Anda di halaman 1dari 6

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ...

Alhamdulilalahi Robbil ‘alamin wabihi nasta’inu ‘ala umuridunya wa diin wa sholatu wassalamu
‘ala asrofil anbiai wal mursalin wa ‘ala alihi washakhbihi ajma’in ama ba’du.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua, sehingga pada kesempatan yang baik ini kita
dapat berkumpul bersama di tempat ini, ber-muwajahah di tempat ini. Tidak lupa juga,
shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi besar kita yaitu Nabi Muhammad
SAW, kepada keluarganya, kepada sahabat-sahabatnya, juga kepada para tabi’it dan tabi’atnya,
dan kepada kita semuanya selaku umatnya yang patuh terhadap semua ajaran-ajarannya.
Amiin..

Saudara Kamum Muslimin Rahimakumullah          

Adapun Tema Syarhil yang akan kami sampaikan tentang

“Pemuda Hebat Bangsa Kuat”

Awal Syarahan ini kami mengutip ungkapan yang pernah disampaikan oleh tokoh nasional kita
Bung Karno, seorang orator ulung yang sudah dikenal dunia kebanggaan bangsa Indonesia.

”Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kugoncangkan dunia,” itulah yang beliau ungkapkan.
Kalimat tersebut    menyanjung betapa pentingnya keberadaan sebuah komunitas pemuda
dalam suatu bangsa dan Negara. Dalam sejarah Indonesia dari prolog sampai epilog
kemerdekaan, pemuda memiliki peranan luar biasa sebagai “avant garde” (ujung tombak)
perubahan. Tonggak kebangkitan lahirnya kesadaran “berbangsa”. Peran tersebut dapat dilihat
sejak para pemuda membuat “komunike politik kebangsaan” 28 Oktober 1928. “Satu tumpah
darah, satu bangsa, dan satu bahasa”.

Saudara Kaum Muslimin Rahimakumullah

sebelumnya marilah kita sebagai generasi penerus kiranya perlu merenung dengan jiwa dan
semangat kebangsaan serta keinginan bersatu yang tinggi. Apakah ikatan kita sebagai sebuah
bangsa sudah kuat dan kokoh?

            Teman-teman yang Kami banggakan, sudah bukan menjadi rahasia umum, kalau
kebangkitan atau kemerosotan sebuah bangsa sangat dipengaruhi oleh semangat pemuda -
pemudanya. Ada banyak sejarah yang membuktikan ketika kekuatan para pemuda yang
bersatu padu dapat menggulingkan kekuasaan yang sangat kokoh sekalipun.

            Sekarang Indonesia sudah merdeka, sebagai pemuda kita merupakan aset yang paling
besar sebagai penerus bangsa. Di tangan kita-kita inilah Indonesia akan kita bahwa mundur
atau maju. Baik buruk bangsa tergantung pada bagaimana perilaku kita sebagai generasi muda.
Apakah kita-kita ini sebagai penerus bangsa memiliki tingkah laku yang baik dan selalu berfikir
positif sehingga dapat berkreasi yang besar bagi kemajuan bangsa atau kita sebagai generasi
penerus hanya bertopang dagu,hura-hura menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak
penting sehingga lupa untuk meneruskan perjuangan para pendahulu kita.

                        Jika pemuda sudah memiliki karakter yang kuat dan bersahaja, nantinya
ketika tampuk kekuasaan dipegang oleh para pemuda, maka kekuasaan akan dijalankan
dengan penuh kebaikan dan manfaat bagi semuanya. Namun jika pemuda sudah tidak memiliki
sikap yang kurang baik, nantinya ketika menjadi pemimpin akan menjadi pemimpin yang
kurang baik pula.

            Masa muda adalah masa yang penuh dengan harapan, penuh dengan cita – cita,
penuh dengan romantika kehidupan yang sangat indah. Keindahan yang dihiasi dengan bentuk
fisik yang kuat, berjalan masih cepat, pendengaran masih akurat, pikiran masih cermat, kulit
wajah indah mengkilat. Oleh karena itu pantas bila pemuda menjadi salah satu penentu maju
dan mundurnya suatu bangsa dan negara, sebab terbukti sejak dahulu kala hingga saat ini
sampai masa yang akan datang, sesuai dengan fitrahnya pemuda menjadi tulang punggung
sebuah negara, penerus estafet pembangunan masa depan bangsa.

Seorang pujangga Mesir berkata :

Artinya : “ Sesungguhnya pada tangan -  tangan pemudahlah urusan umat dan pada kaki – kaki
merekalah kehidupan umat“

Oleh karena begitu pada kesempatan yang baik ini, saya akan membawakan sebuah syarahan
yang berjudul “Pemuda Hebat Bangsa Kuat“

Saudara Kaum Muslimin Rahimakumullah,

Allah SWT berfirman di dalam Al – Qur’an surah An – Nisa ayat 9 yang dibacakan oleh Qari
kami sebagai berikut:

Artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)
mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang benar.”
Oleh karena itu wajib bagi kita untuk takut meninggalkan anak – anak generasi muda yang
lemah. Prof. Dr. BJ Habibi mengatakan lima kelemahan yang harus kita hindari yakni lemah
harta, lemah fisik, lemah ilmu, lemah semangat hidup dan yang sangat ditakutkan adalah
lemah akhlaq. Jika lima kelemahan ini melekat pada pemuda, kita yakin mereka bukan pelopor
pembangunan, melainkan virus pembangunan, penghambat pembangunan, bahkan
penghancur pembangunan masa depan bangsa.
            Sejarah mengajarkan kepada kita selaku pemuda agar memiliki semangat juang yang
tinggi bagi pembangunan masa depan bangsa. Pemuda hari ini adalah pemimpin di hari esok.

Saudara Bapak Dewan hakim yang mulia


Sebagai contoh bagi kita pemuda, Mari kita renungkan firman Allah SWT dalam Al- Qur’an
surah Al – Kahfi ayat 13 yang berbunyi :

Artinya : “Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya
mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula
untuk mereka petunjuk. “      

Dalam ayat tadi dikisahkan tentang para pemuda aashabul kahfi, simbol pemuda beriman yang
teguh pendirian.

Wahai para pemuda mari kita membangun masa depan bangsa dengan potensi dan kekuatan
yang ada sebagaimana yang dilakukan oleh pemuda ashabul kahfi.

            Mari kita ingat kembali apa yang Rasulullah sampaikan kepada kita. Apabila kita
bergaul dengan tukang las maka akan kebagian bau asapnya. Jika kita bergaul dengan tukang
minyak wangi maka akan kebagian wanginya. Dari perumpamaan tersebut dapat kita petik
hikmah bahwa untuk memperbaiki keadaan remaja dan pelajar itu terpulang dari kemauan dan
usaha kita sendiri. Sebagaimana pepatah yang berbunyi “Where is the want there is a way, di
mana ada kemauan maka disitu ada jalan”

Sebelum kami mengakhiri Syarahan ini, kami ingin berpesan kepada kita semua bahwa
bangsa yang besar adalah bangsa yang mau dan mampu menghargai sejarah perjuangan para
pendahulunya, sedangkan pemuda yang hebat adalah pemuda yang mampu membuat
bangsanya menjadi bangsa yang kuat.

Demikian mohon maaf bila ada kesalahan karena kesempurnaan hanyalah milik Allah dan
kesalahan ada pada kita semua.

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ...


KEPEMIMPINAN DALAM KONSEP ISLAM (FIRMANSYAH)
َ ‫ َس ّيد َنا َو َم ْواَل َنا ُم َح ّمد َو َع َلى اله َو‬,‫الساَل ُم َع َلى َا ْش َرف اَأْل ْنب َياء َو امْل ُ ْر َسل ْين‬
‫ص ْح ِب ِه‬ َّ ‫الصاَل ُة َو‬
َّ ‫ َو‬ .‫ا ْل َح ْم ُد هلِل ِ َر ِّب ا ْل َعا َل ِم ْين‬
ِِ ٍ ِِ ِ ِ ِ ِ
َ
.‫ا ْج َم ِع ْين‬،
 ‫اما بعد‬.. ّ

Para hadirin yang berbahagia,


Dalam kesempatan yang baik ini, marilah kita memanjatkan puji serta syukur kita
kepada Allah SWT, tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang tak pilih
kasih tak pandang sayang, yang nikmatnya tak terhitung tak terbilang, yang dengan
nikmat tersebut kita sama-sama bisa berkumpul di tempat ini, bertatap muka beradu

pandang.
Kemudian Shalawat beriring salam selalu tercurah kepada putra gurun pasir, yang pada
subuh senin dia lahir, patung-patung disekitar ka’bah jatuh tersungkir, yaitu nabi Allah
yang terakhir, siapa lagi kalau bukan junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,
kepada keluarga, sahabat, dan kerabat beliau ila yaumil mashir.
Abu A’la Al-Maududi dalam bukunya the prophet of islam, mengatakan he is the
only one example, rasul SAW. merupakan contoh yang paling lengkap, dalam dirinya
terdapat kebesaran dan kemuliaan sifat manusia. Kebesaran sifat rasul serta
keberhasilan beliau dalam memimpin negara telah tercatat dengan indah dan rapi
dalam sejarah peradaban manusia, sehingga wajar, kehebatan beliau diabadikan oleh
Michael heart dalam bukunya ‘’the one hundred ranking of the most influenting person
in history.’’ Seratus orang yang sangat berpengaruh dalam sejarah” dia menempatkan
Nabi Muhammad SAW pada ranking yang pertama.
Kebesaran sifat rasul sebagai seorang pemimpin yang selalu mengutamakan
kepentingan rakyat dan mengutamakan akhlaqul karimah pada akhirnya mampu
merubah masyarakat biadab menjadi beradab,yang dulunya berseteru menjadi satu,
yang dulunya menyembah berhala kini kembali menyembah Allah ta’ala. Mengingat
keberhasilan beliau dalam memimpin, maka pada kesempatan ini kami akan
membawakan sebuah syarahan yang berjudul “Kepemimpinan dalam Konsep
Islam” yang akan diawali dengan firman Allah SWT dalam QS. Al-Ahzab ayat 21
sebagai berikut:

‫خ َر َو َذ َك َر اللَّ َه َكثِي ًرا‬ َ ‫جو اللَّ َه َوا ْليَ ْو‬


ِ ‫م اآْل‬ ُ ‫ن َكانَ يَ ْر‬
ْ ‫م‬
َ ِ‫ة ل‬
ٌ ‫س َن‬
َ ‫ح‬ ْ ‫ه ُأ‬
َ ‫س َو ٌة‬ ِ َّ‫ل الل‬
ِ ‫سو‬ ْ ‫لَق َْد َكانَ لَك‬
ُ ‫ُم فِي َر‬

Artinya :“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab : 21).
Hadirin yang berbahagia…
Ayat tersebut menginformasikan sekaligus menegaskan kepada kita, sungguh
pada diri rasulullah itu terdapat uswatun hasanah bagi kita. Rasul merupakan figur yang
luhur, contoh yang tinggi yang harus diikuti dengan sepenuh hati, baik perkataan
maupun perbuatannya. Demikian penegasan Imam Ali Ash-Shobuni dalam Shofwatut
Tafasir’’.
Dari ayat tadi dapat diambil kesimpulan bahwa rasulullah saw. merupakan figur
yang paling patut kita teladani, termasuk dalam hal kepemimpinan. Sebab beliau SAW.
merupakan sosok seorang pemimpin ideal yang sangat berhasil dalam sejarah dunia,
bahkan menjadi rahmatan linnas (rahmat bagi manusia) dan rahmatan lil’alamin
(rahmat bagi alam)
Hadirin yang kami hormati…
Pada dasarnya, setiap manusia adalah pemimpin, minimal pemimpin terhadap
seluruh metafisik dirinya. Dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas
segala kepemimpinannya. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam sabda Rasulullah SAW
yang maknanya sebagai berikut:
 “Ingatlah! Setiap kamu adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban
tentang kepemimpinannya, seorang suami adalah pemimpin keluarganya dan ia akan
dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya, wanita adalah pemimpin
bagi kehidupan rumah tangga suami dan anak-anaknya, dan ia akan dimintai
pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya. Ingatlah! Bahwa kalian adalah
sebagai pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya,”
(Al-Hadits).
Kemudian, dalam Islam seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang
memiliki sekurang-kurangnya 4 (empat) sifat dalam menjalankan kepemimpinannya
sebagaimana sifat yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW, yakni :
1. Siddiq yang arti jujur, sehingga ia dapat dipercaya oleh orang-orang yang
dipimpinnya,
2. Tabligh yang arti menyampaikan, atau kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi,
3. Amanah yang arti dapat dipercaya, atau bertanggung jawab dalam menjalankan
tugasnya,
4. Fathanah yang arti cerdas, yaitu kecakapan dalam membuat perencanaan, visi, misi,
strategi dan mengimplementasikannya.
Selain itu, juga dikenal ciri pemimpin Islam dimana Nabi Saw pernah bersabda:
“Pemimpin suatu kelompok adalah pelayan kelompok tersebut”. Oleh sebab
itu,  pemimpin hendaknya ia melayani, bukan dilayani, serta menolong orang untuk
maju. Dr. Hisham Yahya Altalib (1991 : 55), mengatakan ada beberapa ciri penting
yang menggambarkan kepemimpinan Islam yaitu :
Pertama, Setia kepada Allah.
Pemimpin dan orang yang dipimpin terikat dengan kesetiaan kepada Allah;
Kedua, Tujuan Islam secara menyeluruh.
Pemimpin melihat tujuan organisasi bukan saja berdasarkan kepentingan kelompok,
tetapi juga dalam ruang lingkup kepentingan Islam yang lebih luas;
Ketiga, Berpegang pada syariat dan akhlak Islam. Pemimpin terikat dengan peraturan
Islam, dan boleh menjadi pemimpin selama ia berpegang teguh pada perintah syariah.
Dalam mengendalikan urusannya ia harus patuh kepada adab-adab Islam, khususnya
ketika berurusan dengan golongan oposisi atau orang-orang yang tak sepaham;
Keempat, Pengemban amanat.
Pemimpin menerima kekuasaan sebagai amanah dari Allah Swt., yang disertai oleh
tanggung jawab yang besar. Al-Quran memerintahkan pemimpin melaksanakan
tugasnya untuk Allah dan menunjukkan sikap yang baik kepada pengikut atau
bawahannya.
Dalam Al-Quran Allah Swt berfirman :

‫ه َعاقِبَ ُة‬ َ ‫م ْن‬


ِ َّ‫ك ِر ۗ َولِل‬ ُ ‫ن ا ْل‬
ِ ‫وف َونَ َه ْوا َع‬ َ ‫صاَل َة َوآتَ ُوا ال َّز َكا َة َوَأ َم ُروا بِا ْل‬
ِ ‫م ْع ُر‬ َّ ‫ض َأ َقا ُموا ال‬
ِ ‫م فِي اَأْل ْر‬
ْ ‫ه‬
ُ ‫ك َّنا‬ َ ‫الَّ ِذ‬
َّ ‫ين ِإنْ َم‬
ِ ‫اُأْل ُم‬
‫ور‬

  
“(Yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya
mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah
dari perbuatan yang mungkar, dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (QS. al-
Hajj :41)
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah adanya prinsip-prinsip dasar dalam
kepemimpinan Islam yakni Musyawarah, keadilan, dan kebebasan berfikir. Secara
ringkas kami ingin mengemukakan bahwasanya pemipmpin islam bukanlah
kepemimpinan tirani dan tanpa koordinasi, tetapi ia mendasari dirinya dengan prinsip-
prinsip Islam. Bermusyawarah dengan sahabat-sahabatnya secara obyektif dan dengan
penuh rasa hormat, membuat keputusan seadil-adilnya, dan berjuang menciptakan
kebebasan berfikir, pertukaran gagasan yang sehat dan bebas, saling kritik dan saling
menasihati satu sama lain sedemikian rupa, sehingga para pengikut atau bawahan
merasa senang mendiskusikan persoalan yang menjadi kepentingan dan tujuan
bersama. Pemimpin Islam bertanggung jawab bukan hanya kepada pengikut atau
bawahannya semata, tetapi yang jauh lebih penting adalah tanggung jawabnya kepada
Allah Swt. selaku pengemban amanah kepemimpinan.
Kemudian perlu dipahami bahwa seorang muslim diminta memberi nasihat bila
diperlukan, sebagaimana hadits Nabi SAW. dari Tamim bin Aws meriwayatkan
bahwasanya Rasulullah SAW. pernah bersabda:”Agama adalah nasihat.” Kami berkata :
“kepada siapa?” Beliau menjawab:” Kepada Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, pemimpin
umat Islam dan kepada masyarakat kamu.”
Hadirin yang berbahagia…
Sebagai akhir dari syarahan ini, dapat saya
simpulkan bahwa seorang pemimpin adalah pengemban amanah. Oleh sebab
itu, pemimpin harus bercermin dan mengambil cara dan strategi rasul dalam memimpin
dan mengemban amanah. yaitu selalu mengutamakan kepentingan rakyat dan
mengutamakan akhlakul karimah dalam memimpin. Seperti inilah pemimpin yang kita
harapkan, mudah-mudahan dimasa yang akan datang bisa kita dapatkan, agar
masyarakat kita bisa mapan penuh dengan keridhaan Tuhan. Amiin yaa rabbal
‘alamiin…
Demikian syarahan Qur’an yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.
Salah khilafnya mohon maaf.
.‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Anda mungkin juga menyukai