untuk vena yang sangat kecil, sulit insersi melalui
kulit keras.
1. Pada anak/paediatrik
o Karena vena klien sangat rapuh hindari tempat-tempat yang mudah
digerakkan/digeser dan gunakan alt pelindung sesuai kebutuhan.
2. Pada lansia
o Pada lansia sedapat mengkin gunakan kateter/jarum dengan ukuran
paling kecil (24- 26). Ukuran kecil mengurangi trauma pada vena dan
memungkinkan aliran kecil mengurangi trauma pada vena dan
memungkinnkan aliran darah lebih lancer.
o Kestabilan vena menjadi hilang dan vena akan bergeser dari jarum.
o Penggunaan sudut 5-15o saat memasukkan jarum.
A. Data Subyektif
1. Identitas Pasien
C. ANALISA
Ny. R mengalami dehidrasi
D. INTERVENSI
1. Informasikan hasil pemeriksaan
Hasil pemeriksaan Ny. I antara lain :
K/U lemah, turgor kulit menurun, bibir kering dan pecah- pecah, BAB
mencret sudah 10x
Tekanan Darah : 100/60 mmHg
Nadi : 112x/i
Suhu : 38℃
Respirasi : 22 x/i
2. Informed Consent
Pasien dan keluarga setuju untuk dilakukan pemasangan Infus
3. Lakukan Pemasangan Infus
a. Persiapan Alat
Set infus steril
Cairan infus sesuai kebutuhan
IV cateter sesuai kebutuhan
Perlak
Plester
Tournequet
Gunting
Bengkok
Handscoon steril
Kasa sterilal
Alcohol swab
Tiang infus