Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CIKALONG
Jl. Raya Cikalong KM. 1 Kabupaten Tasikmalaya 46195 E-
mail :

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS CIKALONG
NOMOR: 0035/I/PKM/SK/2018

T E N T A NG
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
(UKP) DI PUSKESMAS CIKALONG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS CIKALONG

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu UKP di


Puskesmas Cikalong maka diperlukan penyelenggaraan
UKP yang bermutu tinggi;
b. Bahwa agar pelayanan klinis di Puskesmas Cikalong dapat
terlaksana dan berjalan dengan baik, perlu adanya surat
keputusan kepala Puskesmas Cikalong tentang kebijakan UKP
di Puskesmas Cikalong sebagai landasan bagi penyelenggar an
UKP di Puskesmas Cikalong;
c. Bahwa sehubungan dengan butir a dan butir b diatas

perlu ditetapkan kebijakan Kepala Puskesmas Cikalong


mengenai kebijakan Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) di Puskesmas Cikalong;

Mengingat : a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2004 Tentang Praktik Kedokteran;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 Tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar
Pelayanan Minimal, pasal(3);
d. Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan nasional;
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2052 Tahun 2011
Tentang Izin Praktek Kedokteran;
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 148 Tahun 2010
diperbaharui PMK Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Izin
dan Penyelenggaraan Praktik Perawat;
g. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;
h. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691
Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
i. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor
46 tahun 2014 tentang Sistem Informasi kesehatan;
j. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas;
k. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor 71 tahun 2014 tentang akreditasi pelayanan
kesehatan dasar primer;
l. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang standar
pelayanan minimal bidang kesehatan di
Kabupaten/Kota;
m. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 93 /
MENKES / SK / V I / 2007 tentang standar asuhan
kebidanan; Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 836 /
Menkes / SK / VI / 2005 Tentang Pedoman
Pengembangan Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan;
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA TENTANG KEBIJAKAN


PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
(UKP) DI UPT PUSKESMAS CIKALONG

KESATU : Kebijakan UKP di Puskesmas CIkalong adalah


sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.

KEDUA : Pembinaan dan pengawasan Penyelenggaraan UKP di


Puskesmas Cikalong dilaksanakan oleh Kepala Puskesmas
dan Ketua/Koordinator Tim Mutu Puskesmas Cikalong;

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


dikemudian hari terjadi perubahan dan atau terdapat
kesalahan dalam Keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya;

Ditetapkan di : Cikalong
Pada Tanggal : 06 Januari 2018

Kepala UPT Puskesmas Cikalong

SUWADI KS., AMK., SKM.


NIP. 19671225 198903 1
005
LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN KEPALA
UPT PUSKESMAS CIKALONG

NOMOR : 0035/I/PKM/SK/2018
TENTANG : KEBIJAKAN
PENYELENGGARAAN UPAYA
KESEHATAN PERORANGAN
(UKP)

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN UKP


DI PUSKESMAS CIKALONG

a. Pelayanan UKP merupakan pelayanan klinis yang ada di unit-unit


rawat jalan, rawat inap, UGD dan Puskesmas Pembantu (Pustu).
b. Kepala Puskesmas dan seluruh jajaran penanggung jawab UKP wajib
berpartisipasi dalam pengelolaan kebijakan Pelayanan Klinis di
Puskesmas Cikalong mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi.
c. Pimpinan dan Para penanggung jawab program UKP wajib melakukan
kolaborasi dalam pelaksanaan program kebijakan pelayanan klinis
yang diselenggarakan di seluruh jajaran dan di wilayah kerja
Puskesmas Cikalong.
d. Perencanaan dan Pengelolaan Kebijakan Pelayanan Klinis disusun oleh

seluruh jajaran yang berkaitan dengan UKP Puskesmas Cikalong dan


dilakukan dengan pendekatan multi disipliner dan dikoordinir oleh
kepala puskesmas dan koordinator / ketua Tim mutu Puskesmas
Cikalong.
1. Perencanaan kebijakan penyelenggaraan UKP berisi paling tidak :
 Pelayanan pada unit rawat jalan meliputi : Pelayanan Poli Anak,
Poli Dewasa, Klinik Lansia, Poli Gigi dan mulut, pelayanan klinik
KIA, pelayanan Klinik KB, Pelayanan Klinik PTM, Pelayanan
Laboratorium, Pelayanan Rujukan, dll. dilaksanakan dalam jam

kerja.
 Pelayanan Rawat Inap, pelayanan Unit Gawat Darurat,
Pelayanan Ruang bersalin dan pelayanan PONED dilaksanakan
selama 24 jam.
 Pelayanan UKP di Puskesmas Cikalong, harus selalu
berorientasi pada mutu pelayanan dan keselamatan pasien :
 Seluruh staf yang terlibat dalam pelayanan UKP
harus bekerja sesuai dengan standar profesi,
pedoman/panduan, standar operasional prosedur (SOP)
yang berlaku, serta sesuai dengan etika profesi, etika dan
etiket pelayanan yang berlaku di Puskesmas Cikalong.
 Seluruh staf yang terlibat dalam pelayanan UKP
dalam melaksanakan pekerjaannya wajib untuk selalu
memperhatikan ketentuan standar kesehatan dan
keselamatan kerja Puskesmas (K3) termasuk dalam
penggunaan alat pelindung diri (APD)
 Mekanisme triase :
 Pasien yang datang ke unit gawat darurat harus
dipilah menurut tingkat kegawat daruratannya (resusitasi,
emergensi, urgent, non urgent). Pasien yang masuk katagori
resusitasi dan emergensi harus dilakukan tindakan awal
untuk kasus kegawatdaruratannya sebelum dirujuk ke RS
untuk mendapat pelayanan lanjutan.
 Pasien kategori urgent dan non urgent bila
memerlukan pelayanan rawat inap di puskesmas dapat
dirawat di ruang

rawat inap dan diberi pelayanan sesuai dengan SOP.


 Pasien yang tidak memerlukan rawat inap dapat
dipulangkan dan diberi obat dan disarankan untuk kontrol
ke unit rawat
jalan.
 Pemberian obat di unit gawat darurat yang dilaksanakan
oleh dokter dapat diberikan untuk waktu 3-5 hari. Bila
dilaksanakan oleh perawat yang mendapat pelimpahan
wewenang diberikan obat untuk mengatasi keluhan saja,
namun besoknya disarankan berobat di unit rawat jalan.
 Pemberian terapi baik pada pasien rawat jalan maupun
kepada pasien rawat inap harus berpedoman kepada standar
operasional
prosedur (SOP) yang telah ditetapkan dan berlaku di Puskesmas
Cikalong.
 Transfer pasien dari poli umum ke unit rawat inap harus
dilengkapi data identitas pasien, hasil anamnesa dan diagnosa, hasil
pemeriksaan laboratorium serta terapi yang telah diberikan dokter
poli umum kepada pasien.
 Rujukan / transfer pasien ke rumah sakit rujukan
yang bekerjasama dengan Puskesmas Cikalong meliputi :
 Stabilisasi terlebih dahulu sebelum di rujuk.
 Rujukan ke rumah sakit ditujukan kepada individu
secara spesifik.
 Merujuk pasien berdasarkan atas kondisi kesehatan
dan kebutuhan akan pelayanan yang berkelanjutan.
 Selama transfortasi rujukan ke RS didampingi oleh perawat

jaga dan dilengkapi dengan peralatan dan obat emergensi.


 Perjanjian kerjasama yang resmi harus dibuat dengan rumah
sakit penerima rujukan.
 Proses rujukan didokumentasikan dalam rekam
medis pasien.
 Bila pasien menolak dirujuk diharuskan keluarga /
pasien tersebut menandatangani pernyataan menolak
dirujuk.

 Pemulangan pasien :

Yang berhak memulangkan pasien adalah dokter
yang merawatnya atau dokter yang bertugas visit.
 Keluarga pasien dilibatkan dalam proses
pemulangan pasien.
 Rencana pemulangan pasien meliputi kebutuhan
pelayanan medis berkelanjutan di rumah.
 Resume pasien pulang dibuat oleh Dokter sebelum
pasien pulang.
 Setiap pasien pulang diberikan surat kontrol berisi
instruksi- instruksi untuk tindak lanjut perawatan pasien
selama di rumah dan kapan waktu control ulang.
 Resume pasien pulang didokumentasikan dalam
rekam medis pasien.
 Transportasi yang digunakan saat pemulangan pasien jika
menggunakan kendaraan milik Puskesmas Cikalong harus
sesuai dengan hukum dan peraturan daerah Kabupaten
Tasikmalaya yang berlaku berkenaan dengan pengoperasian,
kondisi dan pemeliharaan kendaraan.
 Transportasi pemulangan pasien disediakan dan diatur
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien.

 Hak pasien dan keluarga


 Seluruh petugas kesehatan wajib menghormati
kebutuhan privasi pasien.
 Puskesmas berupaya membangun sistem untuk memenuhi

kebutuhan khusus pasien seperti anak, individu yang cacat,


lanjut usia dan lainnya yang beresiko, berhak mendapatkan
perlindungan dan fasilitas pelayanan yang layak.
 Seluruh petugas yang terlibat dalam pelayanan klinis
berkewajiban dalam membantu pasien/ keluarga dalam
mencari second opinion dan kompromi dalam pelayanan di
dalam maupun di luar Puskesmas Cikalong.
 Pernyataan persetujuan dapat diberikan secara
lisan ataupun tulisan. Untuk tindakan-tindakan yang
memiliki

risiko bagi keselamatan pasien pernyataan persetujuan atau


inform consent wajib dibuat secara tertulis dan disimpan
dalam rekam medis pasien ybs.
 Informed consent dilakukan / diperoleh sebelum
tindakan bedah minor, tindakan anestesi lokal serta
pengobatan lainnya yang beresiko tinggi bagi keselamatan
pasien.
 Penolakan pelayanan medis dan pengobatan oleh pasien /
keluarga pasien.
 Petugas petugas berkewajiban memberikan informasi
kepada pasien / keluarga tentang hak pasien / keluarga
untuk
menolak pengobatan atau tindakan medis yang akan
dilakukan.
 Petugas memberikan informasi kepada pasien / keluarga
tentang konsekuensi, tanggung jawab keluarga berkaitan
dengan keputusan penolakan pengobatan / tindakan medis
tersebut.
 Petugas berkewajiban memberi informasi kepada pasien
/ keluarga tentang bahwa petugas menghormati keinginan
dan pilihan pasien / keluarga untuk menolak pelayanan
medis
yang dibuktikan dengan menandatangani surat penolakan
pelayanan medis.
 Manajemen obat:
 Semua obat-obatan dan cairan infus harus disimpan
dan didokumentasikan dengan baik, di apotik rawat jalan
dan apotik rawat inap.
 Semua obat-obatan dan cairan infus diberi label yang
jelas dan disimpan dengan cara akses terbatas (restrict
access), untuk mencegah pemberian yang tidak sesuai aturan
/ tidak disengaja kepada pasien.
 Penggunaan semua obat-obatan dan cairan infus
wajib menggunakan prinsip FIFO (first in first out)

 Hand hygiene:


Mengadaptasi pedoman hand hygiene yang terbaru
dan sudah di terima secara medis (WHO, Patient Safety)
 Seluruh petugas yang telibat dalam memberikan
pelayanan klinis menerapkan program hand hygiene atau
cuci tangan pakai sabun (CTPS) yang efektif.
 Keselamatan pasien dan mutu klinis pasien.
 Peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien
menjadi tugas dan tanggung jawab tim mutu klinis dan
keselamatan pasien di Puskesmas Cikalong.
 Tim mutu klinis dan keselamatan pasien bertugas
dan bertanggung jawab melakukan identifikasi risiko,
mencegahan risiko dan pengurangan dampak risiko,
memonitoring dan mengevaluasi dan melakukan perbaikan
klinis secara berkesinambungan.
 Komunikasi efektif
 Komunikasi efektif harus dilakukan oleh seluruh staf
kepada pasien / keluarga disesuaikan dengan latar
belakang tingkat pendidikan, sosial budaya dan agama
pasien / keluarga.
 Komunikasi efektif juga harus dilakukan oleh seluruh staf
dengan antar unit pelayanan klinis terkait.
 Setiap perintah baik lisan maupun tulisan berupa
diagnosis, instruksi terapi, hasil pemeriksaan laboratorium,
dll di dokumentasikan dengan baik, benar dan lengkap oleh
pemberi perintah maupun penerima perintah.
 Manajemen pada unit pelayanan klinis:

Seluruh petugas yang terlibat dalam pelayanan klinis wajib


memiliki izin praktik/kerja sesuai ketentuan yang berlaku.
 Penyediaan tenaga kesehatan pada unit-unit
pelayanan klinis harus berpedoman kepada kebutuhan dan
pola ketenagaan.
 Seluruh petugas pelayanan klinis wajib melaksanakan
rapat koordinasi, monitoring dan evaluasi minimal 3 bulan
satu kali.
 Seluruh petugas terkait berkewajiban membuat laporan hasil

kegiatan, monitoring dan evaluasi setiap bulannya dan wajib


melaporkan kepada kepala puskesmas dan
ketua/koordinator manajemen mutu Puskesmas Cikalong.
 Manajemen sarana dan prasarana
 Peralatan medis dan penunjang medis yang terdapat
pada unit pelayanan klinis masing-masing harus
diinventarisasikan dengan baik dan harus selalu dilakukan
pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan ketentuan dan
peraturan yang berlaku.
 Apabila terdapat peralatan medis atau penunjang medis
yang rusak maka harus dilakukan pencatatan dan pelaporan
serta
pemusnahan dan atau perbaikan/penggantian sesuai
dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
 Dalam melaksanakan tugas sesuai tupoksi pada setiap
unit pelayanan klinis, petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(keselamatan dan kesehatan kerja).
 Dalam melaksanakan tugas setiap petugas wajib memakai
alat perlindungan diri seperti sarung tangan/handscoen, sepatu
tertutup, masker, tutup kepala, celemek plastik, dll.
 Produk sampah/limbah hasil kegiatan puskesmas
dikategorikan menjadi: sampah medis, non medis dan sampah
B3 (bahan berbahaya beracun). Sampah medis dan sampah B3
ditampung di tempat penampungan sementara (TPS),
selanjutnya setiap seminggu sekali dibuang di tempat
pemusnahan yang ditunjuk Dinas Kesehatan Kabupaten
Tasikmalaya.

Ditetapkan di : Cikalong
Pada Tanggal : 06 Januari 2018

Kepala UPT Puskesmas Cikalong

SUWADI KS., AMK., SKM.


NIP. 19671225 198903 1 005

Anda mungkin juga menyukai