Bekerja
Kerja itu ada berbagai macam metode dan kondisi, yang berdampak kepada kinerja
berikut hasil dari pekerjaan Anda. Oleh karena itu harus ada beberapa faktor pendukung
yang dapat membuat Anda menjadi salah satu pegawai terbaik dengan terus
mengerjakan segala tugas dengan sebaik-baiknya kemampuan Anda.
Di dalam artikel ini kami akan membahas beberapa tentang faktor yang dapat
mempengaruhi pekerjaan Anda menuju arah yang lebih baik. Berikut ulasannya.
1. Skill (Kemampuan)
Skill atau kemampuan adalah salah satu yang dapat “menjual” diri kita. Coba gali apa
kemampuan kita dan kembangkan terus hingga kita dapat melakukannya dengan sangat baik. Jika
kita sudah dapat melakukannya dengan sangat baik, maka orang lain dapat melihat apa
kemampuan dan jika memang membuat orang lain berkesan maka sudah pasti orang itu akan
merekomendasikan kita kepada yang lain juga.
Kredibilitas atau nama baik akan kita dapatkan jika kita terus menerus melatih diri kita
menyelesaikan pekerjaan apa yang sudah di amanahkan kepada kita. Semakin kita sering
menyelesaikan tugas dengan baik, serta berlaku sopan kepada semua orang, maka nama baik akan
semakin terbangun di antara sesama.
3. Network (Jaringan)
Untuk membangun network (jaringan) yang diperlukan adalah keramahan yang tulus. Dengan
senyum maka semua akan tertarik untuk berteman dengan kita. Bertemanlah dengan semua orang
di semua bagian. Kenalilah mereka bukan hanya sekedar dia bekerja di bagian apa. Bangun
kedekatan dengan bercakap-cakap. Sebab ada kalanya kita akan terbantu dengan jaringan atau
network kita.
1. Tupai dan Semut Hitam
Alkisah di sebuah kota kecil ada seorang petani yang sedang duduk di
tepi sawah. Dia duduk sambil memandangi sawahnya yang luasnya
tidak seberapa itu. Di samping sawah tersebut ada juga ladang
miliknya. Di ladang tersebut, ia menanam pohon rambutan, pohon
sirsak dan mangga. Hatinya sangat senang melihat pohon-pohonnya
yang akan panen. Sambil menghitung berapa banyak buah yang akan
dihitung dan keuntungan yang dia dapat, tiba-tiba ia melihat seekor
tupai meloncat dari pohon satu ke pohon lainnya.
Tupai yang melihat semut hitam berbaris langsung pergi dari pohon
ladang tersebut. Konon, semut hitam adalah musuh dari tupai. Karena
kekompakan semut hitam dan jumlahnya banyak, maka tupai tidak
berani dengan semut hitam. Petani tersebut lalu penasaran, mengapa
tupai tersebut pergi dari ladangnya.
Padahal, dia yakin tidak akan ada yang bisa menangkap tupai. Tupai
adalah binatang yang sangat pandai dalam meloncat. Karena
kepandaiannya itulah, banyak petani yang menjadi rugi karena buah
panennya banyak dirusak oleh tupai. Lalu petani tersebut, mendekati
pohon tersebut dan melihat semut yang berbaris di pohonnya. Petani
tersebut sangat bersyukur, karena semut hitam telah berhasil
mengusir hama tupai dari ladangnya. Kisah ini mengingatkan bahwa
sepandai-pandainya tupai meloncat, pasti akan jatuh juga. Tidak ada
orang yang sempurna dalam dunia ini.
Motivasi:
Sepandai apapun kita, tentunya pasti memiliki kekurangan. Tupai yang
pandai meloncat, tetap memiliki kekurangan. Kekurangannya yakni
takut pada semut hitam. Tuhan sudah memberikan talenta kepada
kita, gunakanlah sebaik-baiknya dalam hal positif. Ketika satu orang
diberikan talenta dalam bermain musik, bukan berarti orang tersebut
juga pandai dalam bidang lain. Maka dari itu, bersyukurlah apapun
talenta yang Tuhan berikan pada kita. Tetaplah rendah hati, meskipun
orang lain tidak sepandai kita.
Motivasi:
Jangan pernah meremehkan segala sesuatu. Terkadang musibah
tidak langsung datang begitu saja, oleh sebab itu dibutuhkan
persiapan dalam segala kemungkinan yang terjadi. Dengarkan juga
nasehat dari teman, terkadang itu baik untuk diri kita.
Sebab seburuk apapun hasil ujian yang penting kita sudah berusaha.”
Andin kemudian melihat ibunya dan kemudian menangis. Ia lalu
berkata pada ibunya, jika sudah seminggu ini tidak bisa belajar karena
takut. Malam yang lain tiba, tapi kali ini hati Andin merasa tenang
karena mendapat kata-kata motivasi oleh ibunya. “Hari ini aku belajar
dulu, soal hasil tidak masalah yang penting berusaha,” tutur Andin
dalam hati. Sampai akhirnya ia pun bisa belajar maksimal untuk
menghadapi ujian sekolahnya dalam waktu dekat.
Motivasi:
Biasakanlah persiapan belajar jauh-jauh hari sebelum melakukan
apapun, karena sesuatu yang mendadak tidak akan menghasilkan
hasil yang maksimal.
“Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya?”, ujar Pak tua itu.
“Asin, asin sekali,” jawab sang tamu, sambil meludah ke samping. Pak
Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk
berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua
orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke
tepi telaga yang tenang itu. Pak tua itu, lalu kembali menaburkan
segenggam garam, ke alam telaga itu. Dengan sepotong kayu,
dibuatnya gelombang dengan mengaduk-aduk dan tercipta riak air,
mengusik ketenangan telaga itu.
“Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah.” Saat tamu itu selesai
mereguk air, Pak tua berkata lagi, “Bagaimana rasanya?”. “Segar”,
sahut tamunya. ‘Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?’,
tanya Pak tua lagi. ‘Tidak’, jawab si anak muda. Dengan bijak, Pak tua
itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya
duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. “Anak muda,
dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam,
tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama dan
memang akan tetap sama.”
6. Lompatan Belalang
Seekor belalang telah lama terkurung dalam sebuah kotak. Suatu hari
ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya tersebut. Dengan
gembira ia melompat-lompat menikmati kebebasannya. Di perjalanan
ia bertemu dengan seekor belalang lain. Namun ia keheranan kenapa
belalang itu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya.
Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang
selama ini membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang
lain yang hidup di alam bebas. Kadang-kadang kita sebagai manusia
tanpa sadar pernah juga mengalami hal yang sama dengan belalang.
Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan yang
beruntun, perkataan teman, atau pendapat tetangga, seolah membuat
kita terkurung dalam kotak semu yang membatasi semua kelebihan
kita.
Motivasi:
Beruntung sebagai manusia kita dibekali Tuhan kemampuan untuk
berjuang, tidak hanya menyerah begitu saja pada apa yang kita alami.
Karena itu teman, teruslah berusaha mencapai apapun yang ingin
dicapai. Sakit memang, lelah memang, tetapi bila kita sudah sampai
ke puncak, semua pengorbanan itu pasti terbayar. Kehidupan kita
akan lebih baik kalau hidup dengan cara hidup yang dipilih. Bukan cara
hidup yang seperti mereka pilihkan untuk kita.
7. Buah Kebaikan
Suatu hari diceritakan ada sebuah rumah di tengah hutan yang dihuni
oleh seorang ibu dan anak. Anak dari ibu tersebut terbilang masih
dalam usia kecil. Pada waktu berikutnya anak tersebut berada di
halaman rumah untuk bermain. Pada saat yang bersamaan datanglah
seekor rusa.
Tak disangka anak tersebut sudah dibawa lari ke dalam hutan oleh
rusa. Sang ibu sekuat tenaga berusaha mengejar rusa tersebut masuk
ke dalam hutan. Namun sampai di dalam hutan, anak kecil yang
dibawa rusa tersebut sudah berada di area rerumputan luas dan
bermain seperti biasanya.
Tanpa disangka jika rusa yang membawa anaknya tadi adalah anak
rusa yang telah ia selamatkan dulu. Seakan-akan anak rusa tersebut
berusaha untuk mengucapkan terima kasih kepada sang ibu dengan
cara membawa anaknya lari ke hutan untuk menyelamatkan keluarga
ibu dari hatman pohon tumbang.
Motivasi:
Dari kejadian tersebut ibu berkata kepada sang anak jika membantu
semua makhluk ciptaan Tuhan meski sekecil apa pun kelak tetap
akan berbalik pada diri kita. Dari cerita kecil tersebut kita juga bisa
belajar bagaimana pentingnya untuk membantu makhluk Tuhan tanpa
membedakan hal apa pun. Sebab semua benih kebaikan yang kita
tanamkan kelak akan kita tuai di kemudian hari.