Anda di halaman 1dari 2

Etika Belajar dari Kitab Ta'lim Muta'alim

Banyak orang yang memiliki ilmu namun tidak dapat mencapai hasilnya. Karena salah satu manfaat
dan buah ilmu adalah mengamalkan ilmu dan menyebarkannya. Beberapa kesalahan dilakukan
tanpa sadar, bahkan tak sedikit yang tersesat.
Maka dari itu sebagai umat muslim yang baik kita perlu mendalami lebih banyak bagaimana cara
mengejar ilmu dan mengamalkannya dengan baik.

Ta'lim Muta'alim Ada 13 Pasal Tentang Ilmu dan Etika


Mengutip dari buku Terjemahan Ta’lim Muata’alim karya Al ‘alamah Syaikh Burhanuddin Az
zanurji Mukkadimah dijelaskan 13 pasal secara jelas sebagai berikut
1. Hakikat ilmu dan keutamaannya
Rasulullah bersabda, “Menuntut ilmu wajib bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan.”
Perlu diketahui bahwa kewajiban menentut ilmu bagi muslim laki-laki dan perempuan ini tidak
untuk sembarang ilmu, tapi dibahas pada ilmu agama, dan ilmu yang menerangkan cara bertingkah
laku atau bermuamalah dengan sesama manusia.
Ada beberapa hukum dalam mencari ilmu pertama fardlu‘ain, salah satunya adalah ilmu wudhu dan
shalat. Kedua, fardlu kifayah, seperti ilmu cara menguburkan jenazah. Ketiga, haram, seperti
mempelajari ilmu ramalan berdasarkan perbintangan. Keempat, jawâz (boleh), seperti mempelajari
ilmu kedokteran.
2. Niat di waktu belajar
Wajib berniat, sebab niat itu menjadi pokok dari segala hal, sebagaimana sabda Nabi Muhammad
Saw “Sesungguhnya amal-amal perbuatan itu terserah niatnya. Ada beberapa nniat yang dapat kita
lakukan yaitu mencari ridha Allah Swt, menghilangkan kebodohan dirinya dan orang lain,
menghidupkan agama dan mendirikan Islam, dan mensyukuri nikmat akal dan kesehatan badan.
3. Memilih ilmu, guru, dan teman, serta keteguhan dalam menuntut ilmu
Bagi pelajar dalam masalah ilmu hendaklah memilih mana yang terbagus dan dibutuhkan dalam
kehidupan agamanya pada waktu itu, lalu yang untuk waktu yang akan datang. Hendaklah lebih
dahulu mempelajari ilmu tauhid, mengenali Allah lengkap dengan dalilnya.
Ditambah lagi dalam memilih guru, hendaklah mengambil yang lebih alim, waro’ dan lebih tua
usianya. Sebagaimana Abu Hanifah setelah lebih dulu mmeikir dan mempertimbangkan lebih
lanjut, maka menentukan pilihannya kepada tuan Hammad bin Abu Sulaiman.
4. Menghormati ilmu dan ahlinya
Seorang pelajar tidak akan mendapat ilmu melainkan ia menghormati ilmu dan pemiliknya, yaitu
gurunya. Sebagai seorang pelajar kita tidak duduk di tempat duduk gurunya, tidak memulai
percakapan dengan guru kecuali atas izinnya, dan tidak banyak berbicara di sisi gurunya.
5. Sungguh-sungguh, tekun, dan semangat
Kesungguhan tidak hanya bergantung pada pelajar saja, namun guru dan orang tua pun harus
bersungguh menyiapkan pendidikan anaknya.
6. Tahap awal, ukuran, dan urutannya
Pada pasal ini menejelaskan tentang urutan tingkat pelajaran yang mesti diajarkan guru kepada
murid, dari dasar baru kemudian kepada tingkat yang lebih tinggi.
7. Tawakal kepada Allah
Tentunya setelah usaha-usaha di atasi, seorang pelajar harus berserah diri kepada Allah SWT.
Seperti hadis Nabi SAW, “Barang siapa yang mencari ilmu, maka Allah SWT akan menjamin
rezekinya.”
8. Masa produktif
Perlu diketahui masa mencari ilmu ada seumur hidup, sejak dilahirkan hingga masuk ke liang lahat.
9. Kasih sayang dan nasihat
Ilmu dan akhlak adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Seorang pelajar hendaknya memiliki
rasa kasih sayang, bersedia memberi nasihat dan tidak iri hati. Seorang pelajar juga seharusnya
menghindari permusuhan dengan orang lain, karena dapat menyia-nyiakan waktu.
10. Mengambil faedah pelajaran
Metode praktis untuk menambah pengetahuan dapat dipersiapkan dengan baik, tidak menyia-
nyiakan waktu, fokus ketika pelajaran, dan taat kepada seorang guru.
11. Bersikap wara’ ketika belajar
Kita bisa menjauhi rasa kenyang, banyak tidur, banyak membicarakan sesuatu yang tidak
bermanfaat, menghindari makanan dari pasar bila memungkinkan, menggunjing, bergaul dengan
orang yang rusak akhlaknya.
12. Hal yang dapat menguatkan dan melemahkan hafalan
Menghafal termasuk ke dalam metode belajar di berbagai lembaga pendidikan. Banyak hal yang
dapat dilakukan untuk membantu hafalan yaitu kesungguhan, tekun, sedikit makan, dan shalat di
malam hari, membaca Alquran.
Sedangkan hal-hal yang dapat menyebabkan lupa di antaranya adalah banyak berbuat maksiat,
banyak melakukan dosa, gelisah, khawatir, dan sibuk dengan urusan dunia.
13. Sesuatu yang mendatangkan dan menjauhkan rezeki, serta menambah dan
memperpendek umur
Ingat bahwa perbuatan dosa dan dusta dapat menjadi penghalang datangnya rezeki. Selain itu, tidur
pada waktu Subuh termasuk penghalang rezeki, banyak tidur menyebabkan fakir, termasuk fakir
dalam ilmu. Sedangkan bangun di waktu pagi dapat mendatangkan segala kemudahan dan dapat
mendatangkan rezeki.

===================================================================
Diperoleh dari:

https://kumparan.com/berita-update/etika-belajar-dari-kitab-talim-mutaalim-1vPypxXH64k/full,
diakses tanggal 16 November 2023 pukul 18.00 WIB.

https://jurnal.stitalamin.ac.id/index.php/alamin/article/view/43#:~:text=Hasil%20dari%20tulisan%2
0ini%20memperlihatkan,4)%20memiliki%20kesungguhan%2C%20kontinuitas%20dan, diakses
tanggal 16 November 2023 pukul 18.15 WIB.

Anda mungkin juga menyukai