Anda di halaman 1dari 6

Bimbingan dan konseling

SMK Negeri 6 pandeglang

“ADAB MENUNTUT
ILMU”

“dengan mempelajari adab, maka engkau jadi


mudah memahami ilmu” Yusuf bin Al Husain

“Dengan memperhatikan adab, maka akan mudah


meraih ilmu, sedikit perhatian pada adab, maka ilmu
akan sia-sia”
Bismillahirrahmanirrahim… Sebelum kita memulai materi bimbingan dan konseling
, pertama-tama mari kita belajar tentang adab menuntut ilmu, yuk!

apa itu adab menuntut ilmu?

Adab menuntut ilmu adalah tata krama (etika) yang dipegang oleh para penuntut
ilmu, sehingga terjadi pola harmonis baik secara vertikal, antara dirinya sendiri
dengan Sang Maha Pemilik Ilmu, maupun secara horizontal, antara dirinya sendiri

dengan para guru yang menyampaikan ilmu, maupun dengan ilmu dan sumber
ilmu itu sendiri.

Buat apa belajar tentang adab menuntut ilmu?

Selama ini, kita lebih sering langsung menuntut ilmu tanpa sebelumnya
memahami adab-adab dalam menuntut ilmu. Alhasil, banyak orang yang belum
tuntas memahami sudah langsung membagikan ilmu tersebut, atau akhirnya asal

copas tanpa menyantumkan sumbernya, atau tidak sopan pada guru atau orang
yang menyampaikan suatu ilmu, dan lain sebagainya.

Padahal barang siapa orang yang menimba ilmu karena semata-mata hanya ingin

mendapatkan ilmu tersebut, maka ilmu tersebut tidak akan bermanfaat baginya,
namun barangsiapa yang menuntut ilmu karena ingin mengamalkan ilmu
tersebut, niscaya ilmu yang sedikitpun akan sangat bermanfaat baginya.

Karena ILMU itu adalah prasyarat untuk sebuah AMAL, maka


ADAB adalah hal yang paling didahulukan sebelum ILMU.
a. Ikhlas dan mau membersihkan jiwa dari hal-hal yang buruk Selama
batin tidak bersih dari hal-hal buruk, maka ilmu akan terhalang masuk
ke dalam hati.Karena ilmu itu bukan rentetan kalimat dan tulisan saja,

melainkan ilmu itu adalah “cahaya” yang dimasukkan ke dalam hati.

b. Selalu bergegas, mengutamakan waktu-waktu dalam menuntut


ilmu, Hadir paling awal dan duduk paling depan di setiap tempat ilmu
baik online maupun offline.

c. Menghindari sikap yang “merasa‟ sudah lebih tahu dan lebih

paham, ketika suatu ilmu sedang disampaikan.

d. Menuntaskan sebuah ilmu yang sedang dipelajarinya dengan cara


mengulang-ulang, membuat catatan penting, menuliskannya kembali
dan bersabar sampai semua runtutan ilmu tersebut selesai

disampaikan sesuai tahapan yang disepakati bersama.

e. Bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas yang diberikan


setelah ilmu disampaikan. Karena sejatinya tugas itu adalah untuk
mengikat sebuah ilmu agar mudah untuk diterapkan.
a. Penuntut ilmu harus berusaha mencari ridha gurunya dan dengan
sepenuh hati, menaruh rasa hormat kepadanya, disertai mendekatkan
diri kepada DIA yang Maha Memiliki Ilmu dalam berkhidmat kepada

guru.

b. Hendaknya penuntut ilmu tidak mendahului guru untuk


menjelaskan sesuatu atau menjawab pertanyaan, jangan pula
membarengi guru dalam berkata, jangan memotong pembicaraan

guru dan jangan berbicara dengan orang lain pada saat guru
berbicara. Hendaknya penuntut ilmu penuh perhatian terhadap
penjelasan guru mengenai suatu hal atau perintah yang diberikan
guru. Sehingga guru tidak perlu mengulangi penjelasan untuk kedua
kalinya.

c. Penuntut ilmu meminta keridhaan guru, ketika ingin menyebarkan


ilmu yang disampaikan baik secara tertulis maupun lisan ke orang
lain, dengan cara meminta ijin. Apabila dari awal guru sudah
menyampaikan bahwa ilmu tersebut boleh disebarluaskan, maka

cantumkan/ sebut nama guru sebagai bentuk penghormatan kita.

"Ilmu tanpa adab ibarat api tanpa kayu bakar; dan adab
tanpa ilmu ibarat ruh tanpa jasad."

Abu Zakariyya Al-„Anbariy


a. Tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu dalam
bentuk buku ketika sedang kita pelajari.

b. Tidak melakukan penggandaan, membeli dan mendistribusikan untuk


kepentingan komersiil, sebuah sumber ilmu tanpa ijin dari penulisnya.

c. Tidak mendukung perbuatan para plagiator, produsen barang bajakan,


dengan cara tidak membeli barang mereka untuk keperluan menuntut ilmu

diri kita dan keluarga.

d. Dalam dunia online, tidak menyebarkan sumber ilmu yang diawali


kalimat “copas dari grup sebelah” tanpa mencantumkan sumber ilmunya

dari mana.

e. Dalam dunia online, harus menerapkan “sceptical thinking” dalam


menerima sebuah informasi. jangan mudah percaya sebelum kita paham
sumber ilmunya, meski berita itu baik.

Adab menuntut ilmu ini akan erat

berkaitan dengan keberkahan sebuah ilmu,

sehingga mendatangkan manfaat bagi

hidup kita dan orang banyak. Adab dulu,

baru ilmu. Semoga perlahan-lahan kita

bisa menerapkannya ya! :)


hal pertama yang harus di miliki dan dilakukan oleh pencari ilmu adalah
niat, niat yang sungguh-sungguh.
Selain niat, pencari ilmu juga harus memiliki 6 (enam) hal atau syarat sebagai
modal dalam menuntul ilmu.
6 syarat dalam menuntut ilmu

1. Kecerdasan
Ada dua hal kecerdasan yang dimaksud
- Kecerdasan yang diberikan dari ALLAH ( IQ tinggi)
- Kecerdasan yang didapat dari usaha ( mencatat, mengulang materi,
diskusi, rajin)
2. Bersungguh-sungguh
siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan mendapatkan kesuksesan
3. Kesabaran
Dalam menuntut ilmu dibutuhkan kesabaran, sabar dalam belajar, sabar
dalam diuji, sabar dalam segala hal yang dialami dalam proses belajar
4. Biaya
Dalam menuntut ilmu pasti membutuhkan bekal (biaya)
5. Ada gurunya (bimbingan guru)
Salah satu hal yang paling penting adalah bimbingan guru. Dikarenakan
begitu pentingnya bimbingan guru, maka kita haruslah menghormati
guru untuk mendapatkan Ridho guru yang mengantarkan pada Ridho
Allah.
6. Waktu yang lama
Dalam menuntut ilmu butuh waktu yang lama, tidak mungkin
didapatkan dalam hitungan bulan ataupun minggu.

- Referensi -

Materi Adab Menuntut Ilmu Matrikulasi Institut Ibu Profesional

Kitab Ta’lim Al-Mutaalim- Syaikh Az-Zarnuji

Anda mungkin juga menyukai