Anda di halaman 1dari 2

Judul : Ta'limul Muta'alim Thariqatta'allum

Penulis : Syekh Az-Zarnuji


Halaman : 80

Kewajiban menuntut ilmu bagi muslim laki-laki dan perempuan ini tidak lah
sembarang ilmu, tetapi berbatas pada ilmu agama, dan ilmu yang menerangkan cara
bertingkah laku dan bermualah kepada sesama manusia. Sebab orang Islam wajib
melaksanakan ibadah shalat, maka mereka wajib mengetahui ilmu-ilmu tentang shalat
seperti syarat sah dan rukun shalat sehingga shalat menjadi sempurna. Orang islam juga
wajib mengetahui ilmu yang berkaitan dengan akhlak, mengetahui haramnya sebuah
perilaku kikir, sombong, penakut, dan lain sebagainya.
Dalam menuntut ilmu wajib berniat, karena hal tersebut pokok dari segala hal.
Karena segala amal perbuatan itu tergantung pada niatnya, maka hendaklah sewaktu
menimba ilmu berniat mencari keridha-an Allah SWT
Memilih ilmu juga perlu diperhatikan, dengan mempelajari ilmu yang paling
mudah dan paling dipahami terlebih dahulu. Memilih guru, hendaklah pilih yang lebih
alim, wara’, dan lebih tua usianya. Juga dalam memilih teman, hendaklah memilih yang
tekn, wara’, bertabiat jujur, dan mudah memahami sebuah permasalahan dan hindarkan
teman yang kikir, pemalas, pengangguran, banyak bicara, pemfitnah.
Mengagungkan ilmu yang akan dipelajari dan ahli ilmu atau guru. Dengan kita
mengagungkan ilmu dan ahli ilmu akan mencapai kesuksesan dalam menimba ilmu.
Sang guru juga dipersilahkan memilih ilmu apa yang perlu kita pelajari, karena dialah
yang telah berkali-kali melakukan percobaan serta dia pula yang mengetahui tahapan
yang perlu kita pelajari sebelumnya.
Bersungguh hati dalam belajar secara kontinu (terus-menerus). Sejauh mana
usaha kita tergantung sejauh mana keseriusan kita dalam belajar. Dalam mencapai
kesuksesan dalam mempelajari ilmu dan fiqih itu ada tiga pihak, yaitu guru, pelajar, dan
wali murid jika masih ada. Tetapi saat bersungguh-sungguh, harus di barengi dengan
menyantuni diri. Jangan buat diri sendiri bersusuah payah, hingga membuat lemah dan
tidak mampu berbuat apa-apa.
Ada penyebab kenapa sikap malas timbul di diri kita, akibat dari lendir dahak
atau badan berminyak yang disebabkan makan terlalu banyak. Cara agar kita dapat
mengurangi makan yaitu mengenal faedahnya. Seseorang yang makan dengan cukup
akan mendapatkan badan yang sehat dan terjaga dari yang diharamkan
Menentukan ukuran dan hari dalam belajar, seperti memulai belajar tepat waktu
pada hari rabu dan mengukur panjang pelajaran yang kira-kira mampu dihapalkan
denga paham. Untuk orang yang baru belajar, dipilihkan pelajaran-pelajaran yang
mudah dipahami dan kitab-kitab yang kecil/ringkas. Memanjatkan do’a ketika hendak
mau belajar dengan bertujuan mengharapkan ridha Allah SWT melalui ilmu yang
sedang dipelajari.
Ketika apapun hasil yang kita dapatkan, maka jangan lupa juga untuk bersyukur.
Selalu mengucapkan hamdalah setiap mendapatkan ilmu baru. Harta juga harus rela kita
korbankan untuk kepentingan belajar, dengan cara membeli kitab-kitab yang
diperlukan. Para pelajar terdahulu mendahulukan belajar bekerja sebelum mempelajari
ilmu agama. Karena dikhawatirkan akan tama’ dan mengharapkan harta orang lain jika
kita belum mempelajari ilmu bekerja.
Bertawakal dalam menuntu ilmu. Jangan goncang karena masalah rizki, dan
hatinya pun jangan terbawa kesana. Jika kita mempelajari ilmu agama, Allah telah
menjanjikan rizki kepada kita dari jalan yang tidak disangka-sangka.
Masa kita dalam menuntut ilmu, ada yang mengatakan : sejak kita berada di
buaian hingga masuk ke liang lahat. Masa yang paling cemerlang untuk belajar adalah
masa permulaan atau masa-masa jadi pemuda, waktu subuh mulai berpuasa dan di
waktu maghrib mulai berbuka.
Wara’ pada masa belajar. Maksudnya yaitu tidak berlebih-lebihan saat belajar,
hendaknya diatur sesuai dengan kapasitas masing-masing. Karena hal-hal yang
berlebihan semuanya juga tidak lah mendapatkan hasil yang baik, seperti makan terlalu
banyak sehingga terlalu kenyang. Kekenyangan nya itu akan membuatnya malas dalam
beraktivitas.
Hal-hal yang membuat seseorang kuat dalam hafalan adalah kesungguhan,
kontinuitas, mengurangi makan, shalat di malam hari dan membaca Al-Qur’an juga
termasuk penyebab menguatnya hafalan seseorang. Sedangkan, hal-hal yang membuat
seseorang mudah lupa adalah berlaku maksiat, banyak dosa, gila, gelisah karena urusan
dunia.

Anda mungkin juga menyukai