Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PENINGGALAN
Alamat : Jln Raya Palembang - Jambi Km 149 Desa Peninggalan
Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Musi Banyuasin Kode Pos 30756
e-mail : peninggalanpuskesmas@gmail.com telp : 0853349547728

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS PENINGGALAN
NOMOR : 440/C / / VI / KPTS / PKM.PNG / 2023

TENTANG

PEMANTAPAN MUTU INTERNAL ( PMI ) DAN PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL (


PME ) LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PENINGGALAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPT PUSKESMAS PENINGGALAN

Menimbang : a. Bahwa untuk menunjang diagnosis penyakit dan peningkatan


pelayanan klinis di UPT puskesmas Peninggalan maka diperlukan
peningkatan mutu laboratorium UPT Puskesmas Peninggalan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam


huruf a, perlu dilakukan pemantapan mutu internal ( PMI ) dan
pemantapan mutu eksternal ( PME ) terhadap pelayanan
laboratorium UPT Puskesmas Peninggalan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam


huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan Kepala UPT
Puskesmas Peninggalan Tentang Pemantapan Mutu Internal
( PMI ) dan Pemantapan Mutu Eksternal ( PME ) Laboratorium
UPT Puskesmas Peninggalan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009


tentang Pelayanan Publik;

2. Undang – Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063).

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2012


tentang Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas.

4. Kepmenkes Nomor 364/Menkes/SK/III/2003 tentang Laboratorium


Kesehatan.
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang
kebijakan Dasar Puskesmas;

6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1674/MENKES/SK/XII/2005 tentang


pedoman jejaring pelayanan Laboratorium Kesehatan;

7. Surat keputusan Kepala UPT Puskesmas Peninggalan Nomor 440/C/ /


/VI/KPTS/PKM.PNG/2023

8. Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Peninggalan Nomor 440/C/ /


/VI/KPTS/PKM.PNG/2023

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS PENINGGALAN


TENTANG PEMANTAPAN MUTU INTERNAL ( PMI ) DAN
PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL ( PME ) LABORATORIUM
UPT PUSKESMAS PENINGGALAN.

KESATU : Untuk menjamin mutu pelayanan laboratorium maka perlu


dilakukan upaya pemantapan mutu internal ( PMI ) maupun
pemantapan mutu eksternal ( PME ) Puskesmas.

KEDUA : Pemantapan mutu internal ( PMI ) dan pemantapan mutu


eksternal ( PME ) sebagaimana dimaksud pada Diktum Kesatu
tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Surat Keputusan ini.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
di kemudian hari terjadi perubahan dan atau terdapat kesalahan
dalam Surat Keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Peninggalan
Pada Tanggal : 01/Juni/2023
Kepala UPT Puskesmas Peninggalan

dr.Aladin
Ka. UPT Puskesmas Peninggalan
NIP.198403212014071002
Lampiran : Keputusan Kepala UPT Puskesmas Peninggalan
Nomor : 440/C/ /VI/ KPTS / PKM.PNG/ 2023
Tanggal : 01 / Juni /2023
Tentang : Pemantapan Mutu Internal (PMI) dan pemantapan Mutu
Eksternal (PME) Laboratorium UPT Puskesmas
Peninggalan

PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUMUTU PUSKESMAS PENINGGALAN

A. PENDAHULUAN

Laboratorium Puskesmas adalah sarana kesehatan yang melaksanakan


pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik,
parasitologi klinik, imunologi klinik, patologi anatomi dan atau bidang lain yang
berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang
upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
( Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 364/Menkes/SK/III/2003 ). Laboratorium
Puskesmas sebagai subsistem pelayanan kesehatan menempati posisi terpenting
dalam diagnostik invitro. Dengan pengukuran dan pemeriksaan laboratorium akan
didapatkan data ilmiah yang tajam untuk digunakan dalam menghadapi masalah
yang diidentifikasi melalui pemeriksaan klinis dan merupakan bagian esensial dari
data pokok pasien.. Informasi laboratorium dapat digunakan untuk diagnosis awal
yang dibuat berdasarkan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik. Analisis
laboratorium juga merupakan bagian integral dari penapisan kesehatan dan tindakan
preventif kedokteran.

B. PEMANTAPAN MUTU INTERNAL (PMI)

Pemantapan Mutu Internal (PMI) adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan


yang dilaksanakan oleh setiap laboratorium secara terus-menerus agar diperoleh
hasil pemeriksaan yang tepat. Kegiatan ini mencakup tiga tahapan proses, yaitu pra-
analitik, analitik dan pasca analitik. Pada umumnya yang sering diawasi dalam
pemantapan mutu internal hanya tahap analitik dan pasca analitik yang lebih
cenderung kepada urusan administrasi, sedangkan proses pra analitik kurang
mendapat perhatian. Kegiatan Pemantapan Mutu Internal (PMI) lainnya yang perlu
dilakukan di Puskesmas antara lain: pembuatan alur pasien, alur pemeriksaan, cara
pengambilan spesimen, pembuatan prosedur/instruksi kerja untuk pengambilan
spesimen dan setiap jenis pemeriksaan.

1. Tahap Pra Analitik


Kesalahan pada proses pra-analitik dapat memberikan kontribusi sekitar 61%
dari total kesalahan laboratorium, sementara kesalahan analitik 25%, dan
kesalahan pasca analitik 14%. Proses pra-analitik dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu : pra-analitik ekstra laboratorium dan pra-analitik intra laboratorium. Proses-
proses tersebut meliputi persiapan pasien, pengambilan spesimen, pengiriman
spesimen ke laboratorium, penanganan spesimen, dan penyimpanan spesimen.

a. Persiapan Pasien
dimulai saat seorang dokter merencanakan pemeriksaan laboratorium bagi
pasien. Dokter dibantu oleh paramedis diharapkan dapat memberikan
informasi mengenai tindakan apa yang akan dilakukan, manfaat dari tindakan
itu, dan persyaratan apa yang harus dilakukan oleh pasien. Informasi yang
diberikan harus jelas agar tidak menimbulkan ketakutan atau persepsi yang
keliru bagi pasien. Pemilihan jenis tes yang kurang tepat atau tidak sesuai
dengan kondisi klinis pasien akan menghasilkan interpretasi yang berbeda.
Ketaatan pasien akan instruksi yang diberikan oleh dokter atau paramedis
sangat berpengaruh terhadap hasil laboratorium, tidak diikutinya instruksi
yang diberikan akan memberikan penilaian hasil laboratorium yang tidak
tepat. Hal yang sama juga dapat terjadi bila keluarga pasien yang merawat
tidak mengikuti instruksi tersebut dengan baik. Ada beberapa sumber
kesalahan yang kurang terkontrol dari proses pra-analitik yang dapat
mempengaruhi keandalan pengujian laboratorium, tapi yang hampir tidak
dapat diidentifikasi oleh staf laboratorium. Ini terutama mencakup variabel fisik
pasien, seperti latihan fisik, puasa, diet, stres, efek posisi, menstruasi,
kehamilan, gaya hidup (konsumsi alkohol, rokok, kopi, obat adiktif), usia, jenis
kelamin, variasi diurnal, pasca transfusi, pasca donasi, pasca operasi,
ketinggian. Karena variabel tersebut memiliki pengaruh yang kuat terhadap
beberapa variabel biokimia dan hematologi, maka gaya hidup individu dan
ritme biologis pasien harus selalu dipertimbangkan sebelum pengambilan
sampel.

b. Penerimaan Spesimen
Petugas penerimaan spesimen harus memeriksa kesesuaian antara
spesimen yang diterima dengan formulir permintaan pemeriksaan dan
mencatat kondisi fisik spesimen tersebut pada saat diterima antara lain
volume, warna, kekeruhan, dan konsistensi. Spesimen yang tidak sesuai dan
memenuhi persyaratan hendaknya ditolak. Dalam keadaan spesimen tidak
dapat ditolak (via pos, ekspedisi), maka perlu dicatat dalam buku penerimaan
spesimen dan formulir hasil pemeriksaan.

c. Penanganan Spesimen
Pengelolaan spesimen dilakukan sesuai persyaratan, kondisi penyimpanan
spesimen sudah tepat, penanganan spesimen sudah benar untuk
pemeriksaan-pemeriksaan khusus, kondisi pengiriman spesimen sudah
benar.

d. Pengiriman Spesimen
Spesimen yang sudah siap untuk diperiksa dikirimkan ke bagian pemeriksaan
sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta. Jika Laboratorium
Puskesmas tidak mampu melakukan pemeriksaan, maka spesimen dikirim ke
laboratorium lain dan sebaiknya dikirim dalam bentuk yang relatif stabil.
e. Penyimpanan Spesimen
Beberapa spesimen yang tidak langsung diperiksa dapat disimpan dengan
memperhatikan jenis pemeriksaan yang akan diperiksa. Beberapa cara menyimpan
spesimen antara lain :
 Disimpan pada suhu kamar (Misalnya penyimpanan usap dubur dalam Carry & Blair
untuk pemeriksaan Vibrio cholera).
 Disimpan dalam lemari es dengan suhu 0˚C –8˚C.
 Dapat diberikan bahan pengawet.
 Penyimpanan spesimen darah sebaiknya dalam bentuk serum.
2. Tahap Analitik
Tahap Analitik adalah tahap mulai dari persiapan reagen, mengkalibrasi dan memelihara
alat laboratorium, uji ketepatan dan ketelitian dengan menggunakan bahan kontrol dan
pemeriksaan spesimen.
a. Persiapan reagen memenuhi syarat sesuai standar yang berlaku, masa kadaluarsa tidak
terlampaui, cara pelarutan atau pencampuran sudah benar, cara pengenceran sudah benar.
b. Kalibrasi dan pemeliharaan peralatan Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan laboratorium adalah peralatan laboratorium, wadah spesimen. Harus dilakukan
kalibrasi dan pemeliharaan peralatan laboratorium secara teratur dan terjadwal. Wadah
spesimen harus bersih dan tidak terkontaminasi.
Contoh beberapa peralatan laboratorium yang perlu dikalibrasi adalah:
 Inkubator ( Incubator)
 Lemari es ( Refrigerator/freezer
 Oven
 Autoklaf ( Autoclave)
 Micro Pipet
 Penangas air ( Waterbath)
 Sentrifus ( Centrifuge)
 Fotometer ( Photometer)
 Timbangan analitik
 Timbangan elektrik
 Thermometer
c. Uji ketelitian dan ketepatan dengan menggunakan bahan kontrol.
d. Pemeriksaan spesimen menurut metoda dan prosedur sesuai protap
masing-masing parameter

3. Tahap Pasca Analitik


Tahap Pasca-Analitik adalah tahap mulai dari mencatat hasil pemeriksaan dan melakukan
validasi hasil serta memberikan interpretasi hasil sampai dengan pelaporan.
C. PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL (PME)
Pemantapan Mutu Eksternal adalah kegiatan yang diselenggarakan secara periodik oleh pihak
lain di luar laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan menilai penampilan suatu
laboratorium dalam bidang pemeriksaan tertentu. Penyelenggaraan kegiatan Pemantapan Mutu
Eksternal dilaksanakan oleh pihak pemerintah, swasta atau internasional. Setiap Laboratorium
Puskesmas wajib mengikuti Pemantapan Mutu Eksternal yang diselenggarakan oleh pemerintah
secara teratur dan periodik meliputi semua bidang pemeriksaan laboratorium.
Pemantapan mutu eksternal untuk berbagai bidang pemeriksaan diselenggarakan pada
berbagai tingkatan, yaitu :
1. Tingkat nasional/tingkat pusat : Kementerian Kesehatan
2. Tingkat Propinsi/wilayah : BBLK/ BLK
Kegiatan pemantapan mutu eksternal ini sangat bermanfaat bagi Laboratorium Puskesmas,
karena dari hasil evaluasi yang diperoleh dapat menunjukkan performance
(penampilan/proficiency) laboratorium yang bersangkutan dalam bidang pemeriksaan yang
ditentukan.Dalam melaksanakan kegiatan ini tidak boleh diperlakukan secara khusus, harus
dilaksanakan oleh petugas yang biasa melakukan pemeriksaan tersebut serta menggunakan
peralatan/reagen/metoda yang biasa digunakan, sehingga hasil pemantapan mutu eksternal
tersebut benar-benar dapat mencerminkan penampilan laboratorium yang sebenarnya.
D. PENINGKATAN MUTU
Peningkatan Mutu adalah suatu proses terus menerus yang dilakukan oleh laboratorium sebagai
tindak lanjut dari Pemantapan Mutu Internal (PMI) dan Pemantapan Mutu Eksternal (PME) untuk
meningkatkan kinerja laboratorium

Kepala UPT Puskesmas Peninggalan

dr.Aladin
Ka. UPT Puskesmas Peninggalan
NIP.198403212014071002

Anda mungkin juga menyukai