Anda di halaman 1dari 4

banyak.

” Seorang yang bijak adalah yang dapat


menempatkan segala sesuatu sesuai kedudukannya
masing-masing. Maka sudah selayaknya, bahkan
menjadi kewajiban bagi para penuntut ilmu untuk
bersikap bijaksana.

B. Adab terhadap Guru


1. Duduk sopan dan tenang di hadapan guru, dan selalu
menghormatinya sebagai orang yang berjasa
memberikan ilmunya.
2. Bersikap menerima, memahami dan menyerap ilmu
yang disampaikan oleh guru, dan mencari waktu
yang tepat serta memohon ijin untuk menyampaikan
pertanyaan.
3. Menghormati guru dan memposisikan mereka sesuai
kedudukannya. Sudah menjadi kewajiban bagi para
penuntut ilmu untuk menghormati para guru dan
ulama serta memposisikan mereka sesuai yang
seharusnya. Bagaimanapun juga harus diakui bahwa
guru telah berjasa besar mengajarkan ilmu kepada
murid. Guru adalah orang yang telah mendidik dan
membina murid menjadi pribadi yang kuat dan siap
menghadapi masa depan dengan ilmunya untuk
mewujudkan kemaslahatan umat. Oleh karena itu
guru harus diposisikan sebagai orang yang telah
berjasa besar.
4. Perkara selanjutnya yang perlu menjadi perhatian
para penuntut ilmu, ialah memohon doa dari orang
tua dan guru, serta memohon keikhlasan dan ridha

41
para guru yang mengajarkan ilmu agar ilmu yang
didapatkannya bermanfaat.

C. Agar Ilmu Bermanfaat


1. Mengikhlaskan Niat untuk Allah
Yaitu dengan mendasarkan aktivitas menuntut ilmu
yang dilakukannya untuk mengharapkan ridla Allah
sebab Allah telah mendorong dan memotivasi untuk
itu. Oleh sebab itu maka kita harus mengikhlaskan
diri dalam menuntut ilmu hanya untuk menjalankan
perintah Allah. Apabila dalam menuntut ilmu
seseorang mengharapkan untuk memperoleh gelar
semata demi mencari kedudukan dunia atau jabatan
maka Rasulullah s.a.w. telah bersabda: “Barang
siapa yang menuntut ilmu yang seharusnya hanya
ditujukan untuk mencari wajah Allah „azza wa jalla
tetapi dia justru berniat untuk meraih bagian
kehidupan dunia maka dia tidak akan mencium bau
surga pada hari kiamat.”
Lain halnya apabila seseorang yang menuntut
ilmu memiliki niat memperoleh ijazah/gelar sebagai
sarana agar bisa memberikan manfaat kepada orang-
orang dengan mengajarkan ilmu, memberikan
sumbangsih bermanfaat sesuai keahliannya,
menghadirkan karya nyata untuk kemaslahatan
sesuai ilmu yang dikuasainya dan sebagainya, maka
niatnya bagus dan tidak bermasalah, karena ini
adalah niat yang benar, yaitu menjadi orang yang
bermanfaat dengan ilmunya.

42
2. Bertujuan untuk Menghilangkan Kebodohan Diri
Sendiri dan Orang Lain
Hendaknya seseorang bertujuan dalam menuntut
ilmu demi mengangkat kebodohan dari dirinya
sendiri dan dari orang lain. Sebab pada asalnya
manusia itu bodoh, dalilnya adalah firman Allah
SWT:

Allah lah yang telah mengeluarkan kalian dari


perut-perut ibu kalian dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu apapun, dan kemudian Allah
ciptakan bagi kalian pendengaran, penglihatan dan
hati supaya kalian bersyukur. (QS. An-Nahl: 78).
Demikian pula niatkanlah untuk mengangkat
kebodohan dari umat, hal itu bisa dilakukan dengan
pengajaran (sharing) melalui berbagai macam
sarana, supaya orang-orang bisa memetik manfaat
dari ilmu yang dimiliki.
3. Beramal dengan Ilmu
Hendaknya penuntut ilmu mengamalkan ilmu yang
dimilikinya, baik itu ilmu agama (Islam) maupun ilmu
lainnya. Sebab amal inilah buah ilmu dan hasil yang
dipetik dari ilmu. Setiap orang yang memiliki ilmu
agama harus mengamalkannya untuk dapat
menjalankan dengan baik dan benar, dan setiap
orang yang memiliki ilmu lainnya (ilmu umum) maka
pengamalannya untuk menghasilkan kemaslahatan
bagi manusia dan menghindari kerusakan.

43
4. Bersabar dalam Menuntut Ilmu
Hendaknya setiap orang mampu sabar dalam belajar,
tidak terputus di tengah jalan karena merasa bosan
dalam menjalani proses belajar, terus konsisten
belajar sesuai kemampuannya dan bersabar dalam
meraih ilmu, tidak cepat jemu dalam menuntut
ilmu. Apabila seseorang mampu istiqamah maka dia
tidak akan putus asa dan memiliki jiwa yang kuat
dan tegar dalam menghadapi rintangan dan cobaan.
Apabila seseorang sanggup menahan diri untuk terus
belajar niscaya dia akan meraih pahala orang-orang
yang sabar, dan juga akan mendapatkan hasil yang
baik.
5. Tetap Merendah dalam Berilmu dan Tidak Sombong
Menuntut ilmu bukan untuk bersombong-sombong
atau guna membangga-banggakan diri. Yang harus
menjadi perhatian, bahwa orang yang sombong
dengan ilmu itu lebih berbahaya dari orang yang
sombong karena harta. Menurut Ibnu al-Qayyim, “hal
itu terjadi sebab orang yang sombong karena ilmu
akan sangat sulit menerima kebenaran dari orang
lain meski yang disampaikan adalah memang
kebenaran, tapi tidak demikian dengan orang yang
sombong dikarenakan harta, mereka relatif lebih
mudah menerima kebenaran”.

44

Anda mungkin juga menyukai