Anda di halaman 1dari 9

Berdasarkan data yang telah diolah pada Lampiran 3 dan Lampiran 4,

maka dapat diketahui total waktu tunggu yang dibutuhkan dalam tahapan

pengerjaan resep racikan maupun resep non racikan selama penelitian

berlangsung. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5:

Total Waktu Tunggu Pelayanan Resep Racikan dan Non Racikan dari
masing-masing tahap

Uraian / Tahapan Jenis Resep Obat


Racikan Non Racikan
Jumlah sampel (N) 62 300

Total waktu tunggu 62 300


penomoran Resep
(menit)
Total waktu tunggu 1107 1797
Skrining Resep (menit)
Total waktu tunggu Entry 340 1477
data dan cetak etiket
aturan pakai (menit)
Total waktu tunggu 2537 3976
Penyiapan obat dan
Peracikan Obat (menit)

Total waktu tunggu 185 857


Verifikasi obat (menit)
Total waktu tunggu 159 1060
Penyerahan obat (menit)
Sumber : data primer penelitian yang diolah (Lampiran 3 dan 4)

Berdasarkan data yang ditampilkan pada tabel di atas, waktu

tunggu pelayanan resep racikan maupun non racikan pada setiap tahapan

pengerjaan adalah untuk resep racikan, tahap penomoran dengan total

waktu tunggu 62 menit, tahap skrining resep total waktu 1107 menit, tahap

entry data dan cetak etiket total waktu tunggu 340 menit , tahap penyiapan
dan peracikan obat 2537 menit, tahap verifikasi obat 185 menit dan tahap

penyerahan obat 159 menit.

Dari data di atas dapat diketahui bahwa untuk resep racikan waktu

tunggu terlama adalah pada tahapan penyiapan / peracikan selama 2537

menit, dan waktu terlama berikutnya adalah pada tahapan skrining resep

selama 1797 menit.

Pada pengerjaan resep racikan membutuhkan waktu lebih karena harus

melakukan penyiapan beberapa jenis obat yang harus diracik lalu dikemas

dalam bentuk puyer, kapsul, atau salep, yang sebelumnya masing-masing

obat harus dilakukan skrining resep terlebih dahulu. Hal ini juga

dipengaruhi juga oleh pengalaman dan keterampilan dari TTK yang

bertugas di bagian racikan.

Untuk resep non racikan, tahap penomoran dengan total waktu tunggu

300 menit, tahap skrining resep total waktu 1797 menit, tahap entry data

dan cetak etiket total waktu tunggu 1477 menit , tahap penyiapan dan

peracikan obat 3976 menit, tahap verifikasi obat 857 menit dan tahap

penyerahan obat 1060 menit.

Berdasarkan data tersebut diketahui pada pengerjaan resep non

racikan waktu terlama ada pada tahap penyiapan obat (3976 menit) dan

selanjutnya ada pada tahap skrining resep(1797 menit). Hal ini

dipengaruhi oleh banyaknya item obat yang terdapat dalam tiap lembar

resep, dan juga adanya hari-hari tertentu yang memiliki kunjungan pasien
lebih banyak, dan jam padat pasien. Hal ini juga dijelaskan oleh Apoteker

Pelayanan Rawat jalan saat wawancara :

“ Dalam seminggu untuk hari Selasa dan Jum’at terdapat kunjungan


pasien yang lebih banyak dari hari lainnya, banyaknya pasien yang
menunggu di loket rawat jalan juga terjadi pada jam 11:00 sampai
dengan 13:00, karena pada jam tersebut hampir semua pasien
yang telah konsul dokter pada masing-masing poliklinik telah
berkumpul di Loket Rawat Jalan untuk mengambil obat.”

ANALYSIS OF WAITING TIME FOR OUTPATIENT NATIONAL HEALTH INSURANCE (JKN)


PATIENT PHARMACY AT PHARMACEUTICAL INSTALLATION OF BHAYANGKARA
HOSPITAL, MAKASSAR

One of the audit findings by the BPJS Makassar Branch as well as data from the Public
Relations section at the Hospital. Bhayangkara Makassar who stated that there was a
problem with the length of time waiting for Outpatient JKN patients at the Hospital
Pharmacy Installation. Bhayangkara Makassar which does not meet the standards. The
purpose of this study was to analyze the waiting time for prescription drug services for
outpatient JKN patients at the Hospital Pharmacy Installation. Bhayangkara Makassar.

serta adanya jam-jam tertentu terjadi penumpukan pasien yang sedang menunggu di loket penyerahan
obat.
Salah satu temuan audit oleh pihak BPJS Cabang Makassar serta data bagian
Humas pada RS. Bhayangkara Makassar yang menyatakan adanya permasalahan
lamanya waktu tunggu pasien JKN Rawat Jalan di Instalasi Farmasi RS. Bhayangkara
Makassar yang tidak memenuhi standar.. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis
waktu tunggu pelayanan resep obat pasien JKN rawat jalan di Instalasi Farmasi RS.
Bhayangkara Makassar.
Metode Penelitian ini adalah kualitatif dengan pengamatan dan wawancara
mendalam kepada Kepala Instalasi Farmasi,Apoteker pelayanan, Tenaga Tekhnis
Kefarmasian dan pasien. Dengan sampel sebanyak 62 sampel Resep Racikan dan 300
sampel Resep Non Racikan.Analisis yang digunakan secara statistik data pengamatan
dan deskriptif dari hasil wawancara.
Hasil penelitian adalah dari total 62 lembar sampel Resep Racikan waktu tunggu
rata-rata 71 menit, yang memenuhi SPM adalah 20 lembar (32%), dan yang tidak
memenuhi SPM 42 lembar (68%). Dari 300 lembar sampel Resep Non Racikan waktu
tunggu rata-rata 32 menit, yang memenuhi SPM adalah 162 lembar (54%), dan yang
tidak memenuhi SPM 138 lembar (46%). Kesimpulannya Pelayanan pasien JKN Rawat
Jalan di Instalasi Farmasi RS. Bhayangkara Makassar tidak memenuhi SPM waktu
tunggu resep racikan ≤60 menit maupun waktu tunggu resep non racikan ≤30 menit.
Dan tidak memenuhi Standar Indikator Mutu IFRS. Bhayangkara Makassar yang
mensyaratkan waktu tunggu rawat jalan ≥ 80%. Faktor yang mempengarui lamanya
waktu tunggu pelayanan resep adalah skrining resep rawat jalan hanya dikerjakan oleh
satu apoteker saja, sistem/program komputer yang terbatas sehingga proses entry data
dan pengerjaan untuk skrining resep menjadi terhambat, serta kurangnya ketersediaan
obat yang telah diresepkan dokter
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………….………….. i

LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………. ii

KATA PENGANTAR………………… ………………………….. iii

INTISARI ………………………………………………………….. v

ABSTRACT ………………………………………………………. vi

DAFTAR ISI………………………………………….……………..vii

DAFTAR TABEL ………………………………………………. ix

DAFTAR GAMBAR ………………………………………….. x

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………… 1

A. Latar Belakang……...…………………………….………. 1

B. Rumusan Masalah…..…...…….………………….……… 8

C. Tujuan..……….……………………………………………. 9

D. Manfaat….…………………………………………………. 9

BAB II STUDI PUSTAKA ………………………………………. 10

A. Tinjauan Pustaka…………...……….……………………. 10

1. Konsep Administrasi Pembangunan ……………… 11

2. Pelayanan Publik……………………………………… 13

3. Pelayanan Kesehatan……………………………….. 15

4. Pelayanan Rumah Sakit…………………………….. 19


5. Pelayanan Farmasi………………………………….. 22

6. Standar Pelayanan Minimal Farmasi ……………. ..24

B. Defenisi Konsep….………………….....…………………. 27

C. Kerangka Penelitian…….………...……..……………….. 29

BAB III METODE PENELITIAN ……………………………….. 35

A. Prosedur Penelitian…………...………………………….. 35

B. Sumber Data………………..……………........................ 35

C. Instrumen Pengumpulan Data………………………….. 36

D. Teknik Pengumpulan Data…….………………...…...…. 37

E. Teknik Analisis Data…...…………………………...……. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN …. …………………….………...41

A. Deskripsi Lokus dan Objek Penelitian ..……………… 41

1. Rumah Sakit Bhayangkara Makassar………… 41

2. Instalasi Farmasi RS.Bhayangkara Makassar… 45

B. Deskripsi dan Analisis Hasil Penelitian …………………47

1. Deskripsi Responden …..…………………………49

2. Analisis Hasil Penelitian ……………………….. 50

BAB V. PENUTUP …………………………………………… 74

A. Kesimpulan ………………………………………………. 74

B. Saran ………………………………………………………. 76

C. Produk Tesis ……………………………………………… 77

DAFTAR PUSTAKA…………….……………………………… 79

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data waktu tunggu pasien JKN Rawat Jalan


di Instalasi Farmasi RS.Bhayangkara
Makassar periode Januari – Desember 2021……………….. 4

Tabel 2. Data waktu tunggu pasien JKN Rawat Jalan


di Instalasi Farmasi RS.Bhayangkara
Makassar periode Januari – Desember 2022……………….. 6

Tabel 3. Standar Pelayanan Minimal Unit Farmasi………..………… .. 25

Tabel 4. Waktu Tunggu Pelayanan Resep Racikan dan


Non Racikan Pasien JKN di Instalasi Farmasi
RS. Bhayangkara Makassar Periode 1 Februari
- 6 Maret 2023………………………………………………… 51

Tabel 5. Waktu Tunggu Pelayanan Resep Racikan dan


Non Racikan Tahap Penomoran Resep ….……………….. 54

Tabel 6. Waktu Tunggu Pelayanan Resep Racikan dan


Non Racikan Tahap Skrining Resep………………..……….. 58

Tabel 7. Waktu Tunggu Pelayanan Resep Racikan


dan Non Racikan Tahap Entry data dan
cetak etiket aturan pakai ………………….….…………….. 60

Tabel 8. Waktu Tunggu Pelayanan Resep Racikan dan


Non Racikan Tahap Penyiapan obat dan
Peracikan Obat …………..………………….……………….. 62

Tabel 9. Waktu Tunggu Pelayanan Resep Racikan


dan Non Racikan Tahap Verifikasi Obat….……………….. 67

Tabel 10. Waktu Tunggu Pelayanan Resep Racikan


dan Non Racikan Tahap Penyerahan Obat..…………….. 70
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka konsep penelitian …….................................... 32

Gambar 2. Struktur Organisasi RS. Bhayangkara Makassar……….. 43


Osborne, S. P., Radnor, Z., & Nasi, G. (2013). A new theory for public service
management? Toward a (public) servicedominant approach. The American Review
of Public Administration, 43(2), 135-158.. (Contoh penulisan referensi dari jurnal
internasional)

Santuo, S. (2019). Kinerja Pemeriksa Pajak: Tiga Variabel Penjelas Pen-Capaian


Target Pajak Optimal. Jurnal Administrasi Negara, 25(2), 89-104. (Contoh
penulisan referensi dari jurnal nasional)

Frederickson, H. G., Smith, K. B., Larimer, C., & Licari, M. J. (2018). The Public
Administration Theory Primer. Routledge.. (Contoh p penulisan referensi dari
Buku
Janssen, M., & Joha, A. (2006). Governance of Shared Services in Public Administration. AMCIS
2006 Proceedings, 284. (Contoh penulisan referensi dari Prosiding)

Guntur, M. (2002). Pengaturan Hukum dan Pelaksanaan Tata Niaga Produk Pertanian (Doctoral
dissertation, UNIVERSITAS AIRLANGGA). (Contoh referensi dari Skripsi/Tesis/Disertasi)

Anda mungkin juga menyukai