Anda di halaman 1dari 2

akhalq pesanteren di kitab Al-lala

Bagi orang yang memahami dan mempercayai pada agama, yaitu ajaran langsung datang dari Tuhan,
maka akan mengatakan bahwa membangun bangsa tanpa memperbaiki akhlaknya tidak akan berhasil.
Akhlak mulia adalah kunci untuk meraih segala kemuliaan hidup. Tanpa akhlak mulia maka kehidupan ini
akan kacau balau dan tidak akan terjadi keadilan yang didambakan oleh semua orang,oleh

Prof. Dr. H. Imam Suprayogo

Tanpa adanya aklaq tatanan bermasyarakat dan beragama bisa rubuh,tidak hanya masyarakat tapi
negara dan lainya juga dapat terkena imbasnya.jadi apa itu akhalqSecara singkat Akhlak berasal dari
bahasa Arab dari kata khuluk yang berarti tingkah laku, tabiat atau peragai. Secara istilah, akhlak yaitu
sifat yang dimiliki seseorang, telah melakat dan biasanya akan tercermin dari perilaku orang tersebut.

Dalam kehidupan berpesanteren ada sutu kitab yang amat bermakna dalam mengajari tentang apa itu
akhlaq dan tatacara mencari ilmu yang baik dan benar,wali kitab ini di pandang sebelah mata dan hanya
berupa beberapa lembar kertas tapi kitab ini telah mengantarkan banyak orang menjadi manusia yang
berakhlak mulia.kitab itu iyalah kitab Al-lala karangan syekh Muhammad abu Bashir ar-rowawi.Kitab
Alala Tanalul 'Ilma Kitab Alala merupakan salah satu kitab yang tidak hanya membicarakan tentang
metode belajar, namun juga membahas tentang tujuan belajar, prinsip belajar, strategi belajar dan lain
sebagainya yang secara keseluruhannya didasarkan pada moral religius agar menjadi manusia yang
berkarakter baik.

Isi isi dari kandungan kitab tersebut mudah dipahami dan sangat menyenangkan di dengar.dalam
kesehariannya kita akan secara tidak sadar ataupun sadar akan mengamalkannya seperti air yang
mengalir.isi kandungan Kitab Alala terbagi dalam beberapa tema. Pengelompokkan tema ini tidak
didasarkan pada urutan nadhom, tetapi berdasarkan kesamaan pesan yang disampaikan. Dalam isinya
secara singkat berikut:

1. Syarat mencari ilmu dan metode belajar

Nadhom pertama dan kedua memberikan nasihat tentang beberapa syarat yang harus dipenuhi seorang
pencari ilmu agar memperoleh ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu yang bisa menghantarkan pemiliknya
pada ketaqwaan kepada Allah SWT.

Ada enam syarat yang harus dipenuhi, yakni daya ingat, kecintaan pada ilmu, kesabaran, biaya,
bimbingan seorang guru, dan waktu menuntut ilmu yang cukup lama.

2. Cara mencari teman dan bermasyarakat

Dalam Kitab Alala dijelaskan bahwa memilih teman itu harus berdasarkan perilaku atau budi pekertinya.
Sebab, kehadiran teman sangat berpengaruh terhadap akhlak seseorang.
Jika berteman dengan orang yang baik, maka sedikit demi sedikit akan tertular kebaikannya. Sebaliknya,
teman yang tidak baik akan membawa keburukan.

3. Keutamaan ilmu, orang yang berilmu, dan kedudukan guru

Kehormatan seseorang dalam Islam diperoleh lewat ilmu. Ilmulah yang mengantarkan manusia pada
ridha Allah SWT dan menyelamatkan dari hal-hal yang menyimpang.

Itulah alasan mengapa setiap umat Muslim wajib menghormati guru yang telah melimpahkan ilmunya,
baik itu guru di sekolah maupun guru di rumah yaitu orangtua.

4. Keunggulan ilmu fiqih dan bahaya orang yang tekun ibadah tanpa ilmu

Ilmu fiqih adalah salah satu ilmu yang sangat penting, karena tanpa ilmu fiqih, ibadah-ibadah yang
dilakukan tidak akan sah. Orang yang mengerti fiqih dapat menentukan sendiri arah jalannya sehingga
tidak mudah dipengaruhi setan. Sedangkan, orang yang tidak mengerti fiqih sangat mudah terkena tipu
muslihat setan.

5. Kerja keras, menghargai waktu, dan keutamaan merantau

Kitab Alala juga memberikan motivasi bahwa dalam menuntut ilmu harus mau bersusah payah dan
bekerja keras. Perjuangan seseorang dalam mencari ilmu memiliki keutamaan sendiri di mata Allah SWT,
terlebih bagi mereka yang merantau ke suatu tempat demi memperoleh ilmu dari ahlinya.

6. Menjaga lisan, melatih nafsu, husnuzan, dan pemaaf

Seorang Muslim harus menjauhi ucapan yang batil, dusta, ghibah, adu domba, dan kata-kata yang kotor.
Sebab, hal tersebut bisa menyebabkan permusuhan dan membawanya ke dalam neraka jahanam.Selain
menjaga lisan, umat Muslim diharapkan mampu melatih nafsu, berprasangka baik (husnuzan), serta
menghindari sifat pendendam dan menumbuhkan sifat pemaaf terhadap orang lain.

Dalam perak teknya semua hal di kitab ini diringkas dengan padat, jelas danmudah di pahami karna
format penulisan nya menggunakan lagu/syair dalam kitabnya.dalam keseharian nya para santri sering
diingatkan dan dianjurkan mengikuti/berpedoman dalam berperilaku sehari hari seperti yang diajarkan
di kitab al-lala.bisa dikatakan kitab ini menjadi pondasi aklaq para santri salafi seluruh Indonesia

Anda mungkin juga menyukai