Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GENAP

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
TAHUN AKADEMIK 2022

Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam II Hari/Tgl : Kamis, 12 Mei 2022


Semester : II (Dua) Waktu : 90 menit
Dosen Penguji : Moch. Nur Alimin, M.Pd Sifat : Close Book

Jawablah soal-soal di bawah ini!

1. Jelaskan pengertian akhlak dan urgensinya dalam kehidupan!

2. Jelaskan perbedaan antara akhlak dengan moral/etika, serta berikan contoh


dalam kehidupan di masyarakat!

3. Lebih utama mana antara ilmu dengan akhlak, serta jelaskan alasan yang
melatar belakangi jawaban tersebut!
4. Sebutkan macam akhlak terhadap guru/dosen, dan implikasinya terhadap proses
tholabul ‘ilmi (mencari ilmu)!

5. Allah tidak akan menerima amal perbuatan seorang hamba, kecuali dijalankan
dengan ikhlas. Jelaskan makna ikhlas dalam setiap amal perbuatan!

SALSABILA KHOTRUN NADA


21023000010
FEB AKUNTANSI A

Jawab :
1. Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah
macam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran
dan pertimbangan atau sifat yang dimiliki seseorang, telah melekat dan
biasanya akan tercermin dari perilaku orang tersebut.
Banyak hadits yang menjelaskan mengenai urgensinya akhlak baik yang
mesti dimiliki oleh seorang muslim. Karena akhlak baik bukan hanya
berkepentingan dengan dirinya, namun sangat berkepentingan dengan
keluarganya, sahabatnya, tetangganya, bahkan untuk kepentingan alam
semesta ini. Di antaranya adalah: Dari Abu Darda dari Nabi -shallallahu
‘alaihi wa sallam ia bersabda, “Tidak ada sesuatu apapun yang lebih berat
timbangannya daripada akhlak baik. Secara garis besar, akhlak itu ada
yang bāthiniyyah (esoterik), seperti akhlas, sabar, syukur, ridha, dan lain
sebagainya; ada pula yang dzāhiriyyah (eksoterik), seperti berkata jujur,
bersikap sopan, lemah-lembut, suka menolong, dan lain sebagainya; ada
yang bersifat individual, ada juga yang bersifat sosial. Kedua hadits di atas
cukup sebagai bukti bahwa materi-materi dan kajian-kajian tentang akhlak
mesti dianggap penting. Karena tanpa akhlak, karakteristik seseorang tidak
akan terlihat elok. Maka sangat dipahami jika Ibnu Hajar al-Asqalani
mengakhiri pembahasan kitab fikih, yaitu Bulughul Maram, dengan bab
akhlak. Hal ini dikarenakan, seorang faqih tidak memiliki nilai apapun jika
tidak dibarengi dengan akhlak mulia.

2. - Akhlak yang merupakan sebuah sifat yang terpendam didalam diri


seseorang yang mampu menyebabkan sesuatu dengan tidak mempunyai rasa
kecewa dan mudah adanya pemikiran. Akhlak mampu dibedakan menjadi
beberapa Macam,Yaitu : Akhlak Mahmudah Dan Madzmumah. Contoh:
saling membantu sesama manusia, menaati peraturan masyarakat, senantiasa
berbuat baik dan sebagainya.
- Moral yang merupakan suatu hasil ciptaan yang dibuat dari unsur
pengetahuan, mengakui hendak kejujuran dan kemampuan seseorang yang
benar-benar mampu memenuhi harapan, kesenian, hukum,dan sebagainya
dari kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh oleh
manusia sebagai bagian masyarakat. Moral mampu dibedakan menjadi
beberapa macam, yaitu moral disiplin dan hukum, moral ideologi dan
filsafat, moral ketuhanan dan moral etika dan kesusilaan. Contoh: selalu
mengerjakan semua sesuatu yang diajarkan dari agama yang dipercayai, pada
saat jumpa orang lain diperlukan menegurnya dan sebagainya.
- Etika yang merupakan sesuatu yang dimana dari cabang utama fakta,
kebenaran, informasi yang didapatkan melalui pengalaman dan penyelidikan
dengan pikiran sehat mengenai intisari semua yang ada. Etika mampu
dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu etika teologis dan etika filosofis.
Contoh: Dilarang meletakkan sampah secara berserakan, mohon maaf
kepada siapapun pada waktu melaksanakan kekeliruan, mencium tangan
orang tua waktu mengerjakan kegiatan dan sebagainya.
3. Lebih utama akhlak karena tanpa ilmu, kehidupan kita seakan tidak memiliki
arah dan tujuan yang tepat. Tanpa akhlak pula, jati diri serta kepribadian kita
akan dianggap rendah apabila kita tidak menata akhlak yang
bagus. Ilmu dan akhlak yang baik harus kita miliki agar bisa menjadi
seseorang yang berwawasan luas dan disegani, ilmu hanya bisa berguna bagi
orang lain kalau disertai akhlak yang baik, orang baik lebih suka daripada
orang pintar, semua manusia pasti butuh orang lain, akhlak yang baik sangat
dibutuhkan dalam menuntut ilmu, menularkan akhlak yang baik jauh lebih
berguna daripada menularkan ilmu.
4. Macam-macam akhlak terhadap guru/dosen :

- Berusaha untuk senantiasa menghormati dan memuliakan guru/dosen.


- Memperhatikan dengan sungguh-sunggu ketika mereka mengajar.
- Menjaga adab dan etika ketika berbicara atau diskusi dengan mereka.
- Bertutut kata dengan lemah lembut ketika berbiacara dengan mereka.
- Ta’at kepada mereka dalam setiap perkara-perkara yang baik.
- Rendah hari kepada mereka khususnya tatkala bicara kepada mereka.
- Senantiasa mendoakan kebaikan untuk mereka.

Implikasi dalam mencari ilmu adalah ilmu yang kita dapatkan menjadi
berkah bagi baik dunia maupun akhirat. Di dalam Islam, guru/dosen
merupakan orang berilmu yang harus benar-benar dihormati selagi apa yang
disampaikannya merupakan kebenaran dan sesuai dengan yang Rasulullah
ajarkan. Karena darinya, kita dapat memperoleh ilmu yang tak terbatas. Dulu
bahkan, demi memperoleh sepotong hadits atau mencari ilmu lain, orang-
orang rela melakukan perjalanan jauh demi dapat duduk di majlis ilmu dan
mendengarkan apa yang disampaikan oleh gurunya. Berbeda dengan
sekarang yang dapat dengan dalam menuntut ilmu.

5. Ikhlas dalam setiap amal perbuatan merupakan sifat yang tiada


mengharapkan tujuan lain selain dari pada untuk mendekatkan diri kepada
Allah SWT. Ikhlas dalam beramal tidak boleh di ikuti dengan riya, yaitu
mengharapkan pujian atau kehormatan dari sesamanya.

“Jika kamu tidak tahan dengan lelahnya belajar, maka kamu harus tahan
dengan perihnya kebodohan.”
(Imam Syafi’i)

Anda mungkin juga menyukai