Laporan Pendahuluan Hipoglikemia Yuyun Fix
Laporan Pendahuluan Hipoglikemia Yuyun Fix
1. Definisi Hipoglikemia
secara abnormal, terjadi jika gula darahb turun dibawah 50-60 mg/dl (2,7
ingin pingsan.
2. Etiologi
Saat memasukan obat insulin, wajib memahami takaran dosis yang akan
diinjeksi sinkron syarat gula darah saat ini. terkadang pasien tidak mampu
suntikkan tidak sesuai dengan kadar gula darah waktu itu. Jika memakai
kali sehari dan minum obat sebelum makan. Insulin darah harus seimbang
Aktivitas olahraga yang terlalu berat memiliki efek seperti insulin. Saat
dalam darah akan menurun. Oleh karena itu olahraga adalah cara yang
diabetes di malam hari, terutama yang bekerja lambat. Jika pasien salah
minum obat, misalnya pasien minum insulin kerja cepat di malam hari,
lokasi setiap beberapa hari. Menyuntikan obat dalam waktu lama di lokasi
obat harus diinjeksi atau diminum agar kadar glukosa darah seimbang.
oleh usus. Hal ini disebabkan insulin berada di aliran darah sebelum
glukosa. Insulin yang tidak beredar ini akan menyebabkan kadar glukosa
j. Gangguan hormon.
Aspirin menurunkan kadar gula darah bila dikonsumsi lebihi dari 80 mg.
beberapa waktu bahkan jika Anda merasa lebih baik sekarang, itu tidak
3. Patofisiologi (WOC)
keton dalam plasma akan mengakibatkan ketonuria (keton dalam urin) dan
kadar natrium akan menurun serta pH serum menurun dan terjadi asidosis.
adalah perubahan pada struktur dan fungsi ginjal yang menyebabkan neuropati
yang mempengaruhi pada saraf perifer., sistem saraf otonom serta sistem saraf
Menurut Nugroho (2015) tanda dan gejala hipoglikemia terdiri dari dua fase, yaitu
1. Fase pertama gejala yang muncul yaitu aktivitas pusat otonom di hipotalamus
debar, berkeringat banyak, gemetar, takut, lapar dan mual (glukosa turun 50
mg%).
2. Fase kedua dari gejala yang terjadi akibat timbulnya gangguan fungsi otak,
Manifestasi yang muncul berdasarkan teori yang ada antara lain kebingungan,
1. Adrenergik
Pucat, Keringat dingin, takikardi, gemetar, lapar, cemas, gelisah, sakit kepala
dan mengantuk
2. Neuroglikopenia
Menurut PERKENI
Pucat Bingung
Keringat dingin Bicara tidak jelas
Gemetar Lemah
Lapar Disorientasi
Cemas Penurunan kesadaran
Gelisah Kejang
5. Patofisiologi
Ada berbagai macam penyebab diabetes mellitus menurut Price, (2012) dan
plasma akan mengakibatkan ketonuria (keton dalam urin) dan kadar natrium akan
adalah perubahan pada struktur dan fungsi ginjal yang menyebabkan neuropati
yang mempengaruhi pada saraf perifer., sistem saraf otonom serta sistem saraf
yang dideritanya.
6. Diagnosis Pembanding
a. Hipoglikemia Insidental
b. Hipoglikemia Disamarkan
dirahasiakan oleh pasien dari tenaga medis. Hal ini biasanya terjadi pada
c. Hiperinsulinemia Eksogen
Di sisi lain, pada individu dengan penyakit seperti diabetes mellitus, gagal
agak sulit membedakan penyebab hipoglikemia pada pasien diabetes mellitus tipe
2 (T2DM) dengan penyakit seperti gagal ginjal kronis yang menerima terapi
insulin.
7. Komplikasi
pernapasan, selain itu hipoglikemia juga dapat menyebabkan kerusakan otak akut,
sistem saraf pusat yang biasanya ditandai dengan perilaku dan pola bicara yang
tidak normal (Jevon, 2010) dan menurut Kedia (2011) hipoglikemia yang
8. Pemeriksaan Penunjang
glukosa 75 gram via oral) dan nilai normal antara 70- 110 mg/dl.
Diperiksa 2 jam setelah diberi glukosa dengan nilai normal < 140 mg/dl/2
jam
pada orang normal berkisar 4- 6%. Semakin tinggi akan menunjukkan bahwa
4. Skrining Lipid,target Kolesterol Total <5,2 mmol/L dan Trigliserida puasa <
2,0 mmol/L.
9. Pencegahan
percaya diri
10. Penatalaksanaan
hipoglikemia.
glukosa dapat diberikan larutan glukosa murni 20-30 gram (1 1/2 - 2 sendok
makan.
(2011) :
a. Dektrose
Untuk pasien yang tidak mampu menelan glukosa oral karena
pingsan ,kejang atau perubahan status mental, pada keadaan darurat dapat
b. Glukogen
dapat diberikan oleh subkutan (SC) atau intramuskular (IM) injeksi oleh
orang tua atau pengasuh terlatih. Hal ini dapat mencegah keterlambatan
farmakologis :
1. Terapi Farmakologi
Pemberian terapi farmakologi harus diikuti dengan pola makan dan pola
hidup sehat. Terapi farmakologi terdiri dari obat oral dan obat suntik, yaitu :
sel betapancreas. Tindakan obat glinid sama dengan cara kerja obat
sekresi insulin.
Tiazolidindion (TZD)
perifer.
kombinasi dari obat oral dan insulin basal (insulin kerja menengah
keperawatan yang terorganisisr dan sistematis, berfokuspada respon yang unik dari
1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan merupakan Langkah pertama, dari proses
dari pasie (Hidayat, 2021). Pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui status
a. Keluhan Utama
Keluhan utama adalah keluhan atau gejala saat awal dilakukan pengkajian
(Mansyur, 2018). Selain itu pasien biasanya menunjukkan tanda dan gejala
b. Pengkajian Primer
a) Airway
control servikal jika dicurigai adanya fraktur servical atau basis cranii.
Ukur frekuensi nafas pasien dan dengarkan jika ada nafas tambahan. Kaji
b) Breathing
c) Circulation
2018)
d) Disability
Kaji status umum dan neurologi dengan memeriksa atau cek GCS
e) Exposure
adanya trauma pada seluruh tubuh pasien. (Thim,Krarup, Grove, Rohde &
Lofgren, 2012)
c. Pengkajian sekunder
Pengkajian sekunder dilakukan setelah melakukan pengkajian primer, yang
1) Riwayat penyakit
a. Riwayat Psikososial
Najib, 2016)
b. Riwayat Spiritual
c. Pemeriksaan Fisik
3) Sistem Integumen
4) Sistem Pernafasan
5) Sistem Kardiovaskuler
aritmia.
6) Sistem Gastrointestinal
8) Sistem Muskoloskeletal
Adanya deformitas, cepat lelah, lemah serta adanya ganggren
di ekstremitas.
9) Sistem Neurologis
1) B1 (Breathing)
2) B2 (Blood)
calvivulaline sinistra ics 4-5, tidak ada nyeri dada pasien, irama
jantung pasien reguler, crt <2 detik, tidak ada odema, akral pasien
ada pendarahan.
3) B3 (Brain)
4) B4 (Bladder)
5) B5 (BOWEL)
Pada pasien dengan hipoglikemia terdapat nausea dan vomiting,
6) B6 (BONE)
3. Analisa data
2. Diagnosis Keperawatan
282
2. Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisiologis SDKI D.0077 Hal 172
D.0027 Hal 71
3. Perencanaan
Setelah merumuskan diagnosis keperawatan, maka intervensi perlu
menetapkan kriteria hasil dan intervensi menurut (Tim pokja, SIKI edisi 1
2019)
1. Diagnosa Keperawatan 1 :
Nekrosis Menurun
Kriteria Hasil :
Intervensi :
luka
2. Diagnosa Keperawatan 2
Nyeri Menurun
Kriteria hasil :
Intervensi :
3. Diagnosa Keperawatan 3
mandiri meningkat
Kriteria Hasil :
Intervensi :
kemampuan
4. Diagnosa keperawatan 4
Kriteria Hasil :
Intervensi :
a) Mengidentifikasi tanda dan gejala hipoglikemi
Perencanaan untuk menetap sasaran dan tujuan, menetapkan kriteria hasil dan
Kriteria Hasil:
Observasi:
Terapeutik:
Edukasi:
a. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak ada kontra indikasi.
Kolaborasi
Observasi :
Teraupetik:
Edukasi:
Kriteria hasil :
b. lelah menurun
c. edema menurun
d. dispnea menurun
Intervensi:
m. periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum pemberian obat (mis :
betabolker,ACE inhibitor,calcium,channel blocker, digoksin)
Teraupetik :
a. posisikan pasien semi fowler atau nfowler dengan kaki kebawah atau posisi
nyaman
Edukasi:
e. ajarkan pasien dan keluarga mengukur intake dan output cairan harian
Kolaborasi :
Kriteria hasil :
Intervensi:
Observasi
Teraupetik
Edukasi :
Kriteria hasil :
Intervensi:
Observasi :
Kriteria hasil :
a. Kesadarn meningkat
b. Lelah /lesu menurun
c. Pusing menurun
d. Kadar glukosa Dalam darah membaik
Intervensi :
1.Manajemen Hipoglikemia (1.03113)
Observasi:
a.identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia
b.identifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemia
Terapeutik :
a. Berikan karbohidrat sederhana
b. Batasi glucagon
c. Berikan karbohidrat kompleks dan protein sesuai diet
d. Pertahankan kepatenan jalan nafas
e. Pertahankan akses iv
Edukasi :
a.anjurkan membawa karbohidrat sederhana setiap hari
b anjurkan monitpr gula darah
Kolaborasi :
a. Kolaborasi pemberian dextrose
b. Kolaborasi pemberia glucagon
4. Pelaksanaan
antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus terdapat kesamaan, namun masing-
masing intervensi tetap mengacu pada sasaran, data dan kriteria hasil yang
ditetapkan.
2. Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisiologis. Tujuan nya yaitu Tingkat
3. Defisit Perawatan Diri b.d Kelemahan. Tujuan nya yaitu Kebersihan diri
sesuai kemampuan
5. Evaluasi
dicapai. Pada bagian ini ditentukan apakah rencana tercapai atau tidak,
masalah baru juga dapat muncul. Setelah dilakukan intervensi selama 3x24
jam
DAFTAR PUSTAKA
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIKES TENGKU MAHARATU
A. IDENTITAS PASIEN
umur : 54Th
Nama : Tn.H
Tanggal lahir : 09-09-1968 jenis kealmin : Laki - Laki
Suku bangsa : Minang pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak Bekerja agama : Islam
Tanggal masuk : 08 Agustus 2023
status perkawinan : Kawin
Tanggal pengkajian : 11 Agustus 2023
Nomor medical record 03.40.47 dari/ rujukan : Rs Syafira
Hipertensi DM
Tn.H
Meninggal
Laki - Laki
Perempuan
Serumah
E. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL
1. Aktivitas dan latihan
Pasien tirah baring, lemah anggota gerak kiri , aktivitas dibantu keluarga
dan perawat.
2. kebutuhan oksigenasi
Oksigen terpasang 2 – 3 liter per menit dengan nasal kanul, ada retensi
sputum di jalan nafas.
3. kebutuhan cairan, elektrolit dan keseimbangan cairan – elektrolit
Terpasang infus Dextrose , terpasang kateter untuk pantau intake out put
4. kebutuhan istirahat dan tidur
Tidur malam lebih kurang 6 – 7 jam dan siang lebih kurang 2-3 jam sehari
selama diruang rawat
5. kebutuhan nutrisi
Pasien terpasang NGT dengan diberikan diit makanan cair 4 x 250 dan
minum 4 x 50 cc
6. kebutuhan eliminasi
Pasien terpasang kateter jumlah urine 1300 – 1700 cc perhari, warna
kuning ,tak tampak darah,tidak keruh. Pola Bab dibantu keluarga bab
selama diruangan ( 2 hari ) baru satu kali konsistensi lembek, warna
kuning.
7. kebutuhan rasa nyaman
Pasien merasa tidak nyaman karena sulit untuk mengeluarkan dahak, nyeri
perut yang kadang kadang muncul terutama di pagi dan tengah malam
saat pasien terbangun, pasien merasa tidak nyaman dengan pemasangan
alat2 medis seperti ngt,kateter dan infus
8. kebutuhan kebersihan dan perawatan diri
Pasien tidak bisa melakukan perawat diri secara mandiri dan total dibantu
keluarga ataupun perawat, pasien tirah baring dan lemah anggota gerak
kiri.
F. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : komposmentis/apatis/somnolen/delirium/spoor/koma
Tanda – tanda vital :
TD : 128 / 80 mmhg
Nadi : 96 x /i
Suhu : 36,4
Pernapasan : 19 x/i
SpO2 : 99 %
Tinggi Badan : 165 cm
Berat Badan : 60 kg
1. Kepala rambut : kuantitas :lebat, distribusi : normal, tekstur : kasar, keadaan
: kotor dan rontok, warna : hitam dan sebagian beruban
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri.
Mata : gangguan penglihatan : kabur
Masalah keperawatan : Masalah Keperawatan tidak ada
Hidung : simetris, terpasang NGT no 16 hari ke 4
Lain – lain :
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
Mulut : tampak kering,lidah tampak kotor
Lain – lain :
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
Gigi : Karies
Lain – lain :
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah pada gigi
Telinga : kotor ,pendengaran tidak ada kelainanLain – lain :.....................................
Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri
2. leher
Tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening, tidak tampak distensi
vena jugularis dan tidak tamapak deviasi trakea
Tidak ada kelaianan
Lain – lain :
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah pada leher
3. Dada
Paru :
Inspeksi : bentuk dada simetris,pola nafas normal, kecepatan nafas 18
x/i,penggunaan otot bantu nafas tidak ada, batuk
Palpasi : nyeri tekan (-), ekspansi paru (simetris),
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Ronchi basah
Lain – lain :-
Masalah keperawatan : Bersihan Jalan Nafas
Jantung :
Inpeksi : pulsasi apical
Palpasi : irama jantung teratur
Perkusi : bunyi pekak /datar
Auskultasi : lup dup (bunyi jantung 1/ S1 – bunyi jantung 2/S2)
Lain – lain :-
Masalah keperawatan : -
4. Tangan : ROM tangan kanan aktif , tangan kiri pasif, krepitasi sendi (-)
luka(-), sianosis (-) ,hangat (+) ,fraktur (-), eddema (+), turgor sedang,
tangan kanan terpasang infus iv cath no 20 hari ke 4, flebitis (-),kekuatan
otot tangan kanan :5 tangan kiri : 1, refleksi/kuku tampak kotor
Lain – lain : kulit tangan tampak kering
Masalah keperawatan : Kerusakan mobilitas fisik, Kerusakan integritas kulit.
5. Abdomen
Inspeksi : abdomen tampak rata, bentuk simetris,warna coklat,
pembesaranvena-vena (-),jaringan parut (-)
Auskultasi : bising usus 28 kali/ menit
Perkusi : abdomen :timpani, hepar : dullness,limpa : dullnes,
Palpasi : nyeri tekan (-), Tidak teraba massa
Lain – lain :-
Masalah keperawatan : -
6. Genitalia : terpasang kateter no 16 hari ke 4, hernia (-), malformasi(-),
lesi (-) , nyeri tekan (-).
Lain – lain :-
Masalah keperawatan : Risiko infeksi
7. Anus : lesi(-), hemoroid (-), kemerah merahan (-)
Lain – lain :
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah Keperawatan
8. Kaki : ROM kaki kanan aktif , kaki kiri pasif ,fraktur (-), edeme pada kaki kiri
(+),kontraktur(-), luka (-),infeksi (-), keganasan (-), sianosis (-),kekuatan
otot kaki kanan : kaki kiri : (5 / 1)
Lain – lain :kulit kaki mengering dan bersisik.
Masalah keperawatan : Risiko kerusakan integritas kulit
G. PEMERIKSAAN PSIKOSOSIAL
Pasien seorang suami, memiliki satu orang istri dan 3 orang anak, pasien
selama ini telah menjadi kepala keluarga sesuai dengan harapannya tapi
sejak pasien sakit pasien merasa sedih dan takut tidak bisa berfungsi lagi
sebagai kepala keluarga dengan kondisi nya yang lemah saat ini.
Hasil pemeriksaan laboratorium (Tulis juga nilai normalnya) dan
Diagnostik
Hb 15,5 g/dl 14,0 – 17,5.........................
Leukosit 16700 /ul 4400-11300
Trombosit 36100 /mm3 150.000-450.000
Hemotokrit 45,4 % 40 – 52
Hitung jenis Leukosit
Eosinofil 0,5 % 2–4
Neutrofil 92,1 % 50 – 70
Lymfosit 4,5 % 20 40
Screening Covid
Lymfosit Absolut 750 /ul >1500
Fungsi Ginjal
Ureum 46 mg/dl 10 – 54
Kreatinin 0,7 mg/dl < 1,20
Elektrolit
Natrium 135,41 mmol/L 136,00 -145,500
Kalium 4,41 mmol/L 3,50 – 5,10
Chlorida 92,28 mmol/L 98,00 – 107,00
Jantung
Troponin I 0,011 mg/L < 0,019 = Negatif
Analisa Gas Darah
Lactat darah 1,18 mmol/L 0,0 -1,5
Ph 7,439 - 7,35 – 7,45
PCO2 39,6 mmol/L 35 – 45
PO2 123 mmol/L 80,00 – 100,00
HCO3 26,8 mmol/L 22,0 – 26,0
O2 saturasi 99 % 95 – 98
BE 3 mmol/L -2,0 – 3,0
tCO2 28 mmol/L 23,0 – 27,0
Kimia Darah
SGOT 36 U/L <40
SGPT 29 U/L <41
Gula darah sewaktu 69 mg/dl <200 mg/dl
Cek BTA Negatif
Gambaran CT Scan infark lobus kanan
Gambaran Hasil Foto Thoraks bronkhitis
Gambaran EKG sinus rytm
Diagnosa Medis :
-Pneumonia Perbaikan
-Hipoglikemia Perbaikan
-Stroke Non Haemoragich
-Low Intake
Yuyun Riawahyuni
ANALISIS DATA
No MR : 03.40.47
Nama pasien : Tn. H Ruanngan : Al-Zuhri
Umu : 55 tahun
Nama mahasiswa : Yuyun Riawahyuni Nim : 2241233
DO :
Pasien tampak sesak RR : 24 x/ i
Saat auskultasi terdengar ronchi basah
(+)
Terpasang Oksigen 2-3 LPM
DO :
Pasien tirah baring
Bicara tidak jelas/pelo
Kekutan otot ektremitas atas 5 / 1
Kekuatan otot ekstremitas bawah 5/ 1 Gangguan integritas
kulit
3 DS : keluarga mengatakan pasien Penekanan pada
sudah tirah baring sejak 6 bulan ini, area kulit
tangan kiri dan kaki kiri bengkak,
kulit kering dan bersisik dan luka
dibokong
No Diagnose Tujuan /
Keperawatan Kriteria Intervensi Rasional
hasil
Setelah -Monitor pola nafas
1 (frekuensi,kedalaman,usaha
Bersihan jalan dilakukan nafas)
tindakan -Monitor bunyi nafas
nafas tidak efektif tambahan
keperawatan -Monitor produksi sputum
2 x 24 jam -Pertahan kan kepatenan
jalan nafas dengan head tilt
diharapkan -Beri posisi semi fowler
kepatenan atau fowler
-Lakukan fisiotherapy dada
jalan nafas -Lakukan penghisapan
tercapai. lendir kurang dari 15 detik
-Berikan oksigen
-Anjurkan asupan cairan
adekuat jika tidak ada
kontraindikasi
-Ajarkan teknik batuk
efektif
-Kolaborasi dalam
pemberian bronkodilator,
2 ekspektoran dan mukolitik
Setelah
-identifikasi adanya nyeri
dilakukan atau keluhan fisik lainnya
Gangguan tindakan -identifikasi toleransi fisik
melakukan pergerakan
mobilitas fisik keperawatan -monitor kindisi umum
2 x 24 jam selama melakukan
mobilisasi
diharapkan -fasilitasi melakukan
perfusi pergerakan jika perlu
-libatkan keluarga untuk
jaringan membantu pasien dalam
cerebral melakukan gerakan
-jelaskan tujuan dan
membaik. prosedur mobilisasi
3 -anjurkan melakukan
mobilisasi dini
-ajarkan mobilisasi
sederhana
-kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain (fisotherpy)
-
CATATAN KEPERAWATAN
A : Masalah bersihan
jalan nafas belum
teratasi
P : asuhan
keperawatan
dilanjutkan
A : Masalah
gangguan mobilitas
fisik belum teratasi
P : Asuhan
keperawatan
dilanjutkan
3 S : keluarga
Jumat, -memeriksa adanya luka tekan mengatakan pasien
11-08- sebelumnya kulit masih tampak
2023 -memonitor ketat area kulit merah
13.00 yang memerah
-memonitor kulit diatas titik O:
tekan saat mengubah posisi -tampak lesi
-memonitor mobilitas dibokong ukuran 3x
-mengeringkan daerah kulit 4 cm
yang lembab akibat -kulit tampak
keringat ,cairan dan memerah terutama
inkontinensia fekal atau urin daerah tulang yang
-mengubah posisi dengan hati menonjol
hati setiap 1-2 jam yaitu mika -edema di tangan kiri
miki dan kaki kiri
-membuat jadwal perubahan -keluarga terlibat
posisi dengan melibatkan dalam melakukan
keluarga gerakan sederhana
-memerikan bantalan pada titik pada pasien seperti
atau kulit yang tertekan dengan membantu miring
handscoen yang diisi air dan kanan dan miring
diikat kiri
-mempertahankan sprei tetap -keluarga terlibat
kering ,bersih dan tidak ada dalam mengganti
kerutan/lipatan dengan pampers dan pakaian
mengganti sprei / linen secara secara berkala
berkala
A : Masalah
gangguan integritas
kulit belum teratasi
P : Asuhan
keperawatan
dilanjutkan
S : keluarga
4 Jumat, -mengdentifikasi kondisi mengatakan
11-08- umum pasien membantu dalam
2023 -mengidentifikasi kemandirian pemenuhan
pasien dalam melakukan upaya kebersihan diri
13.30 wib kebersihan diri pasien
-memfasilitasi dalam
melakukan kebersihan diri O:
sesuai kebutuhan -pasien tampak lusuh
-memotivasi partisipasi -rambut tampak
keluarga dalam pemenuhan lepek dan acak2an
kebersihan diri -pakaian tampak
-menelaskan manfaat kurang rapi
kebersihan diri bagi kesehatan -kuku tampak masih
kotor
-keluarga terlibat
dalam mengganti
pampers dan pakaian
secara berkala
A : Masalah defisit
perawatan diri belum
teratasi
P : Asuhan
keperawatan
dilanjutkan
S : pasien/ keluarga
1 Sabtu, -memonitor pola nafas mengatakan dahak
12-08- (frekuensi,kedalaman,usaha masih ada tapi jauh
2023 nafas) berkurang dari
-memonitor bunyi nafas sebelumnya dan
09.00 wib tambahan sesak berkurang
-memonitor produksi sputum
-mempertahan kan kepatenan
jalan nafas dengan head tilt O:
-memberikan posisi semi -TD : 125/89
fowler -ND : 84 x/i
-melakukan penghisapan lendir -Suhu : 36,3
(suction secara berkala) kurang -RR : 19 x/i
dari 15 detik -SpO2 : 98 %
-memberikan oksigen 3 lpm -terpasang oksigen
via nasal kanul 2-3 lpm via nasal
-berkolaborasi dalam kanul atau kapan
pemberian bronkodilator, perlu
ekspektoran dan mukolitik - -aukultasi suara
drip antipac 5 gram dalam 100 nafas masih
cc nacl 0,9% per 24 jam terdengar ronchi
-Nebulizer Ventolin/8 jam -produksi dahak
-Nebulizer Pulmicort/8 jam masih ada tapi jauh
berkurang dari
sebelumnya,warna
putih
-pasien tampak lebih
rileks
A : Masalah bersihan
jalan nafas belum
teratasi sebahagian
P : asuhan
keperawatan
dilanjutkan
S : keluarga
Sabtu, -mengidentifikasi adanya nyeri mengatakan pasien
12-08- atau keluhan fisik lainnya mulai bersemangat
2023 -mengidentifikasi toleransi saat dilatih untuk
fisik melakukan pergerakan melakukan gerakan
09.30 wib -memonitor kondisi umum ringan
selama melakukan mobilisasi
-memfasilitasi melakukan O:
pergerakan jika perlu -skala nyeri 2
-melibatkan keluarga untuk -kekutan otot
membantu pasien dalam ektremitas atas 5/1
melakukan gerakan -kekuatan otot
-menjelaskan tujuan dan ekstremitas bawah
2 prosedur mobilisasi 5/1
-menganjurkan melakukan -keluarga terlibat
mobilisasi dini (posisi semi dalam melakukan
fowler, miki miki) gerakan sederhana
pada pasien
-kelurga
menjadwalkan
perubahan posisi
setiap 1-2 jam
A : Masalah
gangguan mobilitas
fisik teratasi
sebagian
P : asuhan
keperawatan
dilanjutkan
P : Asuhan
keperawatan
dilanjutkan