Khoiriatul Mar'Ah (Tugas KDP)
Khoiriatul Mar'Ah (Tugas KDP)
DOSEN PEMBIMBING
Ns. MUHAMMAD IRWAN, S.Kep, M. Kep
2. Riwayat Kesehatan
a. Diagnosa medik :
Dispepsia, Febris, Ckd, Anemia, Hipertensi
b. Keluhan utama:
Pasien mengeluh pusing, badan terasa lemas, dan perut terasa nyeri.
c. Riwayat penyakit sekarang:
Pasien mengatakan bahwa sejak 3 hari yang lalu sebelum masuk di
Rumah Sakit Umum Daerah AA ,pasien mengalami, sakit kepala,
pusing, badan terasa lemah, tidak nafsu makan, mual dan muntah,
pasien juga mengatakan sulit untu tidur dan nyeri pada bagian perut
bawah nyeri pada perut bagian bawah, seperti diremas – remas,
skala 4 (1-10), nyeri hilang timbul dikarenakan kondisinya yang
semakin melemah sehingga pada pukul 06.30 paisen dibawa ke
UGD Rumah Sakit Umum Daerah AA , Pasien di UGD di terapi
infus RL 14 tpm, ondancentron 3x4 mg (IV), Setelah dilakukan
pengkajian dan pemeriksaan lebih lanjut, pasien dirawat di kamar
No.6 ruang Dahlia pada pukul 07.00 WIB.
d. Riwayat kesehatan terdahulu:
1) Penyakit yang pernah dialami:
Pasien mengatakan bahwa sudah sejak 3 tahun yang lalu
menderita gagal ginjal dan selalu cuci dara setiap 2 kali dalam
seminggu. Selain itu pasien juga menderita hipertensi.
2) Alergi : (obat, makanan, plester, dll): Pasien mengatakan alergi
pada obat tertentu, yakni metamizole dan santagesic.
3) Imunisasi:
Pasien mengatakan telah memperoleh imunisasi saat duduk di
bangku sekolah dasar.
4) Kebiasaan:
Pasien mengatakan kebiasaan kesehariannya bekerja sebagai
penjaga rumah sakit Abdoer Rahem Situbondo. Pasien biasanya
berolahraga seminggu sekali pada waktu libur yakni di hari
minggu dan berkumpul bersama keluarga.
5) Obat-obat yang digunakan:
Pasien mengatakan biasanya minum obat jika dirinya merasakan
sakit kepala ataupun pusing, dan minum obat penurun panas.
e. Riwayat penyakit keluarga:
Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit yang sama dengan yang diderita Pasien
Genogram:
Keterangan :
= Pasien
= Perempuan
= Laki-laki
3. Pengkajian Keperawatan
a. Persepsi & pemeliharaan kesehatan :
Pasien dan keluarga menganggap bahwa kesehatan sangat penting
karena dapat mempengaruhi aktifitas dalam kehidupan sehari-hari. Istri
pasien mengatakan bahwa jika salah satu anggota dari keluarga ada
yang mengalami gangguan kesehatan menurun langsung dibawa ke
Rumah Sakit.
b. Pola nutrisi/ metabolik:
a) Antropometry :
Sebelum sakit Di rumah sakit
1) Tinggi badan : 167 cm 167 cm
2) Badan badan : 77 kg 75 kg
3) LILA : pasien tidak ingat 27 cm
4) Indeks Massa Tubuh (IMT) : 27,69 kg/m2 26,97
2
kg/m
(berat badan lebih) (berat badan lebih)
5) BBI : 64,3 64,3
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum:
Keadaan umum lemah, composmentis GCS 4,5,6
Wajah pucat
BB 77 kg
TB 168 cm
Tanda-tanda vital:
Tekanan darah : 100/70 mmHg RR : 22x/mnt
Nadi : 90 x/mnt Suhu : 37,4 °C
SaO2 : 98 %
b. Kepala:
I : Rambut hitam merata, bentuk kepala simetris, tidak
P: tidak terdapat benjolan tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat
luka bekas jahitan.
d. Mata:
I : bentuk simetris, sklera putih, pupil ishokor, tidak ada strabismus,
tidak ada nistagmus, tidak ada kemerahan, mata cowong,
konjungtiva anemis.
P : tidak ada penekanan pada bola mata
e. Telinga:
I : Bentuk simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada nyeri tekan.
P : tidak ada nyeri tekan
f. Hidung:
I : Lubang hidung bersih, tidak ada polip,
P : Tidak ada nyeri tekan.
g. Mulut :
I : Mukosa bibir kering, gigi lengkap, tidak ada perdarahan gusi, tidak
terdapat stomatitis, tidak tampak sianosis.
h. Leher:
I : Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar linfe, reflek menelan baik, tidak ada nyeri tekan
P : tidak ada nyeri tekan
i. Dada:
1) Jantung
I : tidak ada perluasan penampakan ictus cordis
P : teraba denyutan ictus cordis
P : intercosta II, III, IV dan V redup
A : S1s2 reguler tunggal
2) Paru
I : bentuk simetris kanan kiri, gerakan dada simetris saat
bernapas
P : tidak ada benjolan teraba dan tidak ada nyeri tekan, vocal
fremitus +/+
P : suara sonor kanan kiri
A : suara nafas tambahan ronchi paru kanan dan kiri tidak ada,
vesikuler di kedua lapang paru
3) Payudara dan Ketiak
a) Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada benjolan.
b) Bentuk simetris, tidak terdapat hiperpigmentasi, tidak
ada lesi, tidak ada benjolan.
j. Abdomen:
I : tidak ada lesi, tidak ada acites dan benjolan, pusar kotor
P : pembesaran hati tidak teraba, nyeri tekan pada perut bagian
bawah dengan skala nyeri 4 (0-10)
P : suara timpani di 4 kuadran
A : bising usus 14 x/menit.
k. Urogenital:
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan berkemih, pasien masih
mampu buang air kecil secara spontan, tidak terpasang kateter.
l. Ekstremitas:
a) Ekstremitas atas
Pasien dapat menggerakan ekstremitas atas (kanan dan kiri),
tidak ada nyeri, bentuk normal dan simetris, kekuatan otot
normal (4), akral hangat, dan terpasang infus pada ekstremitas
atas kanan dengan kondisi di punggung tangan kanan balutan
masih bersih serta tidak ada pembengkakan pada daerah
insisi.
b) Ekstremitas bawah
Pasien dapat menggerakan ekstremitas bawah (kanan dan
kiri), tidak ada nyeri, bentuk normal dan simetris, kekuatan
otot normal (4) dan akral hangat.
m. Kulit dan kuku:
a) Kulit
I : kulit bau keringat, tidak ada edema, tidak ada benjolan,
terlihat kering, turgor kulit menurun (3 detik)
P : tidak ada nyeri tekan
b) Kuku
I : kuku pendek dan kotor, CRT < 2 detik
n. Keadaan lokal:
Akral hangat, warna kulit sawo matang, tampak lemah, bila duduk
mengaku sedikit pusing.
5. Terapi
Tanggal 23 Juli 2023
Infus Ringer Laktat : 500 ml 14 Tpm IV
Ondancentron : 3x8 mg IV
Infus Pamol : 100 ml IV
Ceftriaxone : 2x2 gr IV
Metoclopramide : 3x10 mg IV
Tanggal 24 Juli 2023
Infus Ringer Laktat : 500 ml 14 Tpm IV
Ondancentron : 3x8 mg IV
Infus Pamol : 100 ml IV
Ceftriaxone : 2x2 gr IV
Metoclopramide : 3x10 mg IV
6. Deskripsi Terapi
4. Elektrolit
Natrium 132 – 146 mmol/L 133 09.49
Kalium 3,50 – 5,50 mmol/L 3,37
Klorida 99 – 109 mmol/L 98
Defisiensi energy
DS: Peradangan
Pasien Tn.A mengatakan
bahwa sering terbangun saat Histamin bradikinin
tidur karena nyeri yang serotonin
dirasakan, saat sudah
terbangun karena nyeri
Pasien mengatakan sulit Merangsan nosireseptor
untuk tidur kembali jika
nyerinya belum berkurang
Medula spinalis
DO:
Senin /24 Juli - Pasien tampak lemas Gangguan Khoiriatul
2. - Tidur hanya 3 – 4 jam Sistem Aktivasi
2023/ 12.00 Retikular Pola Tidur Mar’ah
sehari
- Pasien sering
menguap karena Hipotalamus dan sistem
kantuk limbic
- nyeri pada perut
bagian bawah, seperti
diremas – remas, skala Koretks serebri
4 (1-10), nyeri hilang
Nyeri akut
timbul
Gangguan pola tidur
3. Senin /24 Juli DS : Pasien Tn.A mengatakan Peradangan Nyeri Akut Khoiriatul
2023/ 12.00 nyeri pada perut bagian Mar’ah
bawah , nyeri bertambah jika Histamin bradikinin
serotonin
Pasien beraktifitas dan jika
disentuh, nyeri seperti ditusuk-
tusuk nyeri dirasakan pada Merangsan nosireseptor
setiap waktu, Pasien kadang
terbangun pada malam hari
karena nyeri yang datang tiba- Medula spinalis
tiba, Pasien mengatakn nafsu
makannya menurun juga di
Sistem Aktivasi
karenakan nyeri yang Retikular
dirasakan
DO : Hipotalamus dan sistem
- Wajah Pasien tampak limbic
meringis, menahan
nyeri. Korteks serebri
P: Nyeri Perut bagian
Nyeri akut
bawah
Q: Seperti diremas – remas
R: Abdomen
S: 4 (0-10)
T: Nyeri hilang timbul
- Tekanan darah: 100/70
mmHg
- RR : 22x/mnt
- Nadi : 90 x/mnt
- Suhu : 37,4 °C
9. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN (PROBLEM ETIOLOGI
SIGN-SIMPTOM/PES) (Sesuai Prioritas)
Tanggal
No Diagnosis Keperawatan Keterangan
Perumusan
Intoleransi aktivitas berhubungan
dengan kelemahan: penurunan
Khoiriatul
1. produksi energi metabolik, anemia, 24 Juli 2023
Mar’ah
retensi produk sampah dan prosedur
hemodialisa
Keterangan:
1. Keluhan ekstrime
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan