Anda di halaman 1dari 3

10 KEISTIMEWAAN UMAT MUHAMMAD SAW

Pertama, perintah Allah untuk berdoa, sekaligus jaminan dikabulkannya. “Berdoalah


kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagi kalian,” (Surat Al-Mu’min ayat 60).
Berbeda dengan umat terdahulu. Yang diperintah berdoa dan dijamin pengabulannya
hanya nabi mereka.

Kedua, pernyataan Allah “Zat-Nya tidak menjadikan suatu kesempitan dalam


agama.” Dahulu pernyataan itu hanya ditujukan kepada para nabi-Nya, sedangkan
sekarang ditujukan kepada umat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam secara umum,
“Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kalian dalam agama suatu kesempitan,”
(Surat Al-Hajj ayat 78).

Ketiga, pernyataan Allah yang menyatakan bahwa umat Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam dijadikan umat pilihan sekaligus saksi bagi manusia yang lain. Sementara
dulu, Allah hanya menjadikan saksi dari kalangan nabi-Nya saja.

‫ول عَلَ ْيمُك ْ َشهِيدً ا‬ َ ‫َو َك َذكِل َ َج َعلْنَامُك ْ ُأ َّم ًة َو َس ًطا ِل َت ُكون ُوا ُشهَدَ َاء عَىَل النَّ ِاس َويَ ُك‬
ُ ‫ون َّالر ُس‬
Artinya, “Demikian (pula) Kami telah menjadikan kalian (umat Islam), umat yang
adil dan pilihan agar kalian menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul
(Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kalian,” (Surat Al-Baqarah ayat 143).

Keempat, kalimat istirja‘ atau innâlillâhi wainnâ ilaihi râji‘un ketika datang musibah.
Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, “Umatku diberi
sesuatu yang belum diberikan kepada yang lain. Nabi Dawud ‘alaiahissalam pun
hanya mengucap ‘Ya asafi’ (Menyesal sekali!) ketika mendapat musibah. Sementara
umatku diberi perintah untuk mengucap innâlillâhi wainnâ ilaihi râji‘un.”
Keutamaannya pun sangat besar. “Siapa saja yang mengucap istirja‘, maka Allah akan
menambal musibahnya, memperbaiki kehidupan akhiratnya, dan memberi pengganti
yang lebih baik dan diridhainya.” (HR Ath-Thabrani).

Kelima, perintah bershalawat. Hal ini disampaikan Rasulullah shallallahu alaihi


wasallam kepada Abu Thalhah usai kedatangan malaikat Jibril. “Baru saja Jibril
beranjak dari sisiku. Ia mengabariku tentang keutamaan umatku. Ia menyampaikan,
‘Hai Muhammad, siapa saja yang bershalawat kepadamu, maka Allah akan mencatat
untuknya sepuluh kebaikan, menghapus sepuluh keburukan, dan mengangkat sepuluh
derajat,’” (HR Ibnu Ja‘d).
Keistimewaan berikutnya diungkap dalam hadits Ramadhan yang diriwayatkan oleh
Al-Baihaqi dari Abu Hurairah berikut ini:

‫ فَ ن َّ ُه َذا اَك َن َأ َّو ُل لَ ْيةَل ٍ ِم ْن َشهْ ِر َر َمضَ َان‬:‫ َأ َّما َوا ِحدَ ٌة‬، ‫ُأع ِْط َي ْت ُأ َّميِت يِف َشهْ ِر َر َمضَ َان مَخ ْ ًسا لَ ْم ي ُ ْع َطه َُّن نَيِب ٌّ قَ ْبيِل‬
َ ‫وف َأفْ َوا ِهه ِْم ِح َني يُ ْم ُس‬
‫ون‬ َ ُ‫ ِإفَ َِّإن ُخل‬:‫ َوَأ َّما الثَّا ِن َي ُة‬،‫هللا ل َ ْي ِه ل َ ْم يُ َع ِّذبْ ُه َأبَدً ا‬
ُ ‫ َو َم ْن ن ََظ َر‬،‫هللا َع َّز َو َج َّل لَهْي ِ ْم‬ ُ ‫ن ََظ َر‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ُأ َ ِ ِ ِإ‬
‫ فَ َّن‬:‫ َوَأ َّما َّالرا ِب َع ُة‬، ٍ ‫ فَ َّن الْ َماَل ِئ َك َة ت َ ْس َت ْغ ِف ُر لَه ُْم يِف لُك ِ ّ ي َ ْو ٍم َولَ ْيةَل‬:‫ َوَأ َّما الث َّا ِلثَ ُة‬،‫هللا ِم ْن ِر ِحي الْ ِم ْس ِك‬ َ‫ط ّي ُِب ع ْند‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫ ْاس َت ِع ِّدي َوتَ َزيَّيِن ِل ِع َبا ِدي َأ ْو َش َك َأ ْن ي َْسرَت ِ ُحيوا ِم ْن تَ َع ِب ادلُّ نْ َيا ىَل د َِاري‬:‫ول لَهَا‬ ُ ‫هللا َع َّز َو َج َّل يَْأ ُم ُر َجن َّ َت ُه فَ َي ُق‬
َ
‫ِإ‬
، ‫ اَل‬:‫ َأيِه َ لَ ْيةَل ُ الْ َقدْ ِر؟ فَ َقا َل‬:‫ فَ ن َّ ُه َذا اَك َن آ ِخ ُر لَ ْيةَل ٍ غَ َف َر لَه ُْم مَج ِ ي ًعا فَ َقا َل َر ُج ٌل ِم َن الْ َق ْو ِم‬:‫ َوَأ َّما الْخَا ِم َس ُة‬، ‫َو َك َرا َميِت‬
‫ُ ِإ ِإ‬
ْ ‫ون فَ َذا فَ َرغُوا ِم ْن َأمْع َ ا ِله ِْم ُوفُّوا ُأ ُج َورمُه‬ َ ‫َألَ ْم تَ َر ىَل الْ ُع َّمالِ ي َ ْع َمل‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
Artinya, “Pada suci Ramadhan umatku diberi lima perkara yang belum diberikan
kepada seorang nabi pun sebelumku. Pertama, jika memasuki malam pertama bulan
Ramadhan, Allah melihat mereka. Siapa pun yang dilihat-Nya, tidak akan disiksa
selamanya. Kedua, bau mulut mereka yang berpuasa di sore hari lebih wangi di sisi
Allah dari aroma misik. Ketiga, para malaikat memohonkan ampunan untuk mereka
setiap siang dan malam. Keempat, sungguh Allah berfirman kepada surga-Nya,
‘Bersiaplah engkau dan berdandanlah untuk hamba-Ku yang nyaris beristirahat dari
kelelahan dunia kepada negeri dan kemuliaan-Ku. Kelima, pada malam terakhir, Dia
mengampuni mereka semuanya.’ Seorang sahabat bertanya, ‘Apakah maksudnya pada
malam lailatul qadar?’ Rasulullah menjawab, ‘Bukan. Bukankah engkau tahu bahwa
orang-orang yang beramal, jika mereka selesai menjalankan amal, pahalanya langsung
dipenuhi?’”

Berdasarkan hadits di atas, kita dapat mengetahui lima keistimewaan umat Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam yang lainnya. Hanya saja, lima keistimewaan ini khsusus
diberikan di bulan suci Ramadhan.

Keenam, umat Islam dipandang dan diperhatikan oleh Allah swt. Sementara, siapa
saja yang dipandang oleh Allah, maka akan diselamatkan dari siksa neraka selama-
lamanya.

Ketujuh, bau mulut mereka dianggap lebih wangi di sisi Allah ketimbang minyak
kesturi.

Kedelapan, mereka dimintakan ampunan oleh para malaikat.

Kesembilan, surga dihias dan dipersiapkan sebagai balasan mereka.


Kesepuluh, janji ampunan Allah di malam terakhir Ramadhan yang bukan hanya
lailatul qadar, sebab ia malam tersendiri yang masyhur keutamaannya sebagai malam
yang lebih baik dari seribu bulan. Wallahu a’lam.

Anda mungkin juga menyukai