Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nabilah Jihan Khumaira

NIM : P07124220014
Prodi : Str Kebidanan

TUGAS RESUME

MIKROBIOLOGI PANGAN
KURVA PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

Mikroorganisme mengalami pertumbuhan dalam hidup. Contohnya Roti berjamur

Mikrorganisme melakukan reproduksi dengan memperbanyak diri sendiri dengan


cara membelah menjadi dua membentuk sebuah sel identik tetapi memiliki ukuran
yang lebih kecil. Sel sel ini kemudian menjadi lebih besar hingga mencapai
ukuran yang sama seperti Induknya untuk kemudian melakukan reproduksi
dengan cara yang sama dengan Induknya yaitu membelah diri. Proses pembelahan
menjadi dua tersebut disebut dengan pembelahan Biner. Mikrorganisme termasuk
memiliki kecepatan reproduksi yang sangat cepat. Pada kondisi optimum
beberapa jenis bakteri tertentu dapat membelah setiap 20 mnit, hal ini berarti jika
pada mulanya terdapat satu sel bakteri, maka setelah tujuh jam jumlahnya dapat
mencapai lebih dari 1 juta.

Apabila mikrorganisme kita tumbuhkan dalam sistem tertutup dan pertumbuhan


sel dihitung berdasarkan waktu kemudian diplotkan dalam grafik maka
pertumbuhan sel bakteri biasanya mengikuti suatu pola pertumbuhan tertinggi
yaitu berupa kurva pertumbuhan sigmoid. Kecepatan pertumbuhan dan kematian
populasi mikro organisme selalu bersifat eksponensial atau logaritma oleh karena
itu dalam menggambarkan kurva pertumbuhan dan kematian mikrorganisme
selalu digunakan kertas atau grafik seni logaritmik. Yang dimaksud kertas atau
semi logaritmik adalah kertas atau grafik yang mempunyai kordinat terdiri dari
bilangan lalu, gunanya untuk mendapatkan kurva yang lurus. Jika suatu populasi
mikrorganisme ditempatkan dalam suatu lingkungan dengan komposisi zat gizi
dan lingkungannya baru maka populasi sel atau dinamakan juga kultur akan
mengalami tahap-tahap pertumbuhan sebagai berikut:

1. Fase adaptasi
2. Fase pertumbuhan awal
3. Fase pertumbuhan Logaritmik
4. Fase pertumbuhan lambat
5. Fase pertumbuhan tetap
6. Fase kematian

Fase Adaptasi
Pada Fase ini, mikrorganisme melakukan penyesuaian terhadap nutrien dalam
medium dan kondisi lingkungan yang baru dan sekitarnya. Pada Fasa ini belum
terjadi pembelahan sel karena beberapa enzim yang dibutuhkan untuk
metabolisme sel dan pertumbuhan mungkin belum di sintesis. Jumlah sel pada
Fase ini mungkin tetap, tetapi kadang-kadang juga menurun karena beberapa sel
yang telah tua mungkin mengalami kematian. Lama pasal adapatasi bervariasinya
mempercepat atau memperlambat tergantung dari percepatan penyesuaian
lingkungan sekitarnya. Lamanya pasar adapatasi di pengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya adalah:
1. Faktor medium dan lingkungan pertumbuhannya, sel mikrorganisme yang
ditempatkan di dalam medium dan lingkungan pertumbuhan yang sama
dengan sebelumnya kemungkinan besar tidak memerlukan pasal,
adaptasinya tetapi jika komposisi nutrien dalam medium yang tersedia dan
kondisi lingkungan yang baru sangat berbeda dari yang sebelumnya
menimbulkan waktu penyesuaian untuk sintesis enzim-enzim yang
dibutuhkan untuk metabolisme.
2. Faktor jumlah inokulum, jika jumlah inokulum tinggi maka Fase adapatasi
akan berlangsung lebih cepat beberapa kemungkinan penyebab adapatasi
berlangsung lambat pertama, kultur dipindahkan dari medium yang kaya
nutrisi ke dalam medium yang kurang nutrien, kedua kondisi lingkungan
pertumbuhan, ketiga Kultur dipindahkan ke dalam medium dan
lingkungan yang baru.

Fase Pertumbuhan Awal


Pada mikrorganisme mulai membelah dengan kecepatan yang masih rendah
karena barunya menyelesaikan penyesuayan dengan lingkungan di sekitarnya,
pada fase ini enzim-enzim yang di sintesis sudah mulai lengkap tetapi
aktivitasnya belum optimum sehingga kecepatan pertumbuhan sel masih
lambat.

Fase Logaritmik
Sel mikro organisme membelah dengan cepat dan konstan dan pertambahan
jumlahnya mengikuti kurva logaritmik. Pada fase ini kecepatan pertumbuhan
sangat dipengaruhi oleh media atau sup stan tempat tumbuhnya seperti ph,
kandungan nutrien dan keadaan lingkungan tempat tumbuhnya seperti suhu
dan kelembapan udara. Jika kondisi media dan lingkungan pertumbuhan sel
optimum pada fase ini populasi mikroorganisme mempunyai waktu enggan
dan atau waktu generasi tumbuh tercepat. Jumlah populasi sel akan bertambah
menjadi dua kalinya setiap satu waktu generasi. Oleh karena pertumbuhan dan
metabolisme sel sangat cepat maka pada fase ini sel membutuhkan energi
lebih banyak dibandingkan fase lainnya dan sel mikrorganisme pada fase ini
paling sensitif terhadap keadaan lingkungan yang tidak sesuai seperti suhu
yang terlalu tinggi atau rendah dan keadaan kering. Percepatan perkembangan
biakan sel bakteri yang sangat cepat pada fase pertumbuhan logaritma ini
menjadi perhatian khusus bagi pelaku industri pangan karena, jika bahan
pangan tidak ditangani dan tidak disimpan dengan cepat, bahan-bahan akan
mengalami kerusakan bahkan dapat menyebabkan penyakit atau keracunan
bagi yang mengonsumsinya.
Fase Pertumbuhan lambat
Penyebab Fase ini adalah pertama zat nutrisi di dalam medium sudah
berkurang kedua adanya hasil-hasil metabolis yang dikeluarkan oleh sel mikro
organisme yang mungkin beracun atau menghambat pertumbuhan sel.
Beberapa sel mikro organisme dalam melakukan metabolisme memproduksi
senyawa senyawa yang dapat menghambat pertumbuhannya, misalnya asap
sebagai hasil akhir proses fermentasi gula. Karena Persediaan nutrien terbatas
maka pada Fase pertumbuhan lambat pertumbuhan sel tidak stabil yang berarti
waktu generasi sel tidak konstan. Walaupun begitu jumlah populasi sel mikro
organisme pada Fasa ini masih tetap naik meskipun kenaikan grafiknya tidak
tajam karena jumlah sel yang tumbuh masih lebih banyak daripada jumlah
jumlah sel yang mati.

Fase Pertumbuhan tetap


Hal ini disebabkan jumlah sel yang tumbuh sama dengan jumlah sel yang
mati. Ukuran sel pada Fasa ini pada umumnya menjadi lebih kecil karena sel
tetap membelah meskipun zat nutrisi sudah mulai habis, oleh karena itu sel
kemungkinan mempunyai komposisi berbeda dengan sel yang tumbuh dengan
Fase logaritmik. Pada Fasa ini sel sel menjadi lebih tahan pada keadaan yang
ekstrim seperti panas dingin radiasi dan bahan kimia

Fase Kematian
Beberapa faktor penyebab kematian sebagian sel tersebut adalah pertama
nutrien di dalam media atau substrat sudah habis, kedua energi cadangan
dalam sel sudah habis, ketiga jumlah senyawa senyawa beracun atau
penghambat yang terbentuk sebagai hasil metabolisme mikro organisme sudah
sangat tinggi. Jumlah sel yang mati semakin lama akan semakin banyak
sehingga kecepatan kematian semakin meningkat akibatnya kecepatan
kematian populasi sel berlangsung secara logaritmik atau eksponensial
kecepatan kematian dipengaruhi oleh kondisi nutrien dari media lingkungan
tempat umum dan jenis mikro organisme. Meskipun Jumlah metabolis
beracun telah sangat tinggi dan nutrien sudah habis populasi sel mikro
organisme tidak pernah mati semua atau dengan kata lain media atau bahan
pangan tempat tumbuhnya mikro organisme tersebut tidak pernah menjadi
steril selalu saja masih ada sel mikro organisme yang tersisa meskipun
mungkin tidak aktif lagi.

Anda mungkin juga menyukai