Anda di halaman 1dari 2

Pembinaan wawasan Islam melalui Gerakan KAMMI

Oleh : Tiorivaldi
KAMMI Daerah Magelang

Pada dasarnya sebuah organisasi apapun pasti membutuhkan sebuah


kepemimpinan yang menurut mereka terbaik. Tidak jauh berbeda dengan
KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) yang membutuhkan
sebuah pemimpin dalam beraksi dan bertindak. KAMMI adalah organisasi
mahasiswa nasional yang berlandaskan agama Islam dan bertindak atas dasar
pemahaman serta keikhlasan. Dalam pergerakannya, KAMMI tidak hanya
melakukan aksi yang bertindak melawan kepemerintahan negara yang tidak
sesuai. Tetapi anggota anggota KAMMI juga dibina yang tujuannya untuk
mencetak kader pemimpin sebagai upaya membangun negara Indonesia
menjadi negara yang Islami. Hal tersebut sesuai dengan Karakater Gerakan
KAMMI, yaitu KAMMI adalah organisasi kader (harokatut tajnid).
Pembinaan tersebut disebut MK (Madrasah KAMMI). MK adalah sarana &
fasilitas kaderisasi bagi seluruh kader yang dilakukan secara
berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas kader sesuai dengan IJDK
KAMMI. Ada dua bentuk MK yaitu, MK Klasikal dalam bentuk kelas dan MK
Khos dalam bentuk kelompok kecil yang disusun atas beberapa kelompok dan
dibina oleh pembina dari KAMMI itu sendiri. Anggota KAMMI juga suatu saat
bisa menjadi pembina dari MK sendiri dengan mengikuti DPMK (Daruoh
Pemandu Madrasah KAMMI). MK hampir sama dengan halaqah, liqo,
mentoring, dan yang lainnya. Perbedaannya terletak pada materi yang didapat
dari pembinanya. Biasanya materi yang didapat dari MK tersebut tentang
sejarah Islam, politik Islam, ke-Indonesia-an, pemuda Islam. Berbeda dengan
halaqah yang berisi tentang pemahaman mendalam tentang Islam. Maka jika
kita telaah kembali, MK memiliki peran yang sama penting dengan halaqah
sebagai upaya pendekatan diri kita kepada Allah SWT.
Kaderisasi itu sangat penting dalam membimbing generasi penerus, karena
kaderisasi bisa diibaratkan sebagai jantung dalam suatu oraganisasi. Tanpa
adanya kaderisasi, maka organisasi tersebut akan sulit mengalami kenaikan
malah bisa jadi akan semakin menurun. Misalnya seperti guru yang mengajari
murid-muridnya, semakin efektif cara mengajarnya maka murid-muridnya akan
lebih mudah memahami mata pelajaran yang diberikan. Pengkader juga harus
mempunyai pribadi yang baik dan biasanya lebih unggul dari anggotanya. Agar

menjadi contoh dan panutan yang dapat ditiru dan diterapkan dalam kehidupan.
Sebagaimana Rasulullah pun memiliki akhlak yang sangat baik bahkan saat
mengajari umatnya, sehingga tercetak umat Islam seperti yang kita rasakan
saat ini. Maka tidak heran lagi jika Rasulullah menjadi manusia yang paling
berpengaruh di dunia sepanjang masa. Walaupun masih begitu banyak umat
yang belum sadar dan peka terhadap agama Islam itu sendiri.
Ada satu yang perlu kita pikirkan lagi tentang kaderisasi, yaitu format dan
mekanisme yang komprehensif dan mapan. Agar menumbuhkan kader-kader
yang tidak hanya mempunyai kemampuan di bidang manajemen organisasi.
Jadi dapat kita tangkap dan simpulkan, bahwa kesuksesan sebuah organisasi
dapat dilihat dari seberapa baiknya proses dalam kaderisasi

Anda mungkin juga menyukai