Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR

PEMASANGAN NGT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
4 exp

PROSEDUR TETAP Tanggal terbit Ditetapkan


Ketua STIK GIA Makassar

10 September 2023 ( Dr. Suriani Bahrun, S.Kep. Ns. M.Kep.)

PEMASANGAN NGT

A. Definisi
Memasang selang/pipa khusus melalui saluran pencernaan atas secara
langsung yang berakhir di lambung.

B. Indikasi
1. Pasien yang tidak dapat makan dari mulut.
2. Pasien yang ileus atau peritonitis trauma abdomen (untuk dekompresi).
3. Pasien dengan perdarahan lambung/ bilas lambung.

C. Tujuan
1. Memasukkan makanan, obat pasien yang tidak bisa makan melalu mulut.
2. Mencegah distensi gaster.
3. Melakukan bilas lambung.
4. Mengambil specimen asam lambung untuk diperiksakan dilaboratorium.
D. Prosedur Kerja
OBSERVASI
NO. KOMPONEN
YA TIDAK KET
I. Persiapan Perawat :
• Memahami prosedur kerja tindakan yang akan dilakukan.
• Memeriksa kelengkapan alat yang akan digunakan.
II. Persiapan Pasien :
• Jelaskan kepada pasien tentang tujuan dan prosedur
tindakan yang akan dilakukan.
III. Persiapan Lingkungan :
• Lingkungan yang nyaman, pertahankan privasi pasien.
IV. Persiapan Alat :
• NGT ukuran 14-16 F (dewasa), 5-10 F (anak)
• Plester
• Gunting
• Pen-light
• Jelly
• Spatel lidah
• Spuit ukuran 50 dan spoit 10 cc untuk pengecekan
penempatan selang
• Stetoscope
• Handuk
• Nierbeken
• Tissue
• Kom yang berisi air
• Handscoen bersih
V Pelaksanaan :
1. Cuci tangan.
2. Gunakan sarung tangan bersih.
3. Letakkan handuk melintang diatas dada pasien.
4. Letakkan piala ginjal dan tissue didekat pasien.
5. Siapkan plester perekat untuk fiksasi.
6. Kaji nostril dengan pen-light.
7. Mengukur panjang pipa lambung yang akan dimasukan (dari
cuping hidung ke telinga bawah lalu ke Processus
Xiphoideus).
8. Memberi tanda panjangnya pipa lambung yang harus
dimasukan.
9. Gulung 10-15 cm ujung selang dengan ketat memutari ke
empat jari lalu dilepas.
10.Melumasi pipa lambung sepanjang 7,5-10 cm dengan jelly.
11.Beritahu pasien bahwa insersi akan dilakukan dan
instruksikan posisi kepala diekstensikan.
12.Secara perlahan masukkan bagian ujung selang ke arah
bawah melalui cavum nasi.
13. Bila pipa sudah masuk sampai dengan oropharynx anjurkan
posisi kepala flexi.
14.Kaji kedudukan NGT di mulut dan tenggorokan dengan
menggunakan senter dan spatel.
15. Lanjutkan memasukan pipa lambung dengan menganjurkan
klien menelan sampai batas yang telah ditentukan.
16. Bila pasien batuk-batuk, hentikan pemasangan dan
anjurkan napas dalam. Setelah pasien relaks, lanjutkan
masukkan pipa lambung.
17. Fiksasi sementara dengan plester.
18. Periksa penempatan selang.
a. Auskultasi Gaster
• Hubungkan selang dengan spuit 50 cc. Masukkan
udara 5-10 cc melalui selang.
• Di auskultasi pada perut sebelah kiri kuadran kiri
atas.
• Bila terdengar bunyi “krucuk-krucuk” maka selang
sudah sampai gaster.
b. Menghisap cairan lambung.
19.Fiksasi pipa lambung pada hidung dengan plester.
20.Tutup ujung pipa lambung dengan spuit 10 cc.
21.Lepaskan sarung tangan dan rapikan peralatan dari pasien.
22.Cuci tangan.
VI. Evaluasi :
• Respon pasien terhadap pemasangan NGT:
✓ Reflex muntah yang terus-menerus (persistent
gagging).
✓ Mendadak mengalami batuk-batuk (Paroxysmal Of
Coughing).
• Kaji karakteristik cairan lambung (warna, jumlah).
VII. Dokumentasi :
• Jenis dan ukuran NGT.
• Respon dan toleransi pasien selama prosedur.
• Tanggal dan waktu melakukan pemasangan NGT.

Anda mungkin juga menyukai