Anda di halaman 1dari 32

, lri.

LAl\lRI r
1:
:L
\r-i-.iij,:;'
- g., ,- [-,'
,-".,,

PENGARUH PEMBELAJARAN DIKLAT TETO.{IS


SUBSTANTIF PENINGKATAN KOMPETENSI PKG/PKB
TERI{A.DAP EF]TKA.SI DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTA.SI
GURU MADRASAH

Dr. Asih Aryani, M.Pd


Widyaiswara Ahli Madya

BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG


BADAI\ LITBANG DAN DIKLAT
KEMENTERIAN AGAMA RI

Jakarta,23 Juli 2020


BAB I
PENDAHULUAN

lJ Latar Belakang
Menjadi guru berdasarkan tuntutan pekerjaan sangatlah
mtrdatr, tctapr mmiadi gtuu karena tuntuta*r hati nurani tidaklah

mudah, karena dituntut suatu pengabdian kepada anak didik


daripada karena tuntutan pekerjaan dart matertat ortented

@jamarah, 2A05:2). Seorang guru dikatakan professional bila


memiliki seperangkat kompetensi yang harus dimiliki, dthayaa
dan dikuasai dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya
(Saud, 2009:49). Kedua hat diatas mengisyaratkan bahwa
menjadi guru sebagai sebuah profesi memiliki tuntutan
kompetensi yang harus dipertanggung jawabkan di hadapan
v
Allah SWT kelak.
Kompetensi guru yang ditetapkan dalam Permendiknas
Nomor 16 tahun 2007 mutlak harus dimiliki oleh seorang guru-
Upaya pemerintah untuk menjamin mutu dan karier seorang
pendidih telah ditetapkan dalam Perattrran Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
('Fermeneg PAN dan RB) Nomor t6 Tahun 2009 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditrya. Dalam
peraturan tersebut diungkapkan bahwa kinerja gunr akan
menentukan posisi jabatan dan kepangkatannya, artinya secaxa
otomatis pekerjaan seorEmg guru harus benar-benar
diperhatikan dan dilaksanakan mulai dari aspek perencaruum,
pelaksanaan sampai evaluasi.

Gr.ru-gruu yang sudatr dan sedang bertugasdi madrasatr,


terkadang keasyikan dengan dunianya di madrasah, sehingga
tunttrtan akan ped<embangan pengetahuan, pembinaan karier,
meqiadi hal yang kurang terperhatikan. Tuntutan itu antara lain
kenaikan pangkat yang tepat pada waktunya, seperti yang
tercantum pada Permeneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 20A9.
Pembinaan karier, selain menjadi tugas pimpinan pada satuan
pendidikan dimana guru tersebut bertugas, juga merupakan
kiprah dari lembaga pendidikan dan pelatihan (Meitaningrum
dkk, 2002:195). Pendidikan dan pelatihan harus menjadi
pemepahan masalah dari kesenjangan kompetensi, peningkatan

kinerja, kemampuan dan keterampilan seomng pegawai, serta


kepangkatannya (Thoha, 2005:70). Diklat merupakan bentuk
intervensi lembaga agar pegawainya memiliki kompetensi
standar sehingga mampu melaksanakan tugasnya dengan baik
dan benar (Pnsdiklat Teknis dan Keagamaan, 2Ot0:10). Batai
Diklat Keagamaan Bandung, sebagai bagian dari lembaga
dr'klat di bawah Kementerian Agam4 menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan bagi seluruh personel SDM yang
berkiprah di Kementerian Agama Propinsi Jawa Barat, salah
satu bagiannya adalah Guru Madrasah, baik yang berdinas di
Madrasah Ibtidaiyah dan Guru Agama di SD, Madrasah
Tsanawiyah dan Guru Agama di SMP, serta Madrasah Aliyah
dan Guru Agama di SMA/SMK. Satah satu program kegiatan
pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan di Balai Diklat
Keagamaan Bandung ini adalah Diklat Teknis Substantif
Peningkatan Kompetensi Penilaian Kineria Gtmr (PKG) dan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), yang sudah
dilaksanakan sejak tahun 2013.
Tujuan Diklat Teknis Substantif Peningkatan
Kompetensi Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Pengembaflgafl
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah untuk memberikan
pemahaman kepada guru'guru tentang aturan yang ditetapkan
pemerintah mengenai pelaksanaan jabatan fungsional guru dan

anStg kreditnya (Permeneg PAN dan RB nomor 16 tahun


2009). Peningkatan kompetensi guru salah satunya dapat
ditempuh melalui pendidikan dan pelatihan (dikla|. Informasi
penting tentang prosedru dan tuntr$an yang harus dipenuhi
seorang guru ada pada Diklat Teknis Substantif Peningkatan
Kompetensi PKGIPKB, sehingga dengan mengikuti diklat ini,
diharapkan seorang guru mempunyai semangat dan rasa percara
diri untuk mencapai jabahn tertinggi $abalan Guru tltarn4
Pangkat Pembina Utama/fv-d). Dari studi pendahuluan yang
sudah dilakukan, sejak difufusanakannya Diklat Teknis
Substantif Peningkatan Kompetensi PKG/PKB ini, sebagian

besar guru madrasah yang ada di Jawa Barat belum mendapat


informasi ataupun pelatihan tentang ini (Aryani, 2017:12). Hal
ini disebabkan karena kesempatan guru-guru untuk mengikuti
pelatihan ini terbatas. Disamping itu, alumni Diklat Teknis
Substantif Peningkatan Kompetensi PKG/PKB ini yang

berhasil naik panskatli*batannya masih di bawah 3O%, hal ini


dikarenakan banyak unsur-unsur kegiatan yang belum
sebagai syarat seorang guru dapat naik pangkat,
terutama dari unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
(PKB), yang meliputi sub unsur Pengembangan Diri, Publikasi
Ilmiah dan Karya Inovatif (Aryani,2017:14).
Tuntutan yang diberikan kepada guru untuk memenuhi
sub unsur publikasi ilmiah dan karya inovatif masih mer{adi
bebgn bagi guru-guru, pada umunnya mereka masih belum
merasa mampu untuk menuangkan ide-idenya melalui tulisan.
Guru-guru belum mempunyai keyakinan yang kuat bahwa dia
mampu berbuat sesuatu, khususnya men)rusurr publikasi ilmiah.
Baru sekitar 40% (Aryani, 2017:.15) guru yang sudah berani
mencoba metnbuat pubtikasi itmiah benrpa Penetitian Tindakan
Kelas (PTK). Perasaan belum mefirsa mampu, keyakinan
terhadap kemampuan yang dimr-liki seseorang berhubungan
dengan efikasi dirinya.

Efikasi diri akan mempengaruhi pola pikir seorang guru


untuk melalcukan sebuah tindakan (Hanun, 2013:103), misalnya
memberanikan diri untuk menyu$m kmya tulis ilmiah. Efikasi
diri berhubungan dengan keyakinan individu terhadap
kemampuannya dalam melaksanakan atau menyelesaikan suatu
kegiatan ataupun tindakan trntuk mencapai tujuan yang
ditargetkannya. Semakin kmt efikasi dirinya, maka akan
semakin besar pula motivasinya tmttrk tenrs berkembang dan
berprestasi di lingkungan kerjanya. Efikasi diri adalah suatu
keyakinan yang memiliki dampak terhadap rasa tanggung
jawab dalam menyelesaikan suatu pekerjaan termasuk di
dalamnya adalah dalam hal mengajar di sekolah (Sumantri,
2017:43). Seorang guru dengan efikasi diri yang tinggi akan
lebih gigih dalam memperjuangkan karirnya melalui Penilaian
Kinerja Guru dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
yang fnenuntut banyak hal dalam melengkapi persyaratannya,
" "g
mulai dari kegiatan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran, evaluasi hasil pembelajaran serta
bagaimana menelaah dan memperbaiki prcses pembelaiarannya

melalui karya ilmiah dalarn bentuk penelitian tindakan kelas.


Efikasi diri mentpakan salah satu faktor yang
mendorong timbulnya motivasi berprestasi. Efikasi diri yang

tinggi berhubungan dengan kesuksesan Bandura (I997:I28)


menjelaskan bahwa seseorang yang mempunyai efikasi diri
yang tinggi akan mempunyai motivasi yang kuat bagi dirinya,

dalam bertindak lebih semangat, terutama bila tujuan yang


hendak dicapainya jelas. Motivasi merupakan salah satu aspek
psikis yang memiliki pengaruh terhadap pencapaian prestasi
kerja (Hanun, 2013:ll2). McClelland (dalam Widayanto,
2015:6) menekankan tentang pentingnya motivasi berprestasi,
karena orang yang berhasil dalam pekerjaan adalah orang
bertlasil menyelesaikan segala sesuatu dengan tiga motivasi
utama yaitu; Need for Achievement, Need for Affiliation, dan
Need for Power. Steers dan Porter (dalam Hanun, 2013l.112)
mengatakan individu yang memiliki kebutuhan berprestasi
tinggi memiliki karal$er; 1) adanya dorongan yang kuat untuk
memecahkan persoalan yang dihadapi, 2) adanya

kecenderungan membuat perhitungan yang realistik dalam


mencapai tujuan dan berani mengambil resiko yang akan
diteripq 3) adanya dorongan yang kuat untuk mewujudkan
hasil keda yang memuaskan, a) adanya gairah dalam mencapai
prestasi kerja. Hasil penelitian Sifah (2015), Sufirmansyah
(2015), Kurniawati (2016I menyimpulkan bdrwa efikasi diri
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap motivasi,
kematrdirian belajar dan karir seseorang, sedangkan
Sutrischastini (2015), menyatakan bahwa motivasi dan harapan
berpengaruh terhatap kinerja seseorumg.
Hasil pendidikan dan pelatihan khususnya Diklat Teknis
Substantif Peningkatan Kompetensi PKGffKB diharapkan
dapat meningkatkan efikasi diri dan motivasi berprestasi guru
madrasah yang pada akhirnya dapat turut serta meningkatkan
kualitas pendidikan nasional secara keseluruhan. Hal ini
didukung penelitian sebelumnya oleh Meitaningrum dkk
QAA} bahwa perubahan sikap dan perilaku pada diri pegawai
dalam menyelesaikan pekerjaannya jauh lebih baik dao
daripada seMtrm mmgih$i pendidikaa daft
pelatihan. Semakin baik pendidikan dan pelatihan yang diikuti
oleh grnu, maka akan semakin besar pula motivasi berprestasi
pada guru (Widayanto, 2015). Begitu pula hasil penelitian
yang dilakukan oleh Hanun QAl3) didapatkan bahwa efikasi
diri dan motivasi berprestasi mempunyai pengaruh langsung
'kinerja
terhadap kepala maamsalU motivasi
merupakan variabel yang paling dominan berpeogaruh
l*g$-g terhadap kinerja kepala madrasah. Sutopo, Martina
dan Syarifudir5 QA1,4) menyimpulkan bahwa pendidikan dan
pelatihan mempunyai pengaruh yang sigpifikan terhadap
motivasi berpre*asi dan kin€rja mallpun prestasi kerja
seseoftmg.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan


masalahnya adalah:

1. Apakah ada pengaruh langsung yang signifikan


Pembelajman Diklat Teknis Substantif Peningkatan
Kompetensi PKG dan PKB terhadap Efikasi Diri?
7
) Apakah ada pengaruh langsung yang sig4ifikan
Pembelajman Diklat Teknis Substantif Peningkatan
Kompetensi PKG dan PKB terhadap Motivasi Berprestasi?
J. Apakatr ada pengaruh langsung yang sigpifikan
P€arHajare Diklat Teknis Substantif penin*atan
Kompetensi PKG dan PKB terhadap Motivasi Berpresksi
melalui Efikasi Diri?.

13 Penelitian Sebelumnya
1. Widayanto, 2}ls,judul penelitian;'?engaruh Pendidikan
dan Pelatihan Terhadap Motivasi Berpresrasi dan Kinerja
Guru Alumni Diklat Bahasa Inggris MA SeJawa Timur".
Ilasil Penelitiannya adalah:
.8

a) Semakin baik pendidikan dan pelatihan yang diikuti oleh


grru, maka akan semakin besar pulamotivasi berprestasi
padaguru,
b) Semakin baik pendidikan dan pelatihan yang diikuti oleh
grrna md<a s€makiatiaggi kineria yangada pada guflI,

c) Semakin baik diklat yang diikuti oleh gunr, apabila


diikuti oleh motivasi berprestasi yang tinggi pul4 maka
kinerja gunr akan semakin baik,
d) Semakin tinggr motivasi hrprestasi guru, maka akan
semakin tinggl pula kinerja guru.
2. Kokom, 2017, judul penelitian: " Pengaruh Motivasi
Berprestasi terhadap Disiplin Kerja Pegawai dalarn
Mewt{.udkan Mutu Pelayanan Peadidikao:'. HasiJ

penelitiannya menunjul&an bahwa motivasi berprestasi


beryerftgandt seeant sigdfikaft ffie disiplia keria
pegawai dan mutu pelayanan pendidikan.

3. Hidayat dan N'wasyialn, 2glT, judul peneh'tian: '?engaruh


Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) terhadap Prestasi Kerja
Karyawan di Bank BPR Rokan Hulu". Hasil penelitiannya
diperoleh nilai tin e : 4,438 dan t1.*r = 1,69'1, dari data
tersebutdisimpulkan tmt*g ) habd,atav 4,438 >1,697.
Berdasarkan nilai yang diperoleh dapat diartikan bahwa
t9$apat pengaruh yang signifikan diklat (pendidikan dan
pelatihan) terhadap prestasi kerja karyawan.

Ralrmatiah, 2018, judul penelitian:'oPengaruh Pendidikan


dan Pelatihaa terhadap KfuErj€t Pengurus PGRI Kabuparen
Parigi Moutong dan Gunungkidul'. Hasil Penelitiannya
mentmitdrkan bahwa Ftdidikaft dan petatihan yang
diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan organisasi
memberikan pengaruh terhalap peningkatan kinerja
pengurus PGRI. Peningkatan kinerjapengurus PGRI sangat

berpengaruh pada tercapainya visi, misi, dan tujuan


organisasi baik jangka pendek (dalam bentuk program
tatrunan) maupun jaugka panjang.

I
5. Farida Hanun, 2A13, judul penelitian; "Pengaruh Efikasi
Dfui, Iklim Kerja dan Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja

Kepala Madrasah". Hasif Penslitiarnya adalah Efrkasi diri,


Iklim k"rjq dan motivasi berprestasi mempunyai pengaruh

langstrng te#adap kinerja keeala madras#. Motivasi


berprestasi merupakan variabel yang paling dominan
berpengaruh langsung tethadap kinerja kepala ma&asah.
Dengaa kata lain kinerja kepala madrasah akan semakin
tinggi jika di tingkatkan Motivasi berprestasi kepala
madrasah.

Fitiana dtft, 2015, judul penelitian: '?engaruh Efikasi


Diri, Aktifitas, Kemandirian Belajar dan Kemampuan

Berfikir Logrs terhadap Hasil Belajar Matematika pada


fi
Siswa Kelas VIII SMP". Hasil penelitiannya menur$ukkan

bahwa;
a) Sebaeian besar peserta didik memiliki efikasi dirl
aktivitas belajar, kemandirian belajar, kemampuan
beryildr logis dan hffitl belajar matematika d€ryan
kategori sedang.
b) Variabet yang berpengaruh secara signr'fitan yar'tu:

efikasi diri berpengaruh langsung terhadap hasil belajar,


kemandirian belajm, kemampuan berpikir logts.
Aktivitas peserta didik dalam belajar berpengaruh

10
langsung terhadap kemandirian belajar maupuo
terhadap kemampuan berpikir logis.

c) Variabel yang berpengaruh secara tidak signifikan


yaitu: efikasi diri tidak berpengaruh langsung terhadap
aktivitas be}ftiffi Efikasi diri Ueryengaftfi tidak
langsung terhadap hasil belajar melalui kemandirian
belajm, Efit<asi din'berpengaruh tidak signiffiran secata
tidak langsung terhadap hasil belajar melalui
kemarnuan berpikir logis, Aktivitas belajar tidak
berpengaruh langsung terhadap hasil belajar, Aktivitas
Ueiajar berpengaruh tidak langsung terhadap hasil
belajar melalui kemandirian belajar

11
BAB II
PEMBAHASAN

HasitTemuan
Karakteristik responden berdasarkan golongan,

dit{ominasi oleh Goloaga* trtUc sebanyak 46 orang (76,60/*,


selanjutnya Golongan IIVd sebanyak 9 orang (15%), Golongan
[V/a sebanyak 4 orang (6,6W, dan sisanya Golongan IIyb, t
orang (1,8%). Berdasarkan usiq ffita,rata 44,3 tahun; tertua
berusia 57 tahuo dan termuda berusia 35 tatrun. Berdasarkan
masa kerja rata-tata 13,8 tahun; masa keda terlama 28 tahun
dan masa kerja terbaru 7 tahun. Berdasarkan jenis kelamin; 26
orang laki-laki (43,3W dan 34 orang wanita (56,7%).
Ber$asarkan Pendidikan; Stata Dua (S2) sebanyak 2l,7Yo atanr
13 orang dan Sl sebanyak 78,3yoatau47 orang.

Ifasillbmufln fltama
Variabel Diklat Teknis Substantif Peningkatan
Kompetensi PKG/PKB diukur melalui: Pengembangan
Kemampuan, Area Kemampuan Psikomotorik, Jangka Waktu
Pelaksanaaru Materi yang Diberikan, Metode yang Digunakan

dan Penghargaan Teraktir, dikembangkan menjadi l8 item


pernyataan. Diperoleh rata-rata nilai keseluruhan 4,37. Nilai
tertinggi pada pemyataan nomor I (diklat yang diikuti dapat
meningkatkan pengetahuan tentang konsep penilaian kinerja
12
guru) dengan nilai rata-rata 4,8 (80% responden menjawab
sangat setuju, 20% responden men$awab setuju). Nilai terendah
pada pemyataao oomor 8 (diklat yaag diik'rti dapat

meningkatkan keterampilan dalam mengenal karaktedstik


pesefra didik) dffigaft nilai rata-rata 4,t (23,3yo responden

mer$awab sangat setujU 66,70/o responden menjawab setuju


dan tOoz'o rcsponden meqiawab ragu-ragu).
Variabel Efikasi Diri diukur melalui tiga (3) sub
variabel, yaitu: a) Tingkat Kesulitan Tugas (l,Iagnitude), b)
Luas Bidang Perilaku (Strenght) dan c) Kemantapan

Keyakinan (Generatity). Ketiga sub variabel tersebut


dikembangkan meqiadi indikator: pandangan optimis akan
**? depan, minat dalam menyelesaikan tugas, tantangan
tugas, penyelesaian tugas, mengatasi kesulitan trgas,
keyakinan dapat menyelesaikan tugas, ketekunan dalam
nrenyelesaikan flrgag menyelesaikan tugas berdasarkan
pengalaman yang telah lalu, menyikapi tugas dengan cara yang
psitif dffi keyakimn diti atas kemamptran dalam
menyelesaikan tugas. Dari 1l item pernyataan yang diberikarl

diperoleh nilai rata-ruta keseluruhan 438. Nitai tertinggl pada


pernyataan nomor 24 (berusaha untuk meayelesaikan tugas
yang diberikan pimpinaolkepala madrasah dengan tepat wakhr)

dengan nilai rata-rata 4,5 (5l,7yo responden menjawab sangat


setuju, 45% responden menjawab setuju dan 3,37o responden
13
menjawab ragu-ragu). Nilai terendah pada pernyataan nomor
21 (diklat yang diikuti menjadikan dirinya memiliki pandangan
yang berbeda dengan yang lainnya dan merasa optimis akan
masa depan) dengan nrlu rutatata 4,25 (35o/o responden
menjawab saftgat setuitg 58,3o/o menjawab setuitr,
3,3olo responden merliawab ragu-ragu dan 3,3oi responden
menjawab ti'dak setr{u).
Variabet Motivasi Berprestasi, diukur melalui tiga (3)
sub variabel yaitu: a) Kebutuhan akan Prestasi (Need for
Achievemenet), b) Kebutuhan akan Afilliasi (Need for
ffitiatian) dan c) Kebutuhan akan Kekuatan (Needfor Power).

Ketiga sub variabel tersebut dikembangkao menjadi indikator;


dorop8an akan tanggung jawab, berani mengarnbil resiko dan
berprestasi yang lebih tinggi, berinteraksi sosial, kerja sama"
pengakuan kemanrpuan, sportifitas dalam bekerja, pekerjaan
yang meoaotang, keamanan kerja kebebasan bekerj4
kepercayaan lembaga untuk bekerja penghargaan sesama
rekan keda. Dad tt item petnyatm yangdibuikaft, dipemle*t
nilai rata-rata keseluruhan 4,39. Nilai tertinggi pada pernyataan
nomor 4A (merasa bahwa profesi sebagai guru tidak
kebebasan dalam kehidupan bermasyarakat)
dengan nilai rata-rata 4,70 (7l,7Yo responden menjawab sangat
setuju, dan 28,3o/o responden menjawab setuju). Nilai terendah
pada pemyataan nomor 34 (memiliki pimpinan dan teman
14
sejawat yang hrperan dalam membetikan saran atau masukan,
sehingga dalam menangani pekerjaan tidak merasa sendirian)
deogan nilai rata-rata 3,87 (t8,59/o respoaden menjawab sangat
setujn, 48,3yo responden menjawab setujq 13,3yo responde,lr

merjawab ffigu-ragg 8,3% responden mefrjalvab tidak setuju


danl,TYo responden menjawab sangat tidak setuju).
Selanjutnya data diolah untuk memperoleh jawaban
atas hipotesa yang diajukan. Syarat uji analisis ialur (path
anolysis) adalatl hubungan antau:a variabel dalam model harus
linear, sehingga persyaratan ini memenuhi persyaratan analisis
regresi. Adapun pengujian ymg dilakukan adalah uji
nomralitas dan uji linieritas. Dari hasil uji normalitas diperoleh
hasil sebasai berikut:
' ,"*r,
I{asil Uli Normalitas

N Variabel Statistik Std. Error Kesim-


o Skewness Kurtosis Skewness Kurtosis pulan
I Diklat
PKG/PKB
rx) 0.34r -0,1-59 0.309 0.608 Nsrrnal
2 Efikasi Diri
G\ 0.064 -0.882 0.309 0.608 Normal
J Moti_vasi
Berprestasi
ry) -0.r22 -0.812 0.309 0.608 Normal
(Sumber: Data Diolah" 20 19)

Ket: Distibusi data dapat dikatakan berdistibusi


normal bila rasio kemiringan dan kurtosis tidak melebihi 2.
Rasio kemiringan merupakan perbandingan antara nilai
15
kemiringan dengan standar errornya sedangkan rasio kurtosis
merupakan perbandingan antara nilai kurtosis dengan standar
erromya (Komputer, 2009 : 84.)-

Dari data di atas, diperoleh hasil perbandingan

(ffi) = 0.207 1 2 dan Kurtosis * (*#) =

(#) = -0.3e4 < z dan Kttrtos-is - (*#) =

DftIat PKGIPKB, Variabel Efikasi Dki dan V'an'abel Motivasi

Bert'estasi, berdistribusi Nonnal.


Selanjuhya Uji Linearitas, dimaksudkan unttft
memperlihatkan bahwa ruta-rata yang diperoleh dari kelompok
data sampel terletak dalam satu garis lurus. Untuk menguji
linearias digunakan tabel Anova (Analysis of varians) dengan
ketentuan sebagai berikut: 1) Jika nilai probabilitas atau

signifikansi > 0.05 atau n gwr* 1 Fto;"r, maka hubungan data


dari kedua variabel yang dipasangkan tidak linear, 2) Jika nilai
probabilitas atau- signifikansi < 0..O5 ata+* Ffitunt 7 Ftobrt,
maka hubungan data dari kedua variabel yang dipasangkan
tin"*. Hasil peugujian pada masing-masing hubungan antar

16
i

variabel menunjukkan batrwa hubungan antar variabel tersebut


terbukti adatah linear, dimana dari hasil pengolahan diperoleh
nilai F1istlvs dari masing-masing pasangan data tebih besar

darl, Fssysl sebagaimana dirangkum pada Tabel 2 berikut:

Tabel2
Hasil Uji Linearitas

No Hubungan DK Fhitung Frowt Ketera-


Variabel ngan
1 X dengan lr 59 58"362 4 Linear
Y
2 X dengan 1;59 33,671 4 Linear
.Z
J- Y dengan l;59 38,362 4 Linear
Z
($umber: Data Dialah, 20 I 9)
r Selanjutrya Uji Multikolinearitas, yaitu uji yang
dilakukan untuk memastikan apakah di dalam sebuah model
regresi ada interkorelasi atau kolinemitas antar vmiabel bebas
(sumber: hups://www.statistikian .coml20l6 I 1 1 /uji-
multikolinearitas.httrUamp, diunduh 1 9 Mei 2019, jam I 5.00).
Pada penelitian ini uatuk melihat ada atau tidaknya
multikolinearitas dilihat pada Tabel 3 berikut;

17
Tabel3
Uji Multikolinearitas
Correlations
MotivasiY DiklatX EfikasiZ
Pearson Correlation MotivasiY 1.000 .544 .639
DiklatX ,544 '1.000 .675
EfikasiZ ,639 .675 1.000

Sig. (l-tailed) MotivasiY : .000 .000


DiklatX .000 .000
EfikasZ .000 .000
M MotivasiY 6fr 6t 6t
Diklatx 60 60 60

EfikasZ 60 60 60

(Sumber: Data Diolalr, 2Al9)

Nilai korelasi aatar vriabel (masing-masing: 0,5M ; O639 dan


0"68) kurang dari 0,8, maka disimpulkan multikolinearitas
tidak terdeteksi. Untuk melihat ada tid'aknya autokorel'asi,

dapat dilihat pada Tabel 4 berikut:


Tabel4
Nilai Durbin'Watson untuk Uji Autokorelasi
Modet Summaryb
Adjusted R Std. Enor of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
I .657u .431 .411 3.24960 t.920
a. Predictors: (Constant), EfikasZ,
DiklatX
b. Dependent Variable: MotivasiY
(S.umber: Data Diolalr" zALg)

18
Nilai tabel Durbin Watson unhrk lF2 dan n: 60
adalah Batas bawah (dl) = 1,625 dan dU = (4-dl) = 2,375.
Berdasarkan nilai Durbin Watson yang tertera pada Tabel 4 di
atas (1,920), maka nilai tersebut berada pada kisaran 1,625 <
DW < 2,375, maka Mpat disimplkar bahwa tidak teridi
autokorelasi pada data di atas.
Amlisis Korelasi; t) Koe{isi-en korelasi Ditlat
PKG/PKB, Efikasi Diri dan Motivasi Berprestasi secara

Parsial. Analisis korelasi bertujuan uatuk mengukur kekuatan


hubungan linear antara dua variabel termasuk derajat keeratan
hubungan tersebut. Semakin tingS korelasi suatu hubungan,
maka makin tinggl pula keeratan hubungannya. Korelasi
p*riul digunakan untuk mengetahui tingg rendahnya masing-
masing variabel. Hasil pengolahao datanya dapat dilihat pada
Tabel5 berikut:

19
Tabel 5
Koelisien korelasi parsial
Correlations
MotivasiY DktatX EfikasiZ
Pearson Correlation MotivasiY 1.000 .544 .639
DiklatX 544 1-000 -6:75

EfikasiZ .639 .675 1.000


iig. (l-tailed) Motivasi
.00! .00!
Y
DiklatX .000 .000
EfikasiZ .000 .000
\I Motivasi
60 60 60
Y
DiklatX 60 60 60
EfikasiZ 60 60 60
(Sumber: Data Diolah, 2019)

* Dari Tabel 5 di atas, meounjukkan bahwa; a) Nilai


korelasi antara Diklat PKG/PKB dengan Efikasi Diri
menunjukkan nilai korelasi sebesar 0,675 dengan arah positif.
Nilai tersebut menunjukkan Diklat PKG/PKB dengan Efikasi
Did berada dalam derajat hubungan yang kuat (berada pada
rentang 0.61 - 0,80), b) Nilai korelasi antara Efikasi Diri
dengan Motivasi Berprestasi menunjr*lffin nilai korelasi
sebesar A,639 dengan arah positif. Nilai tersebut menunjukkan
Efikasi Diri dengan Mstivasi Berprestasi berada dalam derajat
hubungan yang kuat (berada pada rentang 0.61 - 0,80) dan c)
Nilai korelasi uttua Dil*at PKGIPKB dengan Motivasi

2A
Berprestasi menunjukkan nilai korelasi sebesar 0544 dengan
arah positif. Nilai tersebut menunjulkan Diklat PKG/PKB
dengan Motivasi Bereprestasi berada dalam derajat hubungan
yang cukup (berada pada rentang 0.41 - 0,60).
Selaniutrya 2) Koefisier korelasi Diklat PKGIPKB,
Efikasi Dfui dan Motivasi Berprestasi Secara Simultan. Nilai
koefisien korelasi pada Tabel 6 merupakan dlai yang
didapatkan dari hasil pengolatran data.
Tabel 6
Koefisien Korelasi Simultan
Model Summaryb
AdjustedR Std. Error of the Durbin-
Model R R Square Square Estimate Watson

I .657' .431 .411 3.24968 t.92(


a. (Constant), EfikasiZ,
Diklatx
b. Dependent Variable: MotivasiY
(Sumber: Data Diolab 2019)

Berdasarkan Tabel 6 di atas, koefisien korelasi secara


simultan diketahui nilai korelasi anlara Diklat PKG/PKB,
Efikasi Diri dan Motivasi Berprestasi adalah 0,657. Nilai
terseh$ berdasarkan renfa4g q61 q8O, yang dapat

disimpulkan bahwa korelasi secara simultan menunjukkan


hubrxrgan yangkuat.

Langkah berikutnya adalah Analisis Koefisien


Determinasi (KD) digunakan untuk melihat sebempa besar

2l
variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel
dependen (D yang dinyatakan dalam prosentase. Prosentase
per.anan semua variabel bebas yaag dituoi.ukkan oleh koefisien

detemrinasi @), seperti pada Tabel 7 berikut:

T*H7
Koefisien Determinasi Parsial Diklat PKG/PKB
terhadap Efikasi Diri dan Motivasi Berprestasi

Unstandardiz
ed Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics

std. Toleran
Model B Error Beta T Sig. ce VIF
t (Constant) 9.10
6.417 1.419 .161
I
DiklatX .165 .10$ .2A1 1.53{ .tJz .544 1.83t
-EfikasZ .544 .148 .499 3.684 .001 .544 1.838
a. Dependent Variable:MotivasiY
(Sumber: Data Diolah, 2019)

Dari Tabel 7 di atas, penganrtr koefisien determinasi


parsial diketahui dengan melihat nilai Standardized
Co.fficients Betq dengan nilai korelasi parsial sebagai berikut:
1) Hasil determinasi ditunjukkan pada nilai pengaruh Diklat
PKGIPKB t€rbadap Efikasi Diri ( '> Zj adal*l sehar 0,615.

Nilai tersebut menunjukkan pengaruh Efikasi Diri terhadap


Diklat PKG/?KB secara pamial sebesm 6T,f/o. 2) Hasil
determinasi dituqiukkan pada nilai pengaruh Diklat PKG/PKB
terhadap Motivasi Berprestasi ( X - Y) adalah sebesar 0,207.
Nilai tersebut menunjukkan pengaruh Efikasi Diri terhadap

Diklat PKG/PKB secara parsial sebesar 20,7yo. 3) Hasil


detenninasi dituaiuktan pada nilai pengaruh Efikasi Diri
terhadap Motivasi Berprestasi (Z - D adalah sebesar 4,499.
Nilai tersebtrt menrmiukkan pmganfi Efikasi Dhi tethadap

Diklat PKGiPKB secara parsial sebesar 49,9oA.

Koefisien Determfuasi DftIat PKG/PKB terhadap


E{ikasi Diri dan Motivasi Berprestasi secara simultan,

ditunjukkan pada Tabel 8 berikut:


Tabel E
Koefisien Dcterminasi Diklat PKG/PKB
tertadap Efikasi Iliri dan Motivasi Berprestasi
secara Simultan
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square fuuare the Estirnate Watson
1 .657" .43r .4tl 3.24960 1.920
a. Predictors: (Constant), Efikasiz,
DiklatX
b. Dependent Variable: MotivasiY
(Sumben Dafa Diolah" 20 19)

Hasil estimasi ditunjukkan pada nilai R Square, sebesar


0,431. Nilai tersebut menunjulC<an bahwa penganrh Diklat
PKG/PKB terhadap Efikasi Diri dan Motivasi B.erprestasi

secara keseluruhan adatah 43,lYo.

Berdasarka* pengqiia*r koefisien korefasi dan koeflsiet

23
determinasi di atas, secar& riogkas dapat dilihat pada Tabel 9
berikut ini:
Tabel9
Hasil Analisa Koefisien Korelasi, R, R2

V*riabel Korelasi R Koef,sier tr


Beta
x Z 0.67s 0,67s
x Y 0544 oJlt
Z Y a,639 0,499
XYZ 0,657 0,431

Dari Tabel 9 di atas, terdapat pengaruh langsung dan


pengarulr tidak langsturg sebagai berikut; a) Fengarllh langrung

pembelajaran Diklat PKGIPKB terhadap Efikasi Diri adalah

(0,675)2 x tWa = 45,5V0, b) langsung

perfrelajaran diklat PKG/PKB terhadap Motivasi Berprestasi


adalah (0,544)2 r 100Yo = 29o/o dan c) penganfu tidak
langsung Diklat PKG/PKB terhadap Motivasi Berprestasi
melalui Efikasi Diri adalah

(0,675)r(0 ,2}7)x(0,499)x t}AVo = 6,970/o.

Selanjutnya pengujian hipotesis didasadon pada Tabel


10 berikut:

Tabel l0
Dasar Pengujian Hipotesis

Variabel tr,it.o tt"u"t


x Z 6,975 2,002
x Y 4,938 2.002

24
Dari Tabel 10 di atas, hipotesis pertama; "Terdapat
pengaruh langsung yang signifikan Pembelajaran Diklat Teknis

Substa&tif Peningkataa Kompetensi PKG daa PKB terhadap


Efikasi Diri' diperoleh tnls,rnn = 6,975 dan sebesar tmbet =
?,002. Ifut ini berarti bahwa ada pengaruh langsung yang
signifikan Pembelajaran Diklat PKG/PKB terhadap Efikasi
Dfui. Hipotesis kedua; '"Terdapat pengaruh langsrmg yang
signifikan Pembelajaran Diklat Teknis Substantif Peningkatan
Kompetensi PKG dan PKB terhadap Motivasi Berprestasi",

= 4,938 dan sebesar tub"t = 2,002. HaI ini


diperoleh. tniams

berarti bahwa ada pengaruh langsrmg yang signifikan


Pembelaiaran Diklat Te,knis Substantif Peaingkatan

Koqpetensi PKG dan PKB terhadap Motivasi Berprestasi.


Sedangkan uufift hi.potesis ketiga didasar'kan pada
Tabel 1l berikut:

25
Tabel ll
Hasil Uji Anova
Diklat PKG/PKB, Elikasi Diri dan Motivasi Berprestasi
ANOVAb
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sie.

lRegression 4s6.685 2 228.343 2r.624 .000'


Residual 601.915 57 10.560

Total 1058.600 s9
a- Predictors: (Constant), Efikasiz,
DiklatX
b. Depeadert Varfuble:
MotivasiY
(Sumber: Data Diolah, 2019)

Berdasarkan Tabel 11 di atas, hipotesis ketigq


"Terdapar pengsrfi lanssung yasg sigpifikas Pembetqiaraa
Diklrt Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi PKG dan
PKB tnhadap Motivasi Berprestasi melalui Efikasi Dhi",
dipemleh Fnrarrrs = 21,624 dan sebesar Fra"t = 4,006. Hal

ini berarti bahwa Terdapat pengaruh langsung yang signifikan


Pembelajaran Diklat Teknis Substantif Peningkatan

Kompetensi PKG dan PKB terhadap Motivasi Berp,restasi


melalui Efikasi Diri.
Hasil pengujian persyaratan analisis, diperoleh semua
variabel berdistribusi noflnal, linear, multikolinearitas tidak
terdeteksi, dan tidak terjadi autokorelasi pada masing-masing
variabeL

26
Pengaruh Diklat Teknis Substantif Peningkatan
Kompetensi PKG/PKB terhadap Efikasi Diri. Hasil uji
hipotesis membuktikan bahuaa terdapat pensaruh langsung
yang signifikan Pembelajaran Diklat Teknis Substantif
P€ftingkatafr Kompetemi PKG daft PKB tdadap Efikasi Diri.
Artinya semakin baik diklat dilaksanakan, maka semakin baik
pula Efrkasi Diri seopng peserta- Pada penelitian ini, diklat
dilihat dari; Pengembangan Kemampuan, Area Kemampuan
Psikomotorik, Jangka lVaktu Pelaksanaan, Materi yang
Diberikan, Metode yang Digunakan dan Penghargaaan

Terakhir. Keyakinan dapat menyelesaikan tugas, Ketekunan


dalam menyelesaikan tugas dan Keyakinan diri atas
kemgmnuan menyelesaikan tugas menjadi pengukur tertinggi
Efikasi Diri. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
Hanun (2013) yaitu terdapat pengaruh langsung efikasi diri
terhadap motivasi berpresasi sebesar 2L7y-s dengan koefsien
jalur 0,536.
Pengantr tlikl* Teknis Suffiantif penlndsatan

Kompetensi PKG/PKB terhadap Motivasi Berprestasi. Hasil uji


fu:potesis mernbuktikan bahwa teriapat pengaruh langsung
yang signifikan Pembelajaran Diklat Teknis Substantif
Peningfutan Kompetensi PKG dan PKB terhadap Motivasi
Berprestasi. Artinya semakin baik diklat dilaksanakan, maka
semakin baik motivasi berprestasi seorang peserta. Pada
penelitian ini, dorongan akan tanggung jawab dan

penghargaan sesarna rekart kerja menjadi pengukur tertinggi

motivasi berprestasi, sedangfuan faktor lainnya yang dilihat


adalah; berani mengambil resiko dan berprestasi yaug lebih

sportifitas dalam bekerja, pekerjaan yang menantang,


keamanan k"tjq kebebasan k tju, dan kepercayaan l-errbaga

untuk berkarya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian


Widayanto (2015) bahwa semakin baik pendidikan dan
pelatihan yang diikuti oleh guru, maka akan semakin besar pula

motivasi berprestasi pada guru.


Pengaruh Diklat Teknis Substantif Peningkatan
Kompetensi PKG/PKB terhadap Motivasi Berprestasi melalui
Efikasi Diri. Hasil uji Hipotesis terakhir membuktikan terdapat
pengaruh langsung yang signifikan Pembelajaran Diklat Teknis

Substantif Peninskatae Kompetensi PKG dan PKB terhadap


Motivasi Berprestasi melalui Efikasi Diri. Hal ini didukung
dad hasi,t pengstabffi ddedari nilai koefisien detenmiwasi yang
disesuaikan (nilai,R Squme) sebesar 0,431 atau 43,lYo.

Manfaat Hasil Temu*n


t. Bagi Pusdiklat Tenrya Tekni€, hil peaelitian ini dapat

drjadikan pertimbangan dalam upaya meningkatkan efikasi diri


dan motivasi berprestasi guru madrasah. Pertimbangan tersebut
terutama dalam memproduksi jenis-jenis diHat yang terkait
dengan intensitas peningkatan empat kompetensi guru, yaitu
kompeteosi paedagogik, kompetensi kepribadian, kornpetensi
sosial dan kompetensi professional.
Bagi Balai Dikh Keagiamaan Bandtmg, bahwa hasil penelitian

ini dapat dijadikan acuan dalam menetapkan progftm


pendidikan dan pelatihan yang lebih dapat meninglatkan
efikasi diri dan motivasi berprestasi.
J. Bagi widyaiswara, dalam hal untuk meoanamkan nilai-nilai
efikasi diri dan motivasi berprestasi, €ff dalam melaksanakan

dikjartih milnpu memberikan keteladanan pada penguasaan

pengetahuao, sikap, dan perilaku serta keteranrpilan tugas


secara orofessional.
I

4. Bagi guru-guru Madrasah, hasil penelitian ini dapat dijadikan


acuan untuk meningkatkan pematrarnan tentang pendidikan dan
pelatihan (diklat), efikasi diri daa motivasi berprestasi-

5. Bagi para teoretisi, hasil penelitian yang berkaitan dengan

variabel-variab'et dikk, efilrasi diri && motivasi @estffii,


dapat dijadikan tambahan untuk melengkapi temuan-temuan
penelitian terdahutu yang sudah arta sehingga dapat
memberikan sumbangan untuk pengembangan sunrber daya
manusia, lftususnya untrft peningkatan efikasi did dan

motivasi berprestasi.
BAB III
PANUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan nmlusan masalatr" tujuan penelitian dan hasil
penelitian dengan pembahasan yang telah dipaparkan, maka
kesimpulaa penelitian ini adalah pertama terdapat pengaruh

langsung yang signifrkan Pembelajaran Diklat Teknis

Substantif Peningkatan Kompetensi PKG dan PKB terhadap


Efikasi Diri. Hal ini menur{ukkan bahwa semakin baik
pembelajaran pada diHat, maka semakin baik efikasi diri
seoraag peser-la. Keduq terdapat pengar& lang;sung ya$g
signifikan Pembelajaran Diklat Teknis Substantif Peningkatan
Kompetensi FKC dam PKB terhadap Motivasi Berprestasi. I{al
ini menuqiukkan bahwa semakin baik diklal maka semakin
baili motivasi berprestasi seorang peserta. Ketiga, terdapat
pengaruh langsung yang signifikan Pembelajaran Diklat Teknis

Substantif Peningkatan Kompetensi PKG dan PKB terhadap


Motivasi Berprestasi melalui Efikasi Diri, hal ini ditandai
dengan hasil pengujian koefisien determinasi sebesar 0431
atau43,lYo

Saran / Rekomendasi
Berdasarkan nrmuffm masalah, tujuan penelitian dan hasil
30
penelitian dengan pembalrasan yang telah dipaparkan,
disarankan kepada Pusdiklat Tenaga Teknis agar hasil
pnelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam upaya
meningkatkan efikasi diri dan motivasi berprestasi guru
madrasah. Pefrimbaf,gaft ters*tlt tenrtama dalam m@uk
jenis-jenis diklat yatrg terkait dengan intensitas peningkatan
empat kompete,nsi guru, yaitu kompetensi paedagogft,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi
professional. Bagi Balai Diklat Keagamaan Bandung, hasil
penelitian ini dapat dijadikan acutm dalam menetapkan program
pendidikan dan pelatihan yang lebih dapat meningkatkan
efikasi diri dan motivasi berprestasi. Bagt widyaiswara, dalaur
hal untuk menanamkan nilai-nilai efikasi diri dan motivasi
E
berprestasi, &gil dalam melaksanakan dikiartih uulmpu
memberikan keteladanan pada penguasaan pengetahuan, sikap,
dan perilaku serta ketemnrpilan tugas secara professional, dan
bagi guru-guru Madrasah, hasil penelitian ini dapat dijadikan
e-rla$ w*tft reaingkatkaft Fmahman tentang petdidikaft dan

pelatihan, efikasi diri dan motivasi berprestasi.

31

Anda mungkin juga menyukai