Anda di halaman 1dari 3

PERAWATAN DRY SOCKET

No. Dokumen : SOP/UKP/GIGI/02

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
: 00
: 10 Mei 2016
Halaman : 1 dari 3

dr Bayu Tjahjawibawa
Puskesmas Dinoyo NIP. 19660116 200212 1 003

1 Pengertian 1. Dry Socket adalah komplikasi pasca ekstraksi pencabutan gigi yang
disertai nyeri yang berhubungan dengan inflamasi pada dinding soket
yang terbuka diikuti dengan hilangnya bekuan darah dalam soket setelah
ekstraksi.
2. Perawatan Dry Socket adalah tindakan untuk mengatasi dry socket yang
didasarkan atas :
a. Menghilangkan rasa nyeri.
b. Menghilangkan infeksi.
c. Menghilangkan iritasi.
d. Memacu pertumbuhan jaringan baru.
e. Menutup socket dengan bekuan darah baru.
f. Melindungi socket dari kontaminasi kuman-kuman.
2 Tujuan Sebagai pedoman dalam melakukan perawatan dry socket
3 Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Dinoyo Nomor
188.451/276/35.73.306.01.13/2016 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
Puskesmas Dinoyo
4 Referensi 1. Panduan Pratik Klinis Kedokteran Gigi pada Pelayanan Primer Edisi I,
Kementerian Kesehatan RI, tahun 2013
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/62/2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter
Gigi
3. https://dentistinbali.wordpress.com/2011/06/22/dry.socket-dan-
penangannya
4. https://rizkadnt.wordpress.com/2015/01/14/dry-socket-etiologi-
pencegahan-dan-penatalaksanaan
5 Alat dan Bahan 1. Dental Unit lengkap
2. Alat diagnostic standar.
3. Normal saline/Larutan hydrogen peroksida 3%.
4. Povidon iodine 10%.
5. Spuit 2.5 ml
6. Larutan anestetikum
6 Prosedur / 1. Petugas menyiapkan kapas dan povidon iodine 10%.
Langkah– langkah 2. Petugas menyiapkan jarum suntik dengan larutan anestetikum.
3. Petugas menyiapkan anti septic agent.
4. Petugas menyiapkan sarana pelindung diri (masker dan sarung tangan).
5. Petugas memposisikan pasien senyaman mungkin pada kursi gigi
6. Petugas melakukan desinfeksi area yang akan disuntik dengan povidon
iodine 10%
7. Petugas melakukan anestesi dengan tehnik anestesi yang sesuai dengan
indikasi tindakan medis yang tepat.
8. Petugas melakukan tes efek anestesi.
9. Petugas membersihkan socket dari jaringan nekrotik.
10. Petugas mengirigasi socket dengan normal saline anti septik agent, lalu
dikeringkan dengan tampon.
11. Petugas menghaluskan tulang-tulang yang runcing.
12. Petugas membuat perdarahan baru dari socket yang bersangkutan dengan
mengisoiasikan socket dari saliva.
13. sambil menanti terjadinya bekuan darah dalam soket petugas memberikan
tampon dengan povidon iodine 10% pada daerah socket tersebut.
14. Petugas memberikan resep obat antibiotik(amoksisilin + metronidazole),
analgetik dan vitamin B1 sesuai indikasi.
15. Petugas menyuruh pasien kontrol setelah 3 hari.
16. mencatat tindakan perawatan pada buku Rekam Medik dan Register.
7 Diagram Alir
Desinfeksi area yang akan
Persiapan disuntik dg povidon iodine 10%

Tes efek anastesi Anastesi sesuai indikasi

Mengirigasi socket dg
Membersihkan socket dr
antiseptik,normal saline,
jaringan nekrotik
dikeringkan dg tampon

Membuat perdarahan dari Menghaluskan tulang-tulang


socket dg mengisolasi socket yang runcing
dari saliva

Memberikan tampon + Memberikan resep anti inflamasi,


povidon iodine 10% pada analgetik dan vit B1 sesuai
socket indikasi

Mencatat tindakan di RM dan


register Kontrol setelah 3 hr

8 Hal – hal yang Perlu 1. Tampon digigit selama 30 menit.


Diperhatikan 2. Jangan sering kumur-kumur.
3. Jangan makan dan minum panas dulu selama 1x24 jam.
4. Jangan merokok dulu selama 3x24 jam
5. Daerah perawatan dry socket jangan dikorek-korek, disedot-sedot atau
dipegang-pegang sama tangan.
6. Daerah perawatan dry socket jangan dipakai untuk mengunyah selama
3x24 jam atau sesuai kondisi.
7. Minum obat sesuai aturan..
8. Bila ada keluhan segera kembali kontrol.
9 Unit Terkait 1. Unit Rekam Medis
2. Unit Kamar Obat

Anda mungkin juga menyukai