Anda di halaman 1dari 66

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN

BARANG HABIS PAKAI DI POLITEKNIK JAMBI

Dibuat sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III


Program Studi Akuntansi Konsentrasi Akuntansi Komputer
Politeknik Jambi

OLEH :
CHANDRA EMMANUEL MENDROFA 160662402012

POLITEKNIK JAMBI
2019

i
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN
BARANG HABIS PAKAI DI POLITEKNIK JAMBI

OLEH :
CHANDRA EMMANUEL MENDROFA 160662402012

Jambi, September 2019


Pembimbing I, Pembimbing II,

Johandri Iqbal, SE., M.S.Ak Rezagi Meilano, M. Kom


NIK. 105 006 0147 NIK. 105 006 0162

Mengetahui,
Pembantu Direktur I, Ketua Program Studi,

Darmuji Jais, S.Ag, M.Pd Johandri Iqbal, SE., M.S.Ak


NIK. 105 006 103 NIK. 105 006 0147

ii
HALAMAN PERSEMBAHAN

- Kupersembahkan kepada kedua Orang Tua Tercinta, Bapak dan Ibu untuk
segala bentuk dukungan dan perhatiannya sehingga Proyek Akhir ini dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
- Kupersembahkan kepada Dosen Pembimbing I dan II yang telah memberikan
arahan dan masukan yang membangun dalam proses penyelesaian Proyek
Akhir ini.
- Kupersembahkan untuk rekan seperjuanganku program studi Akuntansi
angkatan 2016 untuk kebersamaannya selama tiga tahun ini.

Motto :
- Asaku gantikan semangatku
- Adalah masa bodoh apa yang dipikirkan orang tentang-Ku. Belajar
mengabaikan beberapa hal adalah satu dari sekian banyak caraku memperoleh
kedamaian, tidak selamanya orang baik diperlakukan baik.

iii
HALAMAN PERNYATAAN INTEGRITAS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Chandra Emmanuel Mendrofa

Tempat dan Tanggal Lahir : Jambi, 17 Juni 1998

Program Studi : Akuntansi

NIM : 160662402012

Judul Proyek Akhir : Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang

Habis Pakai di Politeknik Jambi

Menyatakan bahwa Proyek Akhir saya merupakan hasil karya sendiri dan
bukan hasil penjiplakan / plagiat. Apabila ditemukan unsur penjiplakan / plagiat
dalam proyek akhir ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik dari
Politeknik Jambi sesuai aturan yang berlaku. Demikianlah pernyataan ini saya buat
dalam keadaan sadar dan tanpa ada paksaan dari siapapun.

Jambi, 18 September 2019,


Yang Membuat Pernyataan,

Chandra Emmanuel Mendrofa


NIM. 160662402012

iv
ABSTRAK
Sistem informasi akuntansi persediaan merupakan sistem informasi utama dan
yang paling penting dalam menjalankan kegiatan perhitungan suatu persediaan di sebuah
organisasi, Penelitian ini dimaksudkan sebagai pengembangan sistem informasi akuntansi
persediaan yang bertujuan mempermudah user dalam mengolah data akuntansi persediaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem informasi persediaan barang habis pakai
di Politeknik Jambi. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan
meliputi wawancara, dan studi literatur. Dari hasil analisis yang telah dilakukan di
Politeknik Jambi telah menggunakan sistem informasi, akan tetapi dirasa masih belum
efektif dalam pengelolaan barang habis pakai. Hal ini terlihat dari adanya penggabungan
dari satu buah sistem informasi untuk mengolah berbagai data aset, inventaris, dan
persediaan barang habis pakai itu sendiri, serta sistem program yang digunakan kurang
memadai untuk membuat laporan persediaan barang habis pakai dengan memanfaatkan
teori standar akuntansi persediaan. Metode pengembangan dilakukan menggunakan
metode System Development Life Cycle dan model Waterfall yang merupakan model
pengembangan cenderung tidak berubah. Berdasarkan hasil penelitian, penulis
mengembangkan sebuah sistem informasi akuntansi persediaan yang dapat diakses oleh
user sehingga memudahkan proses pengolahan data dan meminimalisir penggunaan waktu
dan output laporan berupa kartu persediaan dengan metode First In First Out dan Last In
First Out sebagai dasar penggunaan teori akuntansi persediaan.

Kata Kunci : sistem informasi persediaan, pengendalian persediaan, persediaan barang


habis pakai

ABSTRACT
Inventory accounting information system is the main and most important
information system in carrying out the activities of calculating an inventory in an
organization, this research is intended as the development of an inventory accounting
information system that aims to facilitate users in processing inventory accounting data.
This study aims to analyze the information system of consumable inventory at Jambi
Polytechnic. In this research, data collection techniques used include interviews, and
literature studies. From the results of the analysis that has been done at the Jambi
Polytechnic, it has used an information system, but it is still not effective in the
management of consumables. This can be seen from the merging of one information system
to process various data assets, inventory, and inventory of consumable goods themselves,
and the program system used is inadequate to make reports of consumable inventory by
utilizing the theory of inventory accounting standards. The development method is carried
out using the System Development Life Cycle method and the Waterfall model which is a
development model tends not to change. Based on the results of the study, the authors
developed an inventory accounting information system that can be accessed by users so as
to facilitate data processing and minimize the use of time and output reports in the form of
inventory cards with the First In First Out and Last In First Out methods as the basis for
using inventory accounting theory.

Keywords: inventory control, inventory disposable, inventory information systems

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang karena berkat, dan
kemurahan-Nya penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir dengan baik dan tepat
waktu dengan judul “Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Habis
Pakai di Politeknik Jambi”. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam menyelesaikan studi di Politeknik Jambi Program Studi
Akuntansi Konsentrasi Akuntansi Komputer. Terima kasih penulis haturkan kepada
yang terhormat :
1. Bapak Herman Husein, Bsc selaku Ketua Yayasan Bagimu Negeri.
2. Ibu Ir. Hilda Porawati, M.T selaku Direktur Politeknik Jambi.
3. Bapak Darmuji Jais, S.Ag, M.Pd selaku Pembantu Direktur I Politeknik
Jambi.
4. Ibu Novarini, ST, M.T selaku Pembantu Direktur II Politeknik Jambi.
5. Bapak Johandri Iqbal, SE., M.S.Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi
sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I.
6. Bapak Rezagi Meilano, M. Kom selaku Dosen Pembimbing II.
7. Ibu Dr. Faiza Rini, M.Kom. selaku Penguji I.
8. Bapak Arisman, SE., M.S.Ak selaku Penguji II.
9. Kedua Orang Tua beserta keluarga yang selalu memberikan dukungan
kepada penulis.
10. Seluruh Dosen dan Staff Politeknik Jambi yang telah mendukung dan ikut
serta dalam proses pembelajaran dalam masa perkuliahan.
11. Rekan-rekan seperjuangan angkatan tahun 2016 Politeknik Jambi terutama
rekan program studi akuntansi yang penulis banggakan.
12. Seluruh pihak terkait yang telah mendukung dalam penulis dalam
penyusunan laporan dalam bentuk apapun yang tidak dapat penulis sebutkan
satu-persatu.
Penyusunan Proyek Akhir ini telah dibuat dengan sebaik-baiknya, namun
tentu masih banyak kekurangan baik dalam penulisan maupun isi penyusunan

vi
laporan Proyek Akhir, oleh karna itu penulis menerima segala bentuk kritik maupun
saran yang bersifat membangun dalam penyusunan Proyek Akhir ini. Akhir kata
penulis berharap semoga penyusunan Proyek Akhir ini dengan segala kelebihan dan
kekurangannya dapat diterima dan memberikan manfaat bagi kita semua,
khususnya mahasiswa akuntansi Politeknik Jambi.

Jambi, September 2019

Penulis

vii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN INTEGRITAS ....................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI.......................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Lingkup Permasalahan .......................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
1.4 Batasan Permasalahan ........................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Akuntansi Persediaan ............................................................................ 6
2.1.1 Pengertian Persediaan ................................................................ 6
2.1.2 Fungsi Persediaan ...................................................................... 7
2.1.3 Jenis-Jenis Persediaan................................................................ 8
2.1.4 Sistem Pencatatan dan Perhitungan Akuntansi Persediaan ....... 9
2.2 Sistem Pencatatan Akuntansi Persediaan di Politeknik Jambi .............. 10
2.3 Pengertian Sistem dan Informasi........................................................... 10
2.3.1 Sistem ........................................................................................ 10
2.3.2 Informasi .................................................................................... 11
2.3.3 Sistem Informasi ........................................................................ 12
2.3.4 Sistem Informasi Akuntansi ...................................................... 13
2.3.4.1 Fungsi dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi ........... 13
2.3.5 Pengukuran Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ..................... 14
2.4 Bahasa Pemrograman ............................................................................ 14
2.4.1 Hypertext Preprocessor (PHP) .................................................. 14
2.4.2 Hypertext Markup Language (HTML) ...................................... 15
2.4.3 Cascading Style Sheet (CSS) ..................................................... 15
2.5 Basis Data ............................................................................................. 16
2.5.1 Structur Query Language (SQL) ............................................... 16
2.5.2 MySQL ...................................................................................... 17
2.5.2.1 Keistimewaan Program MySQL ................................... 17
2.6 XAMPP ................................................................................................. 18
BAB III METODOLOGI PENELITAN
3.1 Variabel Penelitian ................................................................................ 20
3.2 Populasi ................................................................................................. 20
3.3 Sampel ................................................................................................... 20
3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 21
3.5 Metode Pengembangan Sistem ............................................................. 22
3.6 Kerangka Kerja Penelitian .................................................................... 23

viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ................................................. 25
4.1.1 Prosedur Pengolahan Data SIM Aset Politeknik Jambi............. 25
4.1.2 Analisa Kebutuhan Sistem ......................................................... 27
4.2 Desain Global ........................................................................................ 27
4.2.1 Context Diagram ....................................................................... 27
4.2.2 Data Flow Diagram................................................................... 28
4.3 Desain Terinci ....................................................................................... 30
4.3.1 Desain Database......................................................................... 31
4.3.2 Entity Relationship Diagram ..................................................... 33
4.3.3 Desain Antarmuka (Interface) Layout ....................................... 34
4.3.4 Flowchart ................................................................................... 39
4.4 Pembahasan ........................................................................................... 47
4.4.1 Analisa Akuntansi...................................................................... 47
4.4.2 Sistem Informasi Persediaan Barang Habis Pakai ..................... 49
4.4.3 Kelebihan Sistem Informasi Persedianan Barang Habis Pakai.. 51
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ............................................................................................. 52
5.2 Saran .................................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 54
LAMPIRAN........................................................................................................... 56

ix
DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman


1. Bagan Alir Prosedur Sistem Informasi Manajemen Aset ............................ 26
2. Tambah Barang............................................................................................ 31
3. Pembelian Barang ........................................................................................ 31
4. Permintaan Barang....................................................................................... 32
5. Tambah Data User ....................................................................................... 32
6. Data Kegiatan Operasional PT. XYZ .......................................................... 51
7. Kartu Persediaan Metode FIFO Perpetual PT. XYZ ................................... 51

x
DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Halaman


1. System Development Life Cycle Model Waterfall...................................... 22
2. Kerangka Kerja Penelitian ........................................................................... 24
3. Context Diagram ......................................................................................... 27
4. DFD Level 0 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan ................................ 28
5. DFD Level 1 Login...................................................................................... 29
6. DFD Level 1 Pembelian .............................................................................. 29
7. DFD Level 1 Permintaan ............................................................................. 29
8. DFD Level 1 Stok ........................................................................................ 30
9. DFD Level 1 Laporan .................................................................................. 30
10. Entity Relationship Diagram ....................................................................... 33
11. Layout Login ................................................................................................ 34
12. Layout Admin ............................................................................................... 34
13. Layout Atasan .............................................................................................. 35
14. Layout User ................................................................................................. 35
15. Layout Tambah Barang................................................................................ 36
16. Layout Pembelian Barang ............................................................................ 36
17. Layout Permintaan ....................................................................................... 37
18. Layout Tambah User.................................................................................... 37
19. Layout Laporan ............................................................................................ 38
20. Flowchart Login .......................................................................................... 39
21. Flowchart Homepage .................................................................................. 40
22. Flowchart Data Barang................................................................................ 41
23. Flowchart Barang Masuk ............................................................................ 42
24. Flowchart Barang Keluar ............................................................................ 43
25. Flowchart Laporan ...................................................................................... 44
26. Flowchart Manajemen User ........................................................................ 45
27. Flowchart Pengajuan Permintaan ................................................................ 46

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran Halaman


1. PrintScreen Tampilan Sistem ...................................................................... 56
2. Listing Program ........................................................................................... 60
3. Lembar Pengajuan Judul Proyek Akhir ....................................................... 73
4. Surat Kesepakatan Bimbingan Proyek Akhir .............................................. 74
5. Lembar Konsultasi Laporan Proyek Akhir .................................................. 76
6. Lembar Rekomendasi Ujian Proyek Akhir .................................................. 82
7. Lembar Perbaikan Proyek Akhir ................................................................. 83
8. Lembar Keterangan Telah Melakukan Penelitian ....................................... 87

xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan dunia teknologi informasi di era digital saat ini meningkat
sangat pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan layanan yang serba cepat dan
efisien. Penggunaan teknologi informasi sangat dibutuhkan hampir di setiap bidang
atau sektor instansi baik dalam kegiatan usaha maupun akademik. Untuk
memanajemen penggunaan teknologi informasi diperlukan sistem pengolahan data
yang baik, dalam hal ini pengolahan data biasanya merujuk pada laporan keuangan,
aset, dan data persediaan di suatu organisasi.
Kegiatan mengolah data biasaya lebih spesifik pada olah data persediaan
mengingat rotasi penggunaan persediaan yang menjadi faktor utama dan penunjang
dalam melaksanakan pekerjaan bagi suatu divisi atau unit tertentu yang menjadi
dasar dibutuhkannya sistem informasi akuntansi pencatatan persediaan (inventory).
Oleh karena itu, secara sederhana definisi dari Sistem Informasi Akuntansi adalah
sebuah sistem informasi yang dibuat khusus untuk mempermudah kegiatan dan
segala sesuatu yang berkaitan dengan akuntansi khususnya persediaan barang.
Persediaan (inventory) adalah sebuah entitas dalam bentuk barang yang
mencakup barang jadi, barang dalam proses, bahan baku serta perlengkapan yang
akan digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa atau sering juga disebut
sebagai aktiva. Persediaan terdiri dari tiga bagian, yaitu barang jadi, barang habis
pakai, dan barang disimpan (suku cadang). Pada penelitian pencatatan persediaan
barang yang dilakukan penulis di Politeknik Jambi data persediaan yang diolah
merupakan bentuk persediaan barang habis pakai.
Penelitian pengembangan sebuah sistem informasi akuntansi persediaan
dibuat dengan maksud untuk memberikan informasi mengenai persediaan mulai
dari pengakuan sampai pada proses penerimaan dilakukan secara bertahap dan
terstruktur, memberikan seputar informasi persediaan sehingga dapat dengan

1
diperhitungkan tingkat pengendalian yang diperlukan dan dapat diperhitungkan
pula secara ekonomis keberadaannya.
Menurut pernyataan dari salah satu staff bagian perlengkapan Politeknik
Jambi pada wawancara yang telah dilakukan pada senin, 22 april 2019 sistem
pencatatan persediaan barang habis pakai yang sedang berjalan di Politeknik Jambi
adalah Sistem Informasi Manajemen (SIM) Aset Politeknik Jambi yang dalam
pengolahan datanya, data aset dan data persediaan terintegrasi dalam sistem yang
sama serta dianggap kurang efisien dikarekanakan pencatatannya bersifat manual
dan tidak memanfaatkan nilai-nilai sistem informasi akuntansi persediaan.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka penulis bermaksud untuk
merancang dan mengembangkan sebuah sistem informasi akuntansi persediaan
barang habis pakai dengan penggunaan teori-teori akuntansi persediaan di
Politeknik Jambi sebagai objek penelitian penulis, sebuah arsitekur sistem
informasi yang diharapkan mampu mengolah data persediaan barang habis pakai
dan memenuhi kebutuhan agar tingkat pengendalian persediaan barang habis pakai
berjalan dengan optimal dan menyediakan informasi yang akurat.
Proses pengembangan sistem informasi akuntansi persediaan yang akan
dibuat penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor),
alasan penggunaan bahasa pemrograman ini, yaitu dikarenakan bahasa
pemrograman ini bersifat user-friendly yang mudah digunakan dan umumnya
paling banyak digunakan, selain itu bahasa pemrograman ini juga bersifat low-cost
yang artinya rendah biaya hingga gratis, fleksibel dan open source dan telah diakui
secara universal dengan bahasa yang selalu mengikuti perkembangan (high-end).
Alhasil pada penulisan penelitian proyek akhir ini penulis bermaksud
mengaplikasikan sistem informasi akuntansi persediaan berikut dengan
pengembangan dan gambaran-gambaran yang telah dipaparkan yang diharapkan
mampu mengimbangi perkembangan teknologi khususnya pada bidang sistem
informasi, adapun judul penulisan proyek akhir penulis, yaitu “Sistem Informasi
Akuntansi Persediaan Barang Habis Pakai di Politeknik Jambi”.

2
1.2 Lingkup Permasalahan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka lingkup permasalahan yang akan
dibahas adalah :
1. Bagaimana proses yang akan dilakukan penulis dalam pengembangan
sistem informasi akuntansi persediaan barang habis pakai di Politeknik
Jambi ?
2. Bagaimana memanfaatkan nilai-nilai sistem informasi akuntansi pada
pencatatan persediaan barang dan penerapannya pada sistem yang
hendak dikembangkan oleh penulis di Politeknik Jambi ?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan lingkup permasalahan diatas, maka tujuan dari penelitian
proyek akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan sebuah sistem informasi akuntansi persediaan
barang habis pakai dengan tujuan apakah sistem tersebut dapat
diterapkan dan diaplikasikan di Instansi Akademik Politeknik Jambi ?
2. Menggunakan teori-teori akuntansi persediaan dalam pengembangan
sistem agar pada sistem yang dikembangkan penulis terdapat
perhitungan yang lebih akurat dan efisien dalam penggunaannya.
3. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III
Akuntansi Konsentrasi Komputer Akuntansi

1.4 Batasan Permasalahan


Agar pembahasan dapat dilakukan secara terarah dan sesuai dengan yang
diharapkan, maka perlu diterapkan batasan – batasan permasalahan yang akan
dibahas didalamnya, antara lain :
1. Sumber data berasal dari Instansi Akademik Politektik Jambi.
2. Data yang akan diolah pada sistem informasi akuntansi persediaan
meliputi data persediaan barang habis pakai, data harga pengadaan
barang, data admin dan staff, dan data stok persediaan barang.

3
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penulis mampu merancang sebuah sistem informasi akuntansi dengan
memanfaatkan penggunaan sistem database berbasis client – server,
sehingga menjadi motivasi bagi penulis dalam usaha pengembangan
diri pada pembuatan aplikasi-aplikasi sistem informasi akuntansi
lainnya secara mandiri di masa mendatang.
2. Memudahkan staff administrasi pada bagian persediaan barang dalam
mengolah data persediaan barang habis pakai secara cepat, tepat, dan
efisien pada sistemnya secara mandiri yang diharapkan mampu
meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pengolahan data barang
akibat penumpukan data barang yang masuk dan keluar di Instansi
Akademik Politeknik Jambi.
3. Menjadi sumber referensi data dalam merancang sebuah sistem
informasi akuntansi (inventory) berbasis client – server bagi pihak-
pihak yang membutuhkan.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Akuntansi Persediaan


Persediaan (inventory), merupakan aktiva yang menempati posisi yang
cukup penting dalam suatu instansi, baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan
industri (manufaktur), apalagi perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi.
Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam
operasi bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi oleh
instansi itu sendiri dalam membuat barang yang akan dijual.

2.1.1 Pengertian Persediaan


Persediaan menurut Hans (2012), persediaan adalah salah satu aset lancar
signifikan bagi perusahaan pada umumnya terutama perusahaan dagang,
manufaktur, pertanian, kehutanan, pertambangan, kontraktor bangunan dan
penjualan jasa tertentu. Dalam PSAK no. 14 persediaan didefinisikan sebagai :
1. Aktiva tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
2. Aktiva dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan
3. Aktiva dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan
dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Warren (2014) persediaan (inventory) adalah barang dagang yang dapat
disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan dan dapat
digunakan dalam proses produksi atau dapat digunakan untuk tujuan tertentu.
Rudianto (2012) persediaan adalah sejumlah barang jadi, bahan baku, dan barang
dalam proses yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual atau diproses
lebih lanjut.
Kieso at al (2011) persediaan (inventory) adalah pos-pos aktiva yang
dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal, atau barang
yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual.
Dapat disimpulkan persediaan adalah yang dapat disimpan dan dapat digunakan

6
oleh perusahaan dalam suatu proses yang dilakukan oleh perusahaan yang dapat
diproses untuk tujuan tertentu.
Kusuma (2009) persediaan adalah barang yang disimpan untuk digunakan
atau dijual pada periode mendatang. Ada beberapa poin dasar dalam persediaan,
yaitu :
1. Neraca dalam perusahaan manufaktur dan dagang menggambarkan
persediaan merupakan aktiva lancar yang jumlahnya sangat besar.
2. Laporan rugi laba, persediaan merupakan hal yang sangat menentukan
keuntungan atau hasil usaha.
3. Pendapatan kotor (penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan)
diawasi oleh manajemen perusahaan, pemilik, maupun pihak lain.
Berdasarkan dasar-dasar berikut terdapat dua karakteristik yang terbentuk
dalam persediaan, yaitu :
1. Persediaan barang dagangan dimiliki oleh perusahaan
2. Dalam bentuk siap jual atau digunakan sendiri, unit atau bagian dalam
organisasi.

2.1.2 Fungsi Persediaan


Persediaan memiliki beberapa fungsi penting bagi suatu perusahaan atau
organisasi tertentu, yaitu sebagai berikut (Siti Nuraini, 2011) :
1. Agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi akan terjadi
2. Untuk menyeimbangkan produksi dengan distribusi
3. Untuk memperoleh keuntungan dari kuantitas, karena membeli dalam
jumlah yang banyak memperoleh diskon
4. Untuk hedging dari inflasi perubahan harga
5. Untuk menghindari kekurangan persediaan yang dapat terjadi karena cuaca,
kekurangan pasokan, mutu, dan ketidaktepatan pengiriman
6. Untuk menjaga kelangsungan operasi dengan cara persediaan dalam proses.
Jadi dapat disimpulkan bahwa persediaan diharapkan tersedia dalam jumlah
yang optimal, untuk menjaga kelangsungan operasi perusahaan.

7
2.1.3 Jenis-Jenis Persediaan
Sifat barang yang diklasifikasikan sebagai persediaan banyak dan
bervariasi menurut sifat aktivitas perusahaan. Jenis-jenis persediaan
berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Nurmailiza (2009) jenis-jenis
persediaan berbeda sesuai dengan bidang atau kegiatan normal perusahaan
tersebut. Adapun untuk perusaaan industri, perusahaan dagang ataupun jasa
jenis persediaan yang dimiliki adalah :
1. Persediaan bahan baku
Merupakan persediaan yang masih belum memuat elemen-elemen biaya
didalam bahan tersebut.
2. Persediaan komponen-komponen rakitan
Merupakan hasil dari industri-industri elektronik atau otomotif
berdasarkan komponen-komponen rakitan yang siap untuk dirakit,
contohnya laptop, handphone, dll.
3. Persediaan bahan pembantu atau penolong
Merupakan katalisator dari produksi bahan-bahan yang akan diproses yang
bukan berupa bagian dari komponen-komponen diatas akan tetapi bahan
tersebut dibutuhkan dalam proses produksi.
4. Persediaan dalam proses
Persediaan ini biasa disebut persediaan setengah jadi yang merupakan
keluaran-keluaran dari tiap-tiap proses, namun belum sempurna dan
masih harus dilakukan pengolahan lagi.
5. Persediaan barang jadi
Persediaan barang yang sudah tidak memerlukan pengolahan lagi, yang
siap dipasarkan dan dijual atau digunakan sendiri untuk unit organisasi
yang berarti bahan semua unsur biaya produksi sudah melekat pada barang
tersebut.

8
2.1.4 Sistem Pencatatan dan Perhitungan Akuntansi Persediaan
Sistem pencatatan akuntansi persediaan adalah metode dalam mencatat
persediaan barang dagangan, dalam pencatatan persediaan barang terdapat dua
metode yang sering dilakukan. Metode pencatatan terbagai menjadi 2 (Hans, 2012),
antara lain :
1. Metode Periodik
Dalam metode periodik, jumlahh persediaan ditentukan secara berkala
(periodik) dengan melakukan perhitungan fisik dan mengalikan jumlah unit
tersebut dengan harga satuan untuk memperoleh nilai persediaan yang ada
pada saat itu.
2. Metode Perpetual
Dalam metode perpetual, catatan persediaan selalu dimuktahirkan (update)
setiap kali terjadi transaksi yang melibatkan persediaan, sehingga
perusahaan selalu mengetahui kuantitas dan nilai persediaannya setiap saat.
Adapun sistem penilaian dalam akuntansi persediaan. Ada 3 (tiga) metode
penilaian untuk penetapan harga pokok persediaan (Soemarso, 2009), antara lain :
1. Metode FIFO (First In First Out)
Metode penetapan harga pokok persediaan yang didasarkan atas anggapan
bahwa barang-barang terdahulu dibeli akan merupakan barang yang dijual
pertama kali. Dalam metode ini persediaan akhir dinilai dengan harga pokok
pembelian yang paling akhir.
2. Metode LIFO (Last In First Out)
Metode penetapan harga pokok persediaan yang didasarkan atas anggapan
bahwa barang-barang paling akhir dibeli akan merupakan barang yang
dijual pertama kali. Dalam metode ini persediaan akhir dinilai dengan harga
pembelian yang terdahulu.
3. Metode Rata-rata (Average Method)
Metode penetapan harga pokok persediaan dimana dianggap bahwa harga
pokok rata-rata dari barang yang tersedia dijual akan digunakan untuk
menilai harga pokok yang dijual dan yang dalam persediaan.

9
2.2 Sistem Pencatatan Akuntansi Persediaan di Politeknik Jambi
Penggunaan sistem pencatatan persediaan di Politeknik Jambi sebelumnya
belum menggunakan teori-teori yang diterapkan pada akuntansi persediaan,
sehingga dalam proses pengembangan sistem informasi persediaan barang habis
pakai Politeknik Jambi penulis bermaksud untuk menggunakan metode First In
First Out (FIFO) dengan output kartu persediaan sebagai pencatatan dan
perhitungan akuntansi persediaan barang yang sering kali digunakan pada
perusahaan atau instansi besar lain pada umumnya.
Pengembangan sistem informasi persediaan habis pakai yang hendak
menggunakan metode metode First In First Out (FIFO) dengan output kartu
persediaan pencatatan dan perhitungan persediaan bukan pilihan utama, namun
penulis juga tetap menyediakan 2 (dua) dari 3 (tiga) metode yang ada (Hans, 2012),
yaitu metode Last In First Out (LIFO) dan metode rata-rata (average) sebagai
metode alternatif pada pencatatan dan perhitungan persediaan di Instansi Politeknik
Jambi.

2.3 Pengertian Sistem dan Informasi


Sistem iinformasi merupakan kombinasi dari teknologi informasi dan
aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan
manajemen. Istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada
interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Istilah ini digunakan
merujuk pada cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam
mendukung proses bisnis. Berikut merupakan pengertian-pengertian dari sistem
dan informasi itu sendiri sebagai berikut.

2.3.1 Sistem
Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen
yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai
tujuan dimana sistem biasa nya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang
mendukung system yang lebih besar (Romney dan Steinbart, 2015). Menurut

10
Gelinas dan Dull (2012) Sistem merupakan seperangkat elemen yang saling
bergantung yang bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
Sistem harus memiliki organisasi, hubungan timbal balik, integrasi dan
tujuan pokok. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan
seperangkat elemen yang saling berhubungan yang bersama-sama mencapai suatu
tujuan tertentu dalam proses yang teratur yang dapat mendukung sistem yang lebih
besar dan saling memiliki ketergantungan untuk mencapai tujuan tertentu.

2.3.2 Informasi
Menurut Gellinas and Dull (2012) informasi merupakan data yang disajikan
dalam suatu bentuk yang berguna terhadap aktifitas pengambilan keputusan.
Menurut Rommey dan Steinbart (2015), informasi adalah data yang telah dikelola
dan di proses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan
keputusan. Ada beberapa karakteristik informasi yang berkualitas (Gelinas dan
Dull, 2012), yaitu:
a. Effectiveness: berkaitan dengan informasi yang relevan dan berkaitan
dengan proses bisnis yang di sampaikan dengan tepat waktu, benar,
konsistem dan dapat digunakan.
b. Efficiency: informasi yang berkaitan melalui penyediaan informasi secara
optimal terhadap penggunaan sumber daya.
c. Confidentiality: karakteristik informasi yang berkaitan dengan keakuratan
dan kelengkapan informasi serta validitas nya sesuai dengan nilai-nilai
bisnis dan harapan.
d. Integrity: karakteristik informasi yang berkaitan dengan perlindungan
terhadap informasi yang sensitif dari pengungkapan yang tidak sah.
e. Availability: suatu karakteristik informasi yang berkaitan dengan informasi
yang tersedia pada saat diperlukan oleh proses bisnis baik sekarang, maupun
di masa mendatang, hal ini juga menyangkut perlindungan sumber daya
yang diperlukan dan kemampuan yang terkait

11
f. Compliance: yaitu karakteristik informasi yang berkaitan dengan mematuhi
peraturan dan perjanjian kontrak dimana proses bisnis merupakan subjek
nya berupa kriteria bisnis secara internal maupun eksternal.
g. Reliability: karakteristik informasi yang berkaitan dengan penyediaan
informasi yang tepat bagi manajemen untuk mengoperasikan entitas dan
menjalankan tanggung jawab serta tata kelola pemerintahan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang
diproses menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang
menerimanya dalam aktivitas pembuatan keputusan.

2.3.3 Sistem Informasi


Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012), Sistem informasi merupakan
kumpulan dari komponen-komponen yang mengumpulkan, memproses,
menyimpan, dan menyediakan output dari setiap informasi yang dibutuhkan dalam
proses bisnis serta aplikasi yang digunakan melalui perangkat lunak, database dan
bahkan proses manual yang terkait.
Menurut Stair and reynolds (2012), Sistem Informasi adalah suatu
sekumpulan elemen atau komponen berupa orang, prosedur, database dan alat yang
saling terkait untuk memproses, menyimpan serta menghasilkan informasi untuk
mencapai suatu tujuan (goal). Menurut Gelinas dan Dull (2012) Sistem Informasi
adalah sistem yang di buat secara umum berdasarkan seperangkat komputer dan
komponen manual yang dapat dikumpulkan, disimpan dan diolah untuk
menyediakan output kepada user.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu
kombinasi modul yang terorganisir yang berasal dari komponen-komponen yang
terkait dengan hardware, software, people dan network berdasarkan seperangkat
komputer dan menghasilkan informasi untuk mencapai tujuan.

2.3.4 Sistem Informasi Akuntansi


Sistem informasi akuntansi sangat diperlukan oleh sebuah perusahaan yang
bergerak dalam bidang apapun, karena mengandung sebuah proses untuk

12
melaporkan kondisi keuangan perusahaan secara akurat dan benar untuk semua
pihak yang membutuhkan. Proses tersebut berkaitan dengan teknologi informasi
untuk sistem informasi yang memang dibuat untuk mempermudah kegiatan atau
hal-hal yang berkaitan dengan akuntansi. Berikut merupakan pengertian dari sistem
informasi akuntansi.
Pengertian sistem informasi akuntansi pada hakikatnya, Laudon dan Laudon
(2010) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan sistem informasi adalah suatu
komponen yang saling bekerja satu sama lain untuk mengumpulkan, mengolah,
menyimpan dan juga menyebarkan informasi untuk mendukung kegiatan suatu
organisasi, seperti pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, analisis
masalah, dan juga visualisasi dari organisasi. Bodnar dan Hopwood (2010)
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan sistem informasi akuntansi merupakan
suatu kumpulan dari berbagai macam sumber daya, seperti manusia dan juga
peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan juga data lainnya
menjadi sebuah informasi yang berguna bagi user dan penggunanya.
Sistem Informasi Akuntansi Azhar Susanto (2017) dapat didefinisikan
sebagai kumpulan (integrasi) dari sub-sub sistem atau komponen baik fisik maupun
nonfisik yang saling berhubungan dan bekerja satu sama lain secara harmonis untuk
mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi
informasi keuangan. Istilah sistem informasi yang terkini identik dengan
pemanfaatan teknologi komputer pada suatu organisasi. Sistem informasi berbasis
komputer adalah suatu kesatuan yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat
lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi salah satunya ialah
sistem informasi akuntansi itu sendiri.

2.3.4.1 Fungsi dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi


Adapun fungsi sistem informasi adalah bertanggung jawab atas pemrosesan
data. Pemrosesan data diawali dengan struktur organisasi yang sederhana hingga
menjadi struktur yang kompleks (Bodnar dan Hopwood, 2010). Sedangkan tujuan
diadakannya sistem informasi akuntansi menurut Azhar Susanto (2013) sistem
informasi dibangun dengan tujuan utama yaitu untuk mengolah data akuntansi yang

13
berasal dari berbagai sumber menjadi informasi akuntansi yang diperlukan oleh
berbagai macam pemakai untuk mengurangi resiko saat pengambilan keputusan.

2.3.5 Pengukuran Kinerja Sistem Informasi Akuntansi


Kinerja dalam organisasi merupakan kerangka kerja dan jawaban dari
berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang ditetapkan. Tujuan sistem informasi
akuntansi adalah memberikan gambaran apakah suatu kinerja sistem yang sudah
ada telah sesuai dengan kebutuhan dan tersebut. Kemampuan dalam penggunaan
sistem informasi akuntansi merujuk pada kapasitas individu untuk mengerjakan
berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu.
Robbins dalam Wibowo (2014) menjelaskan bahwa kemampuan atau
ability menunjukkan kapasitas individu untuk mewujudkan berbagai tugas dalam
pekerjaan, merupakan penilaian terhadap apa yang dapat dilakukan oleh seseorang
sekarang ini. Kemampuan menyeleruh individu pada dasarnya dibentuk oleh dua
kelompok faktor penting yaitu intellectual and physical abilities. Greenberg dan
Baron dalam Wibowo (2014) kemampuan sebagai kapasitas mental dan fisik untuk
mewujudkan berbagai tugas.

2.4 Bahasa Pemrograman


Bahasa pemrograman berbasis web yang penulis gunakan untuk penulisan
laporan Tugas Akhir ini terdiri dari hypertext preprocessor (PHP), hypertext
markup language (HTML), dan cascading style sheet (CSS). Adapun pembahasan
dari bahasa pemrograman yang digunakan yaitu:

2.4.1 Hypertext Preprocessor (PHP)


PHP sering dipakai para programmer untuk membuat situs web yang
bersifat dinamis karena gratis dan berguna dalam merancang aplikasi web. Supono
dan Putratama (2016) mengemukakan bahwa PHP atau Hypertext Preprocessor
adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris

14
kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang
berbasis server-side yang dapat ditambahkan ke dalam HTML.
Solichin (2016) mengemukakan bahwa PHP merupakan salah satu bahasa
pemrograman berbasis web yang ditulis oleh dan untuk pengembang web. PHP
merupakan bahasa (script) pemrograman yang sering digunakan pada sisi server
sebuah web (Wahana Komputer, 2010). Kumpulan kutipan diatas menerangkan
bahwa hypertext preprocessor (PHP) merupakan bahasa pemrograman untuk
membuat/mengembangkan aplikasi berbasis web dan bersifat open soure dan
ditanamkan ke dalam script HTML.

2.4.2 Hypertext Markup Language (HTML)


Proses tampilnya sebuah halaman website di browser melibatkan HTML.
HyperText Markup Language (HTML) tergolong dalam salah satu format yang
digunakan dalam pembuatan dokumen yang terbaca oleh web. Menurut Prasetio
(2010) mengemukakan bahwa HTML merupakan “bahasa pemrograman yang
digunakan untuk mendesain sebuah halaman web”. Sedangkan menurut Solichin
(2016) mengemukakan bahwa “HTML merupakan bahasa pemrograman web yang
memberitahukan peramban web (web browser) bagaimana menyusun dan
menyajikan konten di halaman web”.
Hypertext Markup Language (HTML) adalah markup untuk menyebarkan
informasi pada web (Simarmata, 2012). Berdasarkan teori dari para ahli diatas,
maka Hypertext Markup Language (HTML) merupakan bahasa pemrograman yang
dikenal oleh browser untuk menampilkan informasi lebih menarik di halaman web
melalui web browser.

2.4.3 Cascading Style Sheet (CSS)


Cascading style sheet (CSS) digunakan untuk menampilkan sebuah web
dengan tampilan yang menarik, memperindah tampilan web dan mudah digunakan.
Prasetio (2014) menyatakan bahwa CSS adalah suatu teknologi yang digunakan
untuk memperindah tampilan halaman website (situs). Sedangkan Sulistiyawan,
dkk (2008) mengemukakan bahwa cascading style sheet adalah suatu bahasa

15
stylesheet yang digunakan untuk mengatur style suatu dokumen. Pada umumnya
CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa
HTML dan XHTML.
CSS atau cascading style sheet bahasa pemrograman yang diusulkan oleh
Hakon Wilum Lie pada tahun 1994 dan distandarisasi yang berfungsi untuk
mempercantik tampilan web, Solichin (2016). Maka dari itu, cascading Style Sheet
(CSS) merupakan bahasa pemrograman web yang digunakan untuk mengatur
konten dalam sebuah halaman web yang ditulis dalam bahasa markup agar halaman
web tersebut lebih menarik dan terstruktur.

2.5 Basis Data


Sistem yang terkomputerisasi memiliki basis data untuk memelihara data
yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan.
Sukamto dan Shalahuddin (2014) mengemukakan bahwa sistem basis data adalah
sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah
diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan.
Lubis (2016) menyatakan bahwa basis data merupakan gabungan file data
yang dibentuk dengan hubungan/relasi yang logis dan dapat diungkapkan dengan
catatan serta bersifat independen. Maka dari itu, basis data merupakan sekumpulan
data atau informasi yang telah diolah dan tersimpan serta dapat digunakan kembali
apabila dibutuhkan. Berikut merupakan instrumen dalam pengelolaan dan
penggunaan basis data yang digunakan penulis dalam pengembangan program.

2.5.1 Structure Query Language (SQL)


Structured query language (SQL dikategorikan sebagai bahasa untuk
memanipulasi dan digunakan untuk mengakses/manajemen data di dalam sebuah
database relasional. Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014), SQL (Structured
Query Language) adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola data pada
RDBMS. Begitu juga menurut Grolt dalam Fauzi dan Amin (2012) mengemukakan
bahwa SQL merupakan sebuah alat untuk melakukan proses organisasi manajemen,
dan pengambilan data yang tersimpan dalam sebuah database.

16
Berdasarkan pernyataan di atas, maka SQL merupakan suatu bahasa standar
yang digunakan untuk mengakses data dalam sebuah basis data dan melakukan
pengolahan data.

2.5.2 MySQL
Jubilee Enterprise (2014), MySQL adalah RDBMS (Relational Database
Management Systems) yang cepat dan mudah digunakan, serta sudah banyak
digunakan untuk berbagai kebutuhan. MySQL didistribusikan secara gratis di
bawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas
menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh
dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan
turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya :
SQL (Structured Query Language).
SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk
pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian
data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Kehandalan suatu sistem basisdata
(DBMS) dapat diketahui dari cara kerja pengoptimasi-nya dalam melakukan proses
perintah-perintah SQL yang dibuat oleh pengguna maupun program-program
aplikasi yang memanfaatkannya. Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung
operasi basis data transaksional maupun operasi basis data non-transaksional.
Kebutuhan sistem yang ditujukan untuk bisnis sangat disarankan untuk
menggunakan modus basis data transaksional, hanya saja sebagai konsekuensinya
unjuk kerja MySQL pada modus transaksional tidak secepat unjuk kerja pada
modus non-transaksional.

2.5.2.1 Keistimewaan Program MySQL


Hal-hal yang menyebabkan MySQL begitu populer (Jubile Enterprise,
2014), antara lain :
1. Berlisensi open-source, sehingga dapat digunakan secara gratis.
2. Program yang powerful dan menyediakan fitur yang lengkap.
3. Menggunakan bentuk standar bahasa data SQL.

17
4. Dapat bekerja dengan banyak sistem operasi dengan bahasa-bahasa
pemrograman seperti PHP, Perl, C, C++, JAVA, dan lain-lain.
5. Bekerja dengan cepat dan baik, bahkan dengan data set yang banyak.
6. Sangat mudah digunakan dengan PHP untuk pengembangan aplikasi web.
7. Mendukung banyak database, sampai 50 juta baris atau lebih dalam suatu
tabel.
8. Dapat dikostumisasi sesuai dengan kebutuhan.

2.6 XAMPP
Wardana (2010), XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah
terkandung webserver Apache, database MySQL, dan PHP Interpreter. Alan
Ridwan Maulana (2011) xampp adalah aplikasi yang dibutuhkun untuk membuat
komputer menjadi webserver. XAMPP dikembangkan dari sebuah tim proyek
bernama Apache Friends, yang terdiri dari Tim Inti (Core Team), Tim Pengembang
(Development Team) & Tim Dukungan (Support Team). Fungsinya adalah
sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache
HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan
bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X
(empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl.
Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas,
merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan
halaman web yang dinamis.Berikut merupakan singkatan dari nama XAMPP
berdasarkan abjadnya adalah sebagai berikut :
1. X
Huruf “X” ini memiliki arti bahwa aplikasi XAMPP dapat diakses pada
cross-platform. Sebuah program yang dapat dijalankan sistem operasi
seperti Windows, Linux, Mac Os dan Solaris.
2. A : Apache
Merupakan aplikasi web server. Tugas utama Apache adalah menghasilkan
halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang
dituliskan oleh pembuat halaman web. Jika diperlukan juga berdasarkan

18
kode PHP yang dituliskan, maka dapat saja suatu database diakses terlebih
dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk mendukung halaman web yang
dihasilkan
3. M : MySQL
Merupakan aplikasi database server. Perkembangannya disebut SQL yang
merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan
bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah database. MySQL dapat
digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta isinya. Kita
dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah, dan
menghapus data yang berada dalam database.
4. P : PHP
Bahasa pemrograman web. Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa
pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting. PHP
memungkinkan kita untuk membuat halaman web yang bersifat
dinamis. Sistem manajemen basis data yang sering digunakan bersama PHP
adalah MySQL. namun PHP juga mendukung sistem manajement
database Oracle, Microsoft Access, Interbase, d-base, PostgreSQL, dan
sebagainya.
5. P : Perl
Bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali
oleh Larry Wall di mesin Unix. Perl dirilis pertama kali pada tanggal 18
Desember 1987 ditandai dengan keluarnya Perl 1. Pada versi-versi
selanjutnya, Perl tersedia pula untuk berbagai sistem operasi varian Unix
(SunOS, Linux, BSD, HP-UX), juga tersedia untuk sistem operasi seperti
DOS, Windows, PowerPC, BeOS, VMS, EBCDIC, dan PocketPC.

19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian


Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek
pengamatan penelitian. Pengertian yang dapat diambil dari definisi tersebut ialah
bahwa dalam penelitian terdapat sesuatu yang menjadi sasaran. Variabe merupakan
fenomena yang menjadi pusat perhatian penelitian untuk diobservasi atau diukur.
Variabel penelitian adalah konsep yang memiliki variasi nilai. Menurut Sugiyono
(2009), Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya. Objek penelitian yang dilakukan penulis adalah
Instansi Akademik Politeknik Jambi.

3.2 Populasi
Populasi dalam penelitian merupakan wilayah yang ingin diteliti oleh
peneliti, Sugiyono (2011) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Pendapat diatas menjadi salah satu acuan bagi penulis untuk menentukan populasi.
Adapun populasi yang akan digunakan penulis dalam penyusunan penelitian ini
adalah Instansi Akademik Politeknik Jambi.

3.3 Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti oleh peneliti.
Sugiyono (2011) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
populasi tersebut, sehingga sampel merupakan bagian dari populasi yang ada.
Dalam pengambilan sampel harus menggunakan cara tertentu yang didasarkan oleh
pertimbangan-pertimbangan yang ada. Adapun teknik pengambilan sampel ini

20
penulis menggunakan teknik sampling purposive. Sugiyono (2011) menjelaskan
bahwa : “Sampling Purposive” adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu”.
Pengertian diatas memudahkan penulis atau peneliti dalam melakukan
penelitian, penulis menetapkan sifat-sifat dan karakteristik yang digunakan dalam
penelitian ini. Sampel yang akan digunakan memiliki ketentuan, seperti merupakan
suatu struktur sistem informasi yang ada di Politeknik Jambi. Sistem yang
fungsinya memanajemen data-data akuntansi di Politeknik Jambi, sehingga penulis
menggunakan sistem informasi manajemen persediaan barang habis pakai sebagai
sampel yang akan diteliti.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk memperoleh data-data dan
dianalisa untuk diolah, sehingga ditemukan pokok-pokok permasalahan yang akan
dibahas sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan. Adapun metode yang akan
digunakan dalam pengumpulan data sebagai dasar penulisan laporan adalah sebagai
berikut :
1. Wawancara
Dalam prosesnya penulis melakukan proses tanya jawab secara tidak
tersruktur atau pertanyaan tidak langsung kepada pihak yang bersangkutan,
yaitu staff bagian perlengkapan sebagai pengurus persediaan barang habis
pakai di Politeknik Jambi. Hal yang menjadi pokok bahasan adalah data-
data persediaan barang habis pakai, serta rancang sistem yang dibuat
menggunakan metode FIFO atau LIFO.
2. Studi Literatur Riset Lapangan
Studi literatur riset lapangan merupakan penelurusan pustaka yang
dimaksudkan sebagai langkah awal untuk menyiapkan kerangka penelitian
(research design) atau proposal guna memperoleh informasi penelitian
sejenis, serta memperdalam kajian teoritis atau mempertajam metodologi.

21
3.5 Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem informasi diadakan dalam rangka penyusunan
sebuah sistem baru atau memperbaharui sistem yang telah ada sebelumnya. Proses
pengembangan sistem itu sendiri dilengkapi dengan kerangka kerja dan tahap-tahap
pengembangan sistem guna menciptakan sebuah sistem sesuai dengan kebutuhan
pemakai. Pengembangan sistem pada penelitian ini penulis menggunakan
pendekatan model SDLC (Systems Development Life Cycle).
Systems Development Life Cycle adalah suatu proses pembuatan dan
pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk
mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada
sistem komputer atau informasi dan merupakan pola yang diambil untuk
mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari beberapa tahapan:
rencana (planning), analisis (analysis), desain (design), implementasi
(implementation), uji coba (testing) dan pemeliharaan (maintenance).
Model SDLC yang akan digunakan penulis pada penelitian ini adalah model
Waterfall atau sering juga disebut model Sequent Linier. Alasan penulis
menggunakan model ini dikarenakan cocok untuk pengembangan perangkat lunak
dengan spesifikasi yang cenderung tidak berubah. Model ini menyediaan
pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sequential atau terurut yang dimulai
dari analisa, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung. Adapun tahapan
metode analisa data menggunakan model waterfall pada gambar 1 berikut.

Gambar 1. System Development Life Cycle Model Waterfall

22
1. Analisis (analysis)
Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data di Politeknik Jambi
untuk menganalisa pokok permasalahan yang dialami pengguna sistem dan
mengspesifikasikan sistem yang akan dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan sehingga dapat dipahami oleh pengguna.
2. Desain (design)
Tahap ini termasuk dalam langkah awal pengembangan sistem, meliputi
struktur data, arsitektur, representasi user-interface dan prosedur
pengkodean.
3. Pengkodean (coding)
Tahap ini merupakan tahap pembuatan dan pengembangan sistem yang
merupakan pengaplikasian terhadap desain yang telah dibuat sebelumnya.
4. Pengujian (testing)
Pengujian merupakan hasil akhir, yaitu tahap fokus uji coba pada sistem
terhadap fungsional sistem sesuai dengan kebutuhan pengguna.
5. Penerapan (implementation)
Penerapan merupakan proses finalisasi pengembangan sistem, yaitu tahap
dimana sistem digunakan dan dimanfaatkan fungsinya bahwa sistem dapat
berjalan dengan optimal.

3.6 Kerangka Kerja Penelitian


Kerangka kerja merupakan alur proses atau prosedur-prosedur yang akan
dilakukan penulis dalam proses pengembangan sistem, meliputi rumusan masalah
yang akan dihadapi, studi literatur, perancangan sistem, tahap pengujian dan tahap
pengimplentasian sistem. Adapun tahapan kerangka kerjap penelitian pada gambar
2 sebagai berikut.

23
Gambar 2. Kerangka Kerja Penelitian
1. Rumusan masalah
Merupakan tahap perumusan masalah terhadap penelitian yang akan
dilakukan. Rumusan masalah meliputi pengembangan sistem informasi
akuntansi persediaan dengan menggunakan metode pencatatan sesuai
dengan standar akuntansi persediaan.
2. Studi literatur
Merupakan tahap penggunaan sumber referensi sebagai acuan bagi penulis
dalam penyusunan laporan terkait perumusan masalah.
3. Perancangan sistem
Merupakan tahap rancang desain dan tahap-tahap pengembangan sistem
informasi akuntansi persediaan barang habis pakai dan pengolahan datanya.
4. Pengujian dan implementasi
Merupakan tahap akhir dari kerangka kerja penulis, yaitu tahap fokus uji
coba pada sistem terhadap fungsional sistem sesuai dengan kebutuhan
pengguna dan apakah sistem dapat digunakan dan berjalan dengan optimal.

24
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan


Sistem yang sedang berjalan saat ini merupakan sistem informasi
manajemen aset, dimana pada sistem ini pengolahan data inventaris dan barang
habis pakai bercampur didalam satu sistem. Karena sistem yang terintegrasi
mencakup beberapa fungsi sistem, maka dapat terjadi kemungkinan kelalaian
pengolahan data seperti penggolongan jenis barang habis pakai sebagai aset atau
adanya jenis barang habis pakai dengan masa manfaat pada saat penginputan data.
Analisis sistem yang akan dibahas meliputi prosedur pengolahan data sistem
informasi manajemen aset, analisis kebutuhan sistem pada sistem informasi
manajemen aset Politeknik Jambi yang sedang berjalan, adapun penjelasannya
sebagai berikut :

4.1.1 Prosedur Pengolahan Data SIM Aset Politeknik Jambi


Prosedur atau alur pengolahan data sistem informasi manjamen aset yang
sedang berjalan di Politeknik Jambi adalah sebagai berikut :
1. Isi data-data barang yang ada di Bagian Perlengkapan.
2. Jika ingin melakukan pengajuan barang, data barang harus tersedia
terlebih dahulu di database barang.
3. Apabila pengajuan berhasil dan informasi barang masuk, maka
diverifikasi terlebih dahulu.
4. Apabila pengajuan disetujui maka data masuk keserah terima permintaan
barang.
Adapun bagan alir yang menunjukkan alur proses prosedur pengolahan data
sistem informasi manajemen aset di Politeknik Jambi adalah sebagai berikut.

25
Tabel 1. Bagan Alir Prosedur Sistem Informasi Manajamen Aset
Staff
Pemohon Pimpinan
Perlengkapan/Gudang

Mulai

Lihat Informasi Data Tabel Data


Barang Barang

Mengajukan Verifikasi
Permintaan Barang
Lengkap

Tabel Data
Barang

Laporan Data Cetak Data


Barang Barang

Laporan Data
Barang

Selesai

Sumber : Data Diolah Penulis

26
4.1.2 Analisa Kebutuhan Sistem
Dalam penulisan ini penulis mencoba menganalisa kebutuhan sistem dari
segi pelaku (Admin atau Staff Perlengkapan) agar dapat melakukan penginputan
data, pengolahan data dan juga mencetak laporan yang dibutuhkan, sehingga sistem
yang dikembangkan merangkap pada kebutuhan-kebutuhan tersebut.

4.2 Desain Global


Desain global yang dimaksud adalah rancangan yang mencakup seluruh
sistem informasi persediaan barang habis pakai ini, meliputi konteks diagram
sistem, penentuan arus data sistem, dan arus data lanjutan pada sistem. Adapun
rancangan desain global yang dibuat penulis adalah sebagai berikut.

4.2.1 Context Diagram


Context Diagram atau konteks diagram merupakan gambaran sistem
informasi secara garis besar dimana dijelaskan perihal apa saja yang dapat
dilakukan oleh masing-masing user berdasarkan user levelnya.

Gambar 3. Context Diagram

27
4.2.2 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram merupakan suatu gambaran dari arus data yang dikelola
didalam sistem informasi ini. Menunjukkan proses-proses dan atau prosedur-
prosedur yang terjadi didalam sistem. Berikut merupakan alur proses sistem
informassi persediaan barang habis pakai di politeknik jambi.

Gambar 4. DFD Level 0 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

28
Gambar 5. DFD Level 1 Login

Gambar 6. DFD Level 1 Stok

Gambar 7. DFD Level 1 Pembelian

29
Gambar 8. DFD Level 1 Permintaan

Gambar 9. DFD Level 1 Laporan

4.3 Desain Terinci


Bahasan pada bab ini meliputi pembahasan terkait rincian desain yang ada
pada sistem informasi persediaan habis pakai yang sedang dalam pengembangan,
desain terinci merupakan lanjutan dari desain global yang mencakup hubungan atau
relasi antar entitas dan alur proses sistem (flowchart). Adapun desain terinci adalah
sebagai berikut.

30
4.3.1 Desain Database
Adapun desain database yang hendak dibuat penulis berdsarkan data bagian
perlengkapan. Dilakukan proses normalisasi untuk memperoleh rancangan basis
data yang dibutuhkan yang difungsikan pada perancangan sistem informasi
akuntansi persediaan barang habis pakai. Berikut merupakan desain database yang
dibuat oleh penulis.
Nama File Database : siapcdr, dengan struktur file database pada masing
masing tabel seperti tabel berikut ini.
1. Tabel Persediaan Barang
Tabel 2. F1. Persediaan Barang
Nama Field Tipe Ekstra/ Unik Keterangan

Id int(11) Auto Increment/ Yes Nomor Urut

kode_barang varchar(50) No Kode Barang

nama_barang varchar(50) No Nama Barang

Tipe_unit varchar(20) No Satuan

Harga/unit int(11) No Harga per Unit

jumlah_stok int(11) No Jumlah Stok

minimum_stok int(11) No Minimum Stok


Sumber : Data Diolah Penulis

2. Tabel Pembelian Barang


Tabel 3. F1. Pembelian Barang
Nama Field Tipe Ekstra/ Unik Keterangan
Id int(11) Auto Increment/ Yes Nomor
kode_pembelian timestamp current_timestamp Kode Pembelian
kode_barang varchar(50) No Kode Barang
Harga/unit int(11) No Harga per Unit
jumlah_unit int(11) No Jumlah Unit
Total_harga int(11) No Total Harga
Sumber : Data Diolah Penulis

31
3. Tabel Permintaan
Tabel 4. F1. Permintaan
Nama Field Tipe Ekstra/ Unik Keterangan

Id int(11) Auto Increment/ Yes Nomor


kode_permintaan timestamp current_timestamp Tanggal Permintaan
kode_barang varchar(50) No Kode Barang
Total_unit int(11) No Jumlah Permintaan
Username varchar(32) No User login
keperluan int(11) No Keperluan
Status varchar(10) No Disetujui/ Ditolak
Sumber : Data Diolah Penulis

4. Tabel User
Tabel 5. F1. User
Nama Field Tipe Ekstra/ Unik Keterangan

Id int(11) Auto Increment Nomor

username varchar(32) No ID user


nama_user varchar(50) No Nama User
Email varchar(50) No Email User
password varchar(32) No Password
Nik varchar(20) No Nomor Identitas
Telp varchar(20) No No. Telp
Alamat varchar(250) No Alamat
Picture varchar(50) No Foto Profil
('admin', 'usert',
user_level Enum 'pd', 'direktur', Pilihan User Level
'yayasan')
Sumber : Data Diolah Penulis

32
4.3.2 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD)merupakan sebuah relasi antar entity
dari struktur database yang ada didalam sistem. Berikut merupakan ERD sistem
informasi persediaan barang habis pakai yang dikembangkan penulis.

Gambar 10. Entity Relationship Diagram

33
4.3.3 Desain Antarmuka (Interface) Layout
Desain antarmuka atau layout merupakan sebuah desain dari gambaran
rancang sistem yang hendak dikembangkan oleh penulis. Pada desain antarmuka
disini dipaparkan bentuk dari sistem yang akan dibuat dan menu-menu yang
terdapat didalam sistem nantinya, adapun gambaran dari desain antarmuka sistem
adalah sebagai berikut.

Gambar 11. Layout Login

Gambar 12. Layout Admin

34
Gambar 13. Layout Atasan

Gambar 14. Layout User

35
Gambar 15. Layout Tambah Barang

Gambar 16. Layout Pembelian Barang

36
Gambar 17. Layout Permintaan

Gambar 18. Layout Tambah User

37
Gambar 19. Layout Laporan

38
4.3.4 Flowchart
Flowchart adalah suatu urutan atau bagan dengan simbol-simbol tertentu
yang menggambarkan urutan proses secara mendetail meliputi hubungan antara
suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program di dalam
sistem. Adapun gambaran proses sistem yang hendak dikembangkan penulis adalah
sebagai berikut.

Gambar 20. Flowchart Login

Flowchart login diatas dimulai dari simbol proses kemudian dilanjutkan


dengan simbol untuk melakukan input data berupa username dan password
selanjutnya pengguna yang melakukan login akan divalidasi dan menentukan
userlevel pengguna apakah itu admin, yayasan, atasan unit, atau unit.. Selanjutnya
jika data yang dimasukkan valid maka pengguna akan dapat login kedalam sistem.

39
Gambar 21. Flowchart Homepage
Flowchart Homepage diatas menujukkan proses setiap menu yang ada
didalam sistem, sebagai contoh apabila pada simbol proses memilih menu barang
masuk akan terdapat simbol decision yang menunjukkan dua pilihan, jika memilih
menu pembelian barang maka tampilan menuju ke halaman data pembelian barang
jika tidak maka akan otomatis menuju ke halaman histori pembelian.

40
Gambar 22. Flowchart Data Barang
Flowchart data barang dimulai dengan simbol proses pilih menu data barang
yang kemudian akan menunjukkan simbol decision tambah data barang yang
menyediakan dua opsi jika memilih opsi pertama atau simbol (Y) yang selanjutnya
akan diarahkan ke penginputan data barang jika tidak (T) akan diarahkan ke opsi
print data barang dengan pilihan dua opsi, yang pertama (Y) merupakan output dari
data barang yang diprint dan jika tidak (T) makan akan kembali ke halaman menu
ddata barang.

41
Gambar 23. Flowchart Barang Masuk
Flowchart Barang Masuk merupakan alur proses penambahan stok barang
atau pembelian barang yang dimana stok barang tersebut telah mencapai minimum
stock sehingga perlu dilakukan penambahan stock.

42
Gambar 24. Flowchart Barang Keluar
Flowchart Barang Keluar dimulai dari pemilihan menu permintaan dengan
simbol proses yang kemudian menyediakn simbol decision pilihan menu tambah
permintaan dan menu histori permintaan barang, pada opsi pertama tambah
permintaan proses akan dilanjutkan pada verifikasi admin, sedangkan menu histori
permintaan barang dilanjutkan dengan opsi print data barang.

43
Gambar 25. Flowchart Laporan
Flowchart Laporan proses dimulai dengan pemilihan menu laporan yang
kemudian menyediakan simbol decision berupa pilihan menu laporan persediaan
atau laporan permintaan barang, pada opsi pertama proses yang dilakukan berupa
pemilihan data barang, proses pilih tanggal, dan proses pilih metode perhitungan
dengan output berupa document laporan persediaan, sedangkan pada opsi laporan
permintaan barang proses yang dilakukan hanya dilakukan proses pilih tanggal dan
output-nya berupa document histori permintaan barang.

44
Gambar 26. Flowchart Manajemen User

Flowchart Manajemen User diawali dengan proses pilih menu manajemen


user yang kemudian menyediakan simbol decision pilih tambah user, jika memilih
opsi ya (Y) makan selanjutnya akan diarahkan pada proses penginputan data user
dan proses penyimpanan data jika memilih opsi tidak (T) maka proses yang
dilakukan akan menampilkan halaman user.

45
Gambar 27. Flowchart Pengajuan Permintaan

Flowchart Pengajuan Permintaan merupakan alur proses persetujuan dari


permintaan yang dibuat user, adapun proses dimulai dengan pilih menu permintaan
persediaan jika pilih ya (Y) maka user diminta untuk melakukan input data dan
selanjutnya menunggu verifikasi atasan, yayasan, dan admin, sedangkan apabila
memilih opsi tidak (T) makan akan menampilkan menu data histori permintaan
yang menyediakan opsi jika ya (Y) akan diarahkan pada proses print data histori
selanjutnya menampilkan output document berupa data histori permintaan jika
memilih tidak (T) maka akan kembali menampilkan halaman menu histori.

46
4.4 Pembahasan
Pada bab ini merupakan pembahasan dari rancangan yang telah dirancang
oleh penulis dalam pembuatan sistem informasi persediaan barang habis pakai di
Politeknik Jambi sebagai obyek penelitian, pada bab ini berisi kesimpulan
mengenai garis besar aplikasi sistem informasi persediaan tersebut. Berikut
merupakan penjabaran dari pembahasan sistem sebagai berikut.

4.4.1 Analisa Akuntansi


Penerapan sistem informasi manajemen aset sebelumnya, manajemen atas
persediaan barang habis pakai tidak menggunakan teori-teori akuntansi persediaan
barang pada umumnya, dimana keluar-masuknya barang tidak diadakan
perhitungan nilainya sehingga tidak diketahui rincian nilai fisik persediaan tersebut.
Sistem informasi persediaan barang habis pakai yang dirancang oleh penulis
pada penelitian yang bertempat di Politeknik Jambi sebagai objek penelitian adalah
mengembangkan sebuah sistem baru dengan maksud menggantikan sistem yang
lama dengan menyediakan perhitungan nilai persediaan menurut teori-teori dasar
akuntansi persediaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sistem informasi akuntansi persediaan yang dirancang penulis menetapkan
penilaian perhitungan persediaan barang habis pakai menggunakan metode First In
First Out (FIFO) Perpetual sebagai penilaian perhitungan dasar persediaan pada
sistem, akan tetapi penulis juga menyediakan metode lainnya, seperti metode Last
In First Out (LIFO) dan metode Average (Rata-rata).
Penulis menggunakan perhitungan ini dikarenakan pada metode ini
pencatatan akan dilakukan tiap kali terjadi transaksi persediaan yang dapat
membuat catatan keuangan pada laporan terlihat lebih impresif, yaitu permintaan
barang terlama menyesuaikan dengan harga pengadaan barang yang masih relatif
lebih murah, hal ini membuat margin dan keuntungan terlihat lebih besar jika
dibandingkan dengan perhitungan lain.
Adapun kelebihan dan kekurangan menggunakan penilaian perhitungan
persediaan FIFO Perpetual adalah sebagai berikut.
1. Kelebihan :

47
a. Catatan keuangan terlihat lebih impresif
b. Menampilkan persediaan akhir yang tinggi
2. Kelemahan : Pada beberapa penelitian penggunaan metode ini perhitungan
laba yang dihasilkan kurang akurat
Berikut merupakan studi kasus untuk menjelaskan perhitungan metode fifo
perpetual dan penerapannya, serta bentuk kartu persediaan yang diterapkan.
PT. XYZ dalam kegiatan operasionalnya melakukan Penyimpanan (stock barang),
Pengadaan (pembelian barang), dan Permintaan (barang keluar), adapun rincian
datanya adalah sebagai berikut.
Tabel 6. Data Kegiatan Operasional PT. XYZ
Tanggal Keterangan Kuantitas Harga
02/01 Persediaan Awal 200 unit Rp9000
10/03 Pembelian 300 unit Rp10000
05/04 Permintaan 200 unit Rp15000
07/05 Permintaan 100 unit Rp15000
21/09 Pembelian 400 unit Rp11000
18/11 Pembelian 100 unit Rp12000
20/11 Permintaan 200 unit Rp17000
10/12 permintaan 200 unit Rp18000
Sumber : Dokumentasi Penulis
Dari data diatas maka dapat diperoleh perhitungan persediaan metode fifo
perpetual dalam bentuk kartu persediaan sebagai berikut.
Tabel 7. Kartu Persediaan Metode FIFO Perpetual PT. XYZ

Sumber : Dokumentasi Penulis

48
4.4.2 Sistem Informasi Persediaan Barang Habis Pakai
Prosedur penggunaan sistem informasi akuntansi persediaan Politeknik
Jambi diawali menggunakan sistem login otomatis, yaitu pada saat user hendak
melakukan login kedalam sistem maka tampilan yang akan muncul pada
menampilkan halaman dashboard sistem informasi yang berbeda sesuai dengan
user level yang ditetapkan pada saat mendaftar sebagai user.
Sistem menggunakan 5 hak ases user, yaitu hak akses sebagai admin
didalam sistem, hak akses sebagai yayasan selaku pemegang otoritas tertinggi, hak
akses sebagai direktur selaku penanggungjawab Politeknik Jambi, hak akses
sebagai pembantu direktur II selaku atasan yang bertanggungjawab atas staff-staff
di Politeknik Jambi. Masing-masing user atau pengguna memiliki fungsi dan tugas
yang berbeda, berikut merupakan fungsi dan tugas masing-masing user serta
perbedaan tampilan didam sistem.
1. Hak Akses Admin
Hak akses admin meliputi hampir pada keseluruhan dalam memanage
sistem informasi ini.
a. Fungsi
i. Mendaftarkan user baru didalam sistem.
ii. Menyetujui dan menolak pengajuan yang telah disetujui oleh yayasan.
iii. Menyediakan laporan pengelolaan data barang didalam sistem.
b. Tugas
i. Menambah data barang baru.
ii. Melakukan list daftar data barang yang akan dibeli.
2. Hak Akses Yayasan
Pada sistem hak akses yayasan hanya menyediakan 2 tampilan, yaitu
halaman persetujuan permintaan yang dibuat oleh user dan halaman
permintaan pengajuan yang dibuat oleh yayasan sendiri.
a. Fungsi : Mengajukan data barang yang diperlukan
b. Tugas : Menyetujui dan menolak pengajuan yang telah disetujui
oleh direktur.

49
3. Hak Akses Direktur
Pada sistem hak akses direktur hanya menyediakan 2 tampilan, yaitu
halaman persetujuan permintaan yang dibuat oleh user dan halaman
permintaan pengajuan yang dibuat oleh direktur sendiri dan menunggu
persetujuan dari yayasan sebagai pemegang otoritas tertinggi.
a. Fungsi : Mengajukan data barang yang diperlukan
b. Tugas : Menyetujui dan menolak pengajuan yang telah disetujui
oleh pembantu direktur.
4. Hak Akses Pembantu Direktur II
Pada sistem hak akses Pembantu Direktur II hanya menyediakan 2 tampilan,
yaitu halaman persetujuan permintaan yang dibuat oleh user dan halaman
permintaan pengajuan yang dibuat oleh Pembantu Direktur II sendiri dan
menungggu persetujuan dari Direktur sebagai atas langsung.
a. Fungsi : Mengajukan data barang yang diperlukan
b. Tugas : Menyetujui dan menolak pengajuan yang telah disetujui
oleh user.
5. Hak Akses User
Pada sistem hak akses user yang membedakan sangat terlihat jelas, yaitu
hanya tersedian tampilan menu permintaan yang berfungsi sebagai form
pengajuan permintaan barang yang dibuat oleh user.
a. Fungsi : Mengajukan data barang yang diperlukan.
b. Tugas : -
Sistem informasi ini menyediakan empat jenis laporan yang dapat dicetak
dan akan memudahkan admin dalam hal pelaporan atau pertanggungjawaban atas
data barang pada atasan, adapun laporan berikut seperti :
a. Laporan data pembelian barang (dapat dicetak).
b. Laporan data permintaan barang yang dibuat oleh user (dapat dicetak).
c. Laporan persediaan siklus transaksi pembelian dan permintaan barang
(dapat dicetak) dan
Laporan data permintaan berupa data barang yang dikeluarkan (dapat dicetak).

50
4.4.3 Kelebihan Sistem Informasi Persediaan Barang Habis Pakai
Perbedaan yang terdapat pada sistem lama dan sistem baru yang
dikembangkan ini adalah sebagai berikut :
a. Pada sistem ini hanya khusus menyediakan pengolahan data persediaan
barang habis pakai dan bukan aset.
b. Dapat melakukan pencetakan laporan berdasarkan periode.
c. Persetujuan permintaan barang hanya berdasarkan tiga persetujuan
berjenjang dari atas tertinggi ruang lingkup Politeknik Jambi.
d. tidak adanya menu perbaikan atau pemeliharan
e. Tampilan dashboard login user secara otomatis menyesuaikan user level
saat didaftarkan Admin tanpa harus memilih jabatan terlebih dahulu.
f. Jika terjadi lupa password hanya bisa diatasi apabila user yang
bersangkutan dengan segera menghubung admin yang bertugas.
g. Laporan yang disediakan menggunakan unsur data teori dasar akuntansi
akuntansi persediaan penilian perhitungan menggunakan metode fifo
perpetual dengan output berupa kartu persediaan barang habis pakai
perjenis data barang.

51
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dengan memperlihatkan dan mempelajari
sistem informasi persediaan barang habis pakai Politeknik Jambi sebagaimana telah
penulis paparkan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis menarik
beberapa kesimpulan, seperti :
1. Penyediaan sistem informasi persediaan barang habis pakai Politeknik
Jambi menggunakan metode First In First Out (FIFO), sehingga barang
yang maasuk pertama kali akan menjadi barang yang pertama kali pula
keluar dari dalam sistem informasi persediaan. Beberapa metode pencatatan
dan perhitungan persediaan juga penulis sediakan sebagai alternatif dalam
rangka menyediakan informasi sesuai dengan kebutuhan Politeknik Jambi
dengan memanfaatkan nilai-nilai dari teori-teori akuntansi persediaan.
2. Proses pengadaan (pembelian) barang maupun proses permintaan barang
yang diajukan oleh user tersedia menu data histori untuk melihat daftar data
pengadaan maupun permintaan barang yang ada di Politeknik Jambi.
3. Mempermudah dalam pengaksesan atau pengajuan dan permintaan barang
dan informasi ketersediaan data barang habis pakai di Politeknik Jambi
dikarenakan telah memiliki sistemnya sendiri secara mandiri.
4. Pengaturan perubahan profil tidak dapat dilakukan secara individu oleh
pengguna melainkan jika terjadi lupa password, pengguna harus dengan
segera menghubungi pihak administrator hal ini diperlukan guna
meningkatkan keamanan data dari pihak yang tidak bertanggungjawab.
5. Prosedur pengajuan permintaan yang telah dibuat oleh user harus
diverifikasi terlebih dahulu oleh beberapa atasan, yaitu pembantu direktur 2
(dua), direktur, dan yayasan serta persetujuan dari admin perlengkapan yang
bertanggungjawab langsung terhadap tata kelola persediaan barang habis
pakai di Politeknik Jambi.

52
5. 2 Saran
Setelah diselesaikannya penulisan Proyek Akhir ini, penulis menyadari
bahwasanya sistem informasi persediaan barang habis pakai ini masih jauh dari kata
sempurna, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis. Adapun saran bagi
pengguna sistem informasi ini dan juga bagi pembaca, yaitu :
1. Bagi pengguna sistem informasi ini maupun para pembaca disarankan untuk
melatih tata cara penggunaan sistem dengan memanfaatkan fitur-fitur yang
tersedia terlebih pada pencatatan dan perhitungan persediaan dari teori-teori
standar akuntansi persediaan yang telah disediakan penulis.
2. Penulis berharap sistem informasi yang telah dikembangkan dapat
dilakukan pengembangan lebih lagi dalam rangka penyempurnaan dan
pembelajaran program agar aplikasi menjadi lebih baik lagi, maupun
menambahkan fitur pencatatan dan perhitungan persediaan menurut standar
akuntansi persediaan lainnya yang belum tersedia dalam sistem ini dan
dapat dipergunakan sebagaimana dengan fungsinya.
3. Penyusunan Proyek Akhir ini juga masih jauh dari kata sempurna, oleh
sebab itu penulis berharap adanya masukan, kritik, maupun saran yang
bersifat membangun agar kedepannya penulis dapat lebih baik lagi dalam
penyusunan-penyusan laporan lainnya yang diharapkan dapat bermanfaat
bagi para pembaca sebagai bahan referensi terkait pokok bahasan pada
penyusunan laporan Proyek Akhir ini.

53
Daftar Pustaka
Agus Mulyanto. 2009, Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi, Yogyakarta, Pustaka
Pelajar.

Bodnar, George H., and William S. Hopwood. 2010, Accounting Information


System, Yogyakarta, Penerbit ANDI.

Enterprise, Jubilee. 2014, MySQL untuk Pemula, Jakarta, PT. Elex Media
Komputindo.

Enterprise, Jubilee. 2018, HTML, PHP, dan MySQL untuk Pemula, Jakarta, PT.
Elex Media Komputindo.

Fauzi dan Amin, Miftakul H. 2012, Pemograman Database Visual Basic 6 Dan
SQL Server 2000, Yogyakarta, CV. ANDI OFFSET.

Gelinas, Ulrich & Dull, B. Richard. 2012, Accounting Information System Ed. 9,
5191 Natorp Boulevard Mason USA, South Western Cengage Learning.

Hans Kartika hadi, dkk. 2012, Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK Berbasis
IFRS, Jakarta, Penerbit Salemba Empat.

J. W. Satzinger, R. B. Jackson and S. D. Burd. 2011, Systems Analysis and Design


in a Changing World Sixth ed, Boston, Cengage Learning.

Kieso, at al. 2011. Intermediate Accounting Jilid 1 Edisi Ke-12, Jakarta, Erlangga.

Kusuma, H. 2009. Manajemen Produksi, Yogyakarta, Penerbit Andi.

Laudon, Kenneth C & Laudon, Jane P. 2010, Sistem Informasi Manajemen :


Mengelola Perusahaan Digital Edisi 11, Jakarta, Penerbit Salemba Empat.

Laudon, Kenneth C & Laudon, Jane P. 2014. Sistem Informasi Manajemen :


Mengelola Perusahaan Digital Edisi 13, Jakarta, Penerbit Salemba Empat.

Lubis, Adyanata. 2016, Basis Data Dasar Untuk Mahasiswa Ilmu Komputer,
Yogyakarta, CV. Budi Utama.

Mulyanto, Agus. 2009, Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi, Yogyakarta,


Pustaka Pelajar.

Nuraini, Siti. 2011, Perancangan Sistem Akuntansi Persediaan Barang Dagang


Terkomputerisasi, Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta.

Nurmailiza, Tengku. 2009, Analisis Pengendalian Intern atas Persediaan Barang


Dagang pada PT. Sabda Jaya diakses, Sumatera Utara, Repository USU.

54
Prasetio, Adhi. 2010, Buku Sakti Webmaster, Jakarta Selatan, Media Kita.

Prasetio, Adhi. 2014. Buku Sakti Webmaster (PHP & MySQL, HTML & CSS,
HTML5 & CSS3, JavaScript), Jakarta, Trans Media

R. M. Stair and G. W. Reynolds. 2012, Fundamentals of Information Systems 6th


ed, Boston, Course Technology Cengage Learning.

Romney, Marshall B., dan Paul John Steinbart. 2015, Accounting Information
System Edisi Ke-13, England, Pearson Educational Limited.

Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi, Jakarta, Erlangga.

Soemarso S.R. 2009, Akuntansi : Suatu Pengantar. Buku Satu Edisi Lima, Jakarta,
Salemba Empat.

Solichin, Achmad. 2016, Pemrograman Web dengan PHP dan MySQL, Jakarta,
Budi Luhur.

Sukamto, R. A., dan Shalahudin, M. 2014, Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur


Dan Berorientasi Objek, Bandung, Informatika Bandung.

Supono, dan Virdiandry Putratama. 2016, Pemograman Web dengan Menggunakan


PHP dan Framework Codeigniter, Yogyakarta, Deepublish.

Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung, Lingga Jaya.

Susanto, Azhar. 2017. Sistem Informasi Manajemen: Konsep dan Pengembangan


Secara Terpadu, Bandung, Lingga Jaya.

Wahana Komputer. 2010, Panduan Belajar MySQL Database Server, Jakarta


Selatan, Media Kita.

Wardana. 2010, Menjadi Master PHP dengan framework CodeIgniter, Jakarta, PT.
Elex Media Komputindo.

Warren, Carl S., dkk. 2014. Accounting-Indonesia Adaptation 25th Edition, Jakarta,
Salemba Empat.

Wibowo. 2010, Manajemen Kinerja. Edisi Pertama, Jakarta, Rajawali Pers.

Wibowo. 2014, Manajemen Kinerja. Edisi Keempat, Jakarta, Rajawali Pers.

55

Anda mungkin juga menyukai