Anda di halaman 1dari 7

Riwayat Artikel: Diterima 20 Juni 2017; Direvisi 17 Juli 2017; Disetujui 18 Juli 2017; dan

Dipublikasikan 26 Juli 2017

AKTIVITAS PENGGUNAAN PORTAL TELKOM SEBAGAI MEDIA


KOMUNIKASI INTERNAL TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN
INFORMASI KARYAWAN PT. TELKOM DCS REGIONAL SEMARANG

ACTIVITIES OF USAGE TELKOM PORTAL AS INTERNAL


COMMUNICATION TOWARD INFORMATION NEED AMONG
EMPLOYEES OF PT TELKOM DCS REGIONAL SEMARANG

Annisa Febiastu Sasongko


(febysasongko@gmail.com)
(Magister Ilmu Komunikasi, FISIP, UNDIP)

Abstrak
Portal Telkom merupakan media komunikasi internal perusahaan dengan format virtual
internet yang menjadi sarana serta wadah segala informasi tentang perusahaan bagi karyawan PT.
Telkom DCS Regional Semarang. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan
antara aktivitas penggunaan portal Telkom sebagai media internal perusahaan terhadap
terpenuhinya kebutuhan informasi mengenai perusahaan di kalangan karyawan dan apakah ada
hubungan antara interaksi sosial dengan pemenuhan kebutuhan informasi karyawan. Hasil penelitian
menunjukkan aktivitas penggunaan portal Telkom sebagai media internal perusahaan termasuk
dalam kategori tinggi (51.30%) yang berarti lebih dari setengah responden memanfaatkan portal
Telkom sebagai sumber informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi perusahaan baik di pusat
maupun kantor cabang. Sementara tingkat pemenuhan kebutuhan informasi karyawan juga termasuk
dalam kategori tinggi dengan prosentase 55.13% yang menunjukkan mengakses portal Telkom dapat
memenuhi kebutuhan informasi, dan pengaruh interaksi di lingkungan kerja berada pada kategori
tinggi (66.67%) membuktikan bahwa melalui interaksi sosial para karyawan dapat menambah tingkat
pemenuhan kebutuhan informasi akan perusahaan.
Kata Kunci: Media Komunikasi, Komunikasi Internal, Kebutuhan Informasi Karyawan

Abstract
The major functions of Telkom Portal as an electronic communication tool are to providing and
serving information through a virtual format technology system for the employees. The study attempts
to identify the relationship between employee activities of using Telkom Portal as an internal
communication medium to the fulfillment of corporate information needs and interest. It also assesses
employee social cognitive elements and social interaction at the work place. The results shows that
Telkom portal usage activity as internal media is included in high category (51.30%) which means
more than half of respondents utilize Telkom portal as information source to fulfill information
requirement of company either in center or branch office. While the level of fulfillment of employee
information needs is also included in the high category with the percentage of 55.13% indicating
accessing Telkom portal can meet the information needs. And the influence of interaction in the work
environment is in the high category (66.67%) proves that through social interaction the employees
can increase the level of fulfillment of information needs of the company.
Keywords: Communication Media, Internal Communication, Employee Information Need

Pendahuluan
PT. Telkom tidak saja berupaya sendiri. Yang menjadi lingkup internal
membangun teknologi komunikasi dan perusahaan diantaranya adalah employee
informasi bagi masyarakat Indonesia, public (publik pegawai), manager public
tetapi juga berusaha mengaplikasikan (publik manajer), stock holder public
kemajuan teknologi komunikasi dan (publik pemegang saham) dan labour
informasinya pada internal perusahaannya public (publik buruh). Didalam

JURNAL THE MESSENGER, Volume 9, Nomor 2, Edisi Juli 2017 203


perusahaan, pemilihan saluran serta media informasi. Adanya interaksi yang harmonis
pengiriman pesan komunikasi merupakan antara para karyawan dalam suatu
faktor yang harus diperhatikan, karena organisasi, baik dalam hubungannya
akan berpengaruh pada tingkat efektivitas secara timbal balik maupun secara
penyampaian pesan. horizontal diantara para karyawan secara
Efektivitas komunikasi melalui timbal balik pula di sebabkan oleh adanya
media komunikasi tercermin dari komunikasi (Effendy, 2002: 116).
kemampuan media tersebut untuk Keberadaan Web Portal Intranet
mempengaruhi kelompok sasaran sesuai Telkom diharapkan mampu memenuhi
dengan yang diinginkan. Pada awalnya PT. kebutuhan informasi serta menambah
Telkom menggunakan format majalah pengetahuan karyawan akan segala berita
(yang bernama majalah KOIN) sebagai perkembangan yang ada di perusahaan.
media internal perusahaannya namun Sementara berbagai fasilitas link yang ada
seiring berjalannya waktu dan dengan didalam portal diharapkan dapat
berbagai macam pertimbangan, tim menciptakan hubungan yang baik antara
manajemen kemudian mencari cara untuk perusahaan dengan karyawan maupun
menyampaikan berbagai macam pesan karyawan dengan karyawan perusahaan.
melalui cara yang lebih efektif dan efisien Berdasarkan latar belakang yang
melalui penggunaan teknologi internet. telah dikemukakan di atas, maka
Penggunaan media internal melaui media perumusan masalah dalam penelitian ini
internet dirasa lebih unggul dibandingkan adalah: (1) apakah ada hubungan yang
penggunaan media internal melalui media signifikan antara aktivitas penggunaan
cetak (majalah). Adanya komunikasi Portal Telkom sebagai media internal
bermedia komputer akan memperlancar perusahaan dengan pemenuhan kebutuhan
penanggulangan hambatan-hambatan informasi karyawan PT. Telkom DCS
dikarenakan adanya hambatan-hambatan Regional Semarang?; (2) apakah ada
karena batasan ruang dan waktu. Jadi hubungan yang signifikan antara
lokasi pegawai secara fisik sudah tidak lingkungan kerja dengan pemenuhan
relevan lagi. Dengan memanfaatkan kebutuhan informasi karyawan PT.
tekhnologi baru bermedia komputer ini, Telkom DCS Regional Semarang?
para pegawai dapat berhubungan dengan Adapun tujuan dari penelitian ini,
siapapun dan dimanapun dalam organisasi yaitu: (1) untuk mengetahui apakah ada
(Pace dan Faules, 2002: 229). hubungan yang signifikan antara aktivitas
Sebagai media internal perusahaan, penggunaan Portal Telkom sebagai Media
Portal Intranet Telkom berfungsi sebagai Internal Perusahaan dengan pemenuhan
sarana komunikasi, informasi, pendidikan, kebutuhan informasi karyawan PT.
hiburan serta pengetahuan bagi publik Telkom DCS Regional Semarang; (2)
internal. Management web portal Intranet untuk mengetahui apakah ada hubungan
Telkom juga membuka kesempatan bagi yang signifikan antara interaksi di
karyawan yang berminat untuk lingkungan kerja dengan pemenuhan
menyumbangkan berbagai artikel atau kebutuhan informasi karyawan PT.
informasi. Dengan demikian, aliran Telkom DCS Regional Semarang.
informasi tidak hanya bersifat horizontal
tetapi juga vertikal (sejajar) antar Metodologi
karyawan, hal ini menunjukan bahwa Penelitian ini menggunakan metode
informasi mengenai perusahaan tidak penelitian survey (kuantitatif) dengan
hanya dimonopoli oleh pihak manajemen, populasi atau unit analisis yang akan
karena selain menerima informasi diteliti yaitu seluruh karyawan PT. Telkom
karyawan juga dapat memberikan DCS Regional IV Semarang yang

JURNAL THE MESSENGER, Volume 9, Nomor 2, Edisi Juli 2017 204


berjumlah 78 orang. Teknik pengambilan informasi karyawan serta menggunakan
sampel dalam penelitian ini adalah total teori uses and gratifications.
sampling atau sensus. Total sampling atau PT. Telekomunikasi Indonesia
sensus adalah teknik pengambilan sampel (Telkom) yang memiliki banyak kantor
di mana semua anggota populasi cabang di seluruh Indonesia. Tentu tidak
digunakan sebagai sampel karena jumlah mudah untuk menyatukan visi dan misi
populasinya kurang dari 100 (Sugiyono, perusahaan yang memiliki jumlah
2009: 124). karyawan yang begitu besar. Maka dari itu
PT. Telkom berusaha untuk
Hasil dan Pembahasan mengoptimalkan fungsi PR yang ada serta
Berdasarkan pengolahan data dan uji membuat kebijakan untuk menyediakan
statistik yang telah dilakukan pada bab media internal sebagai wadah
sebelumnya dengan menggunakan korelasi penyampaian pesan dan informasi.Media
Tata Jenjang Spearman, maka ditemukan komunikasi internal adalah semua sarana
hasil penelitian sebagai berikut: (1) penyampaian dan penerimaan informasi
aktivitas penggunaan portal Telkom dikalangan publik internal perusahaan dan
sebagai Media Internal Perusahaan kepada biasanya bersifat non komersial. Baik
karyawan PT. Telkom DCS Regional penerima maupun pengirim informasi
Semarang termasuk dalam kategori tinggi, adalah orang dalam ataupun publik
yaitu sebesar 51.30 %. Hal ini berarti lebih internal yang terdiri atas pimpinan,
dari setengah responden memanfaatkan anggota, pegawai ataupun unit-unit kerja
portal Telkom sebagai sumber informasi didalam perusahaan tersebut (A. W.
untuk memenuhi kebutuhan informasi Suranto, 2005:121).
mereka mengenai perusahaan. Hal ini Sementara itu, ada dua jenis media
dapat dikarenakan Portal Telkom menjadi internal, yakni yang semata-mata bersifat
wadah segala informasi perusahaan baik di internal (khusus untuk para staf dan
pusat maupun kantor cabang; (2) tingkat pegawai) dan yang sampai batas tertentu
pemenuhan kebutuhan informasi karyawan bersifat eksternal (yang juga diarahkan
PT. Telkom DCS Regional Semarang juga kepada pihak luar tertentu). Publikasi atau
termasuk dalam kategori tinggi dengan terbitan yang didistribusikan kepada para
prosentase sebesar 55,13%. Hal ini anggota atau pun khalayak pendukung dari
membuktikan bahwa melalui mengakses suatu organisasi lazim disebut sebagai
portal Telkom responden dapat memenuhi media internal semi eksternal.
kebutuhan informasi mereka seputar hal- Keberadaan Public Relations timbul
hal yang berkaitan dengan perusahaan; dan karena adanya tuntutan kebutuhan. Di
(3) pengaruh interaksi di lingkungan kerja dalam suatu perusahaan Public Relations
pada karyawan berada pada kategori tinggi mempunyai tujuan untuk memberikan
yaitu sebesar 66,67%. Hal ini kepuasan terhadap semua pihak yang
membuktikan bahwa melalui interaksi berkepentingan, baik pihak internal
sosial para karyawan PT. Telkom DCS maupun eksternal.
Regional Semarang dapat menambah Portal Telkom merupakan web
tingkat pemenuhan kebutuhan informasi internal perusahaan berbasis tekhnologi
karyawan akan perusahaan. intranet. Menurut Keneth C. Laudon
Dalam penelitian ini bidang (2005: 410), intranet adalah jaringan
komunikasi serta teori yang dianggap organisasi internal yang bisa memberikan
relevan diantaranya adalah komunikasi akses data di lintas perusahaan. Sementara
organisasi yang menyangkut media menurut Sutedjo (2003: 92), intranet
internal perusahaan, motivasi penggunaan adalah sistim jaringan yang hanya bisa
media dan pemenuhan kebutuhan digunakan untuk keperluan internal dan

JURNAL THE MESSENGER, Volume 9, Nomor 2, Edisi Juli 2017 205


hanya bisa diakses oleh anggota akan lingkungannya. Kebutuhan ini
organisasi. Biasanya hanya bisa digunakan didasarkan pada hasrat seseorang untuk
untuk saling mengirimkan dan menerima memahami dan menguasai lingkungannya.
informasi dan laporan antar karyawan “. Di samping itu, kebutuhan ini juga dapat
Dengan demikian Intranet adalah sistim memberi kepuasan atas hasrat
jaringan komunikasi yang hanya bisa keingintahuan dan penyelidikan seseorang;
diakses dalam internal perusahaan. (2) kebutuhan afektif: kebutuhan ini
Jaringan ini bersifat seperti internet, yang dikaitkan dengan penguatan estetis, hal
memungkinkan kita melakukan yang dapat menyenangkan dan pengalamn-
komunikasi interaktif dan akses data pengalaman emosional. Dalam hal ini,
internal perusahaan. berbagai media dalam hal ini sering
Intranet merupakan media yang dijadikan alat untuk mengejar kesenangan
interaktif. Interaktif disini adanya dan hiburan. Misalnya, orang membeli
hubungan timbal balik antara satu radio, televisi dan menonton film, tidak
pengguna dengan pengguna lain sekalipun lain karena mencari hiburan; (3) kebutuhan
tidak secara langsung. Intranet adalah integrasi personal (personal integrative
jaringan komputer dalam perusahaan yang needs), ini dikaitkan dengan penguatan
menggunakan komunikasi data standar kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan
seperti dalam internet. Artinya kita dapat status individu. Kebutuhan – kebutuhan ini
menggunakan semua fasilitas internet berasal dari hasrat seseorang untuk
untuk apapun kebutuhan perusahaan mencari harga diri; (4) kebutuhan integrasi
(Tung, 2001: 4). sosial (social integrative needs):
Pada dasarnya ‘motif’ dan ‘motivasi’ kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan
artinya hampir sama, hanya berbeda pada hubungan keluarga, teman dan orang lain
penempatan kalimat saja. Motivasi adalah di dunia. Kebutuhan ini didasari oleh
sebab, alasan dasar, pikiran dasar, hasrat seseorang untuk bergabung atau
dorongan bagi seseorang untuk berbuat berkelompok dengan orang lain; (5)
atau ide pokok yang selalu berpengaruh kebutuhan berkhayal (escapist needs), ini
besar terhadap tingkah laku manusia. dikaitkan dengan kebutuhan – kebutuhan
Dengan kata lain, motivasi adalah untuk melarikan diri, melepaskan
dorongan terhadap seseorang agar mau ketegangan dan juga hasrat untuk mencari
melaksanakan sesuatu. Dorongan adalah hiburan maupun mencari pengalihan
desakan alami untuk memuaskan (Yusup, 2009: 207).
kebutuhan-kebutuhan hidup. Dari definisi Media Portal Telkom bertujuan
tersebut, motif jika dihubungkan dengan untuk memenuhi kebutuhan atas informasi
konsumsi media berarti segala alasan dan perusahaan bagi karyawan. Kebutuhan
pendorong dalam diri manusia yang informasi menurut Atkin didefinisikan
menyebabkan seseorang menggunakan sebagai berikut: ‘kebutuhan informasi
media. adalah fungsi dari keraguan ekstrinsik
Bila dikaitkan dengan lingkungan yang dihasilkan dari suatu perbedaan
yang merangsang timbulnya kebutuhan, pengamatan antara kriteria ukuran
khususnya yang berhubungan dengan kepastian seseorang mengenai objek
seseorang yag dihadapkan pada berbagai lingkungan yang penting dan pernyataan
media penampung informasi, maka ada terhadap suatu kriteria yang ingin dicapai’
banyak kebutuhan yang bisa dikemukakan, (Atkin, 1973: 206). Dalam paradigma ini,
antara lain sebagai berikut: (1) kebutuhan Atkin menjelaskan bahwa konsep intinya
kognitif: hal ini berkaitan erat dengan adalah ketidakpastian.
kebutuhan untuk memperkuat informasi, Sementara Shannon dan Weaver
pengetahuan dan pemahaman seseorang menyatakan bahwa ketidakpastian dalam

JURNAL THE MESSENGER, Volume 9, Nomor 2, Edisi Juli 2017 206


tingkat yang sederhana akan muncul bila permasalahan utama bukanlah bagaimana
seseorang memandang pengetahuan media mengubah sikap dan perilaku
tentang suatu objek yang dimilikinya khalayak, tetapi bagaimana media
diangap tidak lagi memadai. Implikasinya memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial
seseorang berusaha untuk memperoleh khalayak. Khalayak dianggap secara aktif
tambahan informasi guna menutupi dengan sengaja menggunakan media untuk
kesenjangan pengetahuan. Lebih jauh lagi memenuhi kebutuhannya dan mempunyai
Atkin mengemukakan bahwa ketidak tujuan. Studi dalam bidang ini
pastian kognisi yang dimiliki seseorang memusatkan perhatian pada penggunaan
dirasa tidak memadai lagi untuk merespon (uses) isi media untuk mendapatkan
situasi yang memerlukan orientasi kepuasan (gratifications) atas pemenuhan
keputusan atau tindakan yang melibatkan kebutuhan seseorang. Dari sinilah timbul
suatu objek atau lebih (Atkin, 1973: 207). istilah uses and gratifications
Kebutuhan informasi diperoleh dari (penggunaan dan pemenuhan kebutuhan).
pengertian bahwa media bertujuan untuk Sebagian perilaku khalayak akan
memenuhi kebutuhan karyawan atas dijelaskan melalui berbagai kebutuhan
informasi perusahaan. Pengetahuan (needs) dan kepentingan individu
mengenai karakteristik kebutuhan (Ardianto dan Erdinaya, 2004:71). Dengan
karyawan dapat menolong pihak demikian, kebutuhan individu merupakan
manajemen perusahaan untuk titik awal dari kemunculan teori ini.
menumbuhkan pengertian terhadap para Teori uses and gratifications dimulai
karyawan yang menjadi bagian dari kinerja di lingkungan sosial dimana yang dilihat
perusahaan. Selain itu, dapat dijadikan adalah kebutuhan dari para khalayak.
sebagai acuan dalam mencapai pemenuhan Lingkungan sosial meliputi ciri-ciri afiliasi
kebutuhan karyawan oleh perusahaan, juga kelompok dan ciri-ciri kepribadian.
membantu karyawan untuk menyadari Kebutuhan individual di kategorisasikan
bentuk-bentuk kebutuhan yang dapat sebagai berikut: (1) Cognitive Needs
dipenuhi oleh perusahaan. Untuk (Kebutuhan Kognitif), yaitu kebutuhan
memenuhi kebutuhan informasi karyawan yang berkaitan dengan peneguhan
tersebut maka harus ada komunikasi informasi, pengetahuan dan pemahaman
internal, komunikasi internal adalah mengenai lingkungan. Kebutuhan ini
komunikasi yang dikirimkan kepada didasarkan pada hasrat untuk memahami
anggota dalam suatu organisasi dan menguasai lingkungan, juga
(Muhammad, 1995: 97). memuaskan rasa penasaran dan dorongan
Sementara itu, studi ini digambarkan untuk penyelidikan. (2) Affective Needs
sebagai a dramatic break with effects (Kebutuhan Afektif) yaitu kebutuhan yang
traditions of the past yaitu suatu loncatan berkaitan dengan peneguhan pengalaman-
dramatis dari model jarum Hipodermik. pengalaman yang estetis, menyenangkan
Model ini tidak tertarik pada apa yang dan emosional. (3) Personal Integrative
dilakukan media terhadap khalayaknya needs (Kebutuhan Pribadi secara
tetapi lebih tertarik pada apa yang Integratif), yaitu kebutuhan yang berkaitan
dilakukan khalayak terhadap media. Katz dengan peneguhan kredibilitas,
mengatakan bahwa penelitiannya kepercayaan, stabilitas dan status
diarahkan kepada jawaban terhadap individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari
pertanyaan ‘Apa yang dilakukan media hasrat akan harga diri. (4) Sosial
untuk khalayak? (What do the media do to Integrative Needs (Kebutuhan Sosial
people ? )’ (Rakhmat, 2003: 65). secara Integratif), yaitu kebutuhan yang
Model uses and gratifications berkaitan dengan peneguhan kontak
menunjukkan bahwa apa yang menjadi dengan keluarga, teman dan dunia. Hal-hal

JURNAL THE MESSENGER, Volume 9, Nomor 2, Edisi Juli 2017 207


tersebut didasarkan pada hasrat untuk penggunaan portal Telkom sebagai media
berafiliasi. (5) Escapist Needs (Kebutuhan internal perusahaan terhadap pemenuhan
Pelepasan), yaitu kebutuhan yang kebutuhan informasi karyawan.
berkaitan dengan hasrat ingin melarikan Penelitianinimenggunakan lebih dari dua
diri dari kenyataan, kelepasan emosi, variabel atau korelasi ganda (multiple
ketegangan dan kebutuhan akan hiburan. correlation), yaitu variabel independent
Berdasarkan uraian diatas jelas (Aktivitas Penggunaan Portal Telkom
bahwa dalam menggunakan suatu media, (X1)), variabel dependent (Pemenuhan
seseorang didorong oleh motif-motif Kebutuhan Informasi Karyawan (Y)) serta
tertentu. Ada berbagai kebutuhan yang variabel kontrol (Interaksi Sosial (X2))
dapat terpuaskan dengan menggunakan yang juga dapat mempengaruhi
media massa, namun pada saat yang sama pemenuhan kebutuhan informasi karyawan
kebutuhan ini juga dapat terpuaskan oleh tentang perusahaan.
sumber-sumber lainnya. Contohnya,
kebutuhan akan informasi dan hiburan Penutup
dapat diperoleh dari sumber-sumber Hasil uji statistik hubungan antara
lainnya, seperti keluarga, tetangga, dan aktivitas penggunaan portal Telkom (X1)
teman melalui interaksi sosial. Interaksi dengan pemenuhan kebutuhan informasi
sosial merupakan kunci dari kehidupan karyawan (Y) menunjukkan nilai korelasi
sosial. Karena dengan adanya proses (rs) dalam penelitian ini adalah sebesar
interaksi, manusia bisa berhubungan 0,62 hal ini menunjukkan ada hubungan
dengan yang lainnya dan tidak terisolasi. yang positif antara aktivitas penggunaan
Dalam proses inilah terjadi hubungan portal Telkom sebagai Media Internal
timbal balik antara individu dengan Perusahaan dengan kebutuhan informasi
individu, individu dengan kelompok karyawan PT. Telkom DCS Semarang
ataupun kelompok dengan kelompok dengan tingkat korelasi yang kuat.
lainnya. Sesuatu yang tidak lepas dari Sementara itu, hasil uji statistik hubungan
interaksi adalah kontak sosial dan antara interaksi sosial (X2) dengan
komunikasi. Dengan adanya kontak sosial pemenuhan kebutuhan informasi karyawan
dan komunikasi, orang dapat saling (Y) menunjukkan nilai sebesar 0,57 hal ini
mempengaruhi dan bertukar informasi. menunjukkan ada hubungan yang positif
Interaksi yang dilakukan oleh antara proses interaksi di lingkungan kerja
karyawan PT. Telkom DCS Semarang dengan kebutuhan informasi karyawan PT.
untuk memenuhi kebutuhan informasi Telkom DCS Semarang dengan tingkat
akan perusahaan adalah interaksi pada korelasi yang kuat.
lingkungan kerja. Menurut Nitisemo Untuk beberapa saran yang
(1996: 109), lingkungan kerja merupakan ditawarkan peneliti, yakni: bagi
segala sesuatu yang ada disekitar perusahaan atau lembaga, antara lain: (1)
karyawan dan dapat mempengaruhi terus meningkatkan pembaharuan (update)
karyawan dalam menjalankan tugas-tugas berita secara keseluruhan, mulai dari
yang dibebankan. Pernyataan diatas juga lingkupkantor pusat hingga kantor cabang
didukung oleh pendapat Ahmadi (2002: sehingga seluruh informasi mengenai
77), lingkungan kerja dinyatakan sebagai perusahaan dapat diketahui oleh seluruh
kehidupan sosial, psikologi dan fisik karyawan; (2) sebaiknya web portal
dalam organisasi yang berpengaruh Telkom memperbanyak berita-berita
terhadap karyawan dalam melaksanakan ringan ataupun info hiburan agar karyawan
tugasnya. tidak jenuh melihat tampilan isi portal
Penelitian ini sendiri menelaah Telkom yang dipenuhi dengan berita
sejauh mana pengaruh aktivitas seputar perusahaan; (3) pada web portal

JURNAL THE MESSENGER, Volume 9, Nomor 2, Edisi Juli 2017 208


Telkom disediakan kolom khusus Nitisemito, A. S. (1996). Manajemen
penyampaikan kritik dan saran tentang Personalia: Manajemen Sumber
sehingga karyawan dapat memberikan Daya Manusia. Jakarta: Ghalia
masukan-masukan ide ataupun informasi Indonesia.
untuk pengembangan portal Telkom yang Muhammad, A. (1995). Komunikasi
lebih baik lagi. Organisasi. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya.
Daftar Pustaka Pace, R. W. & Faules, D. F. (2000).
Ahmadi, H. A. (2002). Psikologi Sosial. Komunikasi Organisasi,
Jakarta: Rineka Cipta Meningkatkan Kinerja Perusahaan.
Ardianto, E., & Erdinaya, L. K. (2004). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Rakhmat, J. (2003). Psikologi Komunikasi.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Atkin, C. (1973). Instrumental Utilities Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian
and Information Seeking. In Clarke, Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Peter (ed). New Model for Mass Suranto, A. W. (2005). Komunikasi
Communication Research. Beverly Perkantoran. Yogyakarta: Media
Hills: Sage. Wacana.
Effendi, O. U. (2002). Dinamika Sutedjo, B. D. O. (2003). Terminologi
Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Populer Sistem Informasi.
Rosdakarya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Laudon, K. C. (2005). Sistem Informasi Tung, K. Y. (2001). Teknologi Jaringan
Manajemen. Yogyakarta: Andi. Intranet. Yogyakarta: Andi.

JURNAL THE MESSENGER, Volume 9, Nomor 2, Edisi Juli 2017 209

Anda mungkin juga menyukai