Anda di halaman 1dari 1

aSekarang ini banyak sekali orang pintar dan meliliki keilmuan yang luas.

Tetapi ternyata
dengan keilmuanya yang luas tersebut kurang tepat dalam pengaplikasianya justru merasa
paling bangga seolah-olah dialah yang paling benar dan merasa paling pintar dibanding
yang lain. Maka dari itu, adab dan etika perlu diterapkan sebagai penyeimbang ilmu dan
kepintaran yang kita miliki. Sebab, kepintaran seseorang tidak akan ada harganya apabila
tidak mempunyai adab (etika). Ilmu akan menjadi berbahaya bagi dirinya dan orang lain
apabila tidak dihiasi dan dibarengi dengan akhlak.

‫تعلم األدب قبل أن تتعلم العلم‬


“PELAJARILAH ADAB SEBELUM
MEMPELAJARI SUATU ILMU.”

Mempelajari adab dan etika membutuhkan proses waktu yang lama. Faktor terpenting yang
mempengaruhi baik burukya perilaku yaitu lingkungan, baik keluarga ataupun masyarakat.
Banyak ulama dalam memepelajari adab itu lebih lama ketimbang mempelajari ilmu.
Memiliki sedikit adab justru lebih penting dari pada mempunyai banyak illmu. Mengapa
demikian, sebab orang yang berilmu tinngi belum tentu beradab. Tetapi orang yang
beradab sudah pasti berilmu, karena mampu menempatkan ilmu tersebut sesuai dengan
semestinya.

Marikah kita mulai menanamkan dan menumbuhkan adab dan etika: seperti ketika
berjumpa ucapkanlah salam, menghormamati yang lebih tua, bila lewat di depan orang
banyak hendaklah permisi. Semakin baik perilaku kita, maka orang lain akan menilai jauh
lebih baik. Salah satu ulama besar Al Habib Lutfi pernah mengatakan, bahwa beliau ketika
hendak makan saja selalu berpakaian rapi, wangi, dan bersih. Menurut beliau itu salah satu
adab terhadap makanan, kepada Allah yang memberikan rezeki. Betapa pentingnya adab
sebagai penghias ilmu yang kita miliki.

Orang bijak mengatakan “jika engkau ingin dihormati dalam dalam hidupnya, maka
belajarlah untuk menghormati orang lain.”

Anda mungkin juga menyukai