Anda di halaman 1dari 2

Judul : Psikologi Anak dan Pendidikan

Dirangkum : Zainul Muttaqin


Halaman : 164

Pada dasarnya seorang anak akan tumbuh sesuai bagaimana kita menyikapinya.
Jika kita membesarkannya dengan celaan, maka ia akan belajar memaki. Jika kita
membesarkannya dengan toleransi, maka ia akan belajar menahan diri dan begitu
seterusnya. Psikologi antara anak perempuan dengan anak laki-laki juga berbeda. Jika
seorang anak perempuan mengatakan “Saya baik-baik saja”, hanya setelah beberapa
saat tidaklah semuanya baik-baik saja. Jika anak laki-laki mengatakan “Saya baik-baik
saja, setelah beberapa saat semuanya adalah baik-baik saja
Bagaimana pun juga sikap dan perilaku kita terhadap seorang anak akan
mempengaruhi tumbuh kembangnya saat sudah dewasa kelak. Faktor kesalahannya
adalah karena kurang memperhatikan menciptakan anak pintar sejak dalam kandungan.
Adalah sesuatu yang sangat naif, ketika seorang anak menjadi bodoh, nakal, malas, atau
bermasalah, lalu orang tua menyalahkan guru, pergaulan, dan lingkungan yang tidak
beres. Justru sejak dalam kandungan lah orang tua dapat melihat kecerdasan anaknya,
dengan memperhatikan kebutuhan biomedis, kasih sayang, dan stimulasi.
Dalam proses mendidik anak diperhatikan kembali dan tanamkan kepada diri
anak-anak pentingnya pendidikan sejak usia dini. Karena ini paling penting dan paling
menentukan kehidupan seseorang. Usia dibawah lima tahun adalah usia yang paling
kritis atau paling menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian seseorang.
Perlu kita ketahui juga, kapan sebuah pelajaran benar-benar harus diberikan. Misalkan
kita ingin anak-anak cepat belajar bahasa asing, seperti bahasa inggris. Para pakar
mendukung “semakin dini semakin cepat belajar bahasa asing, semakin mudah anak
menguasai bahasa itu”. Jadi maklum bila belajar bahasa selewat masa pubertas, justru
lebih repot daripada ketika usia lima belas tahun ke atas.
Dalam mendidik anak harus bervariasi sehingga tidak menimbulkan bosan dan
rasa malas kepada anak-anak. Banyak cara dapat dilakukan, salah satunya dengan
menggunakan musik klasik. Karena musik klasik sangat memperngaruhi perkembangan
IQ (Intelegent Quotien) dan EQ (Emotional Quotien). Yang dimaksud musik disini
ialah yang memiliki irama dan nada yang teratur. Bukan miring
Problematika anak juga biasa akan muncul, seperti anak pemalu, temper
tantrum, sering berbohong, stress, dan bahkan berperilaku buruk. Untuk mengatasi hal
tersebut , orang tua dapat melakukan usaha-usaha. Apapun usaha yang dilakukan,
sebaiknya orang tua dan guru tetap mendampingi dan tidak langsung melepaskan anak
seorang diri. Misal nya anak yang pemalu, ketika diminta bicara pada pelayan toko,
orang tua berada di samping anak, atau ketika mengajak main kerumahnya, orang tua
teetap berada di rumah temannya. Seorang anak bisa dibiarkan sendiri, jika dilihat rasa
percaya dirinya sudah mulai berkembang. Bisa juga kita mengalihkan perbuatan buruk
yang dilakukan dengan dengan hal lainnya. Selalu mengingatkan dan menegur juga kala
kedapat seornag anak melakukan aktivitas tersebut. Juga, ajak bermain sehingga
mereka lupa pada aktivitasnya itu.

Anda mungkin juga menyukai