maka dapat diketahui total waktu tunggu yang dibutuhkan dalam tahapan
Tabel 5:
Total Waktu Tunggu Pelayanan Resep Racikan dan Non Racikan dari
masing-masing tahap
tunggu pelayanan resep racikan maupun non racikan pada setiap tahapan
waktu tunggu 62 menit, tahap skrining resep total waktu 1107 menit, tahap
entry data dan cetak etiket total waktu tunggu 340 menit , tahap penyiapan
dan peracikan obat 2537 menit, tahap verifikasi obat 185 menit dan tahap
Dari data di atas dapat diketahui bahwa untuk resep racikan waktu
menit, dan waktu terlama berikutnya adalah pada tahapan skrining resep
melakukan penyiapan beberapa jenis obat yang harus diracik lalu dikemas
obat harus dilakukan skrining resep terlebih dahulu. Hal ini juga
Untuk resep non racikan, tahap penomoran dengan total waktu tunggu
300 menit, tahap skrining resep total waktu 1797 menit, tahap entry data
dan cetak etiket total waktu tunggu 1477 menit , tahap penyiapan dan
peracikan obat 3976 menit, tahap verifikasi obat 857 menit dan tahap
racikan waktu terlama ada pada tahap penyiapan obat (3976 menit) dan
dipengaruhi oleh banyaknya item obat yang terdapat dalam tiap lembar
resep, dan juga adanya hari-hari tertentu yang memiliki kunjungan pasien
lebih banyak, dan jam padat pasien. Hal ini juga dijelaskan oleh Apoteker
One of the audit findings by the BPJS Makassar Branch as well as data from the Public
Relations section at the Hospital. Bhayangkara Makassar who stated that there was a
problem with the length of time waiting for Outpatient JKN patients at the Hospital
Pharmacy Installation. Bhayangkara Makassar which does not meet the standards. The
purpose of this study was to analyze the waiting time for prescription drug services for
outpatient JKN patients at the Hospital Pharmacy Installation. Bhayangkara Makassar.
serta adanya jam-jam tertentu terjadi penumpukan pasien yang sedang menunggu di loket penyerahan
obat.
Salah satu temuan audit oleh pihak BPJS Cabang Makassar serta data bagian
Humas pada RS. Bhayangkara Makassar yang menyatakan adanya permasalahan
lamanya waktu tunggu pasien JKN Rawat Jalan di Instalasi Farmasi RS. Bhayangkara
Makassar yang tidak memenuhi standar.. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis
waktu tunggu pelayanan resep obat pasien JKN rawat jalan di Instalasi Farmasi RS.
Bhayangkara Makassar.
Metode Penelitian ini adalah kualitatif dengan pengamatan dan wawancara
mendalam kepada Kepala Instalasi Farmasi,Apoteker pelayanan, Tenaga Tekhnis
Kefarmasian dan pasien. Dengan sampel sebanyak 62 sampel Resep Racikan dan 300
sampel Resep Non Racikan.Analisis yang digunakan secara statistik data pengamatan
dan deskriptif dari hasil wawancara.
Hasil penelitian adalah dari total 62 lembar sampel Resep Racikan waktu tunggu
rata-rata 71 menit, yang memenuhi SPM adalah 20 lembar (32%), dan yang tidak
memenuhi SPM 42 lembar (68%). Dari 300 lembar sampel Resep Non Racikan waktu
tunggu rata-rata 32 menit, yang memenuhi SPM adalah 162 lembar (54%), dan yang
tidak memenuhi SPM 138 lembar (46%). Kesimpulannya Pelayanan pasien JKN Rawat
Jalan di Instalasi Farmasi RS. Bhayangkara Makassar tidak memenuhi SPM waktu
tunggu resep racikan ≤60 menit maupun waktu tunggu resep non racikan ≤30 menit.
Dan tidak memenuhi Standar Indikator Mutu IFRS. Bhayangkara Makassar yang
mensyaratkan waktu tunggu rawat jalan ≥ 80%. Faktor yang mempengarui lamanya
waktu tunggu pelayanan resep adalah skrining resep rawat jalan hanya dikerjakan oleh
satu apoteker saja, sistem/program komputer yang terbatas sehingga proses entry data
dan pengerjaan untuk skrining resep menjadi terhambat, serta kurangnya ketersediaan
obat yang telah diresepkan dokter
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………….………….. i
LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………. ii
INTISARI ………………………………………………………….. v
ABSTRACT ………………………………………………………. vi
DAFTAR ISI………………………………………….……………..vii
A. Latar Belakang……...…………………………….………. 1
B. Rumusan Masalah…..…...…….………………….……… 8
C. Tujuan..……….……………………………………………. 9
D. Manfaat….…………………………………………………. 9
A. Tinjauan Pustaka…………...……….……………………. 10
2. Pelayanan Publik……………………………………… 13
3. Pelayanan Kesehatan……………………………….. 15
B. Defenisi Konsep….………………….....…………………. 27
C. Kerangka Penelitian…….………...……..……………….. 29
A. Prosedur Penelitian…………...………………………….. 35
B. Sumber Data………………..……………........................ 35
A. Kesimpulan ………………………………………………. 74
B. Saran ………………………………………………………. 76
DAFTAR PUSTAKA…………….……………………………… 79
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Frederickson, H. G., Smith, K. B., Larimer, C., & Licari, M. J. (2018). The Public
Administration Theory Primer. Routledge.. (Contoh p penulisan referensi dari
Buku
Janssen, M., & Joha, A. (2006). Governance of Shared Services in Public Administration. AMCIS
2006 Proceedings, 284. (Contoh penulisan referensi dari Prosiding)
Guntur, M. (2002). Pengaturan Hukum dan Pelaksanaan Tata Niaga Produk Pertanian (Doctoral
dissertation, UNIVERSITAS AIRLANGGA). (Contoh referensi dari Skripsi/Tesis/Disertasi)