Anda di halaman 1dari 2

a) Processing

Prcessing merupakan pemrosesan data, agar data yang sudah dientri dapat di analisis,
proses analisa data dilakukan dengan cara melakukan entry data dari instrumen
penelitian ke dalam program komputer.
b) Cleaning
Cleaning merupakan pembersihan data dengan melihat variabel sudah benar atau belum
seihngga siap untuk dianalisis.

2. Analisis data

a) Analisis univariat
Menganalisis tiap variabel yaitu variabel independen (X) perilaku budaya dan variabel
(Y) pemeriksaan Antenatal Care kunjungan pertama (K1). Analisis ini menghasilkan
hasil dalam bentuk distribusi frekuensi darit tiap variabel.
b) Analisis bivariat
Analisa bivariat merupakan analisis statistik yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk menerangkan keeratan hubungan antara dua variabel. Variabel independemt
dalam penelitian ini adalah (perilaku budaya) dan variabel dependen daam penelitian ini
adalah (pemeriksaan Antenatal Care kunjungan pertama (K1) merupakan data Ordinal
dan Ordinal.
Menurut Sugiyono (2009) Analisis data pada yang terkumpul untuk menentukan
hubungan antara dua skala ordinal maka dapat menggunakan uji korelasi spearman.
Guna mengetahui seberapa erat atau seberapa kuat hubungan antara dua variabel dalam
penelitian ini, maka peneliti menggunakan “Korelasi Spearman rho”.
Korelasi Spearman rho atau sering kali disebut sebagai korelasi Tata jenjang
adalah uji analisa yang digunakan untuk mengusji hipotesis hubungan antara dua
variabel. Untuk meliahat kuat lemahnya hubungan dan arah hubungan antara dua
variabel. Digunakan untuk jenis data Ordinal, baik Variabel X maupun Y.
Nilai r menginterprestasikan kekuatan atau sifat hubungan baik itu plus maupun
minus. Nilai plus menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi antara dua variabel berarti
berlawanan arah, sedangkan nilai minus menunjukkan hubungan yang terjadi antara dua
variabel berarti searah.
Jika r berada pada level 0.80 - 1.00 (baik plus maupun minus) menunjukkan adanya
derajat hubungan yang sangat kuat, level 0.60 - 0.79 (baik plus maupun minus)
menunjukkan adanya derajat hubungan yang kuat, level 0.40 - 0.59 (baik plus maupun
minus) menunjukkan adanya derajat hubungan yang sedang, level 0.20 – 0.39 (baik plus
maupun minus) menunjukkan adanya derajat hubungan yang lemah dan level0.00 –
0.19 (baik plus maupun minus) menunjukkan derajat hubungan yang sangat lemah
(Sugiyono,2009.)

Tabel 4.2 Tingkat Hubungan Variabel Penelitian Menurut Besarnya Koefisien Korelasi
Koefisien Kekuatan Hubungan
00,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Cukup
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
Uji hipotesis dilakukan dengan menginterpretasikan nilai signifikan (p) untuk diuji
satu arah, jika p kurang dari atau sama dengan nilai α (0,05) berarti hubungan yang
signifikan. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesa alternatif (H1) diterima
dan dapat diinterpretasikan adanya Hubungan Perilaku Budaya Dengan Pemeriksaan
Antenatal Care Kunjungan Pertama (K1) Pada Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah
Puskesmas Maesan Kabupaten Bondowoso.

Anda mungkin juga menyukai