Anda di halaman 1dari 30

PESAN UNTUK PARA

MAHASISWA BARU
MAHASISWA DI DUNIA
1. Membaca, membaca, membaca. Menulis, menulis, menulis. Membaca untuk
mendapatkan pengetahuan yang begitu luas. Sedangkan menulis untuk
merealisasikan apa yang sudah dibaca. Selalu optimistis menatap masa depan
2. Semoga makin dewasa dan cerdas, cerdas menangkap peluang, cerdas
bersinergi, cerdas membagi waktu, cerdas jadi mahasiswa berprestasi
3. Belajarlah lebih banyak lagi
4. Jadilah yang terbaik. Jangan mau jadi mahasiswa rata-rata
5. Rajin belajar dan shalat Tahajut
6. Tuntulah ilmu setinggi-tingginya, seluas-luasnya, sejauh-jauhnya dan jangan
mudah putus asa
7. Belajarlah mencari keberkahan. Keberkahan waktu, keberkahan ilmu,
keberkahan bergaul, dll. Karena kalau mendapat gelar, insya Allah 3 tahun
semua dapat. Tapi kalau keberkahan? Belum tentu. Gelar boleh sama, tapi
keberkahan belum tentu.
8. Belajarlah yang tekun dan galilah ilmu dengan sungguh-sungguh jangan sia-
siakan waktumu dan ingat susahnya orang tua mencarikan biaya untuk kuliah
dan jangan lupa dengan Allah berpegang teguhlah dengan ajaran agama Islam
selalu
9. Berusahalah mandiri sejak muda. Ya, sejak muda. Izinkan saya mengambil satu
contoh yang sangat menginspirasi. Simak baik-baik:
- Semasa kuliah, ia berusaha tidak membebani orangtua. Bersama teman, ia
berbisnis fotokopi
- Semasa kuliah, walaupun miskin, dari hasil usahanya ia sering mentraktir
teman-temannya.
- Ketika musim ujian di kampus, ia bangun dan belajar mulai jam 3 pagi.
Lama-lama, ini jadi habit
- Ketika muda, dia bekerja 18 jam sehari. Ketika berusia 50-an, dia bekerja
12-14 jam sehari
- Menariknya, sebagai ayah ia terbiasa memandikan anak mengganti popok.
Soalnya dulu sudah terbiasa mengasuh adik-adiknya
- Kepada anak-anaknya, kemudian ia berpesan, “Kalian harus mampu
berjuang sendiri. Agar kalian punya kebanggaan atas hasil karya sendiri.”
Siapakan dia? Ya, dialah Pak Chairul Tanjung alias CT. seorang sosok yang
sangat menginspirasi. Dan saat ini karyawannya ada 100.000 orang,
tersebar di Bank Mega, Mega Syariah, Trans TV, Trans 7, juga Detik.
Di sini saya tidak mendesak Anda untuk menjadi seorang CT. Tapi, apa
salahnya kita sama-sama belajar soal kerja kerasnya? Sekiranya kita belum
bisa meniru kerja kerasnya 100%, cobalah menirunya 30% atau 40%
Satu lagi. Apa itu? Berusahalah mandiri sejak muda. Ini akan membuat kita
lebih dewasa dan lebih tangguh, tidak mudah mengeluh. Ingat, dunia ini
keras. Dan akan terasa sangat keras kalau tidak mempersiapkan diri
Pada akhirnya, mari mempersiapkan diri.
10. Temukan tujuan/alasan yang kuat, untuk apa kuliah?

Kalau sudah ketemu, insya Allah akan semangat sampai selesai

11. 1. Belajar terbuka dari berbagai sumber ilmu dan kebudayaan


2. Bekerja keras
3. Bekerjasama
4. Banyak baca

12. Berakhlak mulia. Rajinlah beribadah (dalam arti luas) untuk mencari ridho
Allah. Giatlah belajar. Rajinlah membaca dan menulis minimal 1-2 jam setiap
hari. Hormati orangtua dan guru/dosen. Takutlah hanya kepada Allah. Rajinlah
menabung dan berinvestasi. Investasi tertinggi dan tak pernah merugi adalah
investasi kebaikan.
13. Belajar dengan maksimal, kuasai dan kuatkan skill. Urusan pekerjaan mutlak
dalam kekuasaan Allah SWT.
14. Jangan sia-siakan kesempatan belajar, pererat hubungan dengan dosen, keep in
touch dengan mereka
15. Niat ikhlas mencari ilmu seluas-luasnya baik baca maupun tulisnya
16. Buat visi-misi sebagai mahasiswa. Bacalah biografi-biografi orang besar yang
pernah menguncang dunia. Susunlah target-target. Tawakkul ala Allah
17. 1. Kenali zamanmu dan tantanganmu
2. Kenali potensimu (kelemahan dan kelebihanmu)
3. Analisis dan kenali kebutuhan belajarmu
4. Lakukan effective learning
18. Jangan hanya mengandalkan diri dosen. Itu gak seberapa. Bacalah banyak buku
biar wawasannya luas. Jadilah mahasiswa yang lulus tepat waktu, tapi dengan
keilmuwan yang mendalam.
19. 1. Cari ilmu sebanyak-banyaknya
2. Cari teman sebanyak-banyaknya
3. Selesaikan kuliah secepat-cepatnya
20. Belajarlah rajin dan sungguh-sungguh, jangan pernah putus asa, buatlah
orangtua bangga atas prestasi kita, semua orang itu ditakdirkan cerdas, tinggal
bagaimana kita mengasah kecerdasan itu agar menjadi orang yang dapat
dibanggakan, sukses dan bisa membantu sesama.
21. 1. Banyak berdoa
2. Tekun belajar
3. Jangan luput fokus
4. Cari ilmu sebanyak-banyaknya
5. Jangan terlalu banyak merisaukan masa depan
22. 1. Laksanakan tugasmu karena tugasmu sekarang adalah menuntut ilmu sebagai
pekerjaanmu
2. Menuntut ilmu adalah amanat pribadimu sebagai anugerah hidup dan
sehatmu di dunia
3. Nama baikmu, nama baik orangtuamu dan nama baik keluargamu ada pada
amanatmu sekarang
Orang sukses adalah yang bisa membaca keadaan bukan hanya membaca buku
23. 1. Jaga etika dalam bergaul dengan sesama teman baru dan dosen
2. Semangatlah dalam belajar dan tetap banggakan kampus (prodi) sendiri,
jangan sampai malah minder dan menjek-jelekkannya seakan-akan kecewa
dengan kampus/prodi pilihannya
3. Move on lah dengan kampus-kampus incaranmu terdahulu yang tidak
ditakdirkan untukmu
4. Yakin bahwa kamu akan tumbuh dan berkembang secara intelektual dan
moral di kampusmu saat ini
5. Berikanlah yang terbaik kepada kedua orangtuamu melalui semangat belajar
dan berkarya di bangku kuliah
24. Lulus tepat waktu dan berprestasi
25. 1. Jangan hanya jadi mahasiswa teksbook thingking. Baca keadaan, baca
pergerakan, baca kepribadian, dan baca peluang
2. Belajarlah untuk jadi penggerak ummat, dengan belajar dari pengalaman para
tokoh senior di UNIDA, guru KMI senior
3. Belajarlah untuk merintis organisasi di masyarakat. Organisasi sosial,
organisasi kelembagaan, organisasi bisnis, dll. Dengan organisasi, banyak hal
yang bisa kita raih
4. Jangan hanya mengejar nilai ujian. Aktiflah dalam banyak kegiatan
kemahasiswaan. Asah kecerdasan sosial, spiritual, dan emosional. Karena
kecerdasan intelektual hanya berperan 20 % dalam kesuksesan seseorang
5. Dalami etika dalam segala sektor kehidupan. Jangan mudah berdebat dengan
orang lain meskipun dirimu benar. Kaji ulang semua mahfudzot KMI. Banyak
alumni yang hebat berangkat dari mengamalkannya.
6. Meski mahasiswa tapi tetap santri
26. Luruskan niat, belajar yang sungguh-sungguh, karena menuntut ilmu itu wajib,
juga termasuk jihad
27. Jangan takut untuk berubah menuju kebenaran. Belajarlah dari siapa saja
bahkan dari mana saja (termasuk alam). Jangan lupakan orangtuamu, gurumu,
adik-kakakmu, hargai setiap usaha mereka dengan memberikan hasil yang
terbaik di perkuliahan. Mengejar dunia boleh asalkan tujuan akhirnya adalah
akhirat.
28. 1. Menyandarkan seluruhnya kepada Allah, jangan bersandar kepada
kemampuan kita, kecerdasaran kita, karena orang si alim tidak cukup hanya
mengandalkan kecerdasan dan kemampuan, semuanya sandarkan kepada Allah
2. Berjalan di muka bumi, bertebar di muka bumi untuk mencari ilmu, mau ke
UNIDA mau ke manapun di mana ada majelis ilmu dia pastikan diri hadir ke
situ untuk menjemput ilmu. Karena banyaknya guru merupakan fadhilah
tersendiri bagi para ahli ilmu
3. Sabarlah sepertinya sabarnya benda mati, harus sabar belajar, harus tenang
4. Buahnya itu cepat-cepat. Pagi-pagi jangan lelet, dengan artian bergerak terus
jangan biarkan kita galau, putus asa, cepat gesit. Karena gesit ini seperti elang.
Inilah ciri ahli ilmu. Jadi, ahli ilmu tidak lelet, tidak lemah-lemah, tidak banyak
masalah, tidak galau, dll.
29. Temukan passion, masuk ke sebuah fakultas jurusan itu betul-betul sesuai
dengan passion sesuai dengan kecintaan. Jangan sampai yang digelut itu
berseberangan dengan yang dicintai. Meskipun mungkin kalau sudah terlanjur
masuk di perjalanan bakal menemukan passion, hanya saja kalau secepat atau
sedini mungkin menemukan passionnya. Tentu pencapaian keberhasilannya
jauh lebih cepat.
30. Semangat belajar, kenali diri, kenali potensi diri, dan temukan sejatinya diri.
Jangan ragu merubah cara pandang dan prinsip hidup dalam sebuah perjalanan
mengenal diri ini. Pandanglah kitab suci sebagai panduan sepenuhnya
kehidupan.
31. Pasang niat dan cita-cita dengan sungguh-sungguh lalu kerahkan semua
kemampuan untuk meraihnya. Kemampuan baca tulis mahasiswa sekarang
biasanya belum memadai
32. Tetap semangat belajar. Kemiskinan tidak identik dengan kebodohan. Hanya
kemalasanlah yang identik dengan kebodohan.
33. Bercita-cita itu penting, tapi mewujudkannya lebih penting. Kita harus tangguh
dalam menggulirkan usaha, karena semesta lebih menghargai usaha daripada
alasan. Itu sebabnya, semesta selalu membenci pemalas.
34. Bangun impian. Bangun obsesi dan rendah hati untuk belajar
35. 1. Jaga idealisme dan falsafah hidup yang sudah diajarkan pondok
2. Jadilah pribadi berkualitas dengan meneruskan kualitas yang sudah dimiliki
sebelumnya
3. Temukan, tentukan dan desain kesuksesan hidup yang otentik dengan dirimu
sendiri
36. Aktif di kegiatan sosial (menjadi relawan). Belajar tidak hanya di kampus tapi
juga di luar kampus jika memungkinkan untuk kerja part time (bagi guru) saya
sarankan sekali agar skillnya bisa dipraktekkan langsung. Pertahankan prestasi
di kampus. Usahakan membuat tulisan yang dimuat di media cetak (penting
sekali ini untuk nilai plus jika daftar beasiswa) atau ikut lomba karya ilmiah.
Selain bahasa Arab kemampuan berbahasa Inggris itu juga penting agar nanti
kita daftar beasiswa pilihan yang dituju bisa banyak
37. Harus banyak membaca buku. Minimal 1 bulan 1. Baca buku yang diperlukan
dan dirasa sangat bermanfaat saja.
38. Teruslah belajar untuk mengenal Allah dengan mengenal keajaiban yang
dititipkan oleh-Nya dalam diri kita, gali itu. Dan manfaatkan untuk kepentingan
ummat.
39. Menjadilah generasi muda yang selalu berpikir realistis kreatif inovatif. Buatlah
keberimbangan kehidupan antara kehidupan duniawi dan kehidupan akhirat.
Jangan lepaskan jas merahmu yakni orang-orang yang menjadikan sejarah
dalam hidupmu. Berpikir positif setiap waktu dan jadikanlah energi positif setiap
teman baru atau komunitas baru. Bertindaklah optimis dalam setiap usaha dan
selalu menyertakan Allah SWT dalam setiap langkahmu. Mintalah selalu restu
kedua orangtuamu dalam setiap usahamu untuk impianmu.
40. 1. Jangan menunda!
- Langsung review setiap mata kuliah yang disampaikan
- Selesaikan langsung tugas-tugas yang diberikan
- Maka Anda akan punya banyak waktu untuk

2. Banyak membaca atau menonton video/film yang bermanfaat

- Manfaatkan fasilitas internet

-Usahakan dapat wawasan baru setiap saat

3. Ikut organisasi

- Tapi kalau diajak pacaran sama teman seorganisasi, senior, atau siapapun,
diabaikan saja. Buat yang cewek, kalau diajak pacaran, suruh datang ke orangtuanya,
4 tahun ke depan

- Kembangkan keterampilan sosial dan kepemimpinan

- Buatlah pengaruh yang positif

4. Ikuti program-program hibah, PKM, magang, lomba-lomba, dll

- Dekati kakak tingkat untuk banyak tanyakan ini

5. Buatlah daftar cita-cita sehingga bisa fokus meraihnya

6. Rutinlah kunjungi orangtuamu dan mohon doa. Buat mereka bahagia dengan
prestasi-prestasimu

7. Tetaplah jadi orang yang merendah (humble)

8. Pedulilah dengan sesama. Bantu teman-teman yang lain untuk sukses

9. Ingat, sekarang zaman revolusi industri 4.0, jadi jangan gaptek

10. Mulailah dengan bismillah, kerjakan dengan ikhlas dan tawakkal, iringi
hasil dengan Alhamdulillah.

41. Jangan pernah tinggal shalat, teruslah belajar, dan jangan pernah takut gagal

42. Istiqomah, fokus pada tujuan


43. Jiwa manusia harus terintegrasi dengan semangat menuntut ilmu, mengkaji,
meneliti dan observasi. Sehingga ilmunya bisa mengukuhkan imannya dan imannya
semakin kuat terpatri dengan ilmunya

44. Membacalah lebih fokus dan giat lagi

45. Jadilah yang terbaik hanya dari sisi-Nya saja dan jadilah insan yang bermanfaat
bagi kemaslahatan ummat. Mulailah sejak hari ini, sejak di awal menjadi mahasiswa.

46. Fokus dan tetap istiqomah, ikuti trek yang ada dan passion yang benar-benar
diminati. Insya Allah nanti jalannya akan semakin mudah.

47. Kuliah adalah anugerah karena kuliah merupakan nikmat yang Tuhan berikan
kepada kalian yang punya kelebihan harta, maka tidak ada alasan untuk bisa dan
menyepelekannya. Cobalah kita bersyukur sudah diberi kesempatan untuk kuliah.

Selagi masih sempat merasakan indahnya bangku kuliah, maka perbanyaklah berbagi
dan memberi manfaat, harus tetap optimis mengembangkan potensimu, mencoba
berpikir kritis dan solutif bukan hanya menuntut serta berusaha untuk selalu aktif
berkarya.

Bila kamu pernah mendapati orang berkata, kuliah itu tidak penting karena buktinya
dia tidak lulus sekolah bisa kaya raya, maka kamu tidak harus mendengarkan perkataan
sesat itu. Karena itu adalah kejadian yang dikatakan sebagai one in a million case (satu
dari sejuta kasus yang ada). Artinya memang semua tergantung dari takdir Tuhan, akan
tetapi itu bisa dijadikan alasan untuk tidak belajar dan mendapatkan gelar sarjana
bukan?

Karena kuliah tidak hanya memberikan kekayaan secara instan. Kuliah adalah proses
pembelajaran kamu menjadi pribadi yang lebih mandiri dan matang dalam menghadapi
dunia kerja. Dan juga menambah skill, pengalaman, dan sikapmu menjadi lebih baik.

Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi batas kemampuan hamba-Nya yang
berstatus mahasiswa. Oleh karena itu selalu tekun dalam belajar dan gapailah
impianmu secapat mungkin dimulai dari bangku kuliah.
Seorang mahasiswa sejati tidak akan pernah berhenti untuk berusaha. Orang yang
berhenti berusaha tidak akan pernah mencicipi nikmatnya kesuksesan.

Kuliah tidak perlu pintar. Karena kuliah hanya perlu harus rajin karena kerja keraslah
yang menentukan kesuksesan. Tidak gensian hidup sederhana demi menuntut ilmu dan
jangan banyak ikut-ikutan hal yang negatif dan merugikan.

Mahasiswa harus memiliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisinya.
Bagaimanapun keduanya sudah tahu kamu menjadi apa. Yang lain adalah hal yang
kedua.

Di dalam diri mahasiswa ada banyak potensi yang bisa dikembangkan. Namun semua
itu akan menjadi basi ketika kamu tidak pernah menyalurkannya kepada bentuk
tindakan positif.

Kesuksesan mahasiswa harus dimulai dari adanya perubahan. Dan perubahan utama
adalah perubahan yang dimulai dari pola pikir.

Teman kuliah sejati adalah teman yang meluruskan dan selalu menasehatimu secara
jujur. Bukan yang selalu membenarkanmu.

Pendidikan memang tidak menjaminmu untuk sukses. Akan tetapi tanpa pendidikan,
kehidupan dan masa depanmu akan lebih sulit. Oleh karena itu tuntutlah ilmu selama
masih hidup di dunia ini.

Mahasiswa pemalas tidak membutuhkan bantuan setan untuk gagal. Pemalas sangat
rajin menggagalkan hidupnya sendiri dengan menghindari segala kesempatan baik
yang menghampirinya. Serta bergembira melakukan hal yang tidak berguna. Semoga
kita dijauhkan dari sifat pemalas.

IPK itu tidak dibawa mati. Yang dibawa mati itu adalah “Proses” untuk mendapatkan
IPK tersebut.

Mahasiwa yang berhenti belajar akan menjadi pemilik bagi masa lalu. Begitu juga
mahasiwa yang terus menerus belajar akan menjadi pemilik bagi masa depan.
Mahasiswa yang optimistis dan penuh harapan akan berkata, “Baiklah, akan saya coba”
akan tetapi bagi mahasiswa yang pesimistis dan penuh putus asa akan berkata, “Ah,
ternyata sesulit itu”.

Bukan kebahagiaan mendapatkan IPK tinggi yang membuat kita bersyukur, akan tetapi
bersyukurlah mendapatkan kesempatan kuliah sehingga membuat kita bahagia.

Cara paling mudah untuk menjadi mahasiswa pandai adalah dengan belajar dari hal-
hal terbodoh yang pernah kamu lakukan.

Jangan pernah menyerah karena selalu mendapatkan kesulitan di setiap proses


perkuliahan. Karena air hujan yang jernihpun selalu datang dari awan gelap.

Hidupmu terlalu singkat untuk membiarkan orang lain menentukan apa yang membuat
kita bahagia.

Bagi mahasiswa sejati, belajar merupakan harta karun yang akan selalu mengikuti
pemiliknya ke manapun dia pergi.

Mahasiswa bijak belajar ketika mereka bisa dan terbiasa. Mahasiwa bodoh belajar
ketika mereka merasa terpaksa.

Tetaplah selalu percaya dan yakin bahwa setiap usaha pasti akan menghasilkan sesuatu
yang bisa diraih cepat ataupun lambat. Tanamkan sikap itu di dalam hati dan jangan
pernah menyerah.

Cara satu-satunya yang paling mudah untuk mendapatkan kesuksesan di waktu muda
adalah dengan rajin belajar dan bekerja sejak muda.

Ketika semua orang mulai meragukanmu, maka yang harus kamu lakukan adalah kamu
harus bangkit dan percaya diri, buktikan kepada mereka kemampuanmu.

Bukan ujian akhir semester nanti yang harus kamu khawatirkan. Akan tetapi ujian
hidup yang akan kamu lalui setelah lulus wisuda kelak.

Belajar di bangku kuliah itu proses. Hidup juga sejatinya adalah belajar. Tanpa ada
batasan umur dan tanpa ada kata tua. Jika jatuh, harus berdiri. Jika kalah, harus
mencoba lagi. Jika gagal, harus bangkit lagi. Sampai Tuhan berkata, “waktunya
pulang”.

Mahasiswa yang sukses tidak selalu mahasiwa yang pintar. Akan tetapi mahasiwa yang
suskes adalah mereka yang selalu gigih dan pantang menyerah.

Daripada terlalu mengkhawatirkan apa yang orang lain katakan tentangmu, mengapa
kamu tidak menghabiskan waktu untuk meraih sesuatu yang mereka kagumi?

Ketika kuliah dan berjuang, terkadang engkau sukses, dan terkadang engkau belajar
dari kegagalan. Orang besar juga pernah gagal. Namun hanya mereka yang sukses yang
bisa belajar dari kegagalan sebelumnya.

Belajarlah dari bulu ketek. Walaupun selalu terhimpit dan berada pada situasi yang
tidak mengenakan, akan tetapi dia tetap tegar bertahan dan bertumbuh secara konsisten.

48. Belajar dengan baik dari berbagai sumber referensi salaf maupun khalaf. Banyak
bertanya pada ahlinya jangan puas dengan satu atau dua narasumber, bijak dalam
bersikap dan bersikap terbuka jangan picik.

49. Syukuri apa yang Anda peroleh saat ini. Karena tidak semua orang bisa merasakan
bangku kuliah. Bayar “utang kesempatan” Anda tersebut dengan belajar tekun.
Orientasikan seluruh proses pembelajaran untuk tujuan mengembangkan dan
memuliakan kehidupan. Tidak hanya berhenti pada tujuan mendapatkan kesuksesan
pribadi.

50. Masuk kampus berarti amanah bertambah, sikap kekanakan dan mau menang
sendiri harus disingkirkan. Buat target dalam perkuliahan maupun organisasi.
Perbanyak kawan dan perluas wawasan.

51. 1. Habiskan jatah menderita dan gagal secepat mungkin. Menderitalah untuk
belajar, mencobalah untuk panen kegagalan.

2. Keraslah pada diri sendiri agar kelak hidup terasa lembut pada kalian.
3. Terakhir dan yang terpenting, jangan lupa berhumor ria. Karena humor bisa
merilekskan denyut hidup dan membuka perspektif yang mungkin belum terbuka

52. 1. Think fresh do the best

2. Jadilah pemenang kehidupan dengan senantiasa berpikir menang.

3. Temukan potensi agar bisa survive di tengah keterbatasan.

4. Dahsyatkan potensi agar sukses

5. Manfaatkan potensi agar signifikan

53. Semangat bermahasiswa, jangan berhenti berusaha dan jangan lupa berdoa.

54. Ketika kita belajar, jangan sampai kita lupa atau mengurangi porsi ibadah. Karena
belajar hakikatnya adalah salah satu bentuk ibadah yang mengasah dan memberi nutrisi
akal. Sehingga harus diimbangi dengan ibadah dalam bentuk lain seperti: perbanyak
shalat Sunnah, tilawah dan tadabbur al-Qur’an, zikir, shadaqah dan puasa yang ibadah
dalam bentuk tersebut berfungsi untuk mengasah dan mengisi nutrisi
ruhani/nurani/hati. Insya Allah bila nutrisi akal dan rohani atau nutrisi otak dan hati
seimbang, kita bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan barakah, tidak sekadar
mendapat wawasan yang semu.

55. Tak seorangpun di dunia ini yang bisa membuat Antum jadi sukses tanpa
persetujuan dan keputusan dari Antum, Antum lah seorang diri yang bertanggung
jawab terhadap kesuksesan diri Antum. Tidak ada yang peduli dengan kesuksesan
Antum, kecuali Antum sendiri.

56. Ingat mati agar ibadah dan kinerja hari ini maksimal.

57. Jangan jadi mahasiswa biasa, tapi jadilah mahasiswa luar biasa, jangan lelah
memberi kemanfaatan untuk ummat, dan jagalah Allah, tunaikan hak Allah. Insya
Allah, Allah akan menjaga kita.

58. 1. Jangan kikir bekerja keras.


2. Jika kita sempurnakan niat, maka Allah SWT akan sempurnakan pertolongan-
Nya.

3. Jangan biarkan masa muda ini berlalu begitu saja, tanpa karya yang memesona.

59. Jangan cuma belajar di perkuliahan. Banyakin bergaul dengan orang yang
heterogen, orang dengan latar belakang berbeda, seperti agama, bidang, profesi, dan
suku. Tingkatkan passion.

60. 1. Mahasiswa bukan lagi anak SMA

2. Ingat semua pesan orangtua

3. Ilmu agama adalah perisai jiwa, maka perdalam terus dan amalkan ilmu agama

4. Ingat akan tujuan hidup kita

5. Di atas langit masih ada langit

6. Pandai bersyukur dan banyak-banyak bersyukur

7. Maut tidak pandang usia dan pandang bulu

8. Mulai melangkah dengan penuh optimis dan penuh kegembiraan

61. Jangan sia-siakan waktu muda, tapi manfaatkan waktu untuk hal-hal positif.

62. Kuliah sebaiknya jangan sebatas belajar di kelas atau di perpustaakan agar dapat
nilai bagus saat ujian. Begitu banyak kesempatan untuk mengembangkan diri di dunia
perkuliahan, seperti berwirausaha, berorganisasi, mengikuti kompetisi, part time job,
dan lain-lain. Nilai tinggi itu nggak salah, tapi bukan satu-satunya yang harus dikejar
saat kuliah.

63. Jika memang sudah belajar materi dasar Islam, mungkin akan berbenturan dengan
berbagai macam kegiatan dan teori lain. Selalu perbanyak bergaul dengan orang shalih
agar terjaga keshalihannya dan Insya Allah bisa juga menshalihkan orang lain ke
depan, bahwa belajar hal di atas bukanlah hal yang salah, namun jaga diri jangan
sampai terjerumus dalam separatisme, sekularisme, dan kapitalisme dunia. Ingat
prinsip utama. Ingat Uqdatul Qubro.

64. Kuatkanlah akhlaq, karena ia adalah mahkota orang berilmu. Bangunlah mimpi,
yakinlah setiap usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh akan sampai pula di
tujuan.

65. Semangat menempuh kuliah. Perjalanan masih panjang, coba saja semua yang
ingin diketahui, eksplor semua sumber daya kampus yang sudah ada. Carilah
pengalaman sebanyak-banyaknya. Kegiatan akademik dan kegiatan non akademik
harus bisa jalan beriringan. Jangan karena sibuk organisasi, komunitas, pokoknya
kesibukan kegiatan non akademik jangan sampai menggangu tugas utama yaitu kuliah.
Jangan sampai kuliahnya jadi lalai dan terabaikan. Pandai-pandai menjaga niat
semangat, dan istiqomah dalam belajar. Tapi tugasmu bukan hanya untuk belajar, tapi
bermanfaat untuk lainnya, untuk masyarakat yang lebih luas. Jadilah aktif dan mandiri
karena kamu bukan lagi siswa, tapi sekarang MAHAsiswa yang dipandang masyarakat
sebagai agen perubahan, mengatasi permasalahan di lingkungan sekitar kamu, dan
lingkungan lebih luas lagi, negeri kita. Yang perlu diingat intelligence quotion must
balance with spiritual. Semakin rajin beribadah, karena jika kita mengejar akhirat,
Insya Allah dunia akan turut kita dapat.

66. Pada saat saya seperti Anda, dalam fikiran saya hanya satu, bagaimana menjawab
amanah belajar itu sebaik-baiknya. Jika tak mampu, saya memilih mengundurkan diri,
dan memberikan kesempatan pada yang lebih amanah.

67. 1. Serius menunut ilmu utamanya 4 (Aqidah, Tafsir, Hadits, Fiqih). Yang lain
silakan ditambahkan.

2. Harus serius mendalami jurnalistik. Bela dan sebarkan Islam dengan pena.

3. Manfaatkan medsos dengan baik.

68. Banyaklah dan selalu membaca buku. Rajinlah mengunjungi perpustakaan. Jadilah
manusia literat. Berilmu dan bertaqwa.
69. Kuliah adalah proses mematangkan diri. Latilah dirimu sekeras mungkin pada saat
kuliah. Ikut kegiatan-kegiatan pengembangan diri: semisal berorganisasi. Perbanyak
pergaulan yang baik. Semoga kuliahmu lancar.

70. Bergerak dan teruslah bergerak selama tidak melanggar hukum syara’.

71. Tumbuhkan rasa kaingintahuan yang tinggi. Jangan ada waktu luang karena
khawatir itu malah menggiring pada kemaksiatan. Segara cari mentor atau masuk ke
dalam lingkungan yang kiranya dapat membawa kebermanfaatan, lebih bagus masuk
dalam kumpulan/ organisasi yang menggiring pada kebaikan dan jalannya Allah. Buat
target list capaian kehidupan selama di kampus, tentukkan arah langkah gerakmu
selama di kampus. Mau jadi mahasiswa di kelas saja? Berkelana sambil berprestasi?
Mahasiswa wirausaha? Organisatoris? Atau apa? Tentukkan sendiri sesuai dengan
passionmu. Dengarkanlah ribuan nasihat bukan dari siapa yang berbicara tetapi dari
apa yang dibicarakan. Lalu segera implementasikan. Lakukan ibadah wajib dan
sunnah. Tingkatkan ketaqwaan kepada Allah sedari kuliah. Jangan terjerumus dengan
wanita.

72. Jaga akhlak, karena akhlak adalah capaian tertinggi seorang manusia menjadi
hamba terbaik Allah SWT.

73. Kuatkan skill menulismu. Karena dengan menulis aktivitasmu jadi lebih mudah,
dan banyak kesempatan terbuka lebar.

74. Banyak baca dan menulis, agar memiliki banyak karya yang lebih berkualitas.
Tekun belajar. Tingkatkan kualitas ibadah dan zikir. Jaga kesehatan. Doakan dan sapa
orangtua, keluarga, guru, dan masyarakat.

75. Perbaiki niat, menuntut ilmu ikhlas karena Allah SWT. niat bagaikan bibit
tumbuhan, kalau bibit durian yang ditanam maka yang akan tumbuh adalah durian.
Demikian seterusnya. Tetap menjaga kesabaran karena dalam menuntut ilmu selalu ada
ujian dalam berbagai macam bentuk dan karakternya. Fakus pada upaya pencapaian
target yang sudah ditetapkan, jangan mudah tergoda.
76. Berusaha dan berdoa. Kuasai ilmu yang ditekuni. Jangan lupakan pesan orangtua
yang mendidikmu sejak kecil.

77. Harus fokus kepada pencapaian materi-materi yang sudah dicanangkan oleh
perguruan tinggi dengan cara hadir dalam perkuliahan dan melaksanakan tugas-tugas
dengan sebaik-baiknya. Bermuamalah dengan dosen dengan baik, berkomunikasi,
banyak bertanya. Sekarang banyak cara bisa bertatap muka melalui media sosial atau
pun email dan lain sebagainya. Sungguh-sungguh dalam belajar, sungguh-sungguh
dalam berorganisasi juga karena mahasiswa sudah masuk pada tahap dewasa harus bisa
mengatur dirinya sendiri, mengatur orang lain.

78. 1. Pasang niat yang ikhlas dalam menuntut ilmu. Jangan karena harapan dunia dan
berbangga-bangga.

2. Lakukan dengan ridha Allah SWT. Ilmu itu cahaya, ia takkan diberi kepada yang
berdosa.

3. Pasang target yang jelas dalam menuntut ilmu, lalu tentukan langkah untuk
mencapainya, kemudian disiplinlah melakukannya. Niscaya target akan tercapai.

4. Cari teman yang akan menguatkan kita dan membantu kita sampai ke tujuan.
Jangan berteman dengan penggangu sampainya ke tujuan.

79. Harus siap menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Tentunya dengan niat yang
terbaik yaitu semata-mata untuk bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu karena
Allah SWT. Jangan mudah tergoda dengan keindahan masa muda yang negatif,
gunakan waktu sebaik-baiknya untuk beragam hal positif, jauhi maksiat, terus berbuat
baik, tinggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat dan selalu berlari mendekat kepada-
Nya. Insya Allah, dengan niat mulia, kesungguhan, pergorbanan dan keikhlasanmu,
maka keberhasilan akan datang menjemputmu. Teruslah haus akan ilmu, jangan pernah
puas dengan diri sendiri, jadilah pribadi yang santun dan tawadhu’ agar selalu
bertambah, berkah dan bermanfaat ilmunya.
80. Tuliskan mimpi-mimpi dan cita-cita sejak awal, iringi dengan doa dalam tahajudmu
dan jangan lupa merealisasikannya dalam bentuk ikhtiar.

81. Laksanakan tugas maksimal sebagai mahasiswa, study sungguh-sungguh, haus


ilmu, belajar apapun dari siapapun. Jadikan al-Qur’an, buku sebagai teman.

82. 1. Baca al-Qur’an dan pahami. Insya Allah, ia akan memandumu dalam kehidupan
di dunia.

2. Teruslah kejar ilmu, bukan cuma dari perguruan tinggi tapi juga dari orang-orang
sekitar. Jangan pernah berhenti untuk cari ilmu dari sekelilingmu.

3. Sayangi ibu dan ayahmu. Hormati niniak mamak dan yang dituakan.

4. Luruskan niat dalam berjuang. Berjuanglah di jalan Allah dan berjuanglah demi
orangtua. Insya Allah, perjuangan apapun jadi terasa lebih ringan.

83. 1. Jangan cengeng

2. Jangan seperti si pontong dapat cincin

3. Masa depan adalah sekarang

4. Hati yang riang adalah obat

5. Mencatat hal-hal baru, kata baru, kalimat baru, ungkapan baru, baik di dapat di
kelas, di pasar, di film.

84. Berbaktilah pada orangtuamu dan berjuanglah untuk sukses.

85. 1. Belajar keras dan sungguh-sungguh. Usahakan raih nilai tinggi jika bisa.

2. Pergunakan waktu dengan efektif dan melakukan yang benar.

3. Ikut organisasi kampus yang baik seperti: Senat dan BEM.

4. Rajin ibadah dan berbagi dengan sesama serta sering komunikasi dengan
orangtua.
5. Pergunakan akal rasio dengan baik, jangan mudah terpengaruh dengan berita-
berita yang belum jelas kebenarannya. Lihat fakta dan bertindaklah yang benar.

86. Senantiasa ingat Allah dan bertaqwa kepada-Nya di mana saja berada. Biasakan
dan tempa diri dengan kesusahan dan jangan sekali-kali manjakan ia. Mari menebar
manfaat di mana saja berada. Senantiasa dahulukan orang mukmin dalam segala urusan
sebelum diri kita, karena sikap itsar justru akan membuat urusan pribadi kita
dimudahkan Allah. Selesai belajar segera balik kampung, bangunkan jiwa dan raga
masyakarat kita.

87. Niatkan belajar untuk ridha Allah. Bukan untuk sekadar mendapat kerjaan. Belajar
sungguh-sungguh, jalani dengan istiqamah, luaskan wawasan dan pikiran, serta aktif
dalam organisasi.

88. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan


kepadanya, maka Allah akan pahamkan dia dalam hal agama.” (HR. Bukhari dan
Muslim).

Mahasiswa yang baik bukan hanya peduli dengan indeks prestasi dan nilai kuliahnya.
Lebih dari pada itu, mahasiswa yang baik adalah yang sennatiasa menimba ilmu agama.
Ilmu al-Qur’an dan As-Sunnah.

Doakan terus orangtua dan guru-gurumu.

Niatkan kamu mencari ilmu bukan cari gelar.

Jangan lupa Tahajud.

Wajib 1 hari tadarusan 1 juz … Wajib … Insya Allah, berkah.

89. Tugas kita di kampus bukan hanya untuk lulus, tetapi juga berkarya dan berdaya
untuk sesama. Karena itu, milikilah visi dan impian. Agar kita dapat melangkah lurus
ke tujuan.

90. Kuncinya itu, harus tekun dan haus ilmu.


91. Semangat berjuang di universitas. Sekarang kalian sudah bukan lagi santri kalian
adalah mahasantri.

Di Indonesia ada jutaan anak tamat sekolah madrasah, tetapi hanya sekian persen dari
itu lulus kuliah.

Itu artinya kalian punya kesempatan yang harus dimaksimalkan.

Bukan untuk diri kalian sendiri, tetapi juga memaksimalkan potensi untuk kemajuan
pondok maupun negeri.

Bayangkan Indonesia 26 tahun kedepan, tahun 2045 apa peran kamu kelak.

Kepemimpinan, komunikasi dan kemampuan analisis serta aksi nyata juga penting
untuk membangun masa depan.

Jadilah anak muda yang langkah dan kata-katanya bisa membuat perubahan dan
membawa ummat berjuang menuju kemenangan.

Bersama memimpin ummat menjadi lebih baik. Di dalam kampus damai ini, empat
sampai lima tahun kedepan adalah kesempatan paling penting untuk mengembangkan
diri setelahnya adalah kesempatan untuk berkontribusi. Jadilah generasi masa depan
bangsa yang berprestasi.

92. Mahasiswa adalah tonggak peradaban. Ia adalah generasi yang dinanti dan dirindu
untuk menjadi penerus masa depan bangsa. Mahasiswa hari ini menentukan wajah
Indoneisa 10-20 tahun mendatang. Maka pastikan, jadilah mahasiswa paripurna yang
tidak hanya sibuk mengejar IPK, gelar ataupun ijazah. Jadilah mahasiswa aktivis yang
sibuk mengembangkan diri, membentuk karakter, dan menerbarkan manfaat bagi
ummat. Insya Allah, jika mahasiswa memiliki karakter tangguh maka masih ada
harapan untuk Indoensia lebih baik di masa depan. Selamat belajar dan bertumbuh
mahasiswa Indonesia.

93. Beberapa alasan mengapa mempelajari bahasa Arab:


1. Keistimewaan bahasa Arab sebagai bahasa al-Qur’an dan menjadi bahasa yang
paling mulia.

2. Dengan mempelajari bahasa Arab menjadi mudah untuk menghafalkan, memahami,


mengajarkan, dan mengamalkan isi al-Qur’an.

3. Dengan memahami bahasa Arab (utamanya ilmu nahwu) maka semakin mudah
memahami Islam (baik yang bersumber dari al-Qur’an, hadits, maupun khazanah
keilmuan Islam lainnya).

4. Dengan memahami bahasa Arab akan memudahkan kita untuk menggali ilmu dari
ulama secara langsung, atau bisa membaca berbagai kitab-kitab klasik (kutub turats)
yang tertulis dengan bahasa Arab.

5. Bahasa Arab merupakan bahasa yang lembut serta dapat menentramkan jiwa.

Dan satu poin penting seseorang dalam mempelajari bahasa dengan mengacu pada
ungkapan:

‫ و اللغة ابلتكلم‬,‫العلم ابلتعلم‬

Ilmu bisa diperoleh lewat belajar, sedangkan bahasa (diperoleh) lewat berbicara,
karena pada dasarnya bahasa itu adalah berbicara (seseorang dikatakan mahir dalam
bahasa Arab, jika orang itu bisa berbicara bahasa Arab).

‫ألن اللغة يف األساس هى الكالم‬

Maka termasuk kewajiban kita (kaum Muslimin) untuk mempelajari, menyelami, dan
menyebarkan bahasa Arab karena ia merupakan bahasa agama serta bahasa al-Quran
dan hadist kita.

94. Rumus hidup “Nikmati”

Niat: niatkan untuk ibadah, impian: visioner menjadi yang terbaik, kerja; kerja
keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, motivasi; senantiasa memotivasi diri, asah; senantiasa
asah kemampuan dan skill diri, teman; rajut persahabatan, relasi itu rezeki, ilahi;
senantiasa pasrahkan diri pada Allah.

95. Setiap ilmu yang didapatkan harus bisa dikontribusikan untuk Islam. Sabar dan
fokus dalam menuntut ilmu.

96. Tunaikan amanah sebagai mahasiswa dengan sebaik-baiknya.

97. Bersyukurlah atas apa yang kalian dapatkan saat ini. (QS. Ibrahim: 7). Jangan
pernah sia-siakan kesempatan ini, dan jangan pernah mengecewakan orang-orang yang
sudah memperjuangankan kalian.

Dengan title kalian sebagai mahasiswa, artinya tanggungjawab kalian semakin besar.
Kalian tidak hanya memikirkan diri kalian sendiri, tapi kalian juga bertanggungjawab
terhadap lingkungan sekitar kalian dan semua masyakarat Indonesia.

Perhatikanlah ketika mereka menjerit, meringis dan menangis demi mengais rezeki,
mengemudi nasib di negeri sendiri. Tentu ini menjadi tanggungjawab mahasiswa,
menjadi penjembatan antara masyarakat dan pemerintah. Berjuang demi tercapainya
keadilan dan kemakmuran di negeri ini.

Kuliah jangan hanya di ruang kelas, manfaatkanlah kuliah di luar kelas. Karena akan
ada banyak sekali ilmu yang tidak akan kalian dapatkan jika hanya mengandalkan
belajar di ruang kelas. Boleh kalian aktif menjadi aktivis mahasiswa. Tapi ini tidak
menjadi pembenaran kalian tidak berprestasi di ruang kelas. Semuanya harus
seimbang.

Bahwa kita adalah seorang dai sebelum menjadi apapun.

Maka, akan ada banyak sekali peran dan tugas yang bisa kalian pilih. Menjadi
akademisi, organisasi, dll. Tapi hanya ada satu yang utama. Jadikan peran yang kalian
pilih, tugas yang kalian ambil menjadi bentuk pengabdian kita kepada Allah SWT.
Menjadi ladang dakwah kita, menjadi ladang amal kita untuk memberikan manfaat
kepada sebanyak mungkin manusia. Dan tentunya untuk meraih pahala dan surga-Nya
di akhirat kelak.
Karena tak lain dan tak bukan, hidup ini adalah untuk mencari pahala dan ridho-Nya.

98. Jadikan belajar sebagai media TAQARUB kepada Allah. Belajarlah dengan
sungguh-sungguh, taklukkan semua hambatan dan gangguan, dan fokuslah terhadap
cita-cita supaya kita bisa menjadi manusia yang BERMANFAAT.

99. Kuatkan ibadah lima waktu sebagai dasar penguatan niat menuntut ilmu, dan mulai
untuk melakukan prioritas dalam program study dan aktifitas kemahasiswaan.
Menumbuhkan kecintaan diri untuk membaca, menulis, dan berkreasi akademisi
maupun sosial ataupun seni menurut kecondongannya. Dan mulai banyak belajar dari
uswah pengalaman study dan hidup senior bahkan dosen-dosen sebagai proses menuju
kesuksesan. Ketekunan menjadikan orang jadi pintar dan suksesnya abadi.

100. Jadilah kalian orang-orang yang: Paling kokoh sikapnya. Paling lapang dadanya.
Paling dalam pemikirannya. Paling luas cara pandangnya. Paling rajin amal-amalnya.
Paling solid penataan organisasinya. Paling banyak manfaatnya.

101. Tingkatkan softskill agar menghadapi era millenial dapat tumbuh dengan EQ, SQ,
dan IQ. Jika hanya IQ begitu banyak tidak mampu berempati dan kolaborasi dalam
kepemimpinan di dunia kerja.

102. Jangan sia-siakan lelah orangtuamu untuk biaya kondisimu di situ.

103.

1. Mulailah dengan niat yang ikhlas karena Allah dalam melaksanakan dan
menjalankan kegiatan, termasuk dalam kuliah.

2. Perbanyaklah iqra (dalam arti yang luas).

3. Ajaklah teman-teman ke jaan Allah SWT dan Rasul-Nya.

104. Pelajari Islam dengan benar berbasisi filosofis sebagai aqidah dan ilmu sebagai
penerang dalam kehidupan yang serba modern dan bertambah maju serta penuh dengan
tantangan yang menglobal.

105. Belajar, belajar, dan belajar serta focus belajar


106. Luruskan niat untuk tholabul ilmi lil ibadah. Buat rencana 5 tahun ke depan,
sehingga selama perjalanan kuliah terarah apa yang akan kita lakukan dan tingkatkan.

107. Di perguruan tinggi baru yang sekarang Anda harus segera beradaptasi dengannya
dalam banyak hal …

Anda sekarang ini berbeda, karena berada dan telah mendapatkan kesempatan belajar
yang lebih daripada siswa lainnya. Maka, maksimalkan ikhtiar Anda dalam belajar dan
terus belajar; bukan hanya untuk diri sendiri, tapi untuk kemajuan keluarga dan bangsa.

Belajar di kelas itu penting, tapi tidaklah cukup. Mereka yang hanya belajar di dalam
kelas cuma mendapatkan selembar kertas nilai. Yang dicari bukan hanya IPK. Masa
depan tidak bisa dibangun dengan itu saja, masih banyak potensi diri Anda yang perlu
terus dikembangkan.

Jangan hanya menjadi penduduk kampus (mahasiswa tidak bermanfaat), sebisa


mungkin ambil kesempatan agar pengalamanmu bertambah dan tersu bertambah …

Sebab, lima tahun yang akan datang sama seperti sekarang, kecuali 2 hal: dengan siapa
saja Anda bergaul dan buku apa saja yang Anda baca … pilihlah keduanya
denganbijaksana.

108. Dunia mahasiswa tidak sama dengan dunia SMA atau setara di Pesantren.
Kebebasan dalam atmosfer mahasiswa lebih besar dan lebih kuat daripada kebebasan
yang ada di masa SMA atau setara di Pesantren. Bebas bukan saja dalam hal seragam
atau upacara, tetapi lebih daripada itu bebas menentukan prioritas dan jadwal kegiatan
sehari-hari untuk dirinya.

Salah satu tanda bahwa seseorang mahasiwa mulai menapaki jalan hidupnya yang
‘baru’ adalah ketika memilih dengan orang seperti apa dia berteman dan mengambil
nasihat dan arahan.

Bisa jadi seorang pemuda yang di kala SMA atau setara di Pesantren atau madrasah
rajin ikut kegiatan rohis kemudian berubah drastis setelah mencium aroma kebebasan
yang ada di atmosfer perkuliahan. Shalat berjamaah di masjid pun mulai ditinggalkan.
Menghadiri pengajian pun seolah menjadi beban dan momok dalam aktifitas
keseharian. Al-Qur’an pun ditinggalkan, tidak dibca atau direnungkan.

Di sisi lain, ada juga anak-anak muda yang kembali menemukan taman-taman surga di
majelis-majelis ilmu agama. Mereka menjumpai nasihat-nasihat indah dan peringatan
untuk jiwanya agar tidak terlena oleh gemerlapnya dunia. Di situlah, anak-anak muda
itu mencari jalan untuk menghimpun bekalnya menuju surga.

Allah berfirman (yang artinya), “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar
berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal salih, saling
menasehati dalam kebernaran, dan saling menasehati untuk menetapi kesabaran.” (Al-
Ashar: 1-3)

Waktulah yang akan membuktikan, jalan seperti apa yang akan Anda pilih dalam
kehidupan. Apakah jalan menuju kebahagian atau jalan menuju jurang kehancuran …
Anda kuliah dengan amanah dari orangtua dan juga kesadaran diri Anda sendiri. Oleh
sebab itu, sudah saatnya Anda meluruskan niat Anda dalam mencari ilmu, yaitu untuk
memberi manfaat bagi kaum Muslimin dan juga dalam rangka membela agama.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal-amal itu dinilai dengan niatnya dan
setiap orange kan dibalas sesuai dengan apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari dan
Muslim)

Mahasiswa yang baik bukan hanya peduli dengan indeks prestasi dan nilai kuliahnya.
Lebih daripada itu, mahasiswa yang baik adalah yang senantiasa menimba ilmu agama.
Ilmu Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya,


maka Allah akan pahamkan dia dalam hal agama.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah SAW juga bersabda, “Barangsiapa yang menempuh jalan dalam rangka
mencari ilmu (agama) maka Allah akan mudahkan untuknya jalan menuju surga”. (HR.
Muslim).
Bagi Anda yang dulu di SMA sekolah di pesantran atau madrasah jangan terburu-buru
merasa hebat. Betapa sering kita temukan, orang-orang yang dulunya mengenyam
Pendidikan di pesantren atau madrasah namun ketika kuliah menjadi berubah.

Tadinya rajin mengaji kemudian berubah rajin menyanyi. Tadinya rajin membaca
Qur’an kemudian rajin fesbukan. Tadinya rajin membeli buku agama kemudian
berubah rajin membeli novel pujangga.

Rasulullah SAW, “Bersegrahlah melakukan amal-amal sebelum datangnya fitnah-


fitnah seperti potongan-potongan malam yang gelap gulita, di pagi seseorang masih
beriman tetapi tiba-tiba sore hari menjadi kafir dan di sore hari beriman lalu pagi
harinya menjadi kafir. Dia rela menjual agamanya demi mengais kesenangan dunia.”
(HR. Muslim)

Oleh sebab itu, besar sekali kebutuhan kita terhadap ilmu. karena ilmu akan menyirami
hati kita, meneranginya dengan kebenaran dan memuliakannya dengan keimanan.
Imam Ahmad berkata, “Manusia jauh lebih membutuhkan ilmu daripada kebutuhan
mereka kepada makan dan minum. Karena makanan dan minuman dibutuhkan dalam
sehari sekali atau 2 kali. Adapaun ilmu dibutuhkan sebanyak hembusan nafas.”

Jangan mengira bahwa ibadah terbatas pada shalat dan puasa, atau berzakat dan naik
haji. Ibadah itu luas, mencakup segala ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Segala
ucapan dan perbuatan serta keyakinan yang dicintai dan diridhai Allah, maka itu adalah
ibadah. Bahkan Rasulullah SAW bersabda, “Dan yang paling rendah dari cabang iman
itu adalah menyingkirkan gangguan dari jalan.”(HR. Bukhari dan Muslim).

Hal ini menunjukkan kepada kita, bahwa ibadah kepada Allah bisa kita lakukan
dimanapun dan kapanpun. Bukan hanya di masjid, di pesantren, di bulan Ramadhan,
atau di tanah suci. Bahkan ibadah bisa dilakukan di rumah dengan mengerjakan shalat
sunnah, dengan berbakti kepada orangtua, dengan mendengarkan murottal Al-Qur’an,
berzikir pagi dan petang, dan lain sebagainya. Ibadah juga bisa kita lakukan ketika
berada di kampus, dengan menghormati orang-orang yang lebih tua, menyayangi yang
lebih muda, menebarkan salam, menundukkan pandangan dari lawan jenis, tidak
berdua-duaan dengan wanita bukan mahram, dsb.

Dengan demikian, seorang mahasiswa Muslim akan mengarungi lautan ibadah dalam
hidupnya, dari satu ketaatan menuju ketaatan yang lain, dari satu amalan menuju
amalan yang lain. Selama hayat dikandung badan maka selama itu pula ia tunduk
kepada Ar-Rahman. Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata, “wahai anak Adam,
sesungguhnya kamu ini adalah kumpulan perjalanan hari. Setiap hari berlalau maka
pergi pula sebagian dari dirimu.”

Kita sering lalai dari berzikir kepada Allah, padahal zikir adalah sebab ketenangan hati
dan kesejukan jiwa. Ibnu Taimiyah berkata, “Zikir bagi hati seperti air bagi ikan,
bagaimanakah keadaan ikan ketika dikelurakan dari air.”

Kita juga sering lalai dari membaca al-Qur’an dan merenungkan ayat-ayat-Nya.
Padahal kemulidaan hanya akan dicapai oleh orang-orang yang mengikuti petunjuk al-
Qur’an. Allah berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku
maka ia tidak akan sesat dan tidak pula celaka.” (Thaha: 123)

Ibnu Abbas berkata, “Allah menjamin bagi orang yang membaca al-Qur’an dan
mengamalkan apa yang ada di dalamnya, bahwa dia tidak akan sesat di dunia serta
tidak celaka di akhirat.”

Oleh sebab itu, marilah kita memperbanyak taubat dan istighfar, berusaha
mengevaluasi dan memperbaiki diri. Jangan sampai kita termasuk orang yang
digambarkan dalam ungkapan, ‘Semut di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk
mata tak tampak’. Kita sibuk mengkritik orang lain namun lalai dari mengkritik diri
sendiri. Nas’alullahal afiyah. Setan telah bersumpah di hadapan Allah untuk
menyesatkan manusia. Ia datang dengan berbagai tipu daya dan bala tentaranya … ia
juga mengalir dalam tubuh manusia seperti peredaran darah. Ia memberikan rayuan
dan menebar angan-angan palsu. Ia hanya akan mengajak kelompok/ hidz-nya untuk
bersama-sama menjadi penhuni neraka yang menyala-nyala.
Setan mengutus pasukan-pasukannya setiap hari untuk menebar fitnah dan kekacauan.
Baik fitnah berupa kesenangan hawa nafsu yang terlarang, dimikian pula fitnah berupa
penyimpangan pemikiran dan pemahaman. inilah dua senjata iblis dalam menyesatkan
bani Adam dari jalan yang lurus.

Oleh sebab itu, sudah menjadi tugas kita bersama untuk menjauhi langkah-langkah
setan dan tipu dayanya. Kita harus menjadi hati kita dari bujukan dan godaannya …
lebih daripada itu kita harus memurnikan ibadah kepada Allah semata, inilah sebab
utama agar bisa terbebas dari jebakan dan godaannya, dengan pertolongan Allah jua.

Allah berfirman (yang artinya), “Pada hari itu (kiamat) tidaklah bermanfaat harta dan
keturunan, kecuali bagi orang yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat.”
(Asy-Syu’araa: 88-89).

Hati yang selamat adalah hati yang beriman, hati insan bertauhid, hati yang bersih dari
syirik dan kemunafikan. Abu utsman An-Naisaburi berkata, “Bahwa hati yang selamat
(qaibun salim) itu adalah hati yang bersih dari bid’ah dan merasa tentram dengan
sunnah/tuntunan Nabi.

Marilah, kita memohon kepada Allah untuk mensucikan jiwa-jiwa kita, dan
memberikan ketaqwaan ke dalam hati kita, sebagaimana kita memohon agar Allah
mematikan kita dalam keadaan Dia ridha kepada kita …

Hari demi hari berlalu, bulan demi bulan datang menghampiri, kita semakin dekat
menuju kematian. Hanya ketakwaan bekal terbaik yang bisa kita siapkan. Barangsiapa
yang bertakwa dan bersabar maka sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan
pahala bagi orang-orang yang berbuat kebaikan. Allah mencintai orang-orang yang
bertakwa. Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri. Allah
mencintai orang-orang yang bersabar dalam menghadapi cobaan.

Seorang ulama besar pernah berkata, “Aku memohon kepada Allah yang Maha Mulia
Rabb pemilik ‘Arsy yang agung, semoga Allah melindungi dirimu di dunia dan di
akhirat dan menjadikan diirmu diberkahi dimanapun kamu berada, dan menjadi kamu
orang yang apabila diberi nikmat bersyukur, apabila diberi cobaan bersabar, dan
apabila berbuat dosa beristighfar. Sesungguhnya ketiga hal itu adalah pertanda
keahagiaan.”

Mahasiswa Muslim dimanapun Anda berada tugas dan tanggungjawab masa depan ini
ada di pundak kita. Sebagaimana dikatakan oleh seorang tokoh gerakan Islam,
“Dirikanlah negara Islam di dalam hati kalian, niscaya ia akan tegak di bumi kalian.”

Kita tentu berharap negeri ini menjadi negeri yang aman dan berlimpah rizki dan
kebaikan dari langit dan dari bumi, dan itu semua terpulang kepada perjuangan dan
usaha kita untuk terus belajar dan memperbaiaki diri.

Allah berfirman (yang artinya), “sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan
suatu kaum sampai mereka sendiri yang mengubah apa-apa yang ada pada dirinya
sendiri.” (Ar-Ra’ad: 11)

Maka, mulailah perbaikan itu dari diri kita masing-masing …

109. Iman itu telanjang, pakaiannya adalah takwa, perhiasannya adalah rasa malu, dan
buahnya adalah ilmu.

110. Raih cita-citamu, perdalamlah ilmu yang kau miliki, jadilah manusia yang
bermanfaat, minimal untuk lingkungan sekelilingmu …

111.

Anda mungkin juga menyukai