Anda di halaman 1dari 17

RADIO BINAAUL UMMAH

Radio streaming Pendidikan,Jl.Raya Tambun-Tambelang Km.5,Desa Sumberjaya Tambun Selatan-Bekasi.


Telp(021)88333072 Fax(021)88333529

Pages - Menu

HOME

PROFILE

PROGRAM ACARA

INFO PENDIDIKAN

KEGIATAN

CONTACT

PERPUSTAKAAN BU

IKLAN

101 HADITS NABI MUHAMMAD SAW TENTANG AKHLAQ MULIA

Oleh : majelis ashabul muslimin

(http://www.ashabul-muslimin.tk)

Bismillahirrohmanirrohim,

Siapakah golongan yang dijamin selamat oleh Rasulullah SAW. Jawabannya adalah ahlussunah wal
jama'ah. Banyak sekali golongan kaum muslimin jaman sekarang ini mengaku paling ahlussunah padahal
akhlaqnya belum tentu sesuai prinsip ahlussunnah. Para kaum muslimin pengikut rasululullah saw tidak
saja lurus keyakinan dan keimanannya tetapi juga lurus dalam perilaku dan perbuatannya. Jangan
mengaku ahlussunah jika keimanan dan akhlaq kita kepada Allah SWT dan sesama manusia kurang
baik !!. Jika kita merasa diri paling benar jalannya paling sunnah ibadahnya akan tetapi gemar mencela
dan memvonis jelek saudaranya, itu adalah termasuk kesombongan. karena menurut Rasulullah saw
kesombongan itu adalah menolak kebenaran (ajaran islam) dan meremehkan orang lain (yang ia anggap
lebih rendah darinya). Sombong dan merasa diri paling benar termasuk akhlaq yang tercela dan tidak
termasuk akhlaq barisan ahlussunah wal jama'ah. Oleh karena itu jika ingin dijamin selamat masuk surga
oleh rasulullah saw perbaguslah akhlaqmu setelah kita baguskan / luruskan keimanan kita.

1. Maka untuk menambah pengetahuan dan keimanan kita khususnya tentang akhlaq mulia kami
cantumkan hadits lainnya tentang akhlaq ini. Begitu besar keutamaan ajaran beliau tentang
sunnah akhlaq yang baik ini. Berikut kumpulan hadits rasulullah saw tentang akhlaq mulia :

2. "Paling dekat dengan aku kedudukannya pada hari kiamat adalah orang yang paling baik
akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya". (HR. Ar-Ridha)
3.

4. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya seorang Mukmin-karena kebaikan akhlaknya-


menyamai derajat orang yang biasa melakukan shaum dan menunaikan shalat malam." (HR Abu
Dawud)
5.

6. Dari Abu Ad-Darda' radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
7. « ‫ َوِإَّن َص اِحَب ُحْس ِن الُخ ُلِق َلَيْبُلُغ ِبِه َدَرَج َة َص اِحِب الَّصْو ِم َو الَّص اَل ِة» [سنن‬،‫َم ا ِم ْن َش ْي ٍء ُيوَض ُع ِفي الِم يَز اِن َأْثَقُل ِم ْن ُحْس ِن الُخ ُلِق‬
]‫ صحيح‬:‫الترمذي‬
8. Tidak ada sesuatu yang diletakkan pada timbangan hari kiamat yang lebih berat daripada akhlak
yang mulia, dan sesungguhnya orang yang berakhlak mulia bisa mencapai derajat orang yang
berpuasa dan shalat. [Sunan Tirmidzi: Sahih]
9.

10. Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat
kedudukannya dengan majelisku pada Hari Kiamat nanti adalah orang yang paling baik
akhlaknya. Sebaliknya, orang yang aku benci dan paling jauh dari diriku adalah orang yang
terlalu banyak bicara (yang tidak bermanfaat, pen.) dan sombong." HR at-Tirmidzi).
11.

12. Baginda Rasulullah SAW menyebut sejumlah keistimewaan akhlak mulia ini. Saat beliau ditanya
tentang apa itu kebajikan (al-birr), misalnya, beliau lansung menjawab, "Al-Birr husn al-khulq
(Kebajikan itu adalah akhlak mulia." (HR Muslim).
13.

14.

15. Beliau bahkan bersabda, "Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang
Mukmin pada Hari Kiamat nanti selain akhlak mulia. Sesungguhnya Allah membenci orang yang
berbuat keji dan berkata-keta keji." (HR at-Tirmidzi)
16.

17. Rasulullah SAW pun menyebut Muslim yang berakhlak mulia sebagai manusia terbaik. Beliau
bersabda, "Sesungguhnya yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya." (HR
al-Bukhari dan Muslim).
18.

19. Dari Sahl bin Sa'ad radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
20. ]‫ صححه األلباني‬:‫إن هللا يحب معالي األخالق ويكره سفسافها [المعجم الكبير للطبراني‬
21. Sesungguhnya Allah mencintai akhlak yang mulia dan membenci akhlak yang buruk. [Al-Mu'jam
Al-Kabiir: Sahih]
22.

23. An-Nawwaas bin Sim'aan Al-Anshary radiyallahu 'anhu berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah
sallallahu 'alaihi wasallam tentang kebaikan dan keburukan, dan Rasulullah menjawab:
24. «]‫ َو َك ِر ْهَت َأْن َيَّطِلَع َع َلْيِه الَّناُس » [صحيح مسلم‬، ‫ َو اِإْل ْثُم َم ا َح اَك ِفي َص ْد ِرَك‬،‫اْلِبُّر ُحْسُن اْلُخ ُلِق‬
25. Kebaikan adalah akhlak yang baik, dan keburukan adalah sesuatu yang mengganjal di dadamu
(hatimu), dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya. [Sahih Muslim]
26.

27. Dari Abu Umamah radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
28. «‫ َو ِبَبْيٍت ِفي َوَسِط اْلَج َّنِة ِلَم ْن َتَرَك اْلَك ِذَب َو ِإْن َك اَن َم اِزًحا َو ِبَبْيٍت ِفي‬،‫َأَنا َز ِع يٌم ِبَبْيٍت ِفي َرَبِض اْلَج َّنِة ِلَم ْن َتَرَك اْلِمَر اَء َوِإْن َك اَن ُمِح ًّقا‬
]‫ حسن‬:‫َأْعَلى اْلَج َّنِة ِلَم ْن َحَّسَن ُخ ُلَقُه» [سنن أبي داود‬
29. Saya menjamin sebuah rumah tepi surga bagi orang meninggalkan debat sekalipun ia benar, dan
sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang tidak berbohong sekalipun hanya bergurau, dan
rumah di atas surga bagi orang yang mulia akhlaknya. [Sunan Abi Daud: Hasan]
30.
31. Dari Jabir bin Samurah radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
32. " ]‫ صحيح‬:‫ َأْح َس ُنُهْم ُخُلًقا " [مسند أحمد‬،‫ِإَّن َأْح َسَن الَّناِس ِإْساَل ًم ا‬
33. Sesungguhnya orang yang paling baik keislamannya adalah yang paling baik akhlaknya. [Musnad
Ahmad: Sahih]
34.

35. Dari Jabir radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
36. « ‫ َوِإَّن َأْبَغ َض ُك ْم ِإَلَّي َو َأْبَعَد ُك ْم ِم ِّني َم ْج ِلًسا َيْو َم الِقَياَم ِة الَّثْر َثاُروَن‬،‫ِإَّن ِم ْن َأَح ِّبُك ْم ِإَلَّي َو َأْقَر ِبُك ْم ِم ِّني َم ْج ِلًسا َيْو َم الِقَياَم ِة َأَح اِس َنُك ْم َأْخ اَل ًقا‬
]‫ صحيح‬:‫َو الُم َتَشِّد ُقوَن َو الُم َتَفْيِهُقوَن » [سنن الترمذي‬
37. Sesungguhnya yang paling aku cintai dari kalian dan yang paling dekat tempatnya dariku di hari
kiamat adalah yang paling mulia akhlaknya, dan yang paling aku benci dari kalian dan yan paling
jauh tempatnya dariku di hari kiamat adalah yang banyak bicara, angkuh dalam berbicara, dan
sombong. [Sunan Tirmidzi: Sahih]
38.

39. Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
40. ]‫ حسنه األلباني‬:‫لن تسعوا الناس بأموالكم ولكن يسعهم منكم بسط الوجه وحسن الخلق [مسند البزار‬
41. Kalian tidak akan mempu memberi kepada semua orang dengan hartamu, akan tetapi kamu bisa
memberi kepada semua orang dengan senyuman dan akhlak mulia. [Musnad Al-Bazzar: Hasan]
42.

43. Dari Ibnu Mas'ud dan Aisyah radiyallahu 'anhuma; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam sering
berdoa ...
44. " ‫ َفَأْح ِس ْن ُخ ُلِقْي‬، ‫" اللُهَّم َأْح َس ْنَت َخ ْلِقْي‬
45. Ya Allah .. Engkau telah memuliakan penciptaanku, maka muliakanlah akhlakku. [Musnad
Ahmad: Sahih]
46.

47. Jabir bin Abdillah radiyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam ketika
memulai salat ia bertakbir kemudian membaca ...
48. « ‫ الَّلُهَّم اْهِدِني َأِلْح َس ِن اَأْلْع َم اِل‬. ‫ َو ِبَذ ِلَك ُأِم ْر ُت َو َأَنا ِم َن اْلُم ْس ِلِم يَن‬،‫ِإَّن َص اَل ِتي َو ُنُس ِكي َوَم ْح َياَي َوَمَم اِتي ِهَّلِل َر ِّب اْلَع اَلِم يَن اَل َش ِريَك َلُه‬
‫ َوِقِني َس ِّيَئ اَأْلْع َم اِل َو َس ِّيَئ اَأْلْخ اَل ِق اَل َيِقي َس ِّيَئَها ِإاَّل َأْنَت‬، ‫»َو َأْح َس ِن اَأْلْخ اَل ِق اَل َيْهِد ي َأِلْح َسِنَها ِإاَّل َأْنَت‬
49. "Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah Rabb semesta alam
tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku bagian dari orang Islam, Ya
Allah berilah aku amalan yang terbaik dan akhlak yang paling mulia, tiada yang bisa memberi
yang terbaik selain Engkau, dan lindungilah aku dari amalan dan akhlak yang buruk, tidak ada
yang bisa melindungiku dari hal yang buruk selain Engkau". [Sunan An-Nasa'i: Sahih]
50.

51. Ummu Salamah, isteri Nabi Saw bertanya, "Ya Rasulullah, seorang wanita dari kami ada yang
kawin dua, tiga dan empat kali lalu dia wafat dan masuk surga bersama suami-suaminya juga.
Siapakah kelak yang akan menjadi suaminya di surga?" Nabi Saw menjawab, "Dia disuruh
memilih dan yang dia pilih adalah yang paling baik akhlaknya dengan berkata, "Ya Robbku, orang
ini ketika dalam negeri dunia paling baik akhlaknya terhadapku. Kawinkanlah aku dengan dia.
Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik membawa kebaikan untuk kehidupan dunia dan
akhirat." (HR. Ath-Thabrani)
52.

53. "Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu tetapi dengan wajah yang
menarik (simpati) dan dengan akhlak yang baik." (HR. Abu Ya'la dan Al-Baihaqi)
54.

55. "Kebajikan itu ialah akhlak yang baik dan dosa itu ialah sesuatu yang merisaukan dirimu dan
kamu tidak senang bila diketahui orang lain."(HR. Muslim)
56. Ya Rasulullah, terangkan tentang Islam dan aku tidak perlu lagi bertanya-tanya kepada orang
lain. Nabi Saw menjawab, "Katakan: 'Aku beriman kepada Allah lalu bersikaplah lurus (jujur)'."
(HR. Muslim)
57.

58. "Jauhilah segala yang haram niscaya kamu menjadi orang yang paling beribadah. Relalah dengan
pembagian (rezeki) Allah kepadamu niscaya kamu menjadi orang paling kaya. Berperilakulah
yang baik kepada tetanggamu niscaya kamu termasuk orang mukmin. Cintailah orang lain pada
hal-hal yang kamu cintai bagi dirimu sendiri niscaya kamu tergolong muslim, dan janganlah
terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa itu mematikan hati." (HR. Ahmad
dan Tirmidzi)
59.

60. "Di antara akhlak seorang mukmin adalah berbicara dengan baik, bila mendengarkan
pembicaraan tekun, bila berjumpa orang dia menyambut dengan wajah ceria dan bila berjanji
ditepati. (HR. Ad-Dailami)
61.

62. "Tidak ada kemelaratan yang lebih parah dari kebodohan dan tidak ada harta (kekayaan) yang
lebih bermanfaat dari kesempurnaan akal. Tidak ada kesendirian yang lebih terisolir dari ujub
(rasa angkuh) dan tidak ada tolong-menolong yang lebih kokoh dari musyawarah. Tidak ada
kesempurnaan akal melebihi perencanaan (yang baik dan matang) dan tidak ada kedudukan
yang lebih tinggi dari akhlak yang luhur. Tidak ada wara' yang lebih baik dari menjaga diri
(memelihara harga dan kehormatan diri), dan tidak ada ibadah yang lebih mengesankan dari
tafakur (berpikir), serta tidak ada iman yang lebih sempurna dari sifat malu dan sabar. (HR. Ibnu
Majah dan Ath-Thabrani)
63.

64. "Menghemat dalam nafkah separo pendapatan (belanja), dan mengasihi serta menyayangi
orang lain adalah separo akal, sedangkan bertanya dengan baik adalah separo ilmu. (HR. Ath-
Thabrani)
65.

66. "Kemuliaan orang adalah agamanya, harga dirinya (kehormatannya) adalah akalnya, sedangkan
ketinggian kedudukannya adalah akhlaknya." (HR. Ahmad dan Al Hakim)
67.

68. "Kebijaksanaan adalah tongkat yang hilang bagi seorang mukmin. Dia harus mengambilnya dari
siapa saja yang didengarnya, tidak peduli dari sumber mana datangnya." (HR. Ibnu Hibban)
Artinya kita jangan melihat siapa yang memberi nasehat tapi apa isi nasehatnya. Yakinlah bahwa
segala kebenaran itu datangnya dari Allah SWT, dan segala sesuatu hanya sebagai perantara.
69.

70. "Kalau kamu sudah tidak punya malu lagi (tidak punya akhlaq), lakukanlah apa yang kamu
kehendaki." (HR. Bukhari)
71.

72. "Tidak ada sesuatu yang ditelan seorang hamba yang lebih afdhol di sisi Allah daripada menelan
(menahan) amarah yang ditelannya karena keridhoan Allah Ta'ala." (HR. Ahmad)
73.
74. Seorang sahabat berkata kepada Nabi Saw, "Ya Rasulullah, berpesanlah kepadaku." Nabi Saw
berpesan, "Jangan suka marah (emosi)." Sahabat itu bertanya berulang-ulang dan Nabi Saw
tetap berulang kali berpesan, "Jangan suka marah." (HR. Bukhari)
75.

76. " Barangsiapa banyak diam maka dia akan selamat. (HR. Ahmad)
77.

78. "Hati-hatilah terhadap prasangka. Sesungguhnya prasangka adalah pembicaraan paling dusta.
(HR. Bukhari)
79.

80. "Bukan akhlak seorang mukmin berbicara dengan lidah yang tidak sesuai kandungan hatinya.
Ketenangan (sabar dan berhati-hati) adalah dari Allah dan tergesa-gesa (terburu-buru) adalah
dari setan. (HR. Asysyihaab)
81.

82. "Seorang yang baik keislamannya ialah yang meninggalkan apa-apa yang tidak berkepentingan
dengannya. (HR. Tirmidzi)
83.

84. "Dekatkan dirimu kepada-Ku (Allah) dengan mendekatkan dirimu kepada kaum lemah dan
berbuatlah ihsan kepada mereka. Sesungguhnya kamu memperoleh rezeki dan pertolongan
karena dukungan dan bantuan kaum lemah di kalangan kamu." (HR. Muslim)
85.

86. "Barangsiapa rendah hati kepada saudaranya semuslim maka Allah akan mengangkat
derajatnya, dan barangsiapa mengangkat diri terhadapnya maka Allah akan merendahkannya."
(HR. Ath-Thabrani)
87.
88. "Allah mewahyukan kepadaku agar kamu berprilaku rendah hati agar tidak ada orang yang
menzalimi orang lain atau menyombongkan dirinya terhadap orang lain. (HR. Ahmad)
89.

90. "Sifat malu adalah dari iman dan keimanan itu di surga, sedangkan perkataan busuk adalah
kebengisan tabi'at dan kebengisan tabi'at di neraka. (HR. Bukhari dan Tirmidzi)
91.

92. "Sesungguhnya cemburu (yakni cemburu yang wajar dan masuk akal adalah bagian) dari
keimanan. (HR. Al-Baihaqi dan Ibnu Babawih)
93.

94. "Kebajikan ialah akhlak yang baik dan dosa ialah sesuatu yang mengganjal dalam dadamu dan
kamu tidak suka bila diketahui orang lain. (HR. Muslim)
95.

96. "Mintalah fatwa (keterangan hukum) kepada hati dan jiwamu. Kebajikan ialah apa yang
menyebabkan jiwa dan hati tentram kepadanya, sedangkan dosa ialah apa yang merisaukan jiwa
dan menyebabkan ganjalan dalam dada walaupun orang-orang meminta atau memberi fatwa
kepadamu. (HR. Muslim)
97.

98. "Orang yang membawa (mengangkut) sendiri barang dagangannya maka dia terbebas dari
kesombongan. (HR. Al-Baihaqi).
99.

100. "Orang yang mengharamkan kelemah lembutan, maka akan diharamkan baginya segala
kebaikan." [HR. Muslim]
101.

102. ‫ ومن ولي من أمر أمتي شيئا فرفق بهم فارفق به‬،‫اللهم من ولي من أمر أمتي شيئا فشق عليهم فاشقق عليه‬
103. Artinya: "Ya Allah, siapa saja yang mengurus urusan umatku, kemudian ia memberatkan
mereka, maka beratkanlah ia. Dan siapa saja yang mengurus urusan umatku, kemudian ia
bersikap lemah lembut kepada mereka, maka lemah lembutlah Engkau kepadanya." [HR.
Muslim]
104.

105. "Di antara tanda-tanda kesengsaraan adalah mata yang beku, hati yang kejam, dan
terlalu memburu kesenangan dunia serta orang yang terus-menerus melakukan perbuatan dosa.
"(HR. Al Hakim)
106.

107. Tahukah kamu siapa orang yang bangkrut? Para sahabat menjawab, "Allah dan rasulNya
lebih mengetahui." Nabi Saw lalu berkata, " Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku
ialah (orang) yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan puasa, shalat dan zakat,
tetapi dia pernah mencaci-maki orang dan menuduh orang itu berbuat zina. Dia pernah
memakan harta orang itu, lalu dia menanti orang ini menuntut dan mengambil pahalanya
(sebagai tebusan) dan orang itu mengambil pula pahalanya. Bila pahala- pahalanya habis
sebelum selesai tuntutan dan ganti tebusan atas dosa-dosanya maka dosa orang- orang yang
menuntut itu diletakkan di atas bahunya lalu dia dihempaskan ke api neraka." (HR. Muslim)
108.

109. "Kelak akan menimpa umatku penyakit umat-umat terdahulu yaitu penyakit sombong,
kufur nikmat dan lupa daratan dalam memperoleh kenikmatan. Mereka berlomba
mengumpulkan harta dan bermegah-megahan dengan harta. Mereka terjerumus dalam jurang
kesenangan dunia, saling bermusuhan dan saling iri, dengki, dan dendam sehingga mereka
melakukan kezaliman (melampaui batas). (HR. Al Hakim)
110.

111. "Janganlah engkau menyepelekan kebaikan sedikitpun meski sekadar menuangkan air
dari ember timbamu ke bejana orang yang meminta air, dan meski sekadar berbicara dengan
saudaramu dengan wajah yang berseri-seri." [HR Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dan an-Nasa'i]
112.

113. Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka
hendaklah ia berkata baik atau diam." [Hadits riwayat Mutafaq 'alaih]
114.
115. Tidak ada suatu rezeki yang Allah berikan kepada seorang hamba yang lebih luas
baginya daripada sabar. (HR. Al Hakim)
116.

117. Sabar adalah separo iman dan keyakinan adalah seluruh keimanan. (HR. Ath-Thabrani
dan Al-Baihaqi)
118.

119. Ada tiga hal yang termasuk pusaka kebajikan, yaitu merahasiakan keluhan,
merahasiakan musibah dan merahasiakan sodaqoh (yang kita keluarkan). (HR. Ath-Thabrani)
120.

121. Orang yang bahagia ialah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan orang yang bila terkena
ujian dan cobaan dia bersabar. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
122.

123. Senyummu ke wajah saudaramu adalah sodaqoh. (Mashabih Assunnah)


124.

125. Menyendiri lebih baik daripada berkawan dengan yang buruk, dan kawan bergaul yang
sholeh lebih baik daripada menyendiri. Berbincang-bincang yang baik lebih baik daripada
berdiam dan berdiam adalah lebih baik daripada berbicara (ngobrol) yang buruk. (HR. Al Hakim)
126.

127. Seorang mukmin yang bergaul dan sabar terhadap gangguan orang, lebih besar
pahalanya dari yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar dalam menghadapi gangguan
mereka. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
128.

129. Amal perbuatan yang paling disukai Allah sesudah yang fardhu (wajib) ialah
memasukkan kesenangan ke dalam hati (menghibur hati) seorang muslim. (HR. Ath-Thabrani)
130.

131. Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat aib padanya dia
segera memperbaikinya. (HR. Bukhari)
132.

133. Tiga perbuatan yang termasuk sangat baik, yaitu berzikir kepada Allah dalam segala
situasi dan kondisi, saling menyadarkan (menasihati) satu sama lain, dan menyantuni saudara-
saudaranya (yang memerlukan). (HR. Ad-Dailami)
134.

135.

136. Jibril Alaihissalam yang aku cintai menyuruhku agar selalu bersikap lunak (toleran dan
mengalah) terhadap orang lain. (HR. Ar-Rabii')
137.

138. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak menzaliminya dan tidak
mengecewakannya (membiarkannya menderita) dan tidak merusaknya (kehormatan dan nama
baiknya). (HR. Muslim)
139.

140. Rasulullah Saw melarang mendatangi undangan orang-orang fasik. (HR. Ath-Thabrani)
141.

142. Janganlah kamu duduk-duduk di tepian jalan. Para sahabat berkata, "Ya Rasulullah, kami
memerlukan duduk-duduk untuk berbincang-bincang." Rasulullah kemudian berkata, "Kalau
memang harus duduk-duduk maka berilah jalanan haknya." Mereka bertanya, "Apa haknya
jalanan itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab, "Memalingkan pandangan (bila wanita lewat),
menghindari gangguan, menjawab ucapan salam (dari orang yang lewat), dan beramar ma'ruf
nahi mungkar." (Mutafaq'alaih)
143.
144. Termasuk sunnah bila kamu menghantar pulang tamu sampai ke pintu rumahmu. (HR.
Al-Baihaqi)
145.

146. Rasulullah Saw menerima pemberian hadiah dan mendoakan ganjaran atas pemberian
hadiah tersebut. (HR. Bukhari)
147.

148. Jangan menolak hadiah dan jangan memukul kaum muslimin. (HR. Ahmad)
149.

150. Hendaknya kamu saling memberi hadiah. Sesungguhnya pemberian hadiah itu dapat
melenyapkan kedengkian. (HR. Tirmidzi dan dan Ahmad)
151.

152. Seorang pemuda yang menghormati orang tua karena memandang usianya yang lanjut
maka Allah mentakdirkan baginya pada usia lanjut orang akan menghormatinya. (HR. Tirmidzi)
153.

154. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah menghormati tamunya.
Kewajiban menjamu tamu hanya satu hari satu malam. Masa bertamu adalah tiga hari dan
sesudah itu termasuk sedekah. Tidak halal bagi si tamu tinggal lebih lama sehingga menyulitkan
tuan rumah. (HR. Al-Baihaqi)
155.

156. Barangsiapa menerima kebaikan (pemberian) dari kawannya (saudaranya) tanpa


diminta hendaklah diterima dan jangan dikembalikan. Sesungguhnya itu adalah rezeki yang
disalurkan Allah untuknya. (HR. Al Hakim)
157.
158. Barangsiapa membela (nama baik dan kehormatan) saudaranya tanpa kehadirannya
maka Allah akan membelanya di dunia dan di akhirat. (HR. Al-Baihaqi
159.

160. Apabila kawan muslim seseorang digunjing dan dia tidak menyanggah (membelanya)
padahal sebenarnya dia mampu membelanya maka Allah akan merendahkannya di dunia dan di
akhirat. (HR. Al Baghowi dan Ibnu Babawih)
161.

162. Jiwa-jiwa manusia ibarat pasukan. Bila saling mengenal menjadi rukun dan bila tidak
saling mengenal timbul perselisihan. (HR. Muslim)
163.

164. Tiada beriman seorang dari kamu sehingga dia mencintai segala sesuatu bagi
saudaranya sebagaimana yang dia cintai bagi dirinya. (HR. Bukhari)
165.

166. Hubungilah orang yang memutus hubungannya dengan kamu dan berilah (sesuatu)
kepada orang yang enggan memberimu. Hindarkan dirimu dari orang yang menzalimi kamu
(Artinya, jangan menghiraukan orang yang menzalimi kamu). (HR. Ahmad)
167.

168. Belalah (tolonglah) kawanmu baik dia zalim maupun dizalimi. Apabila dia zalim, cegahlah
dia dari perbuatannya dan bila dia dizalimi upayakanlah agar dia dimenangkan (dibela). (HR.
Bukhari)
169.

170. Barangsiapa tidak memperhatikan (mempedulikan) urusan kaum muslimin maka dia
bukan termasuk dari mereka. (HR. Abu Dawud)
171.

172. Jangan menunjukkan kegembiraan atas penderitaan saudaramu, niscaya Allah akan
menyelamatkannya dan akan menimpakan (musibah) kepadamu. (HR. Aththusi dan Tirmidzi)
173.

174. Apabila kamu memukul, hindarilah wajah. (HR. Mashabih Assunnah)


175.

176. Wahai segenap manusia, sesungguhnya Robbmu satu dan bapakmu satu. Tidak ada
kelebihan bagi seorang Arab atas orang Ajam (bukan Arab) dan bagi seorang yang bukan Arab
atas orang Arab dan yang (berkulit) merah atas yang hitam dan yang hitam atas yang merah,
kecuali dengan ketakwaannya. Apakah aku sudah menyampaikan hal ini? (HR. Ahmad)
177.

178. Tidak boleh ada gangguan (akibat yang merugikan dan menyedihkan) dan tidak boleh
ada paksaan. (HR. Malik)
179.

180. Cukup jahat orang yang menghina saudaranya. (HR. Muslim)


181.

182. Tidak halal bagi seorang muslim menjauhi (memutuskan hubungan) dengan saudaranya
melebihi tiga malam. Hendaklah mereka bertemu untuk berdialog mengemukakan isi hati dan
yang terbaik ialah yang pertama memberi salam (menyapa). (HR. Bukhari)
183.

184. Barangsiapa meniru-niru tingkah laku suatu kaum maka dia tergolong dari mereka. (HR.
Ahmad dan Abu Dawud)
185.

186. Tidak akan masuk surga orang yang suka mencuri berita (suka mendengar-dengar berita
rahasia orang lain). (HR. Bukhari)
187. Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling cinta kasih dan belas kasih
seperti satu tubuh. Apabila kepala mengeluh (pusing) maka seluruh tubuh tidak bisa tidur dan
demam. (HR. Muslim)
188.
189. Kawan pendamping yang sholeh ibarat penjual minyak wangi. Bila dia tidak memberimu
minyak wangi, kamu akan mencium keharumannya. Sedangkan kawan pendamping yang buruk
ibarat tukang pandai besi. Bila kamu tidak terjilat apinya, kamu akan terkena asapnya. (HR.
Bukhari)
190.

191. Tiada beriman orang yang tidak memegang amanat dan tidak ada agama bagi orang
yang tidak menepati janji. (HR. Ad-Dailami)
192.

193. Tunaikanlah amanat terhadap orang yang mengamanatimu dan janganlah berkhianat
terhadap orang yang mengkhianatimu. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
194.

195. Orang yang diajak bermusyawarah (dimintai pendapat) adalah orang yang bisa
memegang amanat (jujur, ikhlas dan dapat menyimpan rahasia). (HR. Ath-Thabrani)
196.

197. Aku menjenguk ke surga dan aku melihat kebanyakan penghuninya orang-orang fakir
(miskin). Lalu aku menjenguk ke neraka dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum
wanita. (HR. Bukhari dan Muslim) yang dimaksud hadits ini adalah fakir miskin yang sabar dan
bersyukur dan kebanyakan wanita masuk neraka adalah karena banyak mengeluh kepada suami
dan tak mau bersyukur.
198.

199. Sesungguhnya agama ini mudah dan tiada seorang yang mempersulit agama, kecuali
pasti dikalahkannya (menemui kesulitan). Bertindaklah tepat, lakukan pendekatan, sebarkan
berita gembira, permudahlah dan gunakan siang dan malam hari serta sedikit waktu fajar
sebagai penolongmu. (HR. Bukhari)
200.
201. Tiada lurus iman seorang hamba sehingga lurus hatinya, dan tiada lurus hatinya
sehingga lurus lidahnya. (HR. Ahmad)
202.

203. Sebaik-baik umatku adalah apabila pergi (musafir) dia berbuka puasa dan shalat Qashar,
dan jika berbuat kebaikan merasa gembira, tetapi apabila melakukan keburukan dia beristighfar.
Dan seburuk-buruk umatku adalah yang dilahirkan dalam kenikmatan dan dibesarkan
dengannya, makanannya sebaik-baik makanan, dia mengenakan pakaian mewah-mewah dan
bila berkata tidak benar (tidak jujur). (HR. Ath-Thabrani)
204.

205. Allah Azza wajalla mewajibkan tujuh hak kepada seorang mukmin terhadap mukmin
lainnya, yaitu: (1) melihat saudara seimannya dengan rasa hormat dalam pandangan matanya;
(2) mencintainya di dalam hatinya; (3) menyantuninya dengan hartanya; (4) tidak
menggunjingnya atau mendengar penggunjingan terhadap kawannya; (5) menjenguknya bila
sakit; (6) melayat jenazahnya; (7) dan tidak menyebut kecuali kebaikannya sesudah ia wafat.
(HR. Ibnu Baabawih)
206.

207. Sebaik-baik kamu ialah yang diharapkan kebaikannya dan aman dari kejahatannya, dan
seburuk-buruk kamu ialah yang tidak diharapkan kebaikannya dan tidak aman dari
kejahatannya. (HR. Tirmidzi dan Abu Ya'la)
208.

209. Aku mengagumi seorang mukmin. Bila memperoleh kebaikan dia memuji Allah dan
bersyukur. Bila ditimpa musibah dia memuji Allah dan bersabar. Seorang mukmin diberi pahala
dalam segala hal walaupun dalam sesuap makanan yang diangkatnya ke mulut isterinya. (HR.
Ahmad dan Abu Dawud)
210.

211. Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada seorang mukmin
yang lemah dalam segala kebaikan ..(HR. Muslim)
212.
213. Seorang mukmin bukanlah pengumpat dan yang suka mengutuk, yang keji dan yang
ucapannya kotor. (HR. Bukhari)
214.

215. Penghuni neraka ialah orang yang buruk perilaku dan akhlaknya dan orang yang berjalan
dengan sombong, sombong terhadap orang lain, menumpuk harta kekayaan dan bersifat kikir.
Adapun penghuni surga ialah rakyat yang lemah, yang selalu dikalahkan. (HR. Al Hakim dan
Ahmad)
216.

217. Rasulullah Saw melarang orang makan atau minum sambil berdiri. (HR. Muslim)
218.

219. Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku yang akan
berguna bagiku dari sisi Allah." Nabi Saw lalu bersabda: "Perbanyaklah mengingat kematian
maka kamu akan terhibur dari (kelelahan) dunia, dan hendaklah kamu bersyukur. Sesungguhnya
bersyukur akan menambah kenikmatan Allah, dan perbanyaklah doa. Sesungguhnya kamu tidak
mengetahui kapan doamu akan terkabul." (HR. Ath-Thabrani)
220.

221. Barangsiapa ingin agar do'anya terkabul dan kesulitan-kesulitannya teratasi hendaklah
dia menolong orang yang dalam kesempitan. (HR. Ahmad)

222. wallahu'alam

Anda mungkin juga menyukai