Anda di halaman 1dari 5

Nama : Uswatun Hasanah

Tingkat :1

ETIKA MENUNTUT ILMU

Seorang murid harus berniat di masa belajarnya karena niat adalah inti dari segala
sesuatu, nabi saw bersabda “Sesungguhnya a,mal perbuatan tergantung pada niatnya”.
Hendaknya seorang pelajar berniat dalam menuntut ilmu adalah untuk mencari ridho Allah,
bekal di akhirat, membasmi kebodohan dari dirinya dan orang lain, menghidupkan agama dan
menegakkan islam karena islam akan tegak dengan ilmu, selain itu tidak dibenarkan zuhud
dan taqwa yang disertai dengan kebodohan.

“barangsiapa yang mencari ilmu untuk akhiratnya ia akan mendapat banyak petunjuk”

“betapa ruginya orang yang mencarinya dengan tujuan memperoleh kedudukan di hati
manusia”

MEMILIH BIDANG ILMU, GURU, TEMAN DAN KETEKUNAN

Hendaknya seorang murid memilih bidang ilmu yang terbaik yang ia butuhkan untuk
menjalankan agamanya saat itu, kemudian ia memilih apa yang ia akan butuhkan kelak,
dalam hal ini yang perlu ia dahulukan adalah ilmu tauhid dan maa’rifah untuk mengenali
allah dan dalilnya, karena keimanan seorang muqalid meskipun kamu anggap sah tetapi ia
akan berdosaa bila tidak mempelajari dalil-dalinya, dan memilih buku yang lama dari pada
buku-buku yang baru, guru-guru berkata “Berpedomanlah pada buku-buku lama dan jauhilah
buku-buku baru”

Cara memilih guru hendaknya dipilih guru yang paling alim, yang paling wara’ dan
lebih tua, seperti halnya Abu Hanifah memilih Hammad bin Sulaiman Rahimahullah setelah
beliau berfikir panjang dan beliau mengatakan “Aku mendapati beliau sebagai seorang guru
yang berwibawa, lembut dan penyabar”. Mencari ilmu merupakan kepentingan tertinggi dan
paling sulit maka dalam hal ini musyawarah lebih penting dan lebih wajib. Ketahuilah bahwa
kesabaran dan ketekunan merupakan dasar utama segala sesuatu tetapi hal ini jarang ditemui.
Hendaknya ia nuga bersabar atas ujian dan cobaan, telah dikatakan seorang guru “gudang
karunia Allah terletak pada serangkaian ujian”

Dalam memilih hendaknya ian meilih teman yang serius dalam belajar, wara’ dan
yang shaleh, dan menjauhi teman yang males membuat onar, banyak bicara, perusak dan
pembawa fitnah. Dikatakan dalam kata hikamah dalam bahsa persi “ teman yang durhaka,
lebih berbisa daripada ular yang bahaya Demi Allah Yang Maha Tinggi Dan Maha Sulci”

MENGAGUNGKAN ILMU DAN ULAMA’

Ketahuilah bahwa seorang pencari ilmu tidak akan mendapat ilmu dan tidak akan
manfaat dari ilmunya kecuali dengan mengagungkan ilmu dan orang-orang yang berilmu,
mengagungkan dan menghormati guru. Sesungguhnya barangsiapa yang mengajarimu satu
huruf yang engkau butuhkan untuk ibadahmu berarti ia ayahmu dalam agama.

Termasuk penghormatan terhadap guru hrndaknya seorang murid tidak berjalan di


depanya, tidak duduk di tempatnya, tidak memulai berbicara dihadapanya kecuali seizinnya,
tidak banyak banyak bicara didepannya kecuali seizinnya dan lain-lain. Termasuk
penghormatan terhadap guru adalah menghormati anak-anaknya dan orang-orang yang dekat
dengan guru. Termasuk menghormati guru adalah menghormati kitab, hendakya seorang
murid tidak mengambil kitab kecuali dalam keadaan suci.

TEKUN DAN SEMANGAT

Seorang murid harus memiliki semangat dan ketekunan. Telah


dikatakan :”Barangsiapa yang mencari sesuatu dengan sungguh-sungguh ia akan
mendapatkannya, barangsiapa yang mengetuk pintu dengan sungguh-sungguh ia akan masuk
surga”. Dikatakan;” tergantung kesungguhan engkau akan meraih keinginanmu”. Hendaknya
seorang murid begadang di malam hari untuk belajar dan selalu mengulanginya di awal
malam dan di akhirnya karena waktu antara maghrib dan isya’ juga menjelang subuh adalah
waktu yang penuh barakah. Sudah sepatutnya seorang murid mempunyai semangat tinggi
dalam menuntut ilmu, karena seseorang akan terbang bersama semangatnya seperti seekor
burung yang terbang dengan kedua sayapnya. Kunci utama memperoleh segala sesuatu
adalah kesungguhan dan semangat yang tinggi. Lezatnya mempelajari ilmu sudah cukup
menjadi motivasi bagi orang berakal untuk mencari ilmu, terkadang kemalasan muncul dari
banyaknya dahak dan kadar air. Cara menguranginya dengan mengurangi porsi makanan.

MEMULAI BELAJAR, PENGATURANNYA DAN URUTANNYA

Hal ini juga dilakukan oleh Abu Hanifah dan beliau menyebutkan hadis ini dari
gurunya Syaikh Al Imam Qiwamuddin Ahmad bin Abdur Rasyid Rahimahullah, dan aku
juga mendengar dari orang-orang yang terpercaya bahwa Syaikh Abu Yusuf Al Hamdani
Rahimahullah memulai seluruh amalan kebaikannya di hari rabu. Karena hari rabu adalah
hari diciptakannya cahaya, dan ia adalah hari yang sangat pedih bagi orang-orang kafir dan
hari yang penuh berkah bagi orang-orang mukmin. Pelajaran yang telah dipahami dan dikaji
ulang hendaknya dicatat karena hal ini akan sangat bermanfaat, seorang santri tidak perlu
menulis sesuatu yang tidakia pahami karena hal ini dapat menghilangkan kecerdasan,
menimbulkan kejenuhan dan menyia-nyiakan waktunya. Seorang murid harus sering
mendiskusikan masalah ilmu dan dalam hal ini hendaknya ia bersikap menerima, tidak
gegabah, banyak belajar dan menjauhi kemarahan karena mendiskusikan ilmu ibarat
musyawarah yang intinya adalah menhasilkan kebenaran. Hal ini tidak akan di peroleh
kecuali dengan pengamatan, kesabaran dan mau menerima, ia tidak dapat diperoleh denagn
marah dan ambisi. Bila niatnya menundukkan lawan, maka hal ini tidak boleh dan hanya
diperbolehkan adalah untuk menampakkan kebenaran saja, sedangkan menyamarkan
persoalan tidak diperbolehkan kecuali bila kawan diskusi kita tidak sportif bukan
menginginkan kebenaran. Bila seoorang santri harus terpaksa kerja karena menafkahi
keluargannya dan orang lain maka ia boleh bekerja sambil menela’ah kitab dan berdiskusi.

TAWAKKAL

Seorang santri harus bertawakkal dalam menuntut ilmu tidak perlu memusingkan
masalah rezeki dan tidak perlu menyibukkan hatinya akan masalah ini. Karena orang sibuk
memikirkan urusan rezki baik itu sandang dan pangan, jarang sekali ia berusaha untuk
mencari akhlak yang baik dan hal-hal yang luhur. Hendaknya ia lebih memikirkan urusan
akhirat karena hal ini lebih bermanfaat. Adapun sabda nabi Saw: “ sesungguhnya di antara
dosa-dosa ada sebuah dosa tidak ada yang dapat menghapuskannya kecuali prihatin biaya
hidup”. Seorang santri tidak sibuk dengan apapun selain ilmu fiqih. Karena dengan ilmu
fiqih kita akan merasakan kelezatan yang tiada duanya dalam hal ini.

KASIH SAYANG DAN NASEHAT

Orang yang berilmu harus bersifat kasih saying, memberi nasehat dan tidak iri karena
hanya akan merusak dan tidak bermanfaat. Guru kami syaikh islam burhanuddin
rahimahullah berkata : “ anak seorang guru akan menjadi orang alim karena si alim
menginginkan murid-muridnya menjadi ulama’, maka berkat keyakinan dan kasih sayinnya
hingga menjadi seorang alim”. Ia tidak boleh bermusuhan dengan siapapun kerana hal ini
menyia-nyiakan waktunya. Seorang ulama berkata :” orang yang baik akan memnadapat
balasan karena kebaikannya, orang yang jahat akan hancur karena kejahatannya”.
Sibukkkanlah dirimu untuk kepentingan sendiri bukan sibuk mengalahkan musuh, karena bila
engkau telah menyempurnakan kepentinganmu di dalamnya terkandung kekalahan musuhmu.
Hindarilah permusushan karena permusuhan mebuatmu jelek dan menyia-nyiakan waktumu.

MENGAMBIL FAEDAH

Hendaknya seorang santri selalu siap setiap saat untuk mengambil ilmu agar ia
mendapatkan kemuliaan. Cara memperolehnya setiap saat ia harus membawa peba agar ia
bias menulis ilmu yang ia dengar. Seorang ulama’ berkata : “barang siapa yang menghafal
saja akan hilang ilmunya, barangsiapa yang menulis akan tetap ilmunya”. Ia juga harus
mampu bertahan dan berkorban dalam menuntut ilmu. Mencintai seseorang di luar batas
adalah perbuatan tercela kecuali dalam menuntut ilmu, karena dalam hal ini seorang murid
seharusnya benar-benar mencintai guru, teman-temanya dan orang lain dengan tujuan untuk
mendapatkan ilmu.

BERSIKAP WARA’ SAAT BELAJAR

Selama seorang santri semakin wara’, ilmunya semakin bermanfaat, belajarnya


semakin mudah dan banyak mendapat ilmu. Diantara sifat wara’ yang sempurna ialah tidak
makan banyak, tidak banyak tidur, tidak banyak bicara yang tidak berguna, dan menjada diri
dari makanan pasar sebisannya karena makanan di pasar lebih dekat dengan najis dan
pengkhianatan, lebih jauh dari mrnyebut nama Allah dan lebih dekat pada kelalaian, selain itu
mata orang-orang miskin meliriknya tetapi mereka sakit dan hilanglah keberkahannya.
Mereka yang selalu bersikap wara’ akan diberi taufiq oleh Allah . diantara sifat wara’ yaitu ia
duduk menghadap kiblat mengikuti sunah-sunah nabi saw, memanfaatkan doa orang-orang
baik dan menghindari dari doa orang-orang yang teraniaya.

HAL-HAL YANG DAPAT MEMPERKUAT HAFALAN DAN MENYEBABKAN


KELUPAAN

Penyebab utama memperkuat hafalan adalah kesungguhan, ketekunan, makan sedikit,


sholat malam dan membaca Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an dengan melihat lebih baik.
Menggunakan siwak, meminum madu, meamakan kemenyan yang dicampur gula, dan makan
dua puluh satu kismis merah setiap hari yang dikunyah dapat memperkuat hafalan dan dapat
menyembuhkan berbagai macam penyakit. Adapun yang menyebabkan kelupaan adalah
banyaknya maksiat, banyaknya pikiran dan kesedihan tentang urusan duniawi, serta apa saja
yang dapat menambah dahak. Susah akan urusan duniawi dapat menghalanginya berbuat baik
dan menyebabkan shalatnya lebih khusyu’. Menuntut ilmu dapat menghilangkan kesusahan
dan kesedihan seperti yang dikatakan oleh syaikh nasar bin nasar bin hasan mirghani. Adapun
hal-hal yang dapat melupakan ilmu adalah memakan ketumbar basah, apel kecut, melihat
orang dipancung, membaca tulisan di kuburan, melewati barisan unta, membuang kutu
rambut yang masih hidup ditanah, berbekam di belakang kepala, hindarilah semua ini karena
dapat meyebabkan kelupaan.

HAL-HAL YANG DAPAT MENDATANGKAN REZKI DAN YANG DAPAT


MENCEGAHNYA YANG DAPAT MENAMBAH UMUR DAN YANG DAPAT
MENGURANGINYA

Seorang santri perlu mengkonsumsi makanan dan menegtahui hal-hal yang dapat
menambah rezki, yang menambah umur dan kesehatan agar ia dapat lebih konsentrasi
menuntut ilmu. Dalam hal ini para ulama telah menulis berbagai buku, maka aku akan
menerangkan secara singkat. Tidur dan kencing dalam keadaan telanjang makan dalam
keadaan junub , maka dalam keadaan bersandar, menyapu rumah di malam hari, menyapu
dengan sapu tangan, mebiarkaan tempat sampah dalam rumah, berjalan di muka guru-guru,
memanggil kedua orang tua dengan namanya, memakai kayu apapun untuk bertusuk gigi,
mencuci tangan dengan tanah, duduk di muka pintu, duduk di daun pintu, wudhu di tempat
istirahat dll. Bangun pagi yang diberkahi akan menambah segala kenikmatan terutama
masalah rezki, bentuk tulisan yang baik termasuk kunci rezki begitu juga wajah ceria dan
tutur kata yang baik. Penyebab utama yang dapat mendatangkan rezki adalah menjalankan
sholat dengan penuh khusyu’, lengkap denga rukun-rukunya, kewajibannya, sunnah-
sunnahnya dan adab-adabnya. Kalau sholat dhuha sudah dikenal mendatangkan rezki, juga
membaca surah Al-Waqi’ah terutama dimalam hari ketika hendak tidur, dan membaca surat
Al-Mulk, Al-Muzamil, Al Lail,, Al-Insyirah, serta mendatangi masjid sebelum waktunya
adzan, selalu dalam keadaaan suci,menunaikan sholat sunnah subuh, dan sholat witir juga
dapat mendatangkan rezki. Hala-hal yang dapat menambah umur ; berbuat baik, tidak
menganggu orang lain, menghormati orang yang lanjut usia, menyambung silaturahmi, dan
setiap pagi sore doa. Selain itu tidak memotong pohon yang masih basah kecuali keperluan
mendesak, berwudhu dengan sempurna, sholat dengan khusyu, melakukan haji dan umrah
dengan cara qiran, menjaga kesehatan.

Akhirnya segala puji bagi Allah atas selesainya kitab ini, semoga Allah bershalawat
dan bersalam kepada junjungan kami Muhammad sebaik-baik rasul yang mulia, beserta
keluarga dan para sahabatnya sepanjang masa. Amiiin.

Anda mungkin juga menyukai