Alhamdulillah segala puji bagi Allah. Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Yang
membalas doa hamba-hamba-Nya, apabila kita berdoa dan mengingat-Nya.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji kehadiran Allah SWT yang mana telah
mempertemukan kita dalam dengan keadaan sehat wal afiat. Sholawat serta salam tak lupa
mari kita junjung tinggi kepada Baginda Nabi Muhammad SAW bersama ahlul baitnya, juga
kepada guru-guru kami, orang tua kami saudara kami, pemimpin-pemimpin kami, muslimin
dan muslimat, yang terdahulu juga yang akan datang.
Tema kultum pada sore kali ini tentang 7 golongan manusia yang tidak dapat mencium bau
surga.
Bisa mencium bau surga adalah nikmat yang tiada terkira, baru mencium saja sudah nikmat
apalagi bisa menjadi penduduk surga.
Akan tetapi ada golongan orang-orang yang sangat kasian, orang-orang ini sungguh merugi,
karena mencium baunya surga saja tidak Allah izinkan.
Setidaknya ada 7 golongan manusia yang tidak Allah izinkan untuk mencium bau surga.
Nasab merupakan salah satu hal yang dijaga oleh Islam. Orang yang mengaku sebagai anak
orang lain yang bukan ayahnya, ia juga mendapat ancaman tidak bisa mencium bau surga.
Karenanya Islam melarang umatnya menisbatkan nama kepada nama orang tua angkat.
“Barangsiapa mengaku keturunan dari orang lain yang bukan ayahnya sendiri tidak akan
mendapatkan bau surga. Padahal bau surga telah tercium pada jarak tujuh puluh tahun, atau
tujuh puluh tahun perjalanan.” (HR. Ahmad).
Islam memerintahkan umatnya untuk menuntut ilmu, terutama ilmu akhirat, juga disebut fi
sabilillah. Namun, jika ilmu akhirat dicari dengan tujuan duniawi, maka orang tersebut
terancam tidak bisa mencium bau surga.
Orang yang sombong, ia tidak bisa masuk surga. Juga tidak bisa mencium bau surga. Bahkan,
sekalipun kesombongannya sangat kecil, sebesar biji dzarrah.
Dari Uqbah bin Amir, Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seorang laki-laki meninggal
dunia, dan ketika ia meninggal di dalam hatinya terdapat sebiji sawi dari sifat sombong, akan
halal baginya mencium bau surga atau melihatnya.” Lalu seorang laki-laki dari suku Quraisy
yang bernama Abu Raihanah berkata, “Demi Allah wahai Rasulullah, saya benar-benar
menyukai keelokan dan menggemarinya hingga pada gantungan cemetiku dan juga pada tali
sandalku!” Rasulullah SAW bersabda: “Itu tidaklah termasuk kesombongan, sesungguhnya
Allah ‘azza wajalla itu Indah dan menyukai keindahan. Akan tetapi sombong itu adalah siapa
yang menolak kebenaran dan meremehkan manusia dengan kedua matanya.” (HR. Ahmad).
Kelompok perempuan yang berpakaian tapi telanjang ini sebagai kelompok yang tidak bisa
mencium bau surga.
Rasulullah SAW bersabda: “Dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat;
kaum membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya ia memukuli orang dan wanita-wanita
yang berpakaian (tapi) telanjang, mereka berlenggak-lenggok dan condong (dari ketaatan),
rambut mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak akan
mencium baunya, padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan sejauh ini dan
ini.” (HR. Muslim).
Menyemir rambut dengan warna hitam dianggap sebagai hal biasa, padahal itu membuat
pelakunya tidak bisa mencium bau surga.
"Pada akhir zaman nanti akan ada orang-orang yang mengecat rambutnya dengan warna
hitam seperti warna mayoritas dada merpati, mereka tidak akan mendapat bau surga.” (HR.
Abu Daud; shahih).
Dalam Islam, perceraian adalah perkara halal yang paling dibenci Allah. Boleh dilakukan
untuk menyelamatkan keluarga -baik suami, istri maupun anak- dari kemudharatan yang
lebih besar. Namun jika ada perempuan yang minta cerai tanpa suatu alasan, maka
ancamannya adalah tidak bisa mencium bau surga.
Islam sangat menjunjung kesetiaan dan perdamaian. Islam melindungi hak-hak manusia
sebagaimana diatur dalam syariat. Maka seorang muslim tidak boleh membunuh orang kafir
yang terikat perjanjian dengan pemerintah Islam (kafir mu’ahad). Jika seorang muslim
membunuh kafir mu’ahad, ia terancam tidak bisa mencium bau surga.
“Barangsiapa membunuh orang kafir mu’ahad, maka dia tidak akan mencium bau wangi
surga” (HR. Bukhari).
Demikian 7 golongan orang yang tidak bisa mencium bau surga, semoga kita dan istri kita,
anak-anak kita, sahabat dan keluarga besar kita dijauhkan dari golongan yang demikian.
Demikian kiranya yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya saya mohon maaf jika ada
salah kata yang terucap, dan atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya.